LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
BADAN PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2015

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2016

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan
petunjukNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanaman
Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali Tahun 2015 telah disusun
sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan
program/kegiatan APBD 2015 sebagaiana Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas.

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan
analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi
keberhasilan/kegagalan Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Boyolali serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah
mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi
organisasi (Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Boyolali).
Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain
seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja
Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja, sehingga
dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana
strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masingmasing Bidang sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good
Governance,

yaitu

terwujudnya

transparansi


dan

akuntabilitas

penyelenggaraan

pemerintahan di Kabupaten Boyolali.
Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan
LKjIP Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali dan
para pelaksanaan kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali Tahun 2015 ini, benar-benar didasarkan
pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan
sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali di tahun selanjutnya serta dapat
mendorong

peningkatan

kinerja


para

penyelenggara

pemerintahan

daerah

dalam

mewujudkan visi - misi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Boyolali dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Demikian, semoga dokumen LKjIP Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali Tahun 2015 ini dapat memberikan manfaat sebesarbesarnya kepada kita semua, Amin.
Boyolali,

Pebruari 2016

KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN BOYOLALI

EL. RUSDIJANTI HL, SH
Pembina Utama Muda
NIP. 19600530 198802 2 002
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I

BAB II

BAB III


BAB IV

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

1.2

Gambaran Organisasi

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1

Perencanaan Strategis Organisasi

2.2

Perjanjian Kinerja


AKUNTABILITAS KINERJA
3.1

Capaian Kinerja Organisasi

3.2

Realisasi Anggaran

PENUTUP
4.1

Simpulan

4.2

Saran

DAFTAR LAMPIRAN
A


Struktur Organisasi dan Tata Kerja

B

Piagam Penghargaan

c

Rencana Strategis

D

Indikator Kinerja Utama

E

Rencana Kinerja Tahunan

F


Penetapan Kinerja

G

Pengukuran Kinerja

iii

LAMPIRAN

iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented
governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan
untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun
anggaran 2015, sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah, termasuk Badan Penanaman Modal
Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali,

wajib menyusun LKjIP. Selain itu,

informasi dalam dokumen LKJIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan tugas.
Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Boyolali,mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan
daerah di bidang penanaman modal dan penyelenggaraan perizinan .
Visi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali
sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah “Unggul Dalam Kualitas, Santun

Dalam Pelayanan “: Untuk mewujudkan visi tersebut, pada tahun 2015 Badan Penanaman
Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali melaksanakan 6 (enam) program
dengan 28 (dua puluh delapan) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 1.804.455.000,00 (satu
milyar delapan ratus empat juta empat ratus lima puluh lima ribu rupiah). Seluruh

program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015
untuk mencapai 5 Sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai
kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan
Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 5 Sasaran yang
telah ditetapkan adalah 100,75%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 (dua) sasaran yang
berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik, dan 3 (tiga)
sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja 100% sehingga dikategorikan baik. Berikut
Capaian Kinerja per Sasaran :
1.

Sasaran “Meningkatnya realisasi investasi secara bertahap ” capaian kinerjanya 98,97%;

2.

Sasaran “Meningkatnya pengendalian tata ruang” capaian kinerjanya 104,72%;

3.

Sasaran “Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi

sektor industri dan perdagangan” capaian kinerjanya 100,07%;

4.

Sasaran “Terwujudnya pemanfaatan SDM, dana, dan sarana prasarana yang optimal”
capaian kinerjanya 100%;

5.

Sasaran “Meningkatnya kemampuan SDM aparat pemerintah” capaian kinerjanya 100%;

Secara keseluruhan, capaian kinerja dari sasaran strategis sebesar 100,75% (kategori
sangat baik). Sedangkan pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp 1.804.455,00
terealisasi Rp. 1.487.909.958,00 dengan penyerapan sebesar 82,46% atau efisiensi sebesar
17,54%.
Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Badan Penanaman
Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali maka meningkatkan kualitas
SDM, meningkatkan pelayanan prima serta pemenuhan sarana dan prasarana informatika
terutama jaringan internet dan pengadaan sistem informasi elektronik untuk meningkatkan
kualitas aplikasi perizinan online.
. Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu lebih baik dan akuntabel

antara lain melakukan re-orientasi

terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen
perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi
dokumen IKU dan dokumen Renstra, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja
sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta

berorientasi kepada hasil (result oriented governement).

Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
adalah Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon
I pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri yang
mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masingmasing.
Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2015,
pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri
sendiri, namun terkait dengan dokumen lain

yaitu

Indikator Kinerja Utama (IKU),

RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD, Penetapan Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja
Tahunan (RKT).
Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi
pemerintah (Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu ) dalam mencapai
sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja
diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai :
1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan pembanding hasil
pengukuran kinerja dan penetapan kinerja;
2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Badan Penanaman Modal
Dan Pelayanan Perizinan Terpadu;
3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Badan Penanaman Modal
Dan Pelayanan Perizinan Terpadu pada tahun berikutnya.
Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu antara lain :
1.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;

2.

Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP);

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

3.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Penetapan Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
4.

Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015;

5.

Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran dan
Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015;

6.

Peraturan Bupati Boyolali Nomor 58 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015.

1.2.

Gambaran Organisasi
Gambaran umum Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek
strategis organisasi.
1.2.1

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Sedangkan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
(sesuai Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati
Nomor 29 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Penanaman
Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali), adalah membantu Bupati
dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang penanaman modal dan
penyelenggaraan perizinan.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan
Perizinan Terpadu mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan
terpadu;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu;

daerah

di bidang

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal dan pelayanan
perizinan terpadu;
d. penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1.2.2

Struktur Organisasi
Organisasi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Boyolali dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Boyolali. Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Boyolali terdiri dari :
1. Kepala.
2. Sekretariat terdiri dari:
LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan; dan
c. Subbagian Hubungan Masyarakat, Informasi, dan Pengaduan.
3. Bidang Penanaman Modal terdiri dari:
a. Subbidang Pengendalian; dan
b. Subbidang Promosi dan Kerjasama.
4. Bidang Pelayanan Perizinan Investasi.
5. Bidang Pelayanan Perizinan Non Investasi.
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
.
Gambar struktur organisasi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Boyolali sebagaimana Lampiran I.
1.2.3

Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Aspek-aspek strategis Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Boyolali diperoleh dengan mengakomodasi isu organisasi (Badan Penanaman
Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali), permasalahan dan atau arah
kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2011-2015, dan isu utama kementerian terkait
dengan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Boyolali, yaitu :
1. Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi penanam modal, memperkuat daya saing
perekonomian dan mempercepat peningkatan penanaman modal di bidang usaha unggulan
daerah;
2. Tersedianya informasi peluang usaha unggulan;
3. Meningkatkan citra Kabupaten Boyolali sebagai daerah tujuan penanaman modal yang
kondusif dan mendorong minat calon investor untuk berinvestasi di KabupatenBoyolali;
4. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia Aparatur dalam meningkatkan pelayanan
prima di bidang pelayanan perizinan dan penanaman modal;
5. Menyusunan dan mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada upaya peningkatan
daya saing dan pro investasi.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis
besar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Belum semua urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bidang penanaman
modal dan pelayanan perizinan dapat dikoordinasikan secara optimal sesuai tugas dan
fungsi;
2. Keterbatasan kemampuan SDM

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1.

Perencanaan Strategis Organisasi
Visi dan misi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu

sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali 2011-2015 sebagai berikut:
a.

Visi
Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali melalui
penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun (2011–2015) yang akan
datang sebagaiamana tersebut dalam dokumen Rencana Strategis Sekretariat Daerah
adalah “Unggul Dalam Kualitas, Santun Dalam Pelayanan “.Kondisi tersebut ditandai
dengan terpenuhinya pelayanan perizinan yang baik meliputi mudah, murah, transparan
dan akuntabel. Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Boyolali selama lima tahun ke depan akan mendorong dan mewujudkan kualitas yang baik
dalam pelayanan perizinan dan penanaman modal di lingkungan Kabupaten Boyolali serta
mendukung upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan daya saing
daerah, dan meningkatan iklim investasi sesuai tugas pokok dan fungsi sebagai koordinator
pelayanan perizinan dan penanaman modal.

b.

Misi
Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan umum kepada masyarakat khususnya pelayanan
perizinan.
Misi ini merupakan upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pelayanan
perizinan dan penanaman modal yang merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu.
2. Meningkatkan citra aparatur

pemerintah dengan memberikan pelayanan mudah,

cepat,transparan, murah dan memberikan kepastian hukum..
Misi ini menjamin penyelenggaraan urusan pelayanan perizinan dan penanaman modal
dapat dilaksanakan secara efesien dan efektif dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dimiliki, sehingga ada upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang ada. Selain
itu

penyelenggaraan

pelayanan

perizinan

dan

penanaman

modal

harus

dapat

dipertanggungjawabkan dengan baik kepada semua pihak sesuai peraturan perundangundangan.
3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme di bidang pelayanan umum
Misi ini merupakan upaya BPMP2T mendukung visi dan misi Kabupaten Boyolali 2011-2015
yang menitikberatkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan daya saing
daerah, dan peningkatan investasi di daerah yang diharapkan dapat menggerakan dan
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2015

meningkatkan

perekonomian

masyarakat

Kabupaten

Boyolali secara

keseluruhan.

Dukungan tersebut berupa penyiapan SDM yang professional dalam hal pelayanan
perizinan dan penanaman modal. SDM sebagai pelaksana pelayanan perlu ditingkatkan
kemampuan dan profesionalismenya guna mendukung semua tugas dan fungsi Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Kemampuan dan profesionalisme
yang berkualitas merupakan syarat terlaksananya penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang baik
4. Meningkatkan iklim kondusif kepada investor/ penanam modal
Misi ini menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi penanam modal, memperkuat daya
saing perekonomian dan mempercepat peningkatan penanaman modal di bidang usaha
unggulan daerah merupakan upaya untuk mendukung Visi Misi Bupati yang lebih Pro
investasi

Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana
Strategis Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali
sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 mempunyai sasaran
strategis :
1. Meningkatnya realisasi investasi secara bertahap;
2. Meningkatnya pengendalian tata ruang;
3. Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor
industry dan perdagangan;
4. Terwujudnya pemanfaatan SDM, dana, dan sarana prasarana yang optimal;
5. Meningkatnya kemampuan SDM aparat pemerintah;

Sasaran strategis – sasaran strategis tersebut memiliki 15 indikator kinerja dengan target
kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2011-2015 secara lengkap sebagaimana
terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam dalam dokumen Rencana Strategis Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu merupakan lndikator Kinerja Utama (Key
Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis
organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra
SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD.
Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam
sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki
kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan
program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian
sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari
program. Rencana Kinerja Tahun 2015 Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Badan

LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2015

Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali 2011-2015 dengan
mengambil target tahun 2015.
2.2.

Perjanjian Kinerja
Sesuai ketentuan, Perjanjian Kinerja 2015 adalah Penetapan Kinerja (Tapkin) Badan

Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu 2015 yang disusun berdasar pada
Rencana Strategis (Renstra) 2011-2015 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2015.
Perjanjian Kinerja meliputi 5 (lima) sasaran strategis sebagai berikut :
1. Meningkatnya realisasi investasi secara bertahap;
2. Meningkatnya pengendalian tata ruang;
3. Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor
industry dan perdagangan;
4. Terwujudnya pemanfaatan SDM, dana, dan sarana prasarana yang optimal;
5. Meningkatnya kemampuan SDM aparat pemerintah;

Berikut Perjanjian Kinerja Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Boyolali Tahun 2015 sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja
Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali Tahun 2015 :
. Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja BPMP2T Kab Boyolali Tahun 2015

No
1

1

Sasaran
Strategis
2

Indikator kinerja

Target

Program / Kegiatan

Anggaran

Koordinator

4

5

6

7

3

Meningkat
nya Realisasi Persentase
Investasi
peningkatan nilai
Secara
realisasi investasi
Bertahap
Cakupan
usaha
perdagangan dan
usaha
industri
yang
telah
memiliki SIUP

1. Program
29 %

Peningkatan

Iklim

Investasi

Dan

Realisasi Investasi.
28

a) Penyederhanaan
Prosedur
Perizinan

Dan

Peningkatan
Pelayanan

Cakupan
usaha 0,5
perdagangan dan
usaha
industri
yang
telah
memiliki SIUI

Penanaman
Modal
b) Pengembangan
Sistem

100 %
Persentase
pelayanan terpadu
satu pintu / one
stop service yang
memenuhi standar
waktu pelayanan
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2015

376.145.750 Bidang
Pelayanan
Perizinan
Investasi Dan
Bidang
Pelayanan
Perizinan
Non Investasi

Informasi

Penanaman
Modal

326.147.350 Subbagian
Humas ,
Informasi dan
Pengaduan

No
1

Sasaran
Strategis
2

Indikator kinerja

Target

Program / Kegiatan

Anggaran

Koordinator

4

5

6

7

3

yang
ditetapkan
SOP

telah
dalam

c) Kajian

Kebijakan

49.880.500

Penanaman

2

3

Meningkat
nya
Pengenda
lian Tata
Ruang

Tersedianya
sarana
prasarana
dan
terciptanya
iklim usaha
yang
kondusif bagi
sektor
industri dan
perdagangan

Persentase
pelayanan terpadu
satu pintu / one
stop service yang
memenuhi standar
waktu pelayanan
yang
telah
ditetapkan dalam
SOP

100 %

Tersedianya pusat
informasi investasi

100 %

Rasio
Bangunan/rumah
ber IMB

Meningkatnya
mutu pelayanan
yang diukur dari
indeks kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan
perijinan usaha

Modal
d) Monitoring,
Evaluasi

65.599.000
Dan

Pelaporan

3,6

82 Skor

817.772.600

LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2015

No
1

Sasaran
Strategis
2

Indikator kinerja
3

Target

Program / Kegiatan

Anggaran

Koordinator

4

5

6

7

2. Program
Meningkat
nya Realisasi
Investasi
Secara
Bertahap

Kepesertaan
promosi investasi
baik regional
maupun nasional

2 kali

Peningkatan
Promosi

Dan

Bidang
Penanaman
Modal

Kerjasama Investasi:
100 %

Penerapan Sistem
Pelayanan
Informasi dan
Perizinan Investasi
Secara Elektronik
(SPIPISE) pada
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu (PTSP);

a)

Penyelenggaraan

174.240.000

Pameran
Investasi;
b)

Peningkatan

27.397.500

Kegiatan
Pemantauan,
Pembinaan

dan

Pengawasan
Pelaksanaan
Penanaman
Modal
c)

Koordinasi

23.684.000

Perencanaan Dan
Pengembangan
Penanaman
Modal.
d)

Peningkatan

22.649.000

fasilitasi
Terwujudnya
kerjasama
strategis

antara

usaha besar dan
Usaha

Kecil

Menengah

247.970.500

Jumlah

1.065.743.100

Sumber : BPMP2T Kab Boyolali, 2015
Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali melaksanakan
Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 1.845.500.000,00 yang selangkapnya
sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja BPMP2T Kabupaten Boyolali Tahun 2015
Perubahan (terlampir).
LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2015

LKjIP Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali 2015

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
merupakan kewajiban Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang
dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil
(outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Indikator
keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah
ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD
minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai
dokumen

Penetapan Kinerja Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Tahun 2015.
a.

Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan (input) yang digunakan;

b.

Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output)
kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara

realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun anggaran
(APBD Kabupaten) 2015, Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu telah
melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan sebanyak 5 (lima) sasaran strategis. Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus :
1.

Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin
rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus :
Capaian Indikator Kinerja

2.

=

Realisasi
Rencana

X 100%

Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan
rumus :
Capaian Indikator Kinerja

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

=

Rencana – (Realisasi-Rencana)
Rencana

X 100%

Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan
kategori sebagai berikut :
a.

Lebih dari 100 %

= Sangat Baik (A)

b.

76% sampai 100%

= Baik (B)

c.

56% sampai 75 %

= Cukup (C)

d.

Kurang dari 55 %

= Kurang (K)

Capaian kinerja Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2015 disajikan dengan

membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja
serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan
realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan
evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/
kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang
menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan
efesiensi pencapaian target kinerja.

A.

Sasaran 1

: Meningkatnya realisasi investasi secara bertahap

Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1
Indikator kinerja
1
1 Persentase peningkatan

Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Capaian
Kate
Satuan Renstra RPJMD Tahun Tahun Tahun
tahun Tahun tahun Tahun gori
2015
2015
2011
2012
2013
2015
2015
2015
2014
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
persen
26
26
19,5
21,4
63
59,9
29
24,6
84,82
B

nilai realisasi investasi

2 Cakupan usaha

27

27

14,16

22,48

30,3

36,2

28

42,1

150

A

1

1

0,1

0,2

0,25

0,28

0,5

0,29

58

C

persen

100

100

100

100

100

100

100

100

100

B

persen

100

100

100

100

100

100

100

100

100

B

kali

10

10

2

2

3

2

2

perdagangan dan usaha
industri yang telah
memiliki SIUP

3 Cakupan usaha
perdagangan dan usaha
industri yang telah
memiliki SIUI
4 Persentase pelayanan
terpadu satu pintu / one
stop service yang
memenuhi standar waktu
pelayanan yang telah
ditetapkan dalam SOP
5 Penerapan Sistem
Pelayanan Informasi dan
Perizinan Investasi
Secara Elektronik
(SPIPISE) pada
Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP);
6. Kepesertaan promosi
investasi baik regional
maupun nasional

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

2

100

B

Indikator kinerja
1
7 Tersedianya pusat

Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Capaian
Kate
Satuan Renstra RPJMD Tahun Tahun Tahun
tahun Tahun tahun Tahun gori
2015
2015
2011
2012
2013
2015
2015
2015
2014
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
persen
100
100
100
100
100
100
100
100
100
B

informasi investasi

Rata – rata

98,97

Sumber : Analisis BPMP2T Kab. Boyolali, 2016
Capaian kinerja meliputi 7 (tujuh) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan (rata-rata) 96,68 % (kategori baik) terdiri dari 5 (lima) indikator kategori baik
(71,42 %), 1 (satu) indikator kategori sangat baik (14,28%) dan 1 (satu) indikator kategori
cukup (14,28) . Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator
1.

Persentase peningkatan nilai realisasi investasi.
a. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan terjadinya peningkatan realisasi
investasi pada tahun 2015, hal ini disebabkan oleh karena meningkatnya iklim
investasi yang kondusif DI Kabupaten Boyolali. Berikut tabel peningkatan realisasi
peningkatan investasi di Kabupaten Boyolali.

Tabel 3.2.
Perkembangan Jumlah Investor dan Nilai Investasi s/d Tahun 2015

Tahun

2010

Jumlah Akumulasi
Investor
Jumlah
Masuk
Investor

Nilai
Realisasi
Investasi
per Tahun (Rp)

Akumulasi
Jumlah
Investasi
(Rp)

Prosentase tiap
tahun
12,8

768
860

1.857
2.717

153.452.340.100
252.495.440.608

1.294.848.410.750
1.547.189.705.358

2012

1.057

3.774

331.754.000.000

1.878.943.705.358

21,44

2013

939

4.713

1.198.474.387.600

3.087.408.092.958

63,78

2014

807

5.520

1.850.394.000.000

4.927.802.092.958

59,9

2015

941

6.461

1.213.545.000.000.

6.141.347.092.958

24,6

2011

19,5

Keterangan : Kurs Dollar 12.000 rupiah.
Sumber data : BPMP2T

Dilihat dari capaian target RPJMD pada tahun 2015 maka capaian target
RPJMD sampai dengan tahun 2015 maka peningkatannya mencapai 474 %, dari
kondisi investasi semula di tahun 2010 sebesar Rp 1.294.848.410.750 meningkat
pesat di tahun 2015 menjadi Rp 6.141.347.092.958.Hal ini disebabkan oleh iklim
investasi yang kondusif yang terjadi di Kabupaten Boyolali, yaitu adanya regulasi
yang menunjang investasi dan persyaratan perizinan yang mudah, sehingga
menarik investor untuk menanamkan modalnya di Boyolali.

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

B

b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan
anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target

c. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai target kinerja ini yaitu dengan melakukan pemantauan, pembinaan,
pengawasan pelaksanaan penanaman modal di Boyolali yang dilakukan di
beberapa perusahaan, selain itu juga melakukan koordinasi penanaman modal
dengan dunia usaha dan fasilitasi terwujudnya kerjasama strategis antar usaha
besar dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Boyolali.
2.

Cakupan usaha perdagangan dan usaha industri yang telah memiliki SIUP
a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan oleh adanya sosialisasi tentang
perizinan SIUP, serta adanya kemudahan dalam mengurus izin SIUP agar lebih
efisien, efektif, mudah,transparan dan akuntabel, Sosialisasi dilakukan di Radio
dan di website BPMP2T.Selain itu sosialisasi diadakan di kecamatan.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan
anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target
c. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai target kinerja ini yaitu melakukan pemrosesan terhadap permohonan
izin SIUP sesuai dengan SOP yang telah ditentukan, yaitu selama 3 hari, setelah
berkas komplet dan benar.

3.

Cakupan usaha perdagangan dan usaha industri yang telah memiliki SIUI.
a. Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan oleh adanya sosialisasi tentang
perizinan SIUP, serta adanya kemudahan dalam mengurus izin SIUP agar lebih
efisien, efektif, mudah,transparan dan akuntabel, Sosialisasi dilakukan di Radio
dan di website BPMP2T.Selain itu sosialisasi diadakan di kecamatan, tetapi ada
beberapa masalah yang terkait dengan target RPJMD yaitu untuk indikator ini
belum bisa mencapai target RPJMD yang telah ditetapkan.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
kurangnya

kesadaran pelaku dunia usaha untuk mengurus perizinan SIUI.

Sedangkan upaya yang telah dilakukan adalah selalu memberikan sosialisasi
tentang perizinan SIUI.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan
anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target
c. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai target kinerja ini yaitu melakukan pemrosesan terhadap permohonan
izin SIUI sesuai dengan SOP yang telah ditentukan, yaitu selama 3 hari, setelah
berkas lengkap dan benar.
LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

4.

Persentase pelayanan terpadu satu pintu / one stop service yang memenuhi standar
waktu pelayanan yang telah ditetapkan dalam SOP.
a. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini disebabkan karena pelayanan
perizinan yang ada di BPMP2T diselesaikan sesuai dengan standar waktu yang
ditetapkan dalam SOP. Perizinan yang memerlukan cek lokasi standar waktu
yang ditetapkan dalam SOP yaitu 7 hari, sedangkan Perizinan yang tidak
memerlukan cek lokasi standar waktu yang ditetapkan dalam SOP yaitu 3 hari,
setelah berkas permohonan lengkap dan benar..Manfaat bagi masyarakat adalah
masyarakat akan memperoleh perizinan dengan cepat dan mudah.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan
anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target.
c. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai target kinerja ini adalah dengan melakukan koordinasi dengan team
teknis

SKPD terkait sesuai dengan permohonan yang diajukan, kemudian

mengadakan cek lokasi perizinan. Perizinan diselesaikan di BPMP2T sesuai
dengan standar waktu yang ditetapkan.
5.

Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik
(SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP);
a. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini dikarenakan telah dilakukan
penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik
(SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu, yaitu penerapan SPIPISE pada Izin
Usaha Dan Izin Prinsip di atas 500 Juta, sesuai dengan Perka BKPM.
.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah :
Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap
capaian target, yaitu menggunakan sarana internet untuk melaksanakan capaian
target
c. Program/kegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja
yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target
yaitu dengan melakukan melakukan pelatihan SDM yang ada untuk menerapkan
SPIPISE.

6.

Kepesertaan promosi investasi baik regional maupun nasional
a. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan telah dilaksanakan promosi
investasi baik regional maupun nasional sebanyak 2 kali, yaitu pameran AITIS di
Jakarta pada tanggal 13 s/d 15 Mei 2015, pameran CJIBF di Surakarta pada
tanggal 20-21 Oktober 2015. Manfaat dari promosi investasi tersebut yaitu

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

untuk meningkatkan investor di Boyolali dari luar daerah, terjalinnya kerja sama
promosi dan potensi investasi antar daerah.
b. Efisiensi sumber daya yang dilakukan adalah menggunakan anggaran untuk

aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target
c. Program/kegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Namun ada hal yang perlu dievaluasi yaitu
meningkatkan koordinasi dengan UMKM untuk diajak turut serta dalam promosi
investasi.
7.

Tersedianya pusat informasi investasi
a. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan telah adanya informasi investasi
berupa peluang investasi di Kab Boyolali yang tercetak di leaflet yang dibagikan
dalam setiap mengikuti promosi investasi.Selain itu informasi investasi juga ada di
website BPMP2T.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan menggunakan anggaran
untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target
c. Program/kegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja
yang telah ditetapkan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target
yaitu dengan melakukan koordinasi yang terkait dengan investasi, kaitannya
dengan tata ruang wilayah.

B.

Sasaran 2

: Meningkatnya pengendalian tata ruang
Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Sasaran 2

Indikator kinerja
1
1 Rasio bangunan /

Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Capaian
Kate
Satuan Renstra RPJMD Tahun Tahun
Tahun Tahun Tahun tahun Tahun
gori
2015
2015
2011
2012
2013
2015
2015
2015
2014
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
persen

3

rumah ber IMB

3

0,49

Rata – rata

1,01

3,25

3,48

3,6

3,77

104,72

A

104,72

A

Sumber : Analisis BPMP2T Kab. Boyolali, 2016
Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan (rata-rata) 104,72 % (kategori sangat baik). Berikut analisis capaian kinerja
dari sasaran per indikator :
1. Rasio bangunan / rumah ber IMB

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

a. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini dicapai dengan memproses ijin
IMB yang ada. Berkas permohonan IMB yang benar dan lengkap diproses sesuai
dengan SOP, sehingga ijin IMB bisa diterbitkan.
b. Efisiensi sumber daya yang dilakukan adalah dengan :
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target
c. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target yaitu
dengan melakukan cek lokasi permohonan IMB serta memproses ijin IMB.
.

C.

Sasaran 3

: Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang
kondusif bagi sektor industri dan perdagangan
Tabel 3.4 Pencapaian Kinerja Sasaran 3
Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Capaian
Kate
Satuan Renstra RPJMD Tahun Tahun Tahun
Tahun Tahun tahun Tahun gori
2015
2015
2011
2012
2013
2015
2015
2015
2014
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Indikator kinerja
1
1 Meningkatnya mutu

Skor

90

pelayanan yang diukur
dari indeks kepuasan
masyarakat terhadap
pelayanan perijinan
usaha

90

91,28

72,43

80,55

Rata – rata

81,51

82

82,06

100,07

A

100,07

A

Sumber : Analisis BPMP2T Kab. Boyolali, 2016
Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100% (kategori
baik) . Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 3 :
1.

Meningkatnya mutu pelayanan yang diukur dari indeks kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan perijinan usaha.
a. Keberhasilan capaian indikator kinerja ini karena keberhasilan BPMP2T dalam
meningkatkan mutu pelayanan yang ada, mulai dari sarana dan prasarana serta
SDM yang ada. Dengan adanya aplikasi pelayanan perizinan maka pelayanan
akan dapat optimal, serta dengan fasilitas gedung yang semakin baik menambah
pelayanan yang ada.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan menggunakan
anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target.
c. Program/kegiatan secara umum telah sesuai dengan sasaran dan indikator
kinerja yang telah ditetapkan, dengan telah dilakukannya penilaian IKM di

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

BPMP2T. Sehingga dapat diketahui kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
yang dilakukan oleh BPMP2T yang pada ujungnya untuk meningkatkan mutu
pelayanan yang ada di BPMP2T. Penilaian IKM yang ada digunakan sebagai
bagian evaluasi bagi BPMP2T..

Sasaran 4

:

Terwujudnya pemanfaatan SDM, dana, dan sarana prasarana yang

optimal
Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Sasaran 4
Indikator kinerja
1

Realisa
Target Target Realisasi Realisasi Realisasi si
Target Realisasi Capaian
Kate
Satuan Renstra RPJMD Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun tahun Tahun
gori
2015
2015
2011
2012
2013
2015
2015
2014 2015
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

1 Tercukupinya sarana

persen

100

-

100

100

100

100

100

100

100

B

pelayanan administrasi
perkantoran
2 Tercukupinya dan
terpeliharanya sarana
dan prasarana kantor

persen

100

-

100

100

100

100

100

100

100

B

Rata – rata

100

Sumber : Analisis BPMP2T Kab. Boyolali, 2016
Capaian kinerja meliputi 1 (enam) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan (rata-rata) 100% (kategori baik) terdiri dari 2 (dua) indikator kategori baik
(100%). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 4 per indikator :
1.

Tercukupinya sarana pelayanan administrasi perkantoran
a. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan telah dilaksanakan sarana
administrasi perkantoran seperti tersedianya ATK, Penyediaan jasa komunikasi,
air dan listrik, Cetak dan penggandaan,serta terselenggaranya rapat-rapat
koordinasi.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan cara menggunakan
anggaran yang ada untuk aktifitas yang benar-benar berpengaruh terhadap
capaian target.
c. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan.

2.

Tercukupinya dan terpeliharanya sarana dan prasarana kantor
a. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan dilaksanakan sesuai dengan
rencana dengan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan cara menggunakan
anggaran yang ada untuk aktifitas yang benar-benar berpengaruh terhadap
capaian target.Sementara dalam pelaksanaan kegiatan ini dalam hal pengadaan
barang mengandalkan pihak ketiga;
c. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan.

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

B

D.

Sasaran 5

: Meningkatnya kemampuan SDM aparat pemerintah

Tabel 3.6 Pencapaian Kinerja Sasaran 5
Indikator kinerja

Realisasi
Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Tahun Target Realisasi Capaian
Kate
Satuan Renstra RPJMD Tahun Tahun Tahun
2014 Tahun tahun Tahun gori
2015
2015
2011
2012
2013
2015
2015
2015

1

2

1 Terwujudnya sumber

3

persen

100

daya manusia yang
berdaya saing

4

5
-

100

6
100

7

8

9

10

11

12

100

100

100

100

100

B

100

B

Rata – rata

Sumber : Analisis BPMP2T Kab. Boyolali, 2016
Capaian kinerja meliputi 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kinerja 100 % (kategori
Baik) terdiri dari, 1 (satu) indicator. Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 5 per
indikator :
1.

Terwujudnya sumber daya manusia yang berdaya saing
a. Keberhasilan capaian indikator ini dikarenakan telah dilaksanakan beberapa
pelatihan yang diselenggarakan di BPMP2T, diantaranya pelatihan investasi ,
pelatihan penanaman modal dan SPM Penanaman Modal,yang diselenggarakan
di BPMP2T, dengan narasumber dari BPMD Provinsi Jawa Tengah. Selain itu
untuk meningkatkan sumber daya saing SDM yang ada telah dikirim beberapa
karyawan BPMP2T untuk mengikuti pelatihan PTSP yang diselenggarakan BKPM
Pusat di Jakarta.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya yang dilakukan adalah dengan menggunakan
anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian target.
c. Program/ kegiatan secara umum telah sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan. Kegiatan yang ada bisa terlaksana karena adanya kooerdinasi yang
baik antara BPMP2T dengan BPMD Provinsi Jawa Tengah dan dengan BKPM
Pusat.Koordinasi dengan instansi vertical sangat diperlukan dalam meningkatkan
SDM di bidang penanaman modal.
Berdasar uraian tersebut diatas, capaian kinerja sasaran 1 “Meningkatnya

pengendalian tata ruang” paling tinggi yaitu sebesar 125,6 % . Berikut capaian kinerja per
sasaran :
Tabel 3.7 Capaian Kinerja per Sasaran
Capaian
No.

Sasaran

Kinerja 2015
(%)

1.

Meningkatnya realisasi investasi secara bertahap

2.

Meningkatnya pengendalian tata ruang

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

98,97
104,72

Tingkat
Keberhasilan
Baik
Sangat Baik

Capaian
No.

Sasaran

Kinerja 2015
(%)

3.

Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim

Tingkat
Keberhasilan

100,07

Sangat Baik

100

Baik

100

Baik

usaha yang kondusif bagi sektor industri dan
perdagangan
4.

Terwujudnya pemanfaatan SDM, dana, dan sarana
prasarana yang optimal

5.

Meningkatnya kemampuan SDM aparat pemerintah

Sumber : Analisis BPMP2T Kabupaten Boyolali, 2016.

Ada beberapa indikator kinerja yang perlu mendapat perhatian dan apresiasi, yaitu indikator
yang capaian kinerjanya baik dan yang sangat baik, sebagai berikut :

Tabel 3.8. Capaian Kinerja yang Sangat Baik di atas 100%
No

Indikator

Target

realisasi

Capaian

Keterangan

1

Cakupan usaha
perdagangan dan usaha
industri yang telah
memiliki SIUP

Satuan

28

42,1

150

2

Rasio bangunan / rumah
ber IMB

3,6

3,77 %

104,72

3

Meningkatnya mutu
pelayanan yang diukur
dari indeks kepuasan
masyarakat terhadap
pelayanan perijinan
usaha

82

82,06

Cakupan usaha perdagangan yang
telah memiliki SIUP yaitu jumlah
Usaha perdagangan yang telah
mempunyai SIUP dibagi jumlah
usaha perdagangan pada tahun
2015, yaitu 4427 / 10500 = 42,1 %
Rasio bangunan / Rumah ber IMB
pada tahun 2015 yaitu jumlah rumah
ber IMB sampai 2015 / jumlah rumah
permanen di Kab Boyolali tahun 2015
yaitu 4038 / 107.095 = 3,77 %
Dari penilaian IKM yang dibagikan
terhadap pemohon didapat nilai IKM
pada tahun 2015 sebesar 82,06
sedangkan target yang ditetapkan
sebesar 82, jadi capaiannya sebesar
100, 07 %. Dari penilaian IKM bisa
dijadikan acuan untuk menentukan
mutu pelayanan perizinan yang ada
di BPMP2T

Skor

100,07

Tabel 3.9 Capaian Kinerja yang Baik ( 75% - 100 )
No

Indikator

1

Persentase peningkatan
nilai realisasi investasi

2

Persentase pelayanan
terpadu satu pintu / one
stop service yang
memenuhi standar waktu
pelayanan yang telah
ditetapkan dalam SOP

LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

Satuan

Target

realisasi

Capaian

Keterangan

Persen

29

24,6

84,82

Adanya peningkatan nilai realisasi
investasi pada tahun 2015 sebesar
Rp. 1.213.545.000.000, sedangkan
nilai investasi pada tahun 2014
sebesar Rp 4.927.802.092.958, jadi
ada peningkatan sebesar 24,6 %
Telah terselenggaranya Pelayanan
Terpadu Satu Pintu yang memenuhi
standar waktu pelayanan yang telah
ditetapkan.

persen

100

100

100

No

Indikator

Satuan

Target

3

Penerapan Sistem
Pelayanan Informasi dan
Perizinan Investasi
Secara Elektronik
(SPIPISE) pada
Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP)
Kepesertaan promosi
investasi baik regional
maupun nasional

persen

100

kali

2

5

Tersedianya pusat
informasi investasi

persen

100

100

100

6

Tercukupinya sarana
pelayanan administrasi
perkantoran

persen

100

100

100

Telah tercukupinya sarana
administrasi perkantoran yaitu berupa
ATK, Cetak dan penggandaan,
makan minum rapat, serta rapat
koordinasi

7

Tercukupinya dan
terpeliharanya sarana
dan prasarana kantor

persen

100

100

100

Telah tercukupinya dan
terpeliharanya sarana dan prasarana
kantor, yaitu berupa kegiatan
pemeliharaan kantor serta adanya
pengadaan barang kantor.

8

Terwujudnya sumber
daya manusia yang
berdaya saing

persen

100

100

100

Adanya pelatihan- pelatihan investasi
yang dilaksanakan di BPMP2T
berkoordinasi dengan BPMD Provinsi
Jawa Tengah.

4

realisasi
100

Capaian
100

Keterangan
Telah diterapkan Sistem
Pelayanan Informasi dan
Perizinan Investasi Secara
Elektronik (SPIPISE)yaitu untuk
ijin Izin Usaha dan Izin Prinsip di
atas 500 juta rupiah.

2

100

Telah dilaksanakan promosi investasi
baik regional maupun nasional
sebanyak 2 kali yaitu pameran AITIS
di Jakarta pada tanggal 13 s/d 15 Mei
2015, pameran CJIBF pada tanggal
20 – 21 Oktober 2015 di Solo.
Adanya pusat informasi investasi
yaitu berupa informasi potensi
investasi di Kabupaten Boyolali yang
ada di website BPMP2T dan leaflet
yang dibagikan saat pameran.

Tabel 3.10 Capaian Kinerja yang Cukup ( 56% - 75 )
No

Indikator

1

Cakupan usaha
perdagangan dan usaha
industri yang telah
memiliki SIUI

Satuan

Target

realisasi

Capaian

Keterangan

0,5

0,29

58

Usaha
Industri
yang
telah
mempunyai Ijin SIUI dibagi jumlah
industry yang ada di Boyolali Tahun
2015 yaitu 1788 / 6050 = 0,29

Selain keberhasilan yang ditunjukkan dengan indikator kinerja dalam pengukuran
kinerja, ada keberhasilan lain yang dapat menunjukkan keberhasilan Badan Penanaman Modal
Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali yaitu dengan diperolehnya penghargaan
dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi, yaitu termasuk dalam

nominasi TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik. Hal ini menunjukkan kinerja BPMP2T
LKjIP BPMP2T Kabupaten Boyolali 2015

dalam hal Pelayanan Terpadu Satu Pintu sudah diakui oleh Pusat.Selain itu sebagai
SKPD pendapatan dalam hal memenuhi target pendapatan Tahun 2015 sebesar Rp
4.700.000.000 bisa tercapai sebesar Rp 4.970.512.700 Pendapatan BPMP2T diperoleh
dari hasil retribusi IMB dan HO.
3.2

Realisasi Anggaran
Alokasi dan realisasi anggaran BPMP2T Kabupaten Boyolalai pada tahun 2015

sebagaimana tabel di bawah ini. Da