PERSEPSI ORANG TUA SISWA HAPPY BEAR PRESCHOOL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 TERHADAP ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KELOMPOK USIA 1-4 TAHUN

  

PERSEPSI ORANG TUA SISWA HAPPY BEAR PRESCHOOL

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007 TERHADAP

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI KELOMPOK USIA 1-4 TAHUN

  

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Bimbingan dan Konseling

  

Oleh

FETRI RAHMA DYAH SUBIARINI

01 1114029

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVESITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  

MOTTO

......Tak pernah Dia janji hari kan panas, Tak pernah Dia janji pasti ada hujan tapi

Dia berjanji memberi kekuatan bila topan ganas menerpaku…(potongan lagu

“Serahkanlah”) Dia berkata…………

  “Cukupkanlah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.” (II Korintus 12 : 9) Bapaku berjanji…………

  Dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. (Roma 4 : 21) Olah karena janji-Nya maka setiap hari aku berseru…….

  

Ya Tuhan ku percaya….aku percaya....Lewati lembah air mata, aku percaya

Firman-Mu Ya dan Amin, aku percaya….Kemenangan sudah Kau jamin,

aku percaya

Sampai suatu hari aku menemukan………bahwa…. Hal yang penting bukalanh hal yang terjadi pada kita tetapi

bagaimana kita belajar manghadapi segala sesuatu dengan iman kita kepada Allah.

  When God prepares to do something wonderful, He begins with a

difficulty, When He plans to do something very wonderful, He begins with an

impossibility.

  

Da n se ga la t ulisa n ini da ri judul sk ripsi hingga t it ik ya ng

pa ling a k hir di BAB t e ra k hir se m ua nya ha nya la h K ASI H

K ARU N I A DAN PEN Y AT AAN J AN J I ALLAH k e pa da k u…………

PERSEM BAH AN

  Semua karya ini dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan untuk :  Bapa dan Sahabatku, Tuhan Yesus Kristus, Bapa tak cukup mulut, tangan, hatiku, pikiranku dan jiwaku mengungkapkan segala pujian hormatku atas kemuliaan dan kebesaran-Mu padaku. Biar Engkau yang semakin BESAR dan aku semakin kecil.

 Bapakku, Ibuku, mas Tatok, dedekku Okta, mbakYah dan adik kecilku Eki

dan Vio. Setiap hari aku mengucap syukur karena aku diberikan Tuhan keluarga yang sangat luar biasa, penuh kehangatan dan keceriaan. Karyaku ini adalah salah satu bentuk ucapan syukur dan sayangku untuk keluargaku.

   Semua keluargaku di Happy Bear Preschool….Pak Ivan, MsLinda, Ms Beti, Ms Lidia, Mbak Endar, Sister Tanti, Ms Uwik, Ms Ratri, Bu Indah, Ms Tia, Kak Sarah, Mbak Par, Mas Srie. Terkhusus buat adik-adik kecilku Fani, Marfel, Noel, dik Ote, Odi, , Uta. Mereka semua adalah keluarga keduaku. Dalam keluarga ini imanku dan karakterku terus bertumbuh menjadi lebih dewasa. Tidak hanya itu, di sini aku juga belajar menjadi wanita, ibu, pendidik, dan pekerja.  Untuk semua saudara, sahabat, dan temanku. Aku sadar skripsi ini hanya akan menjadi sebuah karya tulis yang kurang berarti bila di dalam proses penulisannya aku hanya berdiri sendiri.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 2 Mei 2007 Penulis Fetri Rahma Dyah Subiarini

  

ABSTRAK

PERSEPSI ORANG TUA SISWA HAPPY BEAR PRESCHOOL

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007 TERHADAP ASPEK-

ASPEK PERKEMBANGAN DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KELOMPOK USIA 1-4 TAHUN

  Masalah-masalah dalam penelitian ini : (1) Bagaimanakah persepsi orang

tua siswa Happy Bear Preschool Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 terhadap

aspek-aspek dalam perkembangan PAUD kelompok usia 1-4 tahun? (2) Aspek

perkembangan apa sajakah yang masuk dalam kategori sangat lemah? (3) Butir-

butir apa sajakah yang masuk dalam kategori sangat lemah? Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui persepsi orang tua siswa Happy Bear Preschool

Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 terhadap aspek-aspek dalam perkembangan

PAUD kelompok usia 1-4 tahun dan mengetahui aspek-aspek perkembangan serta

butir-butir apa saja yang masuk dalam kualifikasi sangat lemah.

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.

Populasi penelitian ini adalah semua orang tua siswa Happy Bear Preschool

Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 yang berjumlah 51 orang tua siswa.

  

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner persepsi orang tua siswa Happy Bear

Preschool Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 terhadap aspek-aspek dalam

perkembangan PAUD kelompok usia 1-4 tahun. Kuesioner ini disusun oleh

peneliti. Kuesioner yang kembali pada batas akhir pengembalian kuesioner adalah

41 lembar sehingga terdapat 10 lembar kuesioner yang tidak kembali. Data

dianalisis dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I.

  Hasil penelitian ini selaras dengan rumusan masalah penelitian : (1)

Persepsi orang tua siswa Happy Bear Prescool Yogyakrta Tahun Ajaran

2006/2007 terhadap aspek-aspek dalam perkembangan PAUD kelompok usia 1-4

tahun termasuk dalam kualifikasi sangat kuat dengan frekuensi 36 orang tua

(87,80%). (2) Persepsi orang tua siswa Happy Bear Prescool Yogyakarta Tahun

  

Ajaran 2006/2007 terhadap aspek-aspek dalam perkembangan PAUD kelompok

usia 1-4 tahun termasuk dalam kualifikasi cukup kuat dengan frekuensi 5 orang

tua (12,19%). (3) Aspek Perkembangan yang masuk dalam kategori cukup lemah

adalah aspek perkembangan kognitif (66,83%) dan tidak ada aspek perkembangan

yang masuk kategori sangat lemah. Kelima aspek perkembangan yang lain masuk

dalam kategori sangat kuat. (4) Terdapat dua butir yang masuk dalam kategori

sangat lemah yaitu butir nomor 10 dengan skor totalnya adalah 14 sedangkan butir

nomor 27 skor totalnya adalah 16. Rumusan butir 10 dan 27 dapat dilihat di

lampiran 7 halaman 105.

  

ABSTRACT

THE PARENTS’ PERCEPTION TOWARD THE EDUCATIONAL

DEVELOPMENT ASPECTS OF PRESCHOOL CHILDREN IN HAPPY

BEAR PRESCHOOL ACADEMIC YEAR OF 2006/2007

  The problems in research were: (1) the parents’ perception toward the

educational development aspects of preschool children in Happy Bear Preschool

academic year of 2006/2007. (2) The weakest development aspects. (3) The

aspects belonged to the weakest category. The objective of this research was to

recognize the parents’ perception toward the educational developments aspects of

preschool students in Happy Bear Preschool and to recognize the developments

aspects that were in the weakest category.

  This research was a descriptive research with a survey method. The

population of this research was all of parents of students at “HAPPY BEAR

PRESCHOOL Yogyakarta” in academic year of 2006/2007 that consists of 51

parents. The instrument of this research was a questionnaire about perception of

parents of “Happy Bear Preschool Yogyakarta” students in academic year of

2006/2007 concerning the development aspects of preschool students. The

questionnaire was composed by the researcher. The returning questionnaires until

he due time were 41 questionnaires. The unreturning questionnaires were 10

questionnaires. The data was analyzed with Valuation of Standards Type I The results of this research were in accordance with the formulation of

objective of this research: (1) the parents’ perception toward the educational

development aspects of preschool children in Happy Bear Preschool academic

year of 2006/2007 that in very strong qualification, were 36 parents (87.80%). (2)

The parents’ perception toward the educational development aspects of preschool

children in Happy Bear Preschool academic year of 2006/2007 that in strong

qualification were parents (12.19%). (3) The Development aspect that in weak

category was the aspect of cognitive development (66.83%) and no development

aspect was in very weak category. The other five of development aspect was in

  

the very strong category. (4) The two points that is in very weak category, was

point 10 with the total score of 14 and the point 27, the total score is 16. The

formulation of point 10 and 27 could be seen at Appendix 7, page 105.

KATA PENGANTAR

  Syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus

Kristus karena cinta dan kasih serta tuntunan-Nya yang selalu menjadi pedoman

dan dasar dalam penulis menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program

Studi Bimbingan dan Konseling.

  Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini dapat berjalan dengan

baik berkat bantuan, perhatian, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

  1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Fajar Santoadi, S.Pd., Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling.

  3. Bapak Drs. Samana, M. Pd. dan Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku dosen pembimbing I dan II yang dengan penuh kesabaran dan perhatian mendampingi dan mengarahkan penulis hingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

  4. Ibu Dra. C.L.Milburga,CB.,M.Ed., sebagai dosen penguji yang telah berkenan memberikan waktu untuk membimbing penulis dalam proses pengujian.

  5. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, yang telah membantu penulis belajar berbagai macam ilmu pengetahuan, dan ketrampilan. Prodi ini bukanlah prodi biasa namun prodi yang luar biasa.

  6. Ibu Kepala Sekolah Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak Ceria Demangan yang telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan uji coba instrument.

  7. Bapak Ivan Susanto dan Ibu Linda Susanto selaku pemilik dan pengelola serta Ibu Betty Nurani Simanjutak, S.Pd., selaku Kepala Sekolah Happy

  Bear Preschool Yogyakarta, yang telah menerima dan mengijinkan penulis untuk menimba banyak pengalaman dan mengadakan penelitian.

  

8. Semua keluargaku di Happy Bear Preschool Pak Ivan, Ms Linda, Ms Beti,

Ms Lidia, Mbak Endar, Tanti, Ms Uwik, Ms Indah, Ms Ratei, Ms Tia, kak Sarah. Terkhusus buat adik-adik kecilku Fani, Marfel, Noel,Ote, dik Odi, Uta.

  

9. Keluargaku besarku di Yogyakarta, Bulek Endah dan Om Joni, Om Tri

dan Tante Cipluq, OmYus dan Bulek Mima, Simbah kakung (Alm.), Mbah putri, Bulek Tiwuk, MbNovi, MbEri. Adik dan partner doaku Ivone. Adik- adikku Arya, Dimas, Aji, Bagas, Yoga, galih, Duta. Terima kasih untuk dukungan dan cinta kasihnya.

  

10. Bapak Suwito, Kepala SMKK BPK PENABUR Sukabumi dan rekan-

rekan seperjuangan di sana yang telah memberikan ijin serta dukungan doa sampai tugas akhir ini selesai.

  

11. Mbak Andi, rekan perjuanganku..Berdua lebih baik dan lebih kuat..Terima

kasih karena aku dapat belajar arti bekerja keras.

  12. Mbal Lina, terima kasih untuk pelajaran tambahannya.

  

13. Yua, Ika, Arum, mbak Yuli, Sugeng, sahabat dan saudaraku yang selalu

menguatkan dan mendengarkan setiap keluh kesahku. Tuhan Yesus memberkati.

  

14. Saudara-saudaraku di PPKW II GKJ Gondokusuman, Grandi, Virgin, mas

Trombin, mas Tedi, mas Koko, mas Dani,Roni, Leni, Yoyok, Adin, Berta, Titi, Tia, Ata, Mbak Inggrid dan Om Gatot yang selalu mendoakanku, dan teman-teman lain yang belum aku sebutkan satu-persatu.

  

15. Teman-teman KOMMA, KOMPA, ALL I DO (Dimas, Dinto,

Harel”makarena”, Dista, Ucok, Prambanan, Berta), dan KOMNA, GKJ Gondokusuman Yogyakarta. Terkhusus untuk mbak Retno, terima kasih untuk buku dan bimbingannya.

  

16. Teman-teman satu angkatan BK’2001 Sugeng, Era, Tina, Kenit, Nur,

Maya, Yuni, Veron, Agus Pandu, Nodista, Rm.Emilianus Sarimas, Sr.Veronique, Sr. Theresella, Sr.Diana, Frater Frans, Sr.Monica, Nida,

  Yuyun, Kak Faustina, Willy, Paska, Lina, Page, Mala, Fieta, Dedi, Alfon, Sandri, Ari, Andri, Pehalina, Sipri, Humam, Beti, Deni, Paul, dkk.

  

17. Teman-teman BK angkatan 2000 dengan tim rekoleksinya, Bruder Yos,

Sr.Nur, Mbak Didi, Mbak Nancy, Kak Ola, Kak Eka, dkk.

  

18. Adik-adik tingkat semuanya dan kakak tingkat yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu..Terima kasih untuk inspirasi dan dukungannya.

  

19. Sedulurku, yang sering aku temui di dunia maya, setiap artikel dan tulisan

mu membuatku bepikir dan termotivasi untuk tidak cepat puas. Aku ingat, “Good is the enemy of great”. Terima kasih ….Tuhan Yesus selalu memberkati.

  

20. CuPlik AB 4996 WU yang mengantarku kemana pun aku pergi serta bus

Rajawali dan Crewnya yang selalu mengantarkanku Yogyakarta- Sukabumi.

  

21. Semua pihak yang belum bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih

sekali karena telah mendukung proses penulisan tugas akhir ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna dari

berbagai pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna

bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan tertarik dengan dunia pendidikan

anak usia dini.

  Yogyakarta, 2 Mei 2007 Penulis Fetri Rahma Dyah Subiarini

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………..... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii

HALAMAN MOTTO………………………………………………………iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………… vi

ABSTRAK………………………………………………………………….vii

ABSTRACK ……………………………………………………………........ ix

KATA PENGANTAR……………………………………………………... xi

DAFTAR ISI………………………………………………………………..xiv

DAFTAR TABEL………………………………………………………..... xvi

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………............. xvii

  BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1 A. Latar Belakang……………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………… 9

C. Tujuan Penelitian…………………………………………….......... 9

D. Manfaat Penelitian………………………………………………… 10 E. Definisi Operasional………………………………………………. 10

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………13

A. Persepsi…………………………………………………………….. 13

  1. Pengertian Persepsi…………………………………………….. 13

  2. Tahap-tahap Persepsi………………………………………....... 14

  3. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Persepsi Orang Tua…………………………………………….. 15

  4. Proses Persepsi………………………………………………….17

  B. Pendidikan Anak Usia Dini……………………………………….. 18

  1. Batasan Usia dan Pengertian Pandidikan Anak Usia Dini……...18

  2. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini……………………………. 21

  3. Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini…………….............23

  4. Bentuk-bentuk Pedidikan Anak Usia Dini……………………...24

  C. Karakteristik Anak Usia Dini……………………………………….27

  1. Tugas Perkembangan…………………………………………... 27

  2. Aspek-aspek Perkembangan…………………………………… 28

  D. Persepsi Orang Tua terhadap Pendidikan Anak Usia Dini………... 46

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………… 49

A. Jenis Penelitian……………………………………………………...49 B. Subyek Penelitian…………………………………………………...49 C. Intrumen Penelitian…………………………………………………50 D. Uji Coba Instrumen Penelitian………………………………………52

  1. Validitas Instrumen ………………………………………….. 52

  2. Reliabilitas Instrumen………………………………………….. 55

  E. Pengumpulan Data Penelitian……………………………………… 58

  F. Teknik Analisa Data……………………………………………….. 61

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………...62

A. Hasil Penelitian…………………………………………………….. 62 B. Hasil Pembahasan………………………………………………….. 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 79

A. Kesimpulan………………………………………………………… 79 B. Saran……………………………………………………………….. 81

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 82

LAMPIRAN……………………………………………………………… 85

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

  Kisi-kisi Kuesioner Persepsi Orang Tua terhadap Aspek-aspek Perkembangan dalam Pendidikan Anak Usia Dini yang Diujicobaka n……….................................................................

  51 Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Persepsi Orang Tua terhadap Aspek-aspek dalam Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini yang Menjadi Alat Penelitian………………………………………………………………..55

  

Tabel 3. Daftar Indeks Korelasi ………………………………………………………..58

Tabel 4. Penggolongan Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I.................59

Tabel 5.

  Penggolongan Persepsi Orang Tua Siswa Happy Bear Prescool Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 terhadap Aspek Perkembangan dalam Pendidikan Anak Usia Dini Kelompok Usia 1-4 Tahun....................................63 Tabel 6.

  Penggolongan Kualifikasi Aspek Perkembangan Pendidikan

Anak Usia Dini Kelompok Usia 1-4 Tahun Menurut Persepsi Orang Tua

Siswa Happy Bear Preschool Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007...................65

  Tabel 7. Penggolongan Setiap Butir berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I............................................................127

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Tugas Perkembangan untuk Kelompok Usia 1-4 Tahun………………… 85

  

2. Kisi-kisi Kuesioner Persepsi Orang tua Taman Balita dan Kelompok Bermain

Ceria Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 terhadap Aspek-aspek dalam

Perkembangan PAUD Kelompok Usia 1-4 Tahun………………………..87

  3. Kuesioner Mengenai persepsi Orang Tua Siswa/Siswi Taman Balita dan Kelompok Bermain Ceria Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 terhadap Aspek-

aspek Perkembangan dalam PAUD Kelompok Usia 1-4………………… 94

  4. Contoh Perhitungan Secara Manual Validitas per Butir…………………..98

  

5. Hasil Validitas perButir/Item Persepsi Orang Tua terhadap PAUD Berdasarkan

Pogram SPSS for Window SPSS 11,0 Production Facility......................... 99

  6. Kuesioner Mengenai Persepsi Orang Tua Siswa Happy Bear Preschool Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 terhadap Aspek-aspek dalam

Perkembangan PAUD Kelompok Usia 1-4 Tahun………………………. .103

  7. Tabulasi Hasil Uji Coba ………………………………………… ……… .107

  

a. Tabulasi Hasil Uji Coba per Item………………………………………..107

  

b. Tabulasi Hasil Uji coba per Apek……………………………………….111

  

c. Perhitungan Reliabilitas dengan Rumus Angka Kasar…………..............115

  

8. Tabulasi Hasil Data Penelitian……………………………………...............116

9. Tabulasi Hasil Penelitian Setiap Aspek dan Butir………………..……… ..119

  10. Tabel 7. dan Sebaran Setiap Butir dalam Aspek

Perkembangan Tertentu……………………………………………………..126

  

11. Surat Keterangan Uji Coba dan Penelitian……………………………….....127

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang secara dinamis

  

(Jacob, 1988: 7) namun seringkali mendorong lahirnya persoalan-persoalan yang

tidak sedikit. Laju perkembangannya sendiri dapat berdampak positif dan negatif.

  

Salah satu dampak negatif IPTEK terhadap kehidupan manusia adalah tidak

sedikit manusia yang hidupnya dikuasai oleh sistem kerja dan cara kerja mesin-

mesin yang berteknologi tinggi. Lebih dari itu ironisnya manusia sebagai

“pencipta” seringkali harus berjuang untuk dapat mengikuti setiap perkembangan

hasil ciptaannya sendiri jika tidak maka eksistensi manusia dapat digantikan oleh

keberadaan mesin-mesin yang berteknologi canggih (Jacob, 1988: 4). Akibatnya

ancaman PHK dapat menjadi suatu ketakutan tersendiri bagi para pekerja yang

dinilai tidak dapat mengikuti perkembangan.

  Selain itu, seringkali dalam satu produk terdapat suatu potensi yang

mendorong munculnya dampak ganda. Sebagai contohnya, para ahli kimia telah

berhasil menemukan persenyawaan baru yang dapat digunakan untuk obat

penenang/obat penghilang rasa sakit (morfin, athropin) oleh para dokter bedah.

  

Namun, dalam kenyataannya ternyata obat-obat ini telah disalahfungsikan

menjadi racun dan dipasarkan secara ilegal oleh sebagian orang. Salah satu

penyebab munculnya dampak ganda ini adalah adanya perbedaan motivasi serta

kerangka nilai manusia satu dengan yang lainnya.

  Sementara itu dampak lain perkembangan IPTEK adalah lahirnya proses

globalisasi yang mengakibatkan restrukturisasi dunia (Conny, 2002: 85).

  

Restrukturisasi ini disertai dengan banjir informasi yang tidak terbatas antar

negara. Akibatnya persaingan yang muncul pun tidak hanya terbatas pada

persaingan antar individu dalam satu daerah atau satu negara tetapi sudah

melibatkan persaingan individu antar negara. Persaingan dalam era globalisasi

memang berpengaruh di dalam kehidupan manusia pada umumnya serta dunia

pendidikan pada khususnya (Conny, 2002: 85).

  Berdasarkan data yang dilaporkan The World Economic Forum, Swedia

(2000) Indonesia termasuk Negara yang memiliki daya saing yang rendah yaitu

menempati urutan ke-37 dari 57 negara yang disurveinya. Data ini

mengindikasikan bahwa kualitas rata-rata manusia Indonesia masih tergolong

rendah. Rendahnya kualitas manusia Indonesia ini diduga mempengaruhi gaya

hidup, pola pikir, sistem kerja, serta cara pandang manusia Indonesia terhadap

sesuatu. Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan dengan mengadakan

suatu pembenahan. Pembenahan ini menyangkut seluruh aspek kehidupan

manusia dan pendidikan dapat menjadi salah satu solusinya. Pendidikan dapat

diartikan sebagai proses membantu seseorang untuk dapat menyadari adanya

nilai-nilai, mendalaminya, mengakuinya, memahami hakikatnya, memahami

kaitannya satu dengan yang lain dan peranan serta kegunaannya untuk hidup baik

secara individual maupun sosial (Mardiatmaja, 1986: 21). Kegiatan mendidik

sendiri dapat dikategorikan sebagai perbuatan fundamental karena setiap aktivitas

serta perilaku di dalamnya seolah-olah menyentuh akar-akar kehidupan sehingga

  

dapat mengubah dan menentukan kehidupan manusia (Driyarkara, 1991: 72).

Pendapat ini menunjukkan bahwa kegiatan mendidik mempunyai peranan yang

besar dalam peletakan dasar-dasar kehidupan manusia serta pembentukan karakter

sesuai dengan kodrat dan nilai-nilai yang dihayatinya. Melalui kegiatan mendidik

diharapkan perubahan perilaku dan pembenahan kualitas manusia Indonesia dapat

diupayakan.

  “Kegiatan mendidik terjadi dengan dan dalam kehidupan bersama baik

disengaja maupun tidak disengaja, disadari maupun tidak disadari “ (Driyarkara,

1991: 32). Lingkungan keluarga adalah salah satu bentuk kehidupan bersama

pertama yang ditemui oleh anak setelah dilahirkan. Orang tua akan menjadi

pendidik yang pertama dan utama. Tujuan pendidikan di dalam keluarga adalah

meletakkan dasar-dasar kepribadian, mengembangkan tanggung jawab terhadap

diri sendiri dan terhadap orang lain, serta membangun dasar spiritualitas (Drost,

1998: 56). Orang tua mendidik anak mengenal Tuhan, cara bergaul, cara menjaga

kebersihan diri sendiri dan lingkungannya, penanaman nilai-nilai hidup, dan

memfasilitasi peralatan belajar anak di sekolah.

  Orang tua adalah pendidik utama dan pertama namun bukan berarti orang

tua adalah satu-satunya pendidik. Bagaimanapun juga orang tua adalah manusia

yang memiliki keterbatasan oleh karena itu orang tua membutuhkan pertolongan

dari masyarakat untuk turut serta mendidik anak-anak mereka. Masyarakat adalah

suatu bentuk kehidupan bersama yang juga mempunyai peranan dalam mendidik

seseorang. Menanggapi kebutuhan ini maka masyarakat meminta lembaga

pendidikan yaitu sekolah untuk memberikan pendidikan, pengajaran, serta

  

ketrampilan bagi anak-anak supaya pendidikan menjadi teratur dan terencana

(Drost, 1998: 56). Kerja sama antara orang tua, masyarakat, dan sekolah inilah

yang akan mempersiapkan seorang anak menjadi manusia dewasa. Mardiatmadja

(1986: 53) mengartikan manusia dewasa sebagai, orang-orang yang dapat secara

bebas memikul tanggung jawab bagi perkembangan hidupnya sendiri serta

bertanggung jawab untuk mengusahakan kesejahteraan bersama.

  Seiring dengan perkembangan pendidikan di Indonesia, berkembang juga

permasalahan-permasalahan yang perlu segera dibenahi. Permasalahan tersebut

antara lain, berkaitan dengan pemerataan pendidikan, kualitas pendidikan,

pembangunan gedung-gedung sekolah dan fasilitasnya, rendahnya anggaran

APBN untuk pendidikan, rendahnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan

anak usia dini. Permasalahan yang terakhir inilah yang akan menjadi topik utama

penelitian ini. Berdasarkan hasil perumusan Seminar dan Lokakarya Nasional

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), ditemukan data bahwa pada tahun 2001

sebanyak 19 juta anak atau 73% dari populasi anak (anak baru lahir - 6 tahun) di

Indonesia belum tersentuh oleh layanan PAUD. Kondisi ini sebagai akibat dari

masih minimnya ketersediaan sarana dan prasarana PAUD, sehingga layanan ini

belum banyak yang mencapai daerah pedesaan apalagi daerah terpencil.

  Sesuai dengan tujuan serta fungsi pendidikan maka pembentukan sumber

daya manusia dewasa dan bekualitas hendaknya diupayakan sejak anak masih

berusia dini. Pendidikan akan menjadi suatu stimulus yang sangat berharga untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada saat anak masih

berusia dini. Sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi modal yang

  

besar dalam pembangunan bangsa ini. Inilah arti penting pendidikan bagi anak

usia dini bagi yang perlu disadari oleh pemerintah serta masyarakat Indonesia

secara keseluruhan.

  Definisi PAUD telah banyak dirumuskan oleh para ahli salah satu ahli

merumuskan PAUD sebagai suatu bentuk upaya yang terencana dan sistematis

yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak-anak berusia 0-8 tahun (Hibana,

2005 : 4)

  Pendidikan Anak Usia Dini menjadi satu bentuk pendidikan yang sangat

penting karena dalam rentang usia ini anak-anak mengalami perkembangan secara

cepat. Menurut sebuah penelitian terjadi perkembangan otak yang cepat hingga

mencapai 80% pada saat anak berusia 0-8 tahun. (Hibana, 2005: 10)

Perkembangan ini menyangkut perkembangan fisik dan psikis anak. Tidak hanya

itu anak-anak juga mulai dididik untuk menjaga kesehatan, kebersihan, dan

kedisiplinan. Sehingga dapat dikatakan bahwa usia ini adalah usia yang efektif

untuk meletakkan dasar kepribadian serta nilai-nilai hidup seseorang. Pendidikan

yang tepat pada saat anak masih berusia dini akan menstimulasi peningkatan

prestasi belajar, etos kerja, dan produktivitas anak. Stimulasi ini kelak diharapkan

akan mendukung anak untuk menjadi mandiri dan mampu mengoptimalkan

pengaktualisasian dirinya.

  Konsep serta tujuan PAUD menjadi hal yang penting bagi perkembangan

setiap anak. Namun sayang pemahaman ini belum dimiliki secara mendalam oleh

seluruh lapisan masyarakat di negara ini. UNESCO sebagai lembaga PBB yang

mengurusi bidang pendidikan dan kebudayaan menyoroti bahwa angka partisipasi

  

pendidikan dan pelayanan bagi anak usia dini di Indonesia masih tergolong

rendah. Angka partipasi kelompok pendidikan pra sekolah sebesar 20%. Menteri

Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo juga menyatakan bahwa pemahaman

masyarakat tentang PAUD masih sangat beragam sehingga muncul banyak

pertanyaan dan pendapat seputar PAUD (Kompas, 19 Juli 2005.hal.12).

Masyarakat sendiri masih mempertanyakan fungsi dan tujuan PAUD bagi

perkembangan anak-anak mereka. Banyak masyarakat yang merasa kawatir

apabila anak-anak akan menjadi bosan belajar jika mendapat pendidikan secara

formal atau non-formal sejak usia dini. Sehingga muncul pendapat bahwa

sebaiknya anak dididik setelah usia enam tahun, demikian yang disampaikan

Martini Jamaris (Educare, Juli 2005.hal.9). Sebagian masyarakat juga belum

menjadikan pendidikan anak usia dini sebagai prioritas yang penting dalam

perkembangan anak.

  Sementara itu di sisi yang lain, ada sebagian masyarakat sudah mengetahui

perlunya PAUD bagi anak-anak namun sayang pengetahuan ini belum diikuti

pemahaman dan tindakan yang tepat dalam mengaplikasikannya. Sebagai

buktinya tidak jarang orang tua yang membuat kegiatan tambahan yang berlebihan

atau enrichment program secara berlebihan bagi anak-anaknya . (Gunarsa, 2004:

390). Berbagai kursus mulai dari kursus membaca, menulis, menghitung, bahasa

Inggris, balet, piano, modeling sudah “dipaksakan” kepada anak-anak kurang dari

3 tahun. Mereka tidak menyadari bahwa akibat dari stimulasi yang tidak tepat dan

terlalu dini inilah yang kelak dapat mengakibatkan munculnya kebosanan. Lebih

parah dari itu anak dapat mengalami depresi seperti yang dikhawatirkan sebagian

  

masyarakat. Sebagai pendidik utama seringkali orang tua justru merubah posisi

anak yang semula subjek pendidikan menjadi objek pendidikan. Tidak jarang

orang tua menuntut anak-anak mereka untuk menjadi orang “dewasa mini” yang

seharusnya dapat hidup mandiri, berpikir, bersikap, dan merasakan seperti yang

dilakukan orang dewasa sesunguhnya (Theo R. dan Martin H, 2004: 3). Akibatnya

orang tua menjadi memaksakan kehendaknya terhadap anak-anak mereka sendiri.

  Fakta di masyarakat membuktikan bahwa persepsi masyarakat tehadap

pentingnya pelayanan PAUD masih sangat beragam. Penulis menduga

keberagaman persepsi pun dapat juga terjadi di dalam suatu lembaga pendidikan.

Peneliti telah bekerja di sebuah lembaga pendidikan non formal yaitu Happy Bear

Preschool Yogyakarta kurang lebih 1 tahun. Selama menjadi tenaga pengajar,

seringkali peneliti menemui orang tua yang di duga belum memiliki persepsi

yang tepat terhadap pendidikan anak usia dini. Alasan inilah yang mengantarkan

peneliti untuk membuktikan secara ilmiah bagaimana sesungguhnya persepsi

orang tua terhadap pendidikan anak usia dini khususnya di lembaga pendidikan

Happy Bear Preschool Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007.

  Happy Bear Preschool adalah usaha swasta perorangan yang sudah berdiri

hampir enam tahun dan termasuk dalam salah satu bentuk PAUD yaitu kelompok

bermain karena menangani anak berusia 1-4 tahun. Lembaga ini membagi

kelompok anak asuhnya menjadi tiga yaitu kelompok Baby untuk usia 1-2 tahun,

kelompok Happy untuk usia 2-3 tahun dan kelompok Teddy untuk usia anak 3-4

tahun.