Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY - USD Repository

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

J

  ika kita me nc inta i a p a ya ng kita ke rja ka n,

  M

  a ka ha l se sulit a p a p un a ka n te ra sa mud a h,

  P

  e ke rja a n se b e ra t a p a p un a ka n te ra sa ring a n,

  B

  uka n ha nya itu, jika kita me nye na ng i p e ke rja a n d a n p ro fe si kita ,

  M

  a ka ta nta ng a n se b e sa r a p a p un

  B isa kita ub a h me nja d i p e lua ng ya ng lua r b ia sa ...

  (xa vie r Que ntin Pra na ta )

  Karya kecilku ini kupersembahkan untuk:

Jesus Kristus juru selamatku,

Bunda Maria, bunda pelindungku, Bapak, simbok, adik serta kakak-kakakku tercinta yang telah memberikan perhatian serta dukungan yang begitu berarti, Mas Dhanang dengan pengertian dan motivasinya selama ini.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 3 Mei 2007 Penulis

  Suprapti ABSTRAK PENGARUH JENIS KELAMIN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP

HUBUNGAN KULTUR KELUARGA, KULTUR LINGKUNGAN KERJA,

  DAN KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU Survei : Guru SMA di Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

  Suprapti Universitas Sanata Dharma

  2007 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru; (2) pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru; (3) pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru; (4) pengaruh locus of

  

control terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru;

  (5) pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru; (6) pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru.

  Penelitian ini dilaksanakan di 11 SMA di Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Desember 2006. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dengan menggunakan teknik purposive sampling dan proportional sampling, peneliti mendapatkan 308 guru sebagai sampel. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru (

  ρ = 0,049

  < α = 0,05); (2) ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru (

  ρ = 0,043 < α = 0,05); (3) ada pengaruh

  jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru (

  ρ = 0,003 < α = 0,05); (4) tidak ada pengaruh locus

of control terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru

  (

  

ρ = 0,426 > α = 0,05); (5) ada pengaruh locus of control terhadap hubungan

  kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru (

  ρ = 0,042 < α = 0,05);

  (6) tidak ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru (

  ρ = 0,885 > α = 0,05). ABSTRACT THE INFLUENCE OF SEX AND LOCUS OF CONTROL TOWARD THE

RELATION AMONG FAMILY CULTURE, WORKPLACE CULTURE, AND

  SOCIETY CULTURE WITH TEACHER’S EMOTIONAL INTELLIGENCE Survey: Teacher of Senior High Schools in Sleman Regency, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta.

  Suprapti Sanata Dharma University

  2007 This study aims to know: (1) the influence of sex in the relation between family culture and teachers’ emotional intelligence; (2) the influence of sex in the relation between workplace culture and teachers’ emotional intelligence; (3) the influence of sex in the relation between society culture and teachers’ emotional intelligence; (4) the influence of locus of control in the relation between family culture and teachers’ emotional intelligence; (5) the influence of locus of control in the relation between workplace culture and teachers’ emotional intelligence; (6) the influence of locus of control in the relation between society culture and teachers’ emotional intelligence.

  This study was done in three state Senior High Schools and eight private Senior High Schools in Sleman Regency, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta in December, 2006. The technique of gathering data was questionnaire. By using purposive sampling technique and proportional sampling, the researcher gained 308 teachers as samples. The technique of analyzing the data was regression model that was developed by Chow.

  The result shows: (1) there is influence of sex in the relation between family culture and teachers’ emotional intelligence (p = 0,049 < a = 0,05); (2) there is influence of sex in the relation between workplace culture and teachers’ emotional intelligence (p = 0,043 < a = 0,05); (3) there is influence of sex in the relation between society culture and teachers’ emotional intelligence (p = 0,003 < a = 0,05); (4) there is not influence of locus of control in the relation between family culture and teachers’ emotional intelligence (p = 0,426 > a = 0,05); (5) there is influence of locus of control in the relation between workplace culture and teachers’ emotional intelligence (p = 0,042 < a = 0,05); (6) there is not influence of locus of control in the relation between society culture and teachers’ emotional intelligence (p = 0,885 > a = 0,05).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur atas kasih dan karunia yang berlimpah yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Jenis Kelamin Dan

  

Locus Of Control Terhadap Hubungan Kultur Keluarga, Kultur Lingkungan

Kerja Dan Kultur Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional

Guru”. Survei: Guru SMA di Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa

  Yogyakarta. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, semangat, dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaiakan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas karunia, rahmat serta penyertaan yang telah diberikan.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R, selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakata.

  5. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan serta saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

  6. Bapak Ag. Heri Nugroho S.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, nasehat, dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si. selaku dosen tamu yang telah memberikan saran dan pengarahan dalam skripsi ini.

  8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya serta dengan sepenuh hati dalam mendidik kami sehingga berguna untuk masa depan kami.

  9. Mba’ Aris dan Pak Wawi yang telah melayani dan membantu selama menjalankan pendidikan di Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta.

  10. Bapak Kepala SMA 1 Sleman, SMA 1 Seyegan, SMA 1 Depok, SMA Muhammadiyah Seyegan, SMA Islam 2 Sleman, SMA Muhammadiyah Mlati, SMA Ma’arif 1 Sleman, SMA Tiga Belas Maret Depok (Gama), SMA Binatama Sleman, MAN III Yogyakarta, dan SMA Santo Agustinus yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

  Terima kasih banyak atas izin dan bantuannya.

  11. Para Staf Karyawan, dan bapak serta ibu guru di 11 SMA di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

  12. Bapak dan Simbok (terimakasih untuk semua dukungan, pengorbanan, doa, dan cinta yang besar untuk ku...aku menyayangi kalian).

  13. Mas Wahyu, Mas Ratno, Mbak Kunik, Mbak Atun, Adikku Si-El serta keponakanku Erik dan Ervin (terimakasih untuk semua bantuan, dukungan, pengorbanan, motivasi, dan segala keceriaan yang telah kalian berikan).

  14. Mas Dhanang (terimakasih untuk doa, perhatian, motivasi, dan cintanya yang selama ini telah kamu berikan).

  15. Mbah Suto putri yang ada di surga terimakasih untuk doa restunya...

  16. Teman–teman seperjuanganku Lina Cipluxs (makasih ya atas semua bantuan, waktu dan kebersamaannya... ayo diet’biar tambah cantik....), Sari (makasih telah merepotkan selama ini...jangan pernah bosen ya punya tamu aku terus...), MM (makasih atas kebersamaannya...jangan suka bohong lagi Em...) dan Tante Tutik (makasih atas kebersamaan serta resep-resep jitunya...) Terima Kasih juga untuk doa, semangat, persahabatan serta keceriaan yang telah kalian berikan selama ini.

  17. Teman–teman seangkatanku PAK C’02 ( Risa, teman curhatku, “jangan bosen ya kalau aku ngoceh terus”, Ima “ayo terus berjuang”, Dita “Si pekerja baru”, Budhe Dewi “Si pekerja baru juga”, Dika “Si centil”, makasih ya bantuannya, Esti yang lagi berburu pekerjaan, Cat dengan petuah-petuah religiusnya, Dian yang lagi berjuang, Putri “ayo put jangan menyerah”, Banu “moga laris manis ya pulsanya”, Toro sang penakluk virus komputer, Thomas yang centil, Candra “bapak yang baik, kok tambah kurus aja...”, Satya yang lagi mo smangat kuliah, Valent “si muka ngantuk”, Tiara si usil, Tm “jangan ngelamun terus”, Ivon yang lagi menghilang, Andre si Bang Roma, Uchi “ayo jangan kuliah terus”, Lia “si pendiam yang lagi bisnis counter”, Dewi cilik

  “kuliah yang rajin ya”, Heri “ayo smangat”, Sigit “frater” smangat Ter...) dan Wulan yang tambah cantik aja. Terima kasih atas kebersamaan dan kenangan- kenangan indah bersama kalian...

  18. Teman-teman kos Gatot Kaca 6, Andri, Dhita, Rina, Yohana, mba Nur, mba Yati, mba Nonong mba Santi, Mba Yuli, Mas Iwan, Gun-gun, Bajuri, Nowo, Charles, dan Robert yang belum juga kukenal sampai sekarang, terimakasih atas kebersamaan dan suka duka yang telah kita lalui bersama.

  19. Kris, terimakasih atas smangatnya. “jualan sengsu lagi yuk”.

  20. Mas Anto’ Terima kasih atas waktu dan bantuannya.

  21. Pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih untuk doa, dukungan, dan perhatiannya.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut.

  Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstuktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v ABSTRAK ................................................................................................... vi ABSTRACT ................................................................................................. vii KATA PENGANTAR ................................................................................ viii DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………

  1 B. Identifikasi Masalah…………………………………………………

  4 C. Rumusan Masalah …………………………………………………

  5 D. Tujuan Penelitian……………………………………………………

  6 E. Manfaat Penelitian …………………………………………………

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  A. Kultur Keluarga ……………………………………………………

  8

  1. Pengertian Kultur ………………………………………………

  8

  2. Pengertian Keluarga ……………………………………………

  9

  3. Dimensi Kultur Keluarga ………………………………………

  11 B. Kultur Lingkungan Kerja …………………………………………

  14

  1. Pengertian Lingkungan Kerja …………………………………

  14

  2. Dimensi Kultur Lingkungan Kerja ……………………………

  15 C. Kultur Lingkungan Masyarakat ……………………………………

  17 1. Pengertian Masyarakat ………………………………………..

  17

  2. Dimensi Kultur Lingkungan Masyarakat ………………………

  18

D. Kecerdasan Emosional …………………………………………….

  21

  1. Pengertian Emosi ………………………………………………

  21 2. Pengertian Kecerdasan Emosional …………………………….

  22

  3. Dimensi Kecerdasan Emosional ………………………………

  23 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ….

  27 E. Jenis Kelamin ………………………………………………………

  29 F. Locus of Control ……………………………………………………

  31 G. Kerangka Berpikir …………………………………………………

  34

  1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……………………….....

  34

  2. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ………

  40

  3. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru ..

  45

  4. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru ………………..

  49

  5. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ………

  53

  6. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru ..

  56 H. Perumusan Hipotesis ……………………………………………

  60 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ……………………………………………………

  61 B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………..

  61

  1. Tempat Penelitian ………………………………………………

  61

  2. Waktu Penelitian ………………………………………………

  62 C. Subyek dan Obyek Penelitian ………………………………………

  62

  1. Subyek Penelitian ………………………………………………

  62

  2. Obyek Penelitian ………………………………………………

  62 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ………………

  62

  2. Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel …………

  63 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ……………………………

  63

  1. Kecerdasan Emosional …………………………………………

  63

  2. Kultur Keluarga…………………………………………………

  66

  3. Kultur Lingkungan Kerja ………………………………………

  68 4. Kultur Lingkungan Masyarakat ………………………………..

  69 5. Jenis Kelamin …………………………………………………..

  71

  6. Locus of Control ……………………………………………..... 72 F. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………...

  73 G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas …………………………….....

  73 1. Uji Validitas …………………………………………………....

  73 a. Kecerdasan Emosional ……………………………………..

  74

  b. Kultur Keluarga ……………………………………………

  75 c. Kultur Lingkungan Kerja …………………………………..

  75 d. Kultur Lingkungan Masyarakat …………………………....

  76

  e. Locus of Control ……………………………………………

  76

  2. Uji Reliabilitas …………………………………………………

  77 H. Teknik Analisis Data ………………………………………………

  80

  1. Statistik Deskriptif………………………………………………

  80 2. Pengujian Normalitas dan Linearitas …………………………..

  81 a. Uji Normalitas ……………………………………………..

  81

  b. Uji Linearitas ………………………………………………

  82

  3. Pengujian Hipotesis Penelitian …………………………………

  83 a. Hipotesis I ………………………………………………….

  83 1) Rumusan hipotesis ……………………………………..

  83 2) Pengujian hipotesis …………………………………….

  83 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ……………………………………………………..

  85 1. Deskripsi Responden Penelitian ……………………………….

  85 2. Deskripsi Variabel Penelitian ………………………………….

  86

  b. Kultur Keluarga ……………………………………………

  88 1) Power Distance ………………………………………...

  88 2) Individualism vs Collectivism …………………………. 89 3) Femininity vs Masculinity ……………………………... 90 4) Uncertainty Avoidance ………………………………… 92 c. Kultur Lingkungan Kerja ………………………………….

  95 1) Power Distance ……………………………………….. 95 2) Individualism vs Collectivism …………………………. 96 3) Femininity vs Masculinity ……………………………… 98 4) Uncertainty Avoidance ………………………………… 99

  d. Kultur Lingkungan Masyarakat …………………………… 102 1) Power Distance ………………………………………... 102 2) Individualism vs Collectivism …………………………. 103 3) Femininity vs Masculinity ……………………………... 105 4) Uncertainty Avoidance ………………………………… 106

  e. Locus of Control …………………………………………... 109

  B. Analisis Data ……………………………………………………... 110

  1. Pengujian Prasyarat Analisis Data …………………………….. 110

  a. Pengujian Normalitas ……………………………………… 110

  b. Pengujian Linearitas ………………………………………. 111

  2 Pengujian Hipotesis …………………………………………… 113

  a. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru …………... 113 1) Rumusan hipotesis I …………………………………… 113 2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 113

  b. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ….. 115 1) Rumusan hipotesis II ………………………………….. 115 2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 115

c. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur

  Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……………………………………………………….. 117

  1) Rumusan hipotesis III …………………………………. 117 2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 117

d. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur

  Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru …………... 119 1) Rumusan hipotesis IV …………………………………. 119 2) Pengujian hipotesis …………………………………… 119

e. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur

  Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru …. 121 1) Rumusan hipotesis V…………………………………… 121 2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 121

f. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur

  Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……………………………………………………….. 123 1) Rumusan hipotesis VI …………………………………. 123 2) Pengujian hipotesis ……………………………………. 123

C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………… 125

  1. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru …………………………. 125

  2. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……… 128

  3. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru .. 131

  4. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Keluarga Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……………… 135

  5. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur Lingkungan Kerja Dengan Kecerdasan Emosional Guru ……… 138

6. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Kultur

  Lingkungan Masyarakat Dengan Kecerdasan Emosional Guru …………………………………………………………… 142

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 146 B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………. 147 C. Saran ………………………………………………………………. 148 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 151 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  79 Tabel 4.1. Deskripsi Jenis Kelamin Responden …………………………..

Tabel 4.7. Deskripsi Variabel Kultur Keluarga ……………………………

  Uncertainty Avoidance ………………………………………… 92

Tabel 4.6. Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi

  Femininity vs Masculinity ……………………………………… 91

Tabel 4.5. Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi

  Individualism vs Collectivism …………………………………. 89

Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi

   Distance ………………………………………………………... 88

  87 Tabel 4.3. Deskripsi Variabel Kultur Keluarga Pada Dimensi Power

  85 Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Kecerdasan Emosional Guru ………………

  76 Tabel 3.11. Hasil Pengujian Reliabilitas ……………………………………

  Halaman Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional Guru ……….

  76 Tabel 3.10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Locus of Control ………….

  75 Tabel 3.9. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat ……………………………………………………..

  75 Tabel 3.8. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Kerja ……………………………………………………………

  74 Tabel 3.7. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Keluarga …………..

  Guru ……………………………………………………………

Tabel 3.6. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional

  70 Tabel 3.5. Operasionalisasi Variabel Locus of Control …………………… 72

  68 Tabel 3.4. Operasionalisasi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat ……

  67 Tabel 3.3. Operasionalisasi Variabel Kultur Lingkungan Kerja ………….

  64 Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Kultur Keluarga ……………………

  93 Tabel 4.8. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi

Tabel 4.9. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi

  Individualism vs Collectivism …………………………………. 96

Tabel 4.10. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi

  Femininity vs Masculinity ……………………………………… 98

Tabel 4.11. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi

  Uncertainty Avoidance ………………………………………… 99

Tabel 4.12. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Kerja …………………. 101Tabel 4.13. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat Pada

  Dimensi Power Distance ………………………………………. 102

Tabel 4.14. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat Pada

  Dimensi Individualism vs Collectivism ………………………... 103

Tabel 4.15. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat Pada

  Dimensi Femininity vs Masculinity ……………………………. 105

Tabel 4.16. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat Pada

  Dimensi Uncertainty Avoidance ………………………………. 106

Tabel 4.17. Deskripsi Variabel Kultur Lingkungan Masyarakat …………... 108Tabel 4.18. Deskripsi Variabel Locus of Control ………………………….. 109Tabel 4.19. Hasil Pengujian Normalitas …………………………………… 110Tabel 4.20. Hasil Pengujian Linearitas Variabel Kultur Keluarga dengan

  Variabel Kecerdasan Emosional Guru ………………………… 111

Tabel 4.21. Hasil Pengujian Linearitas Variabel Kultur Lingkungan

  Kerja dengan Variabel Kecerdasan Emosional Guru …………. 112

Tabel 4.22. Hasil Pengujian Linearitas Variabel Kultur Lingkungan

  Masyarakat dengan Variabel Kecerdasan Emosional Guru …… 112

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................ 153 Lampiran 2 Data Prapenelitian ................................................................... 160 Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 165 Lampiran 4 Data Induk .............................................................................. 171 Lampiran 5 Data Distribusi Frekuensi ........................................................ 202 Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas dan Linieritas ........................................ 223 Lampiran 7 Hasil Uji Regresi ..................................................................... 225 Lampiran 8 Tabel ........................................................................................ 233 Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 235

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar

  mengajar di sekolah adalah guru. Guru adalah seorang pengajar. Sebagai seorang pengajar, guru dituntut untuk profesional yaitu memiliki kinerja tinggi dalam menjalankan amanah keguruannya, memiliki kreatifitas tinggi, memikirkan tentang bagaimana siswanya dapat mengetahui ilmu pengetahuan, mengetahui kondisi dirinya maupun siswanya. Untuk dapat menjadi guru yang profesional, seorang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki tingkat kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan emosional (emotional

  intelligence ) yang tinggi. Kecerdasan emosional guru ini mencakup

  kemampuan guru untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, temperamen, motivasi, serta hasrat keinginan diri sendiri dan orang lain.

  Kecerdasan emosional menurut Goleman (http://www1.unpar.ac.id/web/column/rudiscolumn.asp?Koderekaman=02451 31215406176) adalah kemampuan merasakan, memahami, dan dengan efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, untuk membaca perasaan terdalam orang lain

  2 (empati), kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta kemampuan untuk memimpin. Dengan demikian kecerdasan emosional merupakan modal keberhasilan diri guru dalam menjalankan profesinya. Ketrampilan guru akan hal-hal tersebut penting khususnya dalam menghadapi siswanya yang memiliki karakter yang berbeda.

  Ada dua faktor yang secara umum berhubungan dengan kecerdasan emosional, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri individu sendiri. Sedangkan faktor eksternal kecerdasan emosional merupakan faktor-faktor yang berasal dari perlakuan yang didapatkan dari lingkungan tempat seseorang berada atau tinggal. Lingkungan yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah keluarga, lingkungan teman-teman sebaya (rekan kerja), dan lingkungan masyarakat sosial. Pada masing-masing lingkungan tersebut, guru berhadapan dengan kebiasaan-kebiasan (kultur) yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dengan demikian, karakter seorang guru akan terpola dari akulturasi dengan lingkungannya tersebut. Kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat mengambil peranan yang penting dalam menentukan tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan emosional seorang guru.

  Ada dugaan bahwa terdapat perbedaan derajat hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional pada jenis kelamin guru yang berbeda. Pada guru yang berjenis kelamin perempuan, dipandang memiliki perkembangan kecerdasan

  3 emosional yang lebih tinggi karena perempuan memiliki pola dasar yang terarah pada manusia, lebih tabah mudah menerima serta mampu mengendalikan, dan mengatur emosi dengan perasaan yang lebih menonjol. Sementara, pada guru yang berjenis laki-laki pada umumnya berperan sebagai kepala keluarga dan memegang kekuasaan mengambil keputusan dalam keluarga. Namun demikian laki-laki umumnya kurang dapat mengendalikan dan mengatur emosi, karena terdapat kecenderungan bahwa guru laki-laki lebih mengutamakan inteleklual dan rasionya dari pada emosi dan perasaan. Dengan demikian, diduga kuat bahwa derajat hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru akan lebih tinggi pada guru berjenis kelamin perempuan dibandingkan dengan guru berjenis kelamin laki-laki.

  Di samping hal tersebut di atas, ada dugaan juga bahwa terdapat perbedaan derajat hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional pada guru dengan

  

locus of control yang berbeda. Locus of control dapat diklasifikasi menjadi

  dua, yaitu: internal dan eksternal. Seorang guru yang memiliki locus of control internal merasa bahwa dirinya sendirilah yang menjadi sumber pencapaian keberhasilan dari segala tindakannya. Sedangkan guru dengan locus of control eksternal cenderung memandang bahwa dirinya, keputusan dan tindakannya sangat dipengaruhi oleh orang lain. Dengan demikian diduga kuat bahwa derajat hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru akan lebih tinggi

  4 pada seorang guru yang memiliki locus of control internal dibandingkan dengan seorang guru yang memiliki locus of control eksternal.

  Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kultur keluarga, kultur lingkungan kerja dan kultur lingkungan masyarakat yang berbeda akan berhubungan dengan tingkat kecerdasan emosional pada guru dengan jenis kelamin dan locus of control yang berbeda. Penelitian ini selanjutnya dirumuskan dalam judul “PENGARUH JENIS KELAMIN DAN LOCUS OF

CONTROL TERHADAP HUBUNGAN KULTUR KELUARGA, KULTUR

  DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU” dan mengambil survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

  Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis meliputi ketrampilan emosional otak manusia. Sedangkan faktor psikologis meliputi keyakinan, rasa ingin tahu, niat, pengendalian diri, keterkaitan, dan kemampuan bekerja sama. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan teman-teman sebaya, dan lingkungan masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada faktor eksternal yaitu kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan variabel pemoderasi jenis kelamin dan locus of control.

  5

C. Rumusan Masalah Penelitian

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru?

  2. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru?

  3. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur lingkungan

  masyarakat dengan kecerdasan emosional guru?

  4. Apakah ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru?

  5. Apakah ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru?

  6. Apakah ada pengaruh locus of control terhadap hubungan kultur

  lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru?

  6

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru.

  2. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru.