TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA JURNALISTIK TENTANG PENULISAN BERITA DI MEDIA CETAK - FISIP Untirta Repository

TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA
JURNALISTIK TENTANG PENULISAN
BERITA DI MEDIA CETAK
SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Ujian Sarjana Strata-1
Pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Andrianto Gunawan
NIM 6662082077

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG 2014

ii

iii


iv

Motto dan Lembar Persembahan

“Tidak Ada Yang Lebih Indah Dari
Menyelesaikan Skripsi Saat Di Bangku
Kuliah”

Ku persembahakan
skripsi ini untuk
Bapak dan Mama
Serta Wanita Ku
Sebagai kado spesial

v

ABSTRAK
ANDRIANTO GUNAWAN.
082077. TINGKAT PEMAHAMAN
MAHASISWA JURNALISTIK TENTANG PENULISAN BERITA DI

MEDIA CETAK. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. Univesitas Sultan Ageng Tirtayasa. Banten. 2014

Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa jurnalistik tentang
penulisan berita di media cetak.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat pemahaman
mahasiswa jurnalistik tentang penulisan berita. Tujuan penelitian yakni ingin
menjelaskan tingkat pemahaman tentang jenis berita, unsur berita, kontruksi berita
dan bahasa jurnalistik.
Teori yang digunakan adalah teori Model kemungkinan elaborasi yang termasuk
dalam perubahan sikap yang terjadi dalam diri seseorang ini dikembangkan oleh
ahli psiokologi sosial Richard Petty dan John Cacioppo telah menjadi teori
persuasi paling populer dewasa ini. Terdapat dua cara yang dikenal dengan istilah
rute sentral (central route) merupakan elaborasi atau pemikiran kritis dan rute
periferal (peripheral route) merupakan kecendurungan kognitif dimana
penerimaan/penolakan suatu pesan lebih ditekankan pada kredibilitas pengirim
informasi, reaksi lingkungan, atau terpengaruh oleh faktor-faktor lain di luar
argumentasi (atribusi eksternal).
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang hanya menggambarkan
situasi, peristiwa atau fenomena yang terjadi. Penelitian ini menggunakan total

sampling dengan metode survey, yaitu terhadap 52 mahasiswa jurnalistik yang
aktif kuliah pada semester ganjil tahun 2013-2014. Proses pengumpulan datanya
menggunakan kuesioner (angket) dan dokumentasi. Untuk pengolahan data,
peneliti menggunakan aplikasi statistik SPSS dengan submenu frequencies dan
descriptives, disertai grafiknya.
Hasil penelitian ini menjelaskan tingkat pemahaman mahasiswa akan jenis berita
sangat tinggi (81,1%) pada tingkat pemahaman akan unsur berita sangat tinggi
(81,7%), kemudian tinggi (71%) pada tingkat pemahaman akan konstruksi berita,
dan tinggi (69,2%) pada tingkat pemahaman akan bahasa jurnalistik.
Kata Kunci : Pemahaman, Penulisan Berita, Media Cetak

vi

ABSTRACT
ANDRIANTO GUNAWAN. 082077. THE STUDENTS JOURNALISM
UNDERSTANDING LEVEL OF NEWS WRITING IN PRINT MEDIA.
Communication Department. Faculty of Social and Political Science. University
of Sultan Ageng Tirtayasa. Banten. 2014

This research it to examine the students jounalism understanding level of news

writing in print media..
Main problem in this research is how the students journalism understanding level
of news writing journalism in print media. The goal is to explain the level of
understanding about the types of news, news items, news construction and
journalistic language.
This research using Elaboration Likehood Model theory that includes the attitude
change that occurs in a person, It was developed by an expert social psiokologi
Richard Petty and John Cacioppo has become the most popular theories now
persuasion. There are two ways known as the central route is an elaboration or
critical thinking and peripheral route are cognitive tendency, which acceptance /
rejection of a message with more emphasis on the credibility of the sender
information, the reaction environment, or be affected by other factors beyond the
arguments (external attribution)
This is descriptive research, which only describe the situation, events or
phenomena that occur. This research uses total sampling by means of survey
method towards 52 student’s journalistic active a lecture at odd semester 20132014. The process of data collection use questionnaire and documentation. For
data processing, researchers use SPSS statiscal application with frequencies and
descriptive submenu, also by a graph.
The result of this research is that the understanding of the student will be very
high levels ( 81,1 % ) to be an understanding of the very high ( 81,7 % ) so high

(71 % ) on the level of understanding will be the news construction , and high
(69,2 % ) on the level of understanding will be the journalistic language.

KeyWord : The Understanding. News Writing, Print Media

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
kepada penulis, serta tidak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhamad SAW yang telah memberikan penerangan ilmu kepada
umatnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur skripsi yang berjudul “TINGKAT
PEMAHAMAN MAHASISWA JURNALISTIK TENTANG PENULISAN
BERITA DI MEDIA CETAK ” dapat terselesaikan. Berkat rahmat dan
pertolonganNya, penulis dibukakan jalan hati dan pikiran untuk dapat
menyelesaikan sesuai batas waktu dan kemampuan yang telah ditentukan. Semua
itu tentu karena dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terimakasih
dan penghargaan dengan setulus hati dihaturkan kepada semua pihak yang telah

membantu peneliti dalam bentuk moril maupun materil, semoga Allah SWT
membalas kebaikannya.
Tentunya penelitian ini tak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan,
dukungan, dan bimbingan dari dosen pembimbing. Untuk itu peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing
pertama Ibu Mia Dwianna, M.Ikom yang telah memberikan waktu, spirit,
dukungan dan perhatian kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan
dengan baik. Serta kepada dosen pembimbing kedua Ibu Puspita Asri Praceka,
M.Ikom , yang telah memberikan waktu, arahan, perhatian, dan dukungan kepada
peneliti, sehingga peneliti lebih termitivasi untuk menyelesaikan penelitian ini
dengan baik.
Peneliti juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang telah
mendukung dan memotivasi peneliti. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa yang telah membuat kebijakan-kebijakan
universitas.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah menjadi
inspirasi peneliti karena kepemimpinannya.

3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos.,M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi, dan Ibu Puspita Asri Praceka,S.Sos.,M.Ikom selaku

viii

Sekretaris Jurusan Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Ibu Mia Dwianna,S.Sos.,M.Ikom., selaku Dosen Pembimbing I, yang
telah penuh dengan kesabaran dan meluangkan waktunya, serta
memberi masukan dan arahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.Ikom., selaku Dosen Pembimbing
II yang telah penuh dengan kesabaran dan meluangkan waktunya,
serta memberi masukan dan arahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Bapak Idi Dimyati, M.Ikom selaku Dosen Akademik yang telah
membimbing perkuliahan dari semester awal hingga akhir.
7. Ketiga Dosen penguji ibu Naniek Afrilla F, S.Sos, M.Si., ibu Dra.
Rahmi Winagsih, M.Si., dan ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos.,
M.Ikom., yang telah memberikan arahan dan masukan positif.

8. Seluruh staff Program Studi Ilmu Komunikasi dan staff Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik yang telah membantu penulis dalam hal
kelancaran proses skripsi.
9. Dosen-dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, terima kasih atas ilmu
yang telah diberikan selama kuliah.
10. Bapak H. T. Sukardi, B.A. dan Ibu Hj. Dwi Asih Haryanti, orang
tuaku tercinta yang telah memberikan segalanya untuk peneliti
menyelesaikan skripsi ini.
11. Mas dan Mba kandungku Mas Alex Eko Setiawan, Mas Anton, Mba
Ani, Mas Jumadi, Mba Tina dan Mba Wegi, serta keponakankeponakanku Farand, Fareld, Fadrika, Shabira, Syakura, Ara, dan
Haidar

yang

telah

memberikan

semangat


peneliti

untuk

menyelesaikan skripsi ini.
12. Zaudia Aristhia Octora, wanitaku yang selalu menjadi sumber
motivasi dan penyemangat peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

ix

13. Seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi konsentrasi Ilmu Jurnalistik,
yang telah menjadi responden dalam penelitian ini dan dalam
pengisian kuesioner.
14. Seluruh karyawan PT. Banten Media Global Televisi, Bapak Dito
selaku manager produksi, Bapak Novian, Bapak Reza, Koh Yefta,
Dhae, Olip, Azan, Dani, Bang Awang, Bang Mahrup, Yadi, Nining,
Cipo, Dian, Andi, Bang Rapih, alm. Bapak Edi, Bang Oscar, Teh
Nurul, Usman dll yang telah membantu peneliti selama melaksanakan
magang.
15. Bang Ukon Furkon Sukanda, S.Sos., yang telah memberikan arahan

dan perhatian kepada peneliti.
16. Ichsan F, Ruby, Edison, Nanda, dan Uli temen seperjuangan
menyelesaikan skripsi
17. Senior, Teman dan Adik-adik Komunitas Video komunikasi Untirta
(KOVIKTA) Bang Cemad, Bang Apit, Bang Alez, Bang Alex, Bang
Erik, Teh Rai, Teh Mulya, Teh Kiki, Hizaz, Firdaus, Indra, Dayat,
Henry, Andri, Ratu, Tika, Aan, Ibad, Augia, Reni, Budi, Eki, Beni,
Amel, dll.
18. Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi Konsenterasi Jurnalistik
2008, terimakasih atas kebersamaaannya. Untuk Hasemmy, Tb Ugi,
Gema, Fajri, Adi, Naufal, Rangga, Anggi, Silvya, Uti, Lista, Zahara,
Ninis, Disti, Muthia, Alif, Kiting, Alisa, dll.
19. Teman Angkatan 2008, Adi Kornelius, Afif, Retno Yuniar, Farah
Airin, Fitri, Yona, Kinkin, Desta, Ana, Fahmy, Novran, Diaz, Ajeng,
Abdi, Wacidh, Bowo, Nafier, Dombe dll yang telah memberi
dukungannya kepada peneliti
20. Bang Nurhaedi dan Bang Faisal Tomi, yang telah memberikan
masukan dan arahan kepada peneliti.
21. Teman sekamar Binter, Andi Winarto dan Icon yang telah
memberikan semangat baru dengan candaan


x

22. Adik-adik tingkat, Salsa, Tata, Sausan, dll yang sudah memberikan
semangat kepada penulis. Tetap semangat buat kalian.
23. Penghuni Kosan Kalpataru, Umam, Iyan Mapek, Adi Tompel, Nurdin,
Agryan, Novrian, Indra, Rama, Haniv Jambi, Tb Toha, Idham, Rino,
Ido, Uwin, Gunarso Ucok, Kezman, Kiki, dll yang telah memberi
tempat untuk menginap peneliti selama mengerjakan skripsi.
24. Armabes team futsal, Ardi, Wawan, Dodi, Fuad, Dani, dll yang telah
memberikan arti persahabatan dan kekeluargaan.
25. Teman-teman alumni SMPN 2 Tangerang, Corina, Arief Budiman,
Silvia S, Achi, Opik, Oki, Friska, Idham, Iqbal Bobi, dll yang selalu
memberi dukungan peneliti.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih jauh dari
bentuk kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran
dari berbagai pihak atas segala kekurangan, kekeliruan, dan kesalahan dalam
pembuatan skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Serang, Februari 2014

Penulis

xi

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................
LEMBAR PERSETUJUAN ..............................................................
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................
MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN ...................................
ABSTRAK..........................................................................................
ABSTRACT .......................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................
1.3 Identifikasi Masalah....................................................................
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................
1.5 Kegunaan Penelitian...................................................................
1.5.1 Aspek Teoritis..................................................................
1.5.2 Aspek Praktis...................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
xii
xv
xvii
xviii
1
1
9
9
10
10
10
11

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ......................................................
2.1 Tradisi Sosiopsikologi.................................................................
2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Antarpribadi.............................
2.2.1 Ciri-Ciri Komunikasi Antarpribadi...................................
2.2.2 Faktor-Faktor Pembentuk Komunikasi Antarpribadi ........
2.2.3 Tujuan Komunikasi Antarpribadi .....................................
2.3 Tinjauan Tentang Pers dan Jurnalistik .....................................
2.3.1Tinjauan Tentang Pers ......................................................
2.3.2Tinjauan Tentang Jurnalistik...............................................
2.4 Tinjauan Tentang Berita ..........................................................
2.4.1Berita ................................................................................
2.4.2Karakteristik Berita ...........................................................
2.4.3Jenis dan Struktur Berita ...................................................
2.4.4Unsur Berita .....................................................................
2.4.5Konstruksi Berita ..............................................................
2.5Tinjauan Bahasa Jurnalistik ......................................................
2.5.1Bahasa Jurnalistik .............................................................
2.5.2Karakteristik Bahasa Jurnalistik ........................................
2.6Tinjauan Pemahaman ...............................................................
2.6.1Pengertian Pemahaman .....................................................

12
12
13
15
15
16
17
17
20
22
22
23
24
25
27
32
32
33
41
41

xii

2.6.2Tingkat Pemahaman .........................................................
2.7Teori Model Kemungkinan Elaborasi .......................................
2.8Kerangka Konsep .....................................................................
2.9 Operasional Variabel ...............................................................
2.10 Penelitian Sebelumnya ..........................................................

41
44
46
48
49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................
3.1Metode Penelitian ....................................................................
3.2Instrumen Penelitian.................................................................
3.3Populasi dan Sampel ................................................................
3.3.1 Populasi ...........................................................................
3.3.2 Sampel.............................................................................
3.4Teknik Sampling ......................................................................
3.5 Uji Validitas dan Reabilitas .....................................................
3.6 Analisis Data ...........................................................................
3.7 Tempat dan Waktu ..................................................................

54
54
54
57
57
58
59
60
64
66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ......................................................
4.2 Hasil Penelitian .......................................................................
4.2.1 Deskripsi Data Responden ...............................................
4.2.1.1 Jenis Kelamin ...........................................................
4.2.1.2 Intensitas Membaca Berita di Media Cetak ...............
4.2.1.3 Media Cetak yang Dibaca .........................................
4.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Pernyataan..........
4.2.2.1 Pemahaman Tentang Jenis Berita Straight News.....
4.2.2.2 Pemahaman Tentang Jenis Berita Depth News..... ......
4.2.2.3 Pemahaman Tentang Jenis Berita Investigation News.
4.2.2.4 Pemahaman Tentang Jenis Berita Interpretative News.
4.2.2.5 Pemahaman Tentang Jenis Berita Opinion News....
4.2.2.6 Pemahaman Tentang Unsur Berita What. ..................
4.2.2.7 Pemahaman Tentang Unsur Berita Where ..................
4.2.2.8 Pemahaman Tentang Unsur Berita When..................
4.2.2.9 Pemahaman Tentang Unsur Berita Who....................
4.2.2.10 Pemahaman Tentang Unsur Berita Why....................
4.2.2.11 Pemahaman Tentang Unsur Berita How.................
4.2.2.12 Pemahaman Tentang Kontruksi Penulisan Headline
Berita...........................................................................
4.2.2.13 Pemahaman Tentang Kontruksi Penulisan Lead
Berita..........................................................................
4.2.2.14 Pemahaman Tentang Kontruksi Penulisan Body
Berita...........................................................................
4.2.2.15 Pemahaman Tentang Penggunaan Kalimat-Kalimat
Jelas.............................................................................

67
67
69
69
70
71
73
74
74
75
77
79
80
82
84
85
87
89
90

xiii

92
94
96
98

4.2.2.16 Pemahaman Tentang Penggunaan Bahasa Biasa
Yang Mudah Dipahami Orang....................................
4.2.2.17 Pemahaman Tentang Penggunaan Bahasa
Sederhana Dan Jernih Pengaturannya..... ...................
4.2.2.18 Pemahaman Tentang Penggunaan Kalimat Majemuk
4.2.2.19 Pemahaman Tentang Penggunaan Bahasa Dengan
Kalimat Aktif Bukan Kalimat Pasif...........................
4.2.2.20 Pemahaman Tentang Penggunaan Bahasa Padat
dan Kuat......................................................................
4.2.2.21 Pemahaman Tentang Penggunaan Bahasa Positif
Bukan Bahasa Negatif.................................................
4.2.2.22Pemahaman Tentang Penggunaan Ekonomi Kata..
4.3 Persentase Akumulasi Indikator.................................................
4.3.1 Tingkat Pemahaman Tentang Jenis Berita........................
4.3.2 Tingkat Pemahaman Tentang Unsur Berita......................
4.3.3 Tingkat Pemahaman Tentang Konstruksi Berita.............
4.3.4 Tingkat Pemahaman Tentang Bahasa Jurnalistik...........
4.4 Pembahasan.................................................................................

99
101
103
105
106
108
110
111
112
113
114
116
117

BAB V PENUTUP .............................................................................
5.1 Kesimpulan .............................................................................
5.2 Saran .......................................................................................

124
124
125

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................

127
131
142

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Opersionalisasi Variabel .......................................................

48

Tabel 2.2 Perbandingan Penelitian Sebelumnya ...................................

53

Tabel 3.1 Rekapitulasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik
Tahun 2013 ..........................................................................

57

Tabel 3.2 Penarikan Sampel Dengan Proportonate Random Sampling.

60

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas ................................................................

62

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................

63

Tabel 3.5 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase .................................

65

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian .................................................................

66

Tabel 4.1 Distrubisi Kuesioner dan Pengumpulan Data ........................

69

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden .....................................................

70

Tabel 4.3 Intensitas Membaca Berita di Media Cetak...............................

71

Tabel 4.4 Media Cetak yang Dibaca..........................................................

73

Tabel 4.5 Pernyataan 1 .........................................................................

74

Tabel 4.6 Pernyataan 2 .........................................................................

76

Tabel 4.7 Pernyataan 3 .........................................................................

77

Tabel 4.8 Pernyataan 4 .........................................................................

79

Tabel 4.9 Pernyataan 5 .........................................................................

81

Tabel 4.10 Pernyataan 6 .......................................................................

82

Tabel 4.11 Pernyataan 7 .......................................................................

84

Tabel 4.12 Pernyataan 8 .......................................................................

86

Tabel 4.13 Pernyataan 9 .......................................................................

87

Tabel 4.14 Pernyataan 10 .....................................................................

89

Tabel 4.15 Pernyataan 11 .....................................................................

91

Tabel 4.16 Pernyataan 12 .....................................................................

93

Tabel 4.17 Pernyataan 13 .....................................................................

95

Tabel 4.18 Pernyataan 14 .....................................................................

96

Tabel 4.19 Pernyataan 15 .....................................................................

98

xv

Tabel 4.20 Pernyataan 16 .....................................................................

100

Tabel 4.21 Pernyataan 17 .....................................................................

102

Tabel 4.22 Pernyataan 18 .....................................................................

103

Tabel 4.23 Pernyataan 19 .....................................................................

105

Tabel 4.24 Pernyataan 20 .....................................................................

107

Tabel 4.25 Pernyataan 21 .....................................................................

108

Tabel 4.26 Pernyataan 22 .....................................................................

110

Tabel 4.27 Kriteria Anaisis Deskriptif Persentase.................................

111

Tabel 4.28 Persentase Akumulasi Pemahaman Jenis Berita....................

112

Tabel 4.29 Persentase Akumulasi Pemahaman Unsur Berita..................

113

Tabel 4.30 Persentase Akumulasi Pemahaman Konstruksi Berita..........

115

Tabel 4.31 Persentase Akumulasi Pemahaman Bahasa Jurnalistik.........

116

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Proses Kemungkinan Elaborasi ............................................

45

Gambar 2 Kerangka Konsep ................................................................

47

xvii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1

Surat ijin Penelitian.......................................................

131

Lampiran 2

Kuesioner Penelitian……………………………………

132

Lampiran 3

Data Jawaban Responden………………………………

135

Lampiran 4

Tabel nilai r product moment……………………………..

136

Lampiran 5

Kartu Bimbingan..............................................................

137

Lampiran 6

Dokumentasi....................................................................

139

xviii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Surat kabar telah menjadi primadona media massa cetak yang selalu

berevolusi sesuai perkembangan zaman. Jika dilihat dari literatur-literatur
mengenai sejarah jurnalisme serta perkembangannya, dari zaman ke zaman yang
dilalui, terkadang surat kabar kerap kali dijadikan alat propaganda politik. Selain
itu, sering juga dijadikan sebagai media penyadaran informasi yang bersifat netral.
Idealnya, suatu berita yang baik adalah berita yang ditulis berdasarkan
fakta sesungguhnya. Tidak dikotori oleh kepentingan segelintir orang sehingga
mendistorsi fakta tersebut. Namun, dalam realitas media sebagai ruang publik,
kerap kali tidak bisa memerankan diri sebagai pihak yang netral. Media senantiasa
terlibat dengan upaya merekonstruksi realitas sosial.
Dengan berbagai alasan teknis, ekonomis, maupun ideologis, surat kabar
selalu terlibat dalam penyajian realitas yang sudah diatur sedemikian rupa
sehingga tidak mencerminkan realitas sesungguhnya. Keterbatasan ruang dan
waktu juga turut mendukung kebiasaan surat kabar untuk meringkas realitas
berdasarkan nilai berita. Prinsip berita yang berorientasi pada hal-hal yang
menyimpang menyebabkan liputan peristiwa jarang bersifat utuh, melainkan
hanya mencakup hal-hal yang menarik perhatian tertentu saja yang ditonjolkan.
Untuk mendapatkan berita yang baik, sesuai dengan standar jurnalistik dan
fakta sesungguhnya, serta tidak memanipulasi realitas, salah satu caranya yakni
dengan membekali para mahasiswa Jurnalistik di berbagai perguruan tinggi.

1

2

Mahasiswa Jurnalistik adalah calon-calon jurnalis di masa depan. Nasib dan
kondisi jurnalisme Indonesia nanti, salah satunya terletak pada pemahaman
mahasiswa Jurnalistik dalam memahami penulisan berita yang kini beredar di
media massa, salah satunya media cetak.
Awalnya, mahasiswa Jurnalistik tentu belum paham bagaimana
penulisan berita di media cetak yang baik dan benar itu seperti apa sebelum resmi
menjadi mahasiswa jurusan Jurnalistik. Pengalaman tentang penulisan berita
mereka sebatas hanya membaca berita-berita di koran dan belajar tentang berita
saat di sekolah dulu. Ketika mereka resmi menjadi mahasiswa Jurnalistik dan
belajar mata kuliah Teknik Penulisan Berita, mereka sedikit demi sedikit menjadi
tahu bagaimana penulisan berita di media cetak yang baik dan benar seperti apa.
Sadar atau tidak sadar, mereka mulai memahami dan menganalisis sendiri beritaberita di media, tidak sekadar membacanya.
Namun, meski sudah mempelajari Teknik Penulisan Berita, tidak bisa
menjamin mahasiswa Jurnalistik memahami betul penulisan berita yang baik dan
benar di media cetak. Banyaknya terpaan seputar bahasa dan penulisan di luar
berita membuat distraksi tersendiri bagi mahasiswa Jurnalistik, tepatnya bagi
pemahaman mereka tentang bahasa dan penulisan berita yang baik dan benar.
Oleh karena itu, perlunya simultan berupa materi tentang teknik penulisan berita
yang lengkap dan menyeluruh, sekaligus mudah dipahami mahasiswa Jurnalistik
dari para dosen di perguruan tinggi, agar tingkat pemahaman mahasiswa tetap
tajam dan kritis.

3

Faktor yang membuat terdistraksinya pemahaman penulisan berita yang
baik dan benar bagi mahasiswa Jurnalistik, salah satunya yakni penulisan berita di
media massa yang ternyata juga belum sesuai dengan kaidah jurnalistik yang
seharusnya. Masih sering ditemui berita-berita di surat kabar yang penulisannya
tidak baik, serta tidak sesuai pula dengan tata cara penulisan berita yang benar.
Hal ini pasti menyebabkan mahasiswa Jurnalistik menjadi bingung dan heran
karena banyak penulisan berita di media massa tidak sesuai dengan pemahaman
mereka yang sudah mempelajari penulisan berita yang ideal, serta baik dan benar
di kelas.
Dalam perkembangannya, jurnalisme di Indonesia tidak bisa lepas dari
kesalahan penulisan berita pada media cetak. Hal tersebut salah satunya
disebabkan oleh kurangnya pemahaman wartawan tentang teknik penulisan berita.
Bagi profesi seperti wartawan pada era seperti sekarang ini, sangat penting
memahami teknik penulisan berita untuk menunjang kegiatan mencari,
mengumpulkan, dan mempublikasikan sebuah informasi yang aktual bagi
masarakat.
Salah satu kesalahan penulisan berita yang terjadi pada judul berita
Tempo, 6/10/10, ―Sidang Korupsi Digelar Sore Diprotes‖
Sidang Korupsi Digelar Sore Diprotes (Tempo, 6/10/10, ―Sidang
Korupsi Digelar Sore Diprotes‖).
Kalimat tersebut

mengalami

kerancuan

atau

kejanggalan karena

menimbulkan ambigu. Maksud yang diprotes dalam kalimat tersebut adalah Sore
atau kata sore menunjukan keterangan waktu. Kalimat tersebut akan menjadi

4

kalimat efektif apabila dibubuhi tanda baca koma (,). Seharusnya: Sidang Korupsi
yang Digelar Sore Hari, Diprotes.1
Menurut Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat dalam buku
Jurnalistik Teori dan Praktik, menyebutkan ada beberapa syarat tercapainya
penulisan berita jurnalistik yang efektif adalah sebagai berikut;2
1. Kecermatan dalam pemberitaan
2. Organisasi dalam berita
3. Diksi dan tata bahasa yang tepat
4. Prinsip hemat dalam penulisan berita
5. Daya hidup (vitalitas), warna, dan imajinasi
Kurangnya pemahaman dalam penulisan berita mengakibatkan banyak
terjadinya kesalahan presepsi dan kurang kepercayaan masyarakat terhadap
pemberitaan suatu permasalahan yang sedang terjadi. Masyarakat saat ini semakin
lama semakin memiliki bobot dan semakin sensitif dengan media massa yang baik
dan memiliki wawasan luas untuk memilih berita. Menyikapi hal tersebut, sudah
seharusnya pemahaman tentang jurnalistik wartawan harus selalu ditingkatkan.
Pemahaman memperlihatkan adanya pengertian tentang fakta dan gagasan
dengan cara mengorganisasi, membandingkan, menerjemahkan, menafsirkan,
memberikan deskripsi, dan menyatakan ide atau gagasan utama teks. Di dalamnya
ada proses memahami informasi, menangkap makna, menerjemahkan pemahaman
ke dalam konteks baru, menafsirkan fakta, menarik hubungan sebab-akibat, dan

1

Chaer, Abdul. 2010. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta. hal 68
Kusumaningrat, Hikmat. 2005.Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: RemajaRosdakarya. hal 40

2

5

konsekuensi. Pemahaman bersifat abstrak dan ada pada wilayah psikologi karena
berhubungan dengan fungsi kognitif dalam memahami informasi, menangkap
esensi dan makna, serta menarik hubungan kausal.
Indikator pemahaman pada dasarnya sama, yaitu dengan memahami
sesuatu berarti seseorang dapat mempertahankan, membedakan, menduga,
menerangkan,
menyimpulkan,

manafsirkan,
menganalisis,

memperkirakan,
memberi

menentukan,

contoh,

memperluas,

menuliskan

kembali,

mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan. Indikator tersebut menunjukan bahwa
pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pemahaman.3
Kesalahan pemahaman terhadap penulisan berita dapat berakibat fatal
untuk wartawan dan media cetak tempat kerja wartawan tersebut, maupun objek
yang diberitakan. Kesalahan penulisan berita seperti penggunaan ejaan kurang
tepat, pemakaian akronim tidak berdisiplin, dan susunan kalimat yang tidak baik,
sehingga banyak wartawan digugat karena kesalahan dalam penulisan berita
seperti penulisan nama dan jabatan narasumber. Dan, hal ini membuat pembaca
tidak tertarik membaca berita ketika menemukan kesalahan-kesalahan tersebut.
Seorang wartawan harus mampu menangkap peristiwa-peristiwa yang ada
di sekitarnya dan menyebarluaskan kepada masyarakat. Pada pelaksanaannya,
dalam penulisan berita sering terlihat kesalahan yang sering ditulis oleh wartawan,
yaitu tidak mengindahkan kaidah bahasa jurnalistik.
Teknik penulisan berita ditentukan pula oleh beberapa ketentuan unsur
kelayakan berita untuk dimuat seperti keakuratan, lengkap tidaknya sebuah berita,
3

Sanjaya, Wina. 2009.StrategiPembelajaran: BerorientasiStandart Proses Pendidikan. Jakarta :
Prenada Media Group. hal 227

6

kelugasan sebuah berita, serta adil dan berimbangnya sebuah berita. Terutama
terhadap berita-berita yang memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
hal penting dan menjadi pengetahuan bagi mereka. Berita dalam media massa,
baik cetak maupun elektronik harus menggunakan bahasa yang baik dan benar,
agar setiap pesan dari berita tersebut dapat diterima positif oleh masyarakat. Oleh
karena itu, bahasa dalam sebuah berita sangat dibutuhkan kehadirannya.
―Bahasa yang digunakan wartawan dinamakan bahasa pers atau
bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa.
Bahasa jurnalistik mempunyai sifat-sifat khas, yaitu singkat, padat,
sederhana, lancar, lugas, dan menarik.‖4
Bagi para wartawan, bahasa adalah senjata, dan kata-kata adalah
pelurunya. Mereka tidak mungkin bisa melumpuhkan kekuatan pikiran, suasana
hati, dan gejolak perasaan khalayak pembaca jika tidak menguasai bahasa
jurnalistik dengan benar dan baik. Mereka harus dibekali dengan amunisi
memadai dengan cara menguasai kosakata, ejaan, pilihan kata, kalimat, paragraf,
gaya bahasa, dan etika bahasa jurnalistik.
Penulisan berita pada surat kabar dibuat dengan mengacu pada rumusan
5W+1H. Artinya, berita yang baik itu adalah berita yang komprehensif, yaitu
berita yang mencakup semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Who, What,
When, Where, Why, dan How. Keenam pertanyaan tersebut, selain menjadi
panduan bagi para penulis berita, juga merupakan aspek-aspek yang dapat
menarik perhatian pembaca.5
Rangkaian berita yang terdiri dari susunan kalimat dan paragraf, pada
4

Sumadriria, AS Haris. 2006.Bahasa Jurnalistik: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media. hal 30
5
Djuraid, Husnun N. 2006. Panduan Menulis Berita. Malang: UPT Universitas Muhammadiyah
Malang. hal 85

7

dasarnya merupakan proses penyampaian pesan-pesan penting dan menarik
sesuai dengan ketertarikan pembaca dan kecenderungan penulis dalam
menekankan fokus berita yang ditulisnya.
Dalam penulisan berita tidak hanya menerapkan 5W+1H, namun
penerapan kalimat-kalimat tersebut juga harus diperhatikan. Bagaimana
penggunaan kalimat aktif dalam sebuah berita, karena dengan pemilihan kalimat
aktif yang tepat akan memudahkan pembaca dalam memahami maksud berita
tersebut dan tidak menimbulkan kerancuan dalam pemahaman pembaca. Sebuah
berita ditulis harus efektif dan efisien dalam pemilihan kata-katanya, harus
diperhatikan ekonomi kata yang akan ditulis. Diusahakan tidak ada pemborosan
kata sehingga tidak terjadi pengulangan kalimat yang berakibat berita tersebut
kurang menarik untuk dibaca.6
Berita-berita yang ditulis oleh wartawan akan sangat dipengaruhi oleh
pemahaman yang ia miliki dan perspektif yang ia gunakan dalam merefleksikan
suatu peristiwa. Untuk mendapatkan berita yang berkualitas, wartawan dituntut
untuk menguasai teknik-teknik yang diperlukan dalam produksi berita.
Penggunaan bahasa jurnalistik yang baik, setidaknya dapat membatasi persepsi
dan membantu pembaca memikirkan sesuatu yang diyakininya.
Berdasarkan pengalaman penulis sebagai editor news video di televisi
lokal Banten, sering menemukan kesalahan penulisan berita pada naskah berita.
Kesalahan penulisan berita tersebut dapat mengakibatkan informasi yang
seharusnya penting diberikan kepada masyarakat menjadi rancu dan tidak
6

Romli, Asep Syamsul M. 2003. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya.
hal12

8

menarik untuk ditangkap maksud beritanya.
Saat ini, dalam dunia kerja, jurnalis yang ada bukan seluruhnya lulus atau
sudah mengambil pelatihan di bidang jurnalistik, sehingga masih terdapat
kesalahan penulisan berita baik dari kaidah bahasa jurnalistik maupun etika
jurnalistik. Dalam mengurangi kesalahan penulisan berita oleh wartawan
tersebut, salah satu caranya dengan memberikan pemahaman lebih pada generasi
penerus, yaitu mahasiswa jurnalistik di perguruan tinggi.
Perguruan tinggi diharapkan dapat mencetak jurnalis-jurnalis andal
melalui pemahaman mahasiswanya di program studi Jurnalistik dan mampu
menghasilkan karya jurnalistik yang baik dan berkualitas. Selain mencetak,
perguruan tinggi pun harus memiliki sumber pengajar dan bahan ajar tentang
Ilmu Jurnalistik yang memadai. Sehingga mahasiswa mampu mengembangkan
ilmu jurnalistik dan mengurangi kesalahan penulisan berita yang dilakukan oleh
jurnalis sebelumnya.
Dalam hal ini, mata kuliah Teknik Penulisan Berita memiliki peranan
penting guna mencetak mahasiswa Jurnalistik yang siap terjun langsung ke dunia
kerja jurnalisme. Karena dalam mata kuliah Teknik Penulisan Berita mahasiswa
diperkenalkan tentang penulisan berita yang baik sesuai kaidah bahasa jurnalistik
dan etika profesi jurnalistik.
Berdasarkan pemaparan tentang penulisan berita yang baik, penulis
memfokuskan

penelitian

kepada

tingkat

pemahaman

mahasiswa

Ilmu

Komunikasi konsentrasi Jurnalistik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa aktif
perkuliahan semester ganjil tahun ajaran 2013-2014. Di mana pada angkatan

9

tersebut mata kuliah Teknik Penulisan Berita baru dan telah ditempuh oleh
mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk
meneliti “Tingkat Pemahaman Mahasiswa Jurnalistik Tentang Penulisan
Beritadi Media Cetak”.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:
Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa jurnalistik tentang penulisan
berita di media cetak?

1.3

Identifikasi Masalah
Bertolak dari latar belakang dan uraian tersebut serta untuk memperjelas

masalah

yang

akan

dibahas,

maka

dalam

penelitian

ini

penulis

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1.

Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa akan jenis berita?

2.

Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa akan penggunaan
unsur-unsur berita?

3.

Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa akan konstruksi kalimat
dalam penulisan berita?

4.

Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa akan karakteristik
bahasa jurnalistik?

10

1.4

Tujuan Penelitian
Dari indentifikasi masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk:
1.

Mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa akan jenis berita

2.

Mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa akan penggunaan
unsur-unsur berita

3.

Mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa akan konstruksi
kalimat dalam penulisan berita

4.

Mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa akan karakteristik
bahasa jurnalistik

1.5

Kegunaan Penelitian
Sebuah penelitian, biasanya memiliki kegunaan teoritis dan praktis. Dalam

penelitian ini, peneliti juga berharap apa yang diteliti dapat memiliki kedua
manfaat tersebut.
1.

AspekTeoritis
a. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi keilmuan bagi peneliti,
khususnya ilmu jurnalistik.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi khazanah baru mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan proses penyajian bahasa Jurnalistik pada berita di
media cetak.

11

2.

Aspek Praktis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu member manfaat kepada
berbagai pihak khususnya pada mahasiswa program studi ilmu komukasi
jurnalistik, agar dalam setiap penulisan berita dapat mematuhi kaidah
bahasa jurnalistik.
b. Penelitian ini juga diharapkan memberi masukan berarti bagi media massa
lainnya yang berkaitan dengan proses penyajian bahasa jurnalistik.
c. Penelitian ini juga diharapkan memberi simultan bagi penelitian sejenis.

12

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Tradisi Sosiopsikologi
Tradisi ini mewakili perspektif objektif/scientific. Penganut tradisi

ini

percaya

bahwa

kebenaran

komunikasi

bisa

ditemukan

melalui

pengamatan yang teliti dan sistematis. Tradisi Sosiopsikologi memberikan
perhatiannya antara lain pada perilaku individu, pengaruh, kepribadian dan sifat
individu atau bagaimana individu melakukan persepsi. Sosiopsikologi digunakan
dalam topik-topik tentang diri

individu,

pesan, percakapan, hubungan

interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat. Teori-teori
yang berangkat dari psikologi sosial ini juga dapat menjelaskan tentang prosesproses yang berlangsung dalam diri manusia dalam proses komunikasi yakni
ketika proses membuat pesan dan proses memahami pesan.
Menurut The Yale Attitude Studies dalam formula who says what to whom with
what effect, ada tiga variabel yang memiliki sifat persuasif, yakni:7
1. Who, sumber pesan (menyangkut keahlian dan kredibilitas).
2. What, isi pesan (topik dan argumen).
3. Whom, karakter penerima pesan (kepribadian, kognisi)
Efek utama yang diukur adalah perubahan pendapat yang dinyatakan
melalui skala sikap yang diberikan sebelum dan setelah pesan disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan. Jadi perhatian penting dalam tradisi ini antara
lain perihal pernyataan, pendapat (opini), sikap, persepsi, kognisi, interaksi dan
efek (pengaruh).
7

Em Griffin. 2003. A First Look at Communication Theory. Newyork: McGrraw-Hill. Hal.22

12

13

Teori-teori yang berangkat dari psikologi sosial juga dapat menjelaskan
tentang proses-proses yang berlangsung dalam diri manusia dalam proses
komunikasi yakni ketika proses membuat pesan dan proses memahami pesan.
Manusia dalam proses menghasilkan pesan melibatkan proses yang berlangsung
secara internal dalam diri manusia seperti proses berfikir, pembuatan keputusan,
sampai dengan proses menggunakan simbol. Demikian pula dalam proses
memahami pesan yang diterima, manusia juga menggunakan proses psikologis
seperti berpikir, memahami, menggunakan ingatan jangka pendek dan panjang
hingga membuat suatu pemaknaan.
2.2

Tinjauan Tentang Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi merupakan

dasar dari

konteks atau level

komunikasi lain, demikian dasar–dasar peran dan kredibilitas komunikator dalam
komunikasi antarpribadi yang ditunjukkan dalam suatu percakapan dapat
dijadikan dasar bagi perlakuan terhadap peranan dan kredibilitas komunikator
dalam konteks komunikasi lainnya.
Komunikasi

antarpribadi

(interpersonal

communication)

adalah

komunikasi antara orang–orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
ataupun non-verbal. Dan bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah
komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua orang,
seperti suami–istri, dua sahabat dekat, guru–murid, dan lain sebagainya.8 .

8

Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Hal.73

14

Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam
bukunya“The Interpersonal Communication Book” sebagai:
―Proses pengiriman dan penerimaan pesan–pesan antara dua orang atau di antara
sekelompok kecil orang–orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik
seketika‖.9
Effendy

mengemukakan

bahwa,

pada

hakikatnya

komunikasi

antarpribadi untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubung
prosesnya yang dialogis. Sifat dialogis ini ditunjukkan melalui komunikasi lisan
dalam percakapan yang menampilkan umpan balik secara langsung. Seorang
komunikator dapat mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga,
komunikator mengetahui dengan pasti apakah pesan–pesan yang dia kirimkan itu
diterima atau ditolak, berdampak positif ataukah negatif. Dean C Barnlund (1968)
mengemukakan, komunikasi interpersonalselalu dihubungkan dengan pertemuan
antara dua orang, tiga atau mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan
tidak berstruktur.10
2.2.1 Ciri – ciri Komunikasi Antarpribadi
Bersadarkan beberapa pengertian komunikasi antarpribadi ada beberapa
ciri khas komunikasi antarpribadi yang membedakannya dengan komunikasi
massa dan komunikasi kelompok. Menurut Barnlund (1968) ada beberapa ciri
komunikasiantarpribadi, yaitu komunikasi interpersonal selalu; (1) terjadi secara
spontan; (2) tidak mempunyai struktur yang teratur dan diatur; (3) terjadi secara

9

Effendy, Onong Uchjana.2003. Ilmu, Teori dan filsafat komunikasi. Bandung :
Citra Aditya Bakti. Hal.59
10
Liliweri Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti. hal.12

15

kebetulan; (4) tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu; (5)
dilakukan oleh orang–orang yang identitas keanggotaan yang terkadang kurang
jelas, dan (6) dapat terjadi sambil lalu.
De

Vito

(1976)

mengemukakan

bahwa

komunikasi antarpribadi

mengandung lima ciri sebagai berikut : (1) keterbukaan atau openness; (2) empati
(empathy); (3) dukungan (suportiveness); (4) perasaan positif (positivness); (5)
kesamaan (equality). Selain itu, Evert M. Rogers dalam Depar (1988)
menyebutkan beberapa ciri komunikasi antarpribadi, yaitu : (1) arus pesan
cenderung dua arah; (2) konteks komunikasi adalah tatap muka; (3) tingkat umpan
balik yang tinggi; (4) kemampuan untuk mengatasi tingkat selektivitas sangat
tinggi; (5) kecepatan untuk menjangkau sasaran yang besar sangat lamban; dan
(6) efek yang terjadi antara lain perubahan sikap.11 (Alo Liliweri, 1997 ; 13).
2.1.2 Faktor–faktor Pembentuk Komunikasi Antarpribadi
Berdasarkan pandangan Klinger, Gillin dan Gillin yang dikutip Soekanto,
kita dapat mengetahui bahwa setiap proses komunikasi didorong oleh faktor–
faktor tertentu. Halloran (1980) mengemukakan manusia berkomunikasi dengan
orang lain karena didorong oleh beberapa faktor, yakni : (1) perbedaan
antarpribadi, (2) pemenuhan kekurangan, (3) perbedaan motivasi antar manusia,
(4) pemenuhan akan harga diri, dan (5) kebutuhan atas pengakuan orang lain.12
(Liliweri, 1992 ; 45).
Cassagrade (1986) berpendapat, manusia berkomunikasi karena ; (1)
memerlukan orang lain untuk saling mengisi kekurangan dan membagi kelebihan,
11

Ibid. hal.13
Liliweri Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti. hal.45

12

16

(2) dia ingin terlibat dalam proses perubahan yang relatif tetap, (3) dia ingin
berinteraksi hari ini dan memahami pengalaman masa lalu dan mengantisipasi
masa depan, dan (4) dia ingin menciptakan hubungan baru. Dapat disimpulkan
bahwa minat berkomunikasi antarpribadi didorong oleh pemenuhan kebutuhan
yang belum atau bahkan tidak dimiliki, karena setiap manusia memiliki motif
yang mendorong dia usaha memenuhi kebutuhannya.13 (Liliweri, 1992 ; 46).
2.2.3

Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Menurut Joseph A. DeVito, pada umumnya komunikasi antarpribadi

mempunyai beberapa tujuan utama, yaitu: 14
1. Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri
(personal discovery). Seseorang berkomunikasi dengan orang lain, orang
tersebut belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain.
Kenyataannya, persepsi-diri seseorang sebagian besar dihasilkan dari apa
yang telah ia pelajari

tentang diri sendiri dari orang lain selama

komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.
2. Untuk Berhubungan
Salah

satu

motivasi

seseorang

yang paling

kuat

adalah

berhubungan dengan orang lain-membina dan memelihara hubungan
dengan orang lain.
3. Untuk Meyakinkan

13

Ibid. hal.46
Joseph A. DeVito.1997. Komunikasi Antar Manusia Kuliah Dasar. Jakarta: Profesional Books.
hal : 31-32

14

17

Seseorang melakukan komunikasi antarpribadi untuk mengubah
sikap dan prilaku orang lain.
4. Untuk Bermain
Seseorang berkomunikasi untuk bermain dan saling menghibur diri
antara yang satu dan yang lain . adakalanya hiburan ini merupakan tujuan
terakhir namun adakalanya pula ini merupakan cara untuk mengikat
perhatian orang lain sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan lain.
Tinjauan Tentang Pers dan Jurnalistik
2.3.1

Tinjauan Tentang Pers

Pers berasal dari kata Belanda pers yang artinya menekan atau mengepres.
Kata pers merupakan padanan dari kata press dalam Bahasa Inggris yang juga
berarti menekan atau mengepres. Jadi, secara harfiah kata pers atau press
mengacu pada pengertian komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan barang
cetakan. Tetapi, sekarang kata pers atau press ini digunakan untuk merujuk semua
kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun
berita, baik oleh wartawan media elektronik maupun oleh wartawan media cetak.
Berdasarkan uraian tersebut, ada dua pengertian mengenai pers, yaitu pers
dalam arti kata sempit dan pers dalam arti kata luas. Pers dalam arti kata sempit
yaitu yang menyangkut kegiatan komunikasi yang hanya dilakukan dengan
perantaraan barang cetakan. Sedangkan pers dalam arti kata luas adalah yang
menyangkut kegiatan komunikasi baik yang dilakukan dengan media cetak
maupun dengan media elektronik seperti radio, televisi maupun internet.

18

Penelitian ini menggunakan istilah tersebut dalam arti sempit karena konteks
penelitiannya mengenai surat kabar.
Definisi otentik dari pers

—disebut otentik karena hasil perumusan

undang-undang (Bab I, pasal 1, ayat 1, UU No. 40/1999 tentang Pers) — yaitu,
"Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan
kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi, baik dalam bentuk tulisan, suara,
gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun bentuk dalam lainnya
dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran
yang tersedia".15
Dalam peraturan Menteri Penerangan nomor Ol/PER/MENPEN/1998
tentang Ketentuan-ketentuan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (sebelum
Departemen Penerangan dilikuidasi pada awal pemerintahan Gus Dur)
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pers adalah sebagai berikut.
a.

Penerbitan pers adalah surat kabar harian, surat kabar mingguan,
majalah, buletin, berkala lainnya yang diselenggarakan oleh perusahaan pers dan penerbitan kantor berita.

b.

Perusahaan pers adalah badan usaha swasta nasional berbentuk
badan hukum, Koperasi, Yayasan atau Badan Usaha Milik Negara.
Percetakan pers adalah perusahaan percetakan yang dilengkapi dengan
perangkat alat keperluan mencetak penerbitan pers.

c.
15

Karyawan pers adalah orang-orang yang mepekerjaan secara

Alex Sobur. 2001. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, An