Asuhan Keperawatan pada An.R dengan prioritas Masalah Hambatan mobilitas fisik pada pasien Fraktur Distal Humeri Dextra di RSUD Dr.Pirngadi Medan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi distregritas tulang, penyebab
terbanyak adalah insiden kecelakaan tetapi factor lain seperti proses degenerative
juga dapat berpengaruh terhadap kejadian fraktur (Brunner &Suddarth, 2008 ).
Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress atau beban yang lebih besar dan
kemampuan tulang untuk mentolelir beban tersebut. Fraktur dapat menyebabkan
disfungsi organ tubuh atau bahkan dapat menyebabkan kecacatan atau kehilangan
fungsi ekstremitas permanen, selain itu komplikasi awal yang berupa infeksi dan
tromboemboli (emboli fraktur) juga dapat menyebabkan kematian beberapa
minggu setelah cedera, oleh karena itu radiografi sudah memastikan adanya
fraktur maka harus segera dilakukan stabilisasi atau perbaikan fraktur.
Fraktur adalah patah tulang, biasanya di sebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Fraktur terjadi jika tulang dikenai stres yang lebih besar dari yang dapat
diabsorbsinya. Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk,
gerakan puntir mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem. Meskipun tulang
patah, jaringan sekitarnya juga akan terpengaruh, mengakibatkan edema jaringan
lunak, perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, ruptur tendon, kerusakan
saraf, dan kerusakan pembuluh darah. Organ tubuh mengalami cedera akibat gaya
yang disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen tulang (Brunner & Sudart,

2002).
Fraktur adalah terputusnya kontiniuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya. Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan
berlebihan, yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekukan, pemuntiran
atau penarikan. Pada keadaan fraktur, jaringan sekitarnya juga akan terpengaruh
dimana akan terjadi edema jaringan lunak, perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi
sendi, ruptur tendon, kerusakan saraf dan kerusakan pembuluh darah.Kerusakankerusakan tersebut menimbulkan beberapa manifestasi klinis yang khas, salah
satunya yaitu nyeri

(Brunner,&Suddarth,2001).

Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat terdapat lebih dari 7 juta orang
meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami

Universitas Sumatera Utara

kecacatan fisik. Usman (2012) menyebutkan bahwa hasil data Riset Kesehatan
Dasar (RIKERDAS) tahun 2011, di Indonesia terjadinya fraktur yang disebabkan
oleh cedera yaitu karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma tajam/tumpul.
Dari 45.987 peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebanyak 1.775 orang (3,8

%), dari 20.829 kasus kecelakaan lalu lintas, mengalami fraktur sebanyak 1.770
orang (8,5 %), dari 14.127 trauma benda tajam/tumpul, yang mengalami fraktur
sebanyak 236 orang (1,7 %). (Depkes 2009) Dan menurut data depkes 2005
kalimantan timur korban fraktur akibat dari kecelakaan berkisar 10,5%. Terdapat
banyak masalah kebutuhan dasar yang ditimbulkan dari fraktur.Salah satunya
adalah terjadi hambatan mobilitas fisik. Mobilitas adalah pergerakan yang
memberikan kebebasan dan kemandirian bagi seseorang.Walaupun jenis aktivitas
berubah

sepanjang

kehidupan

manusia,

mobilitas

adalah

pusat


untuk

berpartisipasi dalam menikmati kehidupan.Mempertahankan mobilitas optimal
sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik semua lansia.(Lukman,2009).
Imobilisasi adalah ketidak mampuan untuk bergerak secara aktif akibat berbagai
penyakit atau impairment (gangguan pada alat/organ tubuh) yang bersifat fisik
atau

mental.Imobilisasi

merupakan

ketidakmampuan

seseorang

untuk

menggerakkan tubuhnya sendiri.Diagnosa keperawatan yang dapat di ambil dalam

keterbatasan mobilitas adalah intoleransi aktivitas, keletihan, hambatan mobilitas
fisik dan defisit perawatan diri.(Hidayat,2009).
Imobilitas atau intoleransi aktivitas untuk sebagian besar orang tidak terjadi
secara tiba-tiba, bergerak dari mobilitas penuh sampai ketergantungan fisik total
atau ketidakaktifan, tetapi lebih berkembang secara perlahan dan tanpa disadari.
Intervensi yang dapat dilakukan yaitu dengan diarahkan pada pencegahan ke arah
konsekuensi-konsekuensi imobolisasi dan ketidakaktifan dapat menurunkan
kecepatan penurunannya. Kecenderungan untuk perawatan diri dan kemandirian
yang berkelanjutan akan menurun jika penurunan imobilitas tidak di atasi atau
tingkat aktivitas tidak dipertahankan ( Hidayat, 2009).
Imobilisasi dikatakan sebagai faktor resiko utama pada munculnya luka
dekubitus.Kondisi ini dapat meningkatkan waktu penekanan pada jaringan kulit,
menurunkan sirkulasi dan selanjutnya mengakibatkan luka dekubitus. Imobilisasi
disamping mempengaruhi kulit secara langsung, juga mempengaruhi beberapa

Universitas Sumatera Utara

organ tubuh. Misalnya pada system kardiovaskuler,gangguan sirkulasi darah
perifer, system respirasi, menurunkan pergerakan paru untuk mengambil oksigen
dari udara (ekspansi paru) dan berakibat pada menurunnya asupan oksigen

kebutuhan (Lingdgrenetal, 2004).
Seorang perawat harus memberikan intervensi yang tepat agar dapat
menghambat terjadinya ketergantungan fisik total.Intervensi yang diarahkan pada
pencegahan ke arah konsekuensi-konsekuensi imobilitas dan ketidakaktifan dapat
menurunkan kecepatan penurunanya.
Dari pengkajian yang telah saya lakukan pada An.R, saya menemukan masalah
kebutuhan dasar yaitu hambatan mobilitas fisik. Sebelum melakukan tindakan
keperawatan, perawat harus mampu menetukan masalah keperawatan yang
pertama sekali harus ditangani. dalam kasus ini masalah yang saya temukan pada
An.R adalah hambatan mobilitas fisik yang masuk dalam kategori bergerak dan
mempertahankan postur yang diiginkan. Hal ini dikarenakan apabila tingkat
mobilitas klien tidak ditingkatkan akan terjadi berbagai masalah seperti atrofi otot
yang akan menyebabkan otot tidak dapat berfungsi dengan baik bahkan
mengalami paralisis. Berdasarkan hal tersebut saya mengangkat judul Karya Tulis
Ilmiah yaitu “Asuhan Keperawatan pada An.R dengan prioritas Masalah
Hambatan mobilitas fisik pada pasien fraktur humerus di RSUD Dr.Pirngadi
Medan”.

Universitas Sumatera Utara


B.Tujuan
a) Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk

mengetahui

bagaimana asuhan keperawatan pada klien yang mengalami masalah kebutuhan
dasar mobilisasi khususnya pada An.R di Ruang Kenanga I di RSUD.Dr.Pirngadi
Medan.
b) Tujuan Khusus
a.Mampu melakukan pengkajian pada An.R dengan masalah kebutuhan dasar
mobilisasi.
b.Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada An.R dengan masalah
kebutuhan dasar mobilisasi.
c.Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada An.R dengan masalah
kebutuhan dasar mobilisasi.
C.Manfaat
a).Mahasiswa
Menambah wawasan atau pengetahuan dalam pembuatan asuhan keperawatan
pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar mobilisasi.

b).Institusi pendidikan.
Memberikan kontribusi asuhan keperawatan bagi pengembangan praktik
keperawatan

dan

pemecahan

masalah

khususnya

dalam

bidang/profesi

keperawatan.
c).Rumah Sakit
Memberi


wawasan

dan

pengetahuan

dalam

memberikan

asuhan

keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar mobilisasi khususnya
dalam `bidang/profesi keperawatan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hambatan Mobilitas Fisik Pada Kasus Diabetes Militus Di RSUD dr.Pirngadi Medan

2 11 50

Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hambatan Mobilitas Fisik Pada Kasus Diabetes Militus Di RSUD dr.Pirngadi Medan

0 0 6

Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hambatan Mobilitas Fisik Pada Kasus Diabetes Militus Di RSUD dr.Pirngadi Medan

0 0 1

Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Hambatan Mobilitas Fisik Pada Kasus Diabetes Militus Di RSUD dr.Pirngadi Medan

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada An.R dengan prioritas Masalah Hambatan mobilitas fisik pada pasien Fraktur Distal Humeri Dextra di RSUD Dr.Pirngadi Medan

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada An.R dengan prioritas Masalah Hambatan mobilitas fisik pada pasien Fraktur Distal Humeri Dextra di RSUD Dr.Pirngadi Medan

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada An.R dengan prioritas Masalah Hambatan mobilitas fisik pada pasien Fraktur Distal Humeri Dextra di RSUD Dr.Pirngadi Medan

0 4 38

Asuhan Keperawatan pada An.R dengan prioritas Masalah Hambatan mobilitas fisik pada pasien Fraktur Distal Humeri Dextra di RSUD Dr.Pirngadi Medan

0 0 2

Asuhan Keperawatan pada An.R dengan prioritas Masalah Hambatan mobilitas fisik pada pasien Fraktur Distal Humeri Dextra di RSUD Dr.Pirngadi Medan

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada An.R dengan prioritas Masalah Hambatan mobilitas fisik pada pasien Fraktur Distal Humeri Dextra di RSUD Dr.Pirngadi Medan

0 0 4