Pengembangan Media MONORAJA (Monopoli Aksara Jawa) untuk Siswa Sekolah Dasar | Syahbarina | Mimbar Sekolah Dasar 7919 19254 1 PB

p-ISSN 2355-5343
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

Article Received: 20/08/2017; Accepted: 30/12/2017
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(3) 2017, 245-255
DOI: 10.17509/mimbar-sd.v4i3.7919

Pengembangan Media MONORAJA (Monopoli Aksara Jawa)
untuk Siswa Sekolah Dasar
Maulia Syahbarina
PGSD Universitas PGRI Semarang
Jl. Sidodadi Timur No. 24, Dr. Cipto Semarang
Email: maulia.syahbarina@gmail.com
ABSTRACT
The background of this study is based on
observations and interviews with class V teachers
that students still have difficulty in understanding
the letter of Java. Actions that have been done
by teachers to overcome these problems have
not been maximized, due to the limitations of

tools and media. The type of this research is
research and development with the developed
product that is MONORAJA media (Monopoli
Aksara Jawa) on Javanese language subject
matter Java letter for elementary school student.
The media were tested in 3 primary schools
namely SDN Sadeng 01 Gunungpati, SDN 1
Lamuk Purbalingga, and SDN 2 Sinduraja
Purbalingga. The results obtained from the
validation of material experts, media experts,
teacher practitioner questionnaire, and student
assessment questionnaire. The result of validation
by the first material expert is 97.71%, the second
material expert is 98.5%, the validation by the
media expert is 95%, the practitioner is 98%, and
the student's appraisal is 96.36% This shows that
MONORAJA media has been successful in
development.

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil observasi dan
wawancara dengan guru kelas V mengenai
kesulitan siswa dalam memahami huruf Jawa.
Beberapa kendala yang muncul diantaranya
keterbatasan alat dan media. Penelitian ini
merupakan Penelitian dan Pengembangan
(Research and Development) yang bertujuan
untuk
mengembangkan
suatu
media
pembelajaran
yaitu
media
MONORAJA
(Monopoli Aksara Jawa) pada mata pelajaran
Bahasa Jawa materi huruf Jawa untuk siswa
sekolah dasar. Media diujicobakan di 3 sekolah
dasar yaitu SDN Sadeng 01 Gunungpati, SDN 1
Lamuk Purbalingga, dan SDN 2 Sinduraja

Purbalingga. Penelitian divalidasi oleh ahli materi,
ahli media, angket praktisi guru, dan angket
penilaian siswa. Hasil dari validasi oleh ahli materi
yang pertama yaitu sebesar 97,71% , ahli materi
yang kedua sebesar 98,5%, validasi oleh ahli
media yaitu sebesar 95%,praktisi guru sebesar
98%, dan penilaian siswa sebesar 96,36%, hal ini
menunjukkan bahwa media MONORAJA dapat
mengatasi kesulitan siswa dalam memahami
huruf jawa.

Keywords: learning media; javanese
MONORAJA (javanese script monopoly)

Kata Kunci: media pembelajaran; huruf jawa;
MONORAJA (monopoli aksara jawa)

letters,

How to Cite: Syahbarina, M. (2017). Pengembangan Media MONORAJA (Monopoli Aksara Jawa) untuk Siswa

Sekolah Dasar. Mimbar Sekolah Dasar, 4(3), 245–255. http://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v4i3.7919.

PENDAHULUAN ~ Indonesia merupakan

Nomor 57 Tahun 2013 Pasal 13 yang

negara yang kaya akan budaya, terdapat

berbunyi “Semua satuan pendidikan di

berbagai macam suku dan budaya yang

Jawa

tersebar di seluruh daerah. Salah satunya

Pelajaran

di


melaksanakan

daerah

macam

Jawa

terdapat

kebudayaan

berbagai

seperti

tarian

Tengah


wajib

Bahasa

melaksanakan
Jawa”,

pembelajaran

wajib
bahasa

jawa. Tujuannya antara lain

merupakan

daerah, lagu daerah dan bahasa daerah.

upaya


memelihara

Setiap satuan pendidikan berdasarkan

kelestarian

dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah

melalui pembelajaran Bahasa Jawa di

[245]

menjaga
budaya

dan
Jawa

dilakukan


Maulia Syahbarina, Pengembangan Media Monoraja (Monopoli Aksara Jawa)…

berbagai jenjang pendidikan. Selanjutnya

Daryanto (2010, p. 147) mempertegas

berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa

istilah media, bahwa “kata media berasal

Tengah Nomor: 423.5/5/2010 bahwa ruang

dari bahasa Latin yang dibatasi pada

lingkup mata pelajaran Bahasa Jawa ada

pendidikan

4


digunakan

yaitu

mendengarkan,

membaca,

saja

yakni

sebagai

media

alat

dan


yang
bahan

berbicara dan menulis. Alokasi waktu

kegiatan pembelajaran”. Guru sebagai

pelajaran

tenaga pendidik profesional harus dapat

Bahasa

Jawa

untuk

setiap

pertemuan yaitu 2 x 35 menit dan hanya 1


memilih

pertemuan dalam satu minggu. Guru

menunjang

diharapkan dapat memaksimalkan waktu

pembelajaran yang diharapkan. Seperti

yang

agar

yang dianalisis oleh Kemp dan Dayton

dapat

dalam Kustandi & Sutjipto (2013, p. 20)

sudah

ditentukan

pembelajaran

Bahasa

tersampaikan

dengan

Jawa
baik

kepada

media

tepat

untuk

tercapainya

mengenai

peserta didik.

yang

fungsi

pembelajaran

tujuan

media.

dapat

Media

memenuhi

tiga

fungsi utama apabila media itu digunakan
Materi dalam pelajaran Bahasa Jawa

untuk

salah satunya yaitu aksara Jawa. Siswa

kelompok besar jumlahnya, yaitu dalam

memerlukan proses belajar yang terjadi

hal (1) memotivasi minat atau tindakan,

secara

(2)

terus

menyenangkan

menerus,

namun

agar

tetap

pembelajaran

perorangan,

menyajikan

memberikan

kelompok,

informasi,

atau

dan

instruksi.

(3)

Apabila

dapat lebih bermakna dan pada akhirnya

pemanfaatan media sudah tepat, maka

mereka dapat menguasai materi huruf

akan

Jawa.

bermakna

Upaya

yang

dilakukan

untuk

tercipta

pembelajaran

sehingga

hasilnya

yang
dapat

meningkatkan mutu penggunaan aksara

meningkatkan minat belajar dan hasil

Jawa dapat melalui pembelajaran dapat

belajar siswa.

dilakukan dengan mengembangkan buku
pelajaran, buku bacaan, majalah atau

Hasil wawancara dengan guru kelas V di 3

alat peraga Bahasa Jawa yang dapat

sekolah yaitu SDN Sadeng 01 Gunungpati,

dijalan sebagai media untuk membantu

SDN 1 Lamuk Purbalingga, dan SDN 2

proses belajar mengajar. Mengenai hal

Sinduraja

tersebut Kustandi & Sutjipto (2013, p. 8)

pembelajaran Bahasa Jawa, materi huruf

menuliskan manfaat media yaitu “media

Jawa

pembelajaran

kendala

merupakan

alat

yang

Purbalingga

di

sekolah
dalam

mengindikasikan

dasar

mengalami

keterbatasan

media

dapat membantu proses belajar mengajar

pembelajaran yang sesuai dengan materi

dan berfungsi untuk memperjelas makna

huruf Jawa serta proses pembelajaran

pesan yang disampaikan, sehingga dapat

yang

mencapai tujuan pembelajaran dengan

karakteristik

baik dan sempurna”.

bermain.
[246]

belum
anak

disesuaikan
SD

yang

dengan
senang

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 3 Desember 2017

Oleh karena itu dikembangkan sebuah

pembelajaran

media pembelajaran yang membantu

mengajar dapat membangkitkan minat

guru dalam menyampaikan pesan atau

dan keinginan yang baru, membangkitkan

informasi

Selain

motivasi

dan

mengembangkan media pembelajaran,

belajar,

dan

cara

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

kepada

yang

dapat

dilakukan

adalah

proses

belajar

dengan

permainan,

karena

Menurut

menerapkan
konsep

siswa.

proses

belajar

rangsangan

kegiatan

bahkan

membawa

pebelajar”.

“permainan

Permainan dalam penelitian ini dijadikan

menyenangkan suasana hati sehingga

juga sebagai sarana untuk membuat

anak-anak pun belajar dengan suka cita”.

proses pembelajaran lebih menarik dan

Baedowi

(2015,

307)

dalam

P.

menyenangkan. Banyak penelitian yang
Salah satu permainan yang disukai anak-

menggunakan

anak, remaja, bahkan dewasa jaman

bagian

sekarang adalah Get Rich. Berdasarkan

pembelajaran,

berita yang dimuat secara online oleh

dengan

Susanti (2015) “game ini hampir sama

penelitian

dengan

pengembangan yang bertujuan untuk

permainan

manual

monopoli

penting

menghasilkan

dadu”.

permainan

penelitian

karena

itu

dilakukan

pengembangan

proses

membedakan

yang

sudah

merupakan

produk

yang

pemahaman

media

yang

ini

sebagai

dalam

penelitian

karena cara berjalannya mengikuti alur
Oleh

permainan

bisa

siswa

media

dan

meningkatkan

dalam

berbahasa

Jawa.

Jawa materi huruf Jawa dengan judul

adalah selain sesuai dengan budaya lokal

“Pengembangan

Media

siswa,

(Monopoli

Jawa)

Aksara

Pada

yang

peserta

Mata

dari

penelitian

permainan untuk pembelajaran Bahasa

MONORAJA

Keunggulan

ada,

penelitian

memperhatikan

didik

di

sekolah

ini

karakter

dasar

yang

Pelajaran Bahasa Jawa Materi Huruf Jawa

memang senang bermain, bagi siswa

Untuk Siswa Sekolah Dasar”.

kegiatan bermain dapat mempengaruhi
perkembangan

enam

Pengembangan MONORAJA selain dapat

perkembangan

anak,

mengatasi

kesadaran

(personal

diharapkan

keterbatasan
dapat

media

diri

yakni

aspek

awareness),

proses

emosional, sosial, komunikasi, kognisi, dan

belajar mengajar yang dilakukan oleh

keterampilan motorik. Hasil Riset Smith dan

guru menjadi lebih bervariasi, membuat

Pellegrini

proses

lebih

bermain memenuhi 3-20% waktu seorang

disesuaikan

anak, dan hanya anak yang sakit atau

dengan karakteristik anak SD yang suka

cacat yang tidak melakukan kegiatan

bermain. Hasil diskusi Falahudin (2014, P.

bermain.

pembelajaran

menyenangkan

104)

mengubah

juga

aspek

menjadi

karena

menyimpulkan

bahwa

“media
[247]

(2008)

menunjukkan

bahwa

Maulia Syahbarina, Pengembangan Media Monoraja (Monopoli Aksara Jawa)…

Permainan dapat dilakukan di luar kelas

alat

agar pembelajaran tidak kaku, monoton,

perumusan maksud individu, melahirkan

dan siswa tidak merasa bosan sehingga

perasaan

siswa cepat memahami konsep materi

individu menciptakan kerja sama dengan

yang diajarkan (Anggraini, 2014, p. 93).

sesama individu”. Pada zaman dahulu

Zaman & Libertina (2012, p. 15) menuliskan

kelompok orang Jawa yang tinggal di

“bermain merupakan sarana uji coba

Belanda,

pada diri anak untuk belajar interaksi”.

menggunakan

Anak

tetap menggunakan bahasa Jawa di

akan

merasa

senang

apabila

komunikasi

merupakan

individu dan

di

saluran

memungkinkan

samping
bahasa

mereka

Belanda

juga

dibebaskan untuk bermain dengan teman

antara

sebayanya. Interaksi yang menyenangkan

(2006, P. 24). Oleh karena itu, sudah

tersebut

mengembangkan

semestinya kebudayaan tersebut terus

berbagai kemampuan anak seperti cara

dilestarikan agar tidak terlupakan oleh

bertingkah

adanya perkembangan jaman.

dapat

laku,

perkembangan

fisik

cara

berbicara,

serta

pengolahan

emosi.

kelompoknya

Menurut

Surat

Wedhawati

Keputusan

dkk.

Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Permainan yang dikembangkan adalah

Indonesia

permainan

Monopoli

tanggal

11

merupakan salah satu permainan papan

dengan

kurikulum muatan

yang paling terkenal di dunia. Tujuan

program pendidikan yang isi dan media

permainan ini adalah untuk menguasai

penyampaiannya

semua

lingkungan

monopoli.

petak

di

atas papan

melalui

dengan
Juli

nomor 0412/U/1987

1987 yang

dimaksud
lokal

dikaitkan

alam

dan

ialah

dengan
lingkungan

pembelian, penyewaan dan pertukaran

budaya serta kebutuhan daerah dan

properti

wajib dipelajari oleh murid di daerah

dalam

sistem

disederhanakan.
melemparkan
untuk

ekonomi

Setiap

dadu

memindahkan

secara

yang

pemain

tersebut.

bergiliran

bidaknya,

dan

METODE

apabila ia mendarat di petak yang belum

Jenis penelitian yang digunakan adalah

dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli

penelitian dan pengembangan (Research

petak itu sesuai harga yang tertera. Bila

and Development). Penelitian ini dilakukan

petak itu sudah dibeli pemain lain. Ia harus

untuk

membayar sewa yang jumlahnya juga

MONORAJA.

sudah ditetapkan.

MONORAJA dapat menjadi inovasi dalam
proses

mengembangkan
Harapannya

pembelajaran

sehingga

media
media

dapat

Dalam penelitian ini konsep materinya

meningkatkan mutu pendidikan. Soegeng

adalah materi bahasa jawa. Martulina

(2016,

(2015, p. 12) menuliskan “bahasa sebagai

“penelitian
[248]

pp.

212-213)

menguraikan
pengembangan

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 3 Desember 2017

(Development Research = DR) dilakukan

merevisi hasil uji coba berdasarkan analisis

untuk

mengembangkan

suatu

produk

uji coba lapangan awal.

yang

akan

dalam

proses

digunakan

pembelajaran”. Hal yang sama ditulis oleh

Studi

Sugiyono (2015, p. 407) bahwa “metode

melakukan

penelitian

atau

kepada guru Sekolah Dasar yaitu SDN

dalam bahasa Inggrisnya Research and

Sadeng 01, SDN 1 Lamuk, dan SDN 2

Development adalah metode penelitian

Sinduraja

yang

Angket analisis kebutuhan guru dan siswa

dan

pengembangan

digunakan

untuk

menghasilkan

pendahuluan

dilakukan

observasi

pada

dan

bulan

diberikan

produk

berkaitan pembelajaran

tersebut”.

pengembangan

Penelitian

bertujuan

mengembangkan

produk

dan

untuk:
yang

(1)

mendapatkan

produk

Berdasarkan

(pemecahan)

jawaban

masalah-masalah

data
Jawa

sudah
HASIL DAN PEMBAHASAN

sebagai

Bahasa

2016.

materi huruf Jawa.

ada, dan (2) juga untuk menemukan
baru

wawancara

Oktober

produk tertentu, dan menguji keefektifan

untuk

dengan

hasil

observasi

dan

praktis

wawancara yang dilakukan terhadap 3

pendidikan (Soegeng, 2016, p. 222). Model

sekolah yaitu SDN Sadeng 01 Gunungpati,

pengembangan yang digunakan adalah

SDN 1 Lamuk Purbalingga, dan SDN 2

pengembangan yang dikemukakan oleh

Sinduraja Purbalingga, diperoleh informasi

Borg and Gall. Menurut Borg and Gall ada

bahwa siswa mengalami kesulitan pada

10 langkah yang dikemukakan dalam

saat pembelajaran Bahasa Jawa materi

penelitian dan pengembangan (Soegeng,

huruf Jawa. Siswa mengalami kesulitan

2016, p. 226). Tahapan tersebut dapat

dalam mengerjakan soal yang berkaitan

digambarkan

dengan

dalam

sebuah

huruf

penggambaran dari tahapan awal kondisi

dikarenakan

hingga

huruf

tahap

paling

akhir.

Penelitian

Jawa.

Jawa,

siswa

hal

kurang

Kesulitan

tersebut

memahami
siswa

yaitu

dilaksanakan di 3 sekolah dasar yaitu SDN

menghafal huruf Jawa sehingga akan

Sadeng 01 Gunungpati, SDN 1 Lamuk

merasa kesulitan apabila mendapatkan

Purbalingga,

Sinduraja

soal yang berkaitan dengan membaca

Purbalingga. Langkah/prosedur penelitian

dan menulis huruf Jawa. Pembelajaran

pengembangan

pada

Bahasa Jawa yang dilakukan selama 2 x

pendapat Borg & Gall (1983, p. 775) yang

35 menit dalam seminggu dirasa kurang

mengembangkan

untuk membuat anak terampil dalam

dan

SDN

2

mengacu

10

tahapan

dalam

mengembangkan model, dari 10 tahapan

membaca dan menulis huruf Jawa.

pengembangan menurut Borg and Gall
tersebut

peneliti

membatasi

langkah

penelitian hanya sampai tahap ke 5 yaitu

Pada

proses

guru

menggunakan

penunjang
[249]

pembelajaran

dalam

media

terkadang
sebagai

memudahkan

Maulia Syahbarina, Pengembangan Media Monoraja (Monopoli Aksara Jawa)…

penyampaian

materi,

media

siswa kelas III, tingkat 2 untuk siswa kelas IV,

hanya

tingkat 3 untuk siswa kelas IV, dan tingkat

yang

V untuk siswa kelas VI. Media MONORAJA

ditempel di dinding kelas. Buku yang

ini dibuat dari bahan kayu sehingga awet

digunakan adalah buku pegangan guru

untuk digunakan. Media ini juga praktis

atau buku paket paket dan LKS yang

dan

sama dengan yang dimiliki oleh siswa.

didesain berbentuk kotak yang dapat

tersebut

cukup

sebuah

panduan

namun

terbatas

yaitu

huruf

Jawa

mudah

untuk

di

bawa

karena

dilipat dan bagian dalamnya digunakan
Sebelum membuat media MONORAJA
peneliti

menyebar

angket

untuk menyimpan alat-alat permainan.

analisis

kebutuhan siswa dalam mata pelajaran

Draf media MONORAJA divalidasi oleh ahli

Bahasa Jawa materi huruf Jawa untuk

media dan ahli materi pembelajaran. Ahli

kelas

media pembelajaran Bapak Singgih Adhi

V

sekolah

mengetahui

dasar

media

agar

seperti

peneliti

apa

yang

Prasetyo, S.Sn., M.Pd. dosen Universitas

diharapkan dan dibutuhkan oleh siswa.

PGRI Semarang, untuk ahli materi Bapak
Drs. Suyitno Y.P., M.Pd. dosen Universitas

Media MONORAJA adalah sebuah media

PGRI

pembelajaran yang di kembangkan dari

Hastopo, S.Pd.SD

sebuah permainan monopoli. Permainan

Lamuk

monopoli pada umumnya yaitu bermain

mengenai

dengan cara melemparkan dadu secara

disajikan melalui angket yang diisi oleh

bergiliran untuk memindahkan bidaknya,

guru kelas V, serta tanggapan siswa

dan apabila ia mendarat di petak yang

angket yang disajikan berupa pernyataan

belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat

dengan jawaban “ya” atau “tidak” dalam

membeli petak itu sesuai harga yang

bentuk skala Guttman. Sebagai bahan

tertera.

evaluasi, peneliti juga memberikan tes

Semarang,

dan

Bapak

Sugeng

kepala sekolah SDN 1

Purbalingga,

sedangkan

data

praktisi

(guru)

penilaian

evaluasi yang terdiri dari 10 soal esai
Permainan monopoli pada umumnya oleh

sebagai tolak ukur dan menargetkan hasil

peneliti

dikembangkan

tes semua siswa diatas KKM yaitu 65.

sedemikian

rupa

dengan

menjadi
desain

dan

tampilan yang berbeda yaitu terdiri dari 24

Proses validasi dilakukan oleh ahli materi

petak dan terdapat kartu soal yang

pertama yaitu Drs. Suyitno Y.P, M.Pd.

berkaitan dengan huruf Jawa. Kartu soal

dosen

tersebut

tingkatan

Pendidikan, Universitas PGRI Semarang.

disesuaikan dengan SK dan KD pada

Validasi materi dilakukan terhadap tiga

mata pelajaran Bahasa Jawa materi huruf

indikator,

yaitu

Jawa untuk siswa kelas III, IV, V, dan VI,

Indikator

Penggunaan

sehingga tingkat 1 diperuntukkan untuk

Indikator

Manfaat

dibuat

menjadi

4

[250]

prodi

PGSD,

Fakultas

Indikator

Ilmu

Kompetensi,

Konsep,

produk.

dan

Validasi

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 3 Desember 2017

dilakukan

dengan memberikan data

perbaikan. Validasi materi yang pertama

kuantitatif sebagai penilaian kemudian
ahli

materi

memberikan

saran

lakukan tanggal 23 Maret 2017.

untuk

Tabel 1. Hasil Penilaian Ahli Materi Pertama Tahap 1 Media MONORAJA
No

Indikator

Jumlah
Skor

Skor
Ideal

1.

Kompetensi

23

25

2.

Penggunaan konsep

12

15

3.

Manfaat produk

30

30

Jumlah

65

70

Persentase







%=

,

%=

%=

%=

,
,

%
%

%

%

Tabel 2. Hasil Penilaian Ahli Materi Pertama Tahap 2 Media MONORAJA

No

Indikator

Jumlah
Skor

Skor
Ideal

1.

Kompetensi

25

25

2.

Penggunaan Konsep

12

15

3.

Manfaat Produk

30

30

Jumlah

67

70

Persentase



%=



%=

,



%=

,



%=

%

%

%

%

Berdasarkan Tabel 2 dapat dipahami

sebagai penilaian kemudian ahli materi

bahwa media MONORAJA mendapat nilai

memberikan saran untuk perbaikan.

97,71%.

Hal

ini

menunjukkan

bahwa

media MONORAJA menurut ahli materi

Validasi dilakukan

pertama sudah layak digunakan tanpa

data

revisi.

kemudian ahli materi memberikan saran

kuantitatif

dengan memberikan
sebagai

penilaian

untuk perbaikan. Validasi materi dilakukan
Validasi ahli materi kedua dilakukan oleh

pada tanggal 25 Maret 2017. Hasil validasi

Bapak Sugeng Hastopo, S.Pd.SD kepala

materi yang kedua tahap 1 sebagaimana

SDN 1 Lamuk Purbalingga. Validasi materi

terlihat pada tabel 3, dapat dijelaskan

dilakukan terhadap tiga indikator, yaitu

sebagai

Indikator

Indikator

indikator kompetensi yaitu 24 dari skor

Indikator

ideal 25, sehingga persentasenya adalah

dilakukan

96%. Pada indikator penggunaan konsep

kuantitatif

jumlah skor yang didapatkan yaitu 15 dari

Kompetensi,

Penggunaan
Manfaat
dengan

Konsep,

produk.

dan

Validasi

memberikan

data

[251]

berikut.

Jumlah

skor

pada

Maulia Syahbarina, Pengembangan Media Monoraja (Monopoli Aksara Jawa)…

skor ideal 15, sehingga persentasenya

keseluruhan adalah 98,5%. Hal tersebut

100%. Pada indikator manfaat produk

menunjukkan media MONORAJA sudah

jumlah skor yang didapatkan yaitu 30 dari

layak untuk digunakan sebagai media

skor ideal 30, sehingga persentasenya 100.

pembelajaran. dosen prodi PGSD, Fakultas

Berdasarkan

Ilmu

penilaian

tersebut

dapat

Pendidikan,

Universitas

PGRI

Semarang.

didapatkan jumlah skor keseluruhan 69,
dari skor ideal 70, sehingga persentase

Tabel 3. Hasil Penilaian Ahli Materi Kedua Tahap 1 Media MONORAJA

No

Indikator

Jumlah
Skor

Skor
Ideal

1.

Kompetensi

24

25

2.

Penggunaan Konsep

15

15

3.

Manfaat Produk

30

30

Jumlah

69

70

Persentase



%=

%

%=

%



%=



%=



%

, %

Validasi media dilakukan terhadap tiga

persentasenya

indikator, yaitu Indikator Desain Produk,

indikator kualitas produk jumlah skor yang

Kualitas Produk, dan Teknik Penggunaan.

didapatkan yaitu 23, dari skor ideal 25,

Selanjutnya dilakukan Validasi ahli media

sehingga

oleh Singgih Adhi Prasetyo, S.Sn., M.Pd.

indikator teknik penggunaan jumlah skor

Validasi dilakukan

yang didapatkan yaitu 15 dari skor ideal

data

kuantitatif

dengan memberikan
sebagai

penilaian

15,

adalah

90,00%.

persentasenya

sehingga

92,00%.

persentasenya

Pada

Pada

100%.

kemudian ahli mediamemberikan saran

Berdasarkan

untuk perbaikan. Validasi media dilakukan

keseluruhan adalah 95%. Hal tersebut

pada tanggal 23 Maret 2017. Hasil validasi

menunjukkan media MONORAJA sudah

media

layak untuk digunakan sebagai media

tahap

1

sebagaimana

terlihat

pada tabel 4 adalah sebagai berikut.

penilaian

tersebut

pembelajaran tanpa revisi.

Jumlah skor pada indikator desain produk
yaitu 36, dari skor ideal 40, sehingga

Tabel 4.Hasil Penilaian Angket Ahli Media Tahap 1 Media MONORAJA
No

Aspek Penilaian

Jumlah
Skor

Skor
Ideal

1.

Desain Produk

36

40

2.

Kualitas Produk

23

25

[252]

Persentase



%=
%=

,
,

%
%

dapat

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 3 Desember 2017

3.

Teknik Penggunaan
Jumlah

Hasil

pembelajaran

Bahasa

15

15

76

80

Jawa




%=
%=

%

,

%

Hasil angket penilaian media MONORAJA

menggunakan media MONORAJA dapat

yang

di katakan berhasil karena hasil evaluasi

mengetahui seberapa besar minat siswa

siswa memenuhi di atas KKM yaitu 65.

terhadap

Siswa mendapat nilai yang bagus dan

MONORAJA yang telah dibuat, dari 44

dapat di katakan sangat baik dikarenakan

jumlah

nilai rata-rata yang tinggi.

menjawab “ya” sebanyak 96,36%. Dari

dibagikan

kepada

siswa

pengembangan

responden

atau

untuk

media

siswa

yang

hasil itu dapat disimpulkan bahwa media
Berdasarkan hasil tes ujicoba nilai rata-rata

MONORAJA

siswa

dapat digunakan dalam pembelajaran

yaitu

86,

menunjukkan

81.

siswa

Hal

dapat

tersebut

merupakan

media

yang

Bahasa Jawa materi huruf Jawa.

memahami

materi huruf Jawa. Soal evaluasi yang
berjumlah 10 telah disesuaikan dengan KD

Selain

membaca dan menulis huruf Jawa di kelas

MONORAJA juga dinilai oleh praktisi yaitu

V. Soal disusun dari tingkat yang mudah

guru kelas V. Guru diberikan

hingga

siswa

penilaian yang bertujuan untuk mengukur

mampu mengerjakan soal dengan benar.

seberapa praktis dan diterimanya media

Hasil tersebut sesuai dengan target yang

pembelajaran

ingin dicapai oleh peneliti. Siswa dapat

pembelajaran Bahasa Jawa. Berdasarkan

mengikuti

baik

analisis angket praktisi media terhadap

terlihat dari hasil belajar siswa yang baik.

media pembelajaran MONORAJA yang

Selain itu, saat uji coba kepada siswa

telah diisi oleh 3 guru dari masing-masing

terdapat

terhadap

sekolah maka diperoleh skor sebanyak 147

penelitian

dari jumlah skor maksimal sebanyak 150.

media

yang

sulit

dan

pembelajaran

respon

yang

MONORAJA.

terbukti

dengan

baik
Hasil

penilaian

dilakukan

oleh

MONORAJA

siswa,

angket

dalam

tersebut memiliki kesesuaian dengan hasil

Dari

penelitian yang dilakukan oleh Oktavianti

persentase rata-rata sebesar 98% dengan

(2014, p.76) bahwa “Penggunaan media

kategori sangat baik. Hal ini membuktikan

pembelajaran

orientasi

bahwa guru kelas V merasa senang dan

pembelajaran akan sangat membantu

memberikan tanggapan positif terhadap

keefektifan

media MONORAJA.

pada

proses

tahap

pembelajaran

dan

skor

tersebut

dapat

diperoleh

penyampaian pesan dan isi pelajaran
saat itu”.

Yang perlu diperhatikan bahwa dalam
menciptakan

pembelajaran

bermutu

seluruh komponen yang terlibat dalam

[253]

Maulia Syahbarina, Pengembangan Media Monoraja (Monopoli Aksara Jawa)…

pembelajaran

termasuk

di

antaranya

sebagai

media pembelajaran harus benar-benar

media

pembelajaran

Bahasa

Jawa materi huruf Jawa.

direncananakan serta dikelola dengan
baik, dengan begitu akan memungkinkan

REFERENSI

terjadinya interaksi pembelajaran yang

Falahudin, I. (2014). PEMANFAATAN MEDIA
DALAM PEMBELAJARAN. Jurnal Lingkar
Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 1
No. 4, Oktober – Desember 2014, p.104
– 117.

kondusif dan pada akhirnya berkualitas
karena

semua

informasi

atau

pesan

mampu diterima oleh siswa Sunaengsih
(dalam Sagala, 2010)

Anggraini, C., & Untari, M. (2014).
KEEFEKTIFAN MODEL PERMAINAN BOYBOYAN TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA
“DIRIKU” SISWA KELAS I SD. Mimbar
Sekolah
Dasar,
1(1),
92-98.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v1i1.869.

SIMPULAN
Pengembangan
MONORAJA

media

pembelajaran

menggunakan

model

pengembangan yang dikemukakan oleh

Smith, Peter K And Pellegrini, Antony.
(2008).
“Learning
Through
Play”.
Minessta: Goldsmiths, University of
London, United Kingdom University of
Minnesota, USA (Published online
September 12, 2008).

Borg and Gall.Dari 10 tahap peneliti
membatasi

langkah

penelitian

hanya

sampai tahap ke 5merevisi hasil uji coba
berdasarkan analisis uji coba lapangan
awal. Media MONORAJA telah divalidasi

Borg. W.R. dan Gall, M.D. (1983).
Educational Research: An Introduction.
New York: longman.

oleh 3 ahli yaituhasil dari validasi oleh ahli
materi pertama sebesar 97,71%, dan ahli
materi

yang

sedangkan

kedua

validasi

sebesar
oleh

ahli

Baedowi, A dkk. (2015). Potret Pendidikan
Kita. Jakarta: PT Pustaka Alfabet.

98,5%,
media

Daryanto.(2010). Media Pembelajaran
Peranannya Sangat Penting Dalam
Mencapai
Tujuan
Pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Media.

sebesar 95%. Sehingga dapat disimpulkan
MONORAJA valid dan dapat diujicobakan
dalam pembelajaran Bahasa Jawa materi
huruf Jawa di sekolah. Media MONORAJA
diujicobakan

di

SDN

Sadeng

Kustandi, Cecep dan Bambang S. (2013).
Media Pembelajaran; Manual dan
Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

01

Gunungpati, SDN 1 Lamuk Purbalingga,
Martulina, S, D. (2015). Bahasa Indonesia
Terapan. Yogyakarta: CV Budi Utama.

SDN 2 Sinduraja Purbalingga. Berdasarkan
angket penilaian siswa terhadap media

Oktavianti, R., & Wiyanto, A. (2014).
PENGEMBANGAN
MEDIA
GAYANGHETUM (GAMBAR WAYANG
HEWAN DAN TUMBUHAN) DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK TERINTEGRASI
KELAS IV SD. Mimbar Sekolah Dasar,
1(1),
65-70.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v1i1.865

setelah mengikuti pembelajaran dari 44
siswa kelas V didapatkan data 96,36%
siswa menjawab “ya”. Sedangkan angket
praktisi guru yang diberikan kepada guru
kelas V di 3 sekolah didapatkan data 98%
guru

menyatakan

media

MONORAJA

praktis dan diterima untuk digunakan
[254]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 3 Desember 2017

Soegeng,
A,Y.
(2016).
Dasar-Dasar
Penelitian Bidang Sosial, Psikologi, dan
Pendidikan.
Yogyakarta:
Magnum
Pustaka Utama.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D). Bandung:
Alfabeta.
Sunaengsih, C. (2016). PENGARUH MEDIA
PEMBELAJARAN
TERHADAP
MUTU
PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH DASAR
TERAKREDITASI A.Mimbar Sekolah Dasar,
3(2),
183-190.
doi:http://dx.doi.org/10.23819/mimbarsd.v3i2.4259
Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah
Nomor: 423.5/5/2010 tentang Kurikulum
Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa
Jawa) untuk Jenjang Pendidikan
SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs Negeri dan
Swasta Propinsi Jawa Tengah.
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia
dengan nomor 0412/U/1987 tanggal 11
Juli 1987 Tentang Kurikulum Muatan
Lokal.
Susanti, E. (2015). “Aplikasi Game Android
Gratis, Terbaik, Terpopuler, dan Terbaru
2015”.
www.teknoflas.com/24168/aplikasigame-android-gratis-terbaik-terpopulerdan-terbaru-2015.html.
Teknoflas.
Diakses 01 November 2016.
Wedhawati dkk. (2006). Tata Bahasa Jawa
Muthakhir. Yogyakarta: Kanisius.
Zaman, Saeful dan Aundriani L. (2012).
Membuat Anak Rajin Belajar
Itu
Gampang. Jakarta: Visimedia.

[255]