this PDF file Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia pada Pembelajaran Tematik Kelas III Sekolah Dasar | Bakhtiar | Mimbar Sekolah Dasar 1 PB
p-ISSN 2355-5343
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
Article Received: 26/12/2017; Accepted: 26/02/2018
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 5(1) 2018, 16-30
DOI: 10.17509/mimbar-sd.v5i1.9363
Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia pada Pembelajaran
Tematik Kelas III Sekolah Dasar
Faisal Azmi Bakhtiar
Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun, RT.11/RW.14, Kota Jakarta Timur 13220
Email: faisalazmi648@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the feasibility
and practicality of multimedia-based products on
thematic learning subtema of earth change. This
research was conducted on the third grade
students of Primary School with the number of
respondents 156 students. This research type is
research development (R & D) with model of Dick,
Carey and Carey. To see the effectiveness of the
product developed by group field test with 150
students. Result of t test analysis show tvalue = -8,97
< ttable = - 1,962 at significance level α = 0,05. There
was a significant difference between the pre-test
53.56 < post-test 67.71 and the difference of 15.15.
These results show that multimedia developed
effectively used in thematic learning. Results of
student responses showed an average score of
79.75%. Response analysis results can be
interpreted multimedia-based applications worth
to apply.
Keywords:
research
and
development,
multimedia,
thematic,
learning
media,
elementary school.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis
kelayakan dan kepraktisan produk berbasis
multimedia pada pembelajaran tematik subtema
perubahan rupa bumi. Penelitian ini dilakukan
pada siswa kelas III Sekolah Dasar dengan jumlah
responden 156 siswa. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan (R&D) dengan model
Dick, Carey dan Carey. Untuk melihat efektifitas
produk yang dikembangkan dilanjutkan dengan
uji field group dengan 150 siswa. Hasil analisis uji-t
menunjukkan bahwa thitung = -8,97 < ttabel = - 1.962
pada taraf signifikansi α=0.05/ 95%. Terdapat
perbedaan yang signifikan antara pre-test 53,56 <
post-test 67,71 dengan selisih 15,15. Hasil tersebut
menunjukan
bahwa
multimedia
yang
dikembangkan
efektif
digunakan
dalam
pembelajaran tematik. Hasil respon siswa
menunjukkan
rata-rata
indikator
secara
keseluruhan dengan nilai 79,75%. Hasil analisis
respon tersebut dapat diartikan bahwa aplikasi
berbasisi multimedia layak untuk diterapkan.
Kata Kunci: research and
multimedia, tematik, media
sekolah dasar.
development,
pembelajaran,
How to Cite: Bakhtiar, F. (2018). Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia pada Pembelajaran Tematik Kelas III
Sekolah Dasar. Mimbar Sekolah Dasar, 5(1). 16-30. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v5i1.9363.
PENDAHULUAN ~ Pendidikan merupakan
4 pilar, yaitu learning to know, learning to
sebuah usaha membimbing, mengawasi,
do, learning to be, dan learning to live
dan
together (Unesco, 2017). Keempat pilar
mengontrol
oleh
pendidik
untuk
membentuk peserta didik sesuai dengan
pendidikan
tujuan yang telah ditetapkan. Sagala (2004,
secara
p. 4) menyebutkan bahwa pendidikan
komponen-komponen pembelajaran. Basri
adalah proses dalam rangka memengaruhi
(2013,
peserta
komponen-komponen
didik
supaya
mampu
tersebut
optimal
p.
27)
jika
dapat
diterapkan
didukung
menyebutkan
dengan
bahwa
pembelajaran,
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
meliputi: (1) pendidikan dan perbuatan
lingkungannya. Pendidikan bertumpu pada
mendidik,
[16]
(2)
anak
didik
dan
materi
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
pendidikan,
(3)
dasar
dan
tujuan
bagus untuk meningkatkan kompetensi
pendidikan, (4) metode pendidikan, (5)
siswa, namun dalam penerapannya guru
evaluasi
alat-alat
masih memiliki kesulitan. Penentuan metode
pendidikan, dan (7) lingkungan pendidikan.
dan media pembelajaran yang sesuai
Ketujuh komponen tersebut berpengaruh
dengan tema masih menjadi masalah
dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
utama dalam penerapan pembelajaran
Namun, terdapat beberapa komponen
tematik. Selain itu, Suwardi (2015, p. 272)
yang paling memengaruhi, yaitu peserta
juga menyebutkan bahwa kendala yang
didik, pendidik, dan tujuan pendidikan.
dihadapi dalam penerapan pembelajaran
Ketiga
merupakan
tematik adalah rendahnya kemampuan
standar dasar dalam proses pembelajaran.
guru dalam merancang dan menerapkan
pendidikan,
komponen
(6)
tersebut
pembelajaran
tematik,
dan
kurangnya
Kegiatan pembelajaran yang diterapkan
sarana prasarana yang mendukung dalam
pada kurikulum di Sekolah Dasar saat ini
pembelajaran tematik.
berproses pada model tematik integratif
(terpadu). Pembelajaran terpadu menurut
Di sisi lain, ketika proses pembelajaran
Muchtarom, Budimansyah & Suryadi (2016,
menggunakan model terpadu atau tematik
p. 155) dapat membentuk kepribadian utuh
mengalami berbagai kendala, terdapat
yang
media
meliputi
intelektualitas,
religiusitas,
moralitas,
motivasi
kepemimpinan,
gaya
hidup
pendukung utama yang memiliki potensi
sehat,
dalam proses belajar mengajar. Aplikasi
berbasis
Drăghicescu,
sosial-politik.
merupakan
tinggi,
kemandirian, etos kerja dan disiplin, serta
kesadaran
pembelajaran yang
multimedia
dipandang
dapat
mendukung pembelajaran tematik. Hal ini
Gorghiu, Gorghiu & Petrescu (2013, p. 94)
dibuktikan
menyebutkan bahwa kurikulum terpadu
Yamanakab
merupakan karunia terbesar bagi guru yang
menyebutkan
berpengalaman,
tersebut
multimedia dalam pembelajaran dapat
membuat mengajar jauh lebih menarik dan
meningkatkan kepercayaan yang cukup
berkontribusi
tinggi terhadap hasil kerja siswa. Irlidiya,
pendekatan
dalam
meingkatkan
pendidikan di masa depan.
oleh
perjalanannya,
model
(2013,
p.
bahwa
Wua
303)
&
yang
penggunaan
Tolla, Noni & Anshari (2015, pp. 257-258)
menyebutkan
Dalam
penelitian
tematik
bahwa
penggunaan
multimedia interaktif untuk peningkatan
terpadu yang digunakan di kelas satu
kemampuan
sampai
rendah lebih efektif dan meningkat dengan
kelas
mengalami
enam
berbagai
sekolah
dasar
kendala
dalam
baik
dilihat
awal
dari
membaca
aspek
di
kelas
kelancaran,
penerapannya. Munasik (2014, p. 112)
pengucapan, intonasi, dan suara.
menyebutkan bahwa guru sangat percaya
(2014: 618) menyebutkan bahwa teknologi
bahwa
di saat sekarang sudah begitu berkembang
pembelajaran
tematik
sangat
[17]
Ercan
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
di
setiap
generasi
elemen
sekarang
menanggapi
masyarakat.
lebih
positif
multimedia
perencanaan
dalam
maupun
pembelajarannya.
kegiatan
Sedangkan dari segi
lingkungan
pemanfaatan aplikasi berbasis multimedia,
sekitarnya. Pemanfaatan mutimedia dalam
guru sangat percaya bahwa multimedia
pembelajaran mampu mengubah perilaku
efektif
dan
siswa
mengembangkan sikap positif, motivasi,
terutama dalam pelajaran sains. Záhorec,
meningkatkan kemampuan membaca dan
Hašková & Bílek (2014, p. 377) dalam
hasil belajar. Seiring dengan kemajuan
penelitiannya juga menyimpulkan bahwa
teknologi,
multimedia mampu membantu guru dalam
mengembangkan
menghilangkan sifat negatif siswa terhadap
penggunaan teknologi multimedia, baik
mata pelajaran.
dalam
meningkatkan
di
Siswa
hasil
belajar
dalam
guru
sangat
setuju
kemampuan
lingkup
kegiatan
berkontribusi
administrasi
belajar
mengajar.
untuk
dalam
maupun
Untuk
itu,
Untuk memperkuat hasil analisis literatur,
responden dalam hal ini sangat antusias jika
peneliti melakukan analisis kebutuhan di
terdapat pengembangan aplikasi berbasis
Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.
multimedia
Hasil Survei dengan angket patokan ukuran
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.
yang
diterapkan
pada
skala Likert kategori Sangat lemah (0% 20%), Lemah (21% - 40%), Cukup (41% - 60%),
Survei lanjutan dilakukan untuk mengetahui
Kuat (61% - 80%), Sangat Kuat (81% - 100%)
kesukaran
yang diberikan kepada
pembelajaran tematik. Peneliti melakukan
29 guru Sekolah
tema
dan
subtema
Dasar di kecamatan Bumiayu Kabupaten
survei
Brebes menunjukkan hasil sebagai berikut:
pendekatan tematik dan kurikulum 2013
survei,
Instrument
Pentingnya Pem. Tematik
Kendala dalam Pem. Tematik
Efektifitas Multimedia
Perlunya Multimedia Tematik
Guru & Teknologi Multimedia
daerah
yang
menggunakan
dalam pembelajarannya. Daerah yang di
Tabel 1. Hasil Analisis Angket Survei Kebutuhan
No
1
2
3
4
5
di
Skor
80%
76%
82%
84%
86%
yaitu
di
Kecamata
Bumiayu
Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah.
Dalam survei ini guru kelas III diminta menulis
empat subtema yang memiliki tiga kriteria,
yaitu: (1) guru merasa kesulitan dalam
Analisis angket pada tabel 1 menunjukkan
mengajarkan tema atau sub tema tersebut;
bahwa
(2)
guru
meyakini
pembelajaran
dalam
mengajarkan
tema
guru
tematik memiliki peran yang sangat penting
membutuhkan multimedia pembelajaran
dalam
interaktif;
pengembangan
pengetahuan, sikap,
(3)
ketika
pembelajaran
keterampilan
menggunakan tema tersebut berlangsung,
anak. Namun dalam penerapannya guru
siswa mengalami penurunan motivasi dan
masih
minat belajar siswa rendah. Hasil survei
terkendala
metode,
dan
aspek
dalam
media,
pembelajarannya,
menentukan
dan
baik
dari
proses
menunjukkan bahwa terdapat dua tema
segi
yang paling banyak dipilih oleh guru kelas III
[18]
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
Sekolah Dasar. Tema tersebut, yaitu tema
penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran
perubahan di alam 22%, dan tema bumi
2016
dan alam semesta 20%. Jika dilihat dari
pengembangan yang digunakan untuk
subtema dalam pembelajaran tematik,
medesain
prosentase tertinggi berada pada subtema
pada pembelajaran tematik adalah model
perubahan rupa bumi sebesar 8% pada
Gall, Gall & Borg (2007). Menurutnya, untuk
tema
dapat
bumi
dan
alam
semesta
serta
-
2017.
Metode
aplikasi
penelitian
berbasis
dan
multimedia
mengembangkan
program
perubahan cuaca dan iklim sebesar 14%
pembelajaran dapat digunakan model
yang ada dalam tema perubahan di alam.
desain
Hasil analisis literatur dan survei lapangan,
pembelajaran Dick, Carey & Carey (2015,
peneliti melihat bahwa terdapat potensi
pp. 6-7).
yang
berorientasi
pada
sistem
yang besar terhadap aplikasi atau program
berbasis
multimedia
dimanfaatkan
yang
dalam
perlu
Model
pengembangan
pembelajaran
pembelajaran
(instructional design system) Dick, Carey &
terpadu atau tematik subtema perubahan
Carey yang berisi 10 tahapan atau langkah
rupa bumi.
yaitu:
1. Identifikasi
tujuan
pembelajaran,
METODE
menerapkan
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
pembelajaran,
aplikasi
kemampuan atau kompetensi yang
berbasis
multimedia
pada
model
desain
dengan
sistem
menentukan
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.
perlu
Bentuk produk yang dihasilkan berupa: (1)
menempuh
panduan
dalam
yang memanfaatkan aplikasi berbasis
pengoprasian aplikasi, dan (2) aplikasi
multimedia tersebut. Hal ini disebut
berbasis multimedia dalam bentuk softfile.
dengan istilah instructional goals atau
Penelitian pengembangan model ini juga
tujuan Instruksional. Peneliti memutuskan
untuk
bagaimana
untuk membuat beberapa unit instruksi
berbasis
yang sesuai dengan tujuan awal. Dalam
guru
dan
siswa
mengetahui
mengembangkan
aplikasi
dimiliki
oleh
siswa
program
setelah
pembelajaran
multimedia interaktif pada pembelajaran
pembelajaran
tematik
perubahan rupa bumi siswa akan: (a)
dan
multimedia
apakah
interaktif
aplikasi
efektif
berbasis
diterapkan
mengikuti
tematik
kegiatan
subtema
pembelajaran
pada pembelajaran tematik untuk subtema
tematik tema 8 subtema perubahan
perubahan rupa bumi siswa kelas III di
rupa bumi dengan bahan ajar berbasis
Sekolah Dasar.
multimedia secara aktif, kreatif, efektif,
dan
menyenangkan,
dan
(b)
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar
melakukan kegiatan sesuai prosedur
Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes
pada pembelajaran tematik tema 8
Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu
[19]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
subtema perubahan rupa bumi dengan
dari pengetahuan yang telah dipelajari,
bahan ajar berbasis multimedia.
dan (c) merumuskan indikator yang
2. Melakukan
analisis
pembelajaran.
dapat
digunakan
untuk
mencapai
Dalam melakukan analisis instruksional
keberhasilan siswa dalam menjalankan
digunakan
proses pembelajaran dengan aplikasi
langkah-langkah
mengidentifikasi
untuk
kompetensi,
berupa
berbasis multimedia tersebut.
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang
perlu
mengikuti
dimiliki
program
siswa
5. Mengembangkan instrument penilaian.
selama
Pada tahap ini, langkah yang ditempuh
pembelajaran,
untuk memperoleh alat evaluasi untuk
yaitu: pengetahuan mengenai akibat
mengukur
tingkat
dan penyebab perubahan rupa bumi,
kompetensi
peserta
keterampilan fisk, dan sikap santun,
ditetapkan dalam tujuan pembelajaran
peduli, dan tanggung jawab.
khusus.
3. Menganalisis perilaku dan karakteristik
Instrument
dikembangkan
pencapaian
didik
yang
penilaian
yang
berdasarkan
tujuan
ditetapkan
dan
awal peserta didik, analisis karakteristik
yang
siswa mencakup kamampuan aktual
mengarahkan
kepada
yang dimiliki siswa, gaya atau cara
siswa
pembelajaran
belajar
dan
subtema “Perubahan Rupa Bumi”.
belajar.
Analisis
sikap
dalam
konteks
aktivitas
mencakup
telah
dalam
keberhasilan
6. Mengembangkan
pada
strategi
kondisi-kondisi yang berkaitan dengan
pembelajaran.
keterampilan yang dipelajari siswa dan
adalah
situasi tugas yang dihadapi siswa untuk
strategi pembelajaran untuk mencapai
menerapkan
tujuan
pengetahuan
dan
keterampilan yag dipelajari.
4. Merumuskan
tujuan
Langkah
dilakukan
akhir.
berikutnya
pengembangan
Strategi
pembelajaran
yang dipilih dan akan digunakan, perlu
pembelajaran.
diperhatikan
berdasarkan
beberapa
Berdasarkan hasil analisis instruksional,
faktor yaitu: (a) teori terbaru tentang
langkah
selanjutnya
mengembangkan
adalah
perlu
aktifitas pembelajaran, (b) penelitian
kompetensi
yang
tentang hasil belajar, (c) kesesuaian
perlu dikuasai siswa untuk mencapai
dengan
tujuan
dikembangkan, dan (d) memerhatikan
pembelajaran
yang
bersifat
karakteristik
media
yang
umum. Terdapat beberapa hal yang
materi
perlu diperhatikan dalam merumuskan
diajarkan
tujuan pembelajaran secara spesifik,
karakteristik siswa yang akan terlibat
yaitu: (a) menentukan pengetahuan
dalam kegiatan pembelajaran.
dan keterampilan yang perlu dimiliki
siswa
setelah
menempuh
KBM,
dan
substansi
kepada
yang
siswa
akan
serta
7. Mengembangkan dan memilih bahan
(b)
ajar. Bahan ajar yang dikembangkan
kondisi yang diperlukan agar siswa
pada penelitian ini adalah aplikasi
dapat melakukan unjuk kemampuan
berbasis
[20]
multimedia.
Model
yang
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
digunakan
aplikasi
dalam
berbasis
pengembangan
multimedia
9. Merevisi
pembelajaran.
Data
dari
pada
evaluasi formatif yang telah dilakukan
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar
pada tahap sebelumnya dianalisis serta
adalah
Model
diinterpretasikan. Data yang diperoleh
multimedia pembelajaran tipe hybrid
dari evaluasi formatif dikumpulkan dan
adalah
diinterpretasikan untuk memecahkan
model
model
beberapa
Hybrid.
yang
model
memadukan
multimedia
lain
kesulitan yang dihadapi warga belajar
sehingga menyajikan metode yang
dalam
mencapai
berbeda dan beragam. Model ini dipilih
formatif
tidak
karena
pembelajarannya saja melainkan pada
berbagai
alasan
melatarbelakanginya,
yang
yaitu:
(1)
tujuan.
hanya
aspek-aspek
Evaluasi
pada
desain
produk
sistem
pembelajaran terpadu berbasis tematik
pembelajaran yang digunakan pada
yang
keseluruhan program. Pada dasarnya
memungkinkan
kegiatan
pembelajarannya sangat beragam; (2)
hasil
meminimalisisr penggunaan sarana dan
merevisi
prasarana
efektif. Tahap ini disebut juga sebagai
di
sekolah;
memudahkan
guru
dan
(3)
dalam
evaluasi
ini
digunakan
pembelajaran
tahap
akhir
penyampaian materi dan memotivasi
produk
aplikasi
siswa dalam kegiatan KBM.
pada pembelajaran tematik.
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi
dari
agar
untuk
lebih
pengembangan
berbasis
mulitmedia
10. Mendesain dan melakukan evaluasi
formatif. Langkah selanjutnya setelah
sumatif.
draf
sebagai langkah akhir atau puncak
dan
rancangan
pembeajaran
selesai
program
dikembangkan
Evaluasi
pengembangan
sumatif
desain
dianggap
instruksional
adalah melaksanakan evaluasi formatif.
yang berorientasi pada sistem yang
Evaluasi
untuk
mencakup produk pembelajaran oleh
mendapatkan data terkait kelemahan
Dick, Carey & Carey. Evaluasi sumatif
dan kekuatan program pembelajaran.
dilakukan setelah program dievaluasi
Hasil dari evaluasi ini dapat digunakan
secara formatif kemudian direvisi dan
sebagai input untuk memperbaiki draf
sesuai dengan standar yang digunakan
program. Tiga jenis evaluasi formatif
oleh
dapat
meibatkan penilaian independen. Hal
ini
dilakukan
diaplikasikan
mengembangkan
berbasis
produk
multimedia
untuk
aplikasi
perancang
tersebut
merupakan
program
alasan
yang
untuk
pada
menyatakan bahwa pada tahap ini
pembelajaran tematik, yaitu: (1) uji
tidak termasuk dalam proses desain
perorangan
sistem pembelajaran.
(one-to-one),
(2)
uji
kelompok kecil (small group), dan (3) uji
lapangan (field evaluation).
[21]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
merancang tampilan atau visual dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
tahapan
pengembangan
aplikasi
percakapan di dalam aplikasi tersebut
berbasis multimedia pembelajaran tematik
(audio), selain itu di dalam storyboard
siswa kelas III Sekolah Dasar, yaitu:
juga berisi tentang tata letak media
yang akan digunakan seperti video,
Pra-Produksi
kuis,
Sebelum melakukan tahap produksi yang
sebagainya. Tahap ini dilakukan setelah
lebih
desain
jauh,
peneliti
terlebih
dahulu
animasi
games,
instruksional
dan
telah
lain
dirancang
menganalisis kebutuhan dengan kuesioner
meliputi penjabaran kompetensi inti,
dan studi literatur. Hasil tersebut disimpulkan
kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
bahwa
yang di koordinasikan dengan materi
multimedia
adalah
salah
satu
alternatif yang disukai oleh anak-anak dan
ajar.
memiliki potensi yang sangat besar untuk
pembelajaran juga segera diselesaikan
meningkatkan
yang meliputi silabus RPP dan alat
kualitas
belajar
dan
mengajar. Kemudian peneliti mulai bekerja
sama
dengan
rancangan
evaluasi.
2. Pengumpulan bahan, tahap ini dibagi
telah
atas empat tahapan, yaitu membuat
yang
karakter, membuat background dan
dibutuhkan meliputi pihak yang memiliki
tombol, membuat bahan ajar, dan
kemampuan
baik
membuat suara. Pada tahap membuat
melalui flash maupun media lain, pengisi
karakter, dilakukan dengan beberapa
suara dan editing gambar, animasi, video,
aplikasi
dan suara.
MakeU dan MiniMe. Tahap selanjutnya
produk
direncanakan.
pihak
itu,
untuk
menyelesaikan
berbagai
Selain
yang
Pihak-pihak
untuk
desain
game
pendukung
adalah
seperti
membuat
FaceQ,
background
Produksi
menggunakan Microsoft Power Point
Aplikasi berbasis multimedia pembelajaran
2016,
tematik
penggunaan beberapa gambar dari
langkah
ini
menggunakan
utama,
yakni
beberapa
pembuatan
buku
Adobe
modul
Photoshop,
siswa
dan
Kementerian
flowchart, storyboard, menyiapkan bahan,
Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk
dan hyperlink.
pembuatan
1. Pembuatan flowchart, dan storyboard.
menggunakan aplikasi Ulead Video
media
bahan
ajar
Flowchart digunakan untuk mendesain
Studio,
model
yang
imgflip.com, dan beberapa gambar
digunakan, pada tahap ini model yang
dan video yang diambil dari youtube
digunakan adalah model hybrid, yaitu
dan google image. Sedangkan untuk
gambungan model visual, audio, kuis,
pembuatan suara peneliti bekerjasama
dan
dengan
aplikasi
games.
storyboard
multimedia
Sedangkan
digunakan
untuk
untuk
[22]
Total
Video
beberapa
Converter,
orang
dan
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
selanjutnya diproses dengan pengubah
Hasil penilaian media oleh ahli pada tabel 2
suara, Music Maker Jam, dan Ulead.
menunjukkan
3. Tahap
akhir
aspek
tampilan,
pengembangan
kualitas multimedia, keterpaduan antara
produk adalah membuat mutimedia
konten, visual, audio, gambar, dan video
dengan Power Point Show, beberapa
serta
fitur digunakan untuk memaksimalkan
sangat baik pada penilaian ahli media.
bahan ajar ini seperti penggunaan
Namun terdapat beberapa saran yaitu: (1)
trigger, hiperlink, action, audio, dan lain
memerhatikan kesetaraan gander, dan (2)
sebagainya. Pada proses ini peneliti
penggunaan
bekerjasama dengan ahli flash agar
beragam mulai dari perempuan, laki-laki,
aplikasi berjalan secara optimal. Dalam
anak-anak, hingga orang dewasa pada
pengembangannya aplikasi selalu di
multimedia yang dikembangkan. Saran
putar ulang untuk melihat kelemahan
tersebut sebagai acuan untuk dilakukan
yang
revisi dan pengecekan produk kembali
ada
sebelum
dari
bahwa
pada
aplikasi
dilakukan
uji
tersebut
ahli
pengembangan
dari
Tabel 3. Penilaian
Multimedia
proses
aplikasi
No.
1
2
3
4
5
berbasis
multimedia pada pembelajaran tematik
melakukan
uji
kelayakan.
Uji
tersebut dilakukan melalui tahapan expert
review, one to one evaluation dan small
group
evaluation.
Expert
pada
(d)
1.9
–
2.0 = Cukup
1.0
=
Kurang
Nilai (Skala 4)
4
3,5
3,2
3
3,4
tabel
3
menunjukkan
materi
dengan
bahwa
tujuan
keakuratan
materi
dengan
instruksional,
karakteristik
serta
tujuan
konsep,
kelengkapan penyajian materi dengan
(Insufficient), dan (e) 0.9 – 0 = Gagal (Fail).
No.
1
2
3
4
Terhadap
materi pada multimedia pembelajaran,
– 3,6 = Sangat Baik (Excellent), (b) 3.5 - 2.6 =
–
Ke-SDan
dinilai sangat baik, sedangkan kebaruan
dengan Keterangan penilaian, yaitu: (a) 4.0
(Sufficient),
yang
instruksional dan karakteristik peserta didik
ini menggunakan penilaian skala Likert
(c) 2.5
Ahli
Aspek
Kesesuaian
Kebaharuan
Keakuratan
Kelengkapan
Pembelajaran
kesesuaian
dan ahli media, dan guru SD kelas III. Tahap
(Good),
kartun
Hasil penilaian oleh ahli materi ke-SDan
yang
review
dilibatkan terdiri dari ahli materi, ahli bahasa
Baik
karakter
dinyatakan
berikutnya.
selanjutnya
adalah
pemrograman
sebelum dilakukan penilaian pada tahap
dan
lapangan.
Tahap
aspek
visual dan audio, aspek pembelajaran
Tabel 2. Hasil Penilaian Ahli Media
antara pendidik, multimedia dan peserta
Aspek
Tampilan
Kualitas
Keterpaduan
Pemrograman
didik dinilai baik. Secara keseluruhan bahan
Nilai (Skala 4)
3,67
3,67
4
3,8
pembelajaran tematik berbasis multimedia
baik dan layak untuk diterapkan di Sekolah
Dasar dengan beberapa perbaikan, yaitu:
[23]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
Tabel 5. Penilaian Ahli
(1) memerhatikan kualitas suara pada
multimedia
yang
penggunaan
dikembangkan,
warna-warna
dasar
No.
1
2
3
(2)
yang
tidak menimbulkan gangguan perhatian
pada siswa saat kegiatan KBM, dan (3)
Aspek
Materi Ke-SDan
Bahasa
Media
Nilai (Skala 4)
3.42
3.71
3.79
Hasil penilaian oleh ahli pada tabel 5
memerhatikan penggunaan huruf pada
menunjukkan bahwa materi yang ada
media yang dikembangkan.
dalam
multimedia
secara
keseluruhan
memperoleh nilai 3.4 tergolong baik, aspek
Tabel 4. Penilaian
Multimedia
No.
1
2
Ahli
Aspek
Kesesuaian
Kebahasaan
Bahasa
Terhadap
kebahasaan 3.71 tergolong sangat baik,
dan aspek media 3.79 tergolong sangat
Nilai (Skala 4)
3,75
3,67
baik. Hasil penilaian oleh para ahli yang
memiliki pengalaman dan gelar akademik
Hasil penilaian pada tabel 4 di atas
di bidangnya menunjukkan bahwa aplikasi
menunjukkan bahwa kesesuaian bahasa
berbasis multimedia pada pembelajaran
dengan perkembangan anak usia Sekolah
tematik sub tema perubahan rupa bumi
Dasar dan aspek kebahasaan meliputi
untuk kelas III yang telah dikembangkan
penggunaan kata, kalimat, dan paragraf
layak digunakan sebagai bahan ajar di
dinilai sangat baik dalam pengembangan
sekolah menggunakan alat pendukung
aplikasi
berupa laptop, LCD, Mouse, dan speaker.
berbasis
multimedia
pada
pembelajaran tematik dan sangat layak
Terdapat
Tahap selanjutnya yaitu uji kelayakan draft
beberapa saran dan perbaikan yaitu: (1)
ke-2 yaitu: Uji one to one, small group,
mencermati setiap ejaan setiap kata pada
kontekstual, dan field group. Uji one to one
multimedia
(2)
pada evaluasi pengambangan multimedia
yang
ini dilakukan dengan teknik wawancara
diterapkan
di
lapangan.
yang
menyesuaikan
dikembangkan,
dengan
ejaan
disempurnakan, dan (3) mengkaji kembali
kepada
kesantunan kata ganti orang kedua yaitu
kemampuan yang berbeda yaitu siswa
“kamu” yang digunakan di buku modul
yang memiliki prestasi rendah dan tinggi
kurikulum nasional dan multimedia yang
berdasarkan pilihan guru kelas.
digunakan.
komentar siswa secara keseluruhan baik
namun
dua
ada
orang
beberapa
siswa
dengan
temuan
Hasil
dan
Secara keseluruhan dapat dilihat nilai pada
masukan secara konstruktif. Penggunaan
penilaian ahli untuk uji kelayakan draft ke-1
petunjuk kegiatan perlu diperjelas dan
sebelum dilakukan uji kelayakan draft ke-2
bahasa disesuaikan lagi dengan bahasa
pada tabel berikut.
siswa.
[24]
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
Uji small group dilakukan dengan teknik
kegiatan pada layar agar interaktif guru,
angket
sudah
murid, dan media menjadi lebih menarik
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
dan tidak monoton, (2) memperbaiki video
multimedia tematik. Hasil penilaian meliputi
aku sayang bumiku agar disajikan dengan
efektivitas penyajian materi, konsep, tugas-
ukuran yang lebih besar, (3) memperbaiki
tugas,
bahan
kesalahan antara teks dan suara dan juga
pembelajaran tematik berbasis multimedia.
masalah pengetikan pada teks cerita, dan
kepada
dan
4
siswa
evaluasi
yang
pada
(4) multimedia harus menyediakan banyak
Tabel 6. Nilai Evaluasi Kelompok Kecil
kegiatan kepada siswa agar pembelajaran
No
1
2
3
4
Indikator
Efektivitas penyajian materi,
konsep, tugas-tugas, dan
evaluasi pada bahan
pembelajaran tematik berbasis
multimedia.
Interaktivitas bahan
pembelajaran tematik berbasis
multimedia.
Kemenarikan bahan
pembelajaran tematik berbasis
multimedia.
Efisiensi penggunaan bahan
pembelajaran tematik berbasis
multimedia.
Skala
3,36
lebih aktif. Hasil penilaian kelayakan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Penilaian Guru Terhadap Multimedia
3,36
No.
1
2
3
4
5
3,48
3,42
Aspek
Kesesuaian
Kebaharuan
Keakuratan
Kelengkapan
Pembelajaran
Nilai (Skala 4)
3,6
3,5
3,6
3,6
3,5
Hasil penilaian kelayakan dalam bidang
materi dan pembelajaran dapat dilihat
Hasil penilaian small group pada tabel 6,
pada tabel 7 bahwa aspek kebaharuan
disetiap indikator dinyatakan baik. dari
dan
kegiatan di atas memperlihatkan, masih
sedangkan aspek kesesuaian, keakuratan,
perlu adanya perbaikan pada bagian
dan kelengkapan dinilai sangat baik. Dapat
interaktivitas antara guru, siswa, dan bahan
disimpulkan bahwa secara keseluruhan
ajar tematik berbasis multimedia. Selain itu,
guru
pada bagian evaluasi dan tugas-tugas juga
aplikasi
membutuhkan perbaikan baik dari segi
pembelajaran tematik bagus dan layak
kesukaran maupun petunjuk pembelajaran.
untuk
Setelah
perbaikan.
dilakukan
langkah
perbaikan-perbaikan,
selanjutnya
adalah
aspek
pembelajaran
menyatakan
bahwa
berbasis
diaplikasikan
dinilai
baik,
bahan
multimedia
dengan
ajar
pada
sedikit
tahapan
Uji coba lapangan atau evaluasi lapangan
evaluasi lapangan.
ada dua macam, yaitu: (1) uji kesesuaian
produk,
seperti kelompok kecil, dan (2) uji pretest-
langkah selanjutnya adalah mengevaluasi
postest. Uji kelompok kecil telah dilakukan
produk
dan produk direvisi, selanjutnya adalah uji
Untuk
meningkatkan
oleh
guru
kualitas
kelas
tiga
dengan
dan
kelompok besar atau Uji efektivitas produk
masukan diperoleh dari beberapa guru di
dilakukan terhadap 150 responden yang
antaranya: (1) pemberian jeda di setiap
mengikuti pembelajaran tematik dari lima
observasi
dan
kuesioner.
Saran
[25]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
sekolah di Kecamatan Bumiayu Kabupaten
3. Perhitungan
Brebes. Uji coba dilakukan dengan tes hasil
t=
√
dihitung menggunakan uji-t.
Tabel 8. Deskripsi Data
Pretest x1
7884
52,56
96,00
8,00
18,468
150
∑
465200
∑
∑
�
�=
�
�=
�
�=
�
rumus
uji-t
yang
digunakan adalah:
belajar melalui pre-test dan post-test yang
Keterangan
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai Terendah
Standar Deviasi
Jumlah Responden
Uji-t,
�̅ − �̅
�
�
�
+ − �
�
�
√�
�
√�
4. Keputusan uji, hasil uji t menunjukan
Postest x2
10156
67,71
100,00
20,00
18,893
150
bahwa thitung = -8,97 dan ttabel = - 1.962
pada taraf signifikansi α=0.05/ 95%.
Maka thitung = -8,97 < ttabel = - 1.962,
sehingga keputusan uji yang diambil
adalah H0 = Ditolak.
5. Kesimpulan, terdapat perbedaan yang
740816
�
signifikan antara pre-test dan post-test
pada pembelajaran tematik berbasis
553920
� �
multimedia subtema perubahan rupa
bumi.
Melalui tabel 8 di atas, dapat dipaparkan:
6. Gambar keputusan uji:
1. Hipotesis statistik:
Gambar 1. Keputusan Uji
a. H0 = thitung < ttabel = Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara
pre-test
dan
pembelajaran
multimedia
post-test
tematik
subtema
pada
berbasis
perubahan
rupa bumi.
b. H1
=
Berdasarkan analisis data pada gambar 1 di
thitung
Terdapat
atas, dilihat perolehan nilai t hitung = -8,97 <
perbedaan yang signifikan antara
ttabel = - 1.962, pada taraf signifikansi α=0.05/
pre-test
>
dan
pembelajaran
multimedia
ttabel =
pada
post-test
tematik
subtema
kepercayaan
95%.
Dapat
disimpulkan
berbasis
bahwa terdapat perbedaan hasil beajar
perubahan
siswa antara pre-test dan post-test, dengan
rupa bumi.
demikian penggunaan aplikasi berbasis
2. Menyiapkan data pendukung untuk
multimedia pada pembelajaran tematik
melakukan uji-t.
subtema perubahan rupa bumi efektif
a. Nilai rata-rata pre-test ( ̅ ), post-test
digunakan pada siswa kelas III, karena
( ̅ ). Nilai rata-rata untuk pretest: ̅ =
terdapat peningkatan hasil belajar dilihat
52,56, dan post-test: ̅ = 67,71
dari rata-rata nilai siswa dari 52,56 sampai
b. Standar deviasi pre-test ( ) = 18,468
67.71 dengan selisih 15,15.
, post-test ( )= 18,893
c. Jumlah Responden (�) = 150
Setelah dilakukan uji t, langkah selanjutnya
d. Koefisien Korelasi ( ) = 0,3
adalah melakukan analisis respon siswa
[26]
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
terhadap
aplikasi
berbasis
multimedia
dipraktekkan, tidak diuji atau dinilai secara
pembelajaran tmeatik. Uji tersebut dapat
khusus. Hanya di dunia nyata, di luar kelas,
dilihat dari total nilai skala yang diperoleh
di mana kesuksesan bergantung pada
yaitu 3,19 dan dinyatakan baik, sedangkan
kewiraswastaan, imajinasi dan wawasan
jika dilihat dari tiap indikator dapat dilihat
bahwa kita mulai menghargai pentingnya
pada tabel berikut.
otak gestalt.
Tabel 9. Respon Siswa Tiap Indikator
No
Keterangan
1
Minat Pem. Tematik
Prosentase
82 %
2
Kegunaan Pem. Tematik
80 %
3
Minat terhadap Produk
76 %
4
Kegunaan Produk
81 %
Penggunaan
prosentase,
yaitu:
dalam
aktivitas
pembelajaran harus dapat memfasilitasi
tercapainya
kompetensi
seperti
yang
diharapkan oleh para pendidik. Media
yang
Keterangan
media
(1)
dipilih
aktivitas
20%
untuk
digunakan
pembelajaran
dalam
perlu
sangat lemah, (2) 40% Lemah, (3) 60%
mempertimbangkan berbagai banyak hal,
Cukup, (4) 80% Kuat, dan (5) 100% Sangat
di antaranya, kurikulum, materi, karakteristik
Kuat.
Dapat
pembelajaran
diartikan
bahwa
minat
siswa dan juga lingkungan belajar. Dengan
tematik
sangat
tinggi,
demikian,
aspek-aspek
yang
kurang
sedangkan untuk kegunaan pembelajaran
dihargai di sekolah seperti intuisi, perasaan,
tematik,
serta
penglihatan, humor, gerakan berirama,
multimedia
imajinasi dan kemampuan otak gestalt
minat
kegunaan
terhadap
aplikasi
produk
berbasisi
pembelajaran tematik siswa kelas III Sekolah
lainnya
Dasar tergolong tinggi.
bersamaan di sekolah.
Salah satu hal penting yang perlu dilakukan
Hasil
dalam
aplikasi
kegiatan
pendidikan
disekolah
dapat
penelitian
dikembangkan
ini
berbasis
telah
secara
menghasilkan
multimedia
pada
adalah bagaimana membuat kegiatan
pembelajaran tematik subtema perubahan
pembelajaran bisa berjalan secara Aktif,
rupa bumi yang terangkum ke dalam suatu
efektif, efisien, dan menyenangkan dalam
perangkat yang saling berkoordinasi dalam
mencapai
pembelajarannya.
proses pemberian materi, visualisasi, tugas-
Menurut Rončević (2009, p. 237), pada
tugas, dan evaluasi pada proses kegiatan
umumnya, sekolah mengajarkan, menguji
belajar
dan menandai tugas mental logis. Logika,
pembelajaran tematik tersebut juga secara
urutan,
dan
keseluruhan disesuaikan dengan modul
keterampilan verbal di sekolah adalah
yang telah dikembangkan oleh pemerintah
kemampuan yang sangat dihargai. Intuisi,
sebagai bahan ajar dengan pendekatan
perasaan, penglihatan, humor, gerakan
tematik. Babiker (2015, p. 67) menyebutkan
berirama, imajinasi dan kemampuan otak
bahwa
gestalt
multimedia
tujuan
perhitungan,
lainnya
di
kategorisasi
sekolah
tidak
[27]
mengajar.
Multimedia
mengembangkan
dapat
berkontribusi
pada
aplikasi
untuk
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
memecahkan beberapa masalah dalam
aktif
pendidikan, jika pemerintah benar-benar
menunjukkan bahwa pembelajaran aktif,
ingin memanfaatkan aplikasi multimedia
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
sebagai
(PAIKEM) telah terwujud.
alat
yang
efektif
untuk
dalam
pem-belajaran,
hal
ini
meningkatkan pembelajaran. Hasil uji coba
lapangan mengidentifikasi bahwa aplikasi
Dalam melakukan proses penelitian dan
berbasis multimedia pada pembelajaran
pengembangan
tematik efektif dan dapat meningkatkan
multimedia pada pembelajaran tematik
hasil
subtema
subtema perubahan rupa bumi, memiliki
perubahan rupa bumi yang dapat dilihat
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
melalui nilai pre-est dan post-test. Hasil
yaitu: (1) produk efektif pada ematik di kelas
tersebut dapat dilihat dari rata rata nilai
III SD; (2) produk praktis digunakan pada
siswa, yaitu untuk nilai pre-test 52,56 lebih
pembelajaran tematik kelas III karena sudah
rendah dari nilai pos-test 67,71 dengan
mencakup materi, dan media interaktif
selisih
dan
yang dapat digunakan oleh guru yang
insidental
memahami TIK; (3) produk dapat digunakan
belajar
15,15.
siswa
Hasil
pada
pengamatan
beberapa
wawancara
menunjukkan
bahwa
aplikasi
baik
berbasis
secara
aplikasi
individu/
berbasis
mandiri,
atau
dan
kelompok sesuai dengan kondisi sarana dan
menumbuhkan minat belajar siswa pada
prasarana; (4) produk dilengkapi suara,
pembelajaran subtema perubahan rupa
video, gambar, animasi, teks, kuis, dan
bumi kelas III.
permainan sesuai dengan materi, konsep
multimedia
memberikan
motivasi
dan
tujuan
instruksional;
(5)
produk
Hasil respon siswa juga menunjukkan rata-
menggunakan materi yang sesuai dengan
rata nilai skala yaitu 3, 19, masuk pada
buku modul kurikulum 2013; (6) produk
kategori baik. Sementara itu, jika dilihat dari
disesuaikan
indikator secara keseluruhan, diperoleh nilai
pembelajaran tematik; dan (7) produk
79,75% dengan kategori kuat. Hasil analisis
menyajikan
berbagai
respon tersebut dapat diartikan bahwa
pembelajaran
yang
aplikasi
menantang bagi siswa.
berbasisi
multimedia
layak
pada
pendekatan
kegiatan
menarik
dan
diterapkan di Sekolah Dasar kelas III. Hal
tesebut sejalan dengan penelitian yang
Sementara itu, kekurangan dari produk ini
dilakukan oleh Nourmaningrum, Chumdari
yang telah diminimalisir antara lain: (1)
&
mereka
ketidak sesuaian antara teks dengan suara
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh
pada proses penjelasan dalam aplikasi
positif
multimedia
tersebut, namun sudah direvisi dan sudah
interaktif. Selain itu, terdapat peningkatan
sesuai; (2) penggunaan karakter yang
hasil belajar, motivasi yang tinggi kegiatan
monoton sudah direvisi menjadi karakter
belajar mengajar lebih menarik, siswa lebih
yang beragam; (3) kejelasan suara terletak
Hartono
dalam
(2013,
p.
penggunaan
6),
[28]
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
pada volume yang terlalu rendah sehingga
membuat perencanaan pengembangan
dikhawatirkan
dapat
media dengan tahapan dick dan carey;
mendengarkan, sudah direvisi dan volume
dan (3) melakukan ujicoba dan evaluasi
sudah dibesarkan; (4) terdapat beberapa
produk
petunjuk yang membuat siswa merasa sulit
kelemahan
untuk
dan
desain maupun produk, dimulai dari expert
diminimalisir; dan (5) aplikasi hanya bisa
judgment, one to one evaluation, small
digunakan
dengan
group, dan field test. Efektivitas aplikasi
program Microsoft Power Point 2010, 2013,
berbasis multimedia pada pembelajaran
dan 2016. Hal tersebut menjadi kelemahan
tematik subtema perubahan rupa bumi
dan batasan produk ini, namun peneliti
yang dilakukan dengan menganalisis hasil
berinisiatif untuk memindahkan ke dalam
field test data pre-test dan post-test dari 150
program yang dapat digunakan untuk
responden. Dalam segi efektivitas melalui
kapasitas yang lebih luas.
field
siswa
bermain,
tidak
sudah
pada
direvisi
komputer
untuk
mengetahui
produk,
test, aplikasi
baik
berbasisi
kelemahanmenyangkut
multimedia
pembelajaran tematik ini dapat dikatakan
Aplikasi
berbasis
multimedia
pada
efektif dengan perhitungan uji-t pada hasil
pembelajaran tematik berimplikasi pada
pre-test dan post-test. Selain itu, respon
beberapa hal berikut: (1) produk dapat di
siswa
implementasikan sebagai salah satu media
kegiatan pembelajaran tematik dengan
pembelajaran
bahan ajar multimedia. Berdasarkan hasil
interaktif
pada
kegiatan
juga
menunjukkan
baik
pada
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar; (2)
pengembangan
memperbanyak
mengintegrasikan
evaluasi dan revisi dari hasil ujicoba baik
media di dalam pembelajaran sehingga
melalui expert judgement, one to one
dapat
ajar
evaluation, maupun small group evaluation,
kedepannya; dan (3) dapat digunakan dan
aplikasi berbasisi multimedia pembelajaran
diintegrasikan
tematik ini dapat dikatakan layak guna
dan
menjadi
alternatif
pada
bahan
kegiatan
belajar
dengan
serangkaian
mengajar.
dengan kategori baik.
SIMPULAN
REFERENSI
Proses penelitian dan pengembangan yang
Babiker, M. E. A. (2015). For effective use of
multimedia in education, teachers must
develop
their
own
educational
multimedia applications. TOJET: The
Turkish Online Journal of Educational
Technology, 14(4).
Basri, H. (2013). Landasan Pendidikan.
Bandung: Pustaka Setia.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2015). The
Systematic Design Of Instruction. Florida:
Pearson.
Drăghicescu, L. M., Gorghiu, G., Gorghiu, L.
M., & Petrescu, A. M. (2013). Pleading for
dilaksanakan telah menghasilkan produk
berupa desain instruksional dan aplikasi
berbasis multimedia pembelajaran tematik.
Prosedur pengembangan aplikasi berbasis
multimedia pada pembelajaran tematik
subtema perubahan rupa bumi terdiri dari
langkah-langkah
sebagai
berikut:
(1)
melakukan penelitian pendahuluan; (2)
[29]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
Záhorec, J., Hašková, A., & Bílek, M. (2014).
Impact of Multimedia Assisted Teaching
on Student Attitudes to Science
Subjects. Journal of Baltic Science
Education, 13(3), 361-380.
An Integrated Curriculum. Journal of
Science & Arts, 1(22), 89-95.
Ercan, O. (2014). The Effects of Multimedia
Learning Material on Student’ Academic
Achievement and Attitudes Towards
Acience Courses. Journal of Baltic
Science Education, 13(5), 608-621.
Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. (2007).
Educational research: An introduction.
New York: Person Education.
Irlidiya, I., Tolla, A., Noni, N., & Anshari, A.
(2015). The development of interactive
multimedia for first-grade beginning
readers of elementary school: An
innovative learning approach. Journal of
Language Teaching and Research, 6(3),
553-559.
Muchtarom, M., Budimansyah, D., & Suryadi,
A. (2016). The Implementation of
Integrated Education to Develop the
Intact Personality of Students. The New
Educational Review, 43(1), 147-155. DOI:
http://dx.doi.org/10.15804/tner.2016.43.1
.12/.
Munasik, M. (2014). Kemampuan Guru
Sekolah Dasar dalam Menerapkan
Pembelajaran Tematik di Sekolah. Jurnal
Pendidikan, 15(2), 105-113.
Nourmaningrum, D. M., Chumdari., &
Hartono. (2013). Pengaruh Penggunaan
Multimedia Interaktif Terhadap Hasil
Belajar IPA SD. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Rončević, A. (2009). Multimedia in primary
school. Doctoral dissertation, Pedagoška
fakulteta, Univerza v Ljubljani.
Sagala, S. (2004). Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Suwardi, S. (2015). Kendala Implementasi
Pembelajaran Tematik
di Madrasah
Ibtidaiyah
Swasta.
Prosiding
Ilmu
Pendidikan, 1(2), 267-273.
Unesco. (2017). The four pillars of learning.
Tersedia:
http://www.unesco.org/new/en/educati
on/networks/globalnetworks/aspnet/about-us/strategy/thefour-pillars-of-learning/.
Wua, L. Y., & Yamanakab, A. (2013).
Exploring the effects of multimedia
learning
on
pre-serviceteachers’
perceived
and
actual
learning
performance: the use ofembedded
summarized texts in educational media.
Educational Media International, 50(4),
291–305.
[30]
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
Article Received: 26/12/2017; Accepted: 26/02/2018
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 5(1) 2018, 16-30
DOI: 10.17509/mimbar-sd.v5i1.9363
Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia pada Pembelajaran
Tematik Kelas III Sekolah Dasar
Faisal Azmi Bakhtiar
Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun, RT.11/RW.14, Kota Jakarta Timur 13220
Email: faisalazmi648@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the feasibility
and practicality of multimedia-based products on
thematic learning subtema of earth change. This
research was conducted on the third grade
students of Primary School with the number of
respondents 156 students. This research type is
research development (R & D) with model of Dick,
Carey and Carey. To see the effectiveness of the
product developed by group field test with 150
students. Result of t test analysis show tvalue = -8,97
< ttable = - 1,962 at significance level α = 0,05. There
was a significant difference between the pre-test
53.56 < post-test 67.71 and the difference of 15.15.
These results show that multimedia developed
effectively used in thematic learning. Results of
student responses showed an average score of
79.75%. Response analysis results can be
interpreted multimedia-based applications worth
to apply.
Keywords:
research
and
development,
multimedia,
thematic,
learning
media,
elementary school.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis
kelayakan dan kepraktisan produk berbasis
multimedia pada pembelajaran tematik subtema
perubahan rupa bumi. Penelitian ini dilakukan
pada siswa kelas III Sekolah Dasar dengan jumlah
responden 156 siswa. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan (R&D) dengan model
Dick, Carey dan Carey. Untuk melihat efektifitas
produk yang dikembangkan dilanjutkan dengan
uji field group dengan 150 siswa. Hasil analisis uji-t
menunjukkan bahwa thitung = -8,97 < ttabel = - 1.962
pada taraf signifikansi α=0.05/ 95%. Terdapat
perbedaan yang signifikan antara pre-test 53,56 <
post-test 67,71 dengan selisih 15,15. Hasil tersebut
menunjukan
bahwa
multimedia
yang
dikembangkan
efektif
digunakan
dalam
pembelajaran tematik. Hasil respon siswa
menunjukkan
rata-rata
indikator
secara
keseluruhan dengan nilai 79,75%. Hasil analisis
respon tersebut dapat diartikan bahwa aplikasi
berbasisi multimedia layak untuk diterapkan.
Kata Kunci: research and
multimedia, tematik, media
sekolah dasar.
development,
pembelajaran,
How to Cite: Bakhtiar, F. (2018). Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia pada Pembelajaran Tematik Kelas III
Sekolah Dasar. Mimbar Sekolah Dasar, 5(1). 16-30. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v5i1.9363.
PENDAHULUAN ~ Pendidikan merupakan
4 pilar, yaitu learning to know, learning to
sebuah usaha membimbing, mengawasi,
do, learning to be, dan learning to live
dan
together (Unesco, 2017). Keempat pilar
mengontrol
oleh
pendidik
untuk
membentuk peserta didik sesuai dengan
pendidikan
tujuan yang telah ditetapkan. Sagala (2004,
secara
p. 4) menyebutkan bahwa pendidikan
komponen-komponen pembelajaran. Basri
adalah proses dalam rangka memengaruhi
(2013,
peserta
komponen-komponen
didik
supaya
mampu
tersebut
optimal
p.
27)
jika
dapat
diterapkan
didukung
menyebutkan
dengan
bahwa
pembelajaran,
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
meliputi: (1) pendidikan dan perbuatan
lingkungannya. Pendidikan bertumpu pada
mendidik,
[16]
(2)
anak
didik
dan
materi
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
pendidikan,
(3)
dasar
dan
tujuan
bagus untuk meningkatkan kompetensi
pendidikan, (4) metode pendidikan, (5)
siswa, namun dalam penerapannya guru
evaluasi
alat-alat
masih memiliki kesulitan. Penentuan metode
pendidikan, dan (7) lingkungan pendidikan.
dan media pembelajaran yang sesuai
Ketujuh komponen tersebut berpengaruh
dengan tema masih menjadi masalah
dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
utama dalam penerapan pembelajaran
Namun, terdapat beberapa komponen
tematik. Selain itu, Suwardi (2015, p. 272)
yang paling memengaruhi, yaitu peserta
juga menyebutkan bahwa kendala yang
didik, pendidik, dan tujuan pendidikan.
dihadapi dalam penerapan pembelajaran
Ketiga
merupakan
tematik adalah rendahnya kemampuan
standar dasar dalam proses pembelajaran.
guru dalam merancang dan menerapkan
pendidikan,
komponen
(6)
tersebut
pembelajaran
tematik,
dan
kurangnya
Kegiatan pembelajaran yang diterapkan
sarana prasarana yang mendukung dalam
pada kurikulum di Sekolah Dasar saat ini
pembelajaran tematik.
berproses pada model tematik integratif
(terpadu). Pembelajaran terpadu menurut
Di sisi lain, ketika proses pembelajaran
Muchtarom, Budimansyah & Suryadi (2016,
menggunakan model terpadu atau tematik
p. 155) dapat membentuk kepribadian utuh
mengalami berbagai kendala, terdapat
yang
media
meliputi
intelektualitas,
religiusitas,
moralitas,
motivasi
kepemimpinan,
gaya
hidup
pendukung utama yang memiliki potensi
sehat,
dalam proses belajar mengajar. Aplikasi
berbasis
Drăghicescu,
sosial-politik.
merupakan
tinggi,
kemandirian, etos kerja dan disiplin, serta
kesadaran
pembelajaran yang
multimedia
dipandang
dapat
mendukung pembelajaran tematik. Hal ini
Gorghiu, Gorghiu & Petrescu (2013, p. 94)
dibuktikan
menyebutkan bahwa kurikulum terpadu
Yamanakab
merupakan karunia terbesar bagi guru yang
menyebutkan
berpengalaman,
tersebut
multimedia dalam pembelajaran dapat
membuat mengajar jauh lebih menarik dan
meningkatkan kepercayaan yang cukup
berkontribusi
tinggi terhadap hasil kerja siswa. Irlidiya,
pendekatan
dalam
meingkatkan
pendidikan di masa depan.
oleh
perjalanannya,
model
(2013,
p.
bahwa
Wua
303)
&
yang
penggunaan
Tolla, Noni & Anshari (2015, pp. 257-258)
menyebutkan
Dalam
penelitian
tematik
bahwa
penggunaan
multimedia interaktif untuk peningkatan
terpadu yang digunakan di kelas satu
kemampuan
sampai
rendah lebih efektif dan meningkat dengan
kelas
mengalami
enam
berbagai
sekolah
dasar
kendala
dalam
baik
dilihat
awal
dari
membaca
aspek
di
kelas
kelancaran,
penerapannya. Munasik (2014, p. 112)
pengucapan, intonasi, dan suara.
menyebutkan bahwa guru sangat percaya
(2014: 618) menyebutkan bahwa teknologi
bahwa
di saat sekarang sudah begitu berkembang
pembelajaran
tematik
sangat
[17]
Ercan
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
di
setiap
generasi
elemen
sekarang
menanggapi
masyarakat.
lebih
positif
multimedia
perencanaan
dalam
maupun
pembelajarannya.
kegiatan
Sedangkan dari segi
lingkungan
pemanfaatan aplikasi berbasis multimedia,
sekitarnya. Pemanfaatan mutimedia dalam
guru sangat percaya bahwa multimedia
pembelajaran mampu mengubah perilaku
efektif
dan
siswa
mengembangkan sikap positif, motivasi,
terutama dalam pelajaran sains. Záhorec,
meningkatkan kemampuan membaca dan
Hašková & Bílek (2014, p. 377) dalam
hasil belajar. Seiring dengan kemajuan
penelitiannya juga menyimpulkan bahwa
teknologi,
multimedia mampu membantu guru dalam
mengembangkan
menghilangkan sifat negatif siswa terhadap
penggunaan teknologi multimedia, baik
mata pelajaran.
dalam
meningkatkan
di
Siswa
hasil
belajar
dalam
guru
sangat
setuju
kemampuan
lingkup
kegiatan
berkontribusi
administrasi
belajar
mengajar.
untuk
dalam
maupun
Untuk
itu,
Untuk memperkuat hasil analisis literatur,
responden dalam hal ini sangat antusias jika
peneliti melakukan analisis kebutuhan di
terdapat pengembangan aplikasi berbasis
Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.
multimedia
Hasil Survei dengan angket patokan ukuran
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.
yang
diterapkan
pada
skala Likert kategori Sangat lemah (0% 20%), Lemah (21% - 40%), Cukup (41% - 60%),
Survei lanjutan dilakukan untuk mengetahui
Kuat (61% - 80%), Sangat Kuat (81% - 100%)
kesukaran
yang diberikan kepada
pembelajaran tematik. Peneliti melakukan
29 guru Sekolah
tema
dan
subtema
Dasar di kecamatan Bumiayu Kabupaten
survei
Brebes menunjukkan hasil sebagai berikut:
pendekatan tematik dan kurikulum 2013
survei,
Instrument
Pentingnya Pem. Tematik
Kendala dalam Pem. Tematik
Efektifitas Multimedia
Perlunya Multimedia Tematik
Guru & Teknologi Multimedia
daerah
yang
menggunakan
dalam pembelajarannya. Daerah yang di
Tabel 1. Hasil Analisis Angket Survei Kebutuhan
No
1
2
3
4
5
di
Skor
80%
76%
82%
84%
86%
yaitu
di
Kecamata
Bumiayu
Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah.
Dalam survei ini guru kelas III diminta menulis
empat subtema yang memiliki tiga kriteria,
yaitu: (1) guru merasa kesulitan dalam
Analisis angket pada tabel 1 menunjukkan
mengajarkan tema atau sub tema tersebut;
bahwa
(2)
guru
meyakini
pembelajaran
dalam
mengajarkan
tema
guru
tematik memiliki peran yang sangat penting
membutuhkan multimedia pembelajaran
dalam
interaktif;
pengembangan
pengetahuan, sikap,
(3)
ketika
pembelajaran
keterampilan
menggunakan tema tersebut berlangsung,
anak. Namun dalam penerapannya guru
siswa mengalami penurunan motivasi dan
masih
minat belajar siswa rendah. Hasil survei
terkendala
metode,
dan
aspek
dalam
media,
pembelajarannya,
menentukan
dan
baik
dari
proses
menunjukkan bahwa terdapat dua tema
segi
yang paling banyak dipilih oleh guru kelas III
[18]
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
Sekolah Dasar. Tema tersebut, yaitu tema
penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran
perubahan di alam 22%, dan tema bumi
2016
dan alam semesta 20%. Jika dilihat dari
pengembangan yang digunakan untuk
subtema dalam pembelajaran tematik,
medesain
prosentase tertinggi berada pada subtema
pada pembelajaran tematik adalah model
perubahan rupa bumi sebesar 8% pada
Gall, Gall & Borg (2007). Menurutnya, untuk
tema
dapat
bumi
dan
alam
semesta
serta
-
2017.
Metode
aplikasi
penelitian
berbasis
dan
multimedia
mengembangkan
program
perubahan cuaca dan iklim sebesar 14%
pembelajaran dapat digunakan model
yang ada dalam tema perubahan di alam.
desain
Hasil analisis literatur dan survei lapangan,
pembelajaran Dick, Carey & Carey (2015,
peneliti melihat bahwa terdapat potensi
pp. 6-7).
yang
berorientasi
pada
sistem
yang besar terhadap aplikasi atau program
berbasis
multimedia
dimanfaatkan
yang
dalam
perlu
Model
pengembangan
pembelajaran
pembelajaran
(instructional design system) Dick, Carey &
terpadu atau tematik subtema perubahan
Carey yang berisi 10 tahapan atau langkah
rupa bumi.
yaitu:
1. Identifikasi
tujuan
pembelajaran,
METODE
menerapkan
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
pembelajaran,
aplikasi
kemampuan atau kompetensi yang
berbasis
multimedia
pada
model
desain
dengan
sistem
menentukan
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.
perlu
Bentuk produk yang dihasilkan berupa: (1)
menempuh
panduan
dalam
yang memanfaatkan aplikasi berbasis
pengoprasian aplikasi, dan (2) aplikasi
multimedia tersebut. Hal ini disebut
berbasis multimedia dalam bentuk softfile.
dengan istilah instructional goals atau
Penelitian pengembangan model ini juga
tujuan Instruksional. Peneliti memutuskan
untuk
bagaimana
untuk membuat beberapa unit instruksi
berbasis
yang sesuai dengan tujuan awal. Dalam
guru
dan
siswa
mengetahui
mengembangkan
aplikasi
dimiliki
oleh
siswa
program
setelah
pembelajaran
multimedia interaktif pada pembelajaran
pembelajaran
tematik
perubahan rupa bumi siswa akan: (a)
dan
multimedia
apakah
interaktif
aplikasi
efektif
berbasis
diterapkan
mengikuti
tematik
kegiatan
subtema
pembelajaran
pada pembelajaran tematik untuk subtema
tematik tema 8 subtema perubahan
perubahan rupa bumi siswa kelas III di
rupa bumi dengan bahan ajar berbasis
Sekolah Dasar.
multimedia secara aktif, kreatif, efektif,
dan
menyenangkan,
dan
(b)
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar
melakukan kegiatan sesuai prosedur
Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes
pada pembelajaran tematik tema 8
Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu
[19]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
subtema perubahan rupa bumi dengan
dari pengetahuan yang telah dipelajari,
bahan ajar berbasis multimedia.
dan (c) merumuskan indikator yang
2. Melakukan
analisis
pembelajaran.
dapat
digunakan
untuk
mencapai
Dalam melakukan analisis instruksional
keberhasilan siswa dalam menjalankan
digunakan
proses pembelajaran dengan aplikasi
langkah-langkah
mengidentifikasi
untuk
kompetensi,
berupa
berbasis multimedia tersebut.
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang
perlu
mengikuti
dimiliki
program
siswa
5. Mengembangkan instrument penilaian.
selama
Pada tahap ini, langkah yang ditempuh
pembelajaran,
untuk memperoleh alat evaluasi untuk
yaitu: pengetahuan mengenai akibat
mengukur
tingkat
dan penyebab perubahan rupa bumi,
kompetensi
peserta
keterampilan fisk, dan sikap santun,
ditetapkan dalam tujuan pembelajaran
peduli, dan tanggung jawab.
khusus.
3. Menganalisis perilaku dan karakteristik
Instrument
dikembangkan
pencapaian
didik
yang
penilaian
yang
berdasarkan
tujuan
ditetapkan
dan
awal peserta didik, analisis karakteristik
yang
siswa mencakup kamampuan aktual
mengarahkan
kepada
yang dimiliki siswa, gaya atau cara
siswa
pembelajaran
belajar
dan
subtema “Perubahan Rupa Bumi”.
belajar.
Analisis
sikap
dalam
konteks
aktivitas
mencakup
telah
dalam
keberhasilan
6. Mengembangkan
pada
strategi
kondisi-kondisi yang berkaitan dengan
pembelajaran.
keterampilan yang dipelajari siswa dan
adalah
situasi tugas yang dihadapi siswa untuk
strategi pembelajaran untuk mencapai
menerapkan
tujuan
pengetahuan
dan
keterampilan yag dipelajari.
4. Merumuskan
tujuan
Langkah
dilakukan
akhir.
berikutnya
pengembangan
Strategi
pembelajaran
yang dipilih dan akan digunakan, perlu
pembelajaran.
diperhatikan
berdasarkan
beberapa
Berdasarkan hasil analisis instruksional,
faktor yaitu: (a) teori terbaru tentang
langkah
selanjutnya
mengembangkan
adalah
perlu
aktifitas pembelajaran, (b) penelitian
kompetensi
yang
tentang hasil belajar, (c) kesesuaian
perlu dikuasai siswa untuk mencapai
dengan
tujuan
dikembangkan, dan (d) memerhatikan
pembelajaran
yang
bersifat
karakteristik
media
yang
umum. Terdapat beberapa hal yang
materi
perlu diperhatikan dalam merumuskan
diajarkan
tujuan pembelajaran secara spesifik,
karakteristik siswa yang akan terlibat
yaitu: (a) menentukan pengetahuan
dalam kegiatan pembelajaran.
dan keterampilan yang perlu dimiliki
siswa
setelah
menempuh
KBM,
dan
substansi
kepada
yang
siswa
akan
serta
7. Mengembangkan dan memilih bahan
(b)
ajar. Bahan ajar yang dikembangkan
kondisi yang diperlukan agar siswa
pada penelitian ini adalah aplikasi
dapat melakukan unjuk kemampuan
berbasis
[20]
multimedia.
Model
yang
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
digunakan
aplikasi
dalam
berbasis
pengembangan
multimedia
9. Merevisi
pembelajaran.
Data
dari
pada
evaluasi formatif yang telah dilakukan
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar
pada tahap sebelumnya dianalisis serta
adalah
Model
diinterpretasikan. Data yang diperoleh
multimedia pembelajaran tipe hybrid
dari evaluasi formatif dikumpulkan dan
adalah
diinterpretasikan untuk memecahkan
model
model
beberapa
Hybrid.
yang
model
memadukan
multimedia
lain
kesulitan yang dihadapi warga belajar
sehingga menyajikan metode yang
dalam
mencapai
berbeda dan beragam. Model ini dipilih
formatif
tidak
karena
pembelajarannya saja melainkan pada
berbagai
alasan
melatarbelakanginya,
yang
yaitu:
(1)
tujuan.
hanya
aspek-aspek
Evaluasi
pada
desain
produk
sistem
pembelajaran terpadu berbasis tematik
pembelajaran yang digunakan pada
yang
keseluruhan program. Pada dasarnya
memungkinkan
kegiatan
pembelajarannya sangat beragam; (2)
hasil
meminimalisisr penggunaan sarana dan
merevisi
prasarana
efektif. Tahap ini disebut juga sebagai
di
sekolah;
memudahkan
guru
dan
(3)
dalam
evaluasi
ini
digunakan
pembelajaran
tahap
akhir
penyampaian materi dan memotivasi
produk
aplikasi
siswa dalam kegiatan KBM.
pada pembelajaran tematik.
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi
dari
agar
untuk
lebih
pengembangan
berbasis
mulitmedia
10. Mendesain dan melakukan evaluasi
formatif. Langkah selanjutnya setelah
sumatif.
draf
sebagai langkah akhir atau puncak
dan
rancangan
pembeajaran
selesai
program
dikembangkan
Evaluasi
pengembangan
sumatif
desain
dianggap
instruksional
adalah melaksanakan evaluasi formatif.
yang berorientasi pada sistem yang
Evaluasi
untuk
mencakup produk pembelajaran oleh
mendapatkan data terkait kelemahan
Dick, Carey & Carey. Evaluasi sumatif
dan kekuatan program pembelajaran.
dilakukan setelah program dievaluasi
Hasil dari evaluasi ini dapat digunakan
secara formatif kemudian direvisi dan
sebagai input untuk memperbaiki draf
sesuai dengan standar yang digunakan
program. Tiga jenis evaluasi formatif
oleh
dapat
meibatkan penilaian independen. Hal
ini
dilakukan
diaplikasikan
mengembangkan
berbasis
produk
multimedia
untuk
aplikasi
perancang
tersebut
merupakan
program
alasan
yang
untuk
pada
menyatakan bahwa pada tahap ini
pembelajaran tematik, yaitu: (1) uji
tidak termasuk dalam proses desain
perorangan
sistem pembelajaran.
(one-to-one),
(2)
uji
kelompok kecil (small group), dan (3) uji
lapangan (field evaluation).
[21]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
merancang tampilan atau visual dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
tahapan
pengembangan
aplikasi
percakapan di dalam aplikasi tersebut
berbasis multimedia pembelajaran tematik
(audio), selain itu di dalam storyboard
siswa kelas III Sekolah Dasar, yaitu:
juga berisi tentang tata letak media
yang akan digunakan seperti video,
Pra-Produksi
kuis,
Sebelum melakukan tahap produksi yang
sebagainya. Tahap ini dilakukan setelah
lebih
desain
jauh,
peneliti
terlebih
dahulu
animasi
games,
instruksional
dan
telah
lain
dirancang
menganalisis kebutuhan dengan kuesioner
meliputi penjabaran kompetensi inti,
dan studi literatur. Hasil tersebut disimpulkan
kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
bahwa
yang di koordinasikan dengan materi
multimedia
adalah
salah
satu
alternatif yang disukai oleh anak-anak dan
ajar.
memiliki potensi yang sangat besar untuk
pembelajaran juga segera diselesaikan
meningkatkan
yang meliputi silabus RPP dan alat
kualitas
belajar
dan
mengajar. Kemudian peneliti mulai bekerja
sama
dengan
rancangan
evaluasi.
2. Pengumpulan bahan, tahap ini dibagi
telah
atas empat tahapan, yaitu membuat
yang
karakter, membuat background dan
dibutuhkan meliputi pihak yang memiliki
tombol, membuat bahan ajar, dan
kemampuan
baik
membuat suara. Pada tahap membuat
melalui flash maupun media lain, pengisi
karakter, dilakukan dengan beberapa
suara dan editing gambar, animasi, video,
aplikasi
dan suara.
MakeU dan MiniMe. Tahap selanjutnya
produk
direncanakan.
pihak
itu,
untuk
menyelesaikan
berbagai
Selain
yang
Pihak-pihak
untuk
desain
game
pendukung
adalah
seperti
membuat
FaceQ,
background
Produksi
menggunakan Microsoft Power Point
Aplikasi berbasis multimedia pembelajaran
2016,
tematik
penggunaan beberapa gambar dari
langkah
ini
menggunakan
utama,
yakni
beberapa
pembuatan
buku
Adobe
modul
Photoshop,
siswa
dan
Kementerian
flowchart, storyboard, menyiapkan bahan,
Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk
dan hyperlink.
pembuatan
1. Pembuatan flowchart, dan storyboard.
menggunakan aplikasi Ulead Video
media
bahan
ajar
Flowchart digunakan untuk mendesain
Studio,
model
yang
imgflip.com, dan beberapa gambar
digunakan, pada tahap ini model yang
dan video yang diambil dari youtube
digunakan adalah model hybrid, yaitu
dan google image. Sedangkan untuk
gambungan model visual, audio, kuis,
pembuatan suara peneliti bekerjasama
dan
dengan
aplikasi
games.
storyboard
multimedia
Sedangkan
digunakan
untuk
untuk
[22]
Total
Video
beberapa
Converter,
orang
dan
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
selanjutnya diproses dengan pengubah
Hasil penilaian media oleh ahli pada tabel 2
suara, Music Maker Jam, dan Ulead.
menunjukkan
3. Tahap
akhir
aspek
tampilan,
pengembangan
kualitas multimedia, keterpaduan antara
produk adalah membuat mutimedia
konten, visual, audio, gambar, dan video
dengan Power Point Show, beberapa
serta
fitur digunakan untuk memaksimalkan
sangat baik pada penilaian ahli media.
bahan ajar ini seperti penggunaan
Namun terdapat beberapa saran yaitu: (1)
trigger, hiperlink, action, audio, dan lain
memerhatikan kesetaraan gander, dan (2)
sebagainya. Pada proses ini peneliti
penggunaan
bekerjasama dengan ahli flash agar
beragam mulai dari perempuan, laki-laki,
aplikasi berjalan secara optimal. Dalam
anak-anak, hingga orang dewasa pada
pengembangannya aplikasi selalu di
multimedia yang dikembangkan. Saran
putar ulang untuk melihat kelemahan
tersebut sebagai acuan untuk dilakukan
yang
revisi dan pengecekan produk kembali
ada
sebelum
dari
bahwa
pada
aplikasi
dilakukan
uji
tersebut
ahli
pengembangan
dari
Tabel 3. Penilaian
Multimedia
proses
aplikasi
No.
1
2
3
4
5
berbasis
multimedia pada pembelajaran tematik
melakukan
uji
kelayakan.
Uji
tersebut dilakukan melalui tahapan expert
review, one to one evaluation dan small
group
evaluation.
Expert
pada
(d)
1.9
–
2.0 = Cukup
1.0
=
Kurang
Nilai (Skala 4)
4
3,5
3,2
3
3,4
tabel
3
menunjukkan
materi
dengan
bahwa
tujuan
keakuratan
materi
dengan
instruksional,
karakteristik
serta
tujuan
konsep,
kelengkapan penyajian materi dengan
(Insufficient), dan (e) 0.9 – 0 = Gagal (Fail).
No.
1
2
3
4
Terhadap
materi pada multimedia pembelajaran,
– 3,6 = Sangat Baik (Excellent), (b) 3.5 - 2.6 =
–
Ke-SDan
dinilai sangat baik, sedangkan kebaruan
dengan Keterangan penilaian, yaitu: (a) 4.0
(Sufficient),
yang
instruksional dan karakteristik peserta didik
ini menggunakan penilaian skala Likert
(c) 2.5
Ahli
Aspek
Kesesuaian
Kebaharuan
Keakuratan
Kelengkapan
Pembelajaran
kesesuaian
dan ahli media, dan guru SD kelas III. Tahap
(Good),
kartun
Hasil penilaian oleh ahli materi ke-SDan
yang
review
dilibatkan terdiri dari ahli materi, ahli bahasa
Baik
karakter
dinyatakan
berikutnya.
selanjutnya
adalah
pemrograman
sebelum dilakukan penilaian pada tahap
dan
lapangan.
Tahap
aspek
visual dan audio, aspek pembelajaran
Tabel 2. Hasil Penilaian Ahli Media
antara pendidik, multimedia dan peserta
Aspek
Tampilan
Kualitas
Keterpaduan
Pemrograman
didik dinilai baik. Secara keseluruhan bahan
Nilai (Skala 4)
3,67
3,67
4
3,8
pembelajaran tematik berbasis multimedia
baik dan layak untuk diterapkan di Sekolah
Dasar dengan beberapa perbaikan, yaitu:
[23]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
Tabel 5. Penilaian Ahli
(1) memerhatikan kualitas suara pada
multimedia
yang
penggunaan
dikembangkan,
warna-warna
dasar
No.
1
2
3
(2)
yang
tidak menimbulkan gangguan perhatian
pada siswa saat kegiatan KBM, dan (3)
Aspek
Materi Ke-SDan
Bahasa
Media
Nilai (Skala 4)
3.42
3.71
3.79
Hasil penilaian oleh ahli pada tabel 5
memerhatikan penggunaan huruf pada
menunjukkan bahwa materi yang ada
media yang dikembangkan.
dalam
multimedia
secara
keseluruhan
memperoleh nilai 3.4 tergolong baik, aspek
Tabel 4. Penilaian
Multimedia
No.
1
2
Ahli
Aspek
Kesesuaian
Kebahasaan
Bahasa
Terhadap
kebahasaan 3.71 tergolong sangat baik,
dan aspek media 3.79 tergolong sangat
Nilai (Skala 4)
3,75
3,67
baik. Hasil penilaian oleh para ahli yang
memiliki pengalaman dan gelar akademik
Hasil penilaian pada tabel 4 di atas
di bidangnya menunjukkan bahwa aplikasi
menunjukkan bahwa kesesuaian bahasa
berbasis multimedia pada pembelajaran
dengan perkembangan anak usia Sekolah
tematik sub tema perubahan rupa bumi
Dasar dan aspek kebahasaan meliputi
untuk kelas III yang telah dikembangkan
penggunaan kata, kalimat, dan paragraf
layak digunakan sebagai bahan ajar di
dinilai sangat baik dalam pengembangan
sekolah menggunakan alat pendukung
aplikasi
berupa laptop, LCD, Mouse, dan speaker.
berbasis
multimedia
pada
pembelajaran tematik dan sangat layak
Terdapat
Tahap selanjutnya yaitu uji kelayakan draft
beberapa saran dan perbaikan yaitu: (1)
ke-2 yaitu: Uji one to one, small group,
mencermati setiap ejaan setiap kata pada
kontekstual, dan field group. Uji one to one
multimedia
(2)
pada evaluasi pengambangan multimedia
yang
ini dilakukan dengan teknik wawancara
diterapkan
di
lapangan.
yang
menyesuaikan
dikembangkan,
dengan
ejaan
disempurnakan, dan (3) mengkaji kembali
kepada
kesantunan kata ganti orang kedua yaitu
kemampuan yang berbeda yaitu siswa
“kamu” yang digunakan di buku modul
yang memiliki prestasi rendah dan tinggi
kurikulum nasional dan multimedia yang
berdasarkan pilihan guru kelas.
digunakan.
komentar siswa secara keseluruhan baik
namun
dua
ada
orang
beberapa
siswa
dengan
temuan
Hasil
dan
Secara keseluruhan dapat dilihat nilai pada
masukan secara konstruktif. Penggunaan
penilaian ahli untuk uji kelayakan draft ke-1
petunjuk kegiatan perlu diperjelas dan
sebelum dilakukan uji kelayakan draft ke-2
bahasa disesuaikan lagi dengan bahasa
pada tabel berikut.
siswa.
[24]
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
Uji small group dilakukan dengan teknik
kegiatan pada layar agar interaktif guru,
angket
sudah
murid, dan media menjadi lebih menarik
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
dan tidak monoton, (2) memperbaiki video
multimedia tematik. Hasil penilaian meliputi
aku sayang bumiku agar disajikan dengan
efektivitas penyajian materi, konsep, tugas-
ukuran yang lebih besar, (3) memperbaiki
tugas,
bahan
kesalahan antara teks dan suara dan juga
pembelajaran tematik berbasis multimedia.
masalah pengetikan pada teks cerita, dan
kepada
dan
4
siswa
evaluasi
yang
pada
(4) multimedia harus menyediakan banyak
Tabel 6. Nilai Evaluasi Kelompok Kecil
kegiatan kepada siswa agar pembelajaran
No
1
2
3
4
Indikator
Efektivitas penyajian materi,
konsep, tugas-tugas, dan
evaluasi pada bahan
pembelajaran tematik berbasis
multimedia.
Interaktivitas bahan
pembelajaran tematik berbasis
multimedia.
Kemenarikan bahan
pembelajaran tematik berbasis
multimedia.
Efisiensi penggunaan bahan
pembelajaran tematik berbasis
multimedia.
Skala
3,36
lebih aktif. Hasil penilaian kelayakan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Penilaian Guru Terhadap Multimedia
3,36
No.
1
2
3
4
5
3,48
3,42
Aspek
Kesesuaian
Kebaharuan
Keakuratan
Kelengkapan
Pembelajaran
Nilai (Skala 4)
3,6
3,5
3,6
3,6
3,5
Hasil penilaian kelayakan dalam bidang
materi dan pembelajaran dapat dilihat
Hasil penilaian small group pada tabel 6,
pada tabel 7 bahwa aspek kebaharuan
disetiap indikator dinyatakan baik. dari
dan
kegiatan di atas memperlihatkan, masih
sedangkan aspek kesesuaian, keakuratan,
perlu adanya perbaikan pada bagian
dan kelengkapan dinilai sangat baik. Dapat
interaktivitas antara guru, siswa, dan bahan
disimpulkan bahwa secara keseluruhan
ajar tematik berbasis multimedia. Selain itu,
guru
pada bagian evaluasi dan tugas-tugas juga
aplikasi
membutuhkan perbaikan baik dari segi
pembelajaran tematik bagus dan layak
kesukaran maupun petunjuk pembelajaran.
untuk
Setelah
perbaikan.
dilakukan
langkah
perbaikan-perbaikan,
selanjutnya
adalah
aspek
pembelajaran
menyatakan
bahwa
berbasis
diaplikasikan
dinilai
baik,
bahan
multimedia
dengan
ajar
pada
sedikit
tahapan
Uji coba lapangan atau evaluasi lapangan
evaluasi lapangan.
ada dua macam, yaitu: (1) uji kesesuaian
produk,
seperti kelompok kecil, dan (2) uji pretest-
langkah selanjutnya adalah mengevaluasi
postest. Uji kelompok kecil telah dilakukan
produk
dan produk direvisi, selanjutnya adalah uji
Untuk
meningkatkan
oleh
guru
kualitas
kelas
tiga
dengan
dan
kelompok besar atau Uji efektivitas produk
masukan diperoleh dari beberapa guru di
dilakukan terhadap 150 responden yang
antaranya: (1) pemberian jeda di setiap
mengikuti pembelajaran tematik dari lima
observasi
dan
kuesioner.
Saran
[25]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
sekolah di Kecamatan Bumiayu Kabupaten
3. Perhitungan
Brebes. Uji coba dilakukan dengan tes hasil
t=
√
dihitung menggunakan uji-t.
Tabel 8. Deskripsi Data
Pretest x1
7884
52,56
96,00
8,00
18,468
150
∑
465200
∑
∑
�
�=
�
�=
�
�=
�
rumus
uji-t
yang
digunakan adalah:
belajar melalui pre-test dan post-test yang
Keterangan
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai Terendah
Standar Deviasi
Jumlah Responden
Uji-t,
�̅ − �̅
�
�
�
+ − �
�
�
√�
�
√�
4. Keputusan uji, hasil uji t menunjukan
Postest x2
10156
67,71
100,00
20,00
18,893
150
bahwa thitung = -8,97 dan ttabel = - 1.962
pada taraf signifikansi α=0.05/ 95%.
Maka thitung = -8,97 < ttabel = - 1.962,
sehingga keputusan uji yang diambil
adalah H0 = Ditolak.
5. Kesimpulan, terdapat perbedaan yang
740816
�
signifikan antara pre-test dan post-test
pada pembelajaran tematik berbasis
553920
� �
multimedia subtema perubahan rupa
bumi.
Melalui tabel 8 di atas, dapat dipaparkan:
6. Gambar keputusan uji:
1. Hipotesis statistik:
Gambar 1. Keputusan Uji
a. H0 = thitung < ttabel = Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara
pre-test
dan
pembelajaran
multimedia
post-test
tematik
subtema
pada
berbasis
perubahan
rupa bumi.
b. H1
=
Berdasarkan analisis data pada gambar 1 di
thitung
Terdapat
atas, dilihat perolehan nilai t hitung = -8,97 <
perbedaan yang signifikan antara
ttabel = - 1.962, pada taraf signifikansi α=0.05/
pre-test
>
dan
pembelajaran
multimedia
ttabel =
pada
post-test
tematik
subtema
kepercayaan
95%.
Dapat
disimpulkan
berbasis
bahwa terdapat perbedaan hasil beajar
perubahan
siswa antara pre-test dan post-test, dengan
rupa bumi.
demikian penggunaan aplikasi berbasis
2. Menyiapkan data pendukung untuk
multimedia pada pembelajaran tematik
melakukan uji-t.
subtema perubahan rupa bumi efektif
a. Nilai rata-rata pre-test ( ̅ ), post-test
digunakan pada siswa kelas III, karena
( ̅ ). Nilai rata-rata untuk pretest: ̅ =
terdapat peningkatan hasil belajar dilihat
52,56, dan post-test: ̅ = 67,71
dari rata-rata nilai siswa dari 52,56 sampai
b. Standar deviasi pre-test ( ) = 18,468
67.71 dengan selisih 15,15.
, post-test ( )= 18,893
c. Jumlah Responden (�) = 150
Setelah dilakukan uji t, langkah selanjutnya
d. Koefisien Korelasi ( ) = 0,3
adalah melakukan analisis respon siswa
[26]
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
terhadap
aplikasi
berbasis
multimedia
dipraktekkan, tidak diuji atau dinilai secara
pembelajaran tmeatik. Uji tersebut dapat
khusus. Hanya di dunia nyata, di luar kelas,
dilihat dari total nilai skala yang diperoleh
di mana kesuksesan bergantung pada
yaitu 3,19 dan dinyatakan baik, sedangkan
kewiraswastaan, imajinasi dan wawasan
jika dilihat dari tiap indikator dapat dilihat
bahwa kita mulai menghargai pentingnya
pada tabel berikut.
otak gestalt.
Tabel 9. Respon Siswa Tiap Indikator
No
Keterangan
1
Minat Pem. Tematik
Prosentase
82 %
2
Kegunaan Pem. Tematik
80 %
3
Minat terhadap Produk
76 %
4
Kegunaan Produk
81 %
Penggunaan
prosentase,
yaitu:
dalam
aktivitas
pembelajaran harus dapat memfasilitasi
tercapainya
kompetensi
seperti
yang
diharapkan oleh para pendidik. Media
yang
Keterangan
media
(1)
dipilih
aktivitas
20%
untuk
digunakan
pembelajaran
dalam
perlu
sangat lemah, (2) 40% Lemah, (3) 60%
mempertimbangkan berbagai banyak hal,
Cukup, (4) 80% Kuat, dan (5) 100% Sangat
di antaranya, kurikulum, materi, karakteristik
Kuat.
Dapat
pembelajaran
diartikan
bahwa
minat
siswa dan juga lingkungan belajar. Dengan
tematik
sangat
tinggi,
demikian,
aspek-aspek
yang
kurang
sedangkan untuk kegunaan pembelajaran
dihargai di sekolah seperti intuisi, perasaan,
tematik,
serta
penglihatan, humor, gerakan berirama,
multimedia
imajinasi dan kemampuan otak gestalt
minat
kegunaan
terhadap
aplikasi
produk
berbasisi
pembelajaran tematik siswa kelas III Sekolah
lainnya
Dasar tergolong tinggi.
bersamaan di sekolah.
Salah satu hal penting yang perlu dilakukan
Hasil
dalam
aplikasi
kegiatan
pendidikan
disekolah
dapat
penelitian
dikembangkan
ini
berbasis
telah
secara
menghasilkan
multimedia
pada
adalah bagaimana membuat kegiatan
pembelajaran tematik subtema perubahan
pembelajaran bisa berjalan secara Aktif,
rupa bumi yang terangkum ke dalam suatu
efektif, efisien, dan menyenangkan dalam
perangkat yang saling berkoordinasi dalam
mencapai
pembelajarannya.
proses pemberian materi, visualisasi, tugas-
Menurut Rončević (2009, p. 237), pada
tugas, dan evaluasi pada proses kegiatan
umumnya, sekolah mengajarkan, menguji
belajar
dan menandai tugas mental logis. Logika,
pembelajaran tematik tersebut juga secara
urutan,
dan
keseluruhan disesuaikan dengan modul
keterampilan verbal di sekolah adalah
yang telah dikembangkan oleh pemerintah
kemampuan yang sangat dihargai. Intuisi,
sebagai bahan ajar dengan pendekatan
perasaan, penglihatan, humor, gerakan
tematik. Babiker (2015, p. 67) menyebutkan
berirama, imajinasi dan kemampuan otak
bahwa
gestalt
multimedia
tujuan
perhitungan,
lainnya
di
kategorisasi
sekolah
tidak
[27]
mengajar.
Multimedia
mengembangkan
dapat
berkontribusi
pada
aplikasi
untuk
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
memecahkan beberapa masalah dalam
aktif
pendidikan, jika pemerintah benar-benar
menunjukkan bahwa pembelajaran aktif,
ingin memanfaatkan aplikasi multimedia
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
sebagai
(PAIKEM) telah terwujud.
alat
yang
efektif
untuk
dalam
pem-belajaran,
hal
ini
meningkatkan pembelajaran. Hasil uji coba
lapangan mengidentifikasi bahwa aplikasi
Dalam melakukan proses penelitian dan
berbasis multimedia pada pembelajaran
pengembangan
tematik efektif dan dapat meningkatkan
multimedia pada pembelajaran tematik
hasil
subtema
subtema perubahan rupa bumi, memiliki
perubahan rupa bumi yang dapat dilihat
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
melalui nilai pre-est dan post-test. Hasil
yaitu: (1) produk efektif pada ematik di kelas
tersebut dapat dilihat dari rata rata nilai
III SD; (2) produk praktis digunakan pada
siswa, yaitu untuk nilai pre-test 52,56 lebih
pembelajaran tematik kelas III karena sudah
rendah dari nilai pos-test 67,71 dengan
mencakup materi, dan media interaktif
selisih
dan
yang dapat digunakan oleh guru yang
insidental
memahami TIK; (3) produk dapat digunakan
belajar
15,15.
siswa
Hasil
pada
pengamatan
beberapa
wawancara
menunjukkan
bahwa
aplikasi
baik
berbasis
secara
aplikasi
individu/
berbasis
mandiri,
atau
dan
kelompok sesuai dengan kondisi sarana dan
menumbuhkan minat belajar siswa pada
prasarana; (4) produk dilengkapi suara,
pembelajaran subtema perubahan rupa
video, gambar, animasi, teks, kuis, dan
bumi kelas III.
permainan sesuai dengan materi, konsep
multimedia
memberikan
motivasi
dan
tujuan
instruksional;
(5)
produk
Hasil respon siswa juga menunjukkan rata-
menggunakan materi yang sesuai dengan
rata nilai skala yaitu 3, 19, masuk pada
buku modul kurikulum 2013; (6) produk
kategori baik. Sementara itu, jika dilihat dari
disesuaikan
indikator secara keseluruhan, diperoleh nilai
pembelajaran tematik; dan (7) produk
79,75% dengan kategori kuat. Hasil analisis
menyajikan
berbagai
respon tersebut dapat diartikan bahwa
pembelajaran
yang
aplikasi
menantang bagi siswa.
berbasisi
multimedia
layak
pada
pendekatan
kegiatan
menarik
dan
diterapkan di Sekolah Dasar kelas III. Hal
tesebut sejalan dengan penelitian yang
Sementara itu, kekurangan dari produk ini
dilakukan oleh Nourmaningrum, Chumdari
yang telah diminimalisir antara lain: (1)
&
mereka
ketidak sesuaian antara teks dengan suara
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh
pada proses penjelasan dalam aplikasi
positif
multimedia
tersebut, namun sudah direvisi dan sudah
interaktif. Selain itu, terdapat peningkatan
sesuai; (2) penggunaan karakter yang
hasil belajar, motivasi yang tinggi kegiatan
monoton sudah direvisi menjadi karakter
belajar mengajar lebih menarik, siswa lebih
yang beragam; (3) kejelasan suara terletak
Hartono
dalam
(2013,
p.
penggunaan
6),
[28]
Faisal Azmi Bakhtiar, Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia…
pada volume yang terlalu rendah sehingga
membuat perencanaan pengembangan
dikhawatirkan
dapat
media dengan tahapan dick dan carey;
mendengarkan, sudah direvisi dan volume
dan (3) melakukan ujicoba dan evaluasi
sudah dibesarkan; (4) terdapat beberapa
produk
petunjuk yang membuat siswa merasa sulit
kelemahan
untuk
dan
desain maupun produk, dimulai dari expert
diminimalisir; dan (5) aplikasi hanya bisa
judgment, one to one evaluation, small
digunakan
dengan
group, dan field test. Efektivitas aplikasi
program Microsoft Power Point 2010, 2013,
berbasis multimedia pada pembelajaran
dan 2016. Hal tersebut menjadi kelemahan
tematik subtema perubahan rupa bumi
dan batasan produk ini, namun peneliti
yang dilakukan dengan menganalisis hasil
berinisiatif untuk memindahkan ke dalam
field test data pre-test dan post-test dari 150
program yang dapat digunakan untuk
responden. Dalam segi efektivitas melalui
kapasitas yang lebih luas.
field
siswa
bermain,
tidak
sudah
pada
direvisi
komputer
untuk
mengetahui
produk,
test, aplikasi
baik
berbasisi
kelemahanmenyangkut
multimedia
pembelajaran tematik ini dapat dikatakan
Aplikasi
berbasis
multimedia
pada
efektif dengan perhitungan uji-t pada hasil
pembelajaran tematik berimplikasi pada
pre-test dan post-test. Selain itu, respon
beberapa hal berikut: (1) produk dapat di
siswa
implementasikan sebagai salah satu media
kegiatan pembelajaran tematik dengan
pembelajaran
bahan ajar multimedia. Berdasarkan hasil
interaktif
pada
kegiatan
juga
menunjukkan
baik
pada
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar; (2)
pengembangan
memperbanyak
mengintegrasikan
evaluasi dan revisi dari hasil ujicoba baik
media di dalam pembelajaran sehingga
melalui expert judgement, one to one
dapat
ajar
evaluation, maupun small group evaluation,
kedepannya; dan (3) dapat digunakan dan
aplikasi berbasisi multimedia pembelajaran
diintegrasikan
tematik ini dapat dikatakan layak guna
dan
menjadi
alternatif
pada
bahan
kegiatan
belajar
dengan
serangkaian
mengajar.
dengan kategori baik.
SIMPULAN
REFERENSI
Proses penelitian dan pengembangan yang
Babiker, M. E. A. (2015). For effective use of
multimedia in education, teachers must
develop
their
own
educational
multimedia applications. TOJET: The
Turkish Online Journal of Educational
Technology, 14(4).
Basri, H. (2013). Landasan Pendidikan.
Bandung: Pustaka Setia.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2015). The
Systematic Design Of Instruction. Florida:
Pearson.
Drăghicescu, L. M., Gorghiu, G., Gorghiu, L.
M., & Petrescu, A. M. (2013). Pleading for
dilaksanakan telah menghasilkan produk
berupa desain instruksional dan aplikasi
berbasis multimedia pembelajaran tematik.
Prosedur pengembangan aplikasi berbasis
multimedia pada pembelajaran tematik
subtema perubahan rupa bumi terdiri dari
langkah-langkah
sebagai
berikut:
(1)
melakukan penelitian pendahuluan; (2)
[29]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 5 Nomor 1 April 2018
Záhorec, J., Hašková, A., & Bílek, M. (2014).
Impact of Multimedia Assisted Teaching
on Student Attitudes to Science
Subjects. Journal of Baltic Science
Education, 13(3), 361-380.
An Integrated Curriculum. Journal of
Science & Arts, 1(22), 89-95.
Ercan, O. (2014). The Effects of Multimedia
Learning Material on Student’ Academic
Achievement and Attitudes Towards
Acience Courses. Journal of Baltic
Science Education, 13(5), 608-621.
Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. (2007).
Educational research: An introduction.
New York: Person Education.
Irlidiya, I., Tolla, A., Noni, N., & Anshari, A.
(2015). The development of interactive
multimedia for first-grade beginning
readers of elementary school: An
innovative learning approach. Journal of
Language Teaching and Research, 6(3),
553-559.
Muchtarom, M., Budimansyah, D., & Suryadi,
A. (2016). The Implementation of
Integrated Education to Develop the
Intact Personality of Students. The New
Educational Review, 43(1), 147-155. DOI:
http://dx.doi.org/10.15804/tner.2016.43.1
.12/.
Munasik, M. (2014). Kemampuan Guru
Sekolah Dasar dalam Menerapkan
Pembelajaran Tematik di Sekolah. Jurnal
Pendidikan, 15(2), 105-113.
Nourmaningrum, D. M., Chumdari., &
Hartono. (2013). Pengaruh Penggunaan
Multimedia Interaktif Terhadap Hasil
Belajar IPA SD. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Rončević, A. (2009). Multimedia in primary
school. Doctoral dissertation, Pedagoška
fakulteta, Univerza v Ljubljani.
Sagala, S. (2004). Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Suwardi, S. (2015). Kendala Implementasi
Pembelajaran Tematik
di Madrasah
Ibtidaiyah
Swasta.
Prosiding
Ilmu
Pendidikan, 1(2), 267-273.
Unesco. (2017). The four pillars of learning.
Tersedia:
http://www.unesco.org/new/en/educati
on/networks/globalnetworks/aspnet/about-us/strategy/thefour-pillars-of-learning/.
Wua, L. Y., & Yamanakab, A. (2013).
Exploring the effects of multimedia
learning
on
pre-serviceteachers’
perceived
and
actual
learning
performance: the use ofembedded
summarized texts in educational media.
Educational Media International, 50(4),
291–305.
[30]