UJI STATISTIK HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPA (1)
UJI STATISTIK HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DENGAN KINERJA GURU
Erfy Melany Lalupanda
Universitas Kristen Satya Wacana
942016031@student.uksw.edu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan
kinerja guru. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data korelasional dengan
menggunakan Software SPSS (Statistical Program Smart Solution) Ver.22.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan dengan kinerja guru
dengan nilai Pearson correlation sebesar 0,584 yang menunjukkan hubungan yang kuat.
Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru
Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa
pendidikan manusia akan hidup tanpa arahan dan pedoman. Salah satu unsur utama dalam
pendidikan adalah eksistensi seorang guru. Keberhasilan suatu pendidikan salah satunya
ditentukan oleh kinerja yang dimiliki seorang guru. Kinerja guru merupakan wujud kemampuan
guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran di kelas. Kinerja guru
berhubungan dengan kualitas, kuantitas output serta kehandalan yang dimiliki guru dalam
menjalankan tugasnya. Guru akan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi
sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang baik pula. Dengan adanya kinerja tinggi yang
dimiliki seorang guru diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.
Kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun factor eksternal.
Faktor internal merupakan factor yang berasal dari dalam guru itu sendiri, seperti kompetensi,
keterampilan, persepsi, motivasi, kepribadian, pengalaman, dan latar belakang keluarga.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri guru yaitu lingkungan
tempatnya berada, seperti pendapatan atau gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja fisik dan
kepemimpinan (Karang dkk, 2013 : 1-2).
Setiap organisasi pastilah memiliki seorang pemimpin yang memerintah dan memberikan
arahan kepada anggota atau bawahannya dalam rangka pencapaian tujuan individu, kelompok
dan organisasi. Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberikan pengarahan kepada
bawahannya apalagi pada saat-saat sekarang ini di mana segala sesuatu serba terbuka, maka
kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu dan cakap dalam
memberdayakan bawahannya. Kepemimpinan yang mampu dan cakap dalam hal menumbuhkan
motivasi kerja bawahannya adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan rasa percaya diri
bawahannya dalam menjalankan tugas.
Demikian halnya dalam organisasi pendidikan memiliki seorang pemimpin sesuai dengan
yang tertera dalam Kemendikbud No.162/U/2003 tentang guru yang diberi tugas tambahan
sebagai kepala sekolah dan permendiknas no.13 tahun 2007 tentang standar kepala
sekolah/Madrasah yang menetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu atau
harus dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan
Sosial. Kepala sekolah diharapkan dapat memiliki kompetensi dalam rangka pendayagunaan
sumberdaya manusia secara optimal, yaitu dalam peningkatan motivasi kerja guru, peningkatan
kinerja dan profesionalisme guru. Keberhasilan pendidikan disekolah banyak ditentukan
keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan peranan dan tugasnya. Peranan adalah
seperangkat sikap dan perilaku yang harus dilakukan sesuai dengan posisinya dalam organisasi.
Peranan tidak hanya menunjukkan tugas dan hak, tapi juga mencerminkan tanggung jawab dan
wewenang di sekolah (Departemen Pendidikan Nasional, 2007).
Berdasarkan paparan diatas, peneliti akan melakukan uji statistik hubungan kepemimpinan
kepala sekolah dengan kinerja guru dalam rangka pengaplikasian ilmu statistik inferensial untuk
mengetahui apakah ada hubungan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja yang dimiliki oleh guru.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik
analisis data korelasional. Data yang digunakan adalah data sekunder menggunakan dari hasil
penelitian Vela Miarri Nurma Arimbi, 2011 yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Di Temanggung”
yang cara pengumpulan datanya dengan kuesioner, dimana untuk data kepemimpinan meliputi
karisma, idealisme, dan motivasi. Data kinerja guru meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian. Butir-butir instrumen ini bersifat non-test dan dirancang menurut skala likert dengan
alternatif jawaban diberi skor 1, 2, 3, dan 4. Analisis akan dilakukan secara kuantitatif.
Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dalam hal ini kepemimpinan kepala sekolah dan
kinerja guru, disusun dalam bentuk skala likert dengan empat pilihan alternatif yakni:
Skor 4 = Sangat Sesuai (SS)
Skor 3 = Sesuai (S)
Skor 2 = Tidak Sesuai (TS)
Skor 1 = Sangat Tidak Sesuai (STS) (Arimbi,2011)
Pada penelitian ini peneliti ingin mengolah data untuk mengetahui hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti,
yaitu: variable Independent (X) yang digunakan adalah kepemimpinan kepala sekolah,
Sedangkan untuk variabel Dependent (Y) adalah kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk,
meneliti pengaruh variable X terhadap Y. Data sekunder berjumlah 150 tetapi untuk uji ini
mengunakan 30 data. Data dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS.22.
Hasil dan Pembahasan
a. Data
No
1
Karisma
Idealisme
Motivasi
Kepemimpinan
(Rata-rata)
Perencanaan
Pelaksanaan
Penilaian
Kinerja Guru
(Rata-rata)
4
4
4
4,00
4
3,76
4
3,92
2
3,5
4
3,5
3,67
3,44
3,69
3,75
3,63
3
3,3
3,2
3,2
3,23
3,28
3,4
4
3,56
4
3,2
3,4
3
3,20
2,96
3,38
4
3,45
5
3,6
3,4
3,5
3,50
3,92
4
3,75
3,89
6
2,8
3,2
3
3,00
3,08
3,19
3
3,09
7
3,6
3
3,2
3,27
3,16
3,73
3
3,30
8
3,4
3,8
3,7
3,63
3,76
3,23
3
3,33
9
3,8
3,8
3,4
3,67
3
3,5
3,5
3,33
10
3,1
3
3,2
3,10
3,64
3,03
3
3,22
11
3
3
3,6
3,20
3,2
3,84
2,75
3,26
12
3,7
3
3,7
3,47
3,6
3,84
4
3,81
13
3,2
3,4
3,5
3,37
3,8
3,07
4
3,62
14
3,7
3,8
3
3,50
3,04
3,07
2,25
2,79
15
3,7
4
3,2
3,63
3,08
4
4
3,69
16
3,6
3
4
3,53
3,92
4
4
3,97
17
3
3,8
4
3,60
4
3,73
4
3,91
18
3
4
3,4
3,47
3,44
3,65
4
3,70
19
3
3,2
3
3,07
3,28
3,11
3,75
3,38
20
3
3
3
3,00
3
3,61
3
3,20
21
2,7
3
3
2,90
3,28
3,11
3,75
3,38
22
2,7
3
3
2,90
3
3,23
3
3,08
23
3
2,8
2,6
2,80
3,28
3,07
3,25
3,20
24
3,2
2,6
3,1
2,97
3,2
3,76
3,5
3,49
25
3,4
2,6
3
3,00
3,28
3,11
3,5
3,30
26
2,9
3
3
2,97
2,92
4
3
3,31
27
3,4
3
3,7
3,37
4
3,11
4
3,70
28
3,2
3,8
3
3,33
2,96
3,65
3
3,20
29
2,9
3
3
2,97
3,4
3,11
3
3,17
30
2,9
3
3,7
3,20
3,76
3,53
3
3,43
b. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan uji korelasional, data akan diuji dengan statistik deskriptif untuk
melihat distribusi dan variasi data.
Statistics
Kepemimpinan
N
Valid
Kinerjaguru
30
30
0
0
Mean
3,2840
3,4437
Std. Error of Mean
,05425
,05299
Median
3,2500
3,3800
2,97a
3,20
,29715
,29025
Variance
,088
,084
Skewness
,337
,137
Std. Error of Skewness
,427
,427
-,580
-,439
Std. Error of Kurtosis
,833
,833
Range
1,20
1,18
Minimum
2,80
2,79
Maximum
4,00
3,97
98,52
103,31
Missing
Mode
Std. Deviation
Kurtosis
Sum
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Berdasarkan tabel diatas untuk data kepemimpinan nilai mean 3,2840, median 3,250 dan
modus 2,97, data kinerja guru nilai mean 3,4437, median 3,3800, 3,20 artinya data berdistribusi
normal simetris karena nilainya hampir sama. Demikian juga jika dilihat dari nilai skweness,
yaitu 0,337 dan 1,37 yang artinya kedua data tersebut berdistribusi normal karena nilanya berada
di -2 sampai +2. Nilai standar deviasi 0, 29715 dan 0,9025 menunjukkan bahwa data bervariasi
karena nilai standar deviasi tidak mendekati mean.
c.
Uji Reliabilitas dan validitas
Reliabilitas artinya apakah hasil pengukuran yang telah dilakukan tetap konsisten apabila
dilakukan dengan cara yang sama oleh peneliti yang berbeda. Sedangkan validitas artinya apakah
alat ukur yang digunakan telah mengukur apa yang ingin diukur (Nisfiannoor, 2009).
Data dianalisis mengunakan SPSS 22.0 dengan langkah-langkah Analyze – Scale Reliability Analysis diperoleh Reliabilitas dan validitas data dalam output sebagai berikut.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
,835
N of Items
,838
24
Kinerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
,873
N of Items
,878
30
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha
kepemimpinan adalah 0,835 dan kinerja guru 0,873, dengan n = 30 dan tingkat signifikansi 5 %
diperoleh r tab = 0, 361, yang artinya Alpha > r tab. Sehingga data ini reliabel.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Item-Total Statistics
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Deleted
VAR00001
78,2333
32,047
,234
.
,834
VAR00002
78,2333
32,254
,194
.
,836
VAR00003
78,2333
31,220
,396
.
,829
VAR00004
78,1333
30,740
,454
.
,827
VAR00005
77,9333
30,616
,478
.
,826
VAR00006
77,9333
31,375
,336
.
,831
VAR00007
78,0333
32,309
,161
.
,838
VAR00008
78,2333
29,978
,552
.
,822
VAR00009
78,3333
30,161
,442
.
,827
VAR00010
78,1333
31,292
,262
.
,835
VAR00011
78,1000
30,507
,425
.
,827
VAR00012
78,2333
30,737
,364
.
,830
VAR00013
78,3000
30,700
,456
.
,826
VAR00014
78,3333
30,713
,475
.
,826
VAR00015
78,2333
30,668
,429
.
,827
VAR00016
77,7333
31,444
,414
.
,829
VAR00017
77,9000
31,334
,351
.
,830
VAR00018
78,1667
31,799
,264
.
,834
VAR00019
78,4333
30,875
,334
.
,832
VAR00020
78,1000
30,231
,544
.
,823
VAR00021
77,9333
30,271
,543
.
,823
VAR00022
78,1667
30,006
,462
.
,826
VAR00023
78,1667
31,316
,354
.
,830
VAR00024
78,0333
31,068
,290
.
,834
Kinerja Guru
Item-Total Statistics
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Deleted
VAR00001
98,7333
49,237
,363
.
,870
VAR00002
98,7333
49,375
,341
.
,871
VAR00003
98,7333
48,616
,461
.
,868
VAR00004
98,6333
47,551
,586
.
,865
VAR00005
98,4333
47,082
,658
.
,863
VAR00006
98,4333
47,978
,522
.
,867
VAR00007
98,5333
49,775
,250
.
,873
VAR00008
98,7333
47,375
,566
.
,865
VAR00009
98,8333
47,937
,416
.
,869
VAR00010
98,6333
48,861
,297
.
,873
VAR00011
98,6000
48,731
,349
.
,871
VAR00012
98,7333
49,168
,276
.
,873
VAR00013
98,8000
48,855
,386
.
,870
VAR00014
98,8333
49,109
,366
.
,870
VAR00015
98,7333
48,892
,354
.
,871
VAR00016
98,2333
49,220
,428
.
,869
VAR00017
98,4000
49,076
,366
.
,870
VAR00018
98,6667
49,816
,256
.
,873
VAR00019
98,9333
48,754
,319
.
,872
VAR00020
98,6000
48,179
,485
.
,867
VAR00021
98,4333
48,116
,501
.
,867
VAR00022
98,6667
48,368
,360
.
,871
VAR00023
98,6667
49,678
,276
.
,872
VAR00024
98,5333
49,637
,202
.
,875
VAR00025
98,7333
49,237
,363
.
,870
VAR00026
98,7333
49,375
,341
.
,871
VAR00027
98,7333
48,616
,461
.
,868
VAR00028
98,6333
47,551
,586
.
,865
VAR00029
98,4333
47,082
,658
.
,863
VAR00030
98,4333
47,978
,522
.
,867
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat bahwa nilai Corected item-Total Correlation
setiap item untuk kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru bernilai positif. Artinya data ini
valid.
d. Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data ini akan diuji dengan parametrik atau non
parametrik.
Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak.
Artinya sebelum peneliti memulai analisis sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji
kenormalan distribusinya (Hamdi, 2014). Hasil analisis data dengan menggunakan uji
Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov dengan SPSS 22 dengan langkah-langkah : pertama
mengubah data tersebut dalam bentuk unstadarized dengan Analyze – Regression – Linear ,
kedua memilih Analyze – Non-Parametric Test – Legacy Dialog –1-sample ks
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
30
Normal Parametersa,b
Mean
,0000000
Std. Deviation
Most Extreme Differences
,23556514
Absolute
,131
Positive
,055
Negative
-,131
Test Statistic
,131
,199c
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat pada Asymp. Sig (2-Tailed), nilai unstadarized
residual data adalah 0,199, yang artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga data ini
berdistribusi normal.
Uji Autokorelasional
Berikut hasil analisis data dengan menggunakan uji autokorelasional dengan SPSS 22
dengan langkah-langkah : memilih Analyze – Regression – Linear , lalu pada statistic centang
Durbin-Watson. Tabel output autokorelasional sebagai berikut.
Model Summaryb
Std.
R
Mo
del
1
R
,584a
Change Statistics
Error of
Squa
Adjusted
the
R Square
F
re
R Square
Estimate
Change
Change
,318
,23973
,341
,341
14,509
df1
1
df2
28
Sig. F
Durbin-
Change
Watson
,001
1,786
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerjaguru
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat bahwa hasil Durbin Waston sebesar 1,786
sehingga menurut tabel kriteria autokorelasi Durbin Waston dengan n=30, variabel independent
1, maka tidak terdapat autokorelasi karena Durbin Waston yang didapat diantara berada diantara
(du) dan (4-du), yaitu 1, 489 – 2,511.
e.
Uji Korelasi Pearson
Setelah melakukan uji asumsi klasik dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal,
sehingga untuk pengujian korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru diuji
menggunakan uji korelasi Pearson yang salah satu syaratnya adalah data harus berdistribusi
normal.
Hipotesis :
H0 : Ada hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru
H1 : Tidak ada hubungan hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru
Berikut tabel output uji korelasi menggunakan SPSS.22 dengan langkah-langkah : Analyze –
Correlate –Bivariate.
Correlations
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
Kinerjaguru
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Kinerjaguru
,584**
,001
30
30
,584**
1
,001
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel output diatas diperoleh bahwa jika dilihat dari nilai sig. dengan
signifikansi 5 % hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru memiliki korelasi
yang signifikan karena nilai sig. lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,01
DENGAN KINERJA GURU
Erfy Melany Lalupanda
Universitas Kristen Satya Wacana
942016031@student.uksw.edu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan
kinerja guru. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data korelasional dengan
menggunakan Software SPSS (Statistical Program Smart Solution) Ver.22.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan dengan kinerja guru
dengan nilai Pearson correlation sebesar 0,584 yang menunjukkan hubungan yang kuat.
Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru
Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa
pendidikan manusia akan hidup tanpa arahan dan pedoman. Salah satu unsur utama dalam
pendidikan adalah eksistensi seorang guru. Keberhasilan suatu pendidikan salah satunya
ditentukan oleh kinerja yang dimiliki seorang guru. Kinerja guru merupakan wujud kemampuan
guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran di kelas. Kinerja guru
berhubungan dengan kualitas, kuantitas output serta kehandalan yang dimiliki guru dalam
menjalankan tugasnya. Guru akan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi
sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang baik pula. Dengan adanya kinerja tinggi yang
dimiliki seorang guru diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.
Kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun factor eksternal.
Faktor internal merupakan factor yang berasal dari dalam guru itu sendiri, seperti kompetensi,
keterampilan, persepsi, motivasi, kepribadian, pengalaman, dan latar belakang keluarga.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri guru yaitu lingkungan
tempatnya berada, seperti pendapatan atau gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja fisik dan
kepemimpinan (Karang dkk, 2013 : 1-2).
Setiap organisasi pastilah memiliki seorang pemimpin yang memerintah dan memberikan
arahan kepada anggota atau bawahannya dalam rangka pencapaian tujuan individu, kelompok
dan organisasi. Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberikan pengarahan kepada
bawahannya apalagi pada saat-saat sekarang ini di mana segala sesuatu serba terbuka, maka
kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu dan cakap dalam
memberdayakan bawahannya. Kepemimpinan yang mampu dan cakap dalam hal menumbuhkan
motivasi kerja bawahannya adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan rasa percaya diri
bawahannya dalam menjalankan tugas.
Demikian halnya dalam organisasi pendidikan memiliki seorang pemimpin sesuai dengan
yang tertera dalam Kemendikbud No.162/U/2003 tentang guru yang diberi tugas tambahan
sebagai kepala sekolah dan permendiknas no.13 tahun 2007 tentang standar kepala
sekolah/Madrasah yang menetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu atau
harus dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan
Sosial. Kepala sekolah diharapkan dapat memiliki kompetensi dalam rangka pendayagunaan
sumberdaya manusia secara optimal, yaitu dalam peningkatan motivasi kerja guru, peningkatan
kinerja dan profesionalisme guru. Keberhasilan pendidikan disekolah banyak ditentukan
keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan peranan dan tugasnya. Peranan adalah
seperangkat sikap dan perilaku yang harus dilakukan sesuai dengan posisinya dalam organisasi.
Peranan tidak hanya menunjukkan tugas dan hak, tapi juga mencerminkan tanggung jawab dan
wewenang di sekolah (Departemen Pendidikan Nasional, 2007).
Berdasarkan paparan diatas, peneliti akan melakukan uji statistik hubungan kepemimpinan
kepala sekolah dengan kinerja guru dalam rangka pengaplikasian ilmu statistik inferensial untuk
mengetahui apakah ada hubungan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja yang dimiliki oleh guru.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik
analisis data korelasional. Data yang digunakan adalah data sekunder menggunakan dari hasil
penelitian Vela Miarri Nurma Arimbi, 2011 yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Di Temanggung”
yang cara pengumpulan datanya dengan kuesioner, dimana untuk data kepemimpinan meliputi
karisma, idealisme, dan motivasi. Data kinerja guru meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian. Butir-butir instrumen ini bersifat non-test dan dirancang menurut skala likert dengan
alternatif jawaban diberi skor 1, 2, 3, dan 4. Analisis akan dilakukan secara kuantitatif.
Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dalam hal ini kepemimpinan kepala sekolah dan
kinerja guru, disusun dalam bentuk skala likert dengan empat pilihan alternatif yakni:
Skor 4 = Sangat Sesuai (SS)
Skor 3 = Sesuai (S)
Skor 2 = Tidak Sesuai (TS)
Skor 1 = Sangat Tidak Sesuai (STS) (Arimbi,2011)
Pada penelitian ini peneliti ingin mengolah data untuk mengetahui hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti,
yaitu: variable Independent (X) yang digunakan adalah kepemimpinan kepala sekolah,
Sedangkan untuk variabel Dependent (Y) adalah kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk,
meneliti pengaruh variable X terhadap Y. Data sekunder berjumlah 150 tetapi untuk uji ini
mengunakan 30 data. Data dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS.22.
Hasil dan Pembahasan
a. Data
No
1
Karisma
Idealisme
Motivasi
Kepemimpinan
(Rata-rata)
Perencanaan
Pelaksanaan
Penilaian
Kinerja Guru
(Rata-rata)
4
4
4
4,00
4
3,76
4
3,92
2
3,5
4
3,5
3,67
3,44
3,69
3,75
3,63
3
3,3
3,2
3,2
3,23
3,28
3,4
4
3,56
4
3,2
3,4
3
3,20
2,96
3,38
4
3,45
5
3,6
3,4
3,5
3,50
3,92
4
3,75
3,89
6
2,8
3,2
3
3,00
3,08
3,19
3
3,09
7
3,6
3
3,2
3,27
3,16
3,73
3
3,30
8
3,4
3,8
3,7
3,63
3,76
3,23
3
3,33
9
3,8
3,8
3,4
3,67
3
3,5
3,5
3,33
10
3,1
3
3,2
3,10
3,64
3,03
3
3,22
11
3
3
3,6
3,20
3,2
3,84
2,75
3,26
12
3,7
3
3,7
3,47
3,6
3,84
4
3,81
13
3,2
3,4
3,5
3,37
3,8
3,07
4
3,62
14
3,7
3,8
3
3,50
3,04
3,07
2,25
2,79
15
3,7
4
3,2
3,63
3,08
4
4
3,69
16
3,6
3
4
3,53
3,92
4
4
3,97
17
3
3,8
4
3,60
4
3,73
4
3,91
18
3
4
3,4
3,47
3,44
3,65
4
3,70
19
3
3,2
3
3,07
3,28
3,11
3,75
3,38
20
3
3
3
3,00
3
3,61
3
3,20
21
2,7
3
3
2,90
3,28
3,11
3,75
3,38
22
2,7
3
3
2,90
3
3,23
3
3,08
23
3
2,8
2,6
2,80
3,28
3,07
3,25
3,20
24
3,2
2,6
3,1
2,97
3,2
3,76
3,5
3,49
25
3,4
2,6
3
3,00
3,28
3,11
3,5
3,30
26
2,9
3
3
2,97
2,92
4
3
3,31
27
3,4
3
3,7
3,37
4
3,11
4
3,70
28
3,2
3,8
3
3,33
2,96
3,65
3
3,20
29
2,9
3
3
2,97
3,4
3,11
3
3,17
30
2,9
3
3,7
3,20
3,76
3,53
3
3,43
b. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan uji korelasional, data akan diuji dengan statistik deskriptif untuk
melihat distribusi dan variasi data.
Statistics
Kepemimpinan
N
Valid
Kinerjaguru
30
30
0
0
Mean
3,2840
3,4437
Std. Error of Mean
,05425
,05299
Median
3,2500
3,3800
2,97a
3,20
,29715
,29025
Variance
,088
,084
Skewness
,337
,137
Std. Error of Skewness
,427
,427
-,580
-,439
Std. Error of Kurtosis
,833
,833
Range
1,20
1,18
Minimum
2,80
2,79
Maximum
4,00
3,97
98,52
103,31
Missing
Mode
Std. Deviation
Kurtosis
Sum
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Berdasarkan tabel diatas untuk data kepemimpinan nilai mean 3,2840, median 3,250 dan
modus 2,97, data kinerja guru nilai mean 3,4437, median 3,3800, 3,20 artinya data berdistribusi
normal simetris karena nilainya hampir sama. Demikian juga jika dilihat dari nilai skweness,
yaitu 0,337 dan 1,37 yang artinya kedua data tersebut berdistribusi normal karena nilanya berada
di -2 sampai +2. Nilai standar deviasi 0, 29715 dan 0,9025 menunjukkan bahwa data bervariasi
karena nilai standar deviasi tidak mendekati mean.
c.
Uji Reliabilitas dan validitas
Reliabilitas artinya apakah hasil pengukuran yang telah dilakukan tetap konsisten apabila
dilakukan dengan cara yang sama oleh peneliti yang berbeda. Sedangkan validitas artinya apakah
alat ukur yang digunakan telah mengukur apa yang ingin diukur (Nisfiannoor, 2009).
Data dianalisis mengunakan SPSS 22.0 dengan langkah-langkah Analyze – Scale Reliability Analysis diperoleh Reliabilitas dan validitas data dalam output sebagai berikut.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
,835
N of Items
,838
24
Kinerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
,873
N of Items
,878
30
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha
kepemimpinan adalah 0,835 dan kinerja guru 0,873, dengan n = 30 dan tingkat signifikansi 5 %
diperoleh r tab = 0, 361, yang artinya Alpha > r tab. Sehingga data ini reliabel.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Item-Total Statistics
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Deleted
VAR00001
78,2333
32,047
,234
.
,834
VAR00002
78,2333
32,254
,194
.
,836
VAR00003
78,2333
31,220
,396
.
,829
VAR00004
78,1333
30,740
,454
.
,827
VAR00005
77,9333
30,616
,478
.
,826
VAR00006
77,9333
31,375
,336
.
,831
VAR00007
78,0333
32,309
,161
.
,838
VAR00008
78,2333
29,978
,552
.
,822
VAR00009
78,3333
30,161
,442
.
,827
VAR00010
78,1333
31,292
,262
.
,835
VAR00011
78,1000
30,507
,425
.
,827
VAR00012
78,2333
30,737
,364
.
,830
VAR00013
78,3000
30,700
,456
.
,826
VAR00014
78,3333
30,713
,475
.
,826
VAR00015
78,2333
30,668
,429
.
,827
VAR00016
77,7333
31,444
,414
.
,829
VAR00017
77,9000
31,334
,351
.
,830
VAR00018
78,1667
31,799
,264
.
,834
VAR00019
78,4333
30,875
,334
.
,832
VAR00020
78,1000
30,231
,544
.
,823
VAR00021
77,9333
30,271
,543
.
,823
VAR00022
78,1667
30,006
,462
.
,826
VAR00023
78,1667
31,316
,354
.
,830
VAR00024
78,0333
31,068
,290
.
,834
Kinerja Guru
Item-Total Statistics
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Deleted
VAR00001
98,7333
49,237
,363
.
,870
VAR00002
98,7333
49,375
,341
.
,871
VAR00003
98,7333
48,616
,461
.
,868
VAR00004
98,6333
47,551
,586
.
,865
VAR00005
98,4333
47,082
,658
.
,863
VAR00006
98,4333
47,978
,522
.
,867
VAR00007
98,5333
49,775
,250
.
,873
VAR00008
98,7333
47,375
,566
.
,865
VAR00009
98,8333
47,937
,416
.
,869
VAR00010
98,6333
48,861
,297
.
,873
VAR00011
98,6000
48,731
,349
.
,871
VAR00012
98,7333
49,168
,276
.
,873
VAR00013
98,8000
48,855
,386
.
,870
VAR00014
98,8333
49,109
,366
.
,870
VAR00015
98,7333
48,892
,354
.
,871
VAR00016
98,2333
49,220
,428
.
,869
VAR00017
98,4000
49,076
,366
.
,870
VAR00018
98,6667
49,816
,256
.
,873
VAR00019
98,9333
48,754
,319
.
,872
VAR00020
98,6000
48,179
,485
.
,867
VAR00021
98,4333
48,116
,501
.
,867
VAR00022
98,6667
48,368
,360
.
,871
VAR00023
98,6667
49,678
,276
.
,872
VAR00024
98,5333
49,637
,202
.
,875
VAR00025
98,7333
49,237
,363
.
,870
VAR00026
98,7333
49,375
,341
.
,871
VAR00027
98,7333
48,616
,461
.
,868
VAR00028
98,6333
47,551
,586
.
,865
VAR00029
98,4333
47,082
,658
.
,863
VAR00030
98,4333
47,978
,522
.
,867
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat bahwa nilai Corected item-Total Correlation
setiap item untuk kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru bernilai positif. Artinya data ini
valid.
d. Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data ini akan diuji dengan parametrik atau non
parametrik.
Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak.
Artinya sebelum peneliti memulai analisis sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji
kenormalan distribusinya (Hamdi, 2014). Hasil analisis data dengan menggunakan uji
Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov dengan SPSS 22 dengan langkah-langkah : pertama
mengubah data tersebut dalam bentuk unstadarized dengan Analyze – Regression – Linear ,
kedua memilih Analyze – Non-Parametric Test – Legacy Dialog –1-sample ks
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
30
Normal Parametersa,b
Mean
,0000000
Std. Deviation
Most Extreme Differences
,23556514
Absolute
,131
Positive
,055
Negative
-,131
Test Statistic
,131
,199c
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat pada Asymp. Sig (2-Tailed), nilai unstadarized
residual data adalah 0,199, yang artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga data ini
berdistribusi normal.
Uji Autokorelasional
Berikut hasil analisis data dengan menggunakan uji autokorelasional dengan SPSS 22
dengan langkah-langkah : memilih Analyze – Regression – Linear , lalu pada statistic centang
Durbin-Watson. Tabel output autokorelasional sebagai berikut.
Model Summaryb
Std.
R
Mo
del
1
R
,584a
Change Statistics
Error of
Squa
Adjusted
the
R Square
F
re
R Square
Estimate
Change
Change
,318
,23973
,341
,341
14,509
df1
1
df2
28
Sig. F
Durbin-
Change
Watson
,001
1,786
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerjaguru
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat bahwa hasil Durbin Waston sebesar 1,786
sehingga menurut tabel kriteria autokorelasi Durbin Waston dengan n=30, variabel independent
1, maka tidak terdapat autokorelasi karena Durbin Waston yang didapat diantara berada diantara
(du) dan (4-du), yaitu 1, 489 – 2,511.
e.
Uji Korelasi Pearson
Setelah melakukan uji asumsi klasik dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal,
sehingga untuk pengujian korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru diuji
menggunakan uji korelasi Pearson yang salah satu syaratnya adalah data harus berdistribusi
normal.
Hipotesis :
H0 : Ada hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru
H1 : Tidak ada hubungan hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru
Berikut tabel output uji korelasi menggunakan SPSS.22 dengan langkah-langkah : Analyze –
Correlate –Bivariate.
Correlations
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
Kinerjaguru
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Kinerjaguru
,584**
,001
30
30
,584**
1
,001
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel output diatas diperoleh bahwa jika dilihat dari nilai sig. dengan
signifikansi 5 % hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru memiliki korelasi
yang signifikan karena nilai sig. lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,01