LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (9). docx

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
Mata Kuliah : Praktikum Biologi Lingkungan

JUDUL PERCOBAAN
Pengamatan Organisme Perairan (Ikan) Terhadap Perubahan Kualitas Air

OLEH :
NAMA

: YUSLIANA

NIM

: 4171121039

Jurusan

: PENDIDIKAN FISIKA

Program


: S1

Kelompok

:V

Tanggal Pelaksanaan

: KAMIS, 22 FEBRUARI 2018
PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

1. Judul Percobaan

: Pengamatan Organisme Perairan (Ikan)

Terhadap Perubahan Kualitas Air

2. Tujuan
:
1. Mempelajari ciri-ciri air layak untuk perikanan berdasarkan parameter
fisik, kimia dan biologi
2. Melihat adaptasi yang dilakukan oleh organisme perairan (ikan)
3. Megamati berapa lama ikan mampu bertahan di dalam air beberapa jenis
air
4. Mengamati adaptasi ikan terhadap beberapa lingkungan perairan
3. Tinjauan Teoritis
A. Manajemen Kualitas Air
Didalam manajemen kualitas air adalah merupakan suatu upaya
memanipulasi kondisi lingkungan sehingga mereka berada dalam kisaran yang
sesuai untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan. Di dalam usaha perikanan,
diperlukan untuk mencegah aktivitas manusia yang mempunyai pengaruh
merugikan terhadap kualitas air dan produksi ikan.
(Widjanarko, 2005).
Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau
komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter
yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut dan sebagainya),
parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya), dan

parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya).
(Effendi, 2003).
Lima syarat utama kualitas air bagi kehidupan ikan adalah (O-fish, 2009):
1. Rendah kadar amonia dan nitrit
2. Bersih secara kimiawi
3. Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang sesuai
4. Rendah kadar cemaran organik, dan
5. Stabil
B. Parameter Fisika
1. Suhu

Pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara
sekelilingnya, ketinggihan geografis dan juga oleh faktor kanopi (penutupan oleh
vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Di samping itu pola temperatur
perairan dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor anthropogen (faktor yang di
akibatkan oleh aktivitas manusia) seperti limbah panas yang berasal dari air
pendingin pabrik, penggundulan DAS yang menyebabkan hilangnya
perlindungan, sehingga badan air terkena cahaya matahari secara langsung
(Barus, 2003).

Suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan tetapi dapat menyebabkan
gangguan status kesehatan untuk jangka panjang, misalnya stres yang ditandai
dengan tubuh lemah, kurus, dan tingkah laku abnormal. Pada suhu rendah, akibat
yang ditimbulkan antara lain ikan menjadi lebih rentan terhadap infeksi fungi dan
bakteri patogen akibat melemahnya sistem imun. Pada dasarnya suhu rendah
memungkinkan air mengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu rendah
menyebabkan stres pernafasan pada ikan berupa menurunnya laju pernafasan dan
denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya ikan-ikan akibat
kekurangan oksigen.
(Irianto, 2005).
2. Kecerahan
Kecerahan merupakan ciri penentu untuk pencerahan,penglihatan yang
mana suatu sumber dilihat memancarkan sejumlah kandungan cahaya.dalam kata
lain kecerahan adalah pencerahan yang terhasil dari pada kekilauan sasaran
penglihatan,kecerahan merupakan suatu ukuran dimana cahaya didalam air yang
disebabkan oleh adanya partikel-partikel kaloid dan suspensi dari suatu bahan
pencemaran,antara lain bahan organic dari buangan-buangan industry,rumah
tangga,pertanian yang terkandung di perairan.
( Chakroff dalam Syukur,2002).
3. Kedalaman


Kedalaman disuatu perairan saangat penting untuk diperahatikan, hal ini
diakrenakan kedalaman suatu perairan dapat mempengaruhi jumlah cahaya yang
akan masuk ke perairan dan ketersediaan oksigen diperairan tersebut, jika disuatu
perairan kekurangan cahaya masuk kedalamnya maka ikan tersebut akan stress.
Begitu juga halnya dengan kandungan oksigen, biasanya diperairan dalam
ketersediaan oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan perairan dangkal.
C. Parameter Kimia
1. pH (Derajat Keasaman)
pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh
cairan. Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian besar persediaan air
memiliki pH antara 7,0-8,2 namun beberapa air memiliki pH di bawah 6,5 atau
diatas 9,5. Air dengan kadar pH yang tinggi pada umumnya mempunyai
konsentrasi alkali karbonat yang lebih tinggi. Alkali karbonat menimbulkan noda
alkali dan meningkatkan farmasi pengapuran pada permukaan yang keras.
(iCLEAN, 2007).
2. DO (Disolved Oxigent)
Oksigen adalah unsur fital yang di perliukan oleh semua organisme untuk
respirasi dan sebagai zat pembakar dalm proses metabolisme. Sumber utama
oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen dari udara melalui kontak

antara permukaan air dengan udara, dan dari proses fotosintesis. Selanjutnya aur
kehilangan oksigen melalui pelepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui
kegiatan respirasi dari semua organisme.
(Barus, 2003).
Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan
musiman, tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence)
massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah (effluent) yang masuk ke
dalam air.
(Effendi, 2003).

D. Parameter Biologi
1. Jenis-Jenis Plankton
Plankton adalah organisme yang berkuran kecil yang hidupnya terombangambing oleh arus. Mereka terdiri dari makhluk yang hidupnya sebagai hewan
(zooplankton) dan sebagai tumbuhan (fitoplankton). Zooplankton ialah hewanhewan laut yang planktonik sedangkan fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut
yang bebas melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis
(Dianthani, 2003).
Karena organisme planktonik biasanya ditangkap dengan menggunakan
jaring-jaring yang mempunyai ukuran mata jarring yang berbeda, maka
penggolongoan plankton dapat pula dilakukan berdasarkan ukuran plankton.
Penggolongan ini tidak membedakan fitoplankton dari zooplankton, dan dengan

cara ini dikenal lima golongan plankton, yaitu : megaplankton ialah organisme
plaktonik yang besarnya lebih dari 2.0 mm; yang berukuran antara 0.2 mm-2.0
mm termasuk golongan makroplankton; sedangkan mikroplankton berukuran
antara 20 µm-0.2 mm.
Ketiga golongan inilah yang biasanya tertangkap oleh jaring-jaring
plankton baku. Dua golongan yang lainnya: nanoplankton adalah organisme
planktonik yang sangat kecil, yang berukuran 2 µm-0.2 mm; organisme
planktonik yang berukuran kurang dari 2 µm termasuk golongan ultraplankton.
Nanoplankton dan ultraplankton tidak dapat ditangkap oleh jaring-jaring plankton
baku.Untuk dapat menjaringnya diperlukan mata jaring yang sangat kecil
(Nybakken, 1982).
2. Ikan
Ikan adalah makhluk hidup yang hidupnya diperairan dan juga ikan
merupakan parameter biologi yang dapat digunakan untuk meneliti parameter
kualitas air disuatu peraira. Jika disuatu perairan memiliki jenis ikan tertentu
dalam jumlah yang sedikit ini menunjukkan bahwa perairan itu tercemar atau
kurang baikuntuk dilakukannya budidaya ikan, begitu pula sebaliknya, jika suatu
perairan jumlahnya yang terdapat didalamnya jumlah yang banyak dan beragam

jenisnya, maka hal ini menunjukkan bahwa perairan tersebut tidak mengalami

pencemaran dan cocok untuk pembudidayaan.
C. Alat dan Bahan
Kualitas Air
Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama Alat
Mikroskop
Cover glass
Object glass
Sentifuge
Pipet tetes
Kertas pH

Jumlah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Secukupnya

Bahan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama Bahan
Air isi ulang (air galon)
Air sungai

Air sumur
Air kolam depan Digital Library
Air aquarium
Air parit
Air PAM
Air kolam belakang Digital

Library
9. Air mineral bermerek
10. Air kemasan bermerek

Jumlah
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya

Secukupnya
Secukupnya

Permasalahan di Lingkungan Air
Alat :
1.
2.
3.
4.

Nama Alat
Toples plastik transparan
Pengaduk
Stopwatch
Timbangan analitik

Jumlah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah

Bahan :
1.
2.
3.
4.

Nama Bahan
Detergen
Ikan gobi
Ikan lele
Ikan mas pedang

Jumlah
Secukupnya
3 ekor
3 ekor
3ekor

Prosedur Kerja Kegiatan 1
1. Ambil sampel air isi ulang (air galon biasa) yang akan di uji kadar pHnya
2. Gunakan kertas pH dengan merendamnya kedalam sampel air untuk
melihat tingkat asam basa air untuk mengetahui kelayakannya sebagai air
minum
3. Lihat kesesuaian warna kertas pH yang sudah terendam dalam sampel air
dengan kertas indikatornya
4. Tulis hasil pengamatn di tabel pengamatan terhadap sampel air yang
diamati
Prosedur Kerja Kegiatan 2
Parameter Fisik :
1. Amati air dengan perlakuan melihat dan membaui air
2. Tulis hasil pengamatan di tabel pengamatan terhadap sampel air yang
diamati
Parameter Kimia :
1. Gunakan kertas pH untuk melihat tingkat asam basa air
2. Lihat kesesuaian warna kertas pH dengan kertas indikatornya
3. Tulis hasil pengamatan di tabel pengamatan terhadap sampel air yang
diamati
Parameter Biologi :
1. Masukkan air ke dalam sentrifuge dan putar kira-kira satu menit
2. Ambil sampel air menggunakan pipet tetes, letakkan di atas objek glass
dan tutup dengan cover glass
3. Amati dengan mikroskop. Sebelumnya nyalakan mikroskop terlebih
dahulu
4. Lihat dan gambar hasil pengamatan yang diperoleh
5. Caro dan sesuaikan hasil pengamatan/gambar dengan referensi yang ada

6. Tulis hasil pengamatan di tabel pengamatan terhadap sampel air yang
diamati
Prosedur Kerja Kegiatan 3
1. Timbang detergen seberat 1 gr menggunakan timbangan analitik
2. Buat 2 buah parameter yaitu :
1) Air bersih murni di wadah toples I
2) Air + detergen (sebanyak 1 gr) di wadah toples II, aduk sampai
larut seluruh detergennya menggunakan pengaduk
3. Masukkan masing-masing 1 ekor ikan kedalam masing-masing parameter
dan biarkan selama 5 menit
4. Dalam waktu 5 menit tersebut, amati tingkah laku ataupun pergerakan
ikan, catat waktu dan tingkah laku ikan, bagaimana pergerakannya,
apakah diam, ataupun gerakannya terlalu aktif tapi tidak teratur.
5. Ulangi perlakuan di atas pada masing-masing sampel ikan lainnya
6. Tuils hasil pemgamatan pada tabel pengamatan

4. Hasil dan Pembahasan
Tabel Hasil Pengamatan Kualitas Air
Tabel I :
N

Kelompok

o
1
2
3
4
5
6
7

I
II
III
IV
V
VI
VII

Nama Depot Air
Yusril Water
L. Dendang Water
Shine Water
Gelora Water
Shine Water
Raja Water
Gelora Water

pH Air

Keterangan

6
6
6
6
6
6
6

Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
Asam

pH Air

Keterangan

7
6,5
6
6

Netral
Asam
Asam
Asam

Tabel II :
N

Kelompok

o
1
2
3
4

I
II
III
IV

Merek Air Mineral
Fren O
Ocean Blue
Prima
IE Quality

5
6
7

V
VI
VII

BAG
Indodes
Clean Q

6
6
6

Asam
Asam
Asam

pH Air

Keterangan

3
3
3
3
3
2
4

Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
asam

Tabel III :
N

Kelompok

o
1
2
3
4
5
6
7

I
II
III
IV
V
VI
VII

Merek Air Kemasan
Lasegar
Pepsi
Mizone
Fanta
Sprite
Coca Cola
Pocari Sweet

Tabel IV :
N

Sumber

Parameter Fisik
Warna
Bau

Parameter

o
1
2

Air
Sungai
Sumur

Keruh
Jernih

Amis
Tidak

Kimia pH
6
8

3

Kolam

Keruh

berbau
Amis

Digilib
Aquarium

Kuning

Parit

kehujauan
Keruh

Parameter Biologi
Jenis
Gambar
-

-

7,5

-

-

Amis

6

-

-

Amis

6,5

Stylonictic

-

depan
4
5
6

PAM

Jernih

Tidak

6

myelus
-

7

Kolam

Jernih

berbau
Tidak

6

-

belakang

berbau

Digilib
Pembahasan Dari Pengamatan Kualitas Air
Tabel Hasil Pengamatan Permasalahan di Lingkungan Air

N

Jenis Ikan

o

ikan
1

Ikan Gobi

Putih

Laku
Ikan
Tenang

ekor

2

Keadaan Air
Air Detergen
Warna
Tingkah

Air Bersih
Warna
Tingah

Ikan Lele

Ikan

Laku

Pucat,

IKan
Sedikit

berlendir.

berferak,

kuning

pingsan,

Cokelat

Pucat,

lalu mati.
Agresif,

berlendir.

(lebih

Tenang

Waktu
Ikan
Bertahan
2 menit

3 menit

cepat
3

Ikan Mas

Orange

Pedang

terang

Tenang

Sisik

bergerak)
Agresif

5 menit

mengkilat,
berlendir,
dan sisik
mengelupas
.

Pembahasan Dari Pengamatan Permasalahan di Lingkungan Air
5. Jawaban Pertanyaan
Ikan Poecilia sp. (gobi) memiliki ketahan yang lebih baik dibandingkan
dari pada ikan-ikan lainnya yang menjadi sampel karena pada perkembangannya
ikan Poecilia sp. (gobi) saat ini berkembang biak dengan sangat pesat pada tempat
umum seperti saluran air, got, sungai, dan kanal. Dilihat dari tempatnya untuk
hidup dapat kita lihat bahwa ikan Poecilia sp. (gobi) lebih dapat bertahan hidup
walaupun dalam kondisi air dalam got yang tak jarang memiliki banyak zat-zat
kimia yang pastinya membahayakan. Dibandingkan ikan-ikan lain yang menjadi
sampel seperti ikan mas pedang dan ikan lele yang lebih bisa bertahan hidup
dengan baik jika kondisi air itu sendiri bagus, apalagi ikan mas pedang yang harus
dalam air yang jernih dan baik. Maka dari itu, ketika dilakukan percobaan

terhadap air yang sudah dilarutkan detergen ikan Poecilia sp. (gobi) yang lebih
bertahan dibandingkan dengan ikan-ikan yang lainnya.
Detergen bersifat racun bagi makhluk hidup perairan kerena unsur kunci
dari deterjen adalah bahan surfaktan atau bahan aktif permukaan yang bereaksi
dalam menjadikan air menjadi basah dan sebagai bahan pencuci yang lebih baik.
Surfaktan terkonsentrasi pada batas permukaan antara air dengan gas, padatanpadatan(debu), dan cairan-cairan yang tidak dapat bercampur(minyak).
Deterjen tidak dapat diuraikan oleh organisme lain kecuali gangggang
hijau dan yang tidak sempat diuraikan ini akan menimbulkan pencemaran air.
Tidak hanya itu, melihat betapa berbahayanya kandungan dalam detergen ini
maka makhluk hidup dalam perairan akan ternacam bahkan bisa menjadi mati.
Pada percobaan ikan yang dimasukkan kedalam larutan detergen ikan-ikan
tersebut akan mengeluarkan darah dan lendir pada insang atau mulutnya
penyebabnya adalah karena terjadinya difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dimana konsentrasi deterjen lebih tinggi
dari sitoplasma. Sehingga partikel deterjen berdifusi dari larutan ke sel-sel insang
yang mengalami plasmolisis. Karena sel pecah, sitoplasma keluar, sehingga
insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Setelah selnya pecah, ikan kehilangan
organ untuk bernafas. Sehingga akhirnya ikan-ikan pada larutan deterjen, lemas
dan kemudian ikan tersebut mati satu persatu. Dan insang ikan tersebut
membengkak, lalu mati di pengaruhi oleh konsentrasi deterjen pada air. Semakin
tinggi konsentrasi deterjen pada air, semakin cepat ikan itu akan mati dan
diselimuti lendir.
6. Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas air yang baik dapat di
amati dalam 3 parameter, yaitu :
1. Parameter Fisik yaitu meliputi warna air, air tersebut berbau atau tidak,
memiliki rasa atau tidak, suhu air harus optimum, air harus jernih tidak
mengandung bahan-bahan kandungan zat padat.
2. Parameter Kimia yaitu meliputi air tersebut tidak mengandung bahan-bahan
kimia , racun serta zat-zat mineral dalam jumlah yang terlalu banyak.

3. Parameter Biologi yaitu meliputi air minum tidak boleh mengandung bakteri
atau patogen sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri pencemar seperti
E.Coli.
Apabila semua parameter ini terhindar, maka dapat dipastikan air tersebut
dapat dikatakan air tersubut sangat baik bagi kehidupan bagi manusia ataupun
hewan. Dapat dilihat bahwa pada air yang dalam keadaan bersih ikan dapat
bertahan hidup lebih lama, sedangkan ikan yang telah terkontaminasi
mengakibatkan ikan lebih cepat mati. Dan dari pengamatan kami bahwa ikan mas
pedanglah yang lebih lama bertahan di dalam air yang telah terkontaminasi oleh
detergen.
7. Daftar Pustaka
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta
Arfiati, D. 2001. Kimia Air. Fakultas Perikanan. Universitas

Brawijaya.

Malang
Dianthani, D. 2003. Identifikasi Jenis Plankton Di Perairan Muara Badak,
Kalimantan

Timur. Program Pasca Sarjana /S3. Institut Pertanian

Bogor. 2003
iCLEAN, 2007. pH.http://www.mysaltz.net. Diakses tanggal 26 Mei 2009.
Irianto, A. 2003. Probiotik Akuakultur. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta

DOSEN
(DIRGA PURNAMA,S.Pd, M.Pd)
Nip. 198811062015041002

Medan, 08 Maret 2018
PRAKTIKAN,
(YUSLIANA )
NIM . 4171121039