BAB III KP AQUA tirta sibayakindo

BAB II
TEKNOLOGI

2.1.

Proses Produksi
Proses produksi line 5 gallon dilakukan melalui beberapa tahapan mulai

dari pengambilan air dari sumber mata air, penyaringan, water treatment,
pemberian ozon, hingga pengisian air pada galon (proses filter) sampai kepada
packaging.
Tirta Sibayakindo merupakan produk air mineral dalam kemasan, produk
utama yang dihasilkan oleh PT. Tirta Sibayakindo, yaitu:
1.

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK,) 600 ml

2.

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) 1.500 ml


3.

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) 5 Gallon

2.1.1.

Standar Mutu Bahan/Produk
Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo telah mendapatkan sertifikasi Quality

Management Systems ISO 9001: 2008 tentang sistem manajemen mutu pangan.
ISO 9001:2008 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu
yang menetapkan persyaratan – persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan
penilaian dari suatu sistem manajemen mutu yang bertujuan menjamin kesesuaian
dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau
persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut
ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

Sertifikasi lain yang telah diperoleh yaitu untuk Good Manufacturing
Pratices atau cara produksi yang baik dari NSF (National Sanitation Foundation)
sekaligus kualitas produk akhir sesuai dengan SNI 01-3553-2006 atau “Codex for

Bottle Water”. Pada awal 1999, AQUA berhasil memperoleh sertifikat SMK3
(Sertifikat Mutu Kesehatan dan keselamatan kerja) dan memperoleh sertifikat
HACCP (Hazard Abalysis Critical Control Point) dari SGS, Holland. HACCP
merupakan sebuah sistem yang mengkontrol kondisi makanan sesuai dengan tolak
ukur yang ditetapkan. Uji makanan ini akan cenderung kepada kemungkinan akan
bahaya yang ada dalam makanan tersebut sehingga daat dikatakan bahwa hazard
analysis dan critical point ini adalah sebuah sistem jaminan mutu makanan,
Standar mutu Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) pada PT. Tirta
Sibayakindo telah sesuai SNI 01-3553-2006 dan Peraturan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia Nomor 78/M-IND/PER/11/2016 tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia Air Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami, dan
Air Minum Embun secara wajib yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo
Kadar
Maksimum
No
Parameter
Satuan
Keterangan
yang

Diperbolehkan
A Fisika
1 Bau
Tidak berbau
Jumlah zat padat terlarut
2
mg/L
1.500
(TDS)
3 Kekeruhan
NTU
25
4 Rasa
Tidak berasa
5 Suhu
°C
Suhu udara ± 3°C
6 Warna
TCU
50


Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo
(Lanjutan)
Kadar
Maksimum
No
Parameter
Satuan
Keterangan
yang
Diperbolehkan
B Kimia
1 Air raksa
mg/L
0,001
2 Arsen
mg/L
0,05
3 Besi
mg/L

1,0
4 Fluorida
mg/L
1,5
5 Kadnium
mg/L
0,005
6 Kesadahan (CaCO3)
mg/L
500
7 Klorida
mg/L
600
8 Kromium, Valensi 6
mg/L
0,05
9 Mangan
mg/L
0,5
10 Nitrat, sebagai N

mg/L
10
11 Nitrit, sebagai N
mg/L
1,0
12 pH
6,5 – 9,0
13 Selenium
mg/L
0,01
14 Seng
mg/L
15
15 Sianida
mg/L
0,1
16 Sulfat
mg/L
400
17 Timbal

mg/L
0,05
Kimia Organik
1 Aldrin dan Dieldrin
mg/L
0,0007
2 Benzena
mg/L
0,01
3 Benzo (a) pyrene
mg/L
0,00001
4 Chlordane (total isomer) mg/L
0,007
5 Coloroform
mg/L
0,03
6 2,4 D
mg/L
0,10

7 DDT
mg/L
0,03
8 Detergent
mg/L
0,5
9 1,2 Discloroethane
mg/L
0,01
10 1,1 Discloroethane
mg/L
0,0003
Heptaclor dan heptaclor
11
mg/L
0,003
epoxide
12 Hexachlorobenzene
mg/L
0,00001

13 Gamma-HCH (Lindane)
mg/L
0,004
14 Methoxyclor
mg/L
0,10
15 Pentachloropanol
mg/L
0,01
16 Pestisida Total
mg/L
0,10
17 2,4,6 urichlorophenol
mg/L
0,01
18 Zat organik (KmnO4)
mg/L
10

Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo

(Lanjutan)
Kadar
Maksimum
No
Parameter
Satuan
Keterangan
yang
Diperbolehkan
C Mikro Biologi
Jumlah
Bukan air
per 100
50
perpipaan
ml
1 Total koliform (MPN)
Jumlah
per 100
10

Air perpipaan
ml
Tabel 2.1. Standar Mutu Kualitas Air Bersih pada PT. Tirta Sibayakindo
(Lanjutan)
Kadar
Maksimum
No
Parameter
Satuan
Keterangan
yang
Diperbolehkan
D Radio Aktivitas
Aktivitas Alpha (Gross
1
Bq/L
0,1
Alpha Activity)
Aktivitas Beta (Gross
2
Bq/L
1,0
Beta Activity)
Sumber: Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 78/M-IND/PER/11/2016

Pengawasan mutu pabrik PT. Tirta Sibayakindo terhadap bahan baku,
produk, mutu limbah, bangunan pabrik dan karyawan sepenuhnya oleh pabrik
pusat yang berada di Jakarta, laboratorium perusahaan Danone di Paris, Dinas
Kesehatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan Pemerintah Kabupaten Karo.
Pemerintah Daerah melalui Dinas Kehutanan, Dinas Sosial, Kantor Lingkungan
Hidup, Dinas Energi dan Pertambangan, Dinas Kebersihan, dan Dinas Kesehatan
mengadakan kunjungan maksimal 1 tahun sekali.

2.1.2.

Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan oleh PT. Tirta Sibayakindo pada produksi

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Line 5 gallon (Aqua Galon) terdiri dari
bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan. Ketiga jenis bahan tersebut
diuraikan sebagai berikut.

2.1.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk di
mana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau
merupakan bagian terbesar dari bentuk barang). Bahan baku utama yang
digunakan oleh PT Tirta Sibayakindo adalah air pegunungan yang mengalir
sendiri (Mountain Spring Water) yang berada di area pabrik di desa Doulu,
Brastagi. Mata air yang digunakan dalam produksi yaitu berasal dari rumah
sumber I dan satu sumber lagi berasal dari rumah sumber II. Akan tetapi rumah
sumber I sudah tidak digunakan lagi. Sumber mata air berjarak ± 100 m dari ruang
produksi terdekat pabrik. Untuk melindungi Sumber Mata Air maka Mata Air
dilindungi dengan pembuatan Rumah Sumber Permanen agar terlindung dari
resiko kontaminasi. Setiap minggu selalu dilakukan cleaning dan sanitasi pada
pipa dan tangki penampungan awal, juga setiap harinya lingkungan di sekitar juga
dibersihkan. Selain itu bahan baku yang digunakan adalah botol galon dan cap
(tutup galon) yang dipesan dari vendor yaitu PT. Namasindo. Berikut adalah
bahan baku produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Line 5 gallon (Aqua
Galon) pada Tabel 2.2.

N
o

1

2

Tabel 2.2. Bahan Baku Produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon)
Nama
Karakteristi
Gambar Bahan
Fungsi
Bahan
k
Bahan baku
Air
utama
Pegunungan
produk Line
(Mountain
5 gallon
Spring
(Aqua
Water)
Galon)
1. Tidak
pecah
Tempat
2. Tidak
Aqua Galon
pengisian
berbau
AMDK
3. Tidak
kotor

3

Cap Galon

1. Tidak oval
Penutup Aqua
2. Tidak
Galon
rusak

Sumber: PT. Tirta Sibayakindo

2.1.2.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu produksi
sehingga dapat meningkatkan mutu produk menjadi lebih baik. Bahan penolong
yang digunakan di PT. Tirta Sibayakindo untuk memproduksi air minum dalam
kemasan adalah ozon (O3). Ozon berfungsi untuk membunuh bakteri yang
berukuran kurang dari 1µ. Ozon ini dihasilkan oleh generator ozon dengan
menginduksi arus listrik tegangan tinggi 10 Kv ke dalam tabung yang berisi
udara O2 dengan ketentuan ozon yang dihasilkan harus berada di rentang
0,35 – 0,50 ppm.

2.1.2.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan
mutu produk menjadi bernilai guna dan bernilai estetika. Berikut adalah bahan
tambahan produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Line 5 gallon (Aqua
Galon) pada Tabel 2.3.
No

Tabel 2.3. Bahan Tambahan Produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon)
Gambar Bahan
Nama Bahan
Fungsi

1

2

Label Produk
Aqua Galon

Pemberi
keterangan pada
kemasan produk

Tissue
Desinfektan

Zat kimia untuk
membunuh
mikroorganisme

Sumber: PT. Tirta Sibayakindo

2.1.3.

Uraian Proses

2.1.3.1. Proses Water Treatment
Proses water treatment adalah proses yang bertujuan untuk menyaring
dan mensterilkan bahan baku sehingga menjadi air minum yang siap diminum dan
mengandung mineral yang tinggi. Uraian proses water treatment adalah sebagai
berikut:

1.

Air dari sumber mata air dipompakan ke Storage Tank yang berkapasitas
11.000 L di Rumah Sumber 2 dengan kecepatan volume 29 m3/detik.

2.

Air dipompa ke ruangan Green Sand 1 dan 2 masuk ke dalam Bag Filter
25/40 yang di dalamnya terdapat kantungan saringan (filter bag) yang terbuat
dari kain dimana fungsinya untuk menyaring cairan yang masih mengandung
kotoran atau ampas.

3.

Air dipompa masuk ke dalam Green Sand yang berfungsi menghilangkan
kandungan kimia yang tampak seperti lapisan berminyak di dalam air minum
atau air gunung. Cara kerja Green Sand adalah bereaksi dengan kandungan
kimia berupa zat besi, mangan, dan hidrogen sulfida di dalam air dan
membentuk endapan yang kemudian terperangkap dalam media filter.

4.

Air dialirkan kembali ke dalam Bag Filter 25/40 untuk disaring kembali.

5.

Air dari Bag Filter 25/40 dialirkan ke Buffer Tank yang berkapasitas 6.000 L
untuk disimpan sementara sebelum dipompakan ke ruangan Water Treatment.

6.

Pada ruangan Water Treatment, air dari Buffer Tank dipompakan masuk ke
dalam Storage Tank yang berkapasitas 3.000 L.

7.

Air dialirkan ke dalam Mesin Catridge Filter 5μ untuk menyaring
mikroorganisme yang berukuran 5μ agar nantinya dibuang ke tempat
pengolahan limbah.

8.

Air dialirkan ke dalam Mesin Catridge Filter 1μ untuk menyaring
mikroorganisme yang berukuran 1μ.

9.

Air dialirkan masuk ke dalam Mixing Unit untuk mencampurkan antara air
dan ozon O3 yang dihasilkan dari Mesin Ozonator yang berfungsi untuk
mematikan mikroorganisme yang memiliki ukuran lebih kecil dari 1μ.

10. Dan akhirnya air dialirkan ke dalam Finish Tank yang berkapasitas 1.000 L
untuk disimpan sementara sebelum dipompa ke bagian ruangan Filler.

2.1.3.2. Proses Pembersihan dan Pencucian Galon
Uraian proses pembersihan dan pencucian galon adalah sebagai berikut:
1.

Galon-galon yang berasal dari konsumen tiba di pabrik dengan dibawa
menggunakan Mobil Truk.

2.

Galon-galon yang diturunkan mobil truk kemudian diperiksa apakah ada yang
pecah atau retak, kalau pecah atau retak dibawah ke area pembelahan galon,
kalau tidak dibawa ke Line1, Line2, Line 3 dengan menggunakan conveyor.

3.

Galon-galon yang masuk ke area Checker QQ terdapat operator yang
bertugas untuk mencium bau dan memeriksa apakah ada kotoran di dalam
galon ataupun di badan galon. Jika masih ada bau atau kotoran, maka galon
disisihkan dan akan dibawa terlebih dahulu ke area Pre-Treatment. Pada area
Pre-Treatment galon akan dicuci secara manual oleh operator dengan
menggunakan alkohol dan detergen, jika sudah berih galon kembali
memasuki area Checker QQ, jika sudah tidak berbau galon dilanjutkan ke
area Washer dengan menggunakan conveyor.

4.

Di ruangan Washer, galon akan masuk ke tiap mesin di masing-masing Line.
Mesin pada Line 1 bernama Unit Aqua Technology (UAT), Line 2 bernama

Project Maintenance Technique (PMT), dan Line 3 bernama Neptune Kid
960. Uraian proses pada bagian Washer adalah sebagai berikut:
a.

Galon masuk ke bagian Pre-Wash. Disini, galon akan dibersihkan dengan
air biasa yang hangat dengan kekuatan tekanan air di rentang
2,5 ≤ 2,7 ≤ 3,0 bar.

b.

Galon masuk ke bagian Detergent. Disini, galon akan dicuci dengan
Detergent yang bernama MIP-CIP. Penggunaan detergent untuk satu kali
proses pencucian membutuhkan 3-6 mS/cm. Bahan detergent tersebut
akan ditembakkan pada galon dengan tekanan di rentang 2,0 ≤ 2,5 ≤ 3,5
bar dan temperatur detergent harus di rentang 60,0 ≤ 65,0 ≤ 75,0 °C
gunanya untuk membunuh kuman-kuman dan bakteri yang masih
terkandung baik di dalam galon maupun di badan galon.

c.

Galon masuk ke bagian Rinse. Disini, galon akan dibilas kembali dengan
menggunakan air dari sisa Final Rinse yaitu berupa air dengan campuran
ozon (O3). Tekanan yang diberikan yaitu 2,3 ≤ 2,8 ≤ 3,0 bar.

d.

Terakhir, galon masuk ke bagian Final Rinse. Disini, galon dicuci dengan
air dingin dengan campuran ozon yang berasal dari Finish Tank Water
Treatment guna membunuh mikroorganisme yang masih terkandung di
dalam galon. Tekanan yang diberikan yaitu 1 – 2 bar. Selanjutnya galon
akan berjalan pada conveyor menuju bagian Filler.

2.1.3.3. Proses Pengisian dan Pengemasan Air Minum pada Line 5 Gallon
(Aqua Galon)

Uraian proses pengisian dan pengemasan air minum pada line 5 gallon
(aqua galon) adalah sebagai berikut:
1.

Galon akan masuk ke bagian Filler. Air yang berasal dari Finish Tank Water
Treatment akan dipompa menuju Filler untuk mengisi setiap galon dengan
bantuan sensor untuk pengisiannya.

2.

Galon akan menuju mesin pemberi Cap (tutup galon) yang bernama Hopper
Cap. Saat sensor terhalang oleh galon, maka mesin Hopper Cap akan
menginjeksikan Cap-nya pada galon.

3.

Galon akan diberi Coding dengan bantuan sensor dan pencetak coding pada
badan galon dan Cap galon yaitu berupa kode batas masa penggunaan produk
atau di Aqua sekarang disebut dengan Best Before (baik digunakan sebelum)
dan tidak lagi menggunakan kode Expired.

4.

Setelah diberi Coding, galon akan diinspeksi kembali oleh operator pada
bagian Visual Isi/Inspeksi. Disini, galon akan dicek untuk terakhir kalinya
sebelum akan diangkat ke bagian Palletting. Beberapa hal yang diperiksa,
yaitu:
a.

Volume air galon. Jika volume air tidak sesuai standar yaitu 19 L, maka
operator memberi kode “V” pada badan galon sebagai penanda bahwa
Aqua Galon tersebut tidak layak dan harus dipinggirkan oleh operator di
bagian Palletting.

b.

Kondisi label pada badan galon. Jika sudah tidak bagus, maka operator
akan menempelkan label baru pada galon tersebut.

c.

Kondisi Cap galon. Jika cap galon tidak tertutup dengan sempurna, maka
operator akan memukul cap dengan sebilah kayu secara pelan untuk
menutupnya dengan sempurna. Jika kondisi cap galon tidak bagus, maka
operator akan menggunting bagian Cap galon sebagai penanda bahwa
Aqua Galon tersebut tidak layak dan harus dipinggirkan oleh operator di
bagian Palletting.

d.

Kondisi badan galon. Jika galon masih ada terlihat kotor, maka operator
akan memberi tanda pada badan galon agar galon disisihkan karena tidak
layak.

5.

Galon akan diangkat ke bagian Palletting dengan bantuan Forklift untuk
disimpan sementara di gudang penyimpanan.

6.

Terakhir, produk jadi Aqua Galon dibawa ke bagian Deportation untuk segera
didistribusikan ke konsumen dengan dibawa oleh Mobil Truk.
Flow Process Chart produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon) pada PT. Tirta

Sibayakindo dapat dilihat pada Lampiran L-1.

2.2.

Mesin dan Peralatan

2.2.1.

Mesin Produksi
Mesin-mesin yang digunakan dalam memproduksi Line 5 Gallon

(Aqua Galon) pada PT. Tirta Sibayakindo dapat dilihat pada Tabel 2.4.
No
1

Nama Mesin
Mesin Unit
Aqua
Technology
(UAT)

Tabel 2.4. Data Mesin Produksi
Spesifikasi
1. Kapasitas: 1200 galon/jam
2. Buatan: Perancis

Fungsi
Mencuci galon dan
mengisi air ke dalam
galon pada Line 1

2

3

4

No

5

6

7

8

9

Mesin
Project
Maintenance
Technique
(PMT)
Mesin
Neptune Kid
960
Mesin
Catridge
Filter 5μ dan


1. Kapasitas: 700 galon/jam
2. Buatan: Indonesia
1. Kapasitas: 960 galon/jam
2. Buatan: Perancis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Model: T-12ZWB3
Merk: CUNO
Max Pressure: 145 Psi
Max Temperature: 212°F
Year Built: 2010
Material: 316LSS
Ukuran Filter: 5μ dan 1μ

Mencuci galon dan
mengisi air ke dalam
galon pada Line 2
Mencuci galon dan
mengisi air ke dalam
galon pada Line 3
Menyaring
mikroorganisme
yang berukuran 5μ
dan 1μ pada air

Tabel 2.4. Data Mesin Produksi (Lanjutan)
Nama Mesin
Spesifikasi
Fungsi
1. Tipe: NFW 45AS
2. Buatan: German
3. Merk: BWT Wassertechnik
Pengubah O2
Mesin
GmbH
menjadi O3 guna
Ozonator
4. Series: 51356
membunuh bakteri
5. Pressure: 0,3 bar
pada air
6. Voltage: 100 – 240V/40vA
7. Frekuensi: 50 – 60 Hz
Semacam control
Mesin Water 1. Frekuensi: 27 Hz
panel untuk
Treatment
2. PV: 70 – 100
mengontrol semua
Unit
3. SV: 105
proses di Water
Treatment
Mesin
1. Frekuensi: 50 hZ
Memberikan tutup
Hopper Cap 2. Voltage: 380 V; 1,5KVA
pada galon
Tempat
penyimpanan air
1. Kapasitas: 3.000 L
sementara baik di
Storage Tank
2. Buatan: Indonesia
Rumah Sumber
maupun Water
Treatment
Mesin Pompa 1. Merk: LOWARA
Memompa air mulai
Mata Air
2. Buatan: Italy
dari Rumah Sumber
3. Voltage: 220 V, 500 VA
hingga ke bagian
4. Frekuensi: 50 Hz
Filler

5. Tipe: LTF-40-160/166
Sumber: PT. Tirta Sibayakindo

2.2.2.

Peralatan
Peralatan yang digunakan oleh PT. Tirta Sibayakindo dapat dilihat pada

Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Data Peralatan
No

Nama
Peralatan

Gambar Peralatan
1.
2.
3.
4.

Merk: Yale 30
Buatan: Jepang
Kapasitas: 3,5 Ton
Kecepatan Maksimum:
10,5 mph
5. Power: 48 HP

Forklift

1

Spesifikasi

Tabel 2.5. Data Peralatan (Lanjutan)
No

Nama
Peralatan

Pallet

2

3

Hand Truck

Gambar Peralatan

Spesifikasi
1. Merk: Krisbow KW17864
2. Dimensi: 1.200 x 1.000 x
150 mm
3. Material: HDPE/PPC
4. Berat Maksimum: 700
kg
1. Merk: Krisbow
5. Beban Maksimum:
150kg
6. Dimensi:
105x105x900mm

Sumber: PT. Tirta Sibayakindo

2.2.3.

Utilitas
Utilitas merupakan suatu unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam

suatu pabrik atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap

awal sampau tahap akhir. Sistem utilitas PT. Tirta Sibayakindo dapat dirincikan
sebagai berikut :
1.

Listrik
PT. Tirta Sibayakindo menggunakan jasa tenaga listrik dari PT. Perusahaan
Listrik Negara (PLN) untuk menjalankan mesin-mesin dan peralatan
produksi. Selain itu perusahaan juga memiliki beberapa ruangan khusus untuk
menangani masalah elektrikal tersebut yaitu:

2.

a.

Ruang Panel LV SDP

b.

Ruang Panel LV MDP

c.

Ruang Genset Caterpillar

d.

Ruang Travo 5.000 KVA

e.

Ruang Panel Cubical PLN

Telekomunikasi
Telekomunikasi digunakan perusahaan guna mendukung arus informasi dari
dalam dan luar perusahaan. Perusahaan menggunakan jasa telekomunikasi
dari PT. Telkom.

2.2.4.

Safety and Fire Protection
PT. Tirta Sibayakindo sangat mengutamakan keselamatan pekerja. PT.

Tirta Sibayakindo bersama dengan Danone Aqua percaya bahwa keselamatan dan
kesehatan kerja adalah penting dan setiap karyawan yang bekerja atau pihak
ketiga yang memasuki daerah pabrik berhak untuk selamat dan sehat. Selain itu,
PT. Tirta Sibayakindo juga memiliki Safety Rules dalam perusahaan, yaitu:

1.
2.

Mematuhi semua rambu Safety dan Higiene.
Memakai sepatu di area pabrik dan memakai APD (sepatu safety, sarung

3.
4.
5.

tangan, rompi safety, dan lain-lain) di area yang ditentukan saat bekerja.
Tamu wajib lapor dan mendapat induksi safety dari satpam.
Memastikan lingkungan, peralatan, dan mesin dalam kondisi aman.
Segera bertindak dan melaporkan jika menemukan kondisi dan perilaku yang

6.

tidak aman.
Semua truk yang masuk ke area pabrik, harus dilakukan pemeriksaan sesuai

7.

Check List.
Menjalankan prosedur menghentikan mesin, Lock Out Tag Out (LOTO).
Setiap ruangan pada lantai produksi di PT. Tirta Sibayakindo telah

dilengkapi petunjuk APD apa saja yang harus digunakan sebelum memasuki
ruangan tersebut. PT. Tirta Sibayakindo tidak hanya memberikan jaminan BPJS
dan jaminan pemeriksaan kesehatan tetapi juga memberikan perlindungan saat
pekerja ada di pabrik dengan memberi peralatan pelindung dan fire extinguisher.
Berikut adalah beberapa Alat Pelindung Diri (APD) dan Fire Extinguisher yang
digunakan oleh PT. Tirta Sibayakindo yang dapat dilihat pada Tabel 2.6.
No

Nama

1

Masker

2

Sarung
Tangan

3

Safety Shoes

Tabel 2.6. Data Safety and Fire Protection
Gambar
Fungsi
Melindungi organ pernafasan dengan cara
menyaring vemaran bahan kimia, mikroorganisme, partikel debu, aerosol, uap,
asap, ataupun gas
Melindungi jari-jari tangan dari api, suhu
panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik,
bahan kimia, benturan, pukulan, tergores
benda tajam ataupun infeksi dari zat
patogen seperti virus dan bakteri
Melindungi kaki dari benturan atau
tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan panas atau dingin, uap
panas, bahan kimia berbahaya ataupun
permukaan licin

4

Helm

5

Ear Muff dan
Ear Plug

No
6

7

8

9

10

Melindungi kepala dari benturan, pukulan,
atau kejatuhan benda tajam dan berat yang
melayang atau meluncur di udara

Melindungi telinga
ataupun tekanan

dari

kebisingan

Tabel 2.6. Data Safety and Fire Protection (Lanjutan)
Nama
Gambar
Fungsi
Melindungi mata dari paparan partikel
Kacamata
yang melayang di udara ataupun di air,
Pengaman
percikan benda kecil, benda panas, ataupun
uap panas
Melindungi wajah dari paparan bahan
kimia berbahaya, partikel yang melayang
Pelindung
di udara atau air, percikan benda kecil,
Wajah
panas ataupun uap panas, benturan atau
pukulan benda keras atau tajam, serta
pancaran cahaya.

Safety Belt

Membatasi gerak pekerja agar tidak
terjatuh atau terlepas dari posisi yang
diinginkan

Pakaian Steril

Melindungi
tubuh
agar
tidak
terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia
serta tidak mengontaminasi lingkungan
kerja di sekitarnya, seperti halnya di
Ruangan Filler harus dalam keadaan steril.

Fire
Extinguisher

Memadamkan atau mengendalikan api
sebagai pertolongan pertama pada situasi
darurat
yang
dirancang
untuk
penyelamatan jiwa atau asset berharga dari
bahaya kebakaran

Sumber: PT. Tirta Sibayakindo

Selain itu, PT. Tirta Sibayakindo juga menyediakan pompa hydrant di
area-area kerja yang rentan terjadi kebakaran untuk mengantisipasi apabila terjadi
kebakaran. Seluruh karyawan diberi pelatihan agar dapat menggunakan pompa
hydrant tersebut sehingga apabila terjadi kebakaran para karyawan dapat segera
menggunakan pompa-pompa hydrant yang tersedia untuk dapat memadamkan
api.
2.2.5.

Waste Treatment
Jenis pengolahan limbah dikategorikan menjadi limbah B3 dan limbah

Non-B3. Limbah B3 adalah setiap bahan sisa atau limbah suatu kergiatan proses
produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat serta
konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan
manusai. Limbah Non-B3 adalah sisa suatu kegiatan yang tidak mengandung
bahan berbahaya atau beracun. Berikut ini adalah kategori limbah yang terdapat
pada PT. Tirta Sibayakindo:
1.

Limbah B3
Pada PT. Tirta Sibayakindo terdapat limbah B3 yaitu cairan sisa dari proses
pencucian galon dengan menggunakan detergent. Limbah cairan tersebut
masih bersifat asam dan basa yang tinggi sehingga harus dilakukan penetralan
pH. Limbah tersebut diolah kembali di ruangan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL). Dengan menggunakan bahan HCl dan NaOH, cairan limbah

dinetralkan hingga pada rentang pH 6,4 – 8,4. Jika pH tersebut sudah
tercapai, maka air tersebut sudah dikatakan normal dan dapat dialirkan
kembali ke sungai.
2. Limbah Non-B3
Pada PT. Tirta Sibayakindo yang dikategorikan limbah Non-B3 adalah scrap
berupa galon atau botol yang cacat ataupun tidak layak dari hasil produksi
aqua galon, 1500 ml, dan 600 ml. Scrap galon dan botol tersebut kemudian
dibelah dan selanjutnya dijual kepada vendor yang ingin mengolah kembali
bahan plastik tersebut menjadi produk yang lain. Selain itu, sampah-sampah
seperti tisu, kertas, plastik, dan tisu nantinya akan dibuang ke tempat sampah
yang telah disediakan.

2.3.

Pembahasan Terkait Proses
Proses produksi Line 5 Gallon (Aqua Galon) pada PT. Tirta Sibayakindo

sudah menerapkan Full Automation Machine. Sehingga seluruh proses hanya
dilakukan oleh mesin yang bekerja dengan pengawasan kontrol oleh para operator
yang menjaga di setiap stasiunnya. Secara singkat, proses produksi Line 5 Gallon
(Aqua Galon) adalah sebagai berikut:
1.

Pengambilan air dari sumber mata air

2.

Water Treatment

3.

Pembersihan dan pencucian galon

4.

Pengisian dan pengemasan air minum pada line 5 gallon (aqua galon)

5.

Penyimpanan produk jadi di gudang penyimpanan

6.

Pendistribusian produk jadi ke konsumen
Mesin dan peralatan yang ada di PT. Tirta Sibayakindo kebanyakan dibeli

dari Itali, Jerman, Perancis, dan sebagian buatan dari Indonesia. PT. Tirta
Sibayakindo sangat menjunjung tinggi nilai kesehatan dan keselamatan kerja
(K3). Para pekerja telah dibekali Alat Pelindung Diri (APD) sehingga dapat
meminimalisir adanya kecelakaan kerja saat melakukan pekerjaan.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI (PTKLN) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NO.2 TAHUN 2004 BAB II PASAL 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO (Studi Kasus pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupa

3 68 17

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif dengan Teknik Information Search Terhadap Pemahaman Konsep IPS Peserta Didik Kelas III SDN Karang Tengah 3 Tangerang

0 48 193

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENGINFORMASIKAN TELKOMFLEXI MELALUI NEWSLETTER PADA KARYAWAN DI PT TELKOM Tbk DIVRE III BANDUNG

2 38 1

LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA 2013 UNTUK KELAS IPA BAB 1. Pangkat, Akar, dan Logaritma

0 47 1

Sistem informasi cuti tahunan pegawai berbasis website di Divisi Regional III PT.Telkom Jl.Supratman No.66 Bandung : laporan hasil praktek kerja lapangan

2 28 106

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

Uji Efektivitas Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) sebagai Larvasida terhadap Larva Aedes aegypti Instar III

17 90 58

Efektivitas Pemberian Ekstrak Ethanol 70 % Akar Kecombrang (Etlingera elatior) Terhadap Larva Instar III Aedes aegypti sebagai Biolarvasida Potensial Effectiveness of Giving 70% Ethanol Root Extract Kecombrang (Etlingera elatior) against Aedes aegypti lar

2 34 76

TUGAS OPERASI TEKNIK KIMIA III DIRECT IN

2 62 7