Pendidikan Karakter untuk Remaja (2)

URGENSI PENDIDIKAN
PERSPEKTIF ISLAM

KARAKTER

(AKHLAK)

UNTUK

REMAJA

DALAM

Di era globalisasi sasi seperti sekarang ini,para kaum muslimin lebih
mengutamakan kehidupan di dunia dibandingkan kehidupan di akhirat. Dengan
segala kemajuan teknologi dan perekonomian yang berkembang pesat,mereka
berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta yang sebaik-baiknya demi mencari
kesenangan duniawiah semata dan melupakan kehidupan setelah kematian.
Fenomena semacam ini juga ternyata berpengaruh besar terhadap akhlak kaum
muslimin terutama para remaja muslim. Meskipun telah banyak sarana
pendidikan seperti media cetak,elektronik,madrasah-madrasah bahkan kegiatan

dakwah-dakwah yang semakin berkembang maju tetapi nampaknya belum
cukup membawa dampak yang besar terhadap perbaikan akhlak remaja.
Perkembangan teknologi dan komunikasi masa kini belum dapat di filter dengan
baik oleh para kaum remaja sehingga lebih banyak memberikan dampak negatif
dari pada dampak positif.
Maraknya pemberitaan kasus pembegalan baik di media elektronik dan
media cetak yang kebanyakan dilakukan oleh remaja justru menjadikan remaja
yang lainnya terinspirasi meniru hal yang sama. Tidak hanya itu,mudahnya
akses internet bagi remaja memudahkan mereka untuk menonton film-film yang
berbau pornografi,bahkan sekarang ini pornografi bukan hal yang tabu lagi
karena tayangan-tayangan di TV pun sudah mengarah ke situ. Hal-hal inilah
yang menjerumuskan mereka kedalam pergaulan bebas. Corak budaya
berbusana remaja putri Islami masa kini pun sudah tidak sesuai dengan
tuntunan Al-Qur’an,meskipun banyak remaja putri yang mengenakan hijab tetapi
tidak semata-mata diniatkan untuk menutup aurat melainkan hanya mengikuti
trend fashion sehingga busana yang dikenakan tidak syar’i.Fenomena ini sesuai
dengan istilah “Berbusana tetapi telanjang” ,maksudnya berbusana muslim
tetapi ketat dan menerawang sehingga membentuk lekuk tubuh. Tujuan mereka
hanya ingin terlihat gaul dan eksis. Selain contoh tersebut masih banyak lagi
kerusakan lain pada remaja seperti misalnya penggunaan narkoba,minum

minuman keras,tawuran sampai kasus bunuh diri.
Penyimpangan-penyimpangan ini dapat terjadi karena pengaruh dari
lingkungan seperti teman sepermainan atau kurangnya perhatian dan
pendidikan dari orang tua.Salah satu karakteristik remaja yang dapat
menimbulkan berbagai masalah adalah
sering bereksperimentasi dan
bereksplorasi (Gunarsa :1989),karena itu mereka senang melakukan dan
mencoba hal-hal baru tanpa adanya pertimbangan yang matang dampak negatif
yang ditimbulkan. Untuk mengatasi hal tersebut maka lingkungan pendidikan
berperan penting dalam membentuk akhlak remaja. Lingkungan pendidikan
menurut perspektif Islam sama halnya dengan apa yang dinamakan Tri Pusat
Pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara,yakni lingkungan keluarga,lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat (Umar Tirtaraharjda: 2008 ).
1. Lingkungan Keluarga

Anak merupakan amanah dari Alloh SWT yang diberikan terhadap
orang tuanya. Anak yang baru dilahirkan dalam keadaan fitrah,artinya
bersih dari pengaruh eksternal (Hamdani Hamid : 2013). Mereka masih
berhati suci dan bersih tanpa dosa lalu kedua orang tuanyalah yang
memegang peranan penting pada perkembangan berikutnya. Dari riwayat

Abu Hurairah Rasullulloh SAW bersabda :
“ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Namun,kedua orang
tuanya mungkin dapat menjadikannya beragama Yahudi,Nasrani atau
Majusi (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadist tersebut dapat kita lihat bahwa orang tua adalah lingkungan
pertama atau pihak utama yang bertanggung jawab terhadap pendidikan
anaknya. Orang tua dituntut untuk mendidik anaknya menjadi pribadi
yang bertakwa kepada Alloh SWT.
2. Lingkungan Sekolah
Di zaman ini,keluarga tidak mungkin lagi dapat memenuhi seluruh
kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap iptek,karena itu sekolah
diharapkan akan memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi tersebut.
Dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah :108,yakni:

“ Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya.
Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa ( Masjid
Quba),sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di
dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Alloh SWT
menyukai orang-orang yang bersih”.
Dalam konteks sekarang ini yang dimaksud dengan masjid adalah

sekolah. Dalam perspektif islam sekolah berfungsi sebagai pengarah
perilaku anak agar tetap memperhatikan nilai keagamaan yang
didapatnya dari pendidikan keluarga dan tidak keluar dari bingkai normanorma Islam. Di dalam sekolah pun terjadi penyesuaian dengan teman
sebayanya. Teman sebaya tersebut memberikan dampak besar terhadap
akhlak dan perilaku seorang remaja. Islam pun menganjurkan kita untuk
berhati-hati memilih teman bergaul,seperti dalam hadist berikut ini :
“Seorang yang duduk (berteman)dengan seorang shalih dan orang
yang jelek adalah bagaikan berteman dengan penjual minyak misik dan
pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misik olehnya,engkau
bisa membeli darinya atau minimal mendapat baunya. Adapun berteman
dengan pandai besi,jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu
hangus terbakar,minimal engkau dapat baunya yang tidak enak”.
(HR.Bukhari No. 2101,dari Abu Musa)

Hadist ini menjelaskan tentang keutamaan bergaul dengan orangorang
yang
sholeh,pelaku
kebaikan,orang
yang
berakhlak

mulia,berilmu,bertata krama dan bersopan santun dan sebaliknya
melarang kita untuk bergaul dengan pelaku kejahatan,pembuat
bid’ah,pendosa dan perbuatan tidak terpuji lainya.
3. Masyarakat
Dalam perspektif Islam,masyarakat hendaknya di desain agar menjadi
masyarakat yang madani terhindar dari kejahiliyahan. Madani dapat
diartikan maju dalam peradaban,memiliki tata nilai islami dan tidak
tertinggal.
Sedangkan
masyarakat
jahiliyah
identik
dengan
kebodohan,kegelapan dan penuh dengan kemusyrikan.
Dari semua penjelasan di atas sangat jelas urgensi atau pentingnya
pendidikan akhlak bagi remaja. Akhlak adalah cerminan dari pribadi seseorang
dan akhlak akan menentukan sikap,perkataan dan perbuatan seseorang.
Seorang remaja yang berakhlak baik,maka setiap perbuatan,sikap dan
perkataannya juga akan baik. Sehingga akhlak yang baik menjadi identitas diri
sebagai remaja yang berakhlak mulia dan bertakwa kepada Alloh SWT.


DAFTAR REFERENSI
Nai’imah,Tri.2013.Handout Perkembangan Peserta Didik.
Tirtarahaja,Umar.,dkk.2008.Pengantar Pendidikan.Jakarta:PT.Rineka Cipta.
Hamid,Hamdani.,dkk.2013.Pendidikan
Islam.Bandung:CV.Pustaka Setia.

Karakter

http://educationforalls.blogspot.in/2013/05/pendidikan-karakter-dalamperspektif.html

Perspektif