Karakteristik Penderita TB Paru Kategori 2 Rawat Jalan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Lubuk Alung Sumatera Barat Tahun 2015-Juni 2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu dari upaya pembangunan
nasional

yang

diselenggarakan

secara

berkesinambungan

dalam

suatu

pembangunan yang terarah dan terpadu. Pembangunan kesehatan sendiri memiliki
tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
setiap masyarakat demi terwujudnya derajat kesehatan seluruh rakyat Indonesia

(UU No. 36 Tahun 2009). Adapun salah satu sasaran pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan status kesehatan dan gizi yang merupakan prioritas
pembangunan kesehatan. Sasaran tersebut dikembangkan menjadi sasaran yang
lebih kecil salah satunya adalah sasaran angka kesakitan penyakit menular
(Kemenkes, 2011).
Salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia
bahkan dunia adalah penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru). Penyakit
Tuberkulosis Paru adalah suatu penyakit menular disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis (Kemenkes, 2014). Proses terjadinya infeksi oleh
M.tuberculosis sebagian besar adalah secara inhalasi basil yang mengandung
droplet nuclei, khususnya yang berasal dari pasien TB paru dengan batuk
berdahak atau batuk berdarah yang mengandung basil tahan asam (BTA)
(Sudoyono, A.,dkk, 2010). Penyakit ini dapat menyebabkan kesakitan jutaan
orang per tahun, dan TB Paru juga sebagai koinfeksi dengan HIV (TB-HIV), serta
peningkatan kasus resisten terhadap pengobatan yang disebut sebagai TB multi
drug resistent (TB-MDR) (WHO, 2015).
1
Universitas Sumatera Utara

2


Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit yang pengendaliannya
menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDG’s) 2015
(Kemenkes, 2012). Tahun 2015 menjadi titik yang menentukan dalam perang
melawanan tuberkulosis, yang menandakan target TB secara global yang telah
disusun dalam MDGs, dan tahun 2015 sebagai transisi dari MDG’s menjadi era
baru dari Sustainable Development Goals (SDG’s), dan perubahan strategi dari
Srategi Stop TB menjadi Strategi End TB. Target yang ditetapkan dalam SDG’s
dari tahun 2016 hingga tahun 2035 adalah menurunkan angka kematian akibat TB
menjadi 95% lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2015, menurunkan
kejadian kasus baru TB menjadi 90% (