Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Terdapat tiga tujuan pelaporan keuangan menurut Statement of Financial
Accounting Concept (SFAC) No. 8 Bab 1 :

1.

2.

3.

menyediakan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditor tentang
pelaporan entitas yang pada nantinya digunakan untuk mengambil
keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor,
menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas oleh
investor, kreditur untuk mengukur seberapa efektif dan efisien
manajemen entitas melakukan pengelolaan dan tanggungjawab
komisaris untuk menggunakan sumber daya entitas, dan
menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu
entitas yang pada nantinya informasi ini memberikan masukan

manfaat untuk mengambil keputusan tentang penyediaan sumber daya
pada entitas.

Menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia, paragraf 7 (IAI,2007:1)
tujuan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Informasi dari laba (earning) mempunyai peran yang sangat penting bagi
pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan. Pihak internal dan
eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan
keputusan seperti pemberian kompensasi dan pembagian bonus kepada manajer,
pengukur prestasi atau kinerja manajemen, dan dasar penentuan besarnya
pengenaan pajak. Oleh karena itu kualitas laba menjadi pusat perhatian bagi
investor, kreditor, pembuatan kebijakan akuntansi, dan pemerintah.

1
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan SFAC No. 8 bab 3 tentang karakteristik kualitatif informasi
akuntansi, disebutkan bahwa salah satu ciri dari kualitas laba adalah relevan, yaitu

kemampuan laba dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan di masa
mendatang. Beberapa penelitian yang membahas kualitas laba yaitu Jonas dan
Blanchet (2000:358) yang memasukkan persistensi laba ke dalam determinan
kualitas laba. Ohlson (1995:673) yang memasukkan persistensi laba sebagai
sebuah ciri karakteristik laba yang memiliki value relevant, dengan demikian
maka persistensi laba yang terdapat dalam book-tax differences dapat membantu
investor dalam melihat nilai perusahaan.
Martani dan Persada (2010:214) menyatakan bahwa persistensi laba sering
digunakan sebagai pertimbangan kualitas laba karena persistensi laba merupakan
komponen dari karakteristik kualitatif relevansi yaitu predictive value. Persistensi
laba merupakan sesuatu yang menjadi pusat perhatian para pengguna laporan
khususnya mereka yang mengharapkan persistensi laba yang tinggi. Penman
(2001:340) menyatakan bahwa persistensi laba adalah laba akuntansi yang
diharapkan di masa mendatang (expected future earnings) yang tercermin pada
laba tahun berjalan (current earnings). Laba yang berkualitas adalah laba yang
dapat mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earning) dimasa depan, yang
ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kasnya (Penman, 2001:341).
Oleh karena persistensi laba merupakan unsur relevansi, maka beberapa
informasi dalam perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax difference)
yang dapat mempengaruhi persistensi laba, dapat membantu investor dalam

menentukan kualitas laba dan nilai perusahaan. Namun masih banyak pendapat

2
Universitas Sumatera Utara

yang mendukung dan menentang pernyataan mengenai apakah perbedaan laba
akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat mencerminkan informasi
tentang persistensi laba. Pendapat yang mendukung berasal dari beberapa literatur
analisis keuangan yang menyatakan bahwa naiknya laba yang dilaporkan oleh
manajemen yang disebabkan oleh pilihan metoda akuntansi dalam proses akrual
akan menyebabkan adanya perbedaan besar antara laba akuntansi dan laba fiskal.
Pendapat yang menentang bahwa perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dapat
mencerminkan informasi tentang persistensi laba sekarang adalah adanya suatu
penjelasan bahwa perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dapat dihasilkan
melalui strategi tax-planning.
Isu yang menarik untuk diteliti adalah mengenai perbedaan antara laba
menurut akuntansi dengan laba menurut perpajakan yang biasa disebut perbedaan
laba akuntansi dan laba fiskal (book tax differences). Terjadinya fenomena
perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book tax differences) ini menimbulkan
peluang terjadinya manajemen laba dan kualitas laba perusahaan (Martani dan

Persada, 2010:216). Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal terjadi karena
adanya perbedaan antara peraturan perpajakan dengan peraturan akuntansi
sehingga menghasilkan laba akuntansi dan laba kena pajak yang memiliki tujuan
berbeda. Selain adanya perbedaan tujuan, perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal
juga terjadi karena adanya perbedaan peraturan serta perhitungan antara akuntansi
dan perpajakan. Laba akuntansi adalah laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu yang dihitung berdasarkan peraturan akuntansi. Laba akuntansi
adalah salah satu informasi untuk menilai kinerja perusahaan. Laba kena pajak

3
Universitas Sumatera Utara

atau yang biasa disebut laba fiskal adalah laba perusahaan dalam satu periode
tertentu yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan. Laba fiskal bertujuan
untuk menjadi dasar perhitungan pajak yang adil (Poernomo, 2008:77). perbedaan
laba akuntansi dan laba fiskal dinilai relevan karena menyediakan tambahan
informasi mengenai komponen sementara dari laba dan arus kas serta
menyediakan informasi mengenai kualitas variabel keuangan (Tang, 2006:45).
Beberapa peneliti kualitas laba telah memusatkan perhatiannya pada selisih
antara laba akuntansi dan laba fiskal (Manzon dan Plesko, 2002:206; Mills dan

Newberry, 2002: dalam Lev dan Nissim, 2004:1067). Mereka berpendapat bahwa
perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat
memberikan informasi mengenai kualitas laba. Hanlon (2005:141) menggunakan
pajak tangguhan (deffered taxes) sebagai proksi perbedaan laba akuntansi dan laba
fiskal. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan
perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dalam jumlah
besar serta bernilai positif dan negatif (large positive book-tax differences dan
large negative book-tax differences) mempunyai laba yang kurang persisten

dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai book-tax differences dalam
jumlah kecil (small book-tax differences). Laba akuntansi dapat diukur melalui
laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak
sedangkan laba fiskal dapat ditentukan berdasarkan metode akuntansi, yaitu
metode akrual, setiap akhir tahun perusahaan diwajibkan melakukan rekonsiliasi
fiskal untuk menentukan besarnya laba fiskal dengan cara melakukan
penyesuaian-penyesuaian terhadap laba akuntansi berdasarkan peraturan pajak

4
Universitas Sumatera Utara


yang berlaku saat itu. Logika yang mendasarinya adalah adanya sedikit kebebasan
akuntansi yang diperbolehkan dalam pengukuran laba fiskal sehingga perbedaan
antara laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat memberikan
informasi tentang management discretion dalam proses akrual.
Hanlon (2005:162) juga menyatakan perbedaan laba akuntansi dan laba
fiskal (Book-tax difference) dapat digunakan sebagai proksi discretionary accrual,
berdasarkan pernyataan tersebut laba fiskal dapat digunakan sebagai benchmark
untuk mengevaluasi laba akuntansi. Apabila angka laba diduga oleh publik
sebagai hasil rekayasa manajemen, maka angka laba tersebut dinilai mempunyai
kualitas rendah, dan konsekuensinya adalah publik akan merespon negatif angka
laba yang dilaporkan tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dapat mewakili keleluasaan manajemen
dalam proses akrual, maka banyak penelitian menggunakan perbedaan tersebut
sebagai indikator manajemen laba dalam menilai kualitas laba.
Selain itu beberapa literatur analisi keuangan menegaskan peranan
perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal untuk menilai kualitas laba yang
dilaporkan oleh manajemen. Contohnya, Revsine, dkk (1999:633) menyatakan:
“A widening excess of book income over taxable income...represents a potential
danger signal that should be investigated, because... it might be an indication of


deteriorating earning quality”, Palepu dan Khanna (2000:3-11) dalam Hanlon
(2005:138) menyatakan bahwa semakin besar perbedaan antara laba akuntansi dan
laba fiskal menunjukkan “red flag” bagi pengguna laporan keuangan. Penman
(2001:612) juga menyatakan bahwa (book-tax differences) dapat digunakan

5
Universitas Sumatera Utara

sebagai diagnosa untuk mendeteksi adanya manipulasi pada biaya utama suatu
perusahaan.
Oleh karena perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dapat mewakili
keleluasaan

manajemen

dalam

proses

akrual,


maka

banyak

penelitian

menggunakan perbedaan tersebut sebagai indikator manajemen laba dalam
menilai kualitas laba (Joos, dkk, 2000:124; Mills dan Newberry, 2001:16;
Phillips,

dkk,

2003:516;

Wijayanti,

2006:118).

Joos,


dkk,

(2000:124)

membuktikan hubungan negatif antara laba dengan return saham perusahaan yang
mempunyai perbedaan besar antara laba akuntansi dan laba fiskal sebagai bukti
adanya manajemen laba. Mills dan Newberry, (2001:16) membuktikan bahwa
perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal berhubungan positif dengan insentif
pelaporan keuangan seperti financial distress dan pemberian bonus Phillips, dkk,
(2003:516) membuktikan adanya praktik manajemen laba dengan menggunakan
biaya pajak tangguhan sebagai proksi discretionary accrual. Terakhir, Lev dan
Nissim (2004:1069) menemukan bahwa rasio laba akuntansi terhadap laba fiskal
dapat memprediksikan pertumbuhan laba lima tahun kedepan, dan berhubungan
kuat (lemah) dengan return saham masa depan dalam perioda sebelum (sesudah)
penerapan (SFAS No. 109, FASB 1992)
Dari penelitian sebelumnya maka peneliti melakukan pengujian kembali
untuk meninjau kekonsistenan hasil penelitian dalam mengidentifikasikan
pengaruh perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) terhadap
persistensi laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2014. Berdasarkan latar belakang tersebut

6
Universitas Sumatera Utara

maka penelitian ini diberi judul ”Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi
Dan Laba fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual
Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”.
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah dikemuka

sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.

Apakah perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang besar dan kecil
berpengaruh terhadap persistensi laba akuntansi sebelum pajak satu

periode ke depan baik secara simultan dan parsial ?

2.

Apakah komponen laba akrual mempengaruhi perbedaan kecil dan
besar laba akuntansi dan laba fiskal terhadap persistensi laba
akuntansi sebelum pajak satu periode ke depan ?

1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1.

Untuk mengetahui perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang
besar dan kecil berpengaruh terhadap persistensi laba akuntansi
sebelum pajak satu periode ke depan baik secara simultan dan parsial.

2.

Untuk mengetahui perbedaan kecil dan besar laba akuntansi dan laba
fiskal yang dimoderasikan dengan komponen laba akrual berpengaruh
7
Universitas Sumatera Utara

terhadap persistensi laba akuntansi sebelum pajak satu periode ke
depan.
1.1.2 Manfaat Penelitian
1.

Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan perbedaan

laba akuntansi dan laba fiskal (Book-Tax Differences) dengan persistensi
laba masa depan.
2.

Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memudahkan memahami

tentang perbedaan temporer, perbedaan besar positif dan negatif laba
akuntansi dan laba fiskal yang berhubungan dengan persistensi laba
perusahaan, Serta sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya.
3.

Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan mengenai

pengaruh yang ditimbulkan dari perbedaan yang besar antara laba akuntansi
dan laba fiskal terhadap persistensi laba masa depan, sehingga dapat
membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat.
4.

Bagi Manajemen Perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan pandangan tambahan mengenai

penyajian perbedaan temporer yang besar di dalam laporan keuangan dan
pengaruhnya terhadap persistensi laba masa depan. Juga dapat memberikan

8
Universitas Sumatera Utara

informasi bagaimana peranan perbedaan temporer dalam pengelolaan laba
perusahaan.

9
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 53 101

Pengaruh laba tahun berjalan, akrual, dan arus kas terhadap persistensi laba dengan perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal sebagai veriabel moderating

3 16 99

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 15 93

Analisis Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dengan Laba Fiskal dan Komponen Laba Terhadap Persistensi Laba BAB 0

0 4 18

PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

3 9 14

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 5