Uji Perbedaan Sistem Jajar Legowo Terhadap Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) Pada Lahan Sawah Tadah Hujan
ABSTRACT
Sarlyones Kafisa. 2015. “the diverification test of pair row spacing toward rice
varieties on irrigated wet land”, supervised by Lisa Mawarni and Rosmayati. The
objective of the research was to study the diverification of pair row spacing to
growth and productivity of rice varieties on irrigated wet land. The research was
conducted in irrigated wet land sendang rejo district, Binjai, North Sumatera
from April until August 2015 using a split plot design with two factors and three
replications. The first factor was row spacing (control, row spacing 2:1, and row
spcacing 4:1) and the second factor was variety (ciherang, mekongga, and IR 64).
The results showed that rice variety was significantly effected the plant hight,
number of tillers, number of flag leaves, number of malai persample, 1000 grain
weight, harvest grain permalai, and productivity perplot. The highest plant hight
(72,14 cm) on mekongga variety and the lowest (67,06 cm) on ciherang variety,
the highest number of tillers (24,51 tillers) on IR 64 variety and the lowest (23,89
tillers) on mekongga variety, the highest number of flag leaves (31,52 cm) on
mekongga variety and the lowest (26,37 cm) on IR 64 variety, the highest number
of malai persample (27,85 g) on mekongga variety and the lowest (17,80 g) on IR
64 variety, the highest 1000 grain weight (29,23 g) on ciherang variety and the
lowest (25,96 g) on mekongga variety, the highest harvest grain permalai (3,36 g)
on control treatment with mekongga variety and the lowest (1,52 g) on raw
spacing 2:1 with IR 64 variety, and the highest productivity perplot (3,84 g) on
ciherang variety and the lowest (2,92 g) on IR 64 variety.
Keywords: row spacing, variety, rice
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Sarlyones Kafisa. 2015. “Uji Perbedaan Sistem Jajar Legowo Terhadap Beberapa
Varietas Padi (Oryza sativa L.) Pada Lahan Sawah Tadah Hujan”, dibimbing oleh
Lisa Mawarni dan Rosmayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan sistem jajar legowo dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi
pada beberapa varietas tanaman padi di lahan sawah tadah hujan. Penelitian
dilakukan di lahan sawah tadah hujan, Desa Sendang Rejo, Kecamatan Binjai,
Sumatera Utara dengan ketinggian 50 m dpl mulai bulan April hingga Agustus
2015. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan dua faktor dan
tiga ulangan. Faktor pertama yaitu sistem tanam jajar legowo (kontrol, jajar
legowo 2:1, jajar legowo 4:1) dan faktor kedua yaitu varietas padi (Ciherang,
Mekongga, dan IR 64). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman,
jumlah anakan, panjang daun bendera, berat malai per sempel, berat 1000 bulir,
berat gabah per malai, berat produksi per sub plot. Tinggi tanaman tertinggi
(72,14 cm) pada varietas Mekongga dan terendah (67,06 cm) pada varietas
Ciherang, jumlah anakan tertinggi (24,51 anakan) pada varieats IR 64 dan
terendah (23,89 anakan) pada varietas Mekongga, panjang daun bendera tertinggi
(31,52 cm) pada varietas Mekongga dan terendah (26,37 cm) pada varietas IR 64,
berat malai per sampel tertinggi (27,85 g) pada varieatas Mekongga dan terendah
(17,80 g) pada varieatas IR 64, berat 1000 bulir tertinggi (29,23 g) pada varietas
Ciherang dan terendah (25,96 g) pada varietas Mekongga, berat gabah per malai
tertinggi (3,36 g) pada kontrol dengan varietas Mekongga dan terendah (1,52 g)
pada jajar legowo 2:1 dengan varietas IR 64, berat produksi per sub plot tertinggi
(3,84 g) pada varietas Ciherang dan terendah (2,92 g) pada varietas IR 64.
Kata kunci: jarak tanam, varietas, padi
ii
Universitas Sumatera Utara
Sarlyones Kafisa. 2015. “the diverification test of pair row spacing toward rice
varieties on irrigated wet land”, supervised by Lisa Mawarni and Rosmayati. The
objective of the research was to study the diverification of pair row spacing to
growth and productivity of rice varieties on irrigated wet land. The research was
conducted in irrigated wet land sendang rejo district, Binjai, North Sumatera
from April until August 2015 using a split plot design with two factors and three
replications. The first factor was row spacing (control, row spacing 2:1, and row
spcacing 4:1) and the second factor was variety (ciherang, mekongga, and IR 64).
The results showed that rice variety was significantly effected the plant hight,
number of tillers, number of flag leaves, number of malai persample, 1000 grain
weight, harvest grain permalai, and productivity perplot. The highest plant hight
(72,14 cm) on mekongga variety and the lowest (67,06 cm) on ciherang variety,
the highest number of tillers (24,51 tillers) on IR 64 variety and the lowest (23,89
tillers) on mekongga variety, the highest number of flag leaves (31,52 cm) on
mekongga variety and the lowest (26,37 cm) on IR 64 variety, the highest number
of malai persample (27,85 g) on mekongga variety and the lowest (17,80 g) on IR
64 variety, the highest 1000 grain weight (29,23 g) on ciherang variety and the
lowest (25,96 g) on mekongga variety, the highest harvest grain permalai (3,36 g)
on control treatment with mekongga variety and the lowest (1,52 g) on raw
spacing 2:1 with IR 64 variety, and the highest productivity perplot (3,84 g) on
ciherang variety and the lowest (2,92 g) on IR 64 variety.
Keywords: row spacing, variety, rice
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Sarlyones Kafisa. 2015. “Uji Perbedaan Sistem Jajar Legowo Terhadap Beberapa
Varietas Padi (Oryza sativa L.) Pada Lahan Sawah Tadah Hujan”, dibimbing oleh
Lisa Mawarni dan Rosmayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan sistem jajar legowo dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi
pada beberapa varietas tanaman padi di lahan sawah tadah hujan. Penelitian
dilakukan di lahan sawah tadah hujan, Desa Sendang Rejo, Kecamatan Binjai,
Sumatera Utara dengan ketinggian 50 m dpl mulai bulan April hingga Agustus
2015. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan dua faktor dan
tiga ulangan. Faktor pertama yaitu sistem tanam jajar legowo (kontrol, jajar
legowo 2:1, jajar legowo 4:1) dan faktor kedua yaitu varietas padi (Ciherang,
Mekongga, dan IR 64). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman,
jumlah anakan, panjang daun bendera, berat malai per sempel, berat 1000 bulir,
berat gabah per malai, berat produksi per sub plot. Tinggi tanaman tertinggi
(72,14 cm) pada varietas Mekongga dan terendah (67,06 cm) pada varietas
Ciherang, jumlah anakan tertinggi (24,51 anakan) pada varieats IR 64 dan
terendah (23,89 anakan) pada varietas Mekongga, panjang daun bendera tertinggi
(31,52 cm) pada varietas Mekongga dan terendah (26,37 cm) pada varietas IR 64,
berat malai per sampel tertinggi (27,85 g) pada varieatas Mekongga dan terendah
(17,80 g) pada varieatas IR 64, berat 1000 bulir tertinggi (29,23 g) pada varietas
Ciherang dan terendah (25,96 g) pada varietas Mekongga, berat gabah per malai
tertinggi (3,36 g) pada kontrol dengan varietas Mekongga dan terendah (1,52 g)
pada jajar legowo 2:1 dengan varietas IR 64, berat produksi per sub plot tertinggi
(3,84 g) pada varietas Ciherang dan terendah (2,92 g) pada varietas IR 64.
Kata kunci: jarak tanam, varietas, padi
ii
Universitas Sumatera Utara