Analisis Daya Saing Industri Pariwisata di Kabupaten Samosir

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pariwisata

merupakan

kunci

pembangunan,

kesejahteraan

dan

kebahagian.Pariwisata saat ini sudah menjadi salah satu primadona dunia dan
menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia.Meningkatnya
destinasi dan investasi pariwisata, menjadikan pariwisata sebagai faktor kunci
dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan
infrastruktur.Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan,

dan

menjadi

salah

satu

sektor

ekonomi

yang

terbesar

dan

tercepat


pertumbuhannya di dunia.Meskipun krisis global terjadi beberapa kali, jumlah
perjalanan wisatawan internasional tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Industi pariwisata merupakan salah satu sektor yang strategis dan potensial
dalam pembangunan ekonomi.Hal ini dapat dilihat dari beberapa Negara yang
banyak menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan untuk memajukan
perekonomiannya. Kota-kota di dunia seperti Paris, London, Venezia, dan kota
lainnya yang juga dikenal sebagai kota dengan industri pariwisata yang sangat
maju dan modern, sehingga kota ini banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Pariwisata dapat dijadikan sebagai sektor unggulan bila daerah tujuan
wisata menarik, kompetitif dari segi kualitas, dibandingkan dengan produk dan
jasa dari daerah wisata lain. Daya saing pariwisata merupakan kapasitas usaha
pariwisata untuk menarik pengunjung asing maupun domestik yang berkunjung
pada suatu tujuam wisata tertentu. Peningkatan daya saing dapat dicapai dengan

1
Universitas Sumatera Utara

memanfaatkan sumber daya yang ada, meningkatkan kapabilitas pengelolaan
sehingga mempunyai daya saing (Grant,1991). Peningkatan yang dilakukan ini
membuat daerah tujuan wisata semakin diminati oleh wisatawan.Industri

pariwisata juga memberikan pendapatan bagi pemerintah daerah melalui pajak
hotel dan restoran, pajak parker, pajak akomodasi, pajak hiburan, dan lainnya.Hal
ini juga mendorong investasi pada infrastruktur di daerah kunjungan wisata
seperti pembangunan jalan, pemeliharaan obyek wisata, dan pengembangan pusatpusat perbelanjaan.
Indonesia saat ini juga sedang dalam tren pengembangan pariwisata.Hal
ini terlihat dari pariwisata Indonesia yang juga banyak dikunjungi oleh wisatawan
domestik dan juga wisatawan mancanegara.Banyaknya jumlah wisatawan yang
mengunjungi tempat-tempat wisata di Indonesia menjadi salah satu sumber
pemasukan daerah dan juga negara.Oleh sebab itu pemerintah berupaya
meningkatkan daya saing industri pariwisata yang ada di Indonesia.
Menurut Laporan Daya Saing Travel&Tourism 2013 yang dilakukan oleh
World Economic Forum (WEF), di ASEAN, Indonesia menuduki peringkat ke-4
setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Menyadari pentingnya memiliki daya
saing yang unggul dalam pariwisata Indonesia melalui Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif telah merumuskan program kerja yang tertuang dalam
Rencana Strategis Pengembangan Destinasi Pariwisata 2015-2019.
Adapun arah kebijakan dan strategi peningkatan daya saing pariwisata
yaitu: (1) Pemasaran dan Promosi Pariwisata Nasionali: menghasilkan kedatangan
wisatawan mancanegara sebanyakmungkin dan meningkatkan jumlah wisatawan


2
Universitas Sumatera Utara

nusantara, (2) Pengembangan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik
tujuan wisata dan tingkat daya saing baik didalam negeri maupun internasional,
(3) Pengembangan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi pengusaha lokal
dalam industri pariwisata nasional dan memperluas keragaman dan daya saing
produk dan jasa pariwisata di setiap destinasi, (4) Pengembangan Kelembagaan
Pariwisata: pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata dan
organisasi pariwisata nasional.
Dalam PP No.50 tahun 2011 (Pasal7 ayat a), tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025. Pemerintah telah menetapkan
lima puluh destinasi pariwisata yang berskala nasional. Kriteria Pengembangan
Destinasi Pariwisata berdasarkan RPJMN 2015-2019 yaitu: (1) Nilai daya tarik
(atraksi) yang berkualitas, (2) Kesiapan amenitas pariwisata (infrastruktur dan
sarana prasarana pariwisata, (3) Aksesibilitas (jaringan moda transportasi dan
konektivitas), (4) Kesiapan dan dukungan masyarakat dan Pemerintah Daerah, (5)
Tata kelola destinasi pariwisata, (6) Potensi Pengembangan Pasar Mancanegara
dan Nusantara.
Setiap DPN terdiri dari beberapa Kawasan Stategis Pariwisata Nasional

(KSPN).Sumatera

Utara

merupakan

salah

satu

Destinasi

Pariwisata

Nasional.Provinsi Sumatera Utara ini memiliki potensi/ obyek wisata yang besar
di beberapa kabupaten.Salah satu kabupaten yang mempunyai potensi wisata yang
cukup bagus dan menarik adalah Kabupaten Samosir, dimana terdapat Danau
Toba sebagai salah satu KSPN.

3

Universitas Sumatera Utara

Kabupaten Samosir merupakan hasil pemekaran dari induknya Kabupaten
Toba Samosir yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam
Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Kabupaten Samosir memiliki
letak wilayah yang sangat strategis, selain itu kita juga mengetahui bahwa wilayah
Kabupaten Samosir dikelilingi oleh Danau Toba.Oleh karena itu, Kabupaten
Samosir menempatkan Sektor Pariwisata sebagai salah satu sektor utama dalam
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).Kabupaten ini mempunyai banyak
obyek wisata yang dapat dikunjungi seperti wisata alam, wisata seni budaya dan
peninggalan sejarah.Kabupaten samosir memiliki 75 obyek wisata yang tersebar
dibeberapa kecamatan.
Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor potensial di Kabupaten
Samosir.Kontribusi industri pariwisata dalam struktur PAD dapat dilihat
padaTabel1.1 dijelaskan adanya sumbangan penerimaan daerah sektor pariwisata
terhadap PAD Kabupaten Samosir.
Tabel 1.1
Kontribusi sektor Pariwisata terhadapPendapatan Asli Daerah
Kabupaten Samosir
Tahun

2009
2010
2011
2012
2013
2014

PAD dari sektor
Pariwisata
50.197
80.068
146.698
169.818
166.114
200.566

PAD
Kab.Samosir
13906
11814

14201
17460
26661
43717

Kontribusi
(%)
0.36
0.68
1.03
0.97
0.62
0.46

Sumber: BPS Kab.Samosir 2015

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa sumbangan industri pariwisata
Kabupaten Samosir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Samosir selama

4

Universitas Sumatera Utara

enam tahun terakhir cenderung kecil. Destinasi pariwisata Samosir termasuk
dalam tahap Pembangunan dimana, nilai daya tarik tinggi, amenitas sudah
tersedia, aksesibilitas masih terbatas, dukungan masyarakat sudah ada, tata kelola
destinasi mulai dirintis, terjadi pertumbuhan pasar.
Industri pariwisata merupakan salah satu industri yang memegang peranan
penting dalam penerimaan daerah Kabupaten Samosir, untuk itu perlu adanya
pengembangan industri pariwisata baik itu obyek wisata atau fasilitas pendukung
lainnya dengan berpedoman meningkatkan perekonomian daerah. Peranan sektor
pariwisata terhadap perekonomian Kabupaten Samosir juga dapat dilihat dari
kontribusinya terhadap pembentukan Pendapatan Asli Daerah. Kontribusi industri
pariwisata ini dapat dilihat melalui pajak hotel dan restoran, pajak hiburan, dan
pajak parkir.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten
Samosir banyaknya kunjungan wisatawan ke Kabupaten Samosir pada tahun 2014
mengalami peningkatan sebesar 14,25 persen yaitu meningkat dari 149.779
wisatawan pada tahun 2013 menjadi 171.087 wisatawan pada tahun 2014, terdiri
dari 140.637 wisatawan nusantara dan 30.450 wisatawan asing.
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat, bahwa industri pariwisata belum

bisa memberikan kontribusi yang cukup mendukung dalam peningkatan PAD
Kabupaten Samosir tetapi masih bisa dikembangkan melihat data wisatawan yang
berkunjung mengalami peningkatan.Berdasarkan hal inilah penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul, “Analisis Daya Saing Industri Pariwisata
di Kabupaten Samosir”

5
Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan paparan dari latar belakang diatas serta untuk
memperjelas obyek penelitian, maka penulis membatasi dan merumuskan pokok
masalah yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat daya
saing pariwisata dan faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu daya saing
industri pariwisata Kabupaten Samosir.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat daya saing pariwisata dan faktor- faktor penentu daya saing
industri pariwisata Kabupaten Samosir.
1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan
refrensi untuk menambah pengetahuan tentang kondisi daya saing industri
pariwisata Kabupaten Samosir.

2.

Sebagai bahan masukan, koreksi maupun bahan pertimbangan oleh pengelola
obyek wisata dan merumuskan kebijakan-kebijakan pengelolaan obyek wisata
di Kabupaten Samosir.

3.

Sebagai referensi untuk penelitian-penelitian sejenis tentang kepariwisataan.

6
Universitas Sumatera Utara