Dasar dasar Pengukuran Elektronika docx

Dasar-dasar Pengukuran Elektronika
Definisi pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan yang sebenarnya sering dilakukan, baik dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung akan tetapi tidak sedikit seseorang yang
memperhatikannya, sehingga ketika ditanya tentang definisi mengenai kegiatannya tersebut
(pengukuran), maka banyak orang yang bingung menjawabnya. Beberapa contoh kegiatan
pengukuran yang biasa dilakukan diantaranya; seorang tukan kayu menggunakan meteran untuk
mengukur kayu yang hendak dipotog, seorang tukang batu-bata menggunakan selang-berisi air
untuk megukur kerataan pemasangan batu-bata yang sedang dibangun, seorang dokter
menggunakan stetoskop untuk mengetahui detak jantung si pasien yang sedang diperiksanya dan
lain sebagainya. Terus kemudian apa sih definisi tentang pengukuran (What is definition of
measurment)?. Pengukuran adalah kegiatan yang direncanakan untuk memperoleh informasi
kuatitatif tentang beberapa gejala fisik dengan membadingkan terhadap suatu referensi atau
standar. Sedangkan benda atau unit yang diukur, dalam teknik pengukuran disebut
dengan measurand.
Kategori Pengukuran
Terdapat tiga kategori umum dalam teknik pengukuran, yaitu: pengukuran langsung
(direct), pengukuran tak langsung (indirect) dan pengukuran dengan kesetimbangan (null).
a). Pengukuran langsung (direct measurement)
Pengukuran langsung merupakan pengukuran yang dilakukan dengan cara memegang
antara measurand dengan pengukur standar dan membandingkannya secara langsung. Contoh

pengukuran untuk jenis pengukuran secara langsung ini misalnya adalah sebuah mistar atau
meteran digunakan mengukur kabel yang hendak dipotong sesuai dengan ukuran yang
diinginkan. Misalnya kabel ingin dipotong dengan panjang 3,5 meter, maka yang dilakukan
adalah dengan memegang ujung kabel dan 0 cm meteran dan menariknya sepanjang meteran
hingga nilai 3,5 meter.
b). Pengukuran tak langsung (indirect measurement)
Pengukuran tak langsung merupakan mengukur sesuatu dengan pembanding yang bukan
sebenarnya sehingga pengukuran tak langsung ini sering dipertanyakan tentang keakuratannya.

Pengukuran tak langsung ini sering digunakan ketika pengukuran langsung sulit atau bahaya
untuk dilakukan. Contoh pengukuran tak langsung: Pengukuran temperatur pada tungku batubara pembengkit listrik tenaga uap batu-bara, pengukuran suhu didalam tungku pabrik peleburan
baja, pengukuran kedalaman laut, pengukuran tekanan darah (sphygmomanometri) dsb.
c). Pengukuran kesetimbangan (null measurement)
Pengukuran kesetimbangan dilakukan dengan membandingkan suatu sumber terkalibrasi
terhadap measurand yang tidak diketahui dan kemudian mengaturnya (adjusting) salah satu atau
lebih kalibrator hingga perbedaan antara keduannya adalah nol. Contoh aplikasi pengukuran
kesetimbangan ini bisa dijumpai pada pengukuran tegangan pada interkoneksi sistem tenaga
listrik, pengukuran kesetimbangan untuk aplikasi jembatan wheatsone. Pengukuran sumber
tegangan yang tidak diketahui nilainya dengan sebuah regulator power supply sebagai
kalibratornya.


Gambar 1.1 Alat ukur pengukur kesetimbangan
Hasil Pengukuran
Perlu diketahui, bahwa dalam pengukuran paling tidak terdapat tiga hasil yang didapatkan,
ketiga hasil pengukuran tersebut apa saja? Yaitu:
1.

Nilai (Value), besaran dari gejala yang diperlihatkan dalam ke bentuk satuansatuan (units). Nilai pengukuran sering diperoleh dengan merata-ratakan hasil-hasil
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang. Nilai terukur kemungkinan berbeda (ada
ketidaksesuaian) dari nilai yang sebenarnya dikarenakan adanya error (kesalahan).

2.

Satuan (Units), satuan merupakan kuantitas yang berkaitan dengan standar-standar yand
didefinisikan

secara

internasional


(muatan,

kuat

arus

dll).

Sistem

SI (system

international) merupakan kumpulan satuan-satuan yang hampir digunakan untuk ilmu
pengetahuan dan keteknikan diseluruh dunia.
3.

Uncertainty, uncertaity atau ketidaktentuan ini bisa diartikan sebagai suatu estimasi
sedikit banyak nilai pengukuran dapat diulang atau diperkirakan agar sesuai dengan nilai
yang sesungguhnya.


Faktor-faktor pengukuran
Suatu pengukuran yang baik mencakup beberapa faktor-faktor pengukuran. Beberapa
faktor penting dalam pengukuran tersebut adalah: (kesalahan,vaidity,
repeatibility, presisi, akurasi dan resolusi).