LAPORA FISIOLOGI HEWAN STRUKTUR JANTUN
A. JUDUL
Struktur Anatomi Jantung Mammalian dan Menghitung Denyut Nadi dan Cardiac Output
B. LATAR BELAKANG
Setiap organisme multiseluler yang telah memiliki system kardiovasa selalu
mendistribusikan darahnya ke seluruh tubuh untuk mensuplai segala kebutuhan sel
sebagain struktur dasar fungsional kehidupan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup.
Jantung dalam hal ini berperan sebagai pompa sehingga darah dapat mengalir melalui
pembuluh daah (vasa) ke seluruh jaringan. Pengamatan struktur anatomi mikroskopis
jantung mamalia (kambing) merupakan dasar untuk memahami fungsi fisiologis jantung.
Jantung sebagai pompa darah selalu berkontraksi secaraterus menerus dan ritmis.
Manifestasi kontraksi jantung tersebut dapat dirasakan pada seluruh pembuluh arteri
berupa denyut nadi (pulsus). Pulsus merupakan salah satu indicator parameter fungsi
fisiologis hewan maupun manusia.
C. TUJUAN
1. Mengamati struktur anatomi mikroskopis jantung mamalia
2. Mengukur denyut nadi (pulsus) pada arteri radialis
3. Mengidtung cardiac output (CO)
D. METODE
1. Alat dan Bahan
Scalpel
Pinset
Klem
Oenusuk
Gunting
Bak paraffin
Jam (stop watch)
Tally counter
Spesimen jantung kambing segar
2. Langkah Kerja
Pengamatan Struktur Anatomi Jantung Mamalia
1) Siapkan jantung kambing yang akan diamati pada bak paraffin
2) Sebelum dilakukan pengirisan amati bagian-bagian jantung tersebut secara
seksama dari bagian luar terlebih dahulu kemudian lanjutkan ke bagian
dalam
a)
b)
c)
d)
Pericardium
Apeks jantung
Atrium kanan
Atrium kiri
e) Ventrikel kakan
f) Ventrikel kiri
g) Trieus aorta
h) Arteri pulmonalis
i) Vena cava interior
j) Vena cava exterior
k) Arteri corona
3) Lakukan pegirirsan melalui bagian median jantung kemudian amatilah
bagian-gabian dalamnya
4) Amati perbedaan struktur otot atrium dan ventrikel, otot ventrikel kiri dan
ventrikel kanan, dinding arteri dan vena, valvula bikuspidalis dan
trikuspidalis
5) Gambarlah struktur anatomi jantung.
Menghitung Denyut Nadi dan Cardiac Output
1) Tempelkan ketiga jari pada pergelangan tangan di atas arteri radialis
dengan sedikit menekan kemudian sedikit kurangi tekanan tersebut sampai
terasakan denyut nadi
2) Hitunglah banyaknya denyutan dalam seiap menit untuk mempermudah
biasanya cukup dihitung banyaknya denyutan dalam 15 detik
3) Hasilya dikalikan 4 untuk mendapatkan banyaknya denyutan permenit
yang merupakan manifestasi frekuensi denyut jantung permenit (heart rate
= HR)
4) Lakukan kegiatan olahraga (lari, naik turun tangga) kurang lebih selama 10
menit
5) Lakuakn pengukuran danyut nadi seperti langkah pertama denagn data
hasil pengukuran kedua
6) Menghitung cardiac output dengan menggunakan rumus
Cardiac ouput (CO) = HR x SV
No
Nama
Sebelum
Sesudah
HR
SV
CO(ml/menit) HR
SV
CO(ml/menit)
1.
Rizka Budiasti
63
70
4410
108
70
7560
2.
84
70
5880
109
70
7630
3.
Utami Amardi
Putri
Fitri P
50
70
3500
80
70
5600
4.
Irfan Aziz N
66
70
4620
108
70
7560
5.
Annisa Milda
92
70
6440
128
70
8960
6.
116
70
8120
132
70
9240
7.
Moh. Galang
Eko W
-
8.
Martha Lina
87
70
6090
107
70
7490
9.
Aulia
92
70
6440
125
70
8700
10.
Elizabeth Diani
90
70
6300
95
70
6650
11.
66
70
4620
83
70
5810
12.
Anton
Pandapotan
Rany Zeinita
62
70
4340
82
70
5740
13.
Maria Olivia
14.
Dwi Arum Sari
95
70
6650
106
70
7420
15.
Lia
Pramusinthia D
Ahmad
Arifandy H
Kurnia Cahyani
110
70
7700
130
70
9100
98
70
6860
131
70
9170
75
70
5250
89
70
6230
68
70
4760
110
70
7700
19.
Wahyu Nuryadi
H
Nrangwesthi W
96
70
6720
132
70
9240
20.
Lain Miftahu S
78
70
5460
96
70
6720
21.
Aji Suhandy
78
70
5460
127
70
8890
22.
Furry Mei N
82
70
5740
96
70
6720
23.
84
70
5880
120
70
8400
24.
Lulu
Khairunnisa
Hilda Afrianti B
106
70
7420
135
70
9450
25.
Sofia Latifah
85
70
5950
111
70
7770
26.
52
70
3640
97
70
6790
76
70
5320
169
70
11530
28.
Rahma Berlianti
S
Hilman
Muannis
Arin Pradinasari
70
70
4900
83
70
5810
29.
Listya Minarti
89
70
6230
134
70
9380
30.
Luthfi Apriliani
50
70
3500
85
70
5950
31.
M. Iqbal
Perdana
Setyo
Sulisttyono
-
66
70
4620
75
70
5250
85
70
5950
102
70
7140
16.
17.
18.
27.
32.
33.
34.
Tinuk N
E. HASIL
88
70
6160
91
70
6370
F. PEMBAHASAN
1. Struktur dan Anatomi Jantung :
Praktikum pengamatan struktur anatomi jantung mammalia ini dilaksanakan di
Laboratorium Zoologi FMIPA UNY. Percobaan ini bertujuan untuk mengamati struktur
dan anatomi jantung. Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa ada beberapa bagian
yang bisa diamati. Dapat dilihat perbedaan antara hasil pengamatan dan gambar jantung
dari dasar teori.
Untuk bagian lainnya hampir sama dengan dasar teori, namun untuk bagian vena
cava superior kami belum bisa menemukannya. Hal ini disebabkan karena
pembedahannya yang mungkin kurang sempurna atau karena terlalu tipis, tidak dapat
dilihat mata. Pada gambar diatas terdapat beberapa bagian dalam maupun luar jantung
mamalia (kambing).Setiap bagian tersebut mempunyai peranan masing-masing dalam
mendukung kinerja jantung sebagai sistem kardiovaskuler.
Berikut ini beberapa fungsi dan peranan setiap bagian tersebut :
Bagian Luar
1. Perikardium: Selaput pembungkus jantung yang tersusun atas jaringan ikat padat
(fibrosa). Bagian terdiri dari dua komponen yaitu perikardium visceral (sebelah
dalam) dan perikardium parietalis (sebelah luar). Antara jantung dan perikardium
terdapat rongga (kantung) perikardium yang berisi cairan perikardial sehingga
jantung dapat bergerak leluasa dan untuk melindungi jantung dari kerusakan dan
gesekan.
2. Apeks jantung: bentuknya bulat dan susah ditentukan secara radiografi, kalau dapat
ditentukan biasanya berada setinggi rawan iga keenam, dibawah dan medial tempat
terabanya detak apeks. Detak apeks yang berasal dari jantung umumnya dapat diraba
di dada sebelah kiri,selain itu derak apeks juga dihasilkan oleh gerak jantung kiri
yang cukup rumit ketika kontraksi.
3. Atrium jantung: dibagi menjadi dua, yaitu atrium kanan dan atrium kiri yang
merupakan dua ruangan kecil pada jantung mamalia dengan otot tipis. Bagian ini
berfungsi sebagai penerima darah secara pasif. Berdasarkan tersebut, yaitu hanya
berfungsi sebagai penerima darah secara pasif maka otot atrium lebih tipis. Atrium
kanan berada sesisi dengan bronkus lobus atas bagian suprahepatik vena kava inferor
dan hati, sedangkan atrium kiri berada dibelakang ventrikel kanan yang merupakan
bagian kanan jantung.
4. Ventrikel jantung: dibagi menjadi dua, yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang
merupakan dua ruangan besar pada jantung dengan otot yang lebih tebal daripada
atrium.Bagian ini berfungsi sebagai pemompa darah, ventrikel kiri memompa darah
ke seluruh tubuh sedangkan ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru.
Oleh karena fungsi inilah maka otot ventrikel lebih tebal dan lebih kuat daripada otot
atrium. Selain itu karena peranan ventrikel kiri yang lebih besar dari ventrikel kanan
maka otot ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan.
5. Truncus aorta
6. Arteri pulmonalis: arteri ini dibagi menjadi dua yaitu arteri pulnonalis kanan dan
arteri pulmonalis kiri. Arteri pulmonalis kanan lebih panjang dan lebar daripada yang
kiri
7. Arteri coronaria: dibagi menjadi dua bagian, yaitu arteri coronaria kanan dan arteri
coronaria kiri. Arteri coronaria kanan merupakan pembuluh yang berasal dari sinus
aortikus anterior (kanan) dan fungsi arteri coronaria kanan adalah memberikan darah
pada ventrikel kanan (kecuali bagian kiri dinding arteriornya), bagian kanan dinding
belakang ventrikel kiri dan sebagian sekat antarventrikel, sedangkan arteri coronaria
kiri merupakan pembuluh yang berasal dari sinus aortikus kiri, dibelakang batang
pulmonalis. Arteri ini memberikan darah pada hampir seluruh ventrikel kiri.
8. Vena cava anterior dan vena cava posterior: Vena kava anterior terletak turun
disebelah kanan aorta ascendens,dan menerima darah dari vena azigos kemudian
bermuara di atrium kanan. Sedangkan vena kava inferior berada dalam rongga dada
sepanjang 2-3 cm, kemudian bermuara di atrium kanan setelah menembus lubang di
tendo sentral diafragma.
Bagian dalam
1. Septum interventrikularis: Sekat yang membatasi antar ventrikel yaitu ventrikel kiri
dan kanan
2. Valvula bikuspidalis,valvula trikuspidalis dan valvula seminularis
a. Valvula bikuspidalis: katup yang ada diantara atrium kiri dengan ventrikel kiri
(katub berdaun dua). Katub ini berfungsi mencegah agar darah dalam ventrikel
kiri tidak kembali ke atrium kiri ketika jantung memompa darah.
b. Valvula trikuspidialis: Katup yang ada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan
(katub berdaun tiga). Katub ini berfungsi mencegah agar darah dalam ventrikel
kanan tidak kembali ke atrium kanan ketika jantung memompa darah.
c. Valvula Semilunaris: katub yang terdapat pada tempat keluarnya nadi dari
jantung. Katub ini berbentuk bulat sabit dan berfungsi menjaga agar darah dalam
pembuluh nadi (aorta) tidak kembali ke ventrikel.
3. Muskulus papillaris
Berkas otot-otot tebal yang ada di sebelah dalam dinding ventrikel dan berbentuk
puting.
4. Chorda tendinea
Benang-benang tendon tipis yanga ada di tepi bawah muskulus papiliaris.
Benang-benang ini mempunyai kaitan kedua yaitu pada katup atrioventrikuler, kaitan
ini menghindarkan kelopak katup terdorong masuk dalam atrium bila ventrikel
kontraksi
Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah ( disebut
diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah
yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) akan
mengalir ke seluruh tubuh mengalir melalui dua vena terbesar (vena cava) menuju ke
dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir ke dalam vena pulmonalis
menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar
dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
2. Menghitung Denyut Nadi dan Cardiac Output (CO)
Praktikum pengamatan struktur anatomi jantung mammalian ini dilaksanakan di
Laboratorium Zoologi FMIPA UNY. Praktikum ini betujuan untuk mengukur denyut
nadi (pulsus) dan menghitung Cardiac Output (CO). hasil dari data kelas yang
didapakan adalah sebagai berikut:
No
Nama
Sebelum
Sesudah
HR
SV
CO(ml/menit) HR
SV
CO(ml/menit)
1.
Rizka Budiasti
63
70
4410
108
70
7560
2.
84
70
5880
109
70
7630
3.
Utami Amardi
Putri
Fitri P
50
70
3500
80
70
5600
4.
Irfan Aziz N
66
70
4620
108
70
7560
5.
Annisa Milda
92
70
6440
128
70
8960
6.
116
70
8120
132
70
9240
7.
Moh. Galang
Eko W
-
8.
Martha Lina
87
70
6090
107
70
7490
9.
Aulia
92
70
6440
125
70
8700
10.
Elizabeth Diani
90
70
6300
95
70
6650
11.
66
70
4620
83
70
5810
12.
Anton
Pandapotan
Rany Zeinita
62
70
4340
82
70
5740
13.
Maria Olivia
14.
Dwi Arum Sari
95
70
6650
106
70
7420
15.
Lia
Pramusinthia D
Ahmad
Arifandy H
Kurnia Cahyani
110
70
7700
130
70
9100
98
70
6860
131
70
9170
75
70
5250
89
70
6230
68
70
4760
110
70
7700
19.
Wahyu Nuryadi
H
Nrangwesthi W
96
70
6720
132
70
9240
20.
Lain Miftahu S
78
70
5460
96
70
6720
21.
Aji Suhandy
78
70
5460
127
70
8890
22.
Furry Mei N
82
70
5740
96
70
6720
23.
84
70
5880
120
70
8400
24.
Lulu
Khairunnisa
Hilda Afrianti B
106
70
7420
135
70
9450
25.
Sofia Latifah
85
70
5950
111
70
7770
16.
17.
18.
26.
52
70
3640
97
70
6790
76
70
5320
169
70
11530
28.
Rahma Berlianti
S
Hilman
Muannis
Arin Pradinasari
70
70
4900
83
70
5810
29.
Listya Minarti
89
70
6230
134
70
9380
30.
Luthfi Apriliani
50
70
3500
85
70
5950
31.
66
70
4620
75
70
5250
85
70
5950
102
70
7140
33.
M. Iqbal
Perdana
Setyo
Sulisttyono
-
34.
Tinuk N
88
70
6160
91
70
6370
27.
32.
Dapat dilihat bahwa:
- Rata-rata HR sebelum kegiatan
- Rata-rata HR setelah kegiatan
- Rata-rata Cardiac Output (CO) sebelum kegiatan
- Rata-rata Cardiac Output (CO) setelah kegiatan
: 80.16
: 108.9
: 5642.9 ml/menit
: 7611.9 ml/menit
Denyut nadi (pulsus) dapat dirasakan melalui pembuluh darah superfisial seperti
arteri radialis. Pulsus merupakan manifestasi dari kontraksi jantung. Efek Windkessel
yaitu aorta akan mengembang jika ventrikel berkontraksi sehingga darah dari ventrikel
dapat tertampung dalam aorta dan diteruskan ke arteri. Aorta mempunyai daya
kompliarus (peregangan) yang sangat tinggi.
Ada dua faktor yang bertanggung jawab bagi kelangsungan denyutan nadi yang
dapat dirasakan. Pertama pemberian darah secara berkala dalam selang waktu pendek
dari jantung ke aorta, yang tekanannya berganti-ganti, naik turun dalam pembuluh darah.
Kedua elastisitas dinding arteri yang memungkinkannya meneruskan darah dalam aliran
balik. Bila dinding tidak elastis seperti dinding sebuah gelas, masih ada pergantian
tekanan tinggi rendah dalam sistole dan diastole ventrikel, namun dinding tersebut tidak
dapat melanjutkan aliran dan mengembangkan aliran hingga denyutan pun tidak dapat
dirasakan.
Frekuensi denyut jantung (HR, heart rate) yaitu banyak denyut jantung permenit.
Stroke volume (SV) yaitu volume satu kali pompa yang merupakan volume akhir diastole
dikurangi volume akhir sistole. Volume akhir diastole tergantung regangan (komplains),
tekanan mendorong (filling pressure) vena cava. Cardiac output (CO) adalah banyaknya
darah yang dipompa selama satu menit. Cardiac output merupakan hasil kali stroke
volume dengan frekuensi denyut jantung. Cardiac output merupakan hasil perkalian
antara stroke volume (volume kuncup) dengan frekuensi denyut jantung permenit. Stroke
volume yaitu volume darah yang dipompa oleh jantung dalam sekali pompa dengan rata rata untuk orang dewasa 70 ml.
Hukum Starling (Starling’s law) yaitu makin tinggi regangan pada otot jantung,
maka makin kuat kontraksinya.
G. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa: Denyut nadi (pulsus) rata-rata
praktikan yang didapatkan sekitar 80.16/menit, pada saat sebelum melakukan kegiatan
dan setelah melakukan kegiatan, rata-rata denyut nadinya sekitar 108.9/menit. Denyut
nadi terjadi karena adanya kontraksi otot jantung. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Cardiac output yaitu volume stroke akan meningkat jumlah volume stroke/laju jantung
dipengaruhi oleh banyaknya jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh karena aktivitas
tertentu. Untuk menghitung Cardiac Output (CO) yaitu HR (Heart Rate) x SV (Stroke
Volume)
H. DAFTAR PUSTAKA
Gardner
Gray
O’Rahilly.
1995.
Anatomi
Kajian
Ranah
Tubuh
Manusia
(Terjemahan).Jakarta : UI Press
Kartolo Wulangi. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdikbud
Nurcahyo, Heru, Tri Harjana. 2013. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Dasar.
Yogyakarta: FMIPA UNY
Pearce, Enelin. 1995. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia
Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi manusia. Malang: FMIPA UNM
Struktur Anatomi Jantung Mammalian dan Menghitung Denyut Nadi dan Cardiac Output
B. LATAR BELAKANG
Setiap organisme multiseluler yang telah memiliki system kardiovasa selalu
mendistribusikan darahnya ke seluruh tubuh untuk mensuplai segala kebutuhan sel
sebagain struktur dasar fungsional kehidupan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup.
Jantung dalam hal ini berperan sebagai pompa sehingga darah dapat mengalir melalui
pembuluh daah (vasa) ke seluruh jaringan. Pengamatan struktur anatomi mikroskopis
jantung mamalia (kambing) merupakan dasar untuk memahami fungsi fisiologis jantung.
Jantung sebagai pompa darah selalu berkontraksi secaraterus menerus dan ritmis.
Manifestasi kontraksi jantung tersebut dapat dirasakan pada seluruh pembuluh arteri
berupa denyut nadi (pulsus). Pulsus merupakan salah satu indicator parameter fungsi
fisiologis hewan maupun manusia.
C. TUJUAN
1. Mengamati struktur anatomi mikroskopis jantung mamalia
2. Mengukur denyut nadi (pulsus) pada arteri radialis
3. Mengidtung cardiac output (CO)
D. METODE
1. Alat dan Bahan
Scalpel
Pinset
Klem
Oenusuk
Gunting
Bak paraffin
Jam (stop watch)
Tally counter
Spesimen jantung kambing segar
2. Langkah Kerja
Pengamatan Struktur Anatomi Jantung Mamalia
1) Siapkan jantung kambing yang akan diamati pada bak paraffin
2) Sebelum dilakukan pengirisan amati bagian-bagian jantung tersebut secara
seksama dari bagian luar terlebih dahulu kemudian lanjutkan ke bagian
dalam
a)
b)
c)
d)
Pericardium
Apeks jantung
Atrium kanan
Atrium kiri
e) Ventrikel kakan
f) Ventrikel kiri
g) Trieus aorta
h) Arteri pulmonalis
i) Vena cava interior
j) Vena cava exterior
k) Arteri corona
3) Lakukan pegirirsan melalui bagian median jantung kemudian amatilah
bagian-gabian dalamnya
4) Amati perbedaan struktur otot atrium dan ventrikel, otot ventrikel kiri dan
ventrikel kanan, dinding arteri dan vena, valvula bikuspidalis dan
trikuspidalis
5) Gambarlah struktur anatomi jantung.
Menghitung Denyut Nadi dan Cardiac Output
1) Tempelkan ketiga jari pada pergelangan tangan di atas arteri radialis
dengan sedikit menekan kemudian sedikit kurangi tekanan tersebut sampai
terasakan denyut nadi
2) Hitunglah banyaknya denyutan dalam seiap menit untuk mempermudah
biasanya cukup dihitung banyaknya denyutan dalam 15 detik
3) Hasilya dikalikan 4 untuk mendapatkan banyaknya denyutan permenit
yang merupakan manifestasi frekuensi denyut jantung permenit (heart rate
= HR)
4) Lakukan kegiatan olahraga (lari, naik turun tangga) kurang lebih selama 10
menit
5) Lakuakn pengukuran danyut nadi seperti langkah pertama denagn data
hasil pengukuran kedua
6) Menghitung cardiac output dengan menggunakan rumus
Cardiac ouput (CO) = HR x SV
No
Nama
Sebelum
Sesudah
HR
SV
CO(ml/menit) HR
SV
CO(ml/menit)
1.
Rizka Budiasti
63
70
4410
108
70
7560
2.
84
70
5880
109
70
7630
3.
Utami Amardi
Putri
Fitri P
50
70
3500
80
70
5600
4.
Irfan Aziz N
66
70
4620
108
70
7560
5.
Annisa Milda
92
70
6440
128
70
8960
6.
116
70
8120
132
70
9240
7.
Moh. Galang
Eko W
-
8.
Martha Lina
87
70
6090
107
70
7490
9.
Aulia
92
70
6440
125
70
8700
10.
Elizabeth Diani
90
70
6300
95
70
6650
11.
66
70
4620
83
70
5810
12.
Anton
Pandapotan
Rany Zeinita
62
70
4340
82
70
5740
13.
Maria Olivia
14.
Dwi Arum Sari
95
70
6650
106
70
7420
15.
Lia
Pramusinthia D
Ahmad
Arifandy H
Kurnia Cahyani
110
70
7700
130
70
9100
98
70
6860
131
70
9170
75
70
5250
89
70
6230
68
70
4760
110
70
7700
19.
Wahyu Nuryadi
H
Nrangwesthi W
96
70
6720
132
70
9240
20.
Lain Miftahu S
78
70
5460
96
70
6720
21.
Aji Suhandy
78
70
5460
127
70
8890
22.
Furry Mei N
82
70
5740
96
70
6720
23.
84
70
5880
120
70
8400
24.
Lulu
Khairunnisa
Hilda Afrianti B
106
70
7420
135
70
9450
25.
Sofia Latifah
85
70
5950
111
70
7770
26.
52
70
3640
97
70
6790
76
70
5320
169
70
11530
28.
Rahma Berlianti
S
Hilman
Muannis
Arin Pradinasari
70
70
4900
83
70
5810
29.
Listya Minarti
89
70
6230
134
70
9380
30.
Luthfi Apriliani
50
70
3500
85
70
5950
31.
M. Iqbal
Perdana
Setyo
Sulisttyono
-
66
70
4620
75
70
5250
85
70
5950
102
70
7140
16.
17.
18.
27.
32.
33.
34.
Tinuk N
E. HASIL
88
70
6160
91
70
6370
F. PEMBAHASAN
1. Struktur dan Anatomi Jantung :
Praktikum pengamatan struktur anatomi jantung mammalia ini dilaksanakan di
Laboratorium Zoologi FMIPA UNY. Percobaan ini bertujuan untuk mengamati struktur
dan anatomi jantung. Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa ada beberapa bagian
yang bisa diamati. Dapat dilihat perbedaan antara hasil pengamatan dan gambar jantung
dari dasar teori.
Untuk bagian lainnya hampir sama dengan dasar teori, namun untuk bagian vena
cava superior kami belum bisa menemukannya. Hal ini disebabkan karena
pembedahannya yang mungkin kurang sempurna atau karena terlalu tipis, tidak dapat
dilihat mata. Pada gambar diatas terdapat beberapa bagian dalam maupun luar jantung
mamalia (kambing).Setiap bagian tersebut mempunyai peranan masing-masing dalam
mendukung kinerja jantung sebagai sistem kardiovaskuler.
Berikut ini beberapa fungsi dan peranan setiap bagian tersebut :
Bagian Luar
1. Perikardium: Selaput pembungkus jantung yang tersusun atas jaringan ikat padat
(fibrosa). Bagian terdiri dari dua komponen yaitu perikardium visceral (sebelah
dalam) dan perikardium parietalis (sebelah luar). Antara jantung dan perikardium
terdapat rongga (kantung) perikardium yang berisi cairan perikardial sehingga
jantung dapat bergerak leluasa dan untuk melindungi jantung dari kerusakan dan
gesekan.
2. Apeks jantung: bentuknya bulat dan susah ditentukan secara radiografi, kalau dapat
ditentukan biasanya berada setinggi rawan iga keenam, dibawah dan medial tempat
terabanya detak apeks. Detak apeks yang berasal dari jantung umumnya dapat diraba
di dada sebelah kiri,selain itu derak apeks juga dihasilkan oleh gerak jantung kiri
yang cukup rumit ketika kontraksi.
3. Atrium jantung: dibagi menjadi dua, yaitu atrium kanan dan atrium kiri yang
merupakan dua ruangan kecil pada jantung mamalia dengan otot tipis. Bagian ini
berfungsi sebagai penerima darah secara pasif. Berdasarkan tersebut, yaitu hanya
berfungsi sebagai penerima darah secara pasif maka otot atrium lebih tipis. Atrium
kanan berada sesisi dengan bronkus lobus atas bagian suprahepatik vena kava inferor
dan hati, sedangkan atrium kiri berada dibelakang ventrikel kanan yang merupakan
bagian kanan jantung.
4. Ventrikel jantung: dibagi menjadi dua, yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang
merupakan dua ruangan besar pada jantung dengan otot yang lebih tebal daripada
atrium.Bagian ini berfungsi sebagai pemompa darah, ventrikel kiri memompa darah
ke seluruh tubuh sedangkan ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru.
Oleh karena fungsi inilah maka otot ventrikel lebih tebal dan lebih kuat daripada otot
atrium. Selain itu karena peranan ventrikel kiri yang lebih besar dari ventrikel kanan
maka otot ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan.
5. Truncus aorta
6. Arteri pulmonalis: arteri ini dibagi menjadi dua yaitu arteri pulnonalis kanan dan
arteri pulmonalis kiri. Arteri pulmonalis kanan lebih panjang dan lebar daripada yang
kiri
7. Arteri coronaria: dibagi menjadi dua bagian, yaitu arteri coronaria kanan dan arteri
coronaria kiri. Arteri coronaria kanan merupakan pembuluh yang berasal dari sinus
aortikus anterior (kanan) dan fungsi arteri coronaria kanan adalah memberikan darah
pada ventrikel kanan (kecuali bagian kiri dinding arteriornya), bagian kanan dinding
belakang ventrikel kiri dan sebagian sekat antarventrikel, sedangkan arteri coronaria
kiri merupakan pembuluh yang berasal dari sinus aortikus kiri, dibelakang batang
pulmonalis. Arteri ini memberikan darah pada hampir seluruh ventrikel kiri.
8. Vena cava anterior dan vena cava posterior: Vena kava anterior terletak turun
disebelah kanan aorta ascendens,dan menerima darah dari vena azigos kemudian
bermuara di atrium kanan. Sedangkan vena kava inferior berada dalam rongga dada
sepanjang 2-3 cm, kemudian bermuara di atrium kanan setelah menembus lubang di
tendo sentral diafragma.
Bagian dalam
1. Septum interventrikularis: Sekat yang membatasi antar ventrikel yaitu ventrikel kiri
dan kanan
2. Valvula bikuspidalis,valvula trikuspidalis dan valvula seminularis
a. Valvula bikuspidalis: katup yang ada diantara atrium kiri dengan ventrikel kiri
(katub berdaun dua). Katub ini berfungsi mencegah agar darah dalam ventrikel
kiri tidak kembali ke atrium kiri ketika jantung memompa darah.
b. Valvula trikuspidialis: Katup yang ada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan
(katub berdaun tiga). Katub ini berfungsi mencegah agar darah dalam ventrikel
kanan tidak kembali ke atrium kanan ketika jantung memompa darah.
c. Valvula Semilunaris: katub yang terdapat pada tempat keluarnya nadi dari
jantung. Katub ini berbentuk bulat sabit dan berfungsi menjaga agar darah dalam
pembuluh nadi (aorta) tidak kembali ke ventrikel.
3. Muskulus papillaris
Berkas otot-otot tebal yang ada di sebelah dalam dinding ventrikel dan berbentuk
puting.
4. Chorda tendinea
Benang-benang tendon tipis yanga ada di tepi bawah muskulus papiliaris.
Benang-benang ini mempunyai kaitan kedua yaitu pada katup atrioventrikuler, kaitan
ini menghindarkan kelopak katup terdorong masuk dalam atrium bila ventrikel
kontraksi
Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah ( disebut
diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah
yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) akan
mengalir ke seluruh tubuh mengalir melalui dua vena terbesar (vena cava) menuju ke
dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir ke dalam vena pulmonalis
menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar
dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
2. Menghitung Denyut Nadi dan Cardiac Output (CO)
Praktikum pengamatan struktur anatomi jantung mammalian ini dilaksanakan di
Laboratorium Zoologi FMIPA UNY. Praktikum ini betujuan untuk mengukur denyut
nadi (pulsus) dan menghitung Cardiac Output (CO). hasil dari data kelas yang
didapakan adalah sebagai berikut:
No
Nama
Sebelum
Sesudah
HR
SV
CO(ml/menit) HR
SV
CO(ml/menit)
1.
Rizka Budiasti
63
70
4410
108
70
7560
2.
84
70
5880
109
70
7630
3.
Utami Amardi
Putri
Fitri P
50
70
3500
80
70
5600
4.
Irfan Aziz N
66
70
4620
108
70
7560
5.
Annisa Milda
92
70
6440
128
70
8960
6.
116
70
8120
132
70
9240
7.
Moh. Galang
Eko W
-
8.
Martha Lina
87
70
6090
107
70
7490
9.
Aulia
92
70
6440
125
70
8700
10.
Elizabeth Diani
90
70
6300
95
70
6650
11.
66
70
4620
83
70
5810
12.
Anton
Pandapotan
Rany Zeinita
62
70
4340
82
70
5740
13.
Maria Olivia
14.
Dwi Arum Sari
95
70
6650
106
70
7420
15.
Lia
Pramusinthia D
Ahmad
Arifandy H
Kurnia Cahyani
110
70
7700
130
70
9100
98
70
6860
131
70
9170
75
70
5250
89
70
6230
68
70
4760
110
70
7700
19.
Wahyu Nuryadi
H
Nrangwesthi W
96
70
6720
132
70
9240
20.
Lain Miftahu S
78
70
5460
96
70
6720
21.
Aji Suhandy
78
70
5460
127
70
8890
22.
Furry Mei N
82
70
5740
96
70
6720
23.
84
70
5880
120
70
8400
24.
Lulu
Khairunnisa
Hilda Afrianti B
106
70
7420
135
70
9450
25.
Sofia Latifah
85
70
5950
111
70
7770
16.
17.
18.
26.
52
70
3640
97
70
6790
76
70
5320
169
70
11530
28.
Rahma Berlianti
S
Hilman
Muannis
Arin Pradinasari
70
70
4900
83
70
5810
29.
Listya Minarti
89
70
6230
134
70
9380
30.
Luthfi Apriliani
50
70
3500
85
70
5950
31.
66
70
4620
75
70
5250
85
70
5950
102
70
7140
33.
M. Iqbal
Perdana
Setyo
Sulisttyono
-
34.
Tinuk N
88
70
6160
91
70
6370
27.
32.
Dapat dilihat bahwa:
- Rata-rata HR sebelum kegiatan
- Rata-rata HR setelah kegiatan
- Rata-rata Cardiac Output (CO) sebelum kegiatan
- Rata-rata Cardiac Output (CO) setelah kegiatan
: 80.16
: 108.9
: 5642.9 ml/menit
: 7611.9 ml/menit
Denyut nadi (pulsus) dapat dirasakan melalui pembuluh darah superfisial seperti
arteri radialis. Pulsus merupakan manifestasi dari kontraksi jantung. Efek Windkessel
yaitu aorta akan mengembang jika ventrikel berkontraksi sehingga darah dari ventrikel
dapat tertampung dalam aorta dan diteruskan ke arteri. Aorta mempunyai daya
kompliarus (peregangan) yang sangat tinggi.
Ada dua faktor yang bertanggung jawab bagi kelangsungan denyutan nadi yang
dapat dirasakan. Pertama pemberian darah secara berkala dalam selang waktu pendek
dari jantung ke aorta, yang tekanannya berganti-ganti, naik turun dalam pembuluh darah.
Kedua elastisitas dinding arteri yang memungkinkannya meneruskan darah dalam aliran
balik. Bila dinding tidak elastis seperti dinding sebuah gelas, masih ada pergantian
tekanan tinggi rendah dalam sistole dan diastole ventrikel, namun dinding tersebut tidak
dapat melanjutkan aliran dan mengembangkan aliran hingga denyutan pun tidak dapat
dirasakan.
Frekuensi denyut jantung (HR, heart rate) yaitu banyak denyut jantung permenit.
Stroke volume (SV) yaitu volume satu kali pompa yang merupakan volume akhir diastole
dikurangi volume akhir sistole. Volume akhir diastole tergantung regangan (komplains),
tekanan mendorong (filling pressure) vena cava. Cardiac output (CO) adalah banyaknya
darah yang dipompa selama satu menit. Cardiac output merupakan hasil kali stroke
volume dengan frekuensi denyut jantung. Cardiac output merupakan hasil perkalian
antara stroke volume (volume kuncup) dengan frekuensi denyut jantung permenit. Stroke
volume yaitu volume darah yang dipompa oleh jantung dalam sekali pompa dengan rata rata untuk orang dewasa 70 ml.
Hukum Starling (Starling’s law) yaitu makin tinggi regangan pada otot jantung,
maka makin kuat kontraksinya.
G. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa: Denyut nadi (pulsus) rata-rata
praktikan yang didapatkan sekitar 80.16/menit, pada saat sebelum melakukan kegiatan
dan setelah melakukan kegiatan, rata-rata denyut nadinya sekitar 108.9/menit. Denyut
nadi terjadi karena adanya kontraksi otot jantung. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Cardiac output yaitu volume stroke akan meningkat jumlah volume stroke/laju jantung
dipengaruhi oleh banyaknya jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh karena aktivitas
tertentu. Untuk menghitung Cardiac Output (CO) yaitu HR (Heart Rate) x SV (Stroke
Volume)
H. DAFTAR PUSTAKA
Gardner
Gray
O’Rahilly.
1995.
Anatomi
Kajian
Ranah
Tubuh
Manusia
(Terjemahan).Jakarta : UI Press
Kartolo Wulangi. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdikbud
Nurcahyo, Heru, Tri Harjana. 2013. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Dasar.
Yogyakarta: FMIPA UNY
Pearce, Enelin. 1995. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia
Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi manusia. Malang: FMIPA UNM