ASAS ASAS HUKUM TATA NEGARA

BAB 3

ASAS-ASAS HUKUM TATA NEGARA

A. PENGERTIAN
Pengertian hukum tata Negara, sebagai berikut.

1. Van Der Pot
Hukum Tata Negara ialah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan
yang diperlukan, wewenang masing-masing badan, hubungan antara badan yang
satu dengan badan lainnya, serta hubungan antara badan-badan itu dengan
individu-individu di dalam suatu Negara.
2. Van Vollenhoven
Hukum tata Negara ialah hukum yang mengatur semua masyarakat hukum atasan
dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya dan masing-masing
masyarakat hukum itu menentukan wilayah lingkungan rakyatnya dan
menentukan badan-badan serta fungsinya masing-masing yang berkuasa dalam
masyarakat hukum itu, serta menentukan susunan dan wewenang dari badanbadan tersebut.

3. L.J. Van Apeldoorn
Hukum tata Negara ialah hukum Negara dalam arti sempit.

 Perkataan Negara dipakai dalam arti penguasaan. Jadi, untuk menyatakan
orang atau orang-orang yang melakukan kekuasaan yang tertinggi atas
persekutuan rakyat yang bertempat tinggal dalam suatu daerah
 Perkataan Negara kita dapati juga dalam arti persekutuan rakyat, yaiutu
untuk menyatakan sesuatu bangsa yang hidup dalam suatu daerah ,
diabawah kekuasaan yang tertinggi, menurut kaidah-kaidah hukum yang
sama.
 Negara diartikan sesuatu wilayah tertentu . dalam hal ini, perkataan
Negara dipakai untuk menyatakan sesuatu daerah, tempat berdiam sesuatu
bangsa dibawah kekuasaan tertinggi

4. Prof. kusumadi pudjosewojo, S.H
Dalam bukunya pedoman pelajaran tata hukum Indonesia menyebutkan bahwa:
‘hukum tata Negara ialah hukum yang mengatur bentuk Negara (kesatuan atau
federal), dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau republik), yang menunjukkan
masyarakat-masyarakat hukum yang atasan maupun yang bawahan, beserta
tingkatan-tingkatan (heirarchie) yang selanjutnya menegaskan wilayah dan

lingkungan rakyat dari masyarakat hukum itu dan akhirnya menunjukkan alatalat perlengkapan (yang memegang kekuasaan penguasa) dari masyarakat hukum
itu, beserta susunan (terdiri dari seorang atau sejumlah orang), wewenang,

tingkatan penimbangan dari dan antara alat-alat perlengkapan itu.

5. Logemann
Hukum tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi Negara . Negara
menurut Prof. Logemann adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan
dengan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakkan sesuatu masyarakat,
organisasi itu dapat berupa pertambahan jabatan atau lapangan kerja tetap.

6. Mac Iver
Menurut Mac Iver, bahwa Negara itu suatu organisasi politik yang ada didalam
masyarakat, tetapi Negara itu bukan bentuk dari masyarakat. Negara itu organisasi
dalam masyarakaat, yaitu organisatie-kapstok.

7. Mariam Budiardjo
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah agency (alat) dari
masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatu hubungan manusia dalam
masyarakat dan menertibkan gejala kekuasaan dalam masyarakat.
Negara adalag organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan
kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan dapat
menetapkan tujuan dari kehi lupan bersama itu.


B. SEJARAH KETATA NEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
1. Lahirnya Negara republik Indonesia
Negara Republik Indonesia lahir pada tanggal 17 agustus 1945 melalui pernyataan
proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh bung karno dan bung hatta atas nama
bangsa Indonesia.
Dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia berarti bahwa sejak saat itu Negara
Indonesia telah ada dan bangsa Indonesia sudah bertekad untuk menentukan
nasib sendiri, tidak bersandar dan menggantungkan nasibnya kepada bangsa lain
mana pun.
Kesimpulannya ProklamasiKemerdekaan Republik Indonesia Mengandung arti:
1, Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia
2, Sebagai puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang di
hayati sejak tanggal 20 Mei 1908
3, Titik tolak pelaksanaan amanat penderitaan rakyat.

2. Lahirnya pemerintahan Indonesia
Pada tanggal 29 April 1945 pemerintahan bala tentara Jepang
I Jakarta membentuk suatu badan yabg di beri nama Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai
atau Badan Penyelidik Usaha - Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

( BPUPKI).
BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan hasil sidang yang
beranggotakan 9 orang.
Hukum Tata Negara merupakan sekumpulan peraturan hukum yang mengatur
Negara dan membahas perihal :
 a, Organisinya.
 b.Hubungan antar alat perlengkapan Negara dalam garis vertikal dan
horisontal.
 c,Kedudukan warga Negara dan hak – hak asasinya.
Stelsel Aktif,
Menurut Stelsel aktif, orang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara
aktif untuk mrnjadi warga Negara.
Stelsel Aktif
Menurut Stelsel aktif orang dengan sendirinya di anggap menjadi warga Negara
tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu.
C, WARGA NEGARA DAN HAK ASASINYA.
Warga Negara adalah merupakan unsure penting untuk berdirinya suatu Negara
oleh karena itu dalam Hukum Tata Negara seorang warga Negara mempunyai
wewenang dan kewajiban serta perlindungan terhadap hak asasinya.


Warga Negara dan Penduduk
Pasal 26
Pasal 27

Hak Asasi Manusia
Pasal 28
Paasal 28 A
Pasal 28 B

Pasal 28 C
Pasal 28 D
Pasal 28 E
Pasal 28 F
Pasal 28 G
Pasal 28 H
Pasal 28 I
Pasal 28 J

D . SUMBER HUKUM TATA NEGARA INDONESIA
Sumber Hukum Tata Negara Indonesia Terdiri Atas

a. Sumber hukum materiil, yaitu pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia dan falsafah Negara.
b. Sumber hukum formil, yaitu Undang-Undang Dasar 1945, yang kemudian
diikuti peraturan pelaksana dibawahnya, yaitu sebagai berikut.
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Unang-Undang (Perpu).
3. Peraturan Pemerintah.
4. Keputusan Presiden.
5. Peraturan Pelaksana Lainnya

E, UNSUR – UNSUR NEGARA INDONESIA,
Unsur suatu Negara dalam bentuk lahirnya terdiri atas:
1, Daerah atau wilayahnya.
2.Masyarakat dan
3. Penguasa tertinggi.
Di samping ketiga unsur di atas ada sarjana yang menambahkan satu unsur lagi
yaitu adanya pengakuan ( dari Negara luar}.
Unsur Negara Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Daerah atau Wilayah

Daerah atau wilayah Negara Republik Indonesia terdiri atas berikut ini.
a. Daratan Teritorial
b. Laut Teritorial
c. Udara Teritorial
2. Rakyat (Masyarakat)
Pasal 26 Undang-Undang Dasar 1945 hasil Amandemen:
3. Penguasa Negara Republik Indonesia

F. SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
1. Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas Hukum (Rechtsstaat)
2.Sistem Konstitusional
3.Kekuasaan Negara yang Tertinggi di Tangan Rakyat
4.Presiden adalah Penyelenggara Pemerintah Negara yang Tertinggi di Bawah
Majelis
5.Presiden Tidak Bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat (Parlemen)
6.Kementerian Negara adalah Pembantu Presiden;Menteri Negara Tidak Bertanggung
Jawab Kepada Dewan Perwakilan Rakyat
7.Kekuasaan Kepada Negara Tidak Tak Terbatas

G. OTONOMI DAERAH

Didalam pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945diatur tentang Pemerintahan
Daerah,yaitu pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil,dengan bentuk
sususnan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang,dengan memandang dan
mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak
asal usul dalam daerah-daearh yang bersifat istimewa.
Indonesia akan dibagi dalam daerah provinsi dan provinsi akan dibagi lagi menjadi
daerah yang lebih kecil.Daerah itu bersifat otonom atau bersifat administrasi yang
kesemuannya menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang.

1. PERBEDAAN OTONOMI DAERAH DAN SISTEM FEDERALIS OTONOMI
DAERAH

Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. KELEBIHAN NEGARA KESATUAN BILA DIBANDINGKAN DENGAN
NEGARA FEDERASI
 Negara kesatuan secara strukturan lebih sederhana, sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam.

 Biaya personel lebih mudah, hanya memang jalur birokrasi lebih panjang dan
memakan waktu.
 Mengurangi timbulnya sikap provinsialisme dan separatisme (Doddy Rudianto,
2003:81-82)

3. KELEBIHAN NEGARA KESATUAN BILA DIBANDINGKAN DENGAN
NEGARA FEDERASI
Dalam sistem pemerintahan federal, kedaulatan Negara terbagi dua, yaitu kedaulatan
ke luar diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat, sedangkan kedaulatan ke dalam
diserahkan kepada Negara bagian yang diatur dalam konstitusi federal.
Negara federal atau Negara serikat atau Negara federasi adalah Negara yang
merupakan gabungan dari beberapa Negara yang kemudian menjadi Negara-negara
bagian dari Negara serikat tersebut. Negara ini berdiri sendiri dengan masing-masing
perlengkapannya, dengan kepala Negara sendiri, dengan pemerintahan sendiri dan
lembaga legislatif dan yudikatif sendiri pula.

4. ASAS DESENTRALISASI
Asas desentralisasi adalah wewenang pemerintahan yang diserahkan kepada daerah
otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelaksaan asas
desentralisasi pada dasarnya menjadi wewenang dan bertanggung jawab daerah

sepenuhnya. Dalam hal ini prakarsa sepenuhnya. diserahkan kepada daerah, baik yang
menyangkut penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan maupun yang
menyangkut segi pembiayaannya. Aparat pelaksanaan adalah dinas-dinas daerah.
Penyerahan urusan lebih tepat dimaknai sebagai desentralisasi administratif. Sebab
daerah memiliki otoritas terbatas dalam pengambilan keputusan politik. Sebaliknya
penyerahan wewenang (kekuasaan dan hak untuk mengatur) adalah desentralisasi politk.
Sebab daerah memiliki otoritas cukup kuat dalam pengambilan keputusan politik secara
otonom.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa cirri-ciri desentralisasi adalah sebagai
berikut.
a) Berinisiatif sendiri (menyusun kebijaksaan daerah, rencana dan pelaksaannya).
b) Memiliki alat pelaksaan sendiri yang berkualitas
c) Membuat pengaturannya sendiri (dengan perda).
d) Menggali sumber-sumber keuangan sendiri, menetapkan pajak retribusi dan lainlain usaha yang sah. Sesuai dengan peraturan yang berlaku (Prof. Drs. HAW
.Widjaja, 1998:26)

5. ASAS DEKONSENTRASI
Asas dekosentrasi adalah urusan pemerintahan pusat yang diserahkan kepada
pemerintahan daerah melalui penjabat-penjabatnya dan tetap menjadi tanggung jawab

pemerintahan pusat. Baik mengenai perencanaan, pelaksanaan maupun ppembiayaan.
Unsure pelaksanaannya adalah instasi-intansi vertical yang secara operasional
dikoordinasikan oleh kepala daerah dalam kedudukannya sebagai pemerintahan pusat.
Dengan demikian pelaksaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah provinsi
dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk mlaksanakan kewenangan
pemerintah tertentu yang dilimpahkan kepada gubenur sebagai wakil pemerintah dan
atau kepada perangkat pusat yang berada diaerah.

6. ASAS TUGAS PEMBANTU
Asas tugas pembantu adalah menyangkut kekuasaan pemerintahan pusat mengenai
penentuan kebijakan, perencanaan dan pembiayaan yang tetap di tangan pemerintahan
pusat, namun pelaksaannya adalah perangkat daerah.
Adapun cirri-cir tugas pembantu adalah sebagai berikut.
a) Materi yang dilaksanakan tidak masuk rumah tangga daerah otonom
b) Dalam menyenggarakan tugas tersebut, daerah otonom mempunyai kelonggaran
untuk menyesuaikan segala sesuatu dengan kekhususan daerahnya sepanjang
peraturan membuka kemungkiman untuk itu.
c) Yang dapat diseahi ururan tugas pembantuan hanya daerah-daerah otonom saja
tidak mungkin instansi vertical (Dr. H. Andi Mustari Pide, SH, 1999:48).
Pengertian tugas pembantu menurut undang-undang nomor 22 tahun 1999 (Pasal 1
huruf g) adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan dessa dan dari
daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan,
sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melapor
pelaksaannya dan mempertanggung jawabkan kepada yang menugaskan.

H. PRINSIP PEMBERIAN OTONOMI DAERAH
Tujuan pemeberian otonomi daerah menuut undang-undang nomor 22 tahun 1999
adalah berupa peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakay yang semakin
baik, pengembang demokrasi, keadilan dan pemerataan, serta pemeliharaan hubungan
yang serasi antara pusat daerahm serta antardaerah dalam rangka menjaga keutuhan
Negara Republik Indonesia.
a) Penyengaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek
demokrasi, keadilan, pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman daerah.
b) Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otomi luas. Nyata, dan bertanggung
jawab.