Makalah Utang Luar Negeri - Makalah

UTAN G LUAR N EGERI

A. LATAR BELAKAN G
Pem berian ut ang luar negeri diawali pasca Perang Dunia I I dim ana
negara- negara di w ilayah ut ara, bank- bank swast a sert a lem baga keuangan
int ernasional m em berikan pinj am an kepada negara- negara dunia ket iga yang
m em iliki keinginan unt uk m ew uj udkan kesej aht eraan bagi rakyat nya.
Sebagai salah sat u negara ket iga, I ndonesia j uga m em iliki ut ang luar
negeri diawali sej ak era orde lam a hingga saat ini. Awalnya ut ang t ersebut
digunakan unt uk m em biayai pem bangunan nam un dikem udian hari selain unt uk
pem biayaan pem bangunan,
pem biayaan

defisit

ut ang luar

anggaran

guna


negeri j uga m erupakan t am bahan

m em acu

pert um buhan

ekonom i

yang

diinginkan.
Posisi ut ang luar negeri I ndonesia sam pai akhir Maret 2010 m encapai
US$180,7 m iliar at au set ara dengan Rp1.628,4 t riliun ( pat okan kurs= Rp9.012/
US$) . Ut ang ini didom inasi ut ang Pem erint ah sebesar US$95,1 m iliar, ut ang
swast a sebesar US$75,1 m iliar, dan ut ang Bank I ndonesia sebesar US$10,5
m iliar.
B. PERM ASALAH AN
1. Apakah definisi ut ang luar negeri?
2. Bagaim anakah pengelolaan at as ut ang luar negeri ?
C. PEM BAH ASAN

1. Definsi ut ang luar negeri
Ut ang luar negeri at au dikenal dengan pinj am an luar negeri adalah :
set iap penerim aan negara baik dalam bent uk devisa dan/ at au devisa yang
dirupiahkan, rupiah, m aupun dalam bent uk barang dan/ at au j asa yang
diperoleh dari pem beri pinj am an luar negeri yang harus dibayar kem bali
dengan persyarat an t ert ent u.

Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

1

Pinj am an ini dapat berbent uk Pinj am an Program 1 dan/ at au Pinj am an
Proyek 2 , dan t erdiri at as pinj am an lunak, fasilit as kredit ekspor, pinj am an
kom ersial, dan pinj am an cam puran.
Pinj am an Lunak adalah pinj am an yang m asuk dalam kat egori Official
Developm ent Assist ance ( ODA) Loan 3 at au Concessional Loan 4 , yang berasal
dari

suat u


negara

at au

lem baga

m ult ilat eral,

yang

dit uj ukan

unt uk

pem bangunan ekonom i at au unt uk peningkat an kesej aht eraan sosial bagi
negara penerim a dan m em iliki kom ponen hibah ( grant elem ent ) sekurangkurangnya 35% ( t igapuluh lim a per serat us) . Cont ohnya pinj am an dari
Perancis unt uk m em biayai berbagai program penanganan perubahan iklim
at au baru- baru ini t awaran pinj am an keuangan dari Jerm an unt uk proyekproyek bidang t ransport asi, infrast rukt ur t er m asuk j uga pengem bangan
geot herm al.
Fasilit as Kredit Ekspor adalah pinj am an kom ersial yang diberikan oleh

lem baga keuangan at au lem baga non keuangan di negara pengekspor yang
dij am in

oleh

lem baga

penj am in

kredit

ekspor.

Cont ohnya

fasilit as ini

diberikan unt uk UKM pada sekt or furnit ure, pangan dan perikanan.
Pinj am an Kom ersial adalah pinj am an luar negeri Pem erint ah yang
diperoleh dengan persyarat an yang berlaku di pasar dan t anpa adanya

penj am inan dari lem baga penj am in kredit ekspor.
Pinj am an Cam puran adalah kom binasi ant ara dua unsur at au lebih
yang t erdiri dari hibah, pinj am an lunak, fasilit as kredit ekspor, dan pinj am an
kom ersial.
Sem ua bent uk dan j enis pinj am an luar negeri ini dit erim a dari negara
asing, lem baga m ult ilat eral, lem baga keuangan dan lem baga non keuangan
asing, dan lem baga keuangan non asing, yang berdom isili dan m elaksanakan
kegiat an usaha diluar wilayah negara RI .

                                                            

 Pinj am an pr ogram adalah pinj am an luar negeri dalam valut a asing yang dapat dirupiahkan dan digunakan unt uk
pem biayaan APBN.
2
Pinj am an pr oyek adalah pinj am an luar negeri yang digunakan unt uk m em biayai kegiat an pem bangunan t er t ent u.
3
ODA Loans adalah pinj am an dengan suat u m at ur it y lebih dari sat u t ahun yang m em enuhi krit er ia sebagaim ana
definsi ODA, yang diber ikan oleh pem er int ah at au lem baga- lem baga resm i dan unt uk m ana pem bayar annya
kem bali diperlukan dalam m at a uang conver t ible at au dalam bent uk bar ang ( in kind) .
4

Concessional Loan adalah pinj am an yang diber ikan ber dasarkan per syar at an yang secara subst ansial lebih m ur ah
dari pinj am an pasar.

1

 

Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

2

2. Pengelolaan ut ang luar negeri
Salah sat u kewenangan Pem erint ah dalam

hal keuangan adalah

m elaksanakan pinj am an luar negeri. Nam un pelaksanaan ini t idak boleh
dilaksanakan secara sem brono. Pent ingnya pinj am an luar negeri unt uk
m endukung pem biayaan proyek- proyek at au unt uk t am bahan pem biayaan
defisit anggaran m engharuskan Pem erint ah unt uk m elakukan pengelolaan

yang cerm at t erhadap ut ang at au pinj am an luar negeri sehingga Pem erint ah
kem udian

m enet apkan perat uran perundang- undangan unt uk

m engat ur

pengelolaan ut ang luar negeri.
Dalam Perat uran Pem erint ah Nom or 2 Tahun 2006 t ent ang Tat a Cara
Pengadaan Pinj am an dan/ at au Penerim aan Hibah sert a Penerusan Pinj am an
dan/ at au

Hibah

perencanaan,

Luar

Negeri


pelaksanaan

diat ur

dan

adanya

t ahapan- t ahapan

penat ausahaan,

pelaporan,

m eliput i

m onit oring,

evaluasi dan pengawasan at as ut ang luar negeri.
Pe r e n ca n a a n

Dalam

rangka

perencanaan

pinj am an

luar

negeri,

Presiden

m enet apkan Rencana Kebut uhan Pinj am an Luar Negeri ( RKPLN) selam a 5
( lim a) t ahun dengan berpedom an pada Rencana Pem bangunan Jangka
Menengah ( RPJM) sert a berdasarkan usulan Ment eri Keuangan dan Ment er i
Perencanaan Pem bangunan Nasional/ Kepala Bappenas.
Ment eri


Perencanaan

Pem bangunan

Nasional/ Kepala

Bappenas

kem udian m enyusun Daft ar Rencana Pinj am an dan/ at au Hibah Luar Negeri
Jangka Menengah ( DRPHLN- JM) dengan m enggunakan RKPLN dan RPJM
sebagai pedom annya.
DRPHLN- JM ini diperoleh berdasarkan usulan kegiat an yang diaj ukan
oleh Kem ent erian Negara/ Lem baga, Pem erint ah Daerah dan BUMN.
Usulan kegiat an dari Kem ent erian Negara/ Lem baga berupa
dalam

rangka

pelaksanaan


t ugas

pokok

dan

fungsinya

kegiat an
dengan

m em perhat ikan krit eria- krit eria sebagai berikut :
a. krit eria um um dim ana kegiat an sesuai dengan arahan dan sasaran RPJM,
kegiat an dilakukan dalam rangka pencapaian sasaran program yang
m enj adi

priorit as

pem bangunan

nasional,

kegiat an

harus

m em pert im bangkan kem am puan pelaksanaan, kegiat an secara t eknis dan
pem biayaan lebih efisien unt uk dibiayai dari pinj am an luar negeri, dan
hasil kegiat an dapat dioperasikan oleh sum berdaya dalam negeri sert a
diperluas unt uk kegiat an lainnya.
Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

3

b. kegiat an dalam rangka pencapaian sasaran t ugas pokok dan fungsi
Kem ent erian Negara/ Lem baga.
Kem ent erian Negara/ Lem baga j uga dapat m enginisiasi kegiat an unt uk
Pem erint ah Daerah berupa usulan kegiat an yang sebagian at au seluruhnya
akan dit eruspinj am kan, yang selanj ut nya akan diusulkan oleh Pem erint ah
Daerah

t ersebut .

Usulan

kegiat an

dari

Pem erint ah

Daerah

harus

m em perhat ikan krit eria um um dan krit eria khusus yang m encakup :
1) kegiat an invest asi unt uk prasarana dan/ at au sarana yang m enghasilkan
penerim aan

pada

APBD

yang

diperoleh

dari

pungut an

at as

prasarana/ sarana t ersebut ,
2) kegiat an m erupakan urusan Pem erint ah Daerah,
3) kegiat an dalam rangka pencapaian sasaran program yang m erupakan
priorit as RPJMD dan sej alan dengan program RPJM,
4) kegiat an m em berikan m anfaat langsung bagi pelayanan m asyarakat
daerah set em pat ,
5) Pem da

m em punyai

kem am puan

fiskal

unt uk

m em enuhi

kewaj iban

pem bayaran kem bali pinj am an.
Sedangkan usulan kegiat an dari BUMN j uga harus m em perhat ikan
krit eria um um dan krit eria khusus yait u kegiat an invest asi ini dim aksudkan
unt uk

m em perluas

dan

m eningkat kan

pelayanan

sert a

m eningkat kan

penerim aan BUMN, dan BUMN m em punyai proyeksi kem am puan keuangan
unt uk m em enuhi kewaj iban pem bayaran kem bali pinj am an t ersebut .
Usulan- usulan

t ersebut

dilam piri

dengan

kerangka

acuan

kerj a,

dokum en st udi kelayakan kegiat an, dan surat perset uj uan dari DPRD ( khusus
unt uk Pem erint ah Daerah) .
Ment eri Perencanaan Pem bangunan Nasional kem udian m elakukan
penilaian

at as

adm inist rasi,

usulan- usulan

penilaian

kegiat an

t eknis

dan

t ersebut

penilaian

adm inist rasi dilakukan berdasarkan kelengkapan
Penilaian

t eknis

m eliput i

kesesuaian

usulan

m eliput i

penilaian

pendanaan.

Penilaian

dokum en

kegiat an

adm inist rasi.

dengan

sasaran

program RPJM, kelayakan t eknis, kelayakan ekonom i, kelayakan finansial
dan

kem am puan

pelaksanaan

inst ansi pelaksana.

Sem ent ara penilaian

pendanaan diperoleh m elalui sinkronisasi pendanaan.
DRPHLN- JM ini kem udian disam paikan kepada Ment eri Keuangan dan
Ment eri pada Kem ent erian Negara/ Lem baga/ Kepala Daerah/ Direksi BUMN
yang m engusulkan dan calon Pem beri Pinj am an Luar Negeri ( PPLN) sert a
diinform asikan kepada m asyarakat .
Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

4

Ment eri

Perencanaan

Pem bangunan

Nasional/ Kepala

Bappenas

kem udian m elaksanakan pert em uan berkala dengan calon PPLN dengan
m elibat kan Menkeu, Menlu dan inst ansi t erkait lainnya unt uk m em peroleh
kesepakat an m engenai kegiat an dalam DRPHLN- JM yang sesuai dengan
program calon PPLN.
Berdasarkan

kesepakat an,

Ment eri

Perencanaan

Pem bangunan

Nasional/ Kepala Bappenas berkoordinasi dengan inst ansi pengusul dan/ at au
pelaksana kegiat an unt uk m enyusun rencana kegiat an rinci dalam rangka
m eningkat kan kesiapan rencana pelaksanaan kegiat an.
Kegiat an yang t elah m em enuhi kesiapan dicant um kan dalam Daft ar
Rencana Priorit as Pinj am an dan/ at au Hibah Luar Negeri ( DRPPHLN) , dan
disam paikan kepada Menkeu, Ment eri pada Kem ent erian Negara/ Pim pinan
Lem baga/ Kepala Daerah/ Direksi BUMN dan calon PPLN.
Berdasarkan

kegiat an

Negara/ Lem baga/ Pem erint ah
persiapan

pelaksanaan

dalam

Daerah/ BUMN

kegiat an,

sem ent ara

DRPPHLN,

Kem ent er ian

m elakukan

penyem purnaan

bagi

Pem da/ BUMN

harus

m elakukan koordinasi dengan Menkeu guna penyusunan rancangan Naskah
Perj anj ian Penerusan Pinj am an Luar Negeri.
Ment eri

Perencanaan

Pem bangunan

Nasional/ Kepala

Bappenas

kem udian m elakukan koordinasi dengan calon PPLN unt uk m endapat kan
indikasi

kom it m en

pendanaan.

Set elah

didapat kan,

Daft ar

Kegiat an

disam paikan kepada Menkeu dan calon PPLN.
Menkeu kem udian m elakukan perundingan ant ara Pem erint ah dengan
m elibat kan unsur- unsur Kem ent erian Keuangan, Kem ent erian Perencanaan,
Kem ent erian Luar Negeri dan inst ansi lainnya didam pingi ahli hukum ,
bersam a dengan calon PPLN. Hasil perundingan ini kem udian dit uangkan
dalam

Naskah

Perj anj ian

Pinj am an

Luar

Negeri

( NPPLN) ,

sekurang-

kurangnya m em uat j um lah, perunt ukan dan persyarat an pinj am an. NPPLN5
ini berlaku sej ak dit andat angani kecuali dit ent ukan lain oleh naskah t ersebut ,
kem udian disam paikan oleh Depkeu kepada BPK dan inst ansi t erkait .
Ment eri

Perencanaan

Pem bangunan

Nasional/ Kepala

Bappenas

kem udian m enyusun RK- PHLN yang isinya m eliput i rincian j enis kegiat an,
lokasi, rencana alokasi anggaran, sat uan kerj a pelaksana kegiat an, j adwal
                                                            
5

NPPLN ini dapat diubah diaw ali dengan pengaj uan usulan oleh Ment er i pada Kem ent erian Negara/ Pim pinan
Lem baga/ Kepala Daer ah/ Direksi BUMN m eliput i perubahan rencana kegiat an, realokasi dana, per panj angan m asa
berlaku per j anj ian dan/ at au pem bat alah sebagian kegiat an dan/ at au dana kepada Ment er i Perencanaan
Pem bangunan Nasional/ Kepala Bappenas unt uk dinilai lalu dir ekom endasikan per ubahannya kepada Menkeu.

Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

5

pelaksanaan, kebut uhan dana pendam ping, dan m ekanism e pengadaan
barang dan j asa.
Pe la k sa n a a n
Penarikan pinj am an luar negeri dilakukan m elalui m ekanism e APBN,
dengan

t at a
6

Paym ent ) ,

cara
reksus

:

pem bukaan
( Special

L/ C,

Account )

7

pem bayaran
dan

Langsung

penggant ian

( Direct

pem biayaan

8

pendahuluan ( Reim bursem ent ) .
Penarikan pinj am an luar negeri dengan pem bukaan L/ C didahului
dengan pengaj uan Surat Perm int aan Penerbit an Surat Kuasa Penarikan Dana
( SPP- SKPD) L/ C sebesar nilai Kont rak Pengadaan Barang dan Jasa oleh
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran ( PA/ KPA) kepada KPPN.
KPPN kem udian m enerbit kan SKPD L/ C dan m engirim kannya kepada BI at au
Bank dengan t em busan kepada Dirj en Bea dan Cukai dan PA/ KPA. PA/ KPA
kem udian m em berit ahukan kepada rekanan/ im port er unt uk m engaj ukan
pem bukaan L/ C kepada BI at au bank dengan m elam pirkan KPBJ dan daft ar
barang yang akan diim por sert a dokum en pendukung lain yang diat ur oleh BI
at au bank. BI at au bank kem udian m em buka L/ C kepada bank koresponden
dan t em busan dokum en pem bukaan L/ C disam paikan kepada KPPN dan
Dirj en Pengelolaan Ut ang. At as dasar L/ C yang t elah dibuka, BI at au bank
m em int a Pem beri Pinj am an Luar Negeri unt uk m enerbit kan surat pernyat aan
kesediaan m elakukan pem bayaran. Terhadap L/ C yang t elah dicairkan,
Direkt orat Pengelolaan Pinj am an/ Hibah Luar Negeri, BI at au Bank m enerim a
Not ice of Disbursem ent ( NOD) dari Pem beri Pinj am an Luar Negeri. BI
kem udian m enerbit kan Not a Disposisi dan m em bukukan ekuivalen Rupiah ke
dalam Rekening Kas Negara sert a m enyam paikan t em busannya kepada
KPPN. Oleh KPPN kem udian dit erbit kan dan dibukukan Surat Perint ah
Pem bukuan/ Pengesahan ( SP3) 9 sert a m enyam paikan kepada PA/ KPA sebagai
dasar pem bukuan SAI .
                                                            
6

Pem bayar an Langsung adalah penarikan dana yang dilakukan oleh KPPN yang dit unj uk at as per m int aan
Pengguna Anggar an/ Kuasa Pengguna Anggar an dengan car a m engaj ukan aplikasi penarikan dana kepada Pem ber i
Pinj am an Luar Negeri unt uk m em bayar langsung kepada rekanan/ pihak yang dit uj u.
7
Rekening khusus ( reksus) adalah rekening yang dibuka oleh Menkeu pada Bank I ndonesia at au Bank unt uk
m enam pung sem ent ar a dana pinj am an dan/ at au hibah luar negeri t er t ent u berupa init ial deposit unt uk kebut uhan
pem biayaan kegiat an selam a per iode t er t ent u dan set elah digunakan diisi kem bali dengan m engaj ukan
penggant ian ( replenishm ent ) kepada Pem beri Pinj am an Luar Negeri.
8
Penggant ian Pem biayaan Pendahuluan ( reim bursem ent ) adalah pem bayar an yang dilakukan oleh Pem ber i
Pinj am an Luar Negeri unt uk penggant ian dana yang pem biayaan kegiat annya dilakukan t erlebih dahulu m elalui
Rekening Bendahar a Um um Negar a dan/ at au Rekening Kas Negar a at au Rekening Pener im a Penerusan Pinj am an.
9
SP3 adalah surat perint ah yang dit er bit kan oleh KPPN selaku kuasa BUN, yang fungsinya dipersam akan
sebagaim ana SPM/ SP2D, kepada Bank I ndonesia dan Sat ker unt uk dibukukan/ disahkan sebagai penerim aan dan
Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

6

Penarikan

pinj am an

luar

negeri

dengan

pem bayaran

langsung

dilakukan sebagai berikut : PA/ KPA dengan m enyam paikan Surat Perm int aan
Penerbit an Aplikasi Penarikan Dana Pem bayaran Langsung ( SPP- APD PL)
kepada KPPN. Kem udian KPPN m enerbit kan APD- PL/ wit hdrawal applicat ion
dan m enyam paikannya kepada Pem beri Pinj am an Luar Negeri lalu dilakukan
pem bayaran langsung oleh Pem beri Pinj am an Luar Negeri kepada rekanan.
Unt uk set iap t ransaksi yang t elah dilakukan, Direkt orat Pinj am an dan Hibah
Luar Negeri, KPPN dan BI m enerim a Not ice of Disbursem ent ( NOD) dari
Pem beri Pinj am an Luar Negeri. At as NOD ini KPPN m enerbit kan SP3 dan
m enyam paikan kepada BI unt uk dibukukan sert a kepada PA/ KPA sebagai
dasar pem bukuan SAI .
Sedangkan penarikan pinj am an luar negeri dengan reksus dilakukan
oleh Dirj en Perbendaharaan pada BI at au bank. Kem udian at as perm int aan
PA/ KPA, Dirj en Perbendaharaan m engaj ukan perm int aan pengisian init ial
deposit kepada Pem beri Pinj am an Luar Negeri unt uk kebut uhan pem biayaan
selam a periode t ert ent u at au senilai pinj am an yang dit ent ukan dalam NPPLN.
Lalu PA/ KPA m engaj ukan SPM/ SPP, SKM, Reksus L/ C dengan dilam pir i
dokum en pendukung kepada KPPN yang m enj adi dasar bagi KPPN unt uk
m enerbit kan SP2D at au SKM Reksus L/ C. Dokum en yang dit erbit kan t ersebut
disam paikan kepada BI at au Bank dan m enj adi dasar unt uk m elakukan
pem bebanan

pada

Reksus.

PA/ KPA

kem udian

m em berit ahukan

rekanan/ im port er unt uk m em buka L/ C di BI at au bank dengan m elam pirkan
KPBJ dan daft ar barang yang akan diim por sert a dokum en pendukung
lainnya. BI at au bank kem udian m em buka L/ C kepada bank koresponden
dan t em busan dokum en pem bukaan L/ C disam paikan kepada KPPN dan
Dirj en Pengelolaan Ut ang. BI at au bank kem udian m em bebani reksus unt uk
m elakukan pem bayaran kepada bank koresponden unt uk dit eruskan kepada
pem asok. At as pem bebanan ini, BI m enerbit kan Not a Disposisi sebagai
realisasi L/ C dan m em bukukan ekuivalen Rupiah ke dalam Rekening Kas
Negara

KKPN

Debet / Kredit

penerbit
sebagai

SKM

realisasi

Reksus

L/ C

penarikan

dengan
pinj am an

m enerbit kan

Not a

luar

sert a

negeri

disam paikan kepada KPPN. KPPN kem udian m enerbit kan dan m em bukukan
SP3

pada

t ahun

anggaran

berj alan

sebagai

realisasi

APBN

dan

m enyam paikannya kepada PA/ KPA dan Dirj en Pengelolaan Ut ang. Apabila

                                                                                                                                                                                                
pengeluar an dalam APBN at as realisasi penarikan pinj am an dan/ at au hibah luar negeri m elalui t at a cara PL dan
L/ C.
Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

7

t erdapat sisa dana dalam reksus set elah closing account m aka sisa dana
kem bali kepada Pem beri Pinj am an Luar Negeri.
Sem ent ara

penarikan

pinj am an

luar

negeri

dengan

m ekanism e

reim bursem ent unt uk dana rekening BUN dan/ at au rekening kas negara at au
rekening Penerim a Penerusan Pinj am an ( PPP) dilakukan sebagai berikut :
PA/ KPA m engaj ukan bukt i- bukt i pengeluaran pem biayaan pendahuluan dan
Rincian Penggunaan Uang Kepada KPPN. At as dasar bukt i- bukt i t ersebut dan
dokum en pendukung lain yang dim int a oleh Pem beri Pinj am an Luar Negeri,
KPPN m engaj ukan APD kepada Pem beri Pinj am an Luar Negeri. Lalu Pem beri
Pinj am an m enerbit kan NOD at au dokum en lain yang dipersam akan dan
diberikan kepada Dirj en Pengelolaan Ut ang, KPPN dan BI . Berdasarkan NOD,
KPPN m enerbit kan SP3 dan m engirim kan kepada PA/ KPA sebagai bahan
pem bukuan SAI .
Pe n a t a u sa h a a n
Sebagai w akil dari Pem erint ah, Ment eri Keuangan m em iliki kewaj iban
unt uk

m elakukan

penat ausahaan

pinj am an

luar

negeri

dalam

bent uk

kegiat an adm inist rasi pengelolaan pinj am an dan akunt ansi pengelolaan
pinj am an.
Pinj am an luar negeri ini dit uangkan dalam dokum en sat uan anggaran
dan selanj ut nya dit uangkan dalam dokum en pelaksanaan anggaran.
Sesuai dengan PSAP 9 paragraf 21, pengakuan pinj am an luar negeri
dibedakan berdasarkan cara- cara penarikannya yait u sebagai berikut :
( i) dengan

pem bukaan

L/ C,

pinj am an

diakui

saat

pem beri

pinj am an

m elakukan disbursem ent kepada bank koresponden unt uk m em bayar
L/ C t ersebut , dan realisasi disbursem ent t ersebut diberit ahukan oleh
pem beri pinj am an kepada pem inj am dengan NOD.
( ii) dengan pem bayaran langsung, diakui saat pem beri pinj am an m elakukan
disbursem ent kepada rekanan, dan diberit ahukan oleh pem beri pinj am an
kepada pem inj am m elalui NOD.
( iii) dengan pem bukaan reksus, pinj am an diakui saat pem beri pinj am an
m elakukan disbursem ent ke reksus t ersebut .
( iv) dengan

pem biayaan

pendahuluan,

diakui

saat

pem beri

pinj am an

m elakukan disbursem ent ke rekening BUN dan/ at au rekening Kas Negara
at au

rekening

Penerim a

Penerusan

Pinj am an

unt uk

m enggant i

pengeluaran yang t elah dilakukan.

Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

8

Ut ang t ersebut dicat at sebesar nilai nom inal berdasarkan nilai t ukar ( kurs
t engah BI ) pada t anggal neraca dan disaj ikan sebesar nilai t ercat at 10 . Selain
it u perlu j uga diungkapkan rincian dari m asing- m asing ut ang, j at uh t em po,
t ingkat bunga, am ort isasi diskont o/ prem ium , dan selisih kurs ut ang dalam
valut a asing yang t erj adi ant ar kurs t ransaksi dan kurs t anggal neraca.
Pe la por a n , M on it or in g, da n Eva lu a si
Pinj am an luar negeri yang t elah digunakan unt uk m em biayai kegiat ankegiat an t ert ent u harus selalu dilaporkan oleh Ment eri pada Kem ent erian
Negara/ Pim pinan Lem baga/ Kepala Daerah/ Direksi BUMN kepada Ment eri
Perencanaan

Pem bangunan

Keuangan.

Laporan

m encakup

perkem bangan

Nasional/ Kepala

t ersebut

berwuj ud

realisasi

Bappenas

Laporan

penyerapan

dan

Ment er i

Pelaksanaan

Kegiat an

dana,

perkem bangan

pencapaian pelaksanaan fisik, perkem bangan proses pengadaan barang dan
j asa, perm asalahan/ kendala yang dihadapi dan langkah t indak lanj ut yang
diperlukan dengan acuan RPK- PHLN. Bukan hanya m elaporkan kegiat an,
Ment eri pada Kem ent erian Negara/ Pim pinan Lem baga/ Kepala Daerah/ Direksi
BUMN j uga m em iliki kewaj iban unt uk m elaksanakan evaluasi t ahap akhir
at as pencapaian sasaran kegiat an yang dit et apkan dan evaluasi at as dam pak
pelaksanaan kegiat an.
Baik laporan pelaksanaan kegiat an m aupun hasil evaluasi disam paikan
kepada Ment eri Perencanaan Pem bangunan Nasional/ Kepala Bappenas unt uk
diolah. Laporan pelaksanaan kegiat an t ersebut akan dievaluasi dan disaj ikan
m enj adi Laporan Kinerj a Pelaksanaan Pinj am an yang sekaligus j uga berisi
langkah- langkah t indak lanj ut bilam ana t im bul perm asalahan- perm asalahan
selam a pelaksanaan kegiat an. Sedangkan hasil evaluasi diolah oleh Ment eri
Perencanaan Pem bangunan Nasional/ Kepala Bappenas unt uk disusun dalam
suat u laporan evaluasi pelaksanaan kegiat an yang akan digunakan sebagai
bahan unt uk perencanaan t ahap selanj ut nya.
Selain

m elalui

pelaporan,

Ment eri

Perencanaan

Pem bangunan

Nasional/ Kepala Bappenas j uga m engadakan rapat berkala pada set iap
berakhirnya t riwulan dan kunj ungan lapangan sebagai bent uk pem ant auan.
Sem ent ara Ment eri Keuangan akan m elakukan koordinasi dengan Gubernur

                                                            
10

Nilai t ercat at adalah nilai buku ut ang yang dihit ung dari nilai nom inal set elah dikur angi at au dit am bah diskont o
at au pr em ium yang belum diam ort isasi.

Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

9

BI

guna m engeluarkan Laporan Realisasi Penyerapan Pinj am an secara

t riwulanan.
D . PEN UTUP
Kebij akan ut ang luar negeri at au pinj am an luar negeri ini diharapkan
dapat m em bant u m ewuj udkan kesej aht eraan bagi m asyarakat sehingga dalam
pengelolaannya harus dilakukan secara penuh t anggungj awab.
Selain

dalam

set iap

t ahapannya harus m engikut i m ekanism e yang

dipersyarat kan perat uran perundang- undangan, Pem erint ah yang diwakili oleh
Ment eri

Keuangan

j uga

harus

m em ilik i

ket erbukaan

inform asi

m engenai

kebij akan pinj am an dan/ at au hibah luar negeri, j um lah hibah luar negeri, posisi
ut ang luar negeri, sum ber pinj am an luar negeri dan j enis pinj am an luar negeri.
Publikasi ini diharapkan dapat m eningkat kan kepedulian m asyarakat unt uk
m elakukan

pengaw asan

t erhadap

pengelolaan

ut ang

luar

negeri

selain

pengawasan dari pengawas int ernal dan/ at au dari lem baga pem eriksa ekst ernal
( BPK) .

Refer ensi :
-

UU Nom or 1 Tahun 2004 t ent ang Per bendahar aan Negar a.

-

PP Nom or 2 Tahun 2006 t ent ang Tat a Cara Pengadaan Pinj am an dan/ at au Penerim aan Hibah sert a Penerusan
Pinj am an dan/ at au Hibah Luar Negeri.

-

Per at ur an

Ment er i

Negara

Perencanaan

Pem bangunan

Nasional/ Kepala

Bappenas

Nom or

:

PER.005/ M.PPN/ 06/ 2006 t ent ang Tat a Cara Perencanaan dan Pengaj uan Usulan Ser t a Penilaian Kegiat an Yang
Dibiayai Dari Pinj am an dan/ at au Hibah Luar Negeri.
-

Per at uran Ment eri Keuangan Nom or 143/ PMK.05/ 2006 t ent ang Tat a Cara Penarikan Pinj am an dan/ at au Hibah
Luar Negeri.

-

Bulet in Teknis Ut ang.

-

I MF, Ext er nal Debt St at ist ics.

Sie I n fok u m – D it a m a Bin ba ng k u m

10