Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

ABSTRAK
Pneumonia adalah penyakit yang menyerang paru-paru dan ditandai
dengan batuk dan kesukaran bernafas. Balita yang diserang pneumonia dan tidak
segera diobati dengan tepat akan mudah meninggal. Tahun 2014 jumlah balita di
Kota Medan sebanyak 213.582 balita dengan penderita ditemukan dan ditangani
sebanyak 3.354 balita (15,7%). Angka ini masih jauh dari jumlah perkiraan
penderita pneumonia di Kota Medan tahun 2014 yaitu 21.358 balita. Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) dalam bahasa Inggris yaitu Integrated Management
of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu manajemen melalui pendekatan
terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit yang datang di pelayanan
kesehatan. Jumlah kunjungan balita di Puskesmas Belawan pada tahun 2014
adalah sebanyak 1507 balita dan balita yang ditangani dengan MTBS sebanyak
421 balita (28,0%).
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif
yang bertujuan untuk menganalisis penatalaksanaan pneumonia dengan MTBS di
Puskesmas Belawan. Dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan
observasi sebagai cara untuk mengumpulkan data. Informan penelitian ini
sebanyak 5 orang, yaitu Kepala Puskesmas Belawan, 1 orang penanggung jawab
ruang poli KIA/MTBS, 1 orang tenaga kesehatan ruang poli KIA/MTBS dan 2
orang pasien Ibu Balita. Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Belawan
Kecamatan Medan Belawan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penatalaksanaan pneumonia dengan
MTBS di Puskesmas Belawan belum berjalan dengan baik. Hal ini di tandai
dengan tenaga kesehatan yang kurang, kurangnya sarana, prasarana dan peralatan
untuk penatalaksanaan pneumonia dengan MTBS, sangat minimnya pendanaan
untuk pelaksanaan MTBS. Selain itu, pengawasan, pemantauan dan pembinaan
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dan Kepala Puskesmas
Belawan belum dilaksanakan dengan maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan Kepala Puskesmas Belawan
agar meningkatkan pelayanan promotif dan preventif untuk pelaksanaan MTBS
agar proses kegiatan MTBS bisa berjalan dengan baik. Selain itu, diharapkan
instruksi yang jelas dan tepat serta evaluasi yang jelas dari Dinas Kesehatan Kota
Medan dan Kepala Puskesmas Belawan kepada petugas pengelola MTBS agar
penatalaksanaan pneumonia dengan MTBS dapat berjalan dengan baik.
Kata kunci: Penatalaksanaan Pneumonia, Balita dan MTBS

iii

ABSTRACT
Pneumonia is a disease that attack the lungs and is characterized by
coughing and difficulty breathing. Childhood who attacked pneumonia and not

treated properly will easily die. In Medan for 2014 there are 213.582 childhood
with patient found and dealt with as much as 3.354 childhood (15,7%). It is still
far from the estimated number of people with pneumonia in medanfor 2014 that
21.358 childhood. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) in English the
intregated management of childhood illness (IMCI) is a management through an
integrated approach/integrated management of sick childhood who come in the
health service. Total ofchildhood visits in primary health care Puskesmas
Belawan in 2014 was as much as 1507 childhood and who dealt with IMCI total
is 421 childhood (28,0%).
This research is a study with qualitative approach that purpose to analyze
the management of pneumonia with IMCI in primary health care Belawan. By
using in depth interviews and observation as a way to obtained data. The
informants as many as five people, there are the head of Puskesmas Belawan, 1
person in charge of poly chamber KIA/ IMCI, 1 person health workers in poly
KIA/IMCI and 2 patients childhood mother. The research location
in
theBelawanPrimary Health Care district of Medan Belawan.
This research has given result that managementof pneumonia with IMCI
in primary health care of Belawan isnot run well. It is marked with the less of
health workers, less of facilities, infrastructure and equipmentfor the treatment of

pneumonia with IMCI, the least funding implementation of IMCI. In addition,
supervision, monitoring and coaching conducted by the Department of Health
Medan and head of Primary Health Care of Medan Belawan not have been
implamented to the maximum.
Based on these results, it is expected that the head of Puskesmas Belawan
to improve promotion and preventive services for IMCI activities so that process
of IMCI activity can run well. In addition,expected clear and precise instructions
as well as a clear evaluation from the Department of Health Medan and head of
primary health care to management personelof IMCI so that management of
pneumonia with IMCI can run well.
Keyword: Management of pneumonia, Childhood and IMCI

iv