Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

22

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyaknya masalah yang timbul didalam lingkungan perbankan,
menyebabkan sistem kepercayaan masyarakat untuk menyimpankan dananya
didalam bank yang ada di Indonesia menjadi berkurang. Selain itu prosedur yang
sulit menjadi salah satu alasan kenapa masyarakat Indonesia yang tinggal di
daerah terpencil ataupun daerah pedesaan lebih memilih menyimpankan dananya
didalam koperasi.
Koperasi lahir untuk membantu mengangkat masyarakat dari kemiskinan
dan kemelaratan. Koperasi didasarkan kepada solidaritas dan individualitas.
Koperasi mulai berjaya pada masa akhir sembilan puluhan, ini dibuktikan dengan
banyaknya bermunculan koperasi simpan-pinjam yang didirikan anggota
masyarakat. Hal lain yang memperlihatkan bahwa mulai munculnya banyak
koperasi adalah tingkat daya saing dalam koperasi meninggi sampai pada
pemberian bunga yang tinggi kepada penyimpan dana serta menawarkan
kemudahan bagi pihak yang akan meminjamkan uang di koperasi. Usaha ini
mampu menarik anggota masyarakat baik untuk menyimpan dan meminjam dana.
Namun, kejayaan Koperasi Simpan Pinjam ini (KSP) berlaku hingga tahun 20062007. 7


7

Widiastuti, Tanggung Jawab Penggurus Koperasi Simpan Pinjam Yang Berbadan
Hukum Terhadap Penyimpanan Dana, Jurnal Hukum Vol VII (Jakarta : 2009), hal.79.

Universitas Sumatera Utara

23

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 1 butir 1
menyatakan bahwa “Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi
dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan
nilai dan prinsip”. Berdasarkan pada pengertian tersebut, maka koperasi
merupakan

suatu


badan

usaha

yang

mengorganisir

pemanfaatan

dan

pendayagunaan sumber daya ekonomi dengan dilakukan pemisahan kekayaan
dalam menjalankan usaha demi kebutuhan bersama anggotanya.
Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam
menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsipprinsip tersebut terdiri dari: kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka,
pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan
secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota,
pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, pendidikan perkoperasian dan
kerja sama antar koperasi.


Tujuan koperasi tersebut masih bersifat umum. Karena itu, setiap koperasi
perlu menjabarkannya ke dalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi
koperasi sebagai badan usaha. Tujuan yang jelas dan dapat dioperasikan akan
memudahkan pihak manajemen dalam mengelola koperasi. Pada kasus anggota
juga bertindak sebagai pemilik, pelanggan dan pemodal akan dapat lebih mudah

Universitas Sumatera Utara

24

melakukan pengawasan terhadap proses pencapaian tujuan koperasi, sehingga
penyimpangan dari tujuan tersebut akan dapat lebih cepat diketahui.

Dalam tujuan tesebut dikatakan bahwa, koperasi memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini
mengandung arti bahwa meningkatkan kesejahteraan anggota adalah menjadi
program utama koperasi melalui pelayanan usaha. Jadi, pelayanan anggota
merupakan prioritas utama dibandingkan dengan masyarakat umum.
Dalam pengertian lain koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi

ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan
kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota menurut peraturan yang ada dengan
bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. 8 Dari pengertian diatas
maka dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari koperasi adalah meningkatkan
kesejahteraan anggota dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan. Namun,
tujuan ini mulai dikesampingkan, dimana pada tahun 2005, satu persatu Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) mulai mengalami kebangkrutan yang diikuti dengan
pembubaran. Keadaan ini terjadi karena tidak mampunya koperasi memenuhi
kewajibannya kepada para penyimpan dana. Biasanya pembubaran koperasi
diawali dengan adanya gugatan yang dilakukan oleh para pihak penyimpan dana
yang bunga atau simpannya tidak dibayar oleh koperasi. 9

8

R.T.Sutantya Rahardja Hadihkusuma, Hukum Koperasi Indonesia, (Surabaya : PT.
Rajawali Pers, 2000), hal. 1-2.
9
Op.Cit., hal.79.


Universitas Sumatera Utara

25

Permasalahan dan kendala yang para nasabah koperasi hadapi saat ini
adalah tidak jelasnya perlindungan hukum yang diberikan pemerintah dalam
melindungi dana para nasabah koperasi ini. Koperasi yang adalah salah satu
bentuk

badan

tentunya

mempunyai

peran yang

sangat

strategis


bagi

pemberdayaan dan penguatan perekonomian rakyat. Melihat koperasi merupakan
unit usaha yang beranggotakan pihak-pihak yang berekonomi lemah, yang dimana
mereka bergabung secara sukarela, berdasarkan persamaan hak dan kewajiban
untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
para anggotanya. 10
Melalui wadah koperasi, para anggota dapat melakukan usaha-usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama. Maka dengan semangat kebersamaan inilah
koperasi hadir dan diperlukan guna mendorong tumbuhnya usaha-usaha kecil
masyarakat. Tantangan yang mungkin sulit dialami oleh koperasi simpan-pinjam
ini secara umum adalah untuk meneguhkan eksistensi dan perannnya, baik
terhadap persoalan pengelolaan, manajemen, SDM, maupun dalam mengahadapi
persaingan pasar bebas. Banyaknya bank dan lembaga keuangan non-koperasi
akan meningkatkan persaingan usaha, sehingga Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
dituntut untuk dapat menigkatkan pelayanan, khususnya dalam menciptakan rasa
kepercayaan anggota terhadap koperasi, termasuk

memberikan jaminan


perlindungan hukum dana para anggotanya. 11

10

Gunawan Hariyanto, Perlindungan Hukum Dana Simpanan Anggota Koperasi,
Volume I No.1. (Bandung : 2012), hal.2.
11
Ibid., hal.3.

Universitas Sumatera Utara

26

Melihat banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh KSP (Koperasi
Simpan Pinjam ) dikarenakan bahwa perangkat hukum di Indonesia memang
belum memadai untuk memberikan perlindungan atas simpanan anggota.
Fenomena KSP menjadi salah ketika dalam melakukan kegiatan usahanya telah
menyimpang dari prinsip-prinsip koperasi. Semakin ketatnya persaingan sesama
koperasi, medorong KSP untuk berinovasi dan berlomba menarik para calon

anggota dengan memberikan berbagai tawaran produk investasi simpanan, serta
pemberian bonus-bonus dan hadiah.
Faktor penyebab lain adalah tindakan penyelewengan oleh oknum
pengelola/pengurus koperasi akibat lemahnya pengawasan/kontrol. Kemudahan
dalam perijinan pendirian koperasi telah mendorong semakin banyaknya berdiri
koperasi-koperasi, di satu sisi keadaan ini akan membantu perbaikan sektor usaha
kecil. Namun di sisi lain, semakin banyaknya berdiri koperasi tanpa
proses perijinan yang selektif dan pengawasan yang ketat juga akan menimbulkan
masalah karena berpotensi penyimpangan.
Maka dari banyaknya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
koperasi-koperasi saat ini, dibutuhkan suatu bentuk perlindungan yang sangat
vital agar dana kreditur dari koperasi dapat dilindungi.
B. Permasalahan
Dengan paparan latar belakang yang jelas dan tegas dalam skripsi berjudul
“Perlindungan Hukum Bagi Kreditur Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada

Universitas Sumatera Utara

27


Koperasi (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)” maka
rumusan masalah yang dapat ditarik oleh penulis yaitu:
1. Bagaimana Peranan Pemerintah Dalam Melindungi Dana Koperasi?
2. Bagaimana Perlindungan Hukum Dana Simpanan Anggota Koperasi
Padat Karya ?
3. Bagaimana Penerapan Prinsip Fiduciary Duty Pada Pengurus
Koperasi?
4. Bagaimana Tata Cara Menjadi Anggota Koperasi Pada Koperasi Serba
Usaha Padat Karya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan pemerintah dalam melindungi
dana koperasi.
2. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara perlindungan hukum dana
simpanan anggota Koperasi Serba Usaha Padat Karya.
3. Untuk memberikan gambaran bagaimana penerapan prinsip fiduciary
duty pada pengurus koperasi.
4. Untuk mengetahui tata cara menjadi anggota pada Koperasi Serba
Usaha Padat Karya.


Universitas Sumatera Utara

28

D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
perkembangan ilmu hukum pada umumnya.
b. Menambahkan
pembaharuan

informasi

yang

perlindungan

lebih

konkret


konsumen

untuk

bagi

usaha

mencegah

bertambanhnya korban pelaku usaha yang tidak bertangungjawab.
c. Membantu memberikan informasi bagi kalangan masyarakat yang
ingin menyimpan dananya ke koperasi.
2. Secara Praktis
Dapat memberikan masukan kepada lembaga-lembaga yang terkait
dalam pengambilan kebijakan terhadap perlindungan para nasabah
koperasi atau para kreditur yang menyimpan dananya di koperasi padat
karya.
E. Penelitian
1. Metode Pendekatan
Dalam penulisan skripsi ini metode yang penulis gunakan dalam
menggumpulkan data adalah metode studi lapangan atau field research
dan studi kepustakaan atau library research. Berkaitan dengan studi
lapangan atau field research, penelitian dilaksanakan pada salah satu

Universitas Sumatera Utara

29

Koperasi yaitu Koperasi Padat Karya yang terdapat di Medan Sumatera
Utara. Sedangkan metode studi kepustakaan atau library research,
penelitian dilakukan dengan menggunakan data dari berbagai sumber
bacaan seperti peraturan perundang-undangan, buku-buku, majalahmajalah dan internet yang dinilai relevan dengan permasalahan yang
akan ditulis penulis dalam skripsi ini.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
penelitian deskriptif. Jenis penelitian ini bertujuan untuk bagaimana
sesungguhnya bentuk perlindungan hukum bagi kreditur yang
melakukan penyimpanan dana pada koperasi padat karya.
3. Jenis dan Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah data primer dan data
sekunder.
a. Data primer diperoleh langsung dari sumber pertama dengan
melakukan pengambilan data bagaimana bentuk perlindungan
hukum yang diberikan koperasi padat karya kepada krediturnya,
kemudian mengenai bagaimana penerapan prinsip fiduciary duty
pada pengurus koperasi ini serta tata cara simpan pinjam pada
koperasi serba usaha padat karya.

Universitas Sumatera Utara

30

b. Data Sekunder diperoleh melalui
1. Bahan hukum primer yang terdiri dari:
a. Norma atau kaedah dasar
b. Peraturan dasar
c. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan koperasi
yaitu

Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2012

tentang

Perkoperasian, kemudian PP Nomor 9 Tahun 1999 yang
mengatur mengenai keanggotaan KSP, kemudian KUH Perdata.
2. Bahan hukum sekunder berupa buku yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer yang berkaitan dengan koperasi,
artikel,

hasil-hasil

penelitian,

laporan-laporan,

internet

dan

sebagainya.
3. Bahan hukum tersier yang mencakup bahan yang memberikan
petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder seperti kamus umum, kamus hukum, majalah,
jurnal ilmiah, serta bahan-bahan diluar hukum yang relevan dan
dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam
penulisan skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

31

4. Analisa Data
Analisa data yakni dengan analisa secara kualitatif. 12 Data sekunder
yang diperoleh dianalisis secara kualitatif untuk menjawab
permasalahan dalam skripsi ini.
F. Keaslian Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis membuatnya berdasarkan perhatian
pada banyaknya kegiatan usaha yang menggunakan sistem pemasaran koperasi
dan semakin banyaknya masyarakat yang lebih memilih penyimpanan dananya di
lembaga keuangan non-bank, atau dengan kata lain dengan menjadi anggota
koperasi. Jumlah peminat yang banyak ini mendorong penulis untuk mendalami
sistem perlindungan yang seharusnya didapat oleh nasabah atau keditur dalam
penyimpanan dananya di dalam koperasi, dalam hal ini peneliti mengambil satu
lembaga keuangan non-bank yaitu Koperasi Padat Karya.
Banyaknya permasalahan mengenai koperasi membuat pentingnya suatu
bentuk perlindungan yang diberikan oleh pemerintah demi menjamin dana para
nasabah di dalam koperasi. Walaupun koperasi suatu lembaga keuangan nonbank, tetapi penting bagi pemerintah memperlihatkan perhatian khusus dalam
menangani koperasi-koperasi yang bermasalah dalam pengembalian dana para
nasabah. Dan dari hal itu semua membuat penulis akhirnya memutuskan untuk
mencari lebih dalam mengenai koperasi ini dengan riset di salah satu koperasi

12

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia, 1986), hal.52.

Universitas Sumatera Utara

32

yang ada di Medan yaitu Koperasi Padat Karya sehingga penulis dapat
mengetahui bagaimana peranan pemerintah dalam melindungi dana koperasi,
Perlindungan hukum dana simpanan anggota koperasi di Koperasi Padat Karya
dan penerapan prinsip fiduciary duty pada pengurus koperasi serta tata cara
simpan pinjam pada koperasi padat karya tersebut.
Selain itu dalam penulisan skripsi ini penulis membuatnya dengan melihat
dan terjun langsung pergi meminta data terhadap pengurus koperasi padat karya
dan literature yang didapat dari kepustakaan, media massa dan sumber-sumber
lain yang relevan.
Penulisan skripsi dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah
Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank
(Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan) yang diangkat sebagai
judul skripsi telah diperiksa melalui telusuran kepustakan Fakultas Hukum dan
berdasarkan hasil Penelusuran penulis di Perpustakaan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara tidak ditemukan judul yang sama.
G. Sistematika Penulisan
Untuk lebih jelas dan terarahnya penulisan skripsi ini, maka akan dibahas
dalam bentuk sistematika, yaitu sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

33

BAB I

PENDAHULUAN
Berisikan mengenai latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II

KOPERASI SIMPAN PINJAM
Pada bab ini akan dibahas sejarah koperasi simpan
pinjam, jenis-jenis koperasi dan asas-asas serta dasar
hukum koperasi simpan pinjam.

BAB III

LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
Bab ini merupakan bab yang membahas mengenai
tata cara pendirian koperasi, Tata Cara Pembubaran
Koperasi dan Hubungan Hukum Anggota Koperasi
dan Perangkat Organisasi.

BAB IV:

PERLINDUGAN HUKUM BAGI KREDITUR
KOPERASI PADAT KARYA
Bab ini membahas mengenai Peranan pemerintah
dalam melindungi dana koperasi, kemudian bab ini
juga membahas mengenai perlindungan hukum dana
simpanan

anggota

koperasi

di

Padat

Karya,

Kemudian membahas mengenai Penerapan Prinsip
Fiduciary Duty pada Penggurus Koperasi Serta Tata

Universitas Sumatera Utara

34

Cara Menjadi Anggota Pada Koperasi Serba Usaha
Padat Karya.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam Bab V ini merupakan bab terakhir, yaitu
sebagai

bab

penutup

yang

berisikan

tentang

kesimpulan dan saran-saran mengenai permasalahan
yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

4 86 94

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 20 94

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

5 35 94

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 1 8

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 0 19

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Study Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya Di Medan)

0 0 5

Cover Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 8

Abstract Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 0 1

Reference Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

0 1 5