Penggunaan Ekstrak Etanol Teh Hitam dalam Sediaan Hair Tonic

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. S., Hakim E. H., dan makmur, L. (1990). Flavonoid dan Fitomedika,
kegunaan dan Prospek. Jakarta: Phyto-Medika.Halaman 97-98
Ayukawa, T. (1985). Hair Tonic Compostion. Terjemahan oleh: M, aris. Jakarta:
Bumi Aksara. Halaman 15
Barel, A.O., Paye, M., dan Howard I.M. (2009). Handbook of Cosmetic Science
and Technology.Edisi ketiga. New York: Informa Healthcare. Halaman
473, 514, 774-775.
Bariqina, E., dan Ideawati, Z. (2001). Perawatan & Penataan Rambut.
Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa. Halaman 1-12, 83-86.
Dalimartha, S. (2008). Atlas Tumbuhan obat Indonesia. Jilid 5. Jakarta: Pustaka
Bunda.Halaman 110-112.
Dalimartha, S ., dan Soedibyo, M. (1998). Perawatan rambut dengan Tumbuhan
Obat dan Diet Suplemen. Bogor: PT. Penebar swadaya. Halaman 210-216.
Diana,W., dan Wahini, M. (2014). Penggunaan Ekstrak Buah Alpukat dan Madu
Sebagai Bahan Aktif Hair Tonic untuk Rambut Rontok.Universitas Negeri
Surabaya. 1(3):226 - 235.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
kesehatan Republik Indonesia. Halaman 9, 33.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia.Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Halaman 86, 206 – 219.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 7, 854-859.
Ditjen POM. (2000).Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 10-11.
Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. (2010). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran UI. Halaman301- 303.
Ide, P. (2011). Mencegah Kebotakan Dini. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Halaman 50 – 52.
Kartasapoetra, G. (1992). Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta. Halaman 66-68.

42
Universitas Sumatera Utara

Yellia, M. (2003).Cara Bijak Menaklukkan Kanker. Jakarta: UI Press.Halaman
42-46.
Mannito, P. (1992). Biosintesis Produk Alami. Cetakan I. Depok : Penerbit PT
Agromedia Pustaka.
Mulja, M. (1995). Analisis Instrumental. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 63.

Rukmana, H.R., dan Yudirachman, H.H,. (2015). Untung Selangit Dari Agribisnis
Teh. Edisi I. Yogyakarta: Penerbit Lily Publisher. Halaman 14-15, 22- 27,
42-46.
Rosi,

A.
(2010).
1001
Teh
-Dari
AsaUsul,
KhasiatHinggaRacikanTeh.Yogyakarta : CV Andi. Halaman 51.

Tradisi,

Rostamailis., Hayatunnufus., dan Yanita, M. (2008). Tata Kecantikan Rambut.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Halaman 2122, 397.
Rostamailis., (2009). Tata Kecantikan Rambut: Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Halaman 42.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quin, M.E. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipients edisi VI. Washington D.C: Pharmaceuticals Press. Halaman
283,441.
Spillane, J. J. (1992). Komoditi Teh: Perannya Dalam Perekonomian Indonesia.
Cetakan I. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Halaman 80.
Sujayanto, G. (2008). Khasiat Teh Untuk Kesehatan Dan Kecantikan. Flona
Serial.Halaman 34-38. Jakarta : ITB. Halaman 75-78.
Tranggono, R.I., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu
PengetahuanKosmetik.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman 33-37.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit
UI-Press. Halaman 59-60.

43
Universitas Sumatera Utara