THE RELATIONSHIP BETWEEN THE STATUS OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING WITH MOTOR DEVELOPMENT IN CHILDREN AGED 1-3 YEARS AT WORKING AREA OF TALISE PUBLIC HEALTH CENTER IN 2016 | Febriady | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kes
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Mei 2017
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE STATUS OF EXCLUSIVE
BREASTFEEDING WITH MOTOR DEVELOPMENT
IN CHILDREN AGED 1-3 YEARS AT WORKING AREA OF
TALISE PUBLIC HEALTH CENTER IN 2016
Ahmad Febriady*, Sumarni**, Rahma Badaruddin***
*Medical Student, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of Tadulako
**Department of public health sciences, Faculty of Medicine and Health Sciences,
University of Tadulako
***Department of Physiology, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of
Tadulako.
ABSTRACT
Background. Exclusive breastfeeding is giving only breast milk without any liquid or solid
food except vitamin, mineral, or medication in the form of drops or syrup until the age of 6
months. This study aims to determine the relationship between the status of exclusive
breastfeeding with motor development in children aged 1-3 years at working area of Talise
Public Health Center.
Methods. The study was observational analytic with cross sectional approach. The
samples used were 92 children aged 1-3 years, with a purposive sampling technique. The
results of this study were statistically tested by chi-square test on the error rate 10% using
a computer software program.
Result. In this research showed that under-five children who are not receive exclusive
breastfeeding and motor development that deviates as much as 15 children (26.8%),
under-five children who are not receive exclusive breastfeeding and motor development
that dubious as much as 29 children (51.8%) and under-five children who are not
exclusive breastfeeding and appropriate motor development as many as 12 children
(21.4%). In under-five children with exclusive breastfeeding and motor development that
deviates as much as 0 children (0%), under-five children who are receive exclusive
breastfeeding and motor development that dubious as much as 1 children (2.8%), as well
as under-five children who are receive exclusive breastfeeding and appropriate motor
development as many as 35 children (97, 2%).
Conclusion . There was a significant relationship between the status of exclusive
breastfeeding with motor development in children aged 1-3 years at working area of Talise
Public Health Center in 2016.
Keywords : Exclusive Breastfeeding, Motor Development
52
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Mei 2017
ABSTRAK
Latar Belakang. ASI eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa cairan atau
makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral, atau obat dalam bentuk tetes atau sirup
sampai usia 6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status
pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan motorik pada anak usia 1 – 3 tahun
diwilayah kerja Puskesmas Talise.
Metode. Penelitian observasional analitik korelatif dengan Pendekatan Cross Sectional
Study. Jumlah sampel yang digunakan adalah 92 balita usia 1-3 tahun, dengan teknik
purposive sampling. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji chi square pada
tingkat kesalahan 10% menggunakan program software komputer.
Hasil. Pada penelitian ini di peroleh balita yang tidak ASI Eksklusif dan perkembangan
motorik yang menyimpang sebanyak 15 anak (26,8%), balita yang tidak ASI Eksklusif dan
perkembangan motorik yang meragukan sebanyak 29 anak (51,8%) dan balita yang tidak
ASI Eksklusif dan perkembangan motorik yang sesuai sebanyak 12 anak (21,4%). Pada
balita yang ASI Eksklusif dan perkembangan motorik menyimpang sebanyak 0 anak (0%),
balita yang ASI Eksklusif dan perkembangan motorik meragukan sebanyak 1 anak (2,8%),
serta balita yang ASI Eksklusif dan perkembangan motorik sesuai sebanyak 35 anak
(97,2%). Hal ini didukung dengan hasil uji Chi-Square dimana nilai p < nilai α yaitu p =
0,000.
Kesimpulan. Terdapat hubungan signifikan antara status pemberian ASI eksklusif dengan
perkembangan motorik pada anak usia 1-3 tahun di wilayah kerja puskesmas Talise tahun
2016.
Kata Kunci : ASI eksklusif, Perkembangan Motorik
53
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Mei 2017
mengakibatkan
PENDAHULUAN
Perkembangan anak adalah segala
terhambatnya
perkembangan
anak.
Hasil
perubahan yang terjadi pada anak, dilihat
mengungkapkan
dari berbagai aspek, antara lain aspek
mengalami
motorik, emosi, kognitif, dan psikososial
menjadi tidak aktif, apatis, pasif, dan tidak
(bagaimana anak berinteraksi dengan
mampu berkonsentrasi 13.
lingkungannya) 6. Pada usia 0-2 tahun
Pada
bahwa
penelitian
anak
hambatan
tahun
yang
pertumbuhan
2003,
Depkes
RI
merupakan masa tumbuh kembang yang
melakukan skrining perkembangan di 30
optimal (golden period) terutama untuk
provinsi di Indonesia dan dilaporkan
pertumbuhan janin sehingga bila terjadi
45,12%
gangguan pada masa ini tidak dapat
perkembangan 1.
dicukupi pada masa berikutnya dan akan
berpengaruh negatif pada kualitas generasi
5
penerus .
bayi
Definisi
macam
mengalami
gangguan
ASI eksklusif
bermacam-
tetapi
definisi
yang
sering
digunakan adalah definisi WHO yang
Salah satu aspek pertumbuhan dan
perkembangan
anak
yang
menyebutkan
ASI
eksklusif
adalah
perlu
pemberian hanya ASI saja tanpa cairan
diperhatikan yaitu kemampuan motorik.
atau makanan padat apapun kecuali
Kemampuan
vitamin, mineral, atau obat dalam bentuk
motorik
anak
dapat
membantu anak untuk mengeksplorasi
lingkungan sekitar melalui gerakan fisik,
berkaitan
juga
pada
hubungan
tetes atau sirup sampai usia 6 bulan 10.
Pemberian ASI eksklusif pada bayi di
bawah usia dua bulan berdasarkan Survei
interpersonal dengan orang lain misalnya
Demografi
dalam permainan, juga mengembangkan
(SDKI)
aspek sosioemosional melalui perasaan
mencakup 67% dari total bayi yang ada.
bahagia
Persentase
permainan
saat
melakukan
dengan
orang
aktifitas
dan
tahun
Kesehatan
2006
tersebut
-
Indonesia
2007
menurun
hanya
seiring
lain.
dengan bertambahnya usia bayi. Yang
Kemampuan motorik juga berhubungan
lebih memprihatinkan, 13% bayi dibawah
dengan status gizi anak. Permasalahan gizi
dua bulan telah diberi susu formula dan
yang dialami anak berusia balita dapat
54
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
satu dari tiga bayi usia 2 - 3 bulan telah
7
Mei 2017
ASI eksklusif pada bayi umur 0 sampai
dengan umur 6 bulan yang diperoleh
diberi makanan tambahan .
Mengacu pada target program pada
belum mencapai target sebesar 70%.
tahun 2014 sebesar 80%, maka secara
Berdasarkan data dari profil kesehatan
nasional cakupan pemberian ASI eksklusif
puskesmas
sebesar 52,3% belum mencapai target.
pemberian ASI eksklusif diwilayah Kerja
Menurut provinsi, hanya terdapat satu
Puskesmas Talise tahun 2015 sebanyak
provinsi yang berhasil mencapai target
101 balita dari total 129 balita atau
yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebesar 78,3%.
sebesar 84,7% 5.
Talise
(2015),
Angka
Kurangnya data tentang balita yang
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di
mengalami
gangguan
perkembangan
Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun 2013
motorik dan masih kurangnya kesadaran
sampai tahun 2014 mengalami trend
akan pentingnya pemberian ASI eksklusif
kenaikan yang belum signifikan, dimana
di wilayah kota palu maka peneliti tertarik
pada tahun 2013 sebesar 54,7% meningkat
untuk meneliti apakah ada hubungan
menjadi
pemberian
55,5%
pada
tahun
2014.
ASI
eksklusif
dengan
Berdasarkan laporan pengelola program
perkembangan motorik pada anak usia 1 –
Kabupaten/Kota
3 tahun diwilayah kerja Puskesmas Talise.
cakupan
rata-rata
tertinggi tahun 2013 berada di Kabupaten
Morowali sebesar 77% dan cakupan tahun
METODE
2014 di Kabupaten Morowali sebesar
Jenis penelitian yang digunakan yaitu
67,3% yang tertinggi bayi yang diberi ASI
penelitian observasional analitik korelatif.
Eksklusif. Cakupan terendah bayi yang
Desain penelitian yang digunakan adalah
memperoleh
cross
ASI
Eksklusif
yaitu
sectional,
dimana
mengukur
Kabupaten Tojo Una-Una sebesar 32,1%
hubungan antara faktor resiko dengan
Tahun 2013 2.
kejadian suatu penyakit, dengan cara
Angka pemberian ASI eksklusif pada
observasi
atau
pengumpulan
data
balita di Kota Palu tahun 2014 sebesar
sekaligus pada satu waktu dan dilakukan
20,3%. Memang hasil cakupan Pemberian
hanya sekali saja selama penelitian.
55
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien balita usia 1-3 tahun yang
b.
Kriteria Eksklusi
1. Balita dengan berat badan lahir
rendah.
datang ke Puskesmas Talise kota Palu
periode Januari sampai Desember 2016
2. Balita
yang
tidak
menerima
imunisasi dasar lengkap.
yaitu sebanyak 1.068 balita. Sampel
adalah subyek – subjek dari populasi
Mei 2017
Cara
pengumpulan
data
yang
aktual yang benar - benar akan diteliti
digunakan adalah menggunakan KMS
pada periode Januari sampai Desember
(Kartu menuju Sehat) untuk menilai status
tahun 2016 yaitu sebanyak 92 sampel dan
pemberian
mewakili seluruh populasi dengan metode
Formulir KPSP (Kuisioner Pre-Skrining
purposive sampling. Sampel yang diambil
Perkembangan) diisi oleh peneliti ketika
haruslah memenuhi kriteria inklusi dan
melakukaan
eksklusi berikut:
perkembangan motorik anak usia 1-3
a.
tahun.
Kriteria inklusi
1. Data pada Kartu Menuju Sehat
(KMS)
ASI
eksklusif,
sedangkan
penilaian
terhadap
Data yang sudah terkumpul kemudian
yang lengkap seperti
dianalisis dengan analisis univariat untuk
memuat identitas subjek, berat
mendeskripsikan variabel penelitian guna
badan
data
memperoleh gambaran atau karakteristik
dasar
sebelum dilakukan analisis bivariat dan
lengkap dan data pemberian ASI
analisis bivariat untuk menilai hubungan
eksklusif
antara variabel bebas dan variabel terikat.
waktu
pemberian
lahir,
imunisasi
atau
tidak
ASI
eksklusif.
Analisis bivariat dengan data kategorikal
2. Balita usia 1-3 tahun.
pada
3. Balita yang bertempat tinggal di
menggunakan
wilayah kerja Puskesmas Talise.
4. Balita yang di dampingi dengan
orang tua.
variabel
bebas
uji
dan
hipotesis
Kuadrat (Chi Square), dengan
terikat
uji
Kai
tingkat
kemaknaan (α) 0,10. Bila ρ value ≤ α, H1
diterima, berarti ada hubungan yang
5. Bersedia ikut berpartisipasi dalam
bermakna (signifikan), sedangkan bila ρ
penelitian.
56
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
value > α, H1 ditolak, berarti tidak ada
hubungan yang bermakna (signifikan).
Mei 2017
b. Distribusi sampel berdasarkan status
perkembangan motorik
HASIL
Tabel 4.2 Distribusi sampel berdasarkan
1.
a.
status perkembangan motorik
Analisis univariat
Distribusi sampel berdasarkan
status pemberian ASI eksklusif
Tabel
4.1
Distribusi
sampel
berdasarkan status pemberian ASI
Eksklusif
ASI
Jumlah
Persentase (%)
Ya
36
39,1
Tidak
56
60,9
Eksklusif
92
100
Total
Sumber : Data sekunder (KMS, 2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.1, balita
yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif
yaitu sebanyak 56 balita (39,1%) dan
balita yang mendapatkan ASI Eksklusif
adalah sebanyak 36 balita (60,9%). Dari
data diatas, terlihat jumlah balita yang
tidak mendapatkan ASI Eksklusif lebih
banyak dibandingkan yang mendapatkan
ASI Eksklusif.
Perkembangan Jumlah Persentase
Motorik
(%)
Sesuai
47
51,1
Meragukan
30
32,6
Penyimpangan
15
16,3
Total
92
100
Sumber : Data primer (KPSP, 2016)
Data perkembangan motorik kasar
diperoleh dari hasil penilaian dengan
menggunakan KPSP usia 12–36 bulan
yang kemudian dikategorikan menjadi 3
kategori yaitu Sesuai, Meragukan dan
Penyimpangan.
Berdasarkan data pada tabel 4.2
diatas, sebagian besar balita dengan
perkembangan motorik yang sesuai yaitu
sebanyak 47 balita (51,1%), sedangkan
balita dengan perkembangan motorik
meragukan adalah sebanyak 30 balita
(32,6%), dan balita dengan perkembangan
motorik menyimpang adalah sebanyak 15
balita (16,3%).
57
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
2.
a.
Analisis Bivariat
Hubungan
pemberian
ASI
Eksklusif dengan perkembangan
motorik
Tabel 4.3 Hubungan pemberian ASI
Eksklusif dengan
perkembangan motorik
Mei 2017
balita yang mendapat ASI Eksklusif dan
perkembangan
motorik
yang
sesuai
sebanyak 35 dari 36 anak (97,2%). Dari
data tersebut terlihat bahwa balita yang
tidak diberikan ASI Eksklusif lebih
beresiko
mengalami
gangguan
motorik
dibandingkan
perkembangan
yang diberikan ASI Eksklusif. Hal ini juga
didukung dengan hasil uji Chi-Square
dimana nilai p < nilai α yaitu p = 0,000
yang berarti H1 diterima.
Data status pemberian ASI Pada tabel 4.3
diatas, didapatkan bahwa balita yang tidak
mendapatkan
ASI
Eksklusif
dan
perkembangan motorik yang menyimpang
sebanyak 15 dari 56 anak (26,8%), untuk
balita
yang tidak
mendapatkan
ASI
Eksklusif dan perkembangan motorik
yang meragukan sebanyak 29 dari 56 anak
(51,8%), serta balita yang tidak mendapat
ASI Eksklusif dan perkembangan motorik
yang sesuai sebanyak 12 dari 56 anak
(21,4%). Pada balita yang mendapatkan
ASI Eksklusif dan perkembangan motorik
yang menyimpang sebanyak 0 dari 36
anak
(0%),
mendapatkan
sedangkan
ASI
balita
yang
Eksklusif
dan
perkembangan motorik yang meragukan
sebanyak 1 dari 36 anak (2,8%),
58
serta
PEMBAHASAN
Berdasarkan
dari
hasil
analisis
univariat pada status pemberian ASI
eksklusif didapatkan sebagian besar balita
tidak
mendapatkan
ASI
eksklusif
dibandingkan dengan yang mendapatkan
ASI eksklusif. Sedikitnya pemberian ASI
eksklusif ini kemungkinan disebabkan
oleh
beberapa
faktor,
diantaranya
kesibukan ibu yang bekerja sehingga
mereka memberikan susu formula atau
makanan
tambahan
ataupun
karena
pengetahuan ibu yang kurang tentang
pentingnya
ASI
eksklusif,
padahal
interaksi timbal balik antara ibu dan anak
terdapat keuntungan yang timbal balik
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Mei 2017
juga, keuntungan untuk bayi selain nilai
balita yang mengalami penyimpangan
gizi ASI yang tinggi, juga adanya zat anti
perkembangan
pada ASI yang melindungi bayi terhadap
disebabkan oleh kurangnya stimulasi dari
berbagai macam infeksi. Disamping itu
keluarga, kurangnya informasi dalam
bayi juga merasakan sentuhan, kata-kata
mendidik
dan tatapan kasih sayang dari ibunya,
perkembangan anak ataupun dikarenakan
serta
pekerjaan orang tua sehingga perhatian
mendapatkan
kehangatan
yang
7
motorik
anak
kemungkinan
dalam
membantu
penting untuk tumbuh kembangnya . Usia
dan
juga
untuk
kurang. Hal-hal tersebut diatas hanya
memberikan ASI eksklusif pada anaknya.
sebagian kecil yang dapat mempengaruhi
Ibu yang berusia antara 20-40 tahun dan
perkembangan motorik kasar anak selain
sebagian
primigravida,
ASI eksklusif
dikatakan siap dari segi psikologis yang
mempengaruhi
jumlah
waktu
sudah dewasa dan dari segi fisik dimana
dimiliki
dalam
melaksanakan
usia tersebut dalam kategori usia produktif
fungsinya sebagai ibu rumah tangga,
yang
untuk
dimana ibu yang bekerja akan terbagi
memberikan ASI eksklusif pada anaknya.
waktunya oleh tanggung jawab di luar
Begitu juga dengan pengalaman pertama
fungsinya sebagai ibu rumah tangga 12.
mempengaruhi
besar
idealnya
seseorang
adalah
tidak
sulit
mempunyai anak, hal tersebut membuat
didikan
kepada
7
ibu
Faktor
lain
anak
sangatlah
. Status pekerjaan ibu
yang
yang
mempengaruhi
ibu mempunyai motivasi yang tinggi
perkembangan anak adalah kedudukan
untuk memberikan ASI secara eksklusif 8.
anak dalam keluarga. Ibu muda yang baru
Dari data hasil analisis univariat
mempunyai
anak
akan
kurang
berdasarkan status perkembangan motorik
berpengalaman untuk memberikan asuhan
didapatkan
pada bayinya, sehingga ibu juga tidak
banyak
perkembangan
balita
motorik
memiliki
yang
sesuai
mengerti
cara
memberi
stimulasi
dengan usianya. Namun, cukup banyak
perkembangan sesuai usia anak. Sehingga
juga
anak dapat mengalami keterlambatan
balita
penyimpangan
yang
mengalami
perkembangan
motorik
walaupun tidak signifikan. Banyaknya
59
dalam
perkembangannya.
Faktor
berikutnya adalah pendidikan, Ibu yang
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
berpendidikan menengah cukup dapat
Nurjannah,
S
Mei 2017
(2015)
melaporkan
menangkap informasi dan edukasi yang
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
telah
kesehatan
antara pemberian ASI eklusif dengan
mengenai cara dan manfaat pemberian
perkembangan anak dengan nilai p =
stimulasi
perkembangan
anak.
0,022. Hasil penelitian ini juga sesuai
Semakin
tingi
pendidikan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
seseorang maka semakin mudah pula
Sakinah (2014) dan Warliana (2007)
kemampuan seseoarang dalam menerima
bahwa balita yang mendapatkan ASI
informasi
Eksklusif mempunyai hubungan yang
diberikan
petugas
pada
tingkat
sehingga
semakin
banyak
pengetahuan yang dimiliki 9.
bermakna dengan perkembangan motorik
Uji statistik yang digunakan untuk
mengetahui
hubungan
pemberian
ASI
status
Beberapa penelitian memperlihatkan
dengan
bahwa bayi yang mendapat ASI jauh lebih
perkembangan motorik pada anak adalah
matang, lebih asertif dan progresifitas
uji
yang lebih baik pada skala perkembangan
Chi-Square.
perhitungan
bahwa nilai
uji
antara
anak dengan nilai p = 0,000.
Eksklusif
Berdasarkan
tersebut,
hasil
didapatkan
dibandingkan
p < 0,05 yaitu 0,000 yang
menggunakan
anak
ASI.
yang
Suatu
tidak
penelitian
artinya dimana terdapat hubungan yang
Honduras memperlihatkan bahwa bayi
bermakna antara pemberian ASI eksklusif
yang mendapat ASI eksklusif selama 6
dengan perkembangan motorik pada anak
bulan dapat merangkak dan duduk lebih
usia 1-3 tahun di wilayah kerja puskesmas
dahulu dibandingkan bayi yang sudah
Talise tahun 2016. Oleh karena itu,
mendapat makanan pendamping saat usia
hipotesis kerja H1 pada penelitian ini
4 bulan. ASI mengandung nutrien yang
dapat diterima. Hal ini sesuai dengan teori
sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan
yang
yang
bayi antara lain pertama asam amino
berumur kurang dari 6 bulan yang belum
taurin, vitamin A, kalsium, mineral zink,
mengenal makanan lain selain ASI,
vitamin B16, laktosa, dan asam lemak
pertumbuhan dan perkembangannya tidak
rantai panjang yaitu ARA dan DHA.
akan mengalami gangguan 8.
Semua nutrien tersebut berperan penting
60
menyatakan
bahwa
bayi
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
dalam
perkembangan
bayi
terutama
3
perkembangan motorik kasar .
Pemberian
ASI
Stimulasi sendiri merupakan salah satu
faktor
secara
eksklusif
Mei 2017
psikososial
mempengaruhi
yang
dapat
perkembangan
anak.
mempengaruhi perkembangan karena ASI
Stimulasi merupakan hal yang penting
mempunyai kandungan yang baik untuk
dalam tumbuh kembang anak. Anak yang
perkembangan anak selain itu pemberian
mendapat stimulasi yang terarah dan
ASI juga dapat menjadi stimulasi untuk
teratur
perkembangan anak hal ini dikarenakan
dibandingkan dengan anak yang kurang
pada
atau tidak mendapat stimulasi 4.
saat
menyusui
berinteraksi
anak
sehingga
perkembangan
anak.
dan
ibu
membentuk
Selain
dari
akan lebih cepat berkembang
Keuntungan
eksklusif
dari
adalah
pemberian
bayi
ASI
mengalami
pemberian ASI juga dipengaruhi oleh
pertumbuhan dan perkembangan yang
adanya stimulasi dari lingkungan sekitar.
sesuai dengan umur, terbentuknya ikatan
Pemberian ASI eksklusif selama 0 sampai
batin yang kuat, serta meminimalkan
6
kebutuhan
resiko bayi terserang penyakit pencernaan,
perkembangan otak yang berpengaruh
pernafasan, dan lain-lain. Pemberian ASI
terhadap
secara
akan lebih efektif jika ibu mempunyai
menyeluruh. Dimana DHA dan AA
waktu yang lama saat menyusui, karena
merupakan nutrisi yang ada dalam ASI
ada
yag berfungsi untuk mengoptimalkan
menyusui
perkembangan 11.
memberikan stimulus pada bayi melalui
bulan
mencukupi
perkembangan
anak
Berdasarkan dari hasil analisis bivariat
proses
interaksi
yang
ketika
proses
memungkinkan
ibu
dekapan, kontak mata, komunikasi antara
didapatkan balita yang tidak mendapatkan
ibu
ASI eksklusif namun tetap mengalami
menenangkan bayi saat menangis dan
perkembangan motorik yang sesuai. Hal
upaya bayi mancari puting susu ibu,
ini bisa di sebabkan karena berbagai
sehingga terjalin bounding attechment.
faktor seperti faktor genetik, kesehatan,
Bounding attachment dapat diperoleh dari
rangsangan orang tua, prematur, kelainan
menyusui,
hal
ini
memberikan
kongenital, infeksi, mekanis, dan toksin.
kesempatan
ibu
untuk
memberikan
61
dan
bayi,
upaya
ibu
untuk
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
stimulus terhadap bayi melalui cara
1.
Mei 2017
Status pemberian ASI Eksklusif pada
menyentuh bayi, memasukkan puting susu
anak usia 1-3 tahun sebagian besar
pada mulut, tercipta kontak mata, interaksi
tidak mendapatkan ASI Eksklusif
ibu terhadap bayi sehingga perkembangan
yaitu sebanyak 56 (60,9%) balita dan
anak dapat normal sesuai usianya 8.
sebanyak
Penelitian ini mempunyai banyak
keterbatasan,
diantaranya
sulitnya
36
(39,1%)
balita
mendapatkan ASI Eksklusif.
2.
Tingkat
kejadian
gangguan
mendapatkan sampel balita yang rutin
perkembangan motorik pada anak
berkunjung
sehingga
usia 1-3 tahun sebagian besar sesuai
peneliti langsung turun ke rumah warga
yaitu sebanyak 47 (51,1%) balita,
untuk melakukan penelitian. Kendala lain
sebanyak 30 (32,6%) balita yang
yang dihadapi yaitu sulitnya berdiskusi
meragukan, dan sebanyak 15 (16,3%)
karena orang tua yang tidak memahami
balita yang menyimpang.
ke
puskesmas,
kalimat yang di ucapkan oleh peneliti.
3.
Terdapat hubungan yang bermakna
Selain itu, pengaruh pemberian ASI
antara status pemberian ASI Eksklusif
Eksklusif hanya dinilai menggunakan
dengan perkembangan motorik pada
KMS, sehingga hasilnya kurang maksimal
anak usia 1-3 tahun
dan juga masih banyaknya orang yang
Talise tahun 2016.
di puskesmas
belum memahami betul pengertian yang
sebenarnya dari ASI Eksklusif sehingga
SARAN
masih cukup banyak balita yang tidak
1.
mendapatkan ASI secara eksklusif.
Diharapkan untuk penelitian ini bisa
menjadi pedoman untuk penelitian
selanjutnya agar lebih dikembangkan
lagi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
2.
Diharapkan
pada
penelitian
telah dilakukan pada 92 sampel balita
selanjutnya
disertai
maka dapat dibuat beberapa kesimpulan
dilakukannya penyuluhan pada orang
diantaranya yaitu :
tua agar dapat lebih memahami
dengan
tentang pentingnya ASI Eksklusif dan
62
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
berbagai
3.
macam
gangguan
Kesehatan Daerah UPT Surveilans,
perkembangan pada anak.
Data dan Informasi Provinsi Sulawesi
Diharapkan untuk Orang tua balita
Tengah : Palu.
lebih rutin memeriksakan anaknya ke
pusat
kesehatan
secara
3.
periodik,
adanya ganguan perkembangan pada
IDAI. 2008. Bedah ASI Kajian Dari
Berbagai Sudut Pandang Ilmiah.
sehingga dapat lebih dini diketahui
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
4.
anak.
4.
Mei 2017
Sumiyati. 2016. Hubungan Stimulasi
Dengan Perkembangan Anak Usia 4-
Diharapkan
puskesmas
Talise
5 Tahun Di Desa Karangtengah
memiliki data balita yang mengalami
Kecamatan
gangguan
perkembangan
Banyumas. Jurnal LINK, 12 (1), 34 –
motorik agar dapat menilai seberapa
38. Diakses pada 31 Agustus 2016,
banyak
Dari
dalam
balita
gangguan
yang
sehingga
mengalami
kedepannya
gangguan tersebut dapat dicegah.
Baturaden
Kabupaten
.
5.
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan
Indonesia. Kementrian Kesehatan RI
: Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Christiari,
A.Y.,
Syamlan,
R.,
6.
‘Hubungan
Berhubungan Dengan Perkembangan
Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi
Motorik Anak Usia Pra Sekolah’.
Dini dengan Perkembangan Motorik
Jurnal Health Quality, Vol. 4 No. 1,
pada Anak Usia 6-24 bulan di
Hal. 1-76. Diakses pada 30 Agustus
Kecamatan
2016,
Kusuma,
I.F.
2013.
Mayang
Kabupaten
Jember’. Jurnal Pustaka Kesehatan,
Vol. 1, No. 1. Diakses pada 30
Agustus
2016,
Dari
.
2.
Dinkes
Dari
.
7.
Lisa,
U.F.
2012.
‘Hubungan
Pemberian ASI Eksklusif dengan
Perkembangan Motorik Kasar Balita
Sulteng.
2014.
Profil
Kesehatan Provinsi Sulteng. Dinas
63
Lindawati. 2013. ‘Faktor-Faktor yang
Di
Kelurahan
Brontokusuman
Kecamatan Mergangsan Yogyakarta’.
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Jurnal Ilmia h STIKES U’Budiyah,
Anak dan Remaja . Jakarta : Trans
Vol.1, No.2. Diakses pada 30 Agustus
Info Mediia.
2016,
8.
Mei 2017
Dari
<
13. Suryaputri,
I.Y.,
Rosha
B.C.,
http://www.ejournal.uui.ac.id/ >.
Anggraeni D. 2014. ‘Determinan
Nurjannah, S. 2015. ‘ASI Eksklusif
Kemampuan Motorik Anak Berusia
Meningkatkan Perkembangan Bayi
2-5 Tahun: Studi Kasus Di Kelurahan
Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja
Kebon Kalapa Bogor’.
Puskesmas Banyu Urip Surabaya’.
Makan, Vol. 37 (1): 43-50,. Diakses
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No.
pada 30 Agustus 2016, Dari .
Agustus
2016,
Dari
Penel Gizi
.
9.
Nursalam.
2008.
Penerapan
Metodologi
Konsep
dan
Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
10. Rahmadhani, E.P., Lubis, G., Edison.
2013. ‘Hubungan Pemberian ASI
Eksklusif dengan Angka Kejadian
Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun
di Puskesmas Kuranji Kota Padang’.
Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 2,
No2. Diakses pada 30 Agustus 2016,
Dari .
11. Roesli,
U.
Eksklusif.
2007.Mengenal
Trubus
ASI
Agriwidya
:
Jakarta.
12. Sulistyo, Dwi Cahyaningsih. 2011.
Pertumbuhan
64
dan
Perkembangan
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
Mei 2017
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE STATUS OF EXCLUSIVE
BREASTFEEDING WITH MOTOR DEVELOPMENT
IN CHILDREN AGED 1-3 YEARS AT WORKING AREA OF
TALISE PUBLIC HEALTH CENTER IN 2016
Ahmad Febriady*, Sumarni**, Rahma Badaruddin***
*Medical Student, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of Tadulako
**Department of public health sciences, Faculty of Medicine and Health Sciences,
University of Tadulako
***Department of Physiology, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of
Tadulako.
ABSTRACT
Background. Exclusive breastfeeding is giving only breast milk without any liquid or solid
food except vitamin, mineral, or medication in the form of drops or syrup until the age of 6
months. This study aims to determine the relationship between the status of exclusive
breastfeeding with motor development in children aged 1-3 years at working area of Talise
Public Health Center.
Methods. The study was observational analytic with cross sectional approach. The
samples used were 92 children aged 1-3 years, with a purposive sampling technique. The
results of this study were statistically tested by chi-square test on the error rate 10% using
a computer software program.
Result. In this research showed that under-five children who are not receive exclusive
breastfeeding and motor development that deviates as much as 15 children (26.8%),
under-five children who are not receive exclusive breastfeeding and motor development
that dubious as much as 29 children (51.8%) and under-five children who are not
exclusive breastfeeding and appropriate motor development as many as 12 children
(21.4%). In under-five children with exclusive breastfeeding and motor development that
deviates as much as 0 children (0%), under-five children who are receive exclusive
breastfeeding and motor development that dubious as much as 1 children (2.8%), as well
as under-five children who are receive exclusive breastfeeding and appropriate motor
development as many as 35 children (97, 2%).
Conclusion . There was a significant relationship between the status of exclusive
breastfeeding with motor development in children aged 1-3 years at working area of Talise
Public Health Center in 2016.
Keywords : Exclusive Breastfeeding, Motor Development
52
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Mei 2017
ABSTRAK
Latar Belakang. ASI eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa cairan atau
makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral, atau obat dalam bentuk tetes atau sirup
sampai usia 6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status
pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan motorik pada anak usia 1 – 3 tahun
diwilayah kerja Puskesmas Talise.
Metode. Penelitian observasional analitik korelatif dengan Pendekatan Cross Sectional
Study. Jumlah sampel yang digunakan adalah 92 balita usia 1-3 tahun, dengan teknik
purposive sampling. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji chi square pada
tingkat kesalahan 10% menggunakan program software komputer.
Hasil. Pada penelitian ini di peroleh balita yang tidak ASI Eksklusif dan perkembangan
motorik yang menyimpang sebanyak 15 anak (26,8%), balita yang tidak ASI Eksklusif dan
perkembangan motorik yang meragukan sebanyak 29 anak (51,8%) dan balita yang tidak
ASI Eksklusif dan perkembangan motorik yang sesuai sebanyak 12 anak (21,4%). Pada
balita yang ASI Eksklusif dan perkembangan motorik menyimpang sebanyak 0 anak (0%),
balita yang ASI Eksklusif dan perkembangan motorik meragukan sebanyak 1 anak (2,8%),
serta balita yang ASI Eksklusif dan perkembangan motorik sesuai sebanyak 35 anak
(97,2%). Hal ini didukung dengan hasil uji Chi-Square dimana nilai p < nilai α yaitu p =
0,000.
Kesimpulan. Terdapat hubungan signifikan antara status pemberian ASI eksklusif dengan
perkembangan motorik pada anak usia 1-3 tahun di wilayah kerja puskesmas Talise tahun
2016.
Kata Kunci : ASI eksklusif, Perkembangan Motorik
53
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Mei 2017
mengakibatkan
PENDAHULUAN
Perkembangan anak adalah segala
terhambatnya
perkembangan
anak.
Hasil
perubahan yang terjadi pada anak, dilihat
mengungkapkan
dari berbagai aspek, antara lain aspek
mengalami
motorik, emosi, kognitif, dan psikososial
menjadi tidak aktif, apatis, pasif, dan tidak
(bagaimana anak berinteraksi dengan
mampu berkonsentrasi 13.
lingkungannya) 6. Pada usia 0-2 tahun
Pada
bahwa
penelitian
anak
hambatan
tahun
yang
pertumbuhan
2003,
Depkes
RI
merupakan masa tumbuh kembang yang
melakukan skrining perkembangan di 30
optimal (golden period) terutama untuk
provinsi di Indonesia dan dilaporkan
pertumbuhan janin sehingga bila terjadi
45,12%
gangguan pada masa ini tidak dapat
perkembangan 1.
dicukupi pada masa berikutnya dan akan
berpengaruh negatif pada kualitas generasi
5
penerus .
bayi
Definisi
macam
mengalami
gangguan
ASI eksklusif
bermacam-
tetapi
definisi
yang
sering
digunakan adalah definisi WHO yang
Salah satu aspek pertumbuhan dan
perkembangan
anak
yang
menyebutkan
ASI
eksklusif
adalah
perlu
pemberian hanya ASI saja tanpa cairan
diperhatikan yaitu kemampuan motorik.
atau makanan padat apapun kecuali
Kemampuan
vitamin, mineral, atau obat dalam bentuk
motorik
anak
dapat
membantu anak untuk mengeksplorasi
lingkungan sekitar melalui gerakan fisik,
berkaitan
juga
pada
hubungan
tetes atau sirup sampai usia 6 bulan 10.
Pemberian ASI eksklusif pada bayi di
bawah usia dua bulan berdasarkan Survei
interpersonal dengan orang lain misalnya
Demografi
dalam permainan, juga mengembangkan
(SDKI)
aspek sosioemosional melalui perasaan
mencakup 67% dari total bayi yang ada.
bahagia
Persentase
permainan
saat
melakukan
dengan
orang
aktifitas
dan
tahun
Kesehatan
2006
tersebut
-
Indonesia
2007
menurun
hanya
seiring
lain.
dengan bertambahnya usia bayi. Yang
Kemampuan motorik juga berhubungan
lebih memprihatinkan, 13% bayi dibawah
dengan status gizi anak. Permasalahan gizi
dua bulan telah diberi susu formula dan
yang dialami anak berusia balita dapat
54
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
satu dari tiga bayi usia 2 - 3 bulan telah
7
Mei 2017
ASI eksklusif pada bayi umur 0 sampai
dengan umur 6 bulan yang diperoleh
diberi makanan tambahan .
Mengacu pada target program pada
belum mencapai target sebesar 70%.
tahun 2014 sebesar 80%, maka secara
Berdasarkan data dari profil kesehatan
nasional cakupan pemberian ASI eksklusif
puskesmas
sebesar 52,3% belum mencapai target.
pemberian ASI eksklusif diwilayah Kerja
Menurut provinsi, hanya terdapat satu
Puskesmas Talise tahun 2015 sebanyak
provinsi yang berhasil mencapai target
101 balita dari total 129 balita atau
yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebesar 78,3%.
sebesar 84,7% 5.
Talise
(2015),
Angka
Kurangnya data tentang balita yang
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di
mengalami
gangguan
perkembangan
Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun 2013
motorik dan masih kurangnya kesadaran
sampai tahun 2014 mengalami trend
akan pentingnya pemberian ASI eksklusif
kenaikan yang belum signifikan, dimana
di wilayah kota palu maka peneliti tertarik
pada tahun 2013 sebesar 54,7% meningkat
untuk meneliti apakah ada hubungan
menjadi
pemberian
55,5%
pada
tahun
2014.
ASI
eksklusif
dengan
Berdasarkan laporan pengelola program
perkembangan motorik pada anak usia 1 –
Kabupaten/Kota
3 tahun diwilayah kerja Puskesmas Talise.
cakupan
rata-rata
tertinggi tahun 2013 berada di Kabupaten
Morowali sebesar 77% dan cakupan tahun
METODE
2014 di Kabupaten Morowali sebesar
Jenis penelitian yang digunakan yaitu
67,3% yang tertinggi bayi yang diberi ASI
penelitian observasional analitik korelatif.
Eksklusif. Cakupan terendah bayi yang
Desain penelitian yang digunakan adalah
memperoleh
cross
ASI
Eksklusif
yaitu
sectional,
dimana
mengukur
Kabupaten Tojo Una-Una sebesar 32,1%
hubungan antara faktor resiko dengan
Tahun 2013 2.
kejadian suatu penyakit, dengan cara
Angka pemberian ASI eksklusif pada
observasi
atau
pengumpulan
data
balita di Kota Palu tahun 2014 sebesar
sekaligus pada satu waktu dan dilakukan
20,3%. Memang hasil cakupan Pemberian
hanya sekali saja selama penelitian.
55
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien balita usia 1-3 tahun yang
b.
Kriteria Eksklusi
1. Balita dengan berat badan lahir
rendah.
datang ke Puskesmas Talise kota Palu
periode Januari sampai Desember 2016
2. Balita
yang
tidak
menerima
imunisasi dasar lengkap.
yaitu sebanyak 1.068 balita. Sampel
adalah subyek – subjek dari populasi
Mei 2017
Cara
pengumpulan
data
yang
aktual yang benar - benar akan diteliti
digunakan adalah menggunakan KMS
pada periode Januari sampai Desember
(Kartu menuju Sehat) untuk menilai status
tahun 2016 yaitu sebanyak 92 sampel dan
pemberian
mewakili seluruh populasi dengan metode
Formulir KPSP (Kuisioner Pre-Skrining
purposive sampling. Sampel yang diambil
Perkembangan) diisi oleh peneliti ketika
haruslah memenuhi kriteria inklusi dan
melakukaan
eksklusi berikut:
perkembangan motorik anak usia 1-3
a.
tahun.
Kriteria inklusi
1. Data pada Kartu Menuju Sehat
(KMS)
ASI
eksklusif,
sedangkan
penilaian
terhadap
Data yang sudah terkumpul kemudian
yang lengkap seperti
dianalisis dengan analisis univariat untuk
memuat identitas subjek, berat
mendeskripsikan variabel penelitian guna
badan
data
memperoleh gambaran atau karakteristik
dasar
sebelum dilakukan analisis bivariat dan
lengkap dan data pemberian ASI
analisis bivariat untuk menilai hubungan
eksklusif
antara variabel bebas dan variabel terikat.
waktu
pemberian
lahir,
imunisasi
atau
tidak
ASI
eksklusif.
Analisis bivariat dengan data kategorikal
2. Balita usia 1-3 tahun.
pada
3. Balita yang bertempat tinggal di
menggunakan
wilayah kerja Puskesmas Talise.
4. Balita yang di dampingi dengan
orang tua.
variabel
bebas
uji
dan
hipotesis
Kuadrat (Chi Square), dengan
terikat
uji
Kai
tingkat
kemaknaan (α) 0,10. Bila ρ value ≤ α, H1
diterima, berarti ada hubungan yang
5. Bersedia ikut berpartisipasi dalam
bermakna (signifikan), sedangkan bila ρ
penelitian.
56
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
value > α, H1 ditolak, berarti tidak ada
hubungan yang bermakna (signifikan).
Mei 2017
b. Distribusi sampel berdasarkan status
perkembangan motorik
HASIL
Tabel 4.2 Distribusi sampel berdasarkan
1.
a.
status perkembangan motorik
Analisis univariat
Distribusi sampel berdasarkan
status pemberian ASI eksklusif
Tabel
4.1
Distribusi
sampel
berdasarkan status pemberian ASI
Eksklusif
ASI
Jumlah
Persentase (%)
Ya
36
39,1
Tidak
56
60,9
Eksklusif
92
100
Total
Sumber : Data sekunder (KMS, 2016)
Berdasarkan data pada tabel 4.1, balita
yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif
yaitu sebanyak 56 balita (39,1%) dan
balita yang mendapatkan ASI Eksklusif
adalah sebanyak 36 balita (60,9%). Dari
data diatas, terlihat jumlah balita yang
tidak mendapatkan ASI Eksklusif lebih
banyak dibandingkan yang mendapatkan
ASI Eksklusif.
Perkembangan Jumlah Persentase
Motorik
(%)
Sesuai
47
51,1
Meragukan
30
32,6
Penyimpangan
15
16,3
Total
92
100
Sumber : Data primer (KPSP, 2016)
Data perkembangan motorik kasar
diperoleh dari hasil penilaian dengan
menggunakan KPSP usia 12–36 bulan
yang kemudian dikategorikan menjadi 3
kategori yaitu Sesuai, Meragukan dan
Penyimpangan.
Berdasarkan data pada tabel 4.2
diatas, sebagian besar balita dengan
perkembangan motorik yang sesuai yaitu
sebanyak 47 balita (51,1%), sedangkan
balita dengan perkembangan motorik
meragukan adalah sebanyak 30 balita
(32,6%), dan balita dengan perkembangan
motorik menyimpang adalah sebanyak 15
balita (16,3%).
57
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
2.
a.
Analisis Bivariat
Hubungan
pemberian
ASI
Eksklusif dengan perkembangan
motorik
Tabel 4.3 Hubungan pemberian ASI
Eksklusif dengan
perkembangan motorik
Mei 2017
balita yang mendapat ASI Eksklusif dan
perkembangan
motorik
yang
sesuai
sebanyak 35 dari 36 anak (97,2%). Dari
data tersebut terlihat bahwa balita yang
tidak diberikan ASI Eksklusif lebih
beresiko
mengalami
gangguan
motorik
dibandingkan
perkembangan
yang diberikan ASI Eksklusif. Hal ini juga
didukung dengan hasil uji Chi-Square
dimana nilai p < nilai α yaitu p = 0,000
yang berarti H1 diterima.
Data status pemberian ASI Pada tabel 4.3
diatas, didapatkan bahwa balita yang tidak
mendapatkan
ASI
Eksklusif
dan
perkembangan motorik yang menyimpang
sebanyak 15 dari 56 anak (26,8%), untuk
balita
yang tidak
mendapatkan
ASI
Eksklusif dan perkembangan motorik
yang meragukan sebanyak 29 dari 56 anak
(51,8%), serta balita yang tidak mendapat
ASI Eksklusif dan perkembangan motorik
yang sesuai sebanyak 12 dari 56 anak
(21,4%). Pada balita yang mendapatkan
ASI Eksklusif dan perkembangan motorik
yang menyimpang sebanyak 0 dari 36
anak
(0%),
mendapatkan
sedangkan
ASI
balita
yang
Eksklusif
dan
perkembangan motorik yang meragukan
sebanyak 1 dari 36 anak (2,8%),
58
serta
PEMBAHASAN
Berdasarkan
dari
hasil
analisis
univariat pada status pemberian ASI
eksklusif didapatkan sebagian besar balita
tidak
mendapatkan
ASI
eksklusif
dibandingkan dengan yang mendapatkan
ASI eksklusif. Sedikitnya pemberian ASI
eksklusif ini kemungkinan disebabkan
oleh
beberapa
faktor,
diantaranya
kesibukan ibu yang bekerja sehingga
mereka memberikan susu formula atau
makanan
tambahan
ataupun
karena
pengetahuan ibu yang kurang tentang
pentingnya
ASI
eksklusif,
padahal
interaksi timbal balik antara ibu dan anak
terdapat keuntungan yang timbal balik
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Mei 2017
juga, keuntungan untuk bayi selain nilai
balita yang mengalami penyimpangan
gizi ASI yang tinggi, juga adanya zat anti
perkembangan
pada ASI yang melindungi bayi terhadap
disebabkan oleh kurangnya stimulasi dari
berbagai macam infeksi. Disamping itu
keluarga, kurangnya informasi dalam
bayi juga merasakan sentuhan, kata-kata
mendidik
dan tatapan kasih sayang dari ibunya,
perkembangan anak ataupun dikarenakan
serta
pekerjaan orang tua sehingga perhatian
mendapatkan
kehangatan
yang
7
motorik
anak
kemungkinan
dalam
membantu
penting untuk tumbuh kembangnya . Usia
dan
juga
untuk
kurang. Hal-hal tersebut diatas hanya
memberikan ASI eksklusif pada anaknya.
sebagian kecil yang dapat mempengaruhi
Ibu yang berusia antara 20-40 tahun dan
perkembangan motorik kasar anak selain
sebagian
primigravida,
ASI eksklusif
dikatakan siap dari segi psikologis yang
mempengaruhi
jumlah
waktu
sudah dewasa dan dari segi fisik dimana
dimiliki
dalam
melaksanakan
usia tersebut dalam kategori usia produktif
fungsinya sebagai ibu rumah tangga,
yang
untuk
dimana ibu yang bekerja akan terbagi
memberikan ASI eksklusif pada anaknya.
waktunya oleh tanggung jawab di luar
Begitu juga dengan pengalaman pertama
fungsinya sebagai ibu rumah tangga 12.
mempengaruhi
besar
idealnya
seseorang
adalah
tidak
sulit
mempunyai anak, hal tersebut membuat
didikan
kepada
7
ibu
Faktor
lain
anak
sangatlah
. Status pekerjaan ibu
yang
yang
mempengaruhi
ibu mempunyai motivasi yang tinggi
perkembangan anak adalah kedudukan
untuk memberikan ASI secara eksklusif 8.
anak dalam keluarga. Ibu muda yang baru
Dari data hasil analisis univariat
mempunyai
anak
akan
kurang
berdasarkan status perkembangan motorik
berpengalaman untuk memberikan asuhan
didapatkan
pada bayinya, sehingga ibu juga tidak
banyak
perkembangan
balita
motorik
memiliki
yang
sesuai
mengerti
cara
memberi
stimulasi
dengan usianya. Namun, cukup banyak
perkembangan sesuai usia anak. Sehingga
juga
anak dapat mengalami keterlambatan
balita
penyimpangan
yang
mengalami
perkembangan
motorik
walaupun tidak signifikan. Banyaknya
59
dalam
perkembangannya.
Faktor
berikutnya adalah pendidikan, Ibu yang
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
berpendidikan menengah cukup dapat
Nurjannah,
S
Mei 2017
(2015)
melaporkan
menangkap informasi dan edukasi yang
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
telah
kesehatan
antara pemberian ASI eklusif dengan
mengenai cara dan manfaat pemberian
perkembangan anak dengan nilai p =
stimulasi
perkembangan
anak.
0,022. Hasil penelitian ini juga sesuai
Semakin
tingi
pendidikan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
seseorang maka semakin mudah pula
Sakinah (2014) dan Warliana (2007)
kemampuan seseoarang dalam menerima
bahwa balita yang mendapatkan ASI
informasi
Eksklusif mempunyai hubungan yang
diberikan
petugas
pada
tingkat
sehingga
semakin
banyak
pengetahuan yang dimiliki 9.
bermakna dengan perkembangan motorik
Uji statistik yang digunakan untuk
mengetahui
hubungan
pemberian
ASI
status
Beberapa penelitian memperlihatkan
dengan
bahwa bayi yang mendapat ASI jauh lebih
perkembangan motorik pada anak adalah
matang, lebih asertif dan progresifitas
uji
yang lebih baik pada skala perkembangan
Chi-Square.
perhitungan
bahwa nilai
uji
antara
anak dengan nilai p = 0,000.
Eksklusif
Berdasarkan
tersebut,
hasil
didapatkan
dibandingkan
p < 0,05 yaitu 0,000 yang
menggunakan
anak
ASI.
yang
Suatu
tidak
penelitian
artinya dimana terdapat hubungan yang
Honduras memperlihatkan bahwa bayi
bermakna antara pemberian ASI eksklusif
yang mendapat ASI eksklusif selama 6
dengan perkembangan motorik pada anak
bulan dapat merangkak dan duduk lebih
usia 1-3 tahun di wilayah kerja puskesmas
dahulu dibandingkan bayi yang sudah
Talise tahun 2016. Oleh karena itu,
mendapat makanan pendamping saat usia
hipotesis kerja H1 pada penelitian ini
4 bulan. ASI mengandung nutrien yang
dapat diterima. Hal ini sesuai dengan teori
sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan
yang
yang
bayi antara lain pertama asam amino
berumur kurang dari 6 bulan yang belum
taurin, vitamin A, kalsium, mineral zink,
mengenal makanan lain selain ASI,
vitamin B16, laktosa, dan asam lemak
pertumbuhan dan perkembangannya tidak
rantai panjang yaitu ARA dan DHA.
akan mengalami gangguan 8.
Semua nutrien tersebut berperan penting
60
menyatakan
bahwa
bayi
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
dalam
perkembangan
bayi
terutama
3
perkembangan motorik kasar .
Pemberian
ASI
Stimulasi sendiri merupakan salah satu
faktor
secara
eksklusif
Mei 2017
psikososial
mempengaruhi
yang
dapat
perkembangan
anak.
mempengaruhi perkembangan karena ASI
Stimulasi merupakan hal yang penting
mempunyai kandungan yang baik untuk
dalam tumbuh kembang anak. Anak yang
perkembangan anak selain itu pemberian
mendapat stimulasi yang terarah dan
ASI juga dapat menjadi stimulasi untuk
teratur
perkembangan anak hal ini dikarenakan
dibandingkan dengan anak yang kurang
pada
atau tidak mendapat stimulasi 4.
saat
menyusui
berinteraksi
anak
sehingga
perkembangan
anak.
dan
ibu
membentuk
Selain
dari
akan lebih cepat berkembang
Keuntungan
eksklusif
dari
adalah
pemberian
bayi
ASI
mengalami
pemberian ASI juga dipengaruhi oleh
pertumbuhan dan perkembangan yang
adanya stimulasi dari lingkungan sekitar.
sesuai dengan umur, terbentuknya ikatan
Pemberian ASI eksklusif selama 0 sampai
batin yang kuat, serta meminimalkan
6
kebutuhan
resiko bayi terserang penyakit pencernaan,
perkembangan otak yang berpengaruh
pernafasan, dan lain-lain. Pemberian ASI
terhadap
secara
akan lebih efektif jika ibu mempunyai
menyeluruh. Dimana DHA dan AA
waktu yang lama saat menyusui, karena
merupakan nutrisi yang ada dalam ASI
ada
yag berfungsi untuk mengoptimalkan
menyusui
perkembangan 11.
memberikan stimulus pada bayi melalui
bulan
mencukupi
perkembangan
anak
Berdasarkan dari hasil analisis bivariat
proses
interaksi
yang
ketika
proses
memungkinkan
ibu
dekapan, kontak mata, komunikasi antara
didapatkan balita yang tidak mendapatkan
ibu
ASI eksklusif namun tetap mengalami
menenangkan bayi saat menangis dan
perkembangan motorik yang sesuai. Hal
upaya bayi mancari puting susu ibu,
ini bisa di sebabkan karena berbagai
sehingga terjalin bounding attechment.
faktor seperti faktor genetik, kesehatan,
Bounding attachment dapat diperoleh dari
rangsangan orang tua, prematur, kelainan
menyusui,
hal
ini
memberikan
kongenital, infeksi, mekanis, dan toksin.
kesempatan
ibu
untuk
memberikan
61
dan
bayi,
upaya
ibu
untuk
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
stimulus terhadap bayi melalui cara
1.
Mei 2017
Status pemberian ASI Eksklusif pada
menyentuh bayi, memasukkan puting susu
anak usia 1-3 tahun sebagian besar
pada mulut, tercipta kontak mata, interaksi
tidak mendapatkan ASI Eksklusif
ibu terhadap bayi sehingga perkembangan
yaitu sebanyak 56 (60,9%) balita dan
anak dapat normal sesuai usianya 8.
sebanyak
Penelitian ini mempunyai banyak
keterbatasan,
diantaranya
sulitnya
36
(39,1%)
balita
mendapatkan ASI Eksklusif.
2.
Tingkat
kejadian
gangguan
mendapatkan sampel balita yang rutin
perkembangan motorik pada anak
berkunjung
sehingga
usia 1-3 tahun sebagian besar sesuai
peneliti langsung turun ke rumah warga
yaitu sebanyak 47 (51,1%) balita,
untuk melakukan penelitian. Kendala lain
sebanyak 30 (32,6%) balita yang
yang dihadapi yaitu sulitnya berdiskusi
meragukan, dan sebanyak 15 (16,3%)
karena orang tua yang tidak memahami
balita yang menyimpang.
ke
puskesmas,
kalimat yang di ucapkan oleh peneliti.
3.
Terdapat hubungan yang bermakna
Selain itu, pengaruh pemberian ASI
antara status pemberian ASI Eksklusif
Eksklusif hanya dinilai menggunakan
dengan perkembangan motorik pada
KMS, sehingga hasilnya kurang maksimal
anak usia 1-3 tahun
dan juga masih banyaknya orang yang
Talise tahun 2016.
di puskesmas
belum memahami betul pengertian yang
sebenarnya dari ASI Eksklusif sehingga
SARAN
masih cukup banyak balita yang tidak
1.
mendapatkan ASI secara eksklusif.
Diharapkan untuk penelitian ini bisa
menjadi pedoman untuk penelitian
selanjutnya agar lebih dikembangkan
lagi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
2.
Diharapkan
pada
penelitian
telah dilakukan pada 92 sampel balita
selanjutnya
disertai
maka dapat dibuat beberapa kesimpulan
dilakukannya penyuluhan pada orang
diantaranya yaitu :
tua agar dapat lebih memahami
dengan
tentang pentingnya ASI Eksklusif dan
62
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
berbagai
3.
macam
gangguan
Kesehatan Daerah UPT Surveilans,
perkembangan pada anak.
Data dan Informasi Provinsi Sulawesi
Diharapkan untuk Orang tua balita
Tengah : Palu.
lebih rutin memeriksakan anaknya ke
pusat
kesehatan
secara
3.
periodik,
adanya ganguan perkembangan pada
IDAI. 2008. Bedah ASI Kajian Dari
Berbagai Sudut Pandang Ilmiah.
sehingga dapat lebih dini diketahui
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
4.
anak.
4.
Mei 2017
Sumiyati. 2016. Hubungan Stimulasi
Dengan Perkembangan Anak Usia 4-
Diharapkan
puskesmas
Talise
5 Tahun Di Desa Karangtengah
memiliki data balita yang mengalami
Kecamatan
gangguan
perkembangan
Banyumas. Jurnal LINK, 12 (1), 34 –
motorik agar dapat menilai seberapa
38. Diakses pada 31 Agustus 2016,
banyak
Dari
dalam
balita
gangguan
yang
sehingga
mengalami
kedepannya
gangguan tersebut dapat dicegah.
Baturaden
Kabupaten
.
5.
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan
Indonesia. Kementrian Kesehatan RI
: Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Christiari,
A.Y.,
Syamlan,
R.,
6.
‘Hubungan
Berhubungan Dengan Perkembangan
Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi
Motorik Anak Usia Pra Sekolah’.
Dini dengan Perkembangan Motorik
Jurnal Health Quality, Vol. 4 No. 1,
pada Anak Usia 6-24 bulan di
Hal. 1-76. Diakses pada 30 Agustus
Kecamatan
2016,
Kusuma,
I.F.
2013.
Mayang
Kabupaten
Jember’. Jurnal Pustaka Kesehatan,
Vol. 1, No. 1. Diakses pada 30
Agustus
2016,
Dari
.
2.
Dinkes
Dari
.
7.
Lisa,
U.F.
2012.
‘Hubungan
Pemberian ASI Eksklusif dengan
Perkembangan Motorik Kasar Balita
Sulteng.
2014.
Profil
Kesehatan Provinsi Sulteng. Dinas
63
Lindawati. 2013. ‘Faktor-Faktor yang
Di
Kelurahan
Brontokusuman
Kecamatan Mergangsan Yogyakarta’.
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Jurnal Ilmia h STIKES U’Budiyah,
Anak dan Remaja . Jakarta : Trans
Vol.1, No.2. Diakses pada 30 Agustus
Info Mediia.
2016,
8.
Mei 2017
Dari
<
13. Suryaputri,
I.Y.,
Rosha
B.C.,
http://www.ejournal.uui.ac.id/ >.
Anggraeni D. 2014. ‘Determinan
Nurjannah, S. 2015. ‘ASI Eksklusif
Kemampuan Motorik Anak Berusia
Meningkatkan Perkembangan Bayi
2-5 Tahun: Studi Kasus Di Kelurahan
Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja
Kebon Kalapa Bogor’.
Puskesmas Banyu Urip Surabaya’.
Makan, Vol. 37 (1): 43-50,. Diakses
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No.
pada 30 Agustus 2016, Dari .
Agustus
2016,
Dari
Penel Gizi
.
9.
Nursalam.
2008.
Penerapan
Metodologi
Konsep
dan
Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
10. Rahmadhani, E.P., Lubis, G., Edison.
2013. ‘Hubungan Pemberian ASI
Eksklusif dengan Angka Kejadian
Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun
di Puskesmas Kuranji Kota Padang’.
Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 2,
No2. Diakses pada 30 Agustus 2016,
Dari .
11. Roesli,
U.
Eksklusif.
2007.Mengenal
Trubus
ASI
Agriwidya
:
Jakarta.
12. Sulistyo, Dwi Cahyaningsih. 2011.
Pertumbuhan
64
dan
Perkembangan
Ahmad F., Sumarni., Rahma Badaruddin, The Relation Between the Status ...