Pertemuan 1 SISTEMATIKA PENULISAN KARY (1)

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA
TULIS ILMIAH
Diana Krisanti Jasaputra, dr, M Kes.
Email: dianakjasaputra14@gmail.com
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha

Penulisan Karya Tulis Ilmiah
• Bagian Awal
• Bagian Inti
• Bagian Akhir

Bagian Awal
• Halaman Judul
• Halaman Persetujuan
Pembimbing
• Halaman Pernyataan Mahasiswa
• Abstrak
• Abstract (Bahasa Inggris)
• Prakata
• Daftar Isi

• Daftar Tabel
• Daftar Gambar
• Daftar Diagram
• Daftar Grafik
• Daftar Lampiran

Bagian Inti
Untuk KTI berupa Penelitian
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
(Penelitian Analitik)
1.5 Landasan Teori (Penelitian Deskriptif)
1.6 Metodologi
1.7 Lokasi dan Waktu









(t-1)(n-1) > 15
(4-1)(n-1) > 15
3 n – 3 > 15
3 n > 15 + 3
3 n > 18
n>6

BAB
BAB
BAB
BAB

II. TINJAUAN PUSTAKA
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. SIMPULAN DAN SARAN

Bagian Inti
Untuk KTI berupa Studi Pustaka
(Sekarang tidak diperkenankan
lagi)
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Maksud dan Tujuan
Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Lokasi dan Waktu


BAB II TIJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian Akhir
• Daftar Pustaka
• Lampiran-lampiran berisi tabel,
perhitungan statistik, peraturanperaturan, contoh kuesioner, atau
instrumen tertulis yang digunakan
dan sebagainya
• Riwayat Hidup Penyusun

Judul
• Judul hendaknya menggambarkan
keseluruhan isi KTI (Penelitian / Studi
Pustaka)
• Judul harus dibuat dalam kalimat yang
sederhana, tidak terlalu panjang,
meskipun tidak dapat ditentukan
batas jumlah katanya

• Judul seyogyanya tidak menggunakan
singkatan, kecuali yang baku

Judul jangan terlalu pendek dan tidak spesifik
Contoh: Antibiotics and Sepsis
Judul ini tidak cocok untuk judul makalah
penelitian, karena tidak mungkin melakukan
penelitian mengenai semua jenis antibiotik
Seharusnya dijelaskan dalam judul antibiotik
apa yang diteliti (mis: Makrolid)
Aspek yang diteliti (mis: efektivitas klinis, efek
samping, efek farmakologik, aspek harga,
dll)
Sepsis yang dimaksud oleh sebab apa dan
pada kelompok pasien yang mana
(neonatus, dewasa, dll)

Judul jangan terlalu panjang atau
terlalu rinci
Contoh:

Observation on the etiologic
relationship of achylia gastrica
to pernicious anemia; the effect
of the administration to patients
with pernicious anemia of beef
muscle after the incubation with
normal human gastric juice

Contoh judul yang terlalu memberi rincian
tentang metodologi, mirip abstrak mini
A clinical trial of alignment of teeth
using a 0.019 inch thermal nition wire
with a transition temperatur range
between 31 degrees C and 45 degrees C

Sebagian besar judul makalah tidak
perlu mencantumkan nama tempat
dan waktu penelitian. Kalau hasil
penelitian tersebut tidak khas pada
daerah dan waktu tertentu, maka

nama tempat dan waktu tidak perlu
dicantumkan

Observation on the unusual clinical
and electrocardiographic
manifestations of diphtheritic
myocarditis in children and
adolescent admitted to the
Departement of Child Health, Cipto
Mangunkusumo Hospital, Jakarta,
during the period of 1989-1993
Kata Observation on tidak perlu
Admitted to The Department ......, tidak
perlu karena hal yang dilaporkan tidak
khas pada tempat dan waktu tertentu.
Hal itu bisa terjadi di mana saja dan
kapan saja

Nama tempat dan waktu perlu
dicantumkan, bila keadaan yang

dilaporkan memang hanya berlaku di
rumah sakit yang bersangkutan pada
kurun waktu tertentu
Contoh
Results of renal transplantation in
XYZ Hospital, Bandung
1980-1990

Judul adalah label dan tidak perlu
berupa kalimat lengkap
Contoh
Lumbar anesthesia in dogs using
halothane

Oleh karena judul harus dapat berdiri
sendiri, maka dalam penulisan judul
tidak diperkenankan menggunakan
singkatan, kecuali singkatan yang
sudah lazim, seperti kg, cm, dan ml.
Judul sedapat mungkin menarik bagi

pembaca.

Judul yang mirip iklan sebaiknya tidak
untuk artikel ilmiah. Contohnya:
Drug ABC gave excellent result in
lymphoma malignum !
Judul berikut ini sudah
menggambarkan keseluruhan isi
makalah
Preserve breastfeeding, not
antibiotics, can prevent
recurrent diarrhea

Abstrak
Abstrak harus memuat :
• Latar Belakang
– Tujuan KTI

• Metode (Penelitian)
• Hasil Penelitian

• Kesimpulan
(Saran)
Kata kunci

Abstrak
UJI TOKSISITAS AKUT HERBA MENIRAN PADA MENCIT
Nama Mhs, 2003; Pembimbing I: Nama Dosen
Pembimbing II: Nama Dosen

Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat telah
lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena
itu, batas keamannya perlu diketahui. Tujuan penelitan
ini adalah untuk menentukan LD50 Herba Meniran pada
penggunaan jangka pendek pada mencit
Hewan coba yaitu mencit jantan dan betina dewasa
galur Balb/C dengan berat badan 25-30 g dibagi dalam
9 kelompok (n=5), yang kemudian diberi infus Herba
Meniran per oral dengan berbagai dosis. Pengamatan
mengenai tanda-tanda toksik dan kematian dilakukan 6
jam pertama, lalu dilanjutkan setiap 2 hari sekali selama

14 hari

Hasil penelitian ini tidak dapat menentukan
LD50, karena dosis yang terbesar pada
penelitian ini tidak menimbulkan kematian
Kesimpulannya adalah penggunaan Herba
Meniran sampai dosis 20 g/Kg BB tidak
menimbulkan kematian pada hewan coba
mencit. Dengan demikian, penggunaannya
dinyatakan aman dan tidak membahayakan

Untuk
Karya Tulis Ilmiah
berupa Penelitian

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
• Sebagai motivator, mengandung alasan
mengapa penelitian / studi pustaka harus
dilaksanakan
• Harus menarik bagi orang lain untuk
membaca bagian-bagian selanjutnya
• Masalah yang dikemukakan memiliki
kesahihan (validity) dan keterandalan
(reliability). Relevansi masalah yang diteliti
terhadap aspek ilmu tertentu harus ada

• Masalah kesehatan terjadi apabila terdapat
kesenjangan antara apa yang seharusnya
ada dengan apa yang sekarang ada
– Apa yang telah diketahui secara teoritis
maupun faktual dari masalah yang diteliti?
– Adakah ‘keraguan’ yang terdapat pada
permasalahan tersebut
– Bagian mana yang menarik dari masalah yang
diteliti

• Kenyataannya tidak semua masalah
kesehatan dapat dikembangkan untuk
menjadi masalah penelitian
• Masalah kesehatan harus dapat
dipecahkan sebagian atau seluruhnya
dengan penelitian (studi pustaka)

• Agar suatu masalah dapat diangkat menjadi masalah
penelitian (studi pustaka) diperlukan syarat-syarat :

– F – Feasible: tersedia subyek penelitian, tersedia
dana, tersedia waktu, alat, dan keahlian
– I – Interesting: masalah hendaknya menarik bagi
peneliti
– N – Novel: membantah atau mengkonfirmasi
penemuan terdahulu; melengkapi,
mengembangkan hasil penelitian terdahulu;
menemukan sesuatu yang baru
– E – Ethical: tidak bertentangan dengan etika
– R – Relevant: bagi ilmu pengetahuan, untuk tata
laksana pasien / kebijakan kesehatan, untuk
dasar penelitian selanjutnya
(Hulley dan Cummings)

Sumber Masalah Penelitian
• Kepustakaan: artikel yang menyatakan
belum disepakati oleh para ahli, Suatu
tinjauan pustaka selalu diakhiri oleh
pendapat penulis tentang hal-hal yang
perlu diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu
perlu mengikuti publikasi ilmiah terbaru
• Bahan diskusi, hasil konferensi, seminar,
simposium, lokakarya. Pembicaraan para
ahli baik yang resmi maupun yang tidak
resmi.

Sumber Masalah Penelitian
• Pengalaman praktek sehari-hari, yang
ternyata tidak sesuai dengan teori
• Pendapat pakar yang masih bersifat
spekulatif sering dapat dicari landasan
teorinya untuk dikembangkan menjadi
masalah penelitian
• Sumber non-ilmiah ( Koran: “Penyakit
Aneh” di suatu daerah)

Uraian dalam Latar Belakan
mencakup:

1. Pembenaran mengapa masalah
kesehatan tersebut perlu diteliti
– Besarnya masalah, insidensi dan
prevalensi penyakit yang tinggi merupakan
masalah kesehatan Insidensi yang rendah
namun morbiditas dan mortalitasnya tinggi
juga masalah kesehatan
– Waktu, apakah berlangsung sampai
sekarang
– Area geografik dan demografik
– Karakteristik masyarakat yang terkena
– Penyebab masalah, pemecahan yang telah
dan masih perlu dilakukan.

2. Pernyataan alternatif pemecahan masalah
3. Alternatif mana yang dipilih untuk
memecahkan masalah, dengan
menyebutkan alasan mengapa alternatif itu
yang dipilih

1.2 Identifikasi Masalah
• Identifikasi masalah menguraikan inti
permasalahan secara lebih spesifik,
sehingga permasalahan menjadi
lebih jelas dan lebih terlokalisasi
• Identifikasi masalah ini diperlukan
untuk menuntun peneliti kepada
langkah-langkah selanjutnya

Syarat-syarat
Identifikasi Masalah
• Berupa kalimat tanya, tetapi tanpa
tanda tanya.
• Diawali dengan “Berdasarkan latar
belakang di atas, identifikasi masalah
penelitian ini adalah apakah ……….
• Substansi yang dimaksud bersifat
khas, tidak bemakna ganda
• Bila terdapat banyak pertanyaan
harus ditanyakan secara terpisah

1.3 Maksud dan Tujuan
• Maksud penelitian mengungkapkan tujuan
umum dari apa yang akan dicapai, sebagai
tindak lanjut dari identifikasi masalah.
• Di dalam tujuan umum (ultimate goal,
ultimate objective) dinyatakan tujuan akhir
penelitian yang hendak dilaksanakan, yang
mungkin merupakan aspek yang lebih luas
atau tujuan jangka panjangnya

• Tujuan penelitian mengetengahkan tujuan
khusus dengan indikator-indikator yang
dipakai dalam penelitian terutama berkaitan
dengan variabel-variabel yang akan diteliti
• Dalam tujuan khusus (spesific objective)
disebutkan secara tajam hal-hal yang
langsung diukur, dinilai, atau diperoleh dari
penelitian

• Maksud dan tujuan penelitian sering
dianggap sebagai hal yang sama, tetapi
sebenarnya terdapat perbedaan antar
keduanya
• Maksud (tujuan umum) dan tujuan
(tujuan khusus) yang hanya terdiri dari
satu atau dua butir saja, mungkin cukup
ditulis secara naratif dalam satu
kalimat, tetapi bila ada banyak butir dan
sub-butir maka perlu dipecah dan diberi
nomor, agar lebih mudah dimengerti

Contoh
• Dari penelitian ini akan dapat
diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi penghentian
pemberian ASI pada masyarakat
urban, yang pada gilirannya dapat
dipakai sebagai masukan untuk
upaya penggalakan penggunaan ASI

Contoh
• Maksud penelitian :
– menurunkan angka kematian pasien
demam berdarah

• Tujuan penelitian :
– Memperoleh data faktor risiko untuk
timbulnya rejatan berulang pada pasien
demam berdarah dengue
– Mengetahui efektivitas pemberian cairan
‘X’ untuk mencegah rejatan berulang
pada pasien demam berdarah dengue

1.4 Manfaat Karya Tulis
Ilmiah
• Menjelaskan mengenai manfaat
penelitian
• Pada bagian ini diuraikan manfaat
apa yang diharapkan diperoleh dari
penelitian yang dilakukan nanti
• Biasanya disebutkan manfaat
akademis (ilmiah) dan manfaat
praktis (pelayanan masyarakat dan
pengembangan penelitian itu sendiri)

1.5 Kerangka Pemikiran dan
Hipotesis
(Untuk Penelitian Analitik)

• Pada prinsipnya kerangka pemikiran
diturunkan dari teori yang relevan
dengan masalah yang diteliti,
sehingga memunculkan asumsiasumsi yang kalau mungkin
dirumuskan ke dalam hipotesis yang
dapat diuji
• Kerangka pemikiran merupakan
pencerminan alur dan runtut pikir
peneliti

Hipotesis
• Hipotesis ialah pernyataan sebagai
jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian, yang harus diuji
• Tidak semua penelitian memerlukan
hipotesis. Survai atau studi
eksploratif yang tidak mencari
hubungan antar variabel, jadi hanya
bersifat deskriptif, tidak memerlukan
hipotesis

• Dalam konteks ini yang dimaksudkan
dengan hipotesis adalah Hipotesis
Penelitian (research hypothesis) yang
harus dibedakan dengan hipotesis dalam
uji kemaknaan statistika, yaitu hipotesis
nol dan hipotesis alternatif. Kendati pun
berbeda, kedua pengertian hipotesis
tersebut saling berkaitan









(t-1)(r-1) > 15
(5-1)(r-1) > 15
4 (r-1) > 15
4r - 4 > 15
4r > 15 +4
4r > 19
r > 4.75

Syarat Hipotesis yang Baik
• Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang
jelas dan sederhana
• Mempunyai landasan teori yang kuat
• Menyatakan hubungan antara suatu variabel
tergantung dengan satu atau lebih variabel
bebas
• Memungkinkan untuk diuji
• Rumusan khas dan menggambarkan variabelvariabel yang diukur. Di sisi lain ia juga harus
cukup longgar sehingga membuka
kemungkinan untuk dilakukannya
generalisasi. Rumusan yang terlalu umum
atau bermakna ganda harus dihindarkan

Syarat Hipotesis yang Baik
• Dikemukakan a priori. Hipotesis harus
dikemukakan sebelum penelitian dimulai,
sebelum data terkumpul. Hipotesis yang
dirumuskan setelah peneliti melihat data,
pada dasarnya merupakan hipotesis
multipel yang mempunyai konsekuensi
dalam uji hipotesis (Kemungkinan bahwa
kemaknaan yang diperoleh disebabkan
oleh faktor peluang atau kesalahan tipe I)

1.5 Landasan Teori
(Untuk Penelitian Deskriptif)
• landasan teori yang relevan dengan
masalah yang diteliti, sehingga
memunculkan asumsi-asumsi
tertentu untuk melakukan penelitian
tersebut

1.6 Metodologi
Mengungkapkan secara ringkas tentang
• Rancangan penelitian
• Prosedur
• Alat ukur yang digunakan
• Sampel
• Teknik analisis
• Metode uji

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Bab ini menjelaskan teori-teori yang
relevan dengan masalah yang diteliti
• Tinjauan pustaka ini dapat pula berisi
uraian tentang data sekunder yang
diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau
hasil penelitian pihak lain yang dapat
dijadikan kaidah-kaidah teoritis serta
asumsi-asumsi yang memungkinkan
terjadinya penalaran untuk menjawab
masalah yang diajukan

• Pada bab ini dimungkinkan
mengajukan lebih dari satu teori atau
data sekunder untuk membahas
permasalahan yang menjadi topik,
sepanjang teori-teori atau data
sekunder itu berkaitan dan tidak
kontradiktif
• Tinjauan pustaka yang disajikan
dalam bab ini haruslah tetap
mempunyai alur pikir yang logis.
(tidak tambal sulam)

• Setiap kutipan yang diambil, pada
akhir kutipan tersebut harus
dicantumkan sumbernya. Misalnya:
...................... Keadaan ini
menyebabkan udara pernafasan
akan mengalami kesulitan untuk
masuk dan sebagai akibat udara
yang dipaksa keluar dari saluran
nafas, maka akan timbul suara
mengi (Wilson, 1995).

BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
• Bab ini menguraikan dengan jelas,
rinci, namun cukup ringkas,
bagaimana penelitian telah dilakukan
• Bab ini ditulis sedemikian rupa,
sehingga pembaca yang ingin
mengulangi penelitian tersebut
dapat melakukannya.

BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan

3.2 Subjek Penelitian
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4 Metode Penelitian
3.4.1 Desain Penelitian
3.4.2 Variabel Penelitian
3.4.3 Definisi Operlasional Variabel
3.4.4 Perhitungan Besar Sampel

3.5 Prosedur Kerja
3.5.1 Pengumpulan Bahan
3.5.2 Persiapan Bahan Uji
3.5.3 Persiapan Hewan Coba
3.5.4 Pelaksanaan Penelitian

3.6 Metode Analisis
3.7 Aspek Etik Penelitian

BAB III menguraikan cara yang
digunakan untuk mengumpulkan
data dan menguji hipotesis, meliputi:
1. Rancangan Penelitian (Desain)
2. Populasi dan sampel
3. Kriteria pemilihan subyek (inklusi
dan eksklusi)
4. Cara pemilihan sampel (sampling
method)
5. Variabel dalam penelitian
6. Kontrol yang digunakan

7. Teknik pengukuran / Prosedur kerja
(pemeriksaan) dan ukuran yang
digunakan, serta alat penelitian yang
digunakan, termasuk kuesioner dan
interview
8. Kesulitan, pada waktu penelitian dan
pengamatan
9. Rencana analisis yang digunakan (uji
hipotesis, batas kemaknaan, power
statistik interval kepercayaan), dengan
program komputer yang akan digunakan

• Sebutkan prosedur yang dilakukan secara
kronologis, tahap demi tahap
• Sebutkan nama alat dan nama pabriknya
• Nama generik obat, zat kimia
• Cara pemberian obat dan dosis
• Bila menggunakan hewan coba, tumbuhtumbuhan, atau mikroorganisme
biasanya dicantumkan nama genus dan
speciesnya
• Kondisi hewan harus diutarakan,
misalnya umur, jenis kelamin, diet, dan
lain-lain

Metode Statistika
• Cara analisis harus disebutkan misalnya:
– Uji x2
– Uji t
– Korelasi, regresi

• Bila uji hipotesis atau uji statistika
tertentu yang jarang digunakan atau
baru, harus diberi penjelasan/rujukan
• Nama program komputer yang
digunakan harus disebutkan. (SPSS,
Epistat, Epi-Info, SAS, Minitab, dll)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Hasil merupakan bagian yang sentral
pada setiap penelitian, namun biasanya
ia merupakan bagian yang paling pendek
• Bab ini menguraikan hasil penelitian
yang diperoleh dan analisis data dengan
uji statistik atau deskripsi hasil studi
maupun pengamatannya

Hasil
• Harus mudah dimengerti
• Sajikan hasil secara bersangkut-paut,
logis, arahkan pada tujuan untuk
menguji hipotesis atau untuk
menjawab permasalahan yang
sedang diteliti
• Apabila ada hasil negatif tapi
bermanfaat harus dilaporkan juga
• Hasil penelitian berisi tabel / gambar
dengan sedikit uraian tanpa
menyebutkan maksud, pengertian,
dan makna hasil yang diperoleh.

Hasil Penelitian
Dapat disajikan dalam bentuk:
• Teks
• Tabel
• Gambar atau ilustrasi
Tidak semua makalah laporan
penelitian harus berisi ketiga unsur
tersebut, jadi jangan dipaksakan

• Tabel dan gambar harus diberi judul
dan keterangan yang lengkap,
sehingga dapat dipahami tanpa
membaca naskah lengkapnya.
• Judul tabel diletakkan di atas tabel
• Judul gambar diletakkan di bawah
gambar
• Tabel / gambar harus diberi nomor
sesuai dengan urutan
penampilannya.

• Hal-hal yang telah disajikan dalam tabel
atau gambar tidak perlu diulang dalam
bentuk teks, kecuali menyebutkan
sebagian di antaranya untuk memberi
garis bawah, seperti yang paling
mencolok, atau yang kontroversial
• Contoh:
Dari 100 pasien yang diteliti, 52 adalah
lelaki. Hipertensi ditemukan lebih
banyak pada kelompok lelaki
dibandingkan perempuan. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
1.

Penelitian
dapat dibagi 2 golongan besar
• Penelitian deskriptif
– yang mana tidak dilakukan analisis
hubungan antar-variabel
– Jadi tidak ada perhitungan statistik
seperti nilai p, risiko relatif, rasio odds,
dll.

• Penelitian analitik
– Dilakukan analisis hubungan antara
variabel

Cara Penulisan
Hasil Penelitian Deskriptif
• Dalam pelaporan hasil penelitian,
meskipun yang dilaporkan
merupakan penelitian analitik,
namun laporan selalu didahului
dengan penyajian deskriptif tentang
pasien atau subyek penelitian.

Pada penelitian klinis, biasanya
deskripsi tersebut mencakup:
• Jenis kelamin
• Umur
• Variabel-variabel lain yang relevan
Rincian kadang-kadang perlu
diperjelas dengan menyajikannya
dalam bentuk grafik atau gambar

Pada penelitian analitik intervensi,
misalnya uji klinik, sangat
bermanfaat bila dilakukan tabulasi
variabel sebelum intervensi antara
kelompok yang dibandingkan, untuk
menentukan apakah kedua kelompok
memang benar sebanding

Contoh: suatu uji klinis mengunakan
pasien dengan sepsis. Efektivitas obat
X akan diujikan pada pasien tersebut.
Karakteristik kedua kelompok tampak
pada tabel berikut

Tabel 1. Karakteristik subyek pada kelompok
terapi dan kontrol
Kelompok
Terapi

Kelompok
Plasebo

50

48

•Lelaki

27

24

•Perempuan

23

24

39.2 (3.4)

41.3 (3.8)

•< 6 tahun

12

14

•6-12 tahun

32

34

•> 12 tahun

6

0

Jumlah pasien
Jenis kelamin

Usia rerata(SD)-tahun
Lama pendidikan formal

Cara Penulisan
Hasil Penelitian Analitik
• Pada bagian analitik, hasil juga
dikemukakan dengan logis.
• Analisis yang bersifat lebih umum
dikemukan terlebih dahulu, disusul
dengan analisis yang lebih rinci.
• Hasil yang akan dianalisis biasanya
disajikan dalam bentuk tabel.

• Uji x2 disajikan dalam tabel 2 X 2
• Uji diagnosis disajikan dalam tabel 2 X
2
• Studi kohort disajikan dalam tabel 2 X 2
• Studi kasus kontrol disajikan dalam
tabel 2 X 2
• Uji t disajikan dalam bentuk tabel
• Anova disajikan dalam bentuk tabel

Tabel 2. Hasil pengobatan pada
kelompok
intervensi dan kelompok
plasebo
Sembuh

Tidak

Total

Kelompok
Obat X

36

22

58

Plasebo

24

39

63

x2 =

;df =

;p=

Cara Penulisan Bilangan
• Bilangan yang terdiri dari satu digit (9
atau kurang) yang tidak diikuti oleh
satuan (unit), dapat ditulis dengan
huruf. Contoh: Dari 22 pasien, hanya
dua yang mengalami komplikasi.
• Bilangan satu digit yang diikuti
dengan satuan (unit) ditulis dengan
angka. Contoh: Bila kejang, pasien
diberikan diazepam rektal 5 mg.

• Bilangan yang terdiri dari 2 digit atau
lebih ditulis dengan angka.
Contoh: Pada 15 pasien ditemukan
disritmia jinak
• Jangan menulis angka pada awal
kalimat, tulislah dengan huruf.
Contoh: Enam belas persen bayi
mengalami ikterus pada hari ketiga
• Bila bilangan terlalu panjang,
usahakan agar tidak menulis angka di
awal kalimat. Contoh: Sejumlah 3261
pasien menjawab kuesioner yang
dikirimkan

• Koma digunakan untuk angka desimal
• Untuk memisahkan angka lebih dari 3
digit digunakan spasi dengan catatan:
• Bila angka yang terdiri 4 digit ditulis
bersama dengan angka lain yang
terdiri dari 4 digit atau kurang, maka
angka tersebut ditulis tanpa spasi.
Contoh: Dari 2200 subyek yang
diteliti, 900 orang berpendidikan
menengah

• Bila angka yang terdiri dari 4 digit
ditulis bersamaan dengan angka
yang terdiri dari 5 digit atau lebih,
maka ditulis dengan memisahkan
tiap 3 digit dari belakang.
Contoh: Rerata jumlah
leukosit adalah 8 700/μl, sedangkan
rerata jumlah trombosit 212 000/μl.

• Semua angka yang terdiri dari 5 digit
atau lebih, ditulis dengan
memisahkan 3 digit dari belakang.
Contoh: Penduduk
kelurahan tersebut diperkirakan 56
000 jiwa
• Angka yang menunjukkan tahun
tidak dipisahkan.
Contoh: 1998, 2005.

Cara penulisan statistik
• Dalam menyajikan nilai mean, SD, dan
statistik lain harus diperhatikan
ketepatan data aslinya.
– Nilai mean hanya perlu satu desimal lebih
dari data aslinya.
Contoh: Data asli: 234 gram, 273 gram,
406 gram, ....... dst. Maka nilai mean adalah
303,7 gram.
Data asli: 0.34 μl, 0.72 μl, 0.54 μl, ...... Dst
maka nilai mean adalah 0.493 μl.
– SD ditulis satu atau dua desimal lebih dari
nilai asli
– Nilai t, x2, dan r hanya memerlukan dua
desimal

• Untuk menuliskan persentase, jarang
diperlukan lebih dari dua desimal,
kecuali bila subyek sangat besar.
• Bila jumlah subyek tidak besar
bahkan tidak perlu menulis persen
dengan desimal.
• Bila jumlah subyek sangat kecil,
penulisan dalam persen tidak
diperkenankan, cukup dituliskan
angka yang diobservasi

Contoh:
232 dari 9650 = 2,86%
Tetapi 6/42 tidak perlu dituliskan
14,29%, melainkan cukup 14,3%
8/42 tidak perlu dituliskan 33,33%
melainkan 33,3% atau 33% saja
1 dari 2 pasien meninggal tidak
dituliskan mortalitas 50%

Nilai p
• Notasi p biasanya dituliskan dengan huruf
kecil dan miring (italic)
• Dalam menyajikan hasil uji hipotesis
hendaknya dicantumkan nilai uji statistik
(misal t, x2) dan jangan hanya p saja
• Nilai p secara konvensional dituliskan sebagai