Laporan Observasi Penggunaan Media Pembe

Laporan Observasi
Penggunaan Media
Pembelajaran PAUD
LAPORAN OBSERVASI
MEDIA PEMBELAJARAN TK NEGERI PEMBINA Kec.
TASIKMADU KARANGANYAR
Dosen Pengampu : Siti Wahyuningsih, M.Pd

Oleh :
Riska Puspaningrum K8114057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, sehingga laporan observasi ini bisa
diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Wahyuningsih, M.Pd selaku dosen pengampu mata

kuliah Media Pembelajaran (Alat Permaianan Edukatif) dan berbagai pihak yang membimbing
penulis menyusun penelitian ini. Serta berbagai sumber yang telah penulis pakai sebagai referensi
dalam penelitian ini.
Penulis sadari banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini, semoga hal ini tidak
menghalangi penulis untuk terus berkarya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembacannya.

Surakarta, 24 November 2015
Penulis

Daftar Isi
KATA PENGANTAR
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
B.

Rumusan Masalah

C.


Tujuan

D. Metode Pengumpulan Data
BAB II PEMBAHASAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B.

Analisis Hasil Observasi

C.

Media Pembelajaran yang Digunakan

D. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran dan Alat Permainan Edukatif
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B.

Saran


Lampiran Gambar

BAB
PENDAHULUAN

I

A. Latarbelakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus
mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mempelajari
bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering
terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar,
sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu
terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media
pembelajaran.
Pendidikan Taman kanak-kanak memiliki peranan yang besar dalam membantu meletakkan dasar bagi
anak dalam mengembangkan moral, nilai- nilai agama, sosial emosional, konsep diri, disiplin dan

kemandirian serta mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa dan seni. Sebagai upaya
mencapai peranan tersebut, dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar
pertumbuhan dan perkembangan anak dapat tercapai secara optimal. Untuk itu sangatlah diperlukan

proses pendidikan yang terencana dan sistematis agar pendidikan yang diberikan lebih bermakna dan
berarti bagi anak didik, mendorong keberanian dan merangsang anak mencari pengalaman baru untuk
perkembangan dirinya secara optimal serta memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi,
menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi serta belajar secara menyenangkan.
Pada umumnya pembelajaran di Taman Kanak-Kanak masih identik dengan beragam permainan.
Berangkat dari situlah, diharapkan siswa dapat membina hubungan sosial yang baik dengan teman
seumuran serta bisa melatih keberanian pada masing-masing individu. Atas dasar alasan tersebut di
atas, sangatlah penting bagi pendidik di taman kanak-kanak untuk mengetahui peranan media
pengajaran, mengenal jenis, kriteria, bahan, serta mengetahui bagaimana memilih, menyediakan, serta
cara penggunaan media tersebut sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran yang pada
akhirnya dapat mempertinggi hasil belajar. Dan dengan pengetahuan tersebut diharapkan akan
mempermudah pendidik dalam menanamkan dan mengembangkan berbagai perilaku dan program
pengembangan kepada anak didik serta meningkatkan kemampuan dan kreativitas pendidik dalam
pengolahan media pengajaran yang akan digunakan. Media yang dipergunakan dalam kegiatan belajar
mengajar tidak harus diadakan dengan membeli, akan tetapi dapat dibuat dengan memanfaatkan
bahan yang ada di lingkungan sekitar. Dengan kata lain, semua sarana dan bahan yang ada di

lingkungan sekitar dapat digunakan sebagai sumber belajar mengajar di taman kanak-kanak.
Oleh karena itu pengajar di taman kanak- kanak diharapkan untuk lebih kreatif dalam membuat atau
menciptakan sendiri sarana yang diperlukan dalam kegiatan belajar-mengajar dengan memanfaatkan
bahan yang ada di lingkungan sekitar bahkan dengan kreatifitasnya seorang pendidik diharapkan
dapat melakukan proses daur ulang dengan menggunakan bahan bekas dan menjadikannya media
yang menarik dan bermanfaat untuk anak, yang tentu saja dengan memperhatikan tahap
perkembangan anak didik

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di Kelompok A.II TK Negeri Pembina
Kec. Tasikmadu ?
2. Media pembelajaran apa saja yang digunakan guru di Kelompok A.II TK Negeri Pembina Kec.
Tasikmadu ?
3. Apa manfaat guru dan siswa dalam menggunkan media pembelajaran dan APE dalam kegiatan belajar
mengajar ?

C. Tujuan

1. Mengetahui proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di Kelompok A.II TK Negeri Pembina
Kec. Tasikmadu

2. Mengetahui media pembelajaran yang digunakan guru di Kelompok A.II TK Negeri Pembina Kec.
Tasikmadu
3. Mengetahui manfaat guru dan siswa dalam menggunakan media pembelajaran dan APE

D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan berbagai metode untuk mengumpulkan data.
Metode tersebut antara lain :
metode Observasi
Observasi dilakukan guna mengumpulkan data yang akurat mengenai laporan penulis. Penulis
melakukan observasi langsung ke TK Negeri Pembina Kec. Tasikmadu yang terletak di Perumahan
Bumi Saraswati Gaum Tasikmadu Karanganyar.
Observasi dilakukan satu kali. penulis melihat langsung bagaimana proses pembelajaran di TK Negeri
Pembina Kec. Tsikmadu yang mengangkat tentang media pembelajaran yang digunakan di TK
tersebut.
Metode Wawancara
Dalam observasi tersebut penulis merasa kurang puas dengan hasil yang diperoleh, maka dari itu
penulis melakukan wawanccara kepada guru kelas yang mengampu.
Dalam wawancara ini, penulis mendapatkan banyak informasi dari narasumber terpercaya yaitu Ibu
Titiek


Budi

Lestari,

SE.,

BAB
PEMBAHASAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Hari
Tanggal
Pukul
NamaSekolah
Kelas

: Sabtu
: 21 November 2015
: 07.50 WIB
: TK Negeri Pembina Kec. Tasikmadu
: Kelompok A.II


S.Pd.AU

II

Jumlah Siswa
: 13 anak
AlamatSekolah
: Perumahan Bumi Sarraswati, Gaum Tasikmadu Karanganyar
Guru Kelas
: Ibu Titiek Budi Lestari, SE., S.Pd.AU

B. Analisis Hasil Observasi
Observasi dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 21 November 2015 di TK Negeri
Pembina Kec. Tasikmadu yang beralamatkan di Perumahan Bumi Saraswati Desa Gaum
Kecamatan Tsikmadu Kabupaten Karanganyar. TK tersebut memiliki enam kelas yang terdiri
dari tiga kelompok A dan tiga kelas kelompok B, dimana setiap kelas memiliki dua ornag
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Jumlah siswa setiap kelas kurang lebih 15 anak.
Selain salah satu TK Negeri di Kabupaten Karanganyar, TK terseut memiliki luas area
sekolah yang cukup luas dengan berbagai mainan anak dihalaman, mushola dan tanaman

yang rindang.
Pada hari sabtu, siswa TK Negeri Pembina melakukan kegiatan berbaris seperti biasa
pada pukul 07.30, kegiatan hari sabtu adalh hari berkebun jadi setiap siswa melakukan
kegiatan berkebun unutk mengawali kegiatan pembelajaran, seperti : menyiram tanaman,
memotong rumput,menyapu halaman sekolah dll. Selanjunya anak mencuci tangan dan
masuk kelas tanda pelajaran dimulai. Pengamatan difokuskan pada kelompok A.11 yang
diampu oleh Ibu Titiek Budi. Siswa diajak menuju keruang laboratorium yang ada diselah
kelas. Guru mulai mempersiapkan komputer dan siswa duduk dengan rapi didepan komputer.
Kemudian guru mulai menampilkan sebuah video yang bercerita tentang hutan yang
pohonnya ditebang dengan sembarangn dan mengakibatkan banir bandang, adlam video
tersebut anak juga diajarkan tentangmencintai lingkungan dan dampak yang disebabkan
apabila tidak menjaga dan merawat lingkungan tempat tinggal. Dengan antusias siswa
memperhatikan dan sesekali menanyakan kepada guru tentang tayangan tersebut.
Setelah selesai, siswa diajak kembali kekelas dan melanjutkan kegiatan pembelajaran yang
berbeda. Ibu Titiek mulai menyiapkan beberapa media pembelajaran selanjutnya. Guru
membaginyya kedalam tiga kelompok, yaitu : kelompok hijau, kelompok biru dan kelompok
merah.
Pertama pada kelompok hijau, guru menyiapkan sebuah Alat Permainan Edukatif
yang terbuat dari beberapa bahan baku bekas seperti pelek sepeda, kayu, kain flanel dan
berbagai gambar peristiwa seperti lingkungan yang bersih, penebangan hutan, membuang

sampah sembarangan dll. sedemikian rupa alat tersebut dirangakai menjadi alat permainan
edukatif yang mempunyai tujuan untuk mengenalkan berbagai hal baik dan buruk yang perlu
dilakukan dan dihindari serta berbagai akibat yang ditimbulakan. Cara menggunakan
permainan itu dengan memutar lingkaran yang terdapat berbagai gambar, apabila telah
berhenti kemudian diperhatikan tanda panah yang menunjuk pada gambar didepannya.
gambar yang ditunjuk anak panah itu lah yang kemudian anak mengapati dan
mengidentifikasi kegiatan apa yang dilakukan dan menggolongkan termasuk kegiatan yang

baik atau buruk. dengan menggunakan simbol senyu dan cemberut untuk mengetahui
kegiatan baik dan buruk. apabila kegiatan itu baik maka akan berikan emotikon senyum,
sebaliknya apabila kegiatannya itu buruk maka diberikan emotikon cemberut.
Kedua kelompok biru, guru menyediakan buku kerja siswa yang telah
disediakan huruf a, i, u, e, o kemudian anak diminta untuk menebalkan huruf dengan
menggunakan spidol sesuai dengan jumlah dan huruf yang terdapat dibuku kerja siswa. Guru
yang menuliskan huruf-huruf tersebut tidak hanya menebalkan huruf, siswa juga diajak untuk
mengenal huruf dengan menggunakana perumpamaan yang dapat dimengerti siswa, seperti
hufur “u” yang seperti gelas, huruf “e” seperti rumah keong dll. dengan demikian anak juga
mulai mengenal huruf.
Ketiga kelompok merah, guru menyediakan alat permaian edukatif berupa
sebuah papan yang ditengahnya terdapat gambar gunung 3Dimensi yang sudah diwarnai

sedemikian rupa. kemudian guru memberikan sebuah kertas yang sudah diada gambar
pohonnya, kemudian guru itu mewarnai dan menggunting sesuai dengan pola gambar pohon
tersebut. Setelah selesai pohon ditempelkan menggunakan lem dan ditempel disekeliling
papan yang ditengahnya gunung. Guru memberikan tugas kepada anak untuk mewarnai,
menggunting kemudian menempelkan.
Dari ketiga kegiatan tersebut guru memberikan kebebasan untuk memilih
kegiatan mana yang siswa sukai, namun apabila siswa sudah menyelesaikan satu kegiatan
maka siswa tersebut harus berpindah ke kegiatan lain. Setiap siswa memiliki minat dan daya
tarik terhadap semua kegiatan, namun anak lebih tertarik untuk melakukan kegiatan
dikelompok hijau karena APE yang digunakan menarik perhatian siswa. Gurupun
memberikan batasan kuota siswa yang dapat menggunakan kelompok, agar setiap kelompok
terbagi rata. Dalam setiap kelompok hijau, biru maupun merah guru memberikan penilaian
kepada anak dengan memberikan bintang ditanganya. Setiap siswa memperoleh jumlah
bintang sesuai dengan kemampuannya dalam mengerjakan tugas.
Setelah kegiatan selesai siswa istirahat dan makan bersama. Seperti biasa
siswa sudah duduk ditempatnya masing-masing untuk mengantri makanan.
Pada kegitana penutup guru mempunyai APE lagi untuk menutup kegitan pada
hari itu. Guru menggunkan beberapa buah gambar ikan dan gambar lingkungan yang baik
dan lingkungan tercemar. Guru memberikan sebuah cerita, dimana cerita tersebut mempunyai
tujuan untuk memberikan kesimpulan kepada siswa akan pembelajaran pada hari itu. “Ada
sebuah ikan bernama nemo, nemo senang sekali dengan tempat tinggalnya. Namun pada
suatu hari ada manusia yang membuang sampah sembarangan disungai yang menjadi tempat
tinggal Nemo. Nemopun merasa sedih, tiba-tiba datanglah sahabatnya bernama Nano. Nano
menanyakan kenapa sahabatnya kelihatan sedih, Nemopun menjelaskan apa yang terjadi.
Nemo takut kalau lama kelamaan dia dan sahabat-sahabatnya akan mati karena ulah
manusia”. Cerita tersebut mengajak anak untuk menyimpulkan kejadian yang tidak
semestinya dilakukan manusia dan mengajak siswa untuk tidak melakukannya. Guru
memberi penjelasan bahwa siswa harus menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang
sampah sembarangan, tidak mencemari lingkungan.
Setelah menyelesaikan cerita, siswa mulai mempersiapkan diri untuk pulang.

C. Media Pembelajaran yang Digunakan
a.
-

-

-

-

-

Media audio Visual-Komputer
Tujuan :
mengenalkan siswa pada lingkungan sekitar seperti: hutan, sungai, rumah, dan laut.
mengenalkan sebab-akibat yang ditimbulkan dari perlakukan manusia terhadap lingkungan,
seperti : manusia yang membuah sampah dan menebang hutan sembarangan mengakibatkan
kerusakan lingkungan dan dapat terjadi penggundulan hutan dan penyumbatan sungai
kemudian terjadilah banjir dan tanah longsor.
mengajarkan siswa untuk menjaga lingkungan sekitar setelah mengetahui dampak yang
dihasilkan apabila tidak menjaga lingkungan
Kelebihan
siswa dapat dengan jelas mengerti apa yang ingin disampaikan guru melalui media gambarsuara, karena gambar tersebut berbentuk kartun yang disenangi oleh siswa. Sehingga siswa
dengan mudah teringat apa yang disampaikan guru.
Perhatian siswa dapat terfokuskan pada video yang diputarkan guru.
Siswa dapat dengan real melihat keadaan lingkungan yang dirusak manusia sehingga
menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor.
Kelemahan
Guru kurang memperhatikan siswa, karena terfokuskan pada cerita yang ada divideo.
Ada siswa yang kurang tertarik dengan media tersebut.

b. Alat Permainan Edukatif – lingkaran penunjuk lingkungan
Tujuan :
- Mengenalkan lingkungan yang baik dan yang buruk depada anak.
- Memberikan penilaian terhadap lingkungan yang ditunjuk anka panah dengan menggunakan
emotikon senyum untuk lingkungan yang baik dan emoliton sedih untuk lingkungan yang
buruk.
- Mengajarkan emosi kepada anak.
Kelebihan
- Siswa dapat mengetahui mana lingkungan baik dan buruk.
- Siswa dapat memehami sebab-akibat yang ditimbulkan apabila menjaga dan tidak menjaga
lingkungan.
- siswa mulai belajar emosi sedih dan senang dengan mengetahui sebabnya.
Kelemahan
- Lingkungan yang disediakan hanya terbatas dan tidak bervariatif sehingga siswa dengan
mudah menebak karena diulang-ulang kembali.
c.

Alat Pemainan Edukatif – papan hutan

Tujuan :
- mengembangkan kemampuan seni dan motorik halus anak dengan kegitan mewarnai pohon
sesuai dengan kreasi siswa
- mengembangakna kemampuan motorik halus dengan kegiatan menggunting gambar pohon
sesuai dengan pola yang ada selanjutnya menempelkan di papan yang telah tersedia.
- memberikan gambaran kepada siswa keadaan hutan yang banyak pohon disekitar gunung.
Kelebihan
- siswa dapat mengembangkan aspek seni dengan mengkreasikan warna pohon yang dibuatnya.
- siswa dapat melatih kemampuan motorik halus dengan kegiatan menggunting sesuai dengan
pola yang ada.
- siswa mampu memahami keadaan hutan melalui pohon-pohon yang ditempel disekeliling
gunung.
- kegiatan dapat menarik perhatian siswa karena mewarnai-menggunting merupakan
kegiatan yang disenangi siswa
Kekurangan
- Kesulitan menggunting sesuai dengan pola membuat siswa memotong semua bagian pohon,
sehingga pohon tidak dapat berdiri.
- Intruksi yang diberikan guru tidak semua diperhatikan oleh siswa.
- Kurangnya perhatian guru kepada semua siswa sehingga ada siswa yang kesulitan
menggunting, menempel pohon.
d. Media visual – menebalkan huruf
Tujuan :
- mengajarkan siswa mengenal huruf-huruf vokal: a i u e o
- melatih motorik halus anak dengan kegiatan menebalkan huruf
- melatih keterampilan memegang bolpoin kepada siswa
Kelebihan
- siswa dapat mengenal huruf vokal a i u e o
- siswa dapat melatih nulis dan memegang bolpoin
- siswa dapat melaksanakan perintah guru
Kekurangan
- Guru kurang memperhatikan kegiatan tersebut karena guru lebih berkonsentrasi dikegiatan
kelompok hijau dan kelompok merah.
- Siswa kurang diberikan pengarahan cara memegang bolpoin dengan benar.
e. Media audio visual – bercerita menggunakan gambar
Tujuan :
- Guru memberikan sebuah cerita yang dapat dipahami oleh siswa
- Guru bercerita tentang lingkungan yang berkaitan dnegan tema pembelajaran pada hari itu,
seperti : lingkungan yang perlu dijaga agar tidak menimbukan berbagai bencana
- Siswa dapat menarik kesimpulan dari cerita yang diberikan guru.
- Siwa dapat melakukan apa yang diajarkan guru
Kelebihan

-

Dengan menggunakan cerita siswa mampu mengimjinasi dan berpikir akan jalan cerita,
sehingga ketika guru menanyakan siswa dapat mengerti dan menjawab.
Perhatian sswa dapat terfokus pada media dan cerita yang dibawakan guru
Siswa dengan mudah mengerti maksud dari cerita tersebut
Kelemahan
Siswa tidak dilibatkan kedalam cerita
Alat peraga tidak begitu jelas karena gambar tidak dibuat 3Dimensi

D. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran dan Alat
Permainan Edukatif
Anak usia taman kanak-kanak adalah pribadi yang unik, yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat
besar serta memiliki keinginan yang kuat untuk meniru dan mencoba segala stimulus atau rangsangan
yang mereka indra di lingkungannya. Keberadaan media pengajaran sebagai penunjang dalam
proses pembelajaran diharapkan dapat menjadi stimulus yang dibutuhkan oleh anak, karena pada usia
tersebut mereka akan lebih tertarik serta lebih cepat dalam hal mempelajari sesuatu yang dapat di
indranya , baik dengan cara dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan secara langsung. Dengan
adanya ketertarikan anak tersebut maka diharapkan dapat merangsang anak untuk mempelajari
sesuatu dengan cara lebih cepat dan dengan cara yang lebih menyenangkan. Atas dasar alasan tersebut
di atas, keberadaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi proses belajar anak, yang pada
gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar anak. Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran
dapat mempertinggi proses belajar anak, yaitu :
Berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar,
antara lain :
a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar anak
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga akan lebih mudah dipahami oleh anak dan
memungkinkan anak menguasai kemampuan yang diharapkan.
c) Metode mengajar yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak sematamata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata , sehingga anak tidak cepat bosan serta pendidik
tidak kehabisan tenaga.
d) Anak akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab mereka tidak hanya mendengarkan
penuturan gurunya, tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, menemukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.

BAB
PENUTUP

III

A. Kesimpulan
Keberhasilan guru dalam menyampaikan informasi kepad siswa mengaju beberapa faktor. Sebagai
sarana perantara untuk memberikan sebuah informasi, media pembelajaran merupakan kunci utama
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar khususnya di Taman Kanak-kanak. Diketahui
bahwasannya anak usisa TK merupakan usia dimana mereka mengembangkan dan berfokus didunia
bermainnya. Sehingga media yang digunakan untuk menyampaikan informasi harus sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan siswa. Media belajar yang baik merupakan media yang dapat memberikan
pejelasan akan materi yang akan disampaikan kepada siswa dengan jelas dan berbasis alat permainan
edukatif.
Maka dengan APE siswa dapat mudah memahami informasi yang diberikan guru dengan jelas dan
materi tersebut akan membekas diingatan siswa karena siswa memperoleh pengalaman yang menarik.
Peran guru dalam membuat dan menggunakan media dalam pembelajaran sangat penting untuk terus
ditingkatkan, sehingga siswa akan memperoleh manfaat yang lebih baik dalam proses belajar
mengajar.

B. Saran
Pada kenyataanya dilapangan bahwa seorang guru banyak yang malas untuk menggunakan dan
memanfaatkan media pembelajaran yang bervariasi dan terbaru. Mereka lebih memilih menggunakan
media pembelajaran yang monoton, sehingga siswa pun tidak tertarik dengan apa yang diajarkan oleh
guru.Selanjutnya karena keterbatasan kreatifitas dan kemampuan guru dalam membuat alat permainan
edukatif sebagai media pembelajaran, maka tidak sedikit guru lebih memilih untuk membeli alat-alat
permainan dengan harga yang relatif mahal.
Maka dari itu perlunya keterampilan guru dalam memanfaatkan dan menggunakan media pembelajran
dalam KBM dan guru mampu lebih produktif untuk membuat sendiri Alat Permaian Edukatif yang
lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga materi yang ingin disampaikan dapat tersampaikan
dengan baik, menarik dan mudah dipahami oleh siswa.