Keanekaragaman Fitolankton Di Perairan Danau Toba Desa Silalahi Kabupaten Dairi
33
Lampiran A. Peta lokasi
34
Lampiran B. Bagan DO
Sampel Air
1 ml MnSO4
1 ml KOHKI
Dikocok
Didiamkan
Sampel Endapan
Puith/Cokelat
1 ml H2SO4
Dikocok
Didiamkan
Larutan Sampel
Berwarna Cokelat
Diambil 100 ml
Dititrasi Na2S2O3 0,00125 N
Sampel Berwarna
Kuning Pucat
Ditambah 5 tetes Amilum
Sampel
Berwarna Biru
Dititrasi dengan Na2S2O3
0,00125 N
Sampel Bening
Dihitung volume Na2S2O3
terpakai
Hasil
(Barus, 2004)
35
Lampiran C. Bagan BOD5
Sampel Air
Sampel Air
Sampel Air
diinkubasi selama 5 hari pada
temperatur 20°C
dihitung nilai DO awal
dihitung nilai DO akhir
DO Akhir
DO Awal
Keterangan :
•
•
Penghitungan nilai DO awal dan DO akhir sama dengan
penghitungan Nilai DO
Nilai BOD = Nilai awal – Nilai DO akhir
(Suin, 2002)
36
Lampiran D. Bagan kerja kandungan nitrat (NO3) (Suin, 2002).
5 ml sampel air
1 ml NaCl (dengan pipet volum)
5 ml H2SO4 75%
4 tetes Brucine Sulfat Sulfanic Acid
Larutan
Dipanaskan selama 25 menit
Larutan
Didinginkan
Diukur dengan spektrofotometer
pada λ= 410 nm
Hasil
37
Lampiran E. Bagan Kerja Analisis Fosfat (PO42-) (Suin, 2002).
5 ml sampel air
1 ml Amstrong Reagen
1 ml Ascorbic Acid
Larutan
Dibiarkan selama 20 menit
Diukur dengan spektrofotometer
pada λ = 880 nm
Hasil
38
Lampiran F. Tabel Kelarutan O2 (Oksigen)
T˚
C
0,0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0
14,6
1
13,7
7
13,4
0
13,0
5
12,7
0
12,3
7
12,0
6
11,7
6
11,4
7
11,1
9
10,9
2
10,6
7
10,4
3
10,2
0
9,98
9,76
9,56
9,37
9,18
9,01
8,84
8,68
8,53
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
14,1
2
13,7
4
13,3
7
13,0
1
12,6
7
12,3
4
12,0
3
11,7
3
11,4
4
11,1
6
10,9
0
10,6
5
10,4
0
10,1
7
9,95
9,74
9,54
9,35
9,18
8,99
8,83
8,67
8,52
14,0
8
13,7
0
13,3
3
12,9
8
12,6
4
12,3
1
12,0
0
11,7
0
11,4
1
11,1
4
10,8
7
10,6
2
10,3
8
10,1
5
9,93
9,72
9,52
9,33
9,15
8,98
8,81
8,65
8,50
14,0
4
13,6
6
13,3
0
12,9
4
12,6
0
12,2
8
11,9
7
11,6
7
11,3
8
11,1
1
10,8
5
10,6
0
10,3
6
10,1
3
9,91
9,70
9,50
9,31
9,13
8,96
8,79
8,64
8,49
14,0
0
13,6
3
13,2
6
12,9
1
12,5
7
12,2
5
11,9
4
11,6
4
11,3
6
11,0
8
10,8
2
10,5
7
10,3
4
10,1
1
9,89
9,68
9,48
9,30
9,12
8,94
8,78
8,62
8,47
13,9
7
13,5
9
13,2
2
12,8
7
12,5
4
12,2
2
11,9
1
11,6
1
11,3
3
11,0
6
10,8
0
10,5
5
10,3
1
10,0
9
9,87
9,66
9,46
9,28
9,10
8,93
8,76
8,61
8,46
0,6
0,7
0,8
0,9
13,9
3
13,5
5
13,1
9
12,8
4
12,5
1
12,1
8
11,8
8
11,5
8
11,3
0
11,0
3
10,7
7
10,5
3
10,2
9
10,0
6
9,85
9,64
9,45
9,26
9,08
8,91
8,75
8,59
8,44
13,8
9
13,5
1
13,1
5
12,8
1
12,4
7
12,1
5
11,8
5
11,5
5
11,2
7
11,0
0
10,7
5
10,5
0
10,2
7
10,0
4
9,83
9,62
9,43
9,24
9,06
8,89
8,73
8,58
8,43
13,8
5
13,4
8
13,1
2
12,7
7
12,4
4
12,1
2
11,8
2
11,5
2
11,2
5
10,9
8
10,7
2
10,4
8
10,2
4
10,0
2
9,81
9,60
9,41
9,22
9,04
8,88
8,71
8,56
8,41
13,8
1
13,4
4
13,0
8
12,7
4
12,4
1
12,0
9
11,7
9
11,5
0
11,2
2
10,9
5
10,7
0
10,4
5
10,2
2
10,0
0
9,78
9,58
9,39
9,20
9,03
8,86
8,70
8,55
8,40
39
23
24
25
26
27
28
29
30
8,38
8,25
8,11
7,99
7,86
7,75
7,64
7,53
8,37
8,23
8,10
7,97
7,85
7,74
7,62
7,52
8,36
8,22
8,09
7,96
7,84
7,72
7,61
7,51
8,34
8,21
8,07
7,95
7,83
7,71
7,60
7,50
8,33
8,19
8,06
7,94
7,82
7,70
7,59
7,48
8,32
8,18
8,05
7,92
7,81
7,69
7,58
7,47
8,30
8,17
8,04
7,91
7,79
7,68
7,57
7,46
8,29
8,15
8,02
7,90
7,78
7,67
7,56
7,45
8,27
8,14
8,01
7,89
7,77
7,66
7,55
7,44
8,26
8,13
8,00
7,88
7,76
7,65
7,54
7,43
(Barus, 2004)
40
Lampiran G. Foto Kerja
Lampiran H. Foto Plankton
Bactriastrum sp
Urenema sp
Staurastrum sp
Climaconeis sp
41
Pediastrum sp
Isthmia sp
Aulacoseira
Paralia sp
Gonatozygon sp
Synedra
42
Lampiran I Karakteristik Fitoplankton
No Genus Fitoplankton
.
1. Staurastrum
2.
Climaconeis
3.
Synedra
Karakteristik
Memiliki bentuk tubuh bulat dengan ukuran tubuh
yang sangat kecil yakni berkisar antara 4 – 6 mikron,
ada yang berbentuk segi empat dengan ukuran 8-12 x
7-18 mikron. Sama seperti diatom pada umumnya,
Staurastrum sp. memiliki dinding sel yang dibentuk
dari silica. Mempunyai sitoplasma., memiliki
beberapa pigmen warna yakni chlorophyl a,
chlorophyl c, karoten diatomin dan fukosantin.
Pigmen chlorophyl memiliki peran sebagai
katalisator dalam proses fotosintesis sedangkan
adanya pigmen karoten dan diatomin menyebabkan
dinding sel dari Chaetoceros sp. berwarna cokelat
keemasan.
Sel yang lurus, 350-380 m panjang, lebar 7-8 m,
meningkat menjadi 9-10 µm lebar di pusat (di kedua
korset dan pandangan valve) dan puncak, kurang
craticular bar. Katup mantel sangat dangkal. Ujung
raphe Central lurus; 20-21 striae pada 10 µm, paralel
di seluruh, tidak ada stauros. Sekitar 80 plastida
sebagian besar berpasangan dan sebagian besar
dengan pyrenoids mencolok, lebih atau kurang
simetris didistribusikan pada setiap sisi dari inti.
Pori-pori yang sangat teratur, persegi persegi panjang
apikal
Berbentuk memanjang seperti jarum, bisa hidup
secara individu ataupun koloni, jika berkoloni, akan
berkumpul pada satu titik digumpalan lendir yang
dikeluarkan dari pori-porinya,spesies tertentu
memiliki 2 tanduk pendek atau duri yang menonjol
tepat diatas katup pori-pori, hidup di air tawar seperti
danau atau waduk
43
4.
Bacteriastrum
5.
Staurastrum
6.
Gonatozygon
7.
Isthmia
Bacteriastrum adalah genus diatom di keluarga
Chaetocerotaceae keluarga. Ada lebih dari 30 jenis
yang diuraikan dalam Bacteriastrum, tapi banyak di
antaranya belum diterima, dan spesies baru masih
ditambahkan ke genus. Genus ini sering dikaitkan
dengan Chaetoceros tetapi berbeda dalam simetri
radial dan fanestration dari setae. Koloni cenderung
berkamuflase dalam tampilan korset dan sel – sel
yang dipisahkan oleh lingkungan bagian basal setae,
meninggalkan celah kecil antar sel. Sel – sel yang
silinder dan dihubungkan untuk membentuk filamen.
Memiliki bentuk tubuh bulat dengan ukuran tubuh
yang sangat kecil yakni berkisar antara 4 – 6 mikron,
ada yang berbentuk segi empat dengan ukuran 8-12 x
7-18 mikron. Sama seperti diatom pada umumnya,
Staurastrum sp. memiliki dinding sel yang dibentuk
dari silica. Mempunyai sitoplasma., memiliki
beberapa pigmen warna yakni chlorophyl a,
chlorophyl c, karoten diatomin dan fukosantin.
Pigmen chlorophyl memiliki peran sebagai
katalisator dalam proses fotosintesis sedangkan
adanya pigmen karoten dan diatomin menyebabkan
dinding sel dari Chaetoceros sp. berwarna cokelat
keemasan.
Sel berbentuk silindris memanjang dengan panjang
90-300 μm dan lebar 8-12,5 μm. Apeks rata dengan
dinding sel ditutupi oleh struktur seperti spine.
Dalam setiap sel terdapat 2 kloroplas yang berbentuk
seperti pita dengan banyak pirenoid. Gonatozygon
dapat ditemukan soliter maupun dalam bentuk
filamen. Perairan Tawar dan di Perairan Sedikit
Asam (pH 5-6) serta Payau, Situ.
Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai
batang,
beruas-ruas
dan
bercabang-cabang,
berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan
globula. Mereka menempel ke substrat pesisir
melalui percabangan rhizoids bawah tanah. Terasa
kasar saat disentuh karena garam kalsium diendapkan
pada dinding sel. Proses metabolisme yang
berhubungan dengan deposisi ini memberikan
tanaman Isthmia berbau khas dan tidak
menyenangkan dari hidrogen sulfida.
44
8.
Melosira
Hidup bebas berperan sebagai fitoplakton pada
kolam atau danau air tawar dan jarang ditemukan di
laut. Susunan tubuh filament bercabang, dindingnya
disusun oleh unit berbentuk H yang overlap dibagian
tengah sel. Susunan ini akan menjadi jelas ketika
filament terpisah setelah mati atau patah. Reproduksi
dengan melepaskan dan menyebarkan zoospore atau
protoplas amoboid
45
Lampiran j. Contoh perhitungan
a. Kelimpahan (K) Ishtmia Pada Stasiun 1
K : n x Vr x 1
Vo
K
Vs
: 79 x 150 x 1
30
K
75
: 29,625 Ind/L
b. Kelimpahan Relatif (KR) Ishtmia Pada Stasiun 1
Kelimpahan suatu jenis
KR =
X 100%
Total kelimpahan seluruh jenis
29,625
KR =
X 100%
323,500
KR = 9,157 %
c. Frekuensi Kehadiran (FK) Ishtmia Pada Stasiun 1
Jumlah ulangan yang ditempati suatu jenis
FK =
X 100 %
Jumlah total
20
FK =
X 100%
30
FK = 66,66 %
d. Indeks Keanekaragaman (H’) Seluruh Jenis plankton Pada Stasiun 1
H’ = -∑ pi ln pi
28
28
29
29
46
46
= -∑
ln
+
ln
+
ln
dst
`584
584
584
584
584
584
H’ = 2,61
e. Indeks Keseragaman (E) Seluruh Jenis Plankton Pada Stasiun 1
H’
E=
H max
2,61
E=
3.29
46
E = 0,79
f. Indeks Similaritas (IS) Stasiun 1 dan 2
2c
IS =
a+b
2 x 25
IS =
X 100 %
27+26
IS = 94,33%
Lampiran A. Peta lokasi
34
Lampiran B. Bagan DO
Sampel Air
1 ml MnSO4
1 ml KOHKI
Dikocok
Didiamkan
Sampel Endapan
Puith/Cokelat
1 ml H2SO4
Dikocok
Didiamkan
Larutan Sampel
Berwarna Cokelat
Diambil 100 ml
Dititrasi Na2S2O3 0,00125 N
Sampel Berwarna
Kuning Pucat
Ditambah 5 tetes Amilum
Sampel
Berwarna Biru
Dititrasi dengan Na2S2O3
0,00125 N
Sampel Bening
Dihitung volume Na2S2O3
terpakai
Hasil
(Barus, 2004)
35
Lampiran C. Bagan BOD5
Sampel Air
Sampel Air
Sampel Air
diinkubasi selama 5 hari pada
temperatur 20°C
dihitung nilai DO awal
dihitung nilai DO akhir
DO Akhir
DO Awal
Keterangan :
•
•
Penghitungan nilai DO awal dan DO akhir sama dengan
penghitungan Nilai DO
Nilai BOD = Nilai awal – Nilai DO akhir
(Suin, 2002)
36
Lampiran D. Bagan kerja kandungan nitrat (NO3) (Suin, 2002).
5 ml sampel air
1 ml NaCl (dengan pipet volum)
5 ml H2SO4 75%
4 tetes Brucine Sulfat Sulfanic Acid
Larutan
Dipanaskan selama 25 menit
Larutan
Didinginkan
Diukur dengan spektrofotometer
pada λ= 410 nm
Hasil
37
Lampiran E. Bagan Kerja Analisis Fosfat (PO42-) (Suin, 2002).
5 ml sampel air
1 ml Amstrong Reagen
1 ml Ascorbic Acid
Larutan
Dibiarkan selama 20 menit
Diukur dengan spektrofotometer
pada λ = 880 nm
Hasil
38
Lampiran F. Tabel Kelarutan O2 (Oksigen)
T˚
C
0,0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0
14,6
1
13,7
7
13,4
0
13,0
5
12,7
0
12,3
7
12,0
6
11,7
6
11,4
7
11,1
9
10,9
2
10,6
7
10,4
3
10,2
0
9,98
9,76
9,56
9,37
9,18
9,01
8,84
8,68
8,53
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
14,1
2
13,7
4
13,3
7
13,0
1
12,6
7
12,3
4
12,0
3
11,7
3
11,4
4
11,1
6
10,9
0
10,6
5
10,4
0
10,1
7
9,95
9,74
9,54
9,35
9,18
8,99
8,83
8,67
8,52
14,0
8
13,7
0
13,3
3
12,9
8
12,6
4
12,3
1
12,0
0
11,7
0
11,4
1
11,1
4
10,8
7
10,6
2
10,3
8
10,1
5
9,93
9,72
9,52
9,33
9,15
8,98
8,81
8,65
8,50
14,0
4
13,6
6
13,3
0
12,9
4
12,6
0
12,2
8
11,9
7
11,6
7
11,3
8
11,1
1
10,8
5
10,6
0
10,3
6
10,1
3
9,91
9,70
9,50
9,31
9,13
8,96
8,79
8,64
8,49
14,0
0
13,6
3
13,2
6
12,9
1
12,5
7
12,2
5
11,9
4
11,6
4
11,3
6
11,0
8
10,8
2
10,5
7
10,3
4
10,1
1
9,89
9,68
9,48
9,30
9,12
8,94
8,78
8,62
8,47
13,9
7
13,5
9
13,2
2
12,8
7
12,5
4
12,2
2
11,9
1
11,6
1
11,3
3
11,0
6
10,8
0
10,5
5
10,3
1
10,0
9
9,87
9,66
9,46
9,28
9,10
8,93
8,76
8,61
8,46
0,6
0,7
0,8
0,9
13,9
3
13,5
5
13,1
9
12,8
4
12,5
1
12,1
8
11,8
8
11,5
8
11,3
0
11,0
3
10,7
7
10,5
3
10,2
9
10,0
6
9,85
9,64
9,45
9,26
9,08
8,91
8,75
8,59
8,44
13,8
9
13,5
1
13,1
5
12,8
1
12,4
7
12,1
5
11,8
5
11,5
5
11,2
7
11,0
0
10,7
5
10,5
0
10,2
7
10,0
4
9,83
9,62
9,43
9,24
9,06
8,89
8,73
8,58
8,43
13,8
5
13,4
8
13,1
2
12,7
7
12,4
4
12,1
2
11,8
2
11,5
2
11,2
5
10,9
8
10,7
2
10,4
8
10,2
4
10,0
2
9,81
9,60
9,41
9,22
9,04
8,88
8,71
8,56
8,41
13,8
1
13,4
4
13,0
8
12,7
4
12,4
1
12,0
9
11,7
9
11,5
0
11,2
2
10,9
5
10,7
0
10,4
5
10,2
2
10,0
0
9,78
9,58
9,39
9,20
9,03
8,86
8,70
8,55
8,40
39
23
24
25
26
27
28
29
30
8,38
8,25
8,11
7,99
7,86
7,75
7,64
7,53
8,37
8,23
8,10
7,97
7,85
7,74
7,62
7,52
8,36
8,22
8,09
7,96
7,84
7,72
7,61
7,51
8,34
8,21
8,07
7,95
7,83
7,71
7,60
7,50
8,33
8,19
8,06
7,94
7,82
7,70
7,59
7,48
8,32
8,18
8,05
7,92
7,81
7,69
7,58
7,47
8,30
8,17
8,04
7,91
7,79
7,68
7,57
7,46
8,29
8,15
8,02
7,90
7,78
7,67
7,56
7,45
8,27
8,14
8,01
7,89
7,77
7,66
7,55
7,44
8,26
8,13
8,00
7,88
7,76
7,65
7,54
7,43
(Barus, 2004)
40
Lampiran G. Foto Kerja
Lampiran H. Foto Plankton
Bactriastrum sp
Urenema sp
Staurastrum sp
Climaconeis sp
41
Pediastrum sp
Isthmia sp
Aulacoseira
Paralia sp
Gonatozygon sp
Synedra
42
Lampiran I Karakteristik Fitoplankton
No Genus Fitoplankton
.
1. Staurastrum
2.
Climaconeis
3.
Synedra
Karakteristik
Memiliki bentuk tubuh bulat dengan ukuran tubuh
yang sangat kecil yakni berkisar antara 4 – 6 mikron,
ada yang berbentuk segi empat dengan ukuran 8-12 x
7-18 mikron. Sama seperti diatom pada umumnya,
Staurastrum sp. memiliki dinding sel yang dibentuk
dari silica. Mempunyai sitoplasma., memiliki
beberapa pigmen warna yakni chlorophyl a,
chlorophyl c, karoten diatomin dan fukosantin.
Pigmen chlorophyl memiliki peran sebagai
katalisator dalam proses fotosintesis sedangkan
adanya pigmen karoten dan diatomin menyebabkan
dinding sel dari Chaetoceros sp. berwarna cokelat
keemasan.
Sel yang lurus, 350-380 m panjang, lebar 7-8 m,
meningkat menjadi 9-10 µm lebar di pusat (di kedua
korset dan pandangan valve) dan puncak, kurang
craticular bar. Katup mantel sangat dangkal. Ujung
raphe Central lurus; 20-21 striae pada 10 µm, paralel
di seluruh, tidak ada stauros. Sekitar 80 plastida
sebagian besar berpasangan dan sebagian besar
dengan pyrenoids mencolok, lebih atau kurang
simetris didistribusikan pada setiap sisi dari inti.
Pori-pori yang sangat teratur, persegi persegi panjang
apikal
Berbentuk memanjang seperti jarum, bisa hidup
secara individu ataupun koloni, jika berkoloni, akan
berkumpul pada satu titik digumpalan lendir yang
dikeluarkan dari pori-porinya,spesies tertentu
memiliki 2 tanduk pendek atau duri yang menonjol
tepat diatas katup pori-pori, hidup di air tawar seperti
danau atau waduk
43
4.
Bacteriastrum
5.
Staurastrum
6.
Gonatozygon
7.
Isthmia
Bacteriastrum adalah genus diatom di keluarga
Chaetocerotaceae keluarga. Ada lebih dari 30 jenis
yang diuraikan dalam Bacteriastrum, tapi banyak di
antaranya belum diterima, dan spesies baru masih
ditambahkan ke genus. Genus ini sering dikaitkan
dengan Chaetoceros tetapi berbeda dalam simetri
radial dan fanestration dari setae. Koloni cenderung
berkamuflase dalam tampilan korset dan sel – sel
yang dipisahkan oleh lingkungan bagian basal setae,
meninggalkan celah kecil antar sel. Sel – sel yang
silinder dan dihubungkan untuk membentuk filamen.
Memiliki bentuk tubuh bulat dengan ukuran tubuh
yang sangat kecil yakni berkisar antara 4 – 6 mikron,
ada yang berbentuk segi empat dengan ukuran 8-12 x
7-18 mikron. Sama seperti diatom pada umumnya,
Staurastrum sp. memiliki dinding sel yang dibentuk
dari silica. Mempunyai sitoplasma., memiliki
beberapa pigmen warna yakni chlorophyl a,
chlorophyl c, karoten diatomin dan fukosantin.
Pigmen chlorophyl memiliki peran sebagai
katalisator dalam proses fotosintesis sedangkan
adanya pigmen karoten dan diatomin menyebabkan
dinding sel dari Chaetoceros sp. berwarna cokelat
keemasan.
Sel berbentuk silindris memanjang dengan panjang
90-300 μm dan lebar 8-12,5 μm. Apeks rata dengan
dinding sel ditutupi oleh struktur seperti spine.
Dalam setiap sel terdapat 2 kloroplas yang berbentuk
seperti pita dengan banyak pirenoid. Gonatozygon
dapat ditemukan soliter maupun dalam bentuk
filamen. Perairan Tawar dan di Perairan Sedikit
Asam (pH 5-6) serta Payau, Situ.
Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai
batang,
beruas-ruas
dan
bercabang-cabang,
berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan
globula. Mereka menempel ke substrat pesisir
melalui percabangan rhizoids bawah tanah. Terasa
kasar saat disentuh karena garam kalsium diendapkan
pada dinding sel. Proses metabolisme yang
berhubungan dengan deposisi ini memberikan
tanaman Isthmia berbau khas dan tidak
menyenangkan dari hidrogen sulfida.
44
8.
Melosira
Hidup bebas berperan sebagai fitoplakton pada
kolam atau danau air tawar dan jarang ditemukan di
laut. Susunan tubuh filament bercabang, dindingnya
disusun oleh unit berbentuk H yang overlap dibagian
tengah sel. Susunan ini akan menjadi jelas ketika
filament terpisah setelah mati atau patah. Reproduksi
dengan melepaskan dan menyebarkan zoospore atau
protoplas amoboid
45
Lampiran j. Contoh perhitungan
a. Kelimpahan (K) Ishtmia Pada Stasiun 1
K : n x Vr x 1
Vo
K
Vs
: 79 x 150 x 1
30
K
75
: 29,625 Ind/L
b. Kelimpahan Relatif (KR) Ishtmia Pada Stasiun 1
Kelimpahan suatu jenis
KR =
X 100%
Total kelimpahan seluruh jenis
29,625
KR =
X 100%
323,500
KR = 9,157 %
c. Frekuensi Kehadiran (FK) Ishtmia Pada Stasiun 1
Jumlah ulangan yang ditempati suatu jenis
FK =
X 100 %
Jumlah total
20
FK =
X 100%
30
FK = 66,66 %
d. Indeks Keanekaragaman (H’) Seluruh Jenis plankton Pada Stasiun 1
H’ = -∑ pi ln pi
28
28
29
29
46
46
= -∑
ln
+
ln
+
ln
dst
`584
584
584
584
584
584
H’ = 2,61
e. Indeks Keseragaman (E) Seluruh Jenis Plankton Pada Stasiun 1
H’
E=
H max
2,61
E=
3.29
46
E = 0,79
f. Indeks Similaritas (IS) Stasiun 1 dan 2
2c
IS =
a+b
2 x 25
IS =
X 100 %
27+26
IS = 94,33%