PHP File Tree Demo 4.3.3 agenda 3
4.3.3. Sub Agenda Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial
A.
KONDISI UMUM
Jumlah penduduk Jawa Timur berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2004 berjumlah 36.668.407 jiwa, dan pada tahun 2005
telah mencapai 37.070.731 jiwa. Seiring dengan besarnya jumlah
penduduk tersebut bertambah pula kompleksitas dan besarnya
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
(PMKS),
antara
lain
ketelantaran, baik anak maupun lanjut usia, ketunasosialan, bencana
alam dan sosial (Konflik Sosial).
Meskipun pembangunan program kesejahteraan sosial telah mampu
memberikan kontribusi dalam menanggulanggi permasalahan sosial,
namun dengan adanya kenaikan harga BBM yang berdampak pada
pemutusan hubungan kerja dan terjadinya berbagai bencana alam dan
bencana sosial serta krisis ekonomi yang belum pulih sepenuhnya,
menyebabkan keadaan PMKS menjadi semakin memprihatinkan, baik
kualitas maupun kuantitasnya.
PMKS
yang
semakin
banyak
berakibat
semakin
kompleknya
permasalahan yang dihadapi, sehingga banyak menimbulkan masalahmasalah lain seperti kerusuhan sosial, konflik sosial, korban tindak
kekerasan /
kejahatan, anak jalanan / terlantar, gelandangan,
pengemis, gelandangan psikotik dan wanita rawan sosial ekonomi.
Tabel Data Perkembangan PMKS
di Jawa Timur tahun 2004 - 2005
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
JENIS PMKS
Anak jalanan
Gelandangan
Pengemis
Tuna susila
Penyandang cacat
Penyandang cacat eks
penyakit kronis
Wanita rawan Sosek
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
TAHUN 2004 TAHUN 2005
5.454
13.102
1.974
1.973
14.185
3.105
13.335
6.428
121.242
115.287
23.426
25.025
204.883
217.697
BAB IV - 90
B.
SASARAN TAHUN 2007
Sasaran perlindungan dan kesejahteraan sosial pada tahun 2007
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya aksesibilitas penyandang masalah kesejahteraan
sosial terhadap pelayanan sosial dasar;
2. Meningkatnya kemampuan dan kepedulian sosial masyarakat
dalam pelayanan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan;
3. Meningkatnya ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas
masyarakat dalam mencegah dan menangani permasalahan
kesejahteraan sosial;
4. Terpenuhinya bantuan sosial dan meningkatnya penanganan
korban bencana alam dan bencana sosial;
5. Meningkatnya kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan
jaminan
kesejahteraan
sosial
bagi
penyandang
masalah
kesejahteraan sosial (PMKS);
6. Meningkatnya mutu profesionalisme pelayanan kesejahteraan
sosial.
C.
ARAH KEBIJAKAN
Guna mencapai sasaran di atas, arah kebijakan perlindungan dan
kesejahteraan
sosial
yang
memperhatikan
keserasian
kebijakan
nasional dan daerah serta kesetaraan gender, adalah sebagai berikut: :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan
sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial;
2. Meningkatkan
kepedulian
dan
pemberdayaan
terhadap
penyandang cacat (fisik dan mental), fakir miskin, anak terlantar,
anak jalanan, gelandangan, pengemis, gelandangan psikotik,
lanjut usia, keluarga pahlawan dan perintis kemerdekaan serta
kelompok rentan sosial lainnya ;
3. Meningkatkan kualitas hidup bagi PMKS terhadap pelayanan sosial
dasar, fasilitas pelayanan publik, dan jaminan kesejahteraan sosial;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 91
4. Penguatan Kelembagaan UPT/Panti-panti sosial;
5. Meningkatkan penanganan bagi korban bencana alam dan sosial
6. Peningkatan Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh /RSDK
7. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT);
8. Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial
dalam mendayagunakan sumber-sumber kesejahteraan sosial;
9. Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan Orsos/LSM
dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secara
terpadu dan berkelanjutan ;
D.
MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA
KEGIATAN TAHUN 2007 (Terlampir).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 92
A.
KONDISI UMUM
Jumlah penduduk Jawa Timur berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2004 berjumlah 36.668.407 jiwa, dan pada tahun 2005
telah mencapai 37.070.731 jiwa. Seiring dengan besarnya jumlah
penduduk tersebut bertambah pula kompleksitas dan besarnya
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
(PMKS),
antara
lain
ketelantaran, baik anak maupun lanjut usia, ketunasosialan, bencana
alam dan sosial (Konflik Sosial).
Meskipun pembangunan program kesejahteraan sosial telah mampu
memberikan kontribusi dalam menanggulanggi permasalahan sosial,
namun dengan adanya kenaikan harga BBM yang berdampak pada
pemutusan hubungan kerja dan terjadinya berbagai bencana alam dan
bencana sosial serta krisis ekonomi yang belum pulih sepenuhnya,
menyebabkan keadaan PMKS menjadi semakin memprihatinkan, baik
kualitas maupun kuantitasnya.
PMKS
yang
semakin
banyak
berakibat
semakin
kompleknya
permasalahan yang dihadapi, sehingga banyak menimbulkan masalahmasalah lain seperti kerusuhan sosial, konflik sosial, korban tindak
kekerasan /
kejahatan, anak jalanan / terlantar, gelandangan,
pengemis, gelandangan psikotik dan wanita rawan sosial ekonomi.
Tabel Data Perkembangan PMKS
di Jawa Timur tahun 2004 - 2005
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
JENIS PMKS
Anak jalanan
Gelandangan
Pengemis
Tuna susila
Penyandang cacat
Penyandang cacat eks
penyakit kronis
Wanita rawan Sosek
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
TAHUN 2004 TAHUN 2005
5.454
13.102
1.974
1.973
14.185
3.105
13.335
6.428
121.242
115.287
23.426
25.025
204.883
217.697
BAB IV - 90
B.
SASARAN TAHUN 2007
Sasaran perlindungan dan kesejahteraan sosial pada tahun 2007
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya aksesibilitas penyandang masalah kesejahteraan
sosial terhadap pelayanan sosial dasar;
2. Meningkatnya kemampuan dan kepedulian sosial masyarakat
dalam pelayanan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan;
3. Meningkatnya ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas
masyarakat dalam mencegah dan menangani permasalahan
kesejahteraan sosial;
4. Terpenuhinya bantuan sosial dan meningkatnya penanganan
korban bencana alam dan bencana sosial;
5. Meningkatnya kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan
jaminan
kesejahteraan
sosial
bagi
penyandang
masalah
kesejahteraan sosial (PMKS);
6. Meningkatnya mutu profesionalisme pelayanan kesejahteraan
sosial.
C.
ARAH KEBIJAKAN
Guna mencapai sasaran di atas, arah kebijakan perlindungan dan
kesejahteraan
sosial
yang
memperhatikan
keserasian
kebijakan
nasional dan daerah serta kesetaraan gender, adalah sebagai berikut: :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan
sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial;
2. Meningkatkan
kepedulian
dan
pemberdayaan
terhadap
penyandang cacat (fisik dan mental), fakir miskin, anak terlantar,
anak jalanan, gelandangan, pengemis, gelandangan psikotik,
lanjut usia, keluarga pahlawan dan perintis kemerdekaan serta
kelompok rentan sosial lainnya ;
3. Meningkatkan kualitas hidup bagi PMKS terhadap pelayanan sosial
dasar, fasilitas pelayanan publik, dan jaminan kesejahteraan sosial;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 91
4. Penguatan Kelembagaan UPT/Panti-panti sosial;
5. Meningkatkan penanganan bagi korban bencana alam dan sosial
6. Peningkatan Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh /RSDK
7. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT);
8. Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial
dalam mendayagunakan sumber-sumber kesejahteraan sosial;
9. Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan Orsos/LSM
dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secara
terpadu dan berkelanjutan ;
D.
MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA
KEGIATAN TAHUN 2007 (Terlampir).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 92