1. Dinamika Kurikulum

Dinamika

PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013
(Revisi)

Dr. H. Jamal, M.Pd

HP: 082140545469
Email: [email protected]
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

ARTI SECARA ISTILAH
o Kurikulum secara Istilah berasal dari kata CURIR berarti pelari dan
CURERE berarti tempat berpacu.
o Kurikulum adalah jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari untuk
mendapatkan medali
o Hal ini sejalan dengan pendapat Schubert (1986, hlm. 33)
mengemukakan bahwa “curriculum is interpretation from the race
course etymology of curriculum, currere to the running of the race and

emphasizes the individuals own capacity to reconceptualize his or her
autobiography,”

ARTI TRADISIONAL

ARTI MODERN

Saylor dkk. (dalam Sanjaya, 2008,
hlm.
2)
menyatakan
bahwa
“kurikulum sebagai sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik merupakan konsep
kurikulum yang sampai saat ini
banyak mewarnai teori-teori dan
praktik pendidikan.”

Sanjaya (2010, hlm. 3) bahwa “kurikulum

sebagai pengalaman belajar mengandung
makna bahwa kurikulum adalah seluruh
kegiatan yang dilakukan peserta didik baik di
dalam maupun di luar sekolah asal kegiatan
tersebut berada di bawah tanggung jawab
tenaga pendidik (sekolah).”

ARTI MENURUT UUSPN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

DIMENSI KURIKULUM
Pertama Kurikulum Dimensi Ide
Ide kurikulum adalah produk pertama dalam konstruksi kurikulum.
Ide kurikulum berisi landasan filsafat pendidikan, teori pendidikan, model
pengembangan kurikulum yang digunakan, dan suatu keadaan dalam
bentuk dukungan masyarakat .

Kejelasan ide akan membantu tim pengembang kurikulum dalam
mengonstruksi dokumen kurikulum dan mengevaluasi ide serta dokumen
kurikulum (Hasan, 2009 : 121-123).

DIMENSI KURIKULUM
Kedua Kurikulum Dimensi Dokumen
•Menurut Hasan (1988: 31) Pada dasarnya kurikulum dalam
pengertian rencana atau dokumen tertulis adalah terjemahan
dari kurikulum dalam dimensi ide atau gagasan. Dalam kata
lain, kurikulum dalam bentuk tertulis ini merupakan penulisan
segenap ide atau gagasan yang telah digagas.

DIMENSI KURIKULUM
Ketiga Kurikulum Dimensi Proses
•Kurikulum sebagai suatu kegiatan (proses) ini kadang disebut juga: real
curriculum (kurikulum sesungguhnya), actual curriculum (kurikulum yang
nyata), functional curriculum (kurikulum yang terlaksana), dan operational
curriculum (kurikulum yang dilaksnakan).
•kurikulum dalam pengertian proses dimaknai sebagai seluruh kegiatan
atau aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik

maupun pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan pendidikan

Komponen kurikulum meliputi:
(1) Tujuan yang harus dicapai,
(2) Pengamalan pendidikan atau isi/materi yang dianggap dapat
memenuhi tujuan yang ingin dicapai,
(3) Pedoman dan strategi pengorganisasian materi (pelaksanaan)
sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan,
(4) Bagaimana mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan hasil
pencapaian kegiatan tersebut

PROSES PENGEMBANGAN K-13
• Pengembangan kurikulum 2013 secara berkesinambungan
mempertimbangkan berbagai hal dan masukan dari berbagai
unsur masyarakat sebagai satu kesatuan entitas bangsa yang
menginginkan peningkatan kualitas peserta didik di masa
depan.
• Dalam perjalanan pengembanganya disertai dengan evaluasi
formatif yang memungkinan perbaikan pada tataran dokumen
dan implementasi.


PROSES PENGEMBANGAN K-13
• Dalam perbaikan ini melibatkan seluruh komponen masyarakat
sehingga kurikulum hasil perbaikan menjadi milik semua
komponen bangsa.
• Perbaikan kurikulum dapat dilakukan secara holistik
komprehensif mulai dari ide, desain, dokumen sampai dengan
implementasi. Namun perbaikan kurikulum juga dapat
dilakukan pada sebagian dimensi kurikulum dan aspek tertentu
dari kurikulum.

PROSES DINAMIKA K-13
• Perbaikan kurikulum berlandaskan pada kebijakan Landasan
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang
dalam Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
• Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari
berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi,
perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen,
dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring

dan evaluasi dari berbagai media.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik
tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya
pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan
oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013:
•Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD
pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan
karakteristik mata pelaajaran;
•Terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan
buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya);

• Format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu
penyederhanaan;
• Penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang
bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di
kelas;
• Penyelerasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar
mudah dipelajari oleh peserta didik


CONTOH KASUS

KD KI-1 : SIKAP SPIRITUAL
KONDISI SAAT INI
•Satu mapel bervariasi, ada yang 1, 2, atau lebih
•Tidak operasional
MASALAHNYA
•Rumusan bervariasi
•Sulit dielaborasi dalam pembelajaran mata pelajaran selain Agama dan Budi Pekerti dan
PPKn
•Penilaian sulit dilakukan
•Salah pemahaman pada guru, seharusnya sebagai payung pembelajaran tetapi menjadi
mekanistik dan hanya ritual doa sebelum dan sesudah pembelajaran

ALTERNATIF SOLUSI
• Tidak perlu KD per mata pelajaran, hanya kompetensi inti saja
kecuali Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
• KD mapel satu rumusan, disusun sebagai akumulasi sikap
spiritual setelah belajar kompetensi mapel, tidak berkaitan
dengan materi tertentu tetapi karakteristik mapel/the nature

of subject matter

Permasalahan dan Solusinya

TUGAS PESERTA
• ANALISIS PERBEDAAN KD K-1 & K-2 ANTARA LAMA DAN BARU
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA, B. INDONESIA, IPA, IPS
DAN PKn KELAS IV
• ANALISIS PERBEDAAN KD ANTARA BUKU TEKS DENGAN
DOKUMEN KURIKULUM DALAM SILABUS (baik lingkup materi
maupun urutannya) KELAS IV
• ANALISIS PERBEDAAN KD ANTARA FORMAT PENILAIAN
PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN SERTA CARA
PENGOLAHAN NILAI DI KELAS IV

TUGAS PESERTA
• ANALISIS PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KTSP DI KELAS IV
• ANALISIS BENTUK KETERPADUAN PADA BUKU TEKS ANTAR
MATA PELAJARAN AGAR MUDAH DIPELAJARI PESERTA DIDIK

• ANALISIS KETERKAITAN KD, INDIKATOR DAN SOAL EVALUASI
DALAM BUKU TEKS

Permasalahan KI & KD
• Kompetensi Sikap Sosial sulit dipahami dan dinilai
• Terdapat rumusan yang tidak logis
• Keluasan, kedalaman, dan urutan kompetensi dalam kelas dan antar kelas
• Pembatasan capaian
• Menghilangkan KD pada KI-1 dan KI-2 untuk Mapel selain Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
• Memperbaiki rumusan KD sehingga mudah dipahami
• Menata keluasan, kedalaman, dan urutan kompetensi
• Capaian kompetensi disesuaikan dengan jenis pengetahuan dan tingkat
perkembangan berpikir

PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
• Pendekatan pembelajaran saintifik 5M kurang mengakomodasi
karakteristik mata pelajaran dan kompetensi
• Skala Penilaian sulit diterapkan guru
• Ketuntasan belajar 2,67 membuat guru memberikan nilai yang tidak

sebenarnya
• Pendekatan pembelajaran saintifik 5M bukan satu-satunya
• Menyediakan variasi pendekatan/model-model pembelajaran
• Perubahan penggunaan skala penilaian dari 1-4 menjadi 0-100
• Ketuntasan belajar ditetapkan oleh guru

Pedoman (Mapel dan Tematik)
•Terlalu banyak informasi yang tidak perlu
•Terlalu banyak halaman
•Sulit diterapkan
•Hanya menyajikan informasi penting
•Memuat hal-hal praktis untuk penerapan
•Terlalu banyak halaman (rata-rata 100 halaman
menjadi 20 halaman)

Buku
• Tidak sesuai dengan KI-KD
• Kredensial Penulis, Penelaah, dan Reviewer belum lengkap
• Terdapat ilustrasi, gambar, dan isi yang perlu penyesuaian
• Menyesuaikan dengan perbaikan KI-KD

• Mencantumkan kredensial Penulis, Penelaah, dan Reviewer
secara lengkap
• Memperbaiki ilustrasi, gambar, dan isi buku sesuai dengan kaidah
penulisan

Silabus
• Terlalu rumit dan sulit dipahami
• Terlalu detail dan kurang memberi peluang kreativitas guru
• Hanya menyajikan 3 aspek (KD, Materi Pokok, dan Kegiatan
Pembelajaran
• 5M bukan merupakan satu-satunya pendekatan pembelajaran,
diberi ruang kepada pendekatan dan model lain untuk
dikembangkan oleh guru
• Fleksibel (dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta
kreativitas guru)
• Disajikan secara sederhana sehingga mudah dipahami

Permasalahan
• Kompetensi Sikap Sosial
sulit dipahami dan dinilai
• Terdapat rumusan yang
tidak logis
• Keluasan, kedalaman,
dan urutan kompetensi
dalam kelas dan antar
kelas
• Pembatasan capaian

Pembelajaran
dan Penilaian

KI-KD

Silabus
(Mapel dan
Tematik)

• Pendekatan pembelajaran
saintifik 5M kurang
mengakomodasi karakteristik
mata pelajaran dan kompetensi
• Skala Penilaian sulit diterapkan
guru
• Ketuntasan belajar 2,67
membuat guru memberikan nilai
yang tidak sebenarnya

• Terlalu rumit dan sulit dipahami
• Terlalu detail dan kurang
memberi peluang kreativitas
guru
• Terlalu banyak informasi
yang tidak perlu
• Terlalu banyak halaman
• Sulit diterapkan

Pedoman
(Mapel dan
Tematik)

Buku

• Tidak sesuai dengan KI-KD
• Kredensial Penulis, Penelaah, dan
Reviewer belum lengkap
• Terdapat ilustrasi, gambar, dan isi yang
perlu penyesuaian

Solusi
• Menghilangkan KD pada
KI-1 dan KI-2 untuk
Mapel selain Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
dan PPKn
• Memperbaiki rumusan
KD sehingga mudah
dipahami
• Menata keluasan,
kedalaman, dan urutan
kompetensi
• Capaian kompetensi
disesuaikan dengan jenis
pengetahuan dan tingkat
perkembangan berpikir
• Hanya menyajikan informasi
penting
• Memuat hal-hal praktis untuk
penerapan
• Terlalu banyak halaman (ratarata 100 halaman menjadi 20
halaman)

• Pendekatan pembelajaran saintifik 5M

Pembelajaran
dan Penilaian

KI-KD

Silabus
(Mapel dan
Tematik)

Pedoman
(Mapel dan
Tematik)

bukan satu-satunya

• Menyediakan variasi pendekatan/modelmodel pembelajaran
• Perubahan penggunaan skala penilaian dari
1-4 menjadi 0-100
• Ketuntasan belajar ditetapkan oleh guru

• Hanya menyajikan 3 aspek (KD, Materi
Pokok, dan Kegiatan Pembelajaran
• 5M bukan merupakan satu-satunya
pendekatan pembelajaran, diberi ruang
kepada pendekatan dan model lain untuk
dikembangkan oleh guru
• Fleksibel (dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi serta kreativitas guru)
• Disajikan secara sederhana sehingga
mudah dipahami

Buku

• Menyesuaikan dengan perbaikan KI-KD
• Mencantumkan kredensial Penulis,
Penelaah, dan Reviewer secara lengkap
• Memperbaiki ilustrasi, gambar, dan isi
buku sesuai dengan kaidah penulisan

Materi yang Diperbaiki
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI
dan KD)
2. Silabus
3. Pedoman Mata Pelajaran
4. Pembelajaran
5. Perubahan Penilaian
6. Buku Teks Pelajaran (Buku Guru dan Buku
Siswa)

PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN

PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN
Keselarasan, Mudah Dipelajari, Mudah Diajarkan, Terukur, Bermakna untuk Dipelajari

Perbaikan KI-KD

Perbaikan Silabus

• Taksonomi: penataan ulang
kompetensi pada taksonomi
proses kognitif dan jenis
pengetahuan yang harus
dikembangkan pada semua
jenjang pendidikan
• Pelaksanaan proses kognitif
dan
jenis
pengetahuan
memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan peserta
didik
• Penataan KI-1 dan KI-2
• Keluasan, kedalaman, dan
keberlanjutan

• Penataan penulisan dan format
sehingga mudah dipahami
• Penyajiannya lebih efisien (dari
ketebalan sekitar 100 halaman
per mapel menjadi rata-rata 20
halaman per mapel) tanpa
mengurangi substansi dengan
memperhatikan lingkup dan
urutan
• Eksplanasi tentang karakteristik
mapel, lingkup kompetensi dan
materi
• Pernyataan pembelajaran 5M
tidak secara eksplisit
untuk
memberi ruang bagi guru untuk
kreatif
• Kontekstualisasi pembelajaran

Perbaikan Pedoman
Mapel
• Memudahkan guru merencanakan
dan melaksanakan pembelajaran
berdasarkan silabus
• Memberikan
alternatif
kegiatan
pembelajaran
untuk
mencapai
kompetensi sesuai tuntutan kurikulum

PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN
Keselarasan, Mudah Dipelajari, Mudah Diajarkan, Terukur, Bermakna untuk Dipelajari

Perbaikan
Pembelajaran
• Memberikan variasi model
pembelajaran sesuai dengan
karakteristik mapel (5M bukan
satu-satunya, model yang lain
misalnya program based
learning, project, based
learning, discovery,
pembelajaran berbasis
genre/teks (bahasa), Tematik
Terpadu, IPA Terpadu, dan IPS
Terpadu)
• Seluruh model pembelajaran
digunakan untuk membentuk
kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku
ilimiah

Perbaikan Penilaian



Penyederhaan
proses
penilaian
Selaras dengan kompetensi
sesuai dengan tuntutan
kurikulum (KD)

Perbaikan Buku Teks
Pelajaran
Menyelaraskan
Isi
buku
terhadap perubahan KI-KD dan
Pembelajaran

PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN
 Keselarasan

KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar

 Mudah Dipelajari

Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh
peserta didik

 Mudah Diajarkan

Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah diajarkan oleh guru

 Terukur

Kompetensi dan materi yang diajarkan dapat terukur melalui indikator yang mudah
dipahami oleh guru maupun peserta didik

 Bermakna untuk Dipelajari

Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermanfaatan bagi peserta didik
sebagai bekal kehidupan.

PERBAIKAN KI-KD

Perbaikan KI-KD
• Kompetensi dasar dirumuskan sebagai kompetensi minimal
yang dapat dikembangkan sesuai dengan keseluruhan tingkat
perkembangan kognitif dan jenis-jenis pengetahuan
• Kompetensi Inti sebagai elemen pengorganisasian
kompetensi dasar untuk seluruh mata pelajaran pada tingkat
kelas
• Penataan kompetensi dasar memperhatikan keluasan,
kedalaman, dan keberlanjutan secara horizontal (kelas yang
sama) dan vertikal (Kelas I – XII)
• Penataan/penyajian kompetensi sikap KI-1 dan KI-2

Permasalahan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Permasalahan
• Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan Buku
• Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
• Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang

Hasil Perbaikan
• Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan Buku
• Penataan kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata pelajaran selain Pendidikan
Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran PPKn, termasuk perbaikan sistem penilaian
• Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang
pendidikan

Permasalahan dan Solusi Dokumen Kurikulum
Dokumen
KI-KD

Permasalahan
• Terdapat penilaian langsung pada KI-1 dan
KI-2 yang membingungkan guru mata
pelajaran selain Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti dan PPKn
• Terdapat kekurangserasian pada keluasan,
kedalaman, dan urutan kompetensi dalam
kelas dan antar-kelas
• Pembatasan capaian jenis pengetahuan
dan perkembangan berpikir

Solusi
• Menata ulang KD pada KI-1 dan KI-2 menjadi penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap yang dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik.
• Dilakukan penyerasian KD dari Kelas I-XII

• Penyesuaian jenis pengetahuan dan tingkat perkembangan berpikir
sesuai jenjang

Silabus

• Terlalu rumit dan sulit dipahami
• Terlalu detail dan kurang memberi
peluang kreativitas guru

• Hanya menyajikan 3 aspek (KD, Materi Pokok, dan Kegiatan
Pembelajaran
• 5M bukan merupakan satu-satunya pendekatan pembelajaran, diberi
ruang kepada pendekatan dan model lain untuk dikembangkan oleh
guru
• Fleksibel (dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kreativitas
guru)
• Disajikan secara sederhana sehingga mudah dipahami

Permasalahan dan Solusi Dokumen Kurikulum
Dokumen

Permasalahan

Solusi

Pedoman Mata
Pelajaran

• Terlalu banyak informasi yang tidak perlu
• Terlalu banyak halaman
• Sulit diterapkan

• Hanya menyajikan informasi penting
• Memuat hal-hal praktis untuk penerapan
• Terlalu banyak halaman (rata-rata 100 halaman menjadi
20 halaman)

Pembelajaran dan
Penilaian

• Pendekatan pembelajaran saintifik 5M
kurang mengakomodasi karakteristik mata
pelajaran dan kompetensi
• Skala Penilaian sulit diterapkan guru
• Ketuntasan belajar 2,67 membuat guru
memberikan nilai yang tidak sebenarnya

• Pendekatan pembelajaran saintifik 5M bukan satusatunya
• Menyediakan variasi pendekatan/model-model
pembelajaran
• Perubahan penggunaan skala penilaian dari 1-4
menjadi 0-100
• Ketuntasan belajar ditetapkan oleh guru

Buku

• Tidak sesuai dengan KI-KD
• Menyesuaikan dengan perbaikan KI-KD
• Kredensial Penulis, Penelaah, dan Reviewer • Mencantumkan kredensial Penulis, Penelaah, dan
belum lengkap
Reviewer secara lengkap
• Terdapat ilustrasi, gambar, dan isi yang perlu • Memperbaiki ilustrasi, gambar, dan isi buku sesuai
penyesuaian
dengan kaidah penulisan

Contoh Rumusan Rumusan KI-KD pada Mata Pelajaran Biologi (Awal)
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya

KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup.
….
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja
bangsa dalam pergaulan dunia.
saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

… dst

… dst

PERMASALAHAN:
Rumusan Kompetensi Dasar Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Mata pelajaran selain Agama-Budi Pekerti dan PPKn
menuntut guru mengajarkan kedua jenis sikap secara langsung dan menilainya dengan menyusun indikator penilaian dan
menuangkannya pada rapor hasil belajar. Hal ini sulit dilakukan. Contoh KD pada Mapel Biologi SMA.

Contoh Hasil Penyelarasan dan Penataan Rumusan KI-KD pada Mata Pelajaran Biologi
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR
BIOLOGI SMA/MA KELAS: X

Tujuan Kurikulum mencakup empat Kompetensi, yaitu Kompetensi Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, ko-kurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3.

3.1

3.2
 

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR
Memahami melalui penerapan tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek
biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan
pengamatan dan percobaan
Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4.

4.1

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai

KOMPETENSI DASAR
Menyajikan data dalam berbagai bentuk media informasi tentang permasalahan pada berbagai obyek
biologi dan tingkat organisasi kehidupan sebagai hasil penerapan metode ilmiah dengan
memperhatikan aspek keselamatan kerja

4.2 Menyajikan hasil observasi
berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia dan usulan upaya
pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian
berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam berbagai bentuk media
informasi

PERBAIKAN: Mata Pelajaran selain Agama-Budi Pekerti dan PPKn tidak lagi memuat Kompetensi Dasar Sikap Spiritual dan Sikap Sosial tetapi
tetap mengajarkannya secara tidak langsung (indrect teaching) sebagai dampak pengiring (nurturant effect) pada pembelajaran pengetahuan
dan keterampilan.

CONTOH KOMPETENSI SESUAI STAGES MAPEL IPA DIKDASMEN
SD (I-III)
SD (IV-VI)
1. menjalani kehidupan dengan 1. menjalani kehidupan dengan
sikap positif dengan daya pikir
sikap positif dengan daya pikir
kritis, kreatif, inovatif, dan
kritis, kreatif, inovatif, dan
kolaboratif, disertai kejujuran
kolaboratif, disertai kejujuran
dan keterbukaan
dan keterbukaan, berdasarkan
potensi proses dan produk
sains

SMP
SMA (Fisika)
1. menjalani kehidupan dengan
1. menjalani kehidupan dengan
sikap positif dengan daya pikir
sikap positif dengan daya pikir
kritis, kreatif, inovatif, dan
kritis, kreatif, inovatif, dan
kolaboratif, disertai kejujuran
kolaboratif, disertai kejujuran
dan keterbukaan, berdasarkan
dan keterbukaan, berdasarkan
potensi proses dan produk sains
potensi proses dan produk
fisika

SMA (Kimia)
1. menjalani kehidupan dengan
sikap positif dengan daya pikir
kritis, kreatif, inovatif, dan
kolaboratif, disertai kejujuran
dan keterbukaan, berdasarkan
potensi proses dan produk
kimia

SMA (Biologi)
1. menjalani kehidupan dengan
sikap positif dengan daya pikir
kritis, kreatif, inovatif, dan
kolaboratif, disertai kejujuran
dan keterbukaan, berdasarkan
potensi proses dan produk
biologi

2. memahami fenomena alam di 2. memahami fenomena alam di
sekitarnya, berdasarkan hasil
sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran sains melalui
pembelajaran sains melalui
bidang Ilmu Alam di
bidang Ilmu Alam dan
lingkungan sekitarnya
lingkungan sekitarnya

2. memahami fenomena alam di
sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran sains melalui
bidang Ilmu Alam

2. memahami fenomena alam di
sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran sains melalui
bidang-bidang Kimia

2.memahami fenomena alam di
sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran sains melalui
bidang-bidang Biologi

3. mengenal produk atau cara
yang masuk akal dengan
prinsip-prinsip sains;

3. mengenal produk atau cara
yang masuk akal dengan
prinsip-prinsip sains;

3. memahami produk atau cara
3. membedakan produk atau cara 3. membedakan produk atau cara 3. membedakan produk atau cara
yang masuk akal dengan produk
yang masuk akal dengan produk
yang masuk akal dengan produk
yang masuk akal dengan
atau cara yang tidak
atau cara yang tidak
atau cara yang tidak
produk atau cara yang tidak
bersesuaian dengan prinsipbersesuaian dengan prinsipbersesuaian dengan prinsipbersesuaian dengan prinsipprinsip sains;
prinsip Fisika
prinsip Kimia
prinsip Biologi

4. mengambil keputusan di
antara berbagai pilihan
berdasarkan pengamatan

4. mengambil keputusan di antara 4. mengambil keputusan di antara 4. mengambil keputusan di antara 4. mengambil keputusan di antara 4. mengambil keputusan di antara
berbagai pilihan berdasarkan
berbagai pilihan berdasarkan
berbagai pilihan yang
berbagai pilihan yang
berbagai pilihan yang
pengamatan dan pertimbangan
pertimbangan ilmiah
dibedakan oleh hal-hal yang
dibedakan oleh hal-hal yang
dibedakan oleh hal-hal yang
ilmiah
bersifat ilmiah
bersifat ilmiah
bersifat ilmiah

2. memahami fenomena alam di
sekitarnya, berdasarkan hasil
pembelajaran sains melalui
bidang-bidang Fisika

CONTOH KOMPETENSI SESUAI STAGES MAPEL IPA DIKDASMEN (LANJUAN)
SD (I-III)
5. mengambil keputusan di
antara berbagai pilihan
berdasarkan pengamatan

SD (IV-VI)
SMP
SMA (Fisika)
SMA (Kimia)
SMA (Biologi)
4. mengambil keputusan di antara 4. mengambil keputusan di antara 4. mengambil keputusan di antara 4. mengambil keputusan di antara 4. mengambil keputusan di antara
berbagai pilihan berdasarkan
berbagai pilihan berdasarkan
berbagai pilihan yang dibedakan
berbagai pilihan yang
berbagai pilihan yang
pengamatan dan pertimbangan
pertimbangan ilmiah
oleh hal-hal yang bersifat ilmiah
dibedakan oleh hal-hal yang
dibedakan oleh hal-hal yang
ilmiah
bersifat ilmiah
bersifat ilmiah

6. menyelesaikan masalah yang 5. menyelesaikan masalah yang
5. menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya
dihadapi dalam kehidupannya
dihadapi dalam kehidupannya,
dengan memilih di antara caradengan memilih di antara caraterutama memilih di antara
cara yang telah dikenal
cara yang telah dikenal manusia
cara-cara yang telah dikenal
manusia
berdasarkan pengetahuan yang
manusia berdasarkan
telah dimilikinya
pertimbangan ilmiah

5. menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya,
terutama memilih di antara
cara-cara yang telah dikenal
manusia berdasarkan
pertimbangan ilmiah

7. Mengenal peran sains dalam
memecahkan permasalahan
dirinya

6. Mengenal peran sains dalam
memecahkan permasalahan
sehari-hari di lingkungan
sekitarnya

6. mengenali dan menghargai
6. mengenali dan menghargai
peran sains dalam memecahkan
peran Fisika dalam
permasalahan lingkungan hidup
memecahkan permasalahan
umat manusia

8. Mengenal perkembangan
teknologi dan perubahan
lingkungan
 

7. Mengenal perkembangan
teknologi dan perubahan
lingkungan sebagai dampak
perkembangan sains
 

7. memahami dampak dari
perkembangan sains terhadap
perkembangan teknologi,
kehidupan, dan lingkungan

5. menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya,
terutama memilih di antara
cara-cara yang telah dikenal
manusia berdasarkan
pertimbangan ilmiah

5.menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya,
terutama memilih di antara
cara-cara yang telah dikenal
manusia berdasarkan
pertimbangan ilmiah

6. mengenali dan menghargai
peran Kimia dalam
memecahkan permasalahan
umat manusia

6. mengenali dan menghargai
peran Biologi dalam
memecahkan permasalahan
umat manusia

7. memahami dampak dari
7. memahami dampak dari
7. memahami dampak dari
perkembangan Fisika terhadap
perkembangan Kimia terhadap
perkembangan Biologi
perkembangan teknologi dan
perkembangan teknologi dan
terhadap perkembangan
kehidupan manusia di masa
kehidupan manusia di masa
teknologi dan kehidupan
lalu, maupun potensi
lalu, maupun potensi
manusia di masa lalu, maupun
dampaknya di masa depan bagi
dampaknya di masa depan bagi
potensi dampaknya di masa
dirinya, orang lain, dan
dirinya, orang lain, dan
depan bagi dirinya, orang lain,
lingkungannya
lingkungannya
dan lingkungannya

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial tetap Diajarkan secara langsung (direct
teaching) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran
PPKn

FRAMEWORK PERBAIKAN KOMPETENSI DASAR

TINGKATAN PROSES BERPIKIR DAN KATEGORI PENGETAHUAN (ANDERSON, 2001)

Penataan Kompetensi:
Tidak Dibatasi oleh Pemenggalan Taksonomi Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Kerangka Penyusunan KD Lama
Mencipta

Proses Berpikir

Mengevaluasi

SMA/SMK

Menganalisis
Menerapkan

SMP

Memahami

l
ua
t
p
se
n
Ko

Jenis Pengetahuan

M
et
ak
og
ni
tif

l
ua
t
k
Fa

Pr
os
ed
ur
al

SD

Mengingat

CAKUPAN DAN
KEBERLANJUTAN/SCOPE DAN
SEQUEN

SMA/K

SMP

SD
F
RI A N
O
EG AHU
T
KA ET
G
N
PE
MC

C1

C2

C3

C4

C6
C5
TINGKATAN BERPIKIR

C
P

KERANGKA PERBAIKAN KOMPETENSI:
TINGKATAN BERPIKIR DAN KATEGORI PENGETAHUAN PADA KOMPETENSI OPTIMAL SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK MATA
PELAJARAN DAN PSIKOPEDAGOGI

Perbaikan Silabus
• Penataan penulisan dan format sehingga mudah dipahami
• Penyajiannya lebih efisien (dari ketebalan sekitar 100
halaman per mapel menjadi rata-rata 20 halaman per mapel)
tanpa mengurangi substansi dengan memperhatikan lingkup
dan urutan
• Eksplanasi tentang karakteristik mapel, lingkup kompetensi
dan materi
• Pernyataan pembelajaran 5M tidak secara eksplisit untuk
memberi ruang bagi guru untuk kreatif
• Kontekstualisasi pembelajaran

Contoh Format Silabus Lama (1)

Contoh Format Silabus Lama (2) Lanjutan
Kompetensi
Dasar

Materi
Pembelaj
aran
Hakikat dan
Peran Kimia
dalam
kehidupan
serta Metode
Ilmiah

3.1. Memahami
hakikat ilmu
kimia, metode
ilmiah, peran
kimia dalam
kehidupan, dan
keselamatan
 Hakikat ilmu
kimia
kerja di
laboratorium.
Metode
ilmiah
4. 1 Menyajikan
Peran kimia
rancangan
dalam
suatu
kehidupan.
percobaan
keselamatan
dan/atau
kerja di
pemahaman
laboratorium
tentang hakikat
ilmu kimia,
 
metode ilmiah,
dan peran kimia
dalam
kehidupan.
 

Kegiatan Pembelajaran
Mengamati
 Mengamati produk-produk dalam kehidupan, misalnya sabun, detergen, pasta gigi, shampo,
kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka dan lain lain.
 Membaca artikel tentang: hakikat ilmu kimia, metode ilmiah, peran kimia dalam perkembangan
ilmu lain (farmasi, geologi, pertanian, kesehatan) dan peran kimia dalam menyelesaikan masalah
global, keselamatan kerja di laboratorium.
Menanya
 Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan hakikat ilmu kimia, metode ilmiah, peran kimia dalam
kehidupan, dan keselamatan kerja di laboratorium, misalnya:
- Apa yang dipelajari dalam kimia?
- Apa yang dimaksud dengan variabel?
- Apa yang harus dilakukan agar kita aman melakukan praktikum kimia di laboratorium?
Mengumpulkan Informasi
 Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalam
menyelesaikan masalah global.
 Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian menggunakan metode
ilmiah meliputi: perumusan masalah, kajian pustka, menentukan variabel, membuat hipotesis,
melakukan percobaan dan mengolah data serta membuat laporan.
 Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib
laboratorium.
 Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan gula dalam air.
Menalar/Mengasosiasi
 Menyimpulkan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah, peran
kimia dalam kehidupan, dan keselamatan kerja di laboratorium.
Mengomunikasikan
 Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah,
peran kimia dalam kehidupan, dan keselamatan kerja di laboratorium.

Penilaian
Sikap
Observasi perilaku,
antara lain: jujur, rasa
ingin tahu, disiplin,
terbuka, kerja sama,
peduli lingkungan,
tanggung jawab, dan
komunikatif.
Pengetahuan
Tes tertulis tentang
pemahaman siswa
terhadap hakikat
kimia, metode ilmiah
dan peran kimia
dalam kehidupan
serta keselamatan
kerja di laboratorium
Penugasan:
membuat bahan
presentasi tentang
hakikat ilmu kimia dan
peran kimia dalam
kehidupan.
Keterampilan
Penilaian kinerja:
Mengamati kegiatan
siswa saat merancang
dan melakukan
percobaan

Alokasi
Waktu

Sumber
Belajar

6 JP

 Buku teks
kimia
Kelas X
 Sumber
lain yang
relevan
 

Contoh Format Silabus Baru
I
 
 
 
 
 
 
II
 
 
 

PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi Ilmu Alam Pendidikan Dasar dan Menengah
C. Kompetensi Mata Pelajaran Kimia
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Kimia sesuai dengan Keunggulan dan Kebutuhan
Daerah serta Kebutuhan Peserta Didik
KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
KELAS : X (sepuluh)
Alokasi waktu: 108 Jam Pelajaran (JP)

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami hakikat ilmu
kimia, metode ilmiah, peran
kimia dalam kehidupan, dan
keselamatan kerja di
laboratorium

Materi Pembelajaran
Hakikat dan Peran Kimia dalam
kehidupan serta Metode Ilmiah
Hakikat ilmu kimia
Peran kimia dalam kehidupan.

Komponen ini tidak
ada pada silabus
lama

Contoh





Kegiatan Pembelajaran
Mengamati produk-produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju,
mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka, dan lain lain
yang mengandung bahan kimia.
Membahas hasil pengamatan

Contoh Format Silabus Baru
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
KELAS : X (sepuluh)
Alokasi waktu: 108 Jam Pelajaran (JP)

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami hakikat
ilmu kimia, metode
ilmiah, peran kimia
dalam kehidupan, dan
keselamatan kerja di
laboratorium
4.1 Menyajikan hasil
rancangan suatu
percobaan dan/atau
pemahaman tentang
hakikat ilmu kimia,
metode ilmiah, dan
peran kimia dalam
kehidupan
  

Materi Pembelajaran
Hakikat dan Peran Kimia dalam 
kehidupan serta Metode Ilmiah
Hakikat ilmu kimia
Peran kimia dalam kehidupan. 

Metode ilmiah
Keselamatan kerja di
laboratorium

 




Kegiatan Pembelajaran
Mengamati produk-produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: sabun,
detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak
goreng, garam dapur, asam cuka, dan lain lain yang mengandung bahan
kimia.
Membahas hasil pengamatan
Membahas dan mempresentasikan peran kimia dalam penguasaan ilmu
lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi, astronomi, geologi, maupun ilmu
terapan seperti pertambangan, pertanian, kesehatan, perikanan dan
teknologi.
Mengamati dan Membahas gambar atau video orang yang sedang bekerja
di laboratorium untuk memahami prosedur standar tentang keselamatan
kerja di laboratorium.
Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat laboratorium kimia
dan fungsinya serta mengenal beberapa bahan kimia dan sifatnya (mudah
meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif, dan lain-lain).
Membahas cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah (membuat hipotesis, melakukan percobaan,
dan menyimpulkan)
Merancang dan melakukan percobaan ilmiah, misalnya menentukan
variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air dan
mempresentasikan hasil percobaan.

PERBAIKAN PADA PEMBELAJARAN, PEDOMAN
MATA PELAJARAN, DAN BUKU TEKS

Pembelajaran
Lama

Pendekatan Pembelajaran saintifik
merupakan urutan logis berupa
mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/ mencoba, mengasosiasi,
mengomunikasikan (5M) dipahami
sebagai:
1.Satu-satunya pendekatan
pembelajaran.
2.Prosedur baku.

Baru

Pembelajaran saintifik 5M
ditegaskan sebagai:
1.Salah satu pendekatan/ model
dalam proses pembelajaran, guru
dapat mengembangkan
pendekatan/model lainnya yang
sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan kecakapan hidup
Abad 21
2.Bukan merupakan prosedur
baku, langkah-langkahnya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan
pembelajaran.

Perbaikan Pedoman Mapel
• Memudahkan guru merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus
(yang dituangkan dalam RPP)
• Memberikan alternatif kegiatan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan
kurikulum
• Menyelaraskan dan menyederhanakan penilaian
pembelajaran yang dilakukan oleh guru

Penguatan Pembelajaran (1)
• Memberikan variasi pendekatan pembelajaran (5M bukan
satu-satunya, model yang lain misalnya:
- problem based learning merupakan model pembelajaran
yang berbasis pada penyelesaian masalah. Model
pembelajaran ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: (1) peserta didik ditugasi untuk menemukan masalah
yang harus dicarikan solusinya, (2) antara guru dengan
peserta didik, peserta didik dengan peserta didik melakukan
identifikasi bersama untuk menemukan masalah dan mencari
alternatif solusi,

Penguatan Pembelajaran (2)- Lanjutan
• menemukan masalah dan mencari alternatif solusi, (3)
peserta didik baik individu atau kelompok melakukan
penyelidikan terhadap masalah yang dihadapi dan alternative
solusi yang direncanakan di bawah bimbingan guru, (4)
peserta didik mengembangkan dan menyajikan hasil solusi
secara lisan dan tulisan, dan (5) peserta didik dan guru
melakukan refleksi terhadap solusi dan proses penyelesaian
masalah dengan cara menganalisis dan mengevaluasinya.

Penguatan Pembelajaran (3)
Model pembelajaran katekisasi (Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti)
•Katekisasi merupakan bentuk pembinaan iman dalam gereja
yang mengutamakan proses, lebih ditekankan pada mengajar
bukan dalam arti intelektualitas tetapi dibimbing agar
melakukan apa yang diajarkannya
•Seluruh model pembelajaran diarahkan untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik dalam melakukan
pembiasaan penerapan nilai-nilai hasil pembelajaran dalam
perilaku sehari-hari.

Perbaikan Penilaian Hasil Belajar (1) Lanjutan
• Selaras dengan kompetensi sesuai dengan
tuntutan kurikulum (KD)
• Perubahan skala dari 1 – 4 menjadi 0 – 100
(Penyelerasan dengan Permendikbud No. 53
Tahun 2015)
• Penyelarasan ketuntasan belajar yang semula
ditetapkan secara nasional (2,67) menjadi
ditetapkan oleh sekolah

Perbaikan Penilaian Hasil Belajar (2) Lanjutan
• Penumbuhan dan pengembangan kompetensi
sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut
• Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial hanya
dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan PPKn

Penilaian Hasil Belajar
Lama

Baru

• Guru non PPKn dan
Agama memberikan
penilaian terhadap
sikap spiritual dan
sikap sosial
• Skala penilaian 1-4
• Penentuan
ketuntasan belajar
ditetapkan oleh
Kementerian

• Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching)
melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan
proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
• Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan
kondisi peserta didik
• Penilaian terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai dasar bagi guru
dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut
– Skala penilaian 0-100
– Ketuntasan belajar ditentukan oleh satuan pendidikan.

Perbaikan Buku Teks Pelajaran
• Menyelaraskan Isi buku terhadap perubahan KI-KD dan
Pembelajaran
• Memastikan kembali tidak ada materi dan ilustrasi yang
kontroversi
• Memastikan kredensial penulis, penelaah, penilai, dan
pereviu secara terbuka dan dapat dihubungi oleh
pengguna/pembaca
• Buku SD tetap menggunakan Tematik Terpadu Kelas I-VI
• Langkah-langkah pendekatan saintifik tidak perlu dituliskan
dalam buku

FORMAT PENYAJIAN
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR
BIOLOGI SMA/MA
 KELAS: X

Tujuan Kurikulum mencakup empat Kompetensi, yaitu Kompetensi Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3.

3.1

3.2
 

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR
Memahami melalui penerapan tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai
obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan
kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan
Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen,
jenis dan ekosistem) di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4.

4.1

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai

KOMPETENSI DASAR
Menyajikan data dalam berbagai bentuk media informasi tentang permasalahan pada
berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan sebagai hasil penerapan metode
ilmiah dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja

4.2 Menyajikan hasil observasi
berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia dan usulan
upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data
ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia
dalam berbagai bentuk media informasi