SAKIP | Inspektorat Kota Dumai BAB III

(1)

BAB I

BAB I

II

II

AKUNTABILITAS KINERJA

AKUNTABILITAS KINERJA

A.

A. Capaian Pengukuran Kinerja Capaian Pengukuran Kinerja

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan metode perbandingan capaian kinerja sasaran, yaitu dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas dalam LKj Tahun 2015 ini juga dikemukakan analisis-analisis tambahan untuk menggambarkan bagaimana perbandingan antara capaian kinerja Tahun 2015 dibandingkan dengan periode sebelumnya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki capaian kinerja pada periode-periode yang akan datang.

Berdasarkan hasil pengukuran Kinerja Sasaran dan Kegiatan, maka dapat dievaluasi nilai capaian masing-masing kinerja tersebut. Nilai capaian Inspektorat Kota Dumai pada Tahun 2015 dapat dilihat dari Kinerja Capaian Sasaran dan Capaian Kegiatan.(Formulir Pengukuran Kinerja - Lampiran 3)

Adapun Nilai Capaian Kinerja baik capaian sasaran maupun kegiatan sebagai berikut :

Analisis atas Capaian Sasaran Strategis

Analisis atas Capaian Sasaran Strategis

Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dengan indikator-indikator kinerja yaitu :


(2)

Indikator kinerja sasaran strategis Terciptanya Pemerintahan yang bersih dan profesional beserta target dan realisasinya adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%)

1. MenurunnyaNilai penyimpangan keuangan/kewajiban

setor kepada

Daerah/Negara

-10% 1.059,44 %

-10.794,4%

2. Persentase

penyelesaian tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan

98% 56,90% 58,06%

Program dan Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian sasaran ini adalah:

 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah Peningkatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

- Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala - Kegiatan Tindaklanjut Hasil Temuan Pengawasan

- Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang lebih Komprehensif - Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan

 Program pada pelaksanaan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparat Pengawasan.

- Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan


(3)

Adapun perbandingan dengan capaian kinerja tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Realisasi

2014 2015

Menurunnya :

Nilai penyimpangan

keuangan/kewajiban setor kepada Daerah/Negara

130,00% 1.059,44%

Persentase penyelesaian tindak lanjut

hasil temuan aparat pengawasan 70,58% 56,90%

Untuk tahun 2014 jumlah temuan 193 dengan nilai penyimpangan keuangan/kewajiban setor kepada Daerah/Negara sebesar Rp 109.453.306,96 sedangkan di tahun 2015 jumlah temuan 201 dengan nilai penyimpangan keuangan/kewajiban setor kepada Daerah/Negara sebesar Rp 1.269.048.607,63

Target nilai penyimpangan keuangan/kewajiban setor kepada Daerah/Negara adalah turun sebesar 10 % dari nilai tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, melalui pemeriksaan Inspektorat Kota Dumai ditemukan nilai kerugian dan atau kewajiban setor kepada Negara/Daerah sebesar Rp. 109.453.306,96 sedangkan pada tahun 2015 nilai kerugian dan atau kewajiban setor kepada Negara/Daerah adalah mencapai Rp. 1.269.048.607,63 atau mengalami kenaikan sebesar 1.059,44%.

Jika dibandingkan antara target capaian kinerja tahun 2014 dengan indikator kinerja penurunan sebesar -10%, dengan capaian kinerja tahun 2015 sebesar -10.794,4%, mengindikasikan bahwa Inspektorat Kota Dumai belum dapat menurunkan target yang telah direncanakan karena masih besarnya nilai penyimpangan keuangan di Kota Dumai.

Sedangkan untuk indikator persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan tahun 2015 dengan realisasi sebesar 56,90 % masih


(4)

dibawah target sebesar 98 %. Namun, jika dibandingkan dengan target yang ingin dicapai, terlihat masih rendahnya kinerja penyelesaian tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan, hal ini mengindikasikan masih kurangnya komitmen auditan untuk segera melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan. Untuk mengintensifkan penyelesaian tindak lanjut temuan yang akan datang, akan dilakukan monitoring tindak lanjut ke SKPD dengan lebih efektif.

Program dan Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian sasaran ini adalah:

 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah Peningkatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

- Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan - Kegiatan Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan

B.

B. Evaluasi dan Analisis Capaian KinerjaEvaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

1.

1. Analisis capaian KinerjaAnalisis capaian Kinerja

Untuk setiap pernayataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan Untuk setiap pernayataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

analisis capaian kinerja sebagai berikut :

Tabel Pengukuran Kinerja Inspektorat Kota Dumai Tahun 2015 Tabel Pengukuran Kinerja Inspektorat Kota Dumai Tahun 2015

N o Indikator Capaian 2014 2015 Target Akhir RPJMD (2015) Capaian s/d 2015 terhadap RPJMD 2015 (%) Target Realisasi Realisasi%

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Menurunnya Nilai

penyimpangan keuangan/ kewajiban setor kepada Daerah/ Negara

130,00 %

-10 % 1.059,44 % -10.794,4 % -10% -10% 2. Persentase penyelesaian Tindaklanjut hasil temuan aparat pengawasan


(5)

2. Analisis Atas Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Capaian Indikator Kinerja Utama sebagaimana yg telah ditetapkan berdasarkan Dokumen Renstra Inspektorat Kota Dumai yakni “ menurunnya nilai penyimpangan keuangan/kewajiban setor kepada Daerah/Negara dan Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan mulai dari tahun 2011 s/d tahun 2015 dapat kami jelaskan pada Gambar Grafik sebagai Berikut :

Gambar I. Penyelesaian Tindak Lanjut Kewajiban Setor Kerugian Negara/Daerah Tahun 2011

Nilai Temuan Disetor sisa 0

100000000 200000000 300000000 400000000 500000000 600000000

Tindak Lanjut Kerugian Negara Tahun 2011

Gambar II. Penyelesaian Tindak Lanjut Kewajiban Setor Kerugian Negara/Daerah Tahun 2012

Nilai Temuan Disetor sisa 0

100000000 200000000 300000000 400000000 500000000 600000000

Tindak Lanjut Kerugian Negara Tahun 2012

Gambar III. Penyelesaian Tindak Lanjut Kewajiban Setor Kerugian Negara/Daerah Tahun 2013

521.905.727

438.515.052

83.390.675

522.189.972

458.902.830


(6)

Nilai Temuan Disetor sisa 0

50000000 100000000 150000000

Tindak Lanjut Kerugian Negara Tahun 2013

Gambar IV. Penyelesaian Tindak Lanjut Kewajiban Setor Kerugian Negara/Daerah Tahun 2014

Nilai Temuan Disetor sisa 0

20000000 40000000 60000000 80000000 100000000 120000000

Tindak Lanjut Kerugian Negara Tahun 2014

Gambar IX. Penyelesaian Tindak Lanjut Kewajiban Setor Kerugian Negara/Daerah Tahun 2015

125.296.761

59.244.906 66.051.855

109.453.306,96

77.255.665,65


(7)

Nilai Temuan Disetor sisa -

200,000,000.00 400,000,000.00 600,000,000.00 800,000,000.00 1,000,000,000.00 1,200,000,000.00 1,400,000,000.00

Tindak Lanjut Kerugian Negara Tahun 2015

Jika dilihat dari data Penyelesaian tindak lanjut temuan tahun 2015 masih belum signifikan penyelesaian kerugian/wajib setor dan masih bersisa sekitar Rp.546.953.040,95, hal ini disebabkan ada beberapa temuan di laporan hasil pemeriksaan baru selesai pada bulan Desember tahun 2015, sehingga temuan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh SKPD di tahun 2016 dan dilakukan monitoring oleh Inspektorat Kota Dumai di awal tahun 2016.

C.Prestasi /Penghargaan dan kendala yang dihadapi

c.1. Prestasi /Penghargaan yang diterima

1. Penghargaan Satauan Kerja Perangkat Daerah (SAKIP) peringkat ke 3 (tiga) tahun 2013 Sekota Dumai.

2. Penghargaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SAKIP) peringkat ke 3 (tiga) tahun 2014 Sekota Dumai

c.2. Hambatan/Kendala yang dihadapi

1. Terbatasnya anggaran untuk menunjang kelancaran tugas bidang pengawasan baik kegiatan-kegiatan operasional pengawasan maupun kegiatan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawasan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan teknis substantif lainnya.

1.269.048.607,63

722.095.566,68


(8)

2. Terbatasnya sarana dan prasarana Mobilitas yang mendukung operasional pengawasan.

3. Masih minimnya komitmen penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan dari SKPD terkait.

4. hasil temuan aparat pengawasan, (penyelesaian yang dimaksud sesuai rekomendasi)

5. Terbatasnya kualitas sumber daya manusia aparatur pengawas

c.3 Strategi Pemecahan Masalah

1. Mengusulkan anggaran sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2900/SJ Tanggal 23 September 2008 dengan prioritas anggaran minimal 1 % untuk peningkatan pembinaan dan pengawasan yang dialokasikan untuk pelaksanaan pengawasan dan peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawas.

2. Mengoptimalkan anggaran yang ada untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sesuai skala prioritas.

3. Rekomendasi yang disampaikan oleh Auditor kepada Auditan ditujukan untuk menghilangkan penyebab terjadinya kondisi/temuan sehingga rekomendasi yang disampaikan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak auditan secara tepat waktu sedangkan untuk temuan yang belum ditindaklanjuti penyelesaiannya diteruskan pada Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tututan Ganti Rugi (MP TP-TGR). 4. Pemahaman Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di level

unit/SKPD perlu mendapatkan perhatian khusus melalui proses sosialisasi dan bimtek SPIP (Pengendalian Resiko, Manajemen Resiko dll)

5. Mengirimkan aparat pengawas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan dan pelatihan subtantif lainnya baik yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan maupun yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Dumai.


(9)

Untuk mewujudkan sasaran-sasaran tersebut di atas, Pada Tahun 2015 Inspektorat Kota Dumai mendapat alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Dumai sebesar Rp.9.109.921.305,00 dengan realisasi sebesar Rp.8.020.338.305,00 atau 88,04%. Dibandingkan dengan Tahun 2014 alokasi dana APBD Kota Dumai untuk Inspektorat Kota Dumai pada Tahun 2015 mengalami penambahan sebesar 7,86%. Pada Tahun 2014 dana yang dialokasikan sebesar Rp.8.394.134.465,00.

Pada Sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjanjian Kinerja Tahun 2015.


(10)

Tabel Realisasi Kinerja dan Anggaran SKPD Tahun 2015

No Sasaran Indikator sasaran Satuan

Kinerja

Program

Keuangan

Target Realisasi Realisasi% Pagu(Rp) Realisasi(Rp) Realisasi%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Terciptanya

Pemerintahan yang bersih dan Profesional

- Menurunnya

Nilai penyimpangan keuangan/ kewajiban setor kepada Daerah/ Negara - Persentase penyelesaian Tindaklanjut hasil temuan aparat pengawasan % % -10% 98% 1.059,44 % 56,90% -10.7944, 4% 58,06% Program

peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 2.670.904.22


(11)

(12)

(1)

Nilai Temuan Disetor sisa - 200,000,000.00 400,000,000.00 600,000,000.00 800,000,000.00 1,000,000,000.00 1,200,000,000.00 1,400,000,000.00

Tindak Lanjut Kerugian Negara Tahun 2015

Jika dilihat dari data Penyelesaian tindak lanjut temuan tahun 2015 masih belum signifikan penyelesaian kerugian/wajib setor dan masih bersisa sekitar Rp.546.953.040,95, hal ini disebabkan ada beberapa temuan di laporan hasil pemeriksaan baru selesai pada bulan Desember tahun 2015, sehingga temuan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh SKPD di tahun 2016 dan dilakukan monitoring oleh Inspektorat Kota Dumai di awal tahun 2016.

C.Prestasi /Penghargaan dan kendala yang dihadapi c.1. Prestasi /Penghargaan yang diterima

1. Penghargaan Satauan Kerja Perangkat Daerah (SAKIP) peringkat ke 3 (tiga) tahun 2013 Sekota Dumai.

2. Penghargaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SAKIP) peringkat ke 3 (tiga) tahun 2014 Sekota Dumai

c.2. Hambatan/Kendala yang dihadapi

1. Terbatasnya anggaran untuk menunjang kelancaran tugas bidang pengawasan baik kegiatan-kegiatan operasional pengawasan maupun kegiatan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawasan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan teknis substantif lainnya.

1.269.048.607,63

722.095.566,68


(2)

2. Terbatasnya sarana dan prasarana Mobilitas yang mendukung operasional pengawasan.

3. Masih minimnya komitmen penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan dari SKPD terkait.

4. hasil temuan aparat pengawasan, (penyelesaian yang dimaksud sesuai rekomendasi)

5. Terbatasnya kualitas sumber daya manusia aparatur pengawas

c.3 Strategi Pemecahan Masalah

1. Mengusulkan anggaran sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2900/SJ Tanggal 23 September 2008 dengan prioritas anggaran minimal 1 % untuk peningkatan pembinaan dan pengawasan yang dialokasikan untuk pelaksanaan pengawasan dan peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawas.

2. Mengoptimalkan anggaran yang ada untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sesuai skala prioritas.

3. Rekomendasi yang disampaikan oleh Auditor kepada Auditan ditujukan untuk menghilangkan penyebab terjadinya kondisi/temuan sehingga rekomendasi yang disampaikan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak auditan secara tepat waktu sedangkan untuk temuan yang belum ditindaklanjuti penyelesaiannya diteruskan pada Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tututan Ganti Rugi (MP TP-TGR). 4. Pemahaman Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di level

unit/SKPD perlu mendapatkan perhatian khusus melalui proses sosialisasi dan bimtek SPIP (Pengendalian Resiko, Manajemen Resiko dll)

5. Mengirimkan aparat pengawas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan dan pelatihan subtantif lainnya baik yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan maupun yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Dumai.

D. Akuntabilitas Keuangan

35


(3)

Untuk mewujudkan sasaran-sasaran tersebut di atas, Pada Tahun 2015 Inspektorat Kota Dumai mendapat alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Dumai sebesar Rp.9.109.921.305,00 dengan realisasi sebesar Rp.8.020.338.305,00 atau 88,04%. Dibandingkan dengan Tahun 2014 alokasi dana APBD Kota Dumai untuk Inspektorat Kota Dumai pada Tahun 2015 mengalami penambahan sebesar 7,86%. Pada Tahun 2014 dana yang dialokasikan sebesar Rp.8.394.134.465,00.

Pada Sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjanjian Kinerja Tahun 2015.


(4)

Tabel Realisasi Kinerja dan Anggaran SKPD Tahun 2015

No Sasaran Indikator sasaran Satuan

Kinerja

Program

Keuangan

Target Realisasi Realisasi% Pagu(Rp) Realisasi(Rp) Realisasi%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Terciptanya

Pemerintahan yang

bersih dan

Profesional

- Menurunnya

Nilai penyimpangan keuangan/ kewajiban setor kepada Daerah/ Negara - Persentase penyelesaian Tindaklanjut hasil temuan aparat pengawasan % % -10% 98% 1.059,44 % 56,90% -10.7944, 4% 58,06% Program

peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 2.670.904.22

5 1.982.159.694 74,21

37


(5)

(6)

39