demam tifoiddd
DEMAM TIFOID
SOFIA NURFADILLA
14176
DEFINISI
Penyakit infeksi akut yang biasanya
terdapat pada saluran pencernaan (usus
halus) dengan gejala demam satu
minggu atau lebih disertai gangguan
pada saluran pencernaan dan dengan
atau tanpa gangguan kesadaran
ETIOLOGI
• Salmonella typhi
• Salmonella paratyphi
EPIDEMIOLOGI
• Surveilans Depkes RI 1990 sebesar 9,2 dan 1994
15,4 per 10.000 penduduk
• Survei beberapa rs di indonesia 1981-1986
mengalami peningkatan sekitar 35,8% dari 19.596
menjadi 26.606 kasus
• Bervariasi di tiap daerah karena terkait dengan
sanitasi lingkungan (penyediaan air bersih yang
belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan
pembuangan sampah yang kurang memenuhi
syarat kesehatan lingkungan)
PATOGEN
ESIS
GAMBARAN KLINIS
Gejala klinis bervariasi (asimptomatik, ringan, berat, disertai komplikasi sampai
kematian)
• Demam (10-14 hari, meningkat perlahan2 terutama sore sampai malam)
• Nyeri kepala
• Pusing
• Nyeri otot
• Anoreksia
• Mual
• Muntah
• Obstipasi
• Diare
• Perasaan tidak enak diperut
• Batuk
• Epistaksis
DIAGNOSIS
Anamnesis
Px lab
• Px darah
• Uji widal
– Untuk deteksi antibodi terhadap kuman s. typhi
– Pada uji widal tjd reaksi aglutinasi antara antigen dengan antibodi yang
disebut aglutinin
– Hasil:
• Aglutinin O (dari tubuh kuman) fase akut, pertama muncul, orang sembuh masih
+ sampai 4-6 bulan
• Aglutinin H (flagel) kedua muncul, 9-12 bulan
• Aglutinin Vi (simpai)
HANYA aglutinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis demam tifoid
Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan terinfeksi
• Uji TUBEX
– Mendeteksi antibodi anti-s. typhi pada
serum pasien
• Kultur (standar baku dalam
diagnosis)
PENATALAKSANAAN
Trilogi penatalaksanaan
• Istirahat dan perawatan
• Diet dan terapi penunjang
– Diet bubur saring (menghindari komplikasi perdarahan/perforasi usus) bubur kasar nasi
– Pemberian makan padat dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa
• Pemberian antimikroba
– Kloramfenikol
• Di indonesia merupakan obat pilihan utama
• 4x500 mg per hari per oral atau iv
• Diberikan sampai dengan 7 hari bebas panas
– Tiamfenikol
• 4x500 mg
• Efektivitas sama dgn kloramfenikol, tetapi komplikasi hematologi (anemia anaplastik) lebih rendah
dibandingkan dgn kloramfenikol
KOMPLIKASI
Intestinal
– Perdarahan intestinal
– Perforasi usus
Ekstra-intestinal
– Komplikasi hematologi; trombositopenia
– Hepatitis tifosa
– Pankreatitis tifosa, dll
SOFIA NURFADILLA
14176
DEFINISI
Penyakit infeksi akut yang biasanya
terdapat pada saluran pencernaan (usus
halus) dengan gejala demam satu
minggu atau lebih disertai gangguan
pada saluran pencernaan dan dengan
atau tanpa gangguan kesadaran
ETIOLOGI
• Salmonella typhi
• Salmonella paratyphi
EPIDEMIOLOGI
• Surveilans Depkes RI 1990 sebesar 9,2 dan 1994
15,4 per 10.000 penduduk
• Survei beberapa rs di indonesia 1981-1986
mengalami peningkatan sekitar 35,8% dari 19.596
menjadi 26.606 kasus
• Bervariasi di tiap daerah karena terkait dengan
sanitasi lingkungan (penyediaan air bersih yang
belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan
pembuangan sampah yang kurang memenuhi
syarat kesehatan lingkungan)
PATOGEN
ESIS
GAMBARAN KLINIS
Gejala klinis bervariasi (asimptomatik, ringan, berat, disertai komplikasi sampai
kematian)
• Demam (10-14 hari, meningkat perlahan2 terutama sore sampai malam)
• Nyeri kepala
• Pusing
• Nyeri otot
• Anoreksia
• Mual
• Muntah
• Obstipasi
• Diare
• Perasaan tidak enak diperut
• Batuk
• Epistaksis
DIAGNOSIS
Anamnesis
Px lab
• Px darah
• Uji widal
– Untuk deteksi antibodi terhadap kuman s. typhi
– Pada uji widal tjd reaksi aglutinasi antara antigen dengan antibodi yang
disebut aglutinin
– Hasil:
• Aglutinin O (dari tubuh kuman) fase akut, pertama muncul, orang sembuh masih
+ sampai 4-6 bulan
• Aglutinin H (flagel) kedua muncul, 9-12 bulan
• Aglutinin Vi (simpai)
HANYA aglutinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis demam tifoid
Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan terinfeksi
• Uji TUBEX
– Mendeteksi antibodi anti-s. typhi pada
serum pasien
• Kultur (standar baku dalam
diagnosis)
PENATALAKSANAAN
Trilogi penatalaksanaan
• Istirahat dan perawatan
• Diet dan terapi penunjang
– Diet bubur saring (menghindari komplikasi perdarahan/perforasi usus) bubur kasar nasi
– Pemberian makan padat dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa
• Pemberian antimikroba
– Kloramfenikol
• Di indonesia merupakan obat pilihan utama
• 4x500 mg per hari per oral atau iv
• Diberikan sampai dengan 7 hari bebas panas
– Tiamfenikol
• 4x500 mg
• Efektivitas sama dgn kloramfenikol, tetapi komplikasi hematologi (anemia anaplastik) lebih rendah
dibandingkan dgn kloramfenikol
KOMPLIKASI
Intestinal
– Perdarahan intestinal
– Perforasi usus
Ekstra-intestinal
– Komplikasi hematologi; trombositopenia
– Hepatitis tifosa
– Pankreatitis tifosa, dll