Index of /enm/images/dokumen
KERANGKA ACUAN
RAPAT KOORDINASI NASIONAL
BIDANG KEBIJAKAN PUBLIK, PERPAJAKAN,
SISTIM FISKAL DAN MONETER, KEPABEANAN
DAN CUKAI
TEMA
KONSOLI DASI KEBI JAKAN PUBLI K, PERPAJAKAN, SI STI M FI SKAL DAN
MONETER, KEPABEANAN DAN CUKAI DALAM MENUJU PERTUMBUHAN
EKONOMI YANG PROBI SNI S
KAMAR DAGANG DAN I NDUSTRI I NDONESI A
HOTEL SAHI D JAYA
JAKARTA, 20 OKTOBER 2008
A.
LATAR BELAKANG
•
•
•
•
Tujuan pelaksanaan pembangunan ekonomi dalam tahun 2008 adalah
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut,
pemerintah telah menetapkan beberapa target yaitu : pertama,
percepatan pertumbuhan ekonomi ( pro growth ) yang berkualitas dengan
dukungan stabilitas ekonomi yang tetap terjaga, kedua, mengurangi
pengangguran ( pro-job); dan ketiga, mengurangi kemiskinan ( pro poor )
Pengelolaan ekonomi yang pro growth dimaksudkan untuk mendorong
percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan disertai
pemerataan distribusi pendapatan (growth with equity), Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi merupakan salah satu sasaran pokok yang menjadi
indikator perbaikan kondisi perekonomian. Namun sasaran pertumbuhan
ekonomi yang tinggi belumlah menjadi jaminan bahwa kesejahteraan
masyarakat meningkat secara merata. Oleh karena itu, laju pertumbuhan
ekonomi seyogyanya diiringi denga pemerataan distribusi pendapatan
sebagai dua sasaran yang sama pentingnya yang harus dicapai agar hasil
hasil pertumbuhan tersebut dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kinerja perekonomian I ndonesia di tahun 2008 masih cukup menjanjikan.
Hal ini didasarkan oleh pulihnya konsumsi masyarakat, cukup kuatnya
ekspor, dan meningkatnya investasi yang sejalan dengan meningkatnya
stabilitas ekonomi dan meningkatnya kepercayaan pelaku pasar di dalamj
dan luar negeri . Kondisi ini memberikan harapan terhadap masih akan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi . Secara
fundamental,
perekonomian nasional terus menunjukkan perbaikan yang tercemin dari
meningkatnya surplus neraca pembayaran sehingga nilai tukar ke depan
diperkirakan masih akan stabil.
Kebijakan fiskal tahun 2008 diarahkan untuuk mendukung arah kebijakan
ekonomi makro 2008 yaitu percepatan pertumbuhan ekonomi untuk
mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta upaya pemantapan
stabilitas ekonomi. Sejalan dengan itu, kebijakan fiskal 2008 diarahkan
untuk :
1. Memberikan dorongan terhadap perekonomian dalam
batas
kemampuan negara dengan tetap menjaga ketahanan fiskal yang
berkelanjutan
2. Memantapkan kondisi fiskal yang berkelanjutan
*
Dalam bidang kepabeanan, pemerintah telah mengeluarkan beberapa
kebijakan kebijakan yang diwujudkan dengan revisi Undang-Undang
kepabeanan dan Undang-undang
Cukai, memperbaiki administrasi
kepabeanan yang dimanifestasikan dalam reformasi kantor pelayanan
(seperti KPU Tanjung Priok), penertiban ilegal cukai (untuk rokok dan
minuman alkohol), serta National Single Window (NSW)
*
Pemerintah telah mengeluakan kebijakan di bidang perpajakan dengan
merevisi beberapa undang-undang yang meliputi Ketentuan Umum
Perpajakan
(KUP), RUU Pajak Penghasilan (PPh), RUU
Pajak
Penambahan Nilai (PPN), dan Pajak Daerah. Sementara itu, untuk
memperbaiki
pelayanan
perpajakan,
pemerintah
juga
telah
mengembangkan sistim administrasi
perpajakan melalui modernisasi
kantor pajak dengan membentuk LTO ( Large tax Office), MTQ ( Medium
Tax Office) dan STO (Small Tax Office)
*
Namun apabila dicermati dalam situasi seperti ini tampak bahwa belum
ada suatu kebijakan dasar strategis ( grand strategy) pembangunan yang
mampu membawa pembangunan nasional secara signifikan.
Hal ini
dapat dilihat bila dibandingkan antara Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2005- 2009 dengan realisasinya.
•
Untuk itu pemerintah harus memperhatiakn tiga faktor utama yang dapat
mempengaruhi keberhasilan pencapaian target pembangunan yaitu
pertama,, kebijakan yang baik (good policies), kedua, instuisi yang baik
( good
institutions),
ketiga,
good
luck,
(kondisi
yang
mendukung/ keberuntungan). Dengan memperhatikan tiga faktor tersebut
diharapkan target-target pembangunan dapat dicapai dalam rangka
mewujudkan distribusi pendapatan yang lebih merata ( growth with equity)
B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, Kadin I ndonesia
khususnya Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistim Fiskal dan Moneter,
Kepabeanan dan Cukai, menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional yang
bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyusun
program agar dapat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang disertai pemerataan serta mendapatkan solusi, baik berupa saran
kebijakan maupun saran tindak yang perlu diambil.
C. TEMA
Sesuai dengan maksud dan tujuan disebut diatas, Rakornas diselenggarakan
berdasarkan Tema :
“ Konsolidasi Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistem Fiskal dan
Moneter, Kepabeanan dan Cukai dalam Pertumbuhan Ekonomi yang
Probisnis”
D. KELUARAN
Secara umum dalam Rakornas Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistim
Fiskal dan Moneter, kepabeanan dan Cukai Kadin I ndonesia diharapkan
dihasilkan perumusan rekomendasi kebijakan dan
saran tindak
untuk
pembangunan yang effisien dan tangguh untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang disertai dengan pemerataan
Rekomendasi
kebijakan dan saran
untuk diharapkan dapat dijabarkan
menjadi “Action plan” dari Kadin Provinsi dan Asosiasi I ndustri/ Jasa dalam
bentuk berbagai program kegiatan
Keluaran utama menurut sektor dan aspek-aspek sebagai berikut :
a) Kebijakan Publik
Rekomendasi kepada pemeintah agar tidak terjadi perbedaan yang terlalu
Lebar antara aturan/ prosedur formal Sistim pembuatan kebijakan dengan
yang terjadi dalam kenyataan
b) Perpajakan
Rekomendasi kepada pemerintah agar dapat memberikan stimulus fiskal
seperti penurunan tarif dan lapisan tarif, pemberian fasilitas bebas PPN
bagi produk primer tertentu, serta fasilitas PPh untuk daerah dan produk
tertentu
c) Sistim Fiskal dan Moneter
Rekomendasi kepada pemerintah untuk melanjutkan langkah-langkah
konsolidasi fiskal dengan menjaga tingkat defisit yang terkendali dari
aspek pembiayaan
d) Kepabeanan dan Cukai
Rekomendasi kepada pemerintah agar terus meningkatkan pelayanan
kepabeanan dan melakukan reformasi administrasi.
E. NARASUMBER DAN PEMBI CARA
Rakornas diharapkan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Perekonomian RI
dan akan dihadiri oleh Narasumber dan Pembicara
• Gubernur Bank I ndonesia
• Menko Perekonomian
• Menteri Dalam Negeri
• Dirjen Pajak
• Dirjen Bea dan Cukai
• Asosiasi/ Himpunan/ Gabungan
• Kadin Provinsi
F. PESERTA
Peserta Rakornas terdiri dari i :
1. Dewan Pengurus Kadin I ndonesia
= 15 orang
2. Kadin Provinsi (33x2)
= 66 orangi
3. Pengurus Komite Tetap Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan
Sistim Fiskal dan Moneter, Kepabeanan dan Cukai Bidang SDM
dan Ketenagakerjaan
= .....orang
4. Asosiasi I ndustri/ Jasa dan Himpunan Pengusaha
= .....orang
5. Undangan
= ,,,,orang
6. Wartawan
= ....orang
Jumlah
=
orang
Keterangan :
* ) Peserta dari setiap Kadin provinsi terdiri dari 2 (dua) orang Pengurus,
yaitu Ketua Umum Kadin Provinsi dan Wakil Ketua Umum Kadin Provinsi
Bidang kebijakan Publik, Perpajakan, Sistim Fiskal dan Moneter, KepabeaNan dan Cukai
G. FORMAT PEMBAHASAN
1. Pembahasan dalam Rakornas diselenggarakan dalam bentuk Paparan
Diskusi Panel antara penentu kebijakan, pelaku usaha, para ahli dan
Pengurus Asosiasi/ Himpunan/ Gabungan
2. Diskusi Kelompok/ roundtable discussion
H. WAKTU DAN TEMPAT
Rakornas akan
Hari, tanggal
Waktu
Tempat
dilaksanakan pada
: 20 Oktober 2008
: 08.00 Wib s/ d 17.00 Wib
: Sahid jaya Hotel, Jakarta
Untuk keterangan lebih lanjut hubungi :
Etty, Rossy, Lely Telp 5274484, Fax 5274331-32
Sekretariat Kadin Indonesia, Gedung Menara Kadin Indonesia Lt 29
Jl. HR Rasuma Said X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12950
www.kadin-indonesia.or.id
ACARA
RAKORNAS BI DANG KEBI JAKAN PUBLI K, PERPAJAKAN, SI STI M
FI SKAL DAN MONETER, KEPABEANAN DAN CUKAI
KADI N I NDONESI A
Jakarta, 20 Oktober.2008
WAKTU
08.00 -09.00
09.00-09.45
PEMBI CARA
Pendaftaran Peserta, Coffee Morning
Sekretariat Panitia
MC
* MC
* Hariyadi B. Sukamdani
* Muhamad S. Hidayat
* Sri Mulyani/ Budiono
Mendagri
SESI I = PEMBUKAAN
*
*
*
*
09.45-12.00
ACARA
Pengantar Pembukaan
Laporan Ketua Panitia Pelaksana
Sambutan Ketua Umum Kadin I ndonesia
Keynote Speech
SESI I I = KEBI JAKAN PEMERI NTAH
* Fiskal & Moneter
* Perpajakan
* Kepabeanan & Cukai
* Kebijakan Publik
12.00-13.00
* Aspindo (Asosiasi Jasa Pertambangan
I ndonesia)
* Bank I ndonesia
* I stirahat Makan Siang/ I SHOMA
13.00-15.30
SESI I I I SI DANG KELOMPOK .....
*
*
*
*
*
15.30-17.00
Kebijakan Publik
Perpajakan
Moneter & Fiskal
Kepabeanan & Cukai
* Anggito Abimanyu
* Darmin Nasution
* Anwar Suprijadi
* Bp.H.Syamsul Arief
Rivai (Dirjen Bangda)
* Tjahyono Himawan
* Hertadi A Sarwono
OC
Moderator Ketua
Komtap
*
*
*
*
SESI I V = Pleno..Laporan Kelompok
* Laporan Sidang Kelompok
* Pengesahan Hasil Sidang Kelompok
17.00-17.15
SESI V = PENUTUP
* Rangkuman/ Kesimpulan
* Sambutan Penutup WKU Bidang
Kebijakan Publik, Perpajakan Sistim
Fiskal dan Moneter, Kepabeanan dan
Cukai.
* SC
RAPAT KOORDINASI NASIONAL
BIDANG KEBIJAKAN PUBLIK, PERPAJAKAN,
SISTIM FISKAL DAN MONETER, KEPABEANAN
DAN CUKAI
TEMA
KONSOLI DASI KEBI JAKAN PUBLI K, PERPAJAKAN, SI STI M FI SKAL DAN
MONETER, KEPABEANAN DAN CUKAI DALAM MENUJU PERTUMBUHAN
EKONOMI YANG PROBI SNI S
KAMAR DAGANG DAN I NDUSTRI I NDONESI A
HOTEL SAHI D JAYA
JAKARTA, 20 OKTOBER 2008
A.
LATAR BELAKANG
•
•
•
•
Tujuan pelaksanaan pembangunan ekonomi dalam tahun 2008 adalah
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut,
pemerintah telah menetapkan beberapa target yaitu : pertama,
percepatan pertumbuhan ekonomi ( pro growth ) yang berkualitas dengan
dukungan stabilitas ekonomi yang tetap terjaga, kedua, mengurangi
pengangguran ( pro-job); dan ketiga, mengurangi kemiskinan ( pro poor )
Pengelolaan ekonomi yang pro growth dimaksudkan untuk mendorong
percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan disertai
pemerataan distribusi pendapatan (growth with equity), Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi merupakan salah satu sasaran pokok yang menjadi
indikator perbaikan kondisi perekonomian. Namun sasaran pertumbuhan
ekonomi yang tinggi belumlah menjadi jaminan bahwa kesejahteraan
masyarakat meningkat secara merata. Oleh karena itu, laju pertumbuhan
ekonomi seyogyanya diiringi denga pemerataan distribusi pendapatan
sebagai dua sasaran yang sama pentingnya yang harus dicapai agar hasil
hasil pertumbuhan tersebut dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kinerja perekonomian I ndonesia di tahun 2008 masih cukup menjanjikan.
Hal ini didasarkan oleh pulihnya konsumsi masyarakat, cukup kuatnya
ekspor, dan meningkatnya investasi yang sejalan dengan meningkatnya
stabilitas ekonomi dan meningkatnya kepercayaan pelaku pasar di dalamj
dan luar negeri . Kondisi ini memberikan harapan terhadap masih akan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi . Secara
fundamental,
perekonomian nasional terus menunjukkan perbaikan yang tercemin dari
meningkatnya surplus neraca pembayaran sehingga nilai tukar ke depan
diperkirakan masih akan stabil.
Kebijakan fiskal tahun 2008 diarahkan untuuk mendukung arah kebijakan
ekonomi makro 2008 yaitu percepatan pertumbuhan ekonomi untuk
mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta upaya pemantapan
stabilitas ekonomi. Sejalan dengan itu, kebijakan fiskal 2008 diarahkan
untuk :
1. Memberikan dorongan terhadap perekonomian dalam
batas
kemampuan negara dengan tetap menjaga ketahanan fiskal yang
berkelanjutan
2. Memantapkan kondisi fiskal yang berkelanjutan
*
Dalam bidang kepabeanan, pemerintah telah mengeluarkan beberapa
kebijakan kebijakan yang diwujudkan dengan revisi Undang-Undang
kepabeanan dan Undang-undang
Cukai, memperbaiki administrasi
kepabeanan yang dimanifestasikan dalam reformasi kantor pelayanan
(seperti KPU Tanjung Priok), penertiban ilegal cukai (untuk rokok dan
minuman alkohol), serta National Single Window (NSW)
*
Pemerintah telah mengeluakan kebijakan di bidang perpajakan dengan
merevisi beberapa undang-undang yang meliputi Ketentuan Umum
Perpajakan
(KUP), RUU Pajak Penghasilan (PPh), RUU
Pajak
Penambahan Nilai (PPN), dan Pajak Daerah. Sementara itu, untuk
memperbaiki
pelayanan
perpajakan,
pemerintah
juga
telah
mengembangkan sistim administrasi
perpajakan melalui modernisasi
kantor pajak dengan membentuk LTO ( Large tax Office), MTQ ( Medium
Tax Office) dan STO (Small Tax Office)
*
Namun apabila dicermati dalam situasi seperti ini tampak bahwa belum
ada suatu kebijakan dasar strategis ( grand strategy) pembangunan yang
mampu membawa pembangunan nasional secara signifikan.
Hal ini
dapat dilihat bila dibandingkan antara Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2005- 2009 dengan realisasinya.
•
Untuk itu pemerintah harus memperhatiakn tiga faktor utama yang dapat
mempengaruhi keberhasilan pencapaian target pembangunan yaitu
pertama,, kebijakan yang baik (good policies), kedua, instuisi yang baik
( good
institutions),
ketiga,
good
luck,
(kondisi
yang
mendukung/ keberuntungan). Dengan memperhatikan tiga faktor tersebut
diharapkan target-target pembangunan dapat dicapai dalam rangka
mewujudkan distribusi pendapatan yang lebih merata ( growth with equity)
B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, Kadin I ndonesia
khususnya Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistim Fiskal dan Moneter,
Kepabeanan dan Cukai, menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional yang
bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyusun
program agar dapat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang disertai pemerataan serta mendapatkan solusi, baik berupa saran
kebijakan maupun saran tindak yang perlu diambil.
C. TEMA
Sesuai dengan maksud dan tujuan disebut diatas, Rakornas diselenggarakan
berdasarkan Tema :
“ Konsolidasi Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistem Fiskal dan
Moneter, Kepabeanan dan Cukai dalam Pertumbuhan Ekonomi yang
Probisnis”
D. KELUARAN
Secara umum dalam Rakornas Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistim
Fiskal dan Moneter, kepabeanan dan Cukai Kadin I ndonesia diharapkan
dihasilkan perumusan rekomendasi kebijakan dan
saran tindak
untuk
pembangunan yang effisien dan tangguh untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang disertai dengan pemerataan
Rekomendasi
kebijakan dan saran
untuk diharapkan dapat dijabarkan
menjadi “Action plan” dari Kadin Provinsi dan Asosiasi I ndustri/ Jasa dalam
bentuk berbagai program kegiatan
Keluaran utama menurut sektor dan aspek-aspek sebagai berikut :
a) Kebijakan Publik
Rekomendasi kepada pemeintah agar tidak terjadi perbedaan yang terlalu
Lebar antara aturan/ prosedur formal Sistim pembuatan kebijakan dengan
yang terjadi dalam kenyataan
b) Perpajakan
Rekomendasi kepada pemerintah agar dapat memberikan stimulus fiskal
seperti penurunan tarif dan lapisan tarif, pemberian fasilitas bebas PPN
bagi produk primer tertentu, serta fasilitas PPh untuk daerah dan produk
tertentu
c) Sistim Fiskal dan Moneter
Rekomendasi kepada pemerintah untuk melanjutkan langkah-langkah
konsolidasi fiskal dengan menjaga tingkat defisit yang terkendali dari
aspek pembiayaan
d) Kepabeanan dan Cukai
Rekomendasi kepada pemerintah agar terus meningkatkan pelayanan
kepabeanan dan melakukan reformasi administrasi.
E. NARASUMBER DAN PEMBI CARA
Rakornas diharapkan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Perekonomian RI
dan akan dihadiri oleh Narasumber dan Pembicara
• Gubernur Bank I ndonesia
• Menko Perekonomian
• Menteri Dalam Negeri
• Dirjen Pajak
• Dirjen Bea dan Cukai
• Asosiasi/ Himpunan/ Gabungan
• Kadin Provinsi
F. PESERTA
Peserta Rakornas terdiri dari i :
1. Dewan Pengurus Kadin I ndonesia
= 15 orang
2. Kadin Provinsi (33x2)
= 66 orangi
3. Pengurus Komite Tetap Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan
Sistim Fiskal dan Moneter, Kepabeanan dan Cukai Bidang SDM
dan Ketenagakerjaan
= .....orang
4. Asosiasi I ndustri/ Jasa dan Himpunan Pengusaha
= .....orang
5. Undangan
= ,,,,orang
6. Wartawan
= ....orang
Jumlah
=
orang
Keterangan :
* ) Peserta dari setiap Kadin provinsi terdiri dari 2 (dua) orang Pengurus,
yaitu Ketua Umum Kadin Provinsi dan Wakil Ketua Umum Kadin Provinsi
Bidang kebijakan Publik, Perpajakan, Sistim Fiskal dan Moneter, KepabeaNan dan Cukai
G. FORMAT PEMBAHASAN
1. Pembahasan dalam Rakornas diselenggarakan dalam bentuk Paparan
Diskusi Panel antara penentu kebijakan, pelaku usaha, para ahli dan
Pengurus Asosiasi/ Himpunan/ Gabungan
2. Diskusi Kelompok/ roundtable discussion
H. WAKTU DAN TEMPAT
Rakornas akan
Hari, tanggal
Waktu
Tempat
dilaksanakan pada
: 20 Oktober 2008
: 08.00 Wib s/ d 17.00 Wib
: Sahid jaya Hotel, Jakarta
Untuk keterangan lebih lanjut hubungi :
Etty, Rossy, Lely Telp 5274484, Fax 5274331-32
Sekretariat Kadin Indonesia, Gedung Menara Kadin Indonesia Lt 29
Jl. HR Rasuma Said X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12950
www.kadin-indonesia.or.id
ACARA
RAKORNAS BI DANG KEBI JAKAN PUBLI K, PERPAJAKAN, SI STI M
FI SKAL DAN MONETER, KEPABEANAN DAN CUKAI
KADI N I NDONESI A
Jakarta, 20 Oktober.2008
WAKTU
08.00 -09.00
09.00-09.45
PEMBI CARA
Pendaftaran Peserta, Coffee Morning
Sekretariat Panitia
MC
* MC
* Hariyadi B. Sukamdani
* Muhamad S. Hidayat
* Sri Mulyani/ Budiono
Mendagri
SESI I = PEMBUKAAN
*
*
*
*
09.45-12.00
ACARA
Pengantar Pembukaan
Laporan Ketua Panitia Pelaksana
Sambutan Ketua Umum Kadin I ndonesia
Keynote Speech
SESI I I = KEBI JAKAN PEMERI NTAH
* Fiskal & Moneter
* Perpajakan
* Kepabeanan & Cukai
* Kebijakan Publik
12.00-13.00
* Aspindo (Asosiasi Jasa Pertambangan
I ndonesia)
* Bank I ndonesia
* I stirahat Makan Siang/ I SHOMA
13.00-15.30
SESI I I I SI DANG KELOMPOK .....
*
*
*
*
*
15.30-17.00
Kebijakan Publik
Perpajakan
Moneter & Fiskal
Kepabeanan & Cukai
* Anggito Abimanyu
* Darmin Nasution
* Anwar Suprijadi
* Bp.H.Syamsul Arief
Rivai (Dirjen Bangda)
* Tjahyono Himawan
* Hertadi A Sarwono
OC
Moderator Ketua
Komtap
*
*
*
*
SESI I V = Pleno..Laporan Kelompok
* Laporan Sidang Kelompok
* Pengesahan Hasil Sidang Kelompok
17.00-17.15
SESI V = PENUTUP
* Rangkuman/ Kesimpulan
* Sambutan Penutup WKU Bidang
Kebijakan Publik, Perpajakan Sistim
Fiskal dan Moneter, Kepabeanan dan
Cukai.
* SC