Paparan simulasi audit investigasi 2016
Simulasi audit investigasi
oleh :DR.Nsalwin MD
Auditor utama
Disampaikan dalam rangka diklat investigasi
itjen kemristekdikti di hotel sahira bogor
tgl 1-3 september 2016
1
PENDAHULUAN
Investigasi secara sederhana dapat di definisikan
sebagai
upaya
pembuktian.
Umumnya
pembuktian ini berakhir di pengadilan dan
ketentuan hukum (acara) yang berlaku.
Dalam pelaksanaan audit investigasi diarahkan
untuk menentukan kebenaran permsalahan
melalui proses:
- pengujian
- pengumpulan dan
-pengevaluasian bukti-bukti yang relevan dg
perbuatan fraud/kecurangan guna mengungkap
(adanya perbuatan fraud/subyek, identifikasi
pelaku fraud/obyek, modus operandi fraud/modus
dan mengkuantifikasi nilai kerugian dan dampak
2
TAHAPAN KEGIATAN INVESTIGASI
1. Penelaahan informasi awal .
Sumber informasi :
- Pengaduan masyarakat/LSM;
- Media Massa, cetak, visual, elektronik lainnya
- Pihak lembaga regulator (Bapepam, BI) Dept. Teknis
dll.
- pihak APH (Kejaksaan, Kepolisian, KPK, Pengadilan dll).
- Hasil Audit Reguler (audit operasional, Audit
Kepatuhan,
Audi Kinerja dan jenis audit lainnya ysng temusnya
mengandung unsur melawan hukum dan kerugikan
keuangan negara.
3
TAHAPAN KEGIATAN INVESTIGASI..............
. Mengembangkan Hipotesis awal, dalam hipotesis awal
diungkap aspek-aspek yg terkait dengan fraud/tindak
kecurangan :
a. Apa yang menjadi masalah, ada indikasi fraud apa
dalam
organisasi;
b. Siapa, yang diduga sbg pelaku indikasi fraud. ;
c. Dimana, indikasi fraud dianggap terjadi
d. Bilamana indikasi fraud terjadi;
e. Bagaimana indikasi fraud terjadi.
2
4
10 Okt.2005
3. MENYUSUN TELAHAAN INFORMASI AWAL
a.Gambaran umum organisasi ;
b. Indikasi bentuk-bentuk penyimpangan;
c. Estimasi potensi kerugian negara yang terindikasi;
d. Hipotesis;
e. Pihak-pihak yang diduga terkait;
f. Rekomendasi penanganan;
4. Keputusan Pelaksanaan Audit Investigasi;
5. Perencanaan Audit Investigasi;
6. Pelaksanaan Audit Investigasi.
5
10 Okt.2005
PELAKSANAAN AUDIT NVESTIGASI
1.Temu awal (menjelaskan tujuan audit, mendapatkan informasi
tambahan dari auditan, menciptakan suasana
yang kondosif;
2. Pelaksanaan program kerja;
- perolehan bukti dokumen.
- jenis bukti/dokumen
- cara mmperoleh bukti berbasis dokumen
Auditor tidak memiliki kewenangan secar hukum untuk
menyita barang bukti, namun barang bukti dapat dipeoleh
dengan : -peminjaman barang bukti, foto copy dokumen,
memperoleh dokumen, permintaan data tambahan
upaya-upaya lainnya.
- Mendokumentasikan hasil analisis dokumen.
6
10 Okt.2005
PELAKSANAAN AUDIT INVESTIGASI .............LANJUTAN
3. Penerapan teknik audit investigasi :
- prosedur analitis, Inspeksi , Konfirmasi, mengajukan pertanyan,
menghitung, menelusuri, mencocokan ke dokumen, mengamati,
pengujian fisik, teknik auit berbantuan computer.
4. Observasi dan pengujian fisik :
- Wawancara di tuangkan dalam BAPK (Beritaa Acara Peermintan
Keterangan), meriviu laporan yang jadi rujukan, analisis berbagai
dokumen,pengujian teknis, audit fisik atas obyek, perhitungan reviu
analitikal, observasi, konfirmasi.
5. Mondukumentasikan hasil observasi dan pengujian fisik;
6. Melakukan wawancara :
- Merencanakan/persiapan wawancara , pihak- pihak terkait yang
diwawancarai (saksi netra;, saksi pendukung, pihak yang terlibat,
subyek/diduga sbg pelaku).
7. Penandatangan Berita acara;
8. Pendokumentasian dan Evaluasi kecukupan bukti.
7
10 Okt.2005
MENETAPKAN JENIS PENYIMPANGAN DAN KERUGIAN
NEGARA
Setelah melalui tahap audit investigasi, identifiksi
penyimpangan harus dipertegas apakah telah
memenuhi unsur-unsur TPK, atau hanya terjadi
pelanggaran bersifat administratif, atau bahkan
tidak ada penyimpangan sama sekali..
Tujuan penghitungan kerugian negara :
1. Menentukan besarnya uang pengganti/TGR .
2. Sebagai salah satu acuan bagi penegak hukum
3. Sebagai bahan penetapan penyelesaian secara
perdata atau Penggantian kerugian keuangan
negara non TPK.
8
10 Okt.2005
LAPORAN HASIL AUDIT INVESTIGASI
Bab I : Simpulan dan Saran.
Bab II : Umum
1. Dasar Audt
2. Tujuan Audit
3. Sasarn dan ruang lingkup audit
4. Data Umum
Bab III : Uraian Hasil Audit Investigasi
1. Dasar Huku Audite
2. Tmuan Hasil Audit.
9
10 Okt.2005
LHA LANJUTAN ...........................
2.1. Sistem Pengendalian Inen
2.2 Materi Temuan
2.2.1 Jenis penyimpangan’
2. Modus operandi penyimpangan;
3. Dampak penyimpangan;
4. Sebab penyimpangan
5. Unsur kerja sama
6 Pihak-pihak yang diduga terlibat
2.3 Tindaklanjut
3. Rekomendasi
4. Lampiran.
10
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIKAN
TINGGI
INSPEKTORAT JENDERAL
TERIMA KASIH
oleh :DR.Nsalwin MD
Auditor utama
Disampaikan dalam rangka diklat investigasi
itjen kemristekdikti di hotel sahira bogor
tgl 1-3 september 2016
1
PENDAHULUAN
Investigasi secara sederhana dapat di definisikan
sebagai
upaya
pembuktian.
Umumnya
pembuktian ini berakhir di pengadilan dan
ketentuan hukum (acara) yang berlaku.
Dalam pelaksanaan audit investigasi diarahkan
untuk menentukan kebenaran permsalahan
melalui proses:
- pengujian
- pengumpulan dan
-pengevaluasian bukti-bukti yang relevan dg
perbuatan fraud/kecurangan guna mengungkap
(adanya perbuatan fraud/subyek, identifikasi
pelaku fraud/obyek, modus operandi fraud/modus
dan mengkuantifikasi nilai kerugian dan dampak
2
TAHAPAN KEGIATAN INVESTIGASI
1. Penelaahan informasi awal .
Sumber informasi :
- Pengaduan masyarakat/LSM;
- Media Massa, cetak, visual, elektronik lainnya
- Pihak lembaga regulator (Bapepam, BI) Dept. Teknis
dll.
- pihak APH (Kejaksaan, Kepolisian, KPK, Pengadilan dll).
- Hasil Audit Reguler (audit operasional, Audit
Kepatuhan,
Audi Kinerja dan jenis audit lainnya ysng temusnya
mengandung unsur melawan hukum dan kerugikan
keuangan negara.
3
TAHAPAN KEGIATAN INVESTIGASI..............
. Mengembangkan Hipotesis awal, dalam hipotesis awal
diungkap aspek-aspek yg terkait dengan fraud/tindak
kecurangan :
a. Apa yang menjadi masalah, ada indikasi fraud apa
dalam
organisasi;
b. Siapa, yang diduga sbg pelaku indikasi fraud. ;
c. Dimana, indikasi fraud dianggap terjadi
d. Bilamana indikasi fraud terjadi;
e. Bagaimana indikasi fraud terjadi.
2
4
10 Okt.2005
3. MENYUSUN TELAHAAN INFORMASI AWAL
a.Gambaran umum organisasi ;
b. Indikasi bentuk-bentuk penyimpangan;
c. Estimasi potensi kerugian negara yang terindikasi;
d. Hipotesis;
e. Pihak-pihak yang diduga terkait;
f. Rekomendasi penanganan;
4. Keputusan Pelaksanaan Audit Investigasi;
5. Perencanaan Audit Investigasi;
6. Pelaksanaan Audit Investigasi.
5
10 Okt.2005
PELAKSANAAN AUDIT NVESTIGASI
1.Temu awal (menjelaskan tujuan audit, mendapatkan informasi
tambahan dari auditan, menciptakan suasana
yang kondosif;
2. Pelaksanaan program kerja;
- perolehan bukti dokumen.
- jenis bukti/dokumen
- cara mmperoleh bukti berbasis dokumen
Auditor tidak memiliki kewenangan secar hukum untuk
menyita barang bukti, namun barang bukti dapat dipeoleh
dengan : -peminjaman barang bukti, foto copy dokumen,
memperoleh dokumen, permintaan data tambahan
upaya-upaya lainnya.
- Mendokumentasikan hasil analisis dokumen.
6
10 Okt.2005
PELAKSANAAN AUDIT INVESTIGASI .............LANJUTAN
3. Penerapan teknik audit investigasi :
- prosedur analitis, Inspeksi , Konfirmasi, mengajukan pertanyan,
menghitung, menelusuri, mencocokan ke dokumen, mengamati,
pengujian fisik, teknik auit berbantuan computer.
4. Observasi dan pengujian fisik :
- Wawancara di tuangkan dalam BAPK (Beritaa Acara Peermintan
Keterangan), meriviu laporan yang jadi rujukan, analisis berbagai
dokumen,pengujian teknis, audit fisik atas obyek, perhitungan reviu
analitikal, observasi, konfirmasi.
5. Mondukumentasikan hasil observasi dan pengujian fisik;
6. Melakukan wawancara :
- Merencanakan/persiapan wawancara , pihak- pihak terkait yang
diwawancarai (saksi netra;, saksi pendukung, pihak yang terlibat,
subyek/diduga sbg pelaku).
7. Penandatangan Berita acara;
8. Pendokumentasian dan Evaluasi kecukupan bukti.
7
10 Okt.2005
MENETAPKAN JENIS PENYIMPANGAN DAN KERUGIAN
NEGARA
Setelah melalui tahap audit investigasi, identifiksi
penyimpangan harus dipertegas apakah telah
memenuhi unsur-unsur TPK, atau hanya terjadi
pelanggaran bersifat administratif, atau bahkan
tidak ada penyimpangan sama sekali..
Tujuan penghitungan kerugian negara :
1. Menentukan besarnya uang pengganti/TGR .
2. Sebagai salah satu acuan bagi penegak hukum
3. Sebagai bahan penetapan penyelesaian secara
perdata atau Penggantian kerugian keuangan
negara non TPK.
8
10 Okt.2005
LAPORAN HASIL AUDIT INVESTIGASI
Bab I : Simpulan dan Saran.
Bab II : Umum
1. Dasar Audt
2. Tujuan Audit
3. Sasarn dan ruang lingkup audit
4. Data Umum
Bab III : Uraian Hasil Audit Investigasi
1. Dasar Huku Audite
2. Tmuan Hasil Audit.
9
10 Okt.2005
LHA LANJUTAN ...........................
2.1. Sistem Pengendalian Inen
2.2 Materi Temuan
2.2.1 Jenis penyimpangan’
2. Modus operandi penyimpangan;
3. Dampak penyimpangan;
4. Sebab penyimpangan
5. Unsur kerja sama
6 Pihak-pihak yang diduga terlibat
2.3 Tindaklanjut
3. Rekomendasi
4. Lampiran.
10
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIKAN
TINGGI
INSPEKTORAT JENDERAL
TERIMA KASIH