Sabang Makalah Geomagnet
SURVEI GEOMAGNET DI DAERAH PANAS BUMI JABOI,
KOTA SABANG, DAERAH ISTIMEWA ACEH
Oleh : Ario Mustang, Eddy Sumardi, Budirahardja
Subdirektorat Panas Bumi
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral
SARI
Survei geomagnet yang telah dilakukan di daerah panas bumi Jaboi, Sabang bertujuan untuk mendeteksi
struktur bawah permukaan sebagai pembentuk sistem panas bumi dan melokalisir daerah anomali magnet
rendah yang diperkirakan berkaitan dengan manifestasi panas bumi di daerah tersebut. Kerentanan magnet
tertinggi dimiliki oleh batuan breksi andesit segar, sedangkan batuan rhiolit/dasit dan lava andesit
kerentanan magnetnya lebih rendah. Batugamping mempunyai harga kerentanan magnet yang terendah.
Batuan yang berkerentanan magnet rendah kemungkinan telah terdemagnetisasi akibat proses alterasi.
Berdasarkan analisa profil dan peta anomali magnet maka anomali magnet di daerah ini terdiri atas
anomali-anomali sangat rendah, rendah dan tinggi. Struktur-struktur/sesar-sesar diinterpretasikan berarah
baratlaut-tenggara, utara-selatan dan baratdaya-timurlaut. Daerah potensial panas bumi terdapat di daerah
anomali rendah didukung oleh adanya manifestasi –manifestasi air panas serta dikontrol oleh
struktur/sesar tersebut diatas.
I. PENDAHULUAN
Panas bumi sebagai salah satu energi altenatip
memiliki banyak manfaat untuk dikembangkan
terutama bagi daerah yang masih memerlukan
penambahan energi listrik seperti di daerah Jaboi
dan sekitarnya. Energi panas bumi dapat
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan
ramah terhadap lingkungan. Metoda geomagnet
merupakan cara geofisika yang digunakan untuk
mendeteksi struktur bawah permukaan sebagai
pembentuk sistem panas bumi dan melokalisir
daerah anomali rendah yang diduga berkaitan
dengan manifestasi panas bumi seperti mata
airpanas Jaboi, Ieseum, Batetamon, Lho Pria
Laot, Seurui dan Pasi Jaboi. Secara geografis
daerah survei geomagnet terletak pada koordinat
UTM 752000 mE – 760000 mE dan 638500 mN
– 650000 mN (Gambar 1).
Anomali magnet memperlihatkan harga antara –
260 s/d 357 nT. Harga anomali dibagian
baratlaut secara umum lebih tinggi dari bagian
tengah dan tenggara. Penurunan nilai anomali
yang cukup tajam yaitu dari A5500 ke A5750
dan kenaikan anomali cukup besar dari titik
A6250 ke A 6500. Indikasi struktur/sesar
diperkirakan antara A5000-A5250, A6250A6500 dan A6500-A6750.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Lintasan B:
Profil anomali menunjukkan nilai antara –796
s/d 464 nT. Daerah anomali sangat rendah
terdapat antara titik B2250 s/d B3250 mencapai
nilai minimum –796nT, sedangkan di bagian
tengah dan tenggara mencapai nilai maksimum
berturut-turut 464 nT dan 191 nT. Batuan pada
daerah anomali rendah mungkin telah
terdemagnetisasi lebih kuat daripada daerah
dengan anomali tinggi.
II.1 Kerentanan Magnet Batuan
Harga kerentanan magnet tertinggi (Tabel 1)
dimiliki batuan breksi andesit segar, sedangkan
lava lapuk kerentanan magnetnya relatip lebih
rendah. Batuan ubahan dan batuapung
kerentanan magnetnya sangat rendah. Batuan
berkerentanan magnet rendah kemungkinan
karena telah terdemagnetisasi akibat proses
alterasi.
II.2 Profil Anomali Magnet Total (Gambar 2)
1. Lintasan A :
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
2. Lintasan AB :
Profil anomali memperlihatkan nilai antara -558
s/d 207 nT Kenaikan anomali yang tajam terjadi
antara AB1500-AB1750. Anomali magnet
sangat rendah di AB1500 mungkin karena
batuannya terdemagnetisasi lebih kuat daripada
yang dibagian tengah dan tenggara. Indikasi
struktur diperkirakan antara AB2250-AB2500
4. Lintasan BC :
Profil anomali memperlihatkan nilai antara 79
s/d 578. Setengah lintasan kearah baratlaut
beranomali tinggi sedangkan yang kearah
5-1
tenggara beranomali rendah. Batuan dibawah
daerah beranomali rendah diduga telah
terdemagnetisasi relatip lebih kuat dari daerah
yang beranomali tinggi. Indikasi struktur
diperkirakan antara BC1000-BC1250..
5. Lintasan C :
Profil anomali menunjukkan nilai antara –48 s/d
744 nT. Anomali rendah terdapat dibagian
baratlaut mencapai nilai minimum –48 nT
sedangkan anomali tinggi di bagian tengah dan
tenggara mempunyai nilai maksimum berturutturut 744 nT dan 421nT. Harga anomali rendah
disebabkan nilai kerentanan magnet batuan
dibagian baratlaut lebih rendah daripada
kerentanan batuan dibagian tengah dan tenggara.
Indikasi struktur /sesar diperkirakan antara
C2750-C3250 dan C5250-C5500.
6. Lintasan D :
Nilai anomali magnet berkisar antara –387 nT
s/d 510 nT. Anomali rendah hanya terdapat di
ujung bagian baratlaut dan tenggara dengan nilai
hampir sama, sedangkan dibagian lainnya
anomali lebih tinggi dengan disertai beberapa
lonjakan nilai anomali. Hal ini mungkin
disebabkan kerentanan magnet andesit di ujung
baratlaut lebih rendah dari kerentanan magnet
breksi di lokasi antara D4250-D5000 Indikasi
struktur/sesar diperkirakan antara D1250-D1500,
D2250-D2500 dan D3000-D3250.
7. Lintasan E :
Profil anomali magnet memperlihatkan nilai
antara –138 s/d 340 nT. Anomali rendah terdapat
dibagian baratlaut, tengah dan tenggara dengan
disertai anomali tinggi di E1750 dan E3000.
Indikasi struktur diperkirakan disekitar E1500
dan E 3000-E3500.
8. Lintasan H :
Profil anomali magnet menunjukkan nilai
anomali antara -165 s/d 420 nT. Harga anomali
dibagian baratlaut relatip lebih tinggi dari
anomali di bagian tengah dan tenggara. Hal ini
mungkin akibat proses demagnetisasi batuan
dibagian tengah lebih kuat dari yang dibagian
baratlaut sedangkan dibagian tenggara terdapat
batuan tufa dengan kerentanan magnet relatip
lebih rendah. Indikasi struktur diperkirakan
antara H4500-H4750.
Berdasarkan kisaran nilai anomali, maka anomali
magnet
di
daerah
penyelidikan
dapat
diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu anomali
anomali sangat rendah, rendah dan tinggi.
Anomali rendah terdapat di bagian-bagian
timurlaut, timur, barat , baratdaya dan tenggara
sedangkan anomali sangat rendah terdapat di
bagian-bagian utara, tengah, baratdaya dan
selatan. Daerah anomali tinggi terdapat dibagian
utara, tengah, barat dan selatan. Manifestasi air
panas yang terletak di bagian utara, barat,
selatan dan baratlaut terletak pada anomali
rendah , terkecuali mata air panas Jaboi terletak
pada anomali relatip lebih tinggi. Hal ini dapat
terjadi mungkin karena batuan dibawah air panas
Jaboi terdemagnetisasi lebih lemah daripada
batuan pada lokasi mata airpanas yang lain.
Struktur/sesar di daerah penyelidikan yang dapat
diinterpretasikan berdasarkan harga ,kelurusan
dan kerapatan kontur anomali magnet adalah
sebagai berikut :
-struktur/sesar berarah utara-selatan terdapat di
bagian tengah
-struktur/sesar berarah baratlaut –tenggara
terletak di bagian utara , tengah dan selatan
-struktur/sesar
berarah
baratdaya-timurlaut
terdapat di bagian tengah .
III. SIMPULAN
A. Berdasarkan nilai intensitas anomali yang
dipengaruhi
pula
oleh
tingkat
demagnetisasi terhadap batuan, maka
anomali magnet di daerah penyelidikan
terdiri atas 3 golongan :
- Anomali sangat rendah dengan nilai anomali
antara -600s/d -200 nT diinterpretasikan
sebagai batuan terubah kuat dan batuan lapuk
- Anomali rendah dengan nilai anomali
antara > -200 s/d 300 nT diinterpretasikan
sebagai batuan aluvium dan piroklastik
- Anomali tinggi dengan nilai anomali antara
> 300 s/d 750 nT diinterpretasikan sebagai
batuan rhiolit/dasit dan vulkanik segar.
B. Daerah potensial panas bumi diinterpretasikan
terdapat di daerah anomali magnet rendah
yang didukung oleh adanya manifestasimanifestasi air panas di bagian barat, utara
dan selatan serta dikontrol oleh struktur
/sesar di daerah tersebut sebagai hasil
interpretasi geomagnet
DAFTAR PUSTAKA
II.3. Peta Anomali Magnet Total (Gambar 3)
Harga anomali magnet secara keseluruhan
berkisar –600 s/d 750 nT.
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
1.Breiner, S., 1973. Application Manual for
Portable Magnetometers, Geometrics, California
5-2
2. Milsom , J.,1989. Field Geophysics, Open
University Press, John Wiley & Son, New York.
3. Sheriff, R.E., 1982. Encyclopedic Dictionary
of Exploration Geophysics, Society of
Exploration Geophysicist, Tulsa , Oklahoma.
4. Telford, W.M.,Geldart, L.P., Sheriff, R.E.,
Keys, .A, 1990. Applied Geophysics. Cambridge
University Press, London.
5. Tim Kajian Potensi Panas Bumi., 2000.
Penyelidikan Dan Kajian Potensi Panas Bumi
Sabang, P. Weh, Direktorat Vulkanologi.
5. Telford, W.M.,Geldart, L.P., Sheriff, R.E.,
Keys, .A, 1990. Applied Geophysics. Cambridge
University Press, London.
L k
i
Gambar 1. Peta Indeks P. Sabang
650000
SELAT A RO H
I RU BIA
R30
U. Seukundo
Cot Sekundo
R64 R32
D.A
TEL. LHO KR UE NG RAY A
U. Bat ee M eurun rung
NE
Co t Pu nce u
UK
LA
OT
U. L hu t
R28
R34
U. l ouwin g
PETA ANOMALI MAGNET TOTAL
DAERAH PANAS BUMI JABOI
KOTA SABANG, DAERAH ISTIMEWA ACEH
TEL. TEUPIN R IN G
Cot Bat eed on g
TELU K LHO PR IA LOA T
R66
Kroeng R ay a
U
Co t Poti ban g
U. teupin reude p
CotTe upi npa na h
R12
648000
C ot L ab uba n
R10
Co t Bak oe Yoen g
TE L. TIU PIN G APAN G
Cot Alu to
Lm N bi ong
U. Bate e me uti yen
Co t Drie n Klah
Pay a Seu na ra
R68
TEL. TIU PIN ATEU
R74
U. Mu rung
Cot. Gapang
R14
Cot. Pawang
R08
TEL.TIU PIN KRUEN G
R70
APSE
TSE
R58
APPL
U. Gurutong
COT GUA SE MAN TUNG
TPL
R24
646000
R20
R22
Seur ui
R16
RA1
Lh o Ba 'J ump a
R19
Pria Lao t
Cot Ate u
R26
R18
Blan g Tun on g
RA3
RA2
R72
R7 2
0
2000
4000
6000
Cot Leun ga nge n
3 51.3
R06
CO T DAMAR
R60
A2250
RA5
A250 0
RA4
A2750
RK4
A3000
B ALOHA N
A3250
R62
COT A BEU KE E
A350 0
A3750
A4000
AB2
COT M ARAL ON
A4250
R04
RK5
A450 0
AB1
3 65.2
A4750
A500 0
A5250
B1500
B1500
A550 0
A5750 RK3
B2000
B2000
A600 0 RK-2
RK2
B2500
A6250
B250 0
RK1
R02
R2
B3000
A650 0
B300C0ot Leumo Mate
A6750
AB1500
AB1500
COT P ANGKALE
B3500
AB175
0
AB2000
B350 0
AB200 0
A700 0
A7250 R1
AB2500
B4000
AB250 0
B400 0
A750 0
AB3000
C1500
B4500
C 1500
B450 0
F3400
B5000
C2000
B5000
C 200 0
C2500
B5500
C 250 0
B550 0
CGJ2
CE
BC250
23UNO HOT
BC25 0
B575APS
0APS 1
C3000
C 300 0
APJ BC50
2 0
B6000
B600 0
D 100 0
BC750
BC1
D1250
APBA
BC70 0
B625 0
C3500
B6500
C 350 0
BC90
0
D 150 0
B650 0
BC1250
BC2
D1750
BC3
B675 0
S1 9
S UK A J A Y A
E1000
C4000
E100 0
D 200 0
C 400 0
D2250
BC1750
C 425
0 RC2
C4500
E1500
E150 0
APJ
1
D 250 0
C
460
0
CGJ1
D2750
C 475 0
BC2250
C5000
C 490
0
E2000
C 5000
E200 0
BC4
D 300 0
D3250
C 525 0
C5500
ADJA
E2500
C 5500
E2500
D 350 0
APPJ
D3750
C 575 0
E3000
C6000
E3000
C 600 0
D 400 0
D4250
C 625 0
C6500
R54
C 650 0
D 450 0
E350 0
R54
R56E3500
D4750
D5250
E4000
E400 0
D 500 0
D 550 0
D5750
COT SIM EUREUGUN
A200 0
Kr.
P.
W
E
han
Balo
DATUM HORIZONTAL ID 74 / WGS 84
PROYEKSI UTM ZONA 46 N
H
SUK A K ARY A
Blang G arut
ALU E PR UMPIN G
644000
G. Sarongkeri s
Cot Kulam
Keterangan
- 600 s.d -200 nT
> - 200 s.d -300 nT
Bate e Sho k
Kr. Ceunono
Cot Pal an a
U. Pi
Cot Ken al di
t
Baratlaut
m
250
150
50
A 4250
A 3750
A 3250
A 2750
A 2250
A 5250
A 4750
642000
A 5750
A 6250
A 6750
U. C euhumk ameng
A 7250
Cot Ba tee Page u
Sa
na i
REG
1250
1500
1 750
2000
2250
2500
2750
3000
3250
3500
3750
4000
4250
4500
4750
5 000
5250
R50
640000
5500
ham
1000
Ceu
750
D 6000
G 250 0
H1250
H 1500
H1750
H 200
0
H2250
H 250
0 R52
H2750
H 300
0
H3250
H 350
0
R48
H3750
R46
H 400
0
H4250
H 450
0
H4750
R44
H 100 0
A.
500
R5 3
A.
U. Teu pin ano e
250
A 6000
Titik amat geomagnet
Paya Semis i
au
A. Bang
nT
300
200
100
0
-100 0
-200
-300
-400
-500
-600
> 300 s.d 750 nT
Pa ya Kari ng
Tenggara
R36
R3 6
Cot Da Int an
Mata air panas
Gas
Be ura wa n
C OT LAMPA SE
Mata air dingin
U. Bat ee Me uo n
R C2
R37
Keu ne uka i
U. Ceuhum
R C1
Meureulo
TPJ
R42
U.Teup n
i Rudeu b
250
500
750
1000
1250
425
325
225
125
25
-75 0
-175
-275
-375
-475
-575
-675
-775
B 3250
B 4250
B 2750
B 4750
B 2250
B 1750
B 5250
250
500
750
1000
1250
1500
1 750
2000
2250
2500
2750
3000
3250
3500
3750
752000
754000
756000
758000
Jalan
760000
1500
B 3750
450
350
250
150
50
R40
U M uduru
638000
750000
125
25
-75 0
-175
-275
-375
-475
-575
Sungai
R41
C OT MAT ALE
AB 1500
350
AB 1750
250
AB 2000
AB 2250
A B 2500
A B 2750
A B 3000
150
Kontur topografi
R38
H5250
100
H 5500
H5750
H 600 0
H 5000
APKE
B 5750
4000
4250
B 6250
4500
4750
B 6750
5000
Gambar 3. Peta anomali magnet total
daerah panas bumi Jaboi, Sabang
5250
BC 250
BC 500BC 750
BC 1000
BC 1250
BC 1500
BC 1750BC 2000
BC 2500
BC 2250
150
50
500
400
300
200
100
0
350
250
150
50
C 2750
C 1750
250
500
750
1000
1250
1500
1750
2000
2250
C 4250
C 3750
C 3250
C 2250
C 5250
C 4 750
C 5750
C 6250
700
600
500
400
300
200
100
0
0
250
250
E 1000
300
200
100
150
50
350
250
150
50
-50
0
-150
750
1000
1250
1500
1750
2000
2250
2500
2750
3000
3250
3 500
3750
4000
4250
4500
4750
5000
D 4 750
D 1750
425
325
225
125
25
-75 0
-175
-275
-375
275
175
75
-25
-125 0
500
D 1250
300
200
100
500
750
D 2250
1000
1250
D 2750
1500
1750
2000
2250
D 5250
D 3750
D 3250
2500
2750
D 5750
D 4250
3000
3250
3500
3750
4 000
4250
4500
4750
5000
E 1500
E 2 000
E 2500
250
500
250
750
1000
500
750
1250
1500
H 2250
H 1750
H 1250
1000
1250
E 3000
1750
2000
H 2750
1500
1750
2250
2500
H 3250
2000
E 4000
E 3500
2250
2750
3000
2500
2750
H 4750
H 4250
H 3750
H 5250
H 5750
3000
3250
3500
3750
4000
4250
4500
4750
5000
Gambar 2. Profil lin A,AB,B,BC,C,D,E,H
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
5-3
KOTA SABANG, DAERAH ISTIMEWA ACEH
Oleh : Ario Mustang, Eddy Sumardi, Budirahardja
Subdirektorat Panas Bumi
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral
SARI
Survei geomagnet yang telah dilakukan di daerah panas bumi Jaboi, Sabang bertujuan untuk mendeteksi
struktur bawah permukaan sebagai pembentuk sistem panas bumi dan melokalisir daerah anomali magnet
rendah yang diperkirakan berkaitan dengan manifestasi panas bumi di daerah tersebut. Kerentanan magnet
tertinggi dimiliki oleh batuan breksi andesit segar, sedangkan batuan rhiolit/dasit dan lava andesit
kerentanan magnetnya lebih rendah. Batugamping mempunyai harga kerentanan magnet yang terendah.
Batuan yang berkerentanan magnet rendah kemungkinan telah terdemagnetisasi akibat proses alterasi.
Berdasarkan analisa profil dan peta anomali magnet maka anomali magnet di daerah ini terdiri atas
anomali-anomali sangat rendah, rendah dan tinggi. Struktur-struktur/sesar-sesar diinterpretasikan berarah
baratlaut-tenggara, utara-selatan dan baratdaya-timurlaut. Daerah potensial panas bumi terdapat di daerah
anomali rendah didukung oleh adanya manifestasi –manifestasi air panas serta dikontrol oleh
struktur/sesar tersebut diatas.
I. PENDAHULUAN
Panas bumi sebagai salah satu energi altenatip
memiliki banyak manfaat untuk dikembangkan
terutama bagi daerah yang masih memerlukan
penambahan energi listrik seperti di daerah Jaboi
dan sekitarnya. Energi panas bumi dapat
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan
ramah terhadap lingkungan. Metoda geomagnet
merupakan cara geofisika yang digunakan untuk
mendeteksi struktur bawah permukaan sebagai
pembentuk sistem panas bumi dan melokalisir
daerah anomali rendah yang diduga berkaitan
dengan manifestasi panas bumi seperti mata
airpanas Jaboi, Ieseum, Batetamon, Lho Pria
Laot, Seurui dan Pasi Jaboi. Secara geografis
daerah survei geomagnet terletak pada koordinat
UTM 752000 mE – 760000 mE dan 638500 mN
– 650000 mN (Gambar 1).
Anomali magnet memperlihatkan harga antara –
260 s/d 357 nT. Harga anomali dibagian
baratlaut secara umum lebih tinggi dari bagian
tengah dan tenggara. Penurunan nilai anomali
yang cukup tajam yaitu dari A5500 ke A5750
dan kenaikan anomali cukup besar dari titik
A6250 ke A 6500. Indikasi struktur/sesar
diperkirakan antara A5000-A5250, A6250A6500 dan A6500-A6750.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Lintasan B:
Profil anomali menunjukkan nilai antara –796
s/d 464 nT. Daerah anomali sangat rendah
terdapat antara titik B2250 s/d B3250 mencapai
nilai minimum –796nT, sedangkan di bagian
tengah dan tenggara mencapai nilai maksimum
berturut-turut 464 nT dan 191 nT. Batuan pada
daerah anomali rendah mungkin telah
terdemagnetisasi lebih kuat daripada daerah
dengan anomali tinggi.
II.1 Kerentanan Magnet Batuan
Harga kerentanan magnet tertinggi (Tabel 1)
dimiliki batuan breksi andesit segar, sedangkan
lava lapuk kerentanan magnetnya relatip lebih
rendah. Batuan ubahan dan batuapung
kerentanan magnetnya sangat rendah. Batuan
berkerentanan magnet rendah kemungkinan
karena telah terdemagnetisasi akibat proses
alterasi.
II.2 Profil Anomali Magnet Total (Gambar 2)
1. Lintasan A :
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
2. Lintasan AB :
Profil anomali memperlihatkan nilai antara -558
s/d 207 nT Kenaikan anomali yang tajam terjadi
antara AB1500-AB1750. Anomali magnet
sangat rendah di AB1500 mungkin karena
batuannya terdemagnetisasi lebih kuat daripada
yang dibagian tengah dan tenggara. Indikasi
struktur diperkirakan antara AB2250-AB2500
4. Lintasan BC :
Profil anomali memperlihatkan nilai antara 79
s/d 578. Setengah lintasan kearah baratlaut
beranomali tinggi sedangkan yang kearah
5-1
tenggara beranomali rendah. Batuan dibawah
daerah beranomali rendah diduga telah
terdemagnetisasi relatip lebih kuat dari daerah
yang beranomali tinggi. Indikasi struktur
diperkirakan antara BC1000-BC1250..
5. Lintasan C :
Profil anomali menunjukkan nilai antara –48 s/d
744 nT. Anomali rendah terdapat dibagian
baratlaut mencapai nilai minimum –48 nT
sedangkan anomali tinggi di bagian tengah dan
tenggara mempunyai nilai maksimum berturutturut 744 nT dan 421nT. Harga anomali rendah
disebabkan nilai kerentanan magnet batuan
dibagian baratlaut lebih rendah daripada
kerentanan batuan dibagian tengah dan tenggara.
Indikasi struktur /sesar diperkirakan antara
C2750-C3250 dan C5250-C5500.
6. Lintasan D :
Nilai anomali magnet berkisar antara –387 nT
s/d 510 nT. Anomali rendah hanya terdapat di
ujung bagian baratlaut dan tenggara dengan nilai
hampir sama, sedangkan dibagian lainnya
anomali lebih tinggi dengan disertai beberapa
lonjakan nilai anomali. Hal ini mungkin
disebabkan kerentanan magnet andesit di ujung
baratlaut lebih rendah dari kerentanan magnet
breksi di lokasi antara D4250-D5000 Indikasi
struktur/sesar diperkirakan antara D1250-D1500,
D2250-D2500 dan D3000-D3250.
7. Lintasan E :
Profil anomali magnet memperlihatkan nilai
antara –138 s/d 340 nT. Anomali rendah terdapat
dibagian baratlaut, tengah dan tenggara dengan
disertai anomali tinggi di E1750 dan E3000.
Indikasi struktur diperkirakan disekitar E1500
dan E 3000-E3500.
8. Lintasan H :
Profil anomali magnet menunjukkan nilai
anomali antara -165 s/d 420 nT. Harga anomali
dibagian baratlaut relatip lebih tinggi dari
anomali di bagian tengah dan tenggara. Hal ini
mungkin akibat proses demagnetisasi batuan
dibagian tengah lebih kuat dari yang dibagian
baratlaut sedangkan dibagian tenggara terdapat
batuan tufa dengan kerentanan magnet relatip
lebih rendah. Indikasi struktur diperkirakan
antara H4500-H4750.
Berdasarkan kisaran nilai anomali, maka anomali
magnet
di
daerah
penyelidikan
dapat
diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu anomali
anomali sangat rendah, rendah dan tinggi.
Anomali rendah terdapat di bagian-bagian
timurlaut, timur, barat , baratdaya dan tenggara
sedangkan anomali sangat rendah terdapat di
bagian-bagian utara, tengah, baratdaya dan
selatan. Daerah anomali tinggi terdapat dibagian
utara, tengah, barat dan selatan. Manifestasi air
panas yang terletak di bagian utara, barat,
selatan dan baratlaut terletak pada anomali
rendah , terkecuali mata air panas Jaboi terletak
pada anomali relatip lebih tinggi. Hal ini dapat
terjadi mungkin karena batuan dibawah air panas
Jaboi terdemagnetisasi lebih lemah daripada
batuan pada lokasi mata airpanas yang lain.
Struktur/sesar di daerah penyelidikan yang dapat
diinterpretasikan berdasarkan harga ,kelurusan
dan kerapatan kontur anomali magnet adalah
sebagai berikut :
-struktur/sesar berarah utara-selatan terdapat di
bagian tengah
-struktur/sesar berarah baratlaut –tenggara
terletak di bagian utara , tengah dan selatan
-struktur/sesar
berarah
baratdaya-timurlaut
terdapat di bagian tengah .
III. SIMPULAN
A. Berdasarkan nilai intensitas anomali yang
dipengaruhi
pula
oleh
tingkat
demagnetisasi terhadap batuan, maka
anomali magnet di daerah penyelidikan
terdiri atas 3 golongan :
- Anomali sangat rendah dengan nilai anomali
antara -600s/d -200 nT diinterpretasikan
sebagai batuan terubah kuat dan batuan lapuk
- Anomali rendah dengan nilai anomali
antara > -200 s/d 300 nT diinterpretasikan
sebagai batuan aluvium dan piroklastik
- Anomali tinggi dengan nilai anomali antara
> 300 s/d 750 nT diinterpretasikan sebagai
batuan rhiolit/dasit dan vulkanik segar.
B. Daerah potensial panas bumi diinterpretasikan
terdapat di daerah anomali magnet rendah
yang didukung oleh adanya manifestasimanifestasi air panas di bagian barat, utara
dan selatan serta dikontrol oleh struktur
/sesar di daerah tersebut sebagai hasil
interpretasi geomagnet
DAFTAR PUSTAKA
II.3. Peta Anomali Magnet Total (Gambar 3)
Harga anomali magnet secara keseluruhan
berkisar –600 s/d 750 nT.
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
1.Breiner, S., 1973. Application Manual for
Portable Magnetometers, Geometrics, California
5-2
2. Milsom , J.,1989. Field Geophysics, Open
University Press, John Wiley & Son, New York.
3. Sheriff, R.E., 1982. Encyclopedic Dictionary
of Exploration Geophysics, Society of
Exploration Geophysicist, Tulsa , Oklahoma.
4. Telford, W.M.,Geldart, L.P., Sheriff, R.E.,
Keys, .A, 1990. Applied Geophysics. Cambridge
University Press, London.
5. Tim Kajian Potensi Panas Bumi., 2000.
Penyelidikan Dan Kajian Potensi Panas Bumi
Sabang, P. Weh, Direktorat Vulkanologi.
5. Telford, W.M.,Geldart, L.P., Sheriff, R.E.,
Keys, .A, 1990. Applied Geophysics. Cambridge
University Press, London.
L k
i
Gambar 1. Peta Indeks P. Sabang
650000
SELAT A RO H
I RU BIA
R30
U. Seukundo
Cot Sekundo
R64 R32
D.A
TEL. LHO KR UE NG RAY A
U. Bat ee M eurun rung
NE
Co t Pu nce u
UK
LA
OT
U. L hu t
R28
R34
U. l ouwin g
PETA ANOMALI MAGNET TOTAL
DAERAH PANAS BUMI JABOI
KOTA SABANG, DAERAH ISTIMEWA ACEH
TEL. TEUPIN R IN G
Cot Bat eed on g
TELU K LHO PR IA LOA T
R66
Kroeng R ay a
U
Co t Poti ban g
U. teupin reude p
CotTe upi npa na h
R12
648000
C ot L ab uba n
R10
Co t Bak oe Yoen g
TE L. TIU PIN G APAN G
Cot Alu to
Lm N bi ong
U. Bate e me uti yen
Co t Drie n Klah
Pay a Seu na ra
R68
TEL. TIU PIN ATEU
R74
U. Mu rung
Cot. Gapang
R14
Cot. Pawang
R08
TEL.TIU PIN KRUEN G
R70
APSE
TSE
R58
APPL
U. Gurutong
COT GUA SE MAN TUNG
TPL
R24
646000
R20
R22
Seur ui
R16
RA1
Lh o Ba 'J ump a
R19
Pria Lao t
Cot Ate u
R26
R18
Blan g Tun on g
RA3
RA2
R72
R7 2
0
2000
4000
6000
Cot Leun ga nge n
3 51.3
R06
CO T DAMAR
R60
A2250
RA5
A250 0
RA4
A2750
RK4
A3000
B ALOHA N
A3250
R62
COT A BEU KE E
A350 0
A3750
A4000
AB2
COT M ARAL ON
A4250
R04
RK5
A450 0
AB1
3 65.2
A4750
A500 0
A5250
B1500
B1500
A550 0
A5750 RK3
B2000
B2000
A600 0 RK-2
RK2
B2500
A6250
B250 0
RK1
R02
R2
B3000
A650 0
B300C0ot Leumo Mate
A6750
AB1500
AB1500
COT P ANGKALE
B3500
AB175
0
AB2000
B350 0
AB200 0
A700 0
A7250 R1
AB2500
B4000
AB250 0
B400 0
A750 0
AB3000
C1500
B4500
C 1500
B450 0
F3400
B5000
C2000
B5000
C 200 0
C2500
B5500
C 250 0
B550 0
CGJ2
CE
BC250
23UNO HOT
BC25 0
B575APS
0APS 1
C3000
C 300 0
APJ BC50
2 0
B6000
B600 0
D 100 0
BC750
BC1
D1250
APBA
BC70 0
B625 0
C3500
B6500
C 350 0
BC90
0
D 150 0
B650 0
BC1250
BC2
D1750
BC3
B675 0
S1 9
S UK A J A Y A
E1000
C4000
E100 0
D 200 0
C 400 0
D2250
BC1750
C 425
0 RC2
C4500
E1500
E150 0
APJ
1
D 250 0
C
460
0
CGJ1
D2750
C 475 0
BC2250
C5000
C 490
0
E2000
C 5000
E200 0
BC4
D 300 0
D3250
C 525 0
C5500
ADJA
E2500
C 5500
E2500
D 350 0
APPJ
D3750
C 575 0
E3000
C6000
E3000
C 600 0
D 400 0
D4250
C 625 0
C6500
R54
C 650 0
D 450 0
E350 0
R54
R56E3500
D4750
D5250
E4000
E400 0
D 500 0
D 550 0
D5750
COT SIM EUREUGUN
A200 0
Kr.
P.
W
E
han
Balo
DATUM HORIZONTAL ID 74 / WGS 84
PROYEKSI UTM ZONA 46 N
H
SUK A K ARY A
Blang G arut
ALU E PR UMPIN G
644000
G. Sarongkeri s
Cot Kulam
Keterangan
- 600 s.d -200 nT
> - 200 s.d -300 nT
Bate e Sho k
Kr. Ceunono
Cot Pal an a
U. Pi
Cot Ken al di
t
Baratlaut
m
250
150
50
A 4250
A 3750
A 3250
A 2750
A 2250
A 5250
A 4750
642000
A 5750
A 6250
A 6750
U. C euhumk ameng
A 7250
Cot Ba tee Page u
Sa
na i
REG
1250
1500
1 750
2000
2250
2500
2750
3000
3250
3500
3750
4000
4250
4500
4750
5 000
5250
R50
640000
5500
ham
1000
Ceu
750
D 6000
G 250 0
H1250
H 1500
H1750
H 200
0
H2250
H 250
0 R52
H2750
H 300
0
H3250
H 350
0
R48
H3750
R46
H 400
0
H4250
H 450
0
H4750
R44
H 100 0
A.
500
R5 3
A.
U. Teu pin ano e
250
A 6000
Titik amat geomagnet
Paya Semis i
au
A. Bang
nT
300
200
100
0
-100 0
-200
-300
-400
-500
-600
> 300 s.d 750 nT
Pa ya Kari ng
Tenggara
R36
R3 6
Cot Da Int an
Mata air panas
Gas
Be ura wa n
C OT LAMPA SE
Mata air dingin
U. Bat ee Me uo n
R C2
R37
Keu ne uka i
U. Ceuhum
R C1
Meureulo
TPJ
R42
U.Teup n
i Rudeu b
250
500
750
1000
1250
425
325
225
125
25
-75 0
-175
-275
-375
-475
-575
-675
-775
B 3250
B 4250
B 2750
B 4750
B 2250
B 1750
B 5250
250
500
750
1000
1250
1500
1 750
2000
2250
2500
2750
3000
3250
3500
3750
752000
754000
756000
758000
Jalan
760000
1500
B 3750
450
350
250
150
50
R40
U M uduru
638000
750000
125
25
-75 0
-175
-275
-375
-475
-575
Sungai
R41
C OT MAT ALE
AB 1500
350
AB 1750
250
AB 2000
AB 2250
A B 2500
A B 2750
A B 3000
150
Kontur topografi
R38
H5250
100
H 5500
H5750
H 600 0
H 5000
APKE
B 5750
4000
4250
B 6250
4500
4750
B 6750
5000
Gambar 3. Peta anomali magnet total
daerah panas bumi Jaboi, Sabang
5250
BC 250
BC 500BC 750
BC 1000
BC 1250
BC 1500
BC 1750BC 2000
BC 2500
BC 2250
150
50
500
400
300
200
100
0
350
250
150
50
C 2750
C 1750
250
500
750
1000
1250
1500
1750
2000
2250
C 4250
C 3750
C 3250
C 2250
C 5250
C 4 750
C 5750
C 6250
700
600
500
400
300
200
100
0
0
250
250
E 1000
300
200
100
150
50
350
250
150
50
-50
0
-150
750
1000
1250
1500
1750
2000
2250
2500
2750
3000
3250
3 500
3750
4000
4250
4500
4750
5000
D 4 750
D 1750
425
325
225
125
25
-75 0
-175
-275
-375
275
175
75
-25
-125 0
500
D 1250
300
200
100
500
750
D 2250
1000
1250
D 2750
1500
1750
2000
2250
D 5250
D 3750
D 3250
2500
2750
D 5750
D 4250
3000
3250
3500
3750
4 000
4250
4500
4750
5000
E 1500
E 2 000
E 2500
250
500
250
750
1000
500
750
1250
1500
H 2250
H 1750
H 1250
1000
1250
E 3000
1750
2000
H 2750
1500
1750
2250
2500
H 3250
2000
E 4000
E 3500
2250
2750
3000
2500
2750
H 4750
H 4250
H 3750
H 5250
H 5750
3000
3250
3500
3750
4000
4250
4500
4750
5000
Gambar 2. Profil lin A,AB,B,BC,C,D,E,H
Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan Subdit Panas Bumi 2005
5-3