Gemala C P TINGKAT KEPUASAN PESERTA JKN TAHUN 2015 Final

TINGKAT KEPUASAN
PESERTA JKN TAHUN
2015
Gemala Chairunnisa Puteri
Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan
Kesehatan Universitas Indonesia
3rd INDONESIAN HEALTH ECONOMIC ASSOCIATION
(InaHEA) CONGRESS
28 – 30 Juli 2016, Hotel Alana, Yogyakarta
1

2

TUJUAN
Mengetahui tingkat
kepuasan peserta JKN
tahun 2015

Sub finding dari studi yang berjudul “Gambaran
Persepsi Masyarakat Terhadap Harga Rokok dan JKN”
oleh Tim Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan

Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.

3

METODE

4

HASIL
Dari 56,50%
peserta JKN,
23,36%
kelompok PBI
dan 76,64%
kelompok Non
PBI.
56,50% peserta JKN.

HASIL


56,50% peserta JKN.

5

6

HASIL
Dari kelompok
PBI, 48,15%
menyatakan
puas; Dari
kelompok Non
PBI, 48,68%
menyatakan
puas.

7

HASIL

Dari kelompok
PBI,37,04%
menyatakan
puas; Dari
kelompok Non
PBI, 31,58%
menyatakan
puas.

8

HASIL
Dari kelompok
PBI, 48,15%
menyatakan
puas; Dari
kelompok Non
PBI, 53,95%
menyatakan
puas.


9

HASIL
Dari kelompok
PBI, 40,74%
menyatakan
puas; Dari
kelompok Non
PBI, 44,74%
menyatakan
puas.

10

HASIL

Pengetahuan
Masyarakat
“Saya hanya sedikit kesal dengan pelayanan yang

“Masalah
“Perlu ada
terkesan diskriminatif kepada anggota jamiman
kesehatan..., jika sosialisasi
kesehatan seperti BPJS dengan jaminan kesehatan
ingin sehat...,
tentang BPJS
swasta lainnya. Kadang Saya merasa pelayanan yang sebaiknya nggak Kesehatan.”
diberikan tidak cukup tulus, padahal kami membayar usah
 
rutin iuran jaminan tersebut dari pemotongan gaji
menggunakan
“Sosialisasi BPJS
setiap bulan.”
JKN/BPJS soalnya masih kurang.”
 
dokter RS lebih
 
“Pemerintah harus bertindak tegas dalam
mendulukan yg

“Kurangnya
mengontrol dan mengawasi pelaksanaannya,
bayar cash saat
sosialisasi
pasalnya masih banyak RS/Klinik/Puskesmas yang
berobat...”
tentang
melayani pengguna JKN/BPJS Kesehatan tidak ikhlas
 
pemakaian kartu
dalam memberikan pelayanan.”
“Kalau dirujuk ke BPJS membuat
 
RS jangan dioper- masyarakat
“Harusnya pelayanan untuk pasien BPJS disamakan
oper, membuat
pusing.”
dengan pasien yang memakai uang pribadi untuk
rumit.”
 

pelayanannya, pasien BPJS harusnya dilayani sama
 
baik dan ramahnya dengan pasien dengan uang
“Rujukan
pribadi.”
dipermudah,
 
kalau bisa
“Masih ada kecurangan dari pihak RS dengan
diberikan rujukan
menaikkan level pasien ketika dirawat dengan alasan ke RS yang dekat
kamar penuh sehingga membuat pasien tetap harus dengan rumah
membayar.”
dan terjangkau.”
Pelayanan Kesehatan

Akses

Sistem/ Prosedur
“Untuk pembayaran BPJS harusnya

ada loket khusus agar masyarakat
peserta BPJS yang awam tidak
perlu bingung ketika hendak
membayar.”
 
“Jangan dipersulit untuk urus BPJS,
birokrasi dipermudah.”
 
“Jika peserta terlambat membayar
iuran bulanan, peserta didenda,
tetapi kenapa jika pihak RS
terlambat menangani pasien tidak
ada punishment.”
 
“BPJS tidak mendukung orang yang
bekerja karena hanya berlaku hari
Senin--Jumat. Kalau seperti itu,
setiap pekerja yang ingin berobat
harus izin kerja sehingga bisa
menurunkan kualitas kerja.”

 
“Jangan langsung blokir status
BPJS jika telat bayar, lebih baik
diberi peringatan dulu.”
 

11

PEMBAHASAN
Hasil dalam studi ini kurang lebih sama dengan studi jajak pendapat
melalui telepon yang diselenggarkan oleh Litbang Kompas pada 22-24
April 2015 mengenai tingkat kepuasan responden peserta BPJS
Kesehatan pada layanan BPJS Kesehatan sebesar 42,90% dan pada
layanan fasilitas kesehatan sebesar 42,59%.

12

PEMBAHASAN
PENGETAHUAN/KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP JKN
Bagaimana tingkat pengetahuan/kesadaran masyarakat terhadap JKN?

 Survei yang dilakukan Sucofindo tahun 2014, pengetahuan/ kesadaran masyarakat
mengenai JKN/BPJS Kesehatan tinggi (95%) tetapi belum sesuai.
NEED DAN WANT
Bagaimana perbedaan Need dan Want dalam JKN?

 Teori.

13

KESIMPULAN




Rata-rata tingkat kepuasan peserta JKN pada semua jenjang
fasilitas kesehatan terhitung kurang dari 50%. PBI yang
menggunakan pelayanan JKN di puskesmas menunjukkan
kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan Non PBI. Sebaliknya, Non
PBI yang menggunakan pelayanan JKN di dokter praktik/ klinik
swasta dan rumah sakit menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi

dibandingkan peserta PBI.
Terlihat adanya perbedaan persepsi antara PBI dan Non PBI
terhadap kualitas pelayanan kesehatan di setiap jenjang fasilitas
kesehatan, sehingga untuk meningkatkan kepuasan peserta sangat
bergantung kepada perspektif masing-masing.

14

SARAN


Upaya untuk meningkatkan awareness/pengetahuan masyarakat
terhadap JKN. Penelitian lebih lanjut untuk menilai kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan JKN dan hubungannya dengan
tingkat pengetahuan masyarakat tersebut.

15

TERIMA KASIH