1438599563 BHIT Press Release 1Q2015

PT MNC INVESTAMA Tbk
(IDX Ticker Code : BHIT)
The Leading Investment Company in Indonesia

Press Release – Jakarta, May 6th, 2015
Pendapatan
konsolidasi
BHIT
meningkat 14,2% menjadi Rp3.203
miliar, EBITDA naik
2,7% menjadi
Rp970 miliar.

BHIT’s consolidated Revenue grew
14.2% to Rp3,203 billion, EBITDA
increased 2.7% to Rp970 billion.

PT MNC Investama Tbk (BHIT) mengumumkan kinerja
keuangan untuk periode tiga bulan pertama yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 (“1Q2015”).


PT MNC Investama Tbk (BHIT) announced its
financial results for the first three months period
ended March 31st 2015 (“1Q2015”).

Kinerja Keuangan

Financial Results

Pendapatan konsolidasi BHIT di 1Q2015 meningkat
14,2% menjadi Rp3.203 miliar dari Rp2.806 miliar pada
1Q2014. Kenaikan pada konsolidasi pendapatan
adalah hasil pencapaian kinerja berkelanjutan masingmasing entitas anak usaha BHIT. Kontributor terbesar
diperoleh BHIT dari pendapatan entitas usaha anak di
sektor Media sebesar 80,8% atau dengan nominal
Rp2.589 miliar, sektor Lembaga keuangan sebesar
10,2% setara Rp327 miliar, dan pendapatan Lainnya
berkontribusi sebesar 9,0% setara Rp287 miliar.

BHIT’s consolidated revenues increased by
14.2% to Rp3,203 billion as of 1Q2015 compared to

Rp2,806 billion as of 1Q2014. Consolidated
Revenue growth was driven by sustainable
performance out of all BHIT’s operating subsidiaries.
BHIT’s largest revenue contributor was still
dominated by our Media which accounted for 80.8%
of consolidated revenue which equals to Rp2,589
billion, Financial institutions contributed 10.2%
which equals to Rp327 billion, and the rest of the
revenues were contributed 9.0% by others which
equals to Rp287 billion.

EBITDA BHIT naik sebesar 2,7% menjadi Rp970 miliar
pada 1Q2015 dari Rp945 miliar pada 1Q2014. EBITDA
marjin BHIT terhitung sebesar 30% di 1Q2015 dari
total pendapatan konsolidasi.

BHIT’s EBITDA increased by 2.7% to Rp970 billion
as of 1Q2015 from Rp945 billion as of 1Q2014.
BHIT’s EBITDA margin was accounted at 30%
1Q2015 out of total consolidated revenue.


Laba bersih: perseroan membukukan rugi bersih
sebesar Rp 208 miliar pada 1Q2015 dari laba bersih
sebesar Rp 385 miliar pada 1Q2014. Penurunan pada
laba bersih ini terutama diakibatkan oleh tingginya
kerugian nilai tukar mata uang asing yang belum
terealisasi dan juga kenaikan biaya bunga pinjaman
pada level entitas induk dan entitas anak pada sektor
media.

Net income: the Company booked a net loss of
Rp208 billion in 1Q2015 from Rp 385billion net
income in 1Q2014. The decrease in net income
was mainly due to higher unrealized foreign
exchange loss and increase in interest costs on
holding level and media subsidiaries.

ENTITAS USAHA ANAK

OPERATING SUBSIDIARIES


PT GLOBAL MEDIACOM TBK. (BMTR)

PT GLOBAL MEDIACOM TBK (BMTR)

Kepemilikan saham 52.84%
Anak usaha terdaftar BMTR : MNCN, MSKY & MIH

Share ownership 52.84%
BMTR’s Listed Subsidiaries : MNCN, MSKY & MIH

Total Pendapatan Konsolidasi meningkat sebesar
9% pada 1Q2015 menjadi Rp2.657 miliar dari Rp2.433
miliar pada 1Q 2014. Pendapatan iklan dan konten
mengalami penurunan sebesar 0,4% menjadi Rp1.453
miliar dari Rp1.459 miliar tahun sebelumnya.
Pendapatan pada media berbasis pelanggan

Total consolidated revenue increased by 9% for
1Q2015 to Rp2,657 billion from Rp2,433 billion

1Q2014. The advertising and content revenue
decreased by 0.4% to Rp1,453 billion from Rp1,459
billion last year. Subscriber based media’s revenue
grew by 7% YoY to Rp827 billion from Rp775 billion;
1

bertumbuh sebanyak 7% YoY menjadi Rp827 miliar
dari Rp775 miliar sementara pendapatan online based
media/games bertumbuh sebanyak 182% YoY menjadi
Rp310 miliar dari Rp110 miliar tahun lalu.

whereas online based media/games revenue grew
by 182% YoY to Rp310 billion from Rp110 billion
last year.

Kontribusi terbesar pada pendapatan perseroan adalah
iklan dan konten dengan kontribusi 55% dari total
pendapatan konsolidasi.

The Company’s largest contributor to consolidated

revenue was advertising and content, which
accounted for 55% of consolidated revenue.

EBITDA: Pada 1Q2015 EBITDA inti mengalami
kenaikan sebesar 3% menjadi Rp871 miliar dari Rp847
miliar peningkatan EBITDA inti terutama diakibatkan
oleh pendapatan yang lebih tinggi. Marjin EBITDA inti
menurun sedikit sebesar 200bps ke 33% dari 35%
pada tahun lalu. Penurunan ini diakibatkan oleh
peningkatan biaya operasional akibat penambahan
tenaga kerja professional dan peningkatan gaji
karyawan.

EBITDA: 1Q2015 core EBITDA increased by 3% to
Rp871 billion from Rp847 billion, this increased was
mainly driven by higher revenue. Core EBITDA
margin slightly decreased by 200bps to 33% from
35% last year. The decrease can be attributed to the
increase in operational expenses such as salary
expenses and professional fees.


Laba Bersih: Perseroan membukukan laba bersih
sebanyak Rp90 miliar untuk 1Q2015, dari sebelumnya
Rp304 miliar YoY. Penurunan pada laba bersih ini
terutama diakibatkan oleh tingginya kerugian nilai tukar
mata uang asing dan juga kenaikan biaya bunga
pinjaman.

Net Income: The Company booked a net income of
Rp90 billion for 1Q2015, from Rp304 billion YoY.
The decrease in net income was mainly due to
higher unrealized foreign exchange loss and
increase in interest costs.

TV FTA MNCN memimpin industri
Sejak awal tahun 2015, MNCN secara konsisten telah
memimpin pasar dengan rata-rata pangsa pemirsa all
time (all demography) sebesar 34.0% sementara
pangsa pemirsa prime time meningkat ke 33.1% dari
30.0% di 1Q2014. RCTI tetap unggul di peringkat

nomor 1, dengan program unggulan “7 Manusia
Harimau”, “Preman Pensiun” dan “Tukang Bubur Naik
Haji” dan “X-Factor Indonesia”. MNCTV dengan
program animasi unggulan “Adit & Sopo Jarwo”, “Boboi
Boy”, dan “Upin Ipin”. GlobalTV dengan Hollywood box
office film dan juga siaran kartun dari Nickelodeon.

MNCN FTA TV is leading the industry
Since the beginning of 2015, MNCN has
consistently led the market with total average alltime all demographic audience share of 34.0%,
while prime time audience share increased to 33.1%
compared to 30.0% 1Q2014. RCTI has held the
number one spot, with drama series programs such
as “7 Manusia Harimau”, “Preman Pensiun”,
“Tukang Bubur Naik Haji” and “X-Factor Indonesia”.
MNCTV has aired high quality animation programs
such as “Adit & Sopo Jarwo”, “Boboi Boy” and “Upin
Ipin”. GlobalTV has broadcasted Hollywood leading
box office films and Nickelodeon’s kids cartoons.


RCTI juga merupakan stasiun TV yang paling
menguntungkan di Indonesia. Dalam hal EBITDA,
RCTI menghasilkan Rp360 miliar pada 1Q2015. RCTI
juga mengungguli tingkat industri media dengan marjin
EBITDA sebesar 49%.

Also, RCTI was by far the most profitable TV station.
The station generated Rp360 billion in EBITDA in
1Q2015. It also has the industry’s highest EBITDA
margin of 49%.

Pada 2Q2015, MNCN akan meluncurkan beberapa
drama komedi baru. “Tukang Ojek Pengkolan” yang
mulai ditayangkan pada 27 April lalu dan mendapatkan
TVR 3,0 dan audience share 14,8%. “Preman Pensiun
2” produksi MNC Pictures akan segera tayang di bulan
Mei 2015. Menyambut kemeriahan bulan Ramadhan
MNCN telah mempersiapkan program-program religi
yang berkualitas seperti “Kultum”, “Ngaji Pagi”, “Hafiz”


In 2Q2015, MNCN will be launching several new
sitcoms. “Tukang Ojek Pengkolan” which premiered
on 27 April booked TVR of 3.0 and audience share
of 14.8%. “Preman Pensiun 2” by MNC Pictures will
air in May 2015. Welcoming the Ramadhan
festivities, MNCN will broadcast a line up of high
quality religious programs such as “Kultum”, “Ngaji
Pagi”, the award winning talent search program
2

program pencarian bakat yang populer dan “Syiar
Akbar Ramadhan”, MNCN juga akan menayangkan
dua program drama religi baru untuk bulan Ramadhan.

“Hafiz” and “Syiar Akbar Ramadhan”. MNCN will
also release two new religious drama series for
Ramadhan.

Peluncuran iNewsTV
Pada 6 April 2015, MNCN telah meluncurkan iNewsTV

(sebelumnya SINDOTV). iNewsTV merupakan televisi
berita 24 jam yang terbesar di Indonesia dengan
cakupan jaringan iNewsTV mencapai 80-85% dari
Indonesia. Pada bulan April ini, iNewsTV diharapkan
untuk memperoleh pendapatan sebesar Rp19 miliar.

iNewsTV launches
On April 6th 2015, MNCN launched iNewsTV
(previously SINDOTV). iNewsTV is the largest 24hour television news network in Indonesia, with
network coverage of 80-85% nationwide. For the
month of April, iNewsTV is expected to generate
Rp19 billion in revenue.

Peluang bisnis baru dengan JCDecaux
Pada 23 Maret 2015, MNCN menandatangani
perjanjian kerjasama dengan JCDecaux untuk
berfokus pada media iklan OOH di Indonesia.
JCDecaux, perusahaan iklan luar ruang nomor satu di
dunia, mengembangkan bisnis dalam bidang furniture
jalan, iklan transportasi dan platform iklan berskala
besar. Perseroan percaya kerjasama ini akan
membawa peluang-peluang baru yang menarik di
industri periklanan bagi Grup Perseroan. Perseroan
saat ini dalam tahap negosiasi dengan pemerintah
Kota Jakarta untuk 200.000 spot iklan di Jakarta dan
sekitarnya.

New business opportunities with JCDecaux
On March 23rd 2015, MNCN signed a JV
partnership with JCDecaux to focus on OOH
advertising in Indonesia. JCDecaux is the number
one outdoor advertising company in the world that
developed activities in street furniture, advertising
on public transportation and large format advertising
platforms. The Company believes the JV
partnership will bring new and exciting advertising
opportunities for the Group. Currently, The
Company is in negotiation with the Jakarta Local
Government for the approval 200,000 prime
advertising spots in Greater Jakarta.

Jumlah Pelanggan, ARPU dan Churn Rate
Total pelanggan MSKY di bulan Maret 2015 mencapai
2,53 juta peningkatan YoY sebesar 5,1% dari 1Q2014
yang sebesar 2,41 juta. Pertumbuhan yang moderat
dalam penambahan jumlah pelanggan dikarenakan
lemahnya belanja konsumen. Perseroan juga dalam
tahap evaluasi pelanggan yang tidak membayar.
Tingkat churn rate rata-rata sebesar 1,7% per 1Q2015.
ARPU Perseroan tercatat pada Rp101.174 untuk
1Q2015.

Subscriber numbers, ARPU and churn rate
MSKY’s total subscribers as of March 2015 reached
2.53 million; representing a 5.1% YoY increase from
last year’s 2.41 million. The soft growth in
subscribers net add is due to weak consumer
spending across all industries. In addition, the
Company continues to clean up the non-paying
subscribers. Churn rate was recorded at 1.7% for
1Q2015. The Company’s ARPU was recorded at
Rp101,174 for 1Q2015.

Pada 1Q2015, MSKY telah menambah portofolio
saluran dengan meluncurkan 3 saluran baru yaitu Fight
Sports, Food Network dan ISM. Fight Sports adalah
saluran khusus yang menayangkan acara seni bela diri
dari seluruh dunia; Food Network melengkapi portofolio
saluran gaya hidup MSKY dengan tayangan eksplorasi
seni kuliner dunia, dan ISM merupakan saluran khusus
untuk penggemar sepakbola Indonesia. Platform TVberlangganan MSKY saat ini menayangkan 144
saluran dengan 36 saluran eksklusif. Perseroan masih
akan menambah 3-5 saluran baru lagi di tahun ini.
MSKY akan memaksimalkan kapasitas satelit yang
dimiliki dan akan merampungkan migrasi MPEG-2 ke
MPEG-4 di akhir tahun 2015.

During 1Q2015, MSKY expanded its channel
portfolio with three new channels: Fight Sports,
Food Network and ISL. Fight Sports channel is a
dedicated channel for the broadcast of major martial
arts fighting events around the world. Food Network
is a new addition to MSKY’s lifestyle channel
portfolio that explores culinary arts around the world.
ISM is a dedicated channel for the Indonesian
Soccer League’s avid fans. MSKY now airs 144
channels with 36 exclusive channels. The Company
aims to add 3-5 more channels this year. MSKY is
maximizing its satellite capacity and plans to
complete its MPEG-2 to MPEG-4 migration by the
end of 2015.

MSKY memperoleh penghargaan Gold Indonesian
Wow Brand dalam kategori TV-berlangganan pada

In March, MSKY received the Gold Indonesian Wow
Brand award in the pay-TV category from
3

bulan Maret lalu dari MarkPlusInsight. MSKY berharap
untuk dapat mempertahankan kinerja ini sebagai bukti
komitmen Perseroan dalam memberikan layanan yang
terbaik di kelasnya.

MarkPlusInsight. MSKY aims to maintain its
performance and continue delivering the best in
class service.

Peluncuran Play Media fiber broadband
Play Media, penyedia layanan internet tercepat di
Indonesia, telah tersedia di Surabaya mulai bulan
Februari 2015. MNC Play Media sekarang telah hadir
di empat kota yaitu Jakarta, Semarang, Bandung dan
Surabaya. Target Perseroan selanjutnya adalah
Bodetabek, Malang, dan Medan. Perseroan akan
menjangkau 11 kota besar dan 600,000 home pass
pada akhir tahun 2015.

Play Media fiber broadband rolls out
Play Media, the fastest Internet service provider in
Indonesia, is now available in Surabaya as of
February 2015. MNC Play Media now has a
presence in four cities; Jakarta, Semarang and
Bandung and Surabaya. The Company’s next
targets are Greater Jakarta (Bogor, Tangerang,
Bekasi dan Depok) Malang and Medan. MNC Play
Media aims to reach 11 major cities and 600,000
home pass by the end of 2015.

Kinerja yang luar biasa untuk mobile games
Grup Perseroan baru-baru ini meluncurkan Boonie
Bears 2 (BB2) di bulan Februari 2015 dan menerima
respon yang sangat positif. Boonie Bears (versi BB1
maupun BB2) telah mendapatkan lebih dari 220 juta
download sejak peluncurannya di bulan Januari 2014,
Armoured Heroes juga menarik lebih dari 65 juta
download sejak 4Q2014.

Exceptional performances in mobile games
The Group launched its second version of Boonie
Bears (BB2) in February 2015, which drew a
positive response. Boonie Bears (both versions –
BB1 and BB2) has now been downloaded more
than 220 million times since January 2014.
Armoured Heroes has attracted more than 65 million
downloads since 4Q2014.

Pendapatan media online/games tumbuh lebih dari
182% YoY menjadi Rp310 miliar dari Rp110 miliar
pada 1Q2014.

The Group’s revenue from online-based media and
games grew by 182% YoY to Rp310 billion from
Rp110 billion on 1Q2014.

PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP)

PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)

Kepemilikan saham 74.70%
Anak usaha terdaftar BCAP : BABP

Share ownership 74.70%
BCAP’s Listed Subsidiary : BABP

Pendapatan bertumbuh sebesar 43% menjadi sekitar
Rp337,7 miliar dari Rp236,8 miliar per 1Q2014.
Sekitar 30% dari pendapatan konsolidasi dihasilkan
oleh MNC Finance, 25% dari MNC Bank dan 17% dari
MNC Life Insurance, 13% dari MNC Securities, 8% dari
MNC Insurance, 4% dari MNC Asset Management, 2%
dari MNC Leasing sementara MNC Kapital Indonesia
sebagai perusahaan holding memberikan kontribusi
sebesar 1% terhadap pendapatan konsolidasi.

Revenues grew by 43% to about Rp337.7 billion
from Rp236.8 billion as of 1Q2014. Approximately
30% of consolidated revenues were generated from
MNC Finance, 25% from MNC Bank and 17% from
MNC Life Insurance, 13% from MNC Securities, 8%
from MNC Insurance, 4% from MNC Asset
Management, 2% from MNC Leasing while MNC
Kapital Indonesia as the Holding Company
contributed 1% to consolidated revenues.

EBITDA per 1Q2015 naik sebesar 30% menjadi sekitar
Rp97,7 miliar dari Rp75,2 miliar per 1Q2014.

EBITDA as of 1Q2015 increased by 30% to
approximately Rp97.7 billion from Rp75.2 billion as
of 1Q2014.

EBITDA margin per 1Q2015 adalah sebesar 28,9%

EBITDA margin as of 1Q2015 was 28.9%

MNC Finance
Per 1Q2015, pendapatan MNC Finance tumbuh
sebesar 8,8% menjadi Rp107,6 miliar dari Rp98,9
miliar per 1Q2014.

MNC Finance
As of 1Q2015, MNC Finance’s revenues grew by
8.8% to Rp107.6 billion from Rp98.9 billion as of
1Q2014.

4

Pendapatan dari pembiayaan untuk consumer
memberikan kontribusi sebesar 65% terhadap jumlah
pendapatan MNC Finance. Sementara pendapatan
pembiayaan & sewa operasi memberikan kontribusi
sebesar 9%, dari anjak piutang sebesar 1% dan lainlain sebesar 25%.

Revenues from consumer financing contributed 65%
to MNC Finance’s total revenues.
While
contributions from financing & operating lease was
9%, factoring at 1% and others at 25%.

Per 1Q2015, laba bersih meningkat sebesar 112,1%
menjadi Rp9,7 miliar dari Rp4,6 miliar per 1Q2014.

As of 1Q2015, net income grew by 112.1% to Rp9.7
billion from Rp4.6 billion as of 1Q2014.

MNC Life
Per 1Q2015, pendapatan premi bersih MNC Life
bertumbuh sebesar 10,8% menjadi Rp50,9 miliar dari
Rp45,9 miliar per 1Q2014. Selanjutnya, laba bersih
bertumbuh sebesar 212,5% menjadi Rp2,7 miliar dari
Rp866 juta.

MNC Life
As of 1Q2015, MNC Life’s net premium income
grew by 10.8% to Rp50.9 billion from Rp45.9 billion
as of 1Q2014. Furthermore, net income grew by
212.5% to Rp2.7 billion from Rp866 million.

Per 1Q2015, premi bruto adalah sebesar Rp62,2 miliar
dengan 2.8 juta pemilik polis.

As of 1Q2015, gross written premium was Rp62.2
billion derived from 2.8 million participants.

Selama 1Q2015, MNC Life membuka 3 kantor cabang
baru sehingga meningkatkan kehadirannya di 22 kota
besar dengan 25 kantor pemasaran. Seiring dengan
penambahan kantor cabang baru, MNC Life telah
meningkatkan jumlah agen pemasaran menjadi 8.896
per 1Q2015 dari 8.339 per 31 Desember 2014 (jumlah
agen pemasaran per 1Q2014 adalah 6.256 yang
merupakan pertumbuhan sebesar 42% dibandingkan
1Q2015).

During 1Q2015, MNC Life opened 3 additional
branch offices thereby increasing the presence in 22
major cities with 25 sales offices. Along with
additional offices, MNC Life has also increased the
number of sales agent to 8,896 as of 1Q2015 from
8,339 as of 31st December 2014 (6,256 sales agents
as of 1Q2014, 42% growth y-o-y).

MNC Insurance
Laba bersih MNC Insurance per 1Q2015 bertumbuh
sebesar 66,1% menjadi Rp4,1 miliar dari Rp2,5 miliar
per 1Q2014 walaupun pendapatan premi bersih turun
menjadi Rp22,9 miliar dari Rp29,3 miliar per 1Q2014.
Marjin EBITDA meningkat menjadi 11,6% dari 8,3%
per 1Q2014. Premi bruto bertumbuh sebesar 55,1%
menjadi Rp79,6 miliar per 1Q2015 dari Rp51,3 miliar
per 1Q2014.

MNC Insurance
MNC Insurance’s net income grew by 66.1% to
Rp4.1 billion as of 1Q2015 from Rp2.5 billion as of
1Q2014 despite the fall in net premium income to
Rp22.9 billion from Rp29.3 billion as of 1Q2014.
EBITDA margin improved to 11.6% from 8.3% as of
1Q2014. Gross written premium grew by 55.1% to
Rp79.6 billion as of 1Q2015 from Rp51.3 billion as
of 1Q2014.

MNC Securities
Pendapatan MNC Securities bertumbuh sebesar 125%
menjadi Rp46 miliar per 1Q2015 dari Rp20,4 miliar per
1Q2014. Sekitar 30% pendapatan MNC Securities
berasal dari komisi perantara pedagang efek dan
sebesar 51% dari kenaikan dari perdagangan efek.

MNC Securities
MNC Securities’ revenues grew by 125% to Rp46
billion from Rp20.4 billion as of 1Q2014.
Approximately 30% of MNC Securities’ revenues
were derived from the brokerage commissions and
51% was generated from portfolio investments.

Pendapatan dari komisi perantara pedagang efek
bertumbuh sebesar 58% menjadi Rp13,6 miliar dari
Rp8,6 miliar per 1Q2014. Rata-rata perdagangan
dalam sebulan selama Maret 2015 adalah sekitar
Rp238 miliar sementara di Maret 2014 adalah sebesar
Rp117 miliar.

Revenues from the brokerage commissions grew by
58% to Rp13.6 billion from Rp8.6 billion as of
1Q2014. Average trading value during the month of
March 2015 was about Rp238 billion while during
March 2014 was Rp117 billion.

5

Sementara pendapatan dari kenaikan dari
perdagangan efek bertumbuh sebesar 254% menjadi
Rp23,6 miliar dari Rp6,7 miliar per 1Q2014.

While revenues from gain on portfolio investments
grew by 254% to Rp23.6 billion from Rp6.7 billion as
of 1Q2014.

Sementara, divisi Investment Banking (IB)
membukukan pendapatan yang lebih tinggi dengan di
terimanya pendapatan setelah MNC Securities
menyelesaikan mandat sebagai penjamin emisi
terhadap seluruh penerbitan Medium Term Notes
(MTN) of PTPN II sebesar Rp100 miliar. Di 2015, divisi
IB sedang dalam proses untuk menyelesaikan 8
mandat.

Moreover, Investment Banking (IB) division posted
higher revenues through fees from the completion
on the issuance of Medium Term Notes (MTN) of
PTPN II with total issuance value of Rp100 billion
and entirely underwritten by MNC Securities. The
IB division has 8 projects in the pipeline in 2015.

MNC Asset Management
MNC Asset Management membukukan penurunan
pendapatan sebesar 26% menjadi Rp13,3 miliar dari
Rp18 miliar per 1Q2014. Penurunan pendapatan
adalah karena pencairan reksadana oleh nasabah
untuk merealisasikan keuntungan.

MNC Asset Management
MNC Asset Management posted a fall in revenue of
26% to Rp13.3 billion from Rp18 billion as of
1Q2014. The decrease in revenue was due to
redemptions to realize returns on invested mutual
funds.

MNC Leasing
MNC Leasing di akuisisi pada tanggal 4 Desember
2014 dan memiliki aset dikelola sebesar Rp94,3 milar
per 1Q2015.
Per 1Q2015, MNC Leasing
membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 26%
sehingga menjadi Rp5,7 miliar dibandingkan Rp4,5
miliar per 1Q2014 dan laba bersih bertumbuh sebesar
1.296% sehingga menjadi Rp1,2 miliar dari rugi bersih
Rp 101 juta.

MNC Leasing
MNC Leasing was acquired on 4th December 2014
with assets managed of Rp94.3 billion as of
1Q2015. As of 1Q 2015, MNC Leasing posted
revenue growth of 26% to Rp5.7 billion compared to
Rp4.5 billion as of 1Q2014 and grew net income by
1,296% to Rp1.2 billion from net loss Rp101 million.

MNC Bank
Pendapatan operasional MNC Bank per 1Q2015
bertumbuh sebesar 7,7% menjadi Rp88,5 miliar dari
Rp82,2 miliar per 1Q2014 yang di hasilkan dari
pendapatan bunga bersih yang bertumbuh sebesar
22,2% menjadi Rp72,5 miliar dari Rp59,3 miliar. Laba
bersih bertumbuh sebesar 114% menjadi Rp2,1 miliar
per 1Q2015 dari kerugian sebesar Rp14,6 miliar per
1Q2014.

MNC Bank
MNC Bank’s operating revenues for 1Q2015 grew
by 7.7% to Rp88.5 billion from Rp82.2 billion as of
1Q2014 on the back of Net Interest Income that
grew by 22.2% to Rp72.5 billion from Rp59.3 billion.
Net income grew by 114% to Rp2.1 billion as of
1Q2015 from a loss of Rp14.6 billion as of 1Q2014.

Kenaikan signifikan dari kinerja keuangan di hasilkan
dari hal-hal sebagai berikut: Sebuah unit di dirikan
untuk mengelola pinjaman yang macet sehingga
provisi kerugian untuk pinjaman dan kualitas pinjaman
membaik, bunga yang dibayar terhadap dana pihak
ketiga diturunkan secara bertahap dan hati-hati,
reaktivasi transaksi valuta asing dan pendapatan tetap,
efisiensi terutama pada operasional dan sumber daya
manusia.

Significant improvements in the financial
performance was derived by the following: a task
force was established to manage non-performing
loans thereby improving loan loss provisions due to
improvements in the quality of loans, Interest paid
for third party funds were reduced in a gradual and
careful manners, reactivations of foreign exchange
and fixed income transactions, Efficiencies mainly
from operations and human resources.

6

PT MNC Land Tbk. (KPIG)

PT MNC Land Tbk (KPIG)

Kepemilikan saham 20,28%
Anak usaha terdaftar KPIG : PLIN

Share ownership 20.28%
KPIG’s Listed Subsidiary : PLIN

Perseroan berhasil membukukan pendapatan 1Q2015
sebesar Rp268 miliar atau meningkat sebesar 44%
YoY dibandingkan periode 1Q2014 sebesar Rp186
miliar. Kinerja Perseroan yang menguat ini
dikontribusikan oleh pendapatan dari sektor Perhotelan
sebesar Rp144 miliar. Sektor perhotelan memberikan
kontribusi sebesar 54% terhadap pendapatan.
Kontribusi lainnya berasal dari sektor Perkantoran
sebesar Rp40 miliar atau 15%, Apartemen dan
Properti lainnya sebesar Rp75 miliar atau 28%,
ditambah sektor Jasa Keamanan dan Jasa lainnya
sebesar Rp10 miliar atau 4% terhadap total
pendapatan Perseroan.

The Company recorded total revenue of Rp268
billion as of 1Q2015 or a 44% YoY jump compared
to Rp186 billion as of 1Q2014. The increase in
revenue was mainly driven by performance from the
Hospitality segment that contributed revenue of
Rp144 billion. The Hospitality segment represented
54% of consolidated revenues. The remaining
balance was derived from the Office segment in the
amount of Rp40 billion or 15% of consolidated
revenues, Apartment and other properties
contributed a revenue of Rp75 billion or 28%, and
Security/Other Property Services segment
contributed Rp10 billion or 4% of the Company’s
consolidated revenues.

Perseroan berhasil mencapai EBITDA 1Q2015
sebesar Rp111 miliar, naik 93% YoY. EBITDA margin
Perseroan naik secara signifikan menjadi 41% dari
31% di periode yang sama tahun

EBITDA as of 1Q2015 grew by 93% YoY to
Rp111 billion. EBITDA margin was at 41%, a
significant increase compared to last year’s margin
of 31%.

Perseroan mencatat laba bersih 1Q2015 sebesar
Rp130 miliar atau naik 162% YoY.

The Company booked a net profit of Rp130 billion
for 1Q2015, increased by 162% YoY.

Atas pencapaian tersebut, Hary Tanoesoedibjo, Group
President & CEO BHIT menjelaskan: “Lingkungan
ekonomi dan sentimen pasar yang kurang baik telah
menimbulkan tantangan baru bagi industri media, dan
MNC juga merasakan imbas dari kondisi ini. Setelah
awal yang solid pada bulan Januari, belanja iklan telah
menurun secara signifikan di seluruh industri.
Meskipun demikian, kami berhasil mengungguli industri
dengan pertumbuhan pendapatan YoY yang stabil”

Commenting on the results, Hary Tanoesoedibjo,
Group President & CEO of BHIT cited: “The
economic environment and poor market sentiment
have posed new challenges for the media industry,
and MNC was not immune to the impact of those
forces. After a solid start in January, ad spend has
declined significantly across all industries. Yet we
managed to outperform the media industry with flat
YoY revenue growth.”

“Pada entitas anak di bidang jasa keuangan, laba
bersih tumbuh sebesar 128% berasal dari pendapatan
yang meningkat 43% dan EBITDA tumbuh 30% YoY.
Untuk tahun 2015, kita bisa mengharapkan BCAP
terus membukukan kinerja keuangan yang lebih kuat
melalui pertumbuhan organik dan non-organik.”

“In financial services, net income grew by 128%
stemming from revenues that increased by 43% and
EBITDA that grew by 30%YoY. For 2015, we can
expect BCAP to continue to post stronger financial
performance through organic and non-organic
growths.

“Pada entitas anak di bidang properti, Perseroan
berhasil menyelesaikan kuartal pertama 2015 ini
secara memuaskan, mengikuti keberhasilan tahun
sebelumnya dengan peningkatan pendapatan dan
margin yang kuat. Tahun ini, Perseroan juga
meneruskan pembangunan sejumlah gedung
perkantoran, hotel dan apartemen yang berlokasi di
Jakarta dan Surabaya. Beberapa pembangunan yang

“In property, The Company has completed an
excellent first quarter, building on last year’s
momentum with strong revenue growth and margin
expansion. This year, the Company is continuing
constructions of office buildings, hotel and
apartment that are located in Jakarta and Surabaya.
Moreover, several constructions that are targeted for
completion this year include 3TV Office Buildings &
7

ditargetkan untuk rampung tahun ini diantaranya
Gedung Perkantoran & Studio 3TV Kebon Jeruk dan
MNC News Center yang ditargetkan selesai pada 3Q
2015.

Studios and MNC News Center in 3Q 2015.

“Melangkah kedepan, Perseroan akan fokus meraih

visi jangka panjang sebagai pengembang properti
kelas dunia dengan konsentrasi pada pengembangan
kawasan resor terpadu berskala internasional. Untuk
mewujudkan visi tersebut, Perseroan tahun ini
meneruskan renovasi Lido Golf Course dan proses
desain Lido Golf Country Club House, Luxury Hotel,
Villas dan Theme Park yang akan menjadi icon ‘The
Most Integrated Resort and Entertainment Property
Development’ di Indonesia.”

“Going forward, the Company will concentrate on
achieving its long-term vision to be a world-class
property developer by focussing on establishing an
international standard integrated resort. To realize
this vision, the Company is concentrating on the
renovation of the Lido Golf Course and the master
plan design for the Lido Golf & Country Club House,
Luxury Hotel, Villas and Theme Park which is
destined be the icon of 'The Most Integrated Resort
and Entertainment Property Development’ in
Indonesia.”

“MNC Corporation tetap berfokus untuk menjalankan
bisnis secara efisien dan mengelola keuangan kita
dengan hati-hati. Kami percaya bahwa Perseroan
berada pada posisi yang baik untuk menjaga dan
meningkatkan marjin.

“MNC Corporation remains focus on running its
business efficiently and managing our finances
prudently. As a result, we believe that we are well
positioned to maintain and improve our margins.

Komposisi Pendapatan 1Q2015 / 1Q2015 Revenue composition

*) Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Attributable to owners of the company
8

9

Latar Belakang PT MNC Investama Tbk

Background of PT MNC Investama Tbk

PT MNC Investama Tbk adalah salah satu dari
Perseroan investasi terbesar di Indonesia dengan
berbagai aktivitas usaha yang dikelompokkan
menjadi Media, Jasa Keuangan, properti serta
Investasi. PT Global Mediacom Tbk merupakan
Perseroan induk untuk aktivitas di bidang Media
yang terdiri dari PT Media Nusantara Citra Tbk
(Perseroan media berbasis konten dan iklan yang
terbesar dan yang paling terintegrasi di Indonesia)
dan PT MNC Sky Vision Tbk dan PT MNC Kabel
Mediakom (penyedia jasa media televisi dan
internet berlangganan yang memiliki pangsa pasar
terbesar dengan merek Indovision, Top TV, Oke
Vision
juga
Playmedia).
Jasa
Keuangan
dioperasikan melalui entitas sub induk PT MNC
Kapital Indonesia Tbk dengan entitas anak
Perseroan yang terdiri dari PT MNC Finance
(Perseroan pembiayaan), PT MNC Securities
(Perseroan sekuritas), PT MNC Asset Management
(Perseroan manajer investasi), PT MNC Life
Assurance (Perseroan asuransi jiwa), PT MNC
Asuransi Indonesia (Perseroan asuransi umum),
PT Bank MNC Internasional Tbk dan PT MNC Guna
Usaha Indonesia (leasing Company).
Selain
kedua investasi strategis tersebut di atas, BHIT
juga mempunyai investasi strategis pada PT MNC
Land Tbk, perusahaan properti terkemuka di
Indonesia yang telah berpengalaman lebih dari 20
tahun, berfokus pada proyek seperti hotel hotel
premium, properti Lifestyle and Entertainment,
resort & theme park, gedung perkantoran, high
rise residential dan jasa manajemen properti di
indonesia.

PT MNC Investama Tbk is one of the largest
investment companies in Indonesia with various
business activities ranging from Media, Financial
Services, Property and Investments. PT Global
Mediacom Tbk is the holding company for Media
activities that consists of PT Media Nusantara
Citra Tbk (the largest and most integrated
content and advertising based media company
in Indonesia), and PT MNC Sky Vision Tbk and
PT MNC Kabel Mediakom (the largest
Subscription pay tv and internet based Media
market shares in Indonesia under the brand
name Indovision, Top Tv, Okevision and
Playmedia). Financial services of which are
being operated through subholding PT MNC
Kapital Indonesia Tbk with subsidiaries that
consist of PT MNC Finance (multi-finance
company), PT MNC Securities (a securities
company), PT MNC Asset Management (a fund
management company), PT MNC Life Assurance
(life insurance company), PT MNC Asuransi
Indonesia (general insurance company), PT
Bank MNC Internasional Tbk and PT MNC Guna
Usaha Indonesia (leasing company). BHIT also
has strategic investment on PT MNC Land Tbk, a
leading property company in Indonesia which
has more than 20 years of experience the
industry, with currently focus on projects such
as premium hotels, Lifestyle and Entertainment
City, Resort and theme parks, office buildings,
high rise residential buildings and other property
management services in Indonesia.

For further information, please contact:
Robert Satrya – SVP, Group Head Investor Relations
robert.satrya@mncgroup.com
Investor Relations
Ezra Saleh
ezra.saleh@mncgroup.com
PT MNC Investama Tbk
Investor Relations
MNC Tower 21st Floor
Jl. Kebon Sirih Kav 17-19
Jakarta 10340
Phone
: +6221 392 2949
Fax
: +6221 391 0454
Email
: investor.relations@mnc-corporation.com

www.mnc-corporation.com

10

By accepting this Press Release, you are agreeing to be bound by the restrictions set out below.
Any failure to comply with these restrictions may constitute a violation of applicable securities
laws.
The information and opinions contained in this Press Release have not been independently verified, and no
representation or warranty, expressed or implied, is made as to, and no reliance should be placed on the
fairness, accuracy, completeness or correctness of, the information or opinions contained herein. It is not the
intention to provide, and you may not rely on this Press Release as providing, a complete or comprehensive
analysis of the condition (financial or other), earnings, business affairs, business prospects, properties or results
of operations of the company or its subsidiaries. The information and opinions contained in this Press Release
are provided as at the date of this presentation and are subject to change without notice. Neither the company
(including any of its affiliates, advisors and representatives) nor the underwriters (including any of their
respective affiliates, advisors or representatives) shall have any responsibility or liability whatsoever (in
negligence or otherwise) for the accuracy or completeness of, or any errors or omissions in, any information or
opinions contained herein nor for any loss howsoever arising from any use of this Press Release.
In addition, the information contained in this Press Release contains projections and forward-looking statements
that reflect the company's current views with respect to future events and financial performance. These views
are based on a number of estimates and current assumptions which are subject to business, economic and
competitive uncertainties and contingencies as well as various risks and these may change over time and in
many cases are outside the control of the company and its directors. No assurance can be given that future
events will occur, that projections will be achieved, or that the company's assumptions are correct. Actual results
may differ materially from those forecasted and projected.
This Press Release is not and does not constitute or form part of any offer, invitation or recommendation to
purchase or subscribe for any securities and no part of it shall form the basis of or be relied upon in connection
with any contract, commitment or investment decision in relation thereto.
Dengan menerima Press Release ini, anda dianggap setuju untuk terikat dengan peraturan
sebagaimana dijelaskan di bawah ini. Tidak dipatuhinya aturan-aturan ini dapat dianggap sebagai
pelanggaran terhadap peraturan mengenai efek yang berlaku.
Informasi dan opini yang tercantum dalam Press Release ini tidak diverifikasi secara independen dan tidak ada
satupun yang mewakili atau menjamin, baik dinyatakan secara jelas maupun tersirat, dalam hubungannya
dengan keakuratan, kelengkapan atau dapat diandalkannya dari infomasi yang terdapat disini. Press Release ini
bukan bertujuan untuk menyediakan, dan tidak dapat dianggap sebagai dasar yang menyediakan, analisa yang
lengkap dan menyeluruh dari kondisi (baik keuangan ataupun bukan), pendapatan, peristiwa bisnis, prospek
bisnis, properti ataupun hasil operasional perusahaan dan anak perusahaan. Informasi dan opini yang terdapat
disini diberikan sesuai tanggal yang tertera pada Press Release ini dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa
pemberitahuan sebelumnya. Baik perusahaan (termasuk afiliasi, penasehat dan perwakilan) maupun penjamin
emisi (termasuk afiliasi, penasehat dan perwakilan) tidak memiliki tanggung jawab dan kewajiban (terhadapa
kelalaian atau sebaliknya) atas keakuratan atau kelengkapan, atau kesalahan maupun kelalaian, dari informasi
atau opini yang terdapat disini maupun atas kerugian yang muncul dari penggunaan Press Release ini.
Sebagai tambahan, informasi yang ada dalam materi ini berisi proyeksi dan pernyataan pandangan kedepan
(forward-looking) yang merefleksikan pandangan terkini Perusahaan dengan memperhatikan kejadian-kejadian di
masa yang akan datang dan kinerja keuangan. Pandangan-pandangan ini didasarkan pada angka estimasi dan
asumsi aktual yang menjadi subjek bisnis, ekonomi dan ketidakpastian persaingan dan dapat berubah dari waktu
ke waktu dan dalam kasus-kasus tertentu adalah diluar kontrol dari perusahaan dan direkturnya. Tidak ada
jaminan yang dapat diberikan bahwa kejadian dimasa yang akan datang akan terjadi, atau proyeksi akan dicapai,
atau asumsi Perusahaan adalah benar adanya. Hasil yang sesungguhnya dapat berbeda secara materiil
dibandingkan dengan yang diperkirakan dan diproyeksikan.
Press Release ini bukan merupakan bagian dari penawaran, undangan atau rekomendasi apapun untuk membeli
atau mendaftarkan dari sekuritas manapun dan tidak ada bagian manapun yang merupakan atau berhubungan
dengan kontrak, komitmen atau keputusan investasi dari sekuritas manapun.

11