KOMUNIKASI ORGANISASI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA KOMISARIAT UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

KOMUNIKASI ORGANISASI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM
INDONESIA KOMISARIAT UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

OLEH :
M. SAMSUD DHUKHA

B36212085

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2016

ABSTRAK

M. Samsud Dhukha, 2016. Komunikasi Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia dalam Membentuk Kader Insan Ulul Albab di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kata Kunci : Komunikasi Organisasi, PMII, Insan Ulul Albab.
Komunikasi Organisasi menurut Gold Halber yaitu arus pesan dalam suatu jaringan
yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain (the flow of message within
a network of interdependent relationship). Secara umum, pemaknaan organisasi
adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama. Tujuan bersama tersebut
yang kemudian memotivasi setiap pelaku organisasi untuk mencapainya. Dalam
perkembangannya, setiap organisasi butuh akan adanya proses kaderisasi. Hal ini
disebabkan, setiap organisasi butuh akan adanya regenerasi. Dengan demikian, proses
kaderisasi wajib hukumnya dilaksanakan oleh setiap organisasi. Begitu pula dengan
yang dilaksanakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya. PMII di UIN Sunan Ampel Surabaya telah
melaksanakan proses kaderisasi dalam upaya untuk regenerasi keberlanjutan
organisasi tersebut. Selain hal itu, tujuan organisasi PMII adalah membentuk insan
ulul albab. Proses kaderisasi PMII di UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki tiga
model kaderisasi. Pertama, kaderisasi formal. Dimana didalamnya ada Masa
Penerimaan Anggota Baru (MAPABA), Pelatihan Kader Dasar (PKD). Kedua,
kaderisasi informal, adalah bentuk kaderisasi yang dititik beratkan untuk melibatkan
kader dalam setiap aktifitas organisasi. Ketiga, kaderisasi non formal, berupa

pelatihan- pelatihan dan atau sekolah- sekolah. Dengan melalui ketiga proses
kaderisasi tersebut, PMII di UIN Sunan Ampel Surabaya dapat mencapai sebuah
tujuan organisasi yaitu menjadikan kader sebagai insan ulul albab melalui tiga tahap.
Pertama, dengan materi kaderisasi. Dalam konteks ini, kader ditempa diranah
kognitifnya. Dengan berbagai macam bekal wacana dan pengetahuan yang diberikan,
diharapkan kader menjadi kaya akan wawasan. Kedua, dengan proses kaderisasinya.
Dalam fase ini, proses penempaan ranah afektif sangat tampak. Dengan dalih proses
seleksi alam, kader benar- benar memiliki mental yang tangguh dalam menjalankan
proses kehidupan. Ketiga, program kerja kepengurusan. Dalam fase ini, proses
penempaan ranah psikomotorik sangat berjalan dengan baik. Dimana kader diolah
menjadi seseorang yang profesional dalam bekerja dan bertindak dalam kehidupan
sehari- hari. Di ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik kader benar- benar
diperhatikan dan digarap secara serius. Kerangka konsep insan ulul albab yang
terbagi menjadi 16 sikap yang ada di dalam al- qur’an sudah dapat dilihat dari
indikator keberhasilan melalui proses kaderisasi tersebut. Dan ini dapat dijadikan
contoh bagi organisasi- organisasi secara umum, agar dalam proses pemenuhan
tujuan bersama, harus dilalui dengan berbagai macam tahap yang sistematis,
konperhensif, dan masif. Dengan demikian, setiap organisasi akan dapat mencapai
tujuannya dengan efektif dan efisien.


viii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................
PERSETUJUAN TIM PENGUJI .................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
ABSTRAK .......................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR BAGAN ..........................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................
C. Tujuan Penelitian ....................................................................

D. Manfaat Penelitian ..................................................................
E. Kajian Penelitian Terdahulu ...................................................
F. Definisi Konsep ......................................................................
G. Metode Penelitian ...................................................................
H. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
I. Teknik Analisa Data ...............................................................
J. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................
K. Sistematika Pembahasan .........................................................
BAB II : LANDASAN TEORITIK
A. Komunikasi Organisasi (Organizational Comunication)
1. Pengertian Komunikasi ...................................................
2. Pengertian Organisasi ......................................................
3. Pengertian Komunikasi Organisasi .................................
4. Bentuk pendekatan dalam komunikasi organisasi ..........
a. Pendekatan Struktur dan Fungsi ...............................
b. Pendekatan Human relation .....................................
c. Pendekatan Kultur atau Budaya ...............................
d. Pendekatan Resolusi Konflik ...................................
5. Dimensi-Dimensi dalam Komunikasi Organisasi ...........
a. Komunikasi Internal .................................................

b. Komunikasi Eksternal ...............................................
B. Konsep Ulul Albab
1. Pengertian Insan Ulul Albab ............................................
2. Ciri-ciri Insan Ulul Albab ................................................
BAB III : PEMAPARAN DATA PENELITIAN

i
ii
iii
iv
v
vi
x
xi
xii
1
6
6
6
7

9
11
15
17
18
19

21
22
24
29
29
30
31
33
40
40
41
42
45


ix

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

A.

Gambaran Organisasi PMII .................................................... 55
a. Latar Belakang Pembentukan PMII ................................ 55
b. Organisasi- Organisasi Pendahulu dan Proses Dklarasi .. 56
c. Proses Independensi PMII ............................................... 59
d. Makna Filosofis ............................................................... 60
e. Kondisi Obyektif Organisasi PMII di UIN Sunan
Ampel Surabaya............................................................... 63
B. Komunikasi Organisasi PMII dalam Membentuk Kader
Insan Ulul Albab...................................................................... 71
1. Proses Komunikasi .......................................................... 74
2. Proses Pengkader ............................................................. 78
BAB IV : Analisis Komunikasi Organisasi PMII dalam Membentuk Kader
Insan Ulul Albab di Komisariat UIN Sunan Ampel Surabaya

A. Analisis Proses Komunikasi Organisasi PMII di Komisariat
UIN Sunan Ampel Surabaya………………………………. 104
B
Analisis Komunikasi Organisasi PMII dalam Membentuk Kader
Insan Ulul Albab di Komisariat UIN Sunan Ampel
Surabaya…………………………………………………… 108
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 120
B. Saran ....................................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Kader PMII UIN Sunan Ampel Cabang Surabaya
Table 2.1 Manual Pra Kegiatan Kaderisasi Formal


xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Pengurus Komisariat PMII UIN Sunan Ampel
Surabaya

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat Fenomena yang terjadi pada saat ini, sangat tidak mungkin jika
seseorang tidak melakukan interaksi atau berinteraksi dengan sesama. Bahkan
saling berinteraksi bisa disebut sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan.

Begitu juga solidaritas yang harus tetap terjaga di manapun seseorang berada.
Interaksi sosial adalah kunci kehidupan sosial, karena tanpa adanya interaksi
sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama bertemunya orang-perorangan
secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu
kelompok sosial. Pergaulan hidup yang seperti itu baru akan terjadi jika yang satu
dengan yang lain saling bekerja sama, saling berbicara, dan melakukan pekerjaan
yang akhirnya mencapai suatu tujuan bersama. Maka dapat dikatakan berinteraksi
adalah dasar proses sosial yang menunjuk pada kehidupan yang dinamis. Tanpa
pengetahuan dasar organisasi sukar untuk mengetahui apa yang sesungguhnya
terjadi dalam suatu organisasi, termasuk proses komunikasi yang ada di
dalamnya.1
Komunikasi dalam sebuah organisasi membantu anggota untuk mencapai
tujuan pribadi. Namun komunikasi yang dilakukan juga diarahkan atau bertujuan
untuk mencapai tujuan organisasi. Komunikasi dalam organisasi merupakan hal
sangat dianjurkan dan penting. Bagaimana tidak, organisasi merupakan
1

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta:Bumi aksara, 1989), 17.

1


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

sekelompok orang yang berkumpul dalam satu wadah untuk mendapatkan
tujuan dan hasil yang sama. Oleh karenanya, suatu organisasi harus memahami
perubahan iklim komunikasi yang terjadi di dalamnya. Karena, Setiap individu
dalam kelompok pasti memiliki pemikiran dan keputusan yang berbeda-beda.
Seperti yang terjadi di kalangan remaja bangsa, terutama pada kalangan
terpelajar seperti para mahasiswa-mahasiswa. Cara berpikir mereka pasti
memiliki perbedaan. Oleh karenanya dibutuhkan kesolidaritasan dalam sebuah
organisasi untuk tetap bisa membangun iklim komunikasi yang kondusif.
Memahami kondisi seseorang butuh wawasan yang tidak sedikit. Salah
satunya yaitu mengetahui iklim komunikasi. Iklim komunikasi yang penuh
persaudaraan mendorong para anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka,
rileks, ramah tamah terhadap anggota yang lain.2
Dalam membangun solidaritas, ada banyak hal dasar yang perlu diketahui.
Salah satunya adalah mengetahui iklim komunikasi pada sebuah organisasi. Teori
komunikasi membantu banyak orang memahami suasana komunikasi yang terjadi
di sebuah organisasi tersebut. Ada banyak hal yang dapat membantu seseorang
mengetahui iklim komunikasi. Salah satunya dengan memberikan kepercayaan
terhadap anggota lain. Adanya rasa percaya antar individu secara tidak langsung
menjelaskan bahwa pemikiran mereka tidak terlalu berbeda. Kalaupun ada sedikit
pebedaan pasti bisa terselesaikan. Karena setiap komunikasi yang dilakukan

2

Ibid, 85.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

didasari dengan rasa percaya. Kepecayaan yang tinggi meminimalisir adanya
kesalahfahaman dalam setiap proses komunikasi.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada
peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk
komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang
dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa
yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaanpertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan
suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis
organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan
situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.3
Begitu pula yang terjadi dalam Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus
(ORMEK) bernama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Organisasi
yang memiliki tujuan “Membentuk Kader Insan Ulul Albab” ini juga memiliki
pola dan mekanisme sistem demi mencapai tujuan organisasinya tersebut.
Selain adanya struktur organisasi, PMII juga memiliki sistem kaderisasi
dalam upaya proses regenerasi. Ada tiga pola kaderisasi di PMII yaitu: Kaderisasi
Formal, Kaderisasi InFormal dan Kaderisasi Non Formal. Dalam proses
kaderisasi inilah tercipta pola dan mekanisme komunikasi organisasi. Dengan
demikian, PMII juga akan menerapkan pola komunikasi organisasi baik antara
3

Ibid, 21.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

struktur dengan anggota, anggota dengan anggota maupun struktur dengan
perorangan atau komunitas di luar organisasi (baca: jejaring organisasi).
Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Merupakan wadah
bagi mahasiswa yang ingin berorganisasi di extra kampus. Mahasiswa Islam
Indonesia sebagai salah satu eksponen pembaharu bangsa dan pengemban misi
intelektual berkewajiban dan bertangung jawab mengemban komitmen keislaman
dan keindonesiaan demi meningkatkan harkat dan martabat umat manusia dan
membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan
baik spritual maupun material dalam segala bentuk.
Dari sini sangat jelas bahwa PMII dalam konteks ini berusaha
mewujudkan kader-kadernya menjadi kader Insan Ulul Albab sebagaimana tujuan
dan usaha-usaha yang telah termaktub dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga PMII (AD/ART PMII). Dalam Anggaran Dasar PMII BAB IV
telah dijelaskan; Pasal 4 tentang Tujuan PMII berbunyi “Terbentuknya pribadi
muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu,
cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen
memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia”. 4 Dalam pasal 5 Anggaran
Dasar PMII Tentang Usaha PMII pada ayat (1) dan (2) berbunyi “Menghimpun
dan membina mahasiswa Islam sesuai dengan sifat dan tujuan PMII serta
peraturan perundang-undangan dan paradigma PMII yang berlaku. Melaksanakan

4

Anggaran Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (AD PMII) BAB IV Pasal 4.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

kegiatan-kegiatan dalam berbagai bidang sesuai dengan asas dan tujuan PMII
serta mewujudkan pribadi insan Ulul Albab”.5
Sedangkan citra kader insan Ulul Albab di PMII dijelaskan sebagai sosok
pribadi yang selalu haus akan ilmu, dengan senantiasa berdzikir kepada Allah
SWT, berkesadaran historis primodial atas relasi Tuhan-manusia –alam, berjiwa
optimis transedental sebagai kemampuan untuk mengatasi masalah kehidupan,
berpikir dialektis, bersikap kritis dan bertindak transformatif. 6
Dalam hal ini yang menjadi pembeda antara PMII dan organisasi lain
yakni dalam proses tujuan organisasi. HMI adalah organisasi islam yang berada
dikalangan mahasiswa. Di dalam AD/ART HMI dijelaskan dalam anggaran dasar
hmi pasal 4 tentang tujuan organisasi, berisikan mission hmi: “terbinannya insan
akademis pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggungjawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah swt” disingkat menjadi
kualitas insan cita. Insan akademis, anak hmi harus bersifat ilmiah, kritis, suka
terhadap keilmuaan. Pencipta, itu seperti inovasi untuk kader, pengabdi kader hmi
diharuskan ikhlas dalam proses amal. Bernafaskan islam acuannya terhadap
alquran dan hadis. Tujuan akhir kader bisa menciptakan masyarakat yang adil dan
makmur. sedangkan PMII Dalam Anggaran Dasar PMII BAB IV telah dijelaskan;
Pasal 4 tentang Tujuan PMII berbunyi “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia
yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan

5
6

Ibid. Anggaran Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (AD PMII) BAB IV Pasal 4.
Ibid. Anggaran Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (AD PMII) BAB IV Pasal 4.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan
cita-cita kemerdekaan Indonesia”. 7 Dalam pasal 5 Anggaran Dasar PMII Tentang
Usaha PMII pada ayat (1) dan (2) berbunyi “Menghimpun dan membina
mahasiswa Islam sesuai dengan sifat dan tujuan PMII serta peraturan perundangundangan dan paradigma PMII yang berlaku. Melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam berbagai bidang sesuai dengan asas dan tujuan PMII serta mewujudkan
pribadi insan Ulul Albab”.8 Dari sini sudah sangat jelas bahwasannya dalam
konteks tujuan PMII dan organisasi lain yakni HMI, sudah sangat berbeda. maka
dalam hal ini PMII menjadi satu-satunya organisasi yang bertujuan membentuk
kadernya menjadi insan ulul albab.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang ada di atas, kiranya ada rumusan masalah
sebagaimana berikut: Bagaimana

proses komunikasi organisasi

Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia dalam Membentuk Kader Insan Ulul Albab di UIN
Sunan Ampel Surabaya?
C. Tujuan Penelitian
Dengan adanya beberapa rumusan masalah yang sudah ada di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui proses komunikasi
organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
D. Manfaat Penelitian

7
8

Anggaran Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (AD PMII) BAB IV Pasal 4.
Ibid. Anggaran Dasar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (AD PMII) BAB IV Pasal 4.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

Dari penelitian ini, diharapkan dapat membawa beberapa manfaat yang
kemudian dapat dikembangkan dikemudian hari. Adapun manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk menambah khasanah dalam
pembelajaran mengenai Iklim Komunikasi Organisasi Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia dalam Membentuk Kader Insan Ulul Albab di UIN Sunan
Ampel Surabaya dan memberikan sumbangsih terhadap perkembangan Ilmu
Komunikasi terutama berkaitan dengan Komunikasi Organisasi.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat :
a. Memberikan wacana dan informasi mengenai komunikasi organisasi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan relevansinya dalam upaya
membentuk kader insan ulul albab.
b. Memberikan wacana dan informasi mengenai komunikasi organisasi
pada setiap elemen organisasi agar dapat dengan mudah mencari
referensi terkait dengan pola dan mekanisme system komunikasi
organisasi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara efektif
dan efisien.
E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap
penelitian-penelitian terdahulu. Dari hasil penelusuran penelitian terdahulu,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

diperoleh beberapa masalah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti,
yaitu:
Analisis Komunikasi Organisasi Komunitas Kaskus Regional Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan oleh Yoga Hartanto pada tahun 2012. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi organisasi, arus pesan
komunikasi organisasi dan hambatan dalam komunikasi organisasi. Hasil
penelitiannya adalah menunjukkan bahwa arus pesan komunikasi organisasi
berjalan dengan baik, secara umum proses komunikasi ke bawah yang dilakukan
leader meningkatkan etos kerja sama dengan bawahannya. Komunikasi formal
maupun non formal dilakukan oleh leader memiliki peran yang besar dalam
menciptakan iklim organisasi yang antara bawahan kepada atasan. Perbedaan
dalam penelitian ini dengan yang peneliti lakukan adalah terletak pada
pembahasan, subyek, obyek dan lokasi penelitian.
Pola Komunikasi Organisasi Dalam Lembaga Kemahasiswaan Studi
Kasusnya Di Senat Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Periode 20092010. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola komunikasi
senat mahasiswa universitas UKSW salatiga serta distorsi yang mempengaruhi
komunikasi tersebut. Dan hasil penelitiannya adalah senat mahasiswa UKSW
periode 2009-2010 melakukan komunikasi dengan tiga pola yakni komunikasi
vertical, horizontal, dan diagonal. Dan beberapa factor distorsi yang
mempengaruhi komunikasi adalah sikap dan gaya kepemimpinan, perbedaan
status dan pengaruh emosi. Dan perbedaan dalam penelitian ini dengan yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

peneliti lakukan adalah terletak pada pembahasan, subyek, obyek, dan lokasi
penelitian.
F. Definisi Konsep
1. Komunikasi Organisasi :
komunikasi organisasi terdiri dari presepsi-presepsi atas unsur-unsur
tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini didefinisikan, disepakati,
dikembangkan, dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui interaksi
dengan anggota organisasi lainnya. Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagi
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan individu, dan mempengaruhi
pesan-pesan mengenai organisasi.9
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa komunikasi menunjukkan
korelasi dengan pelaksanaan organisasi secara keseluruhan. Penelitian Fred T.
Allen mengungkapkan bahwa karyawan yang memiliki informasi yang lebih
baik akan menjadi karyawan yang baik pula. Definisi Komunikasi Organisasi
Menurut Para Ahli- Organisasi merupakan suatu kesatuan atau perkumpulan
yang terdiri atas orang-orang/bagian-bagian yang di dalamnya terdapat
aktivitas kerja sama berdasakan pola dan aturan-aturan untuk mencapai tujuan
bersama.
2. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia :

9

R. Wayne pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya ,
1993), 149.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah organisasi ekstra
kampus yang didirikan pada tanggal 17 April 1960 oleh kalangan mahasiswa
Nahdlatul Ulama’. Organisasi ini kini berkembang sangat pesat dan memiliki
struktur mulai dari tingkat pusat sampai pada tingkat fakultas di masingmasing kampus di Indonesia. Struktur tertinggi organisasi ini disebut
Pengurus Besar (PB PMII), ditingkat regional ada Pengurus Koordinator
Cabang (PKC PMII), ditingkat kota atau kabupaten adalah Pengurus Cabang
(PC PMII), ditingkat kampus atau perguruan tinggi adalah Pengurus
Komisariat (PK PMII) dan ditingkat fakultas adalah Pengurus Rayon (PR
PMII).
3. Insan Ulul Albab :
Istilah Ulul Albab dapat ditemukan dalam teks al-Qur’an sebanyak 16
kali dibeberapa tempat dan topik yang berbeda, yaitu dalam QS. Al-baqoroh:
179,197, 269; QS. Ali Imran: 7, 190; al-Maidah: 100; yusuf: 111; al ra’d: 19;
Ibrahim: 52; shad: 29,43; al-zumar: 9, 18, 21; al-mu’min: 54 dan al thalaq:
10.Insan Ulul Albab memiliki 5 ciri antara lain (1) kekokohan akidah, (2)
kedalaman spiritual, (3) komitmen terhadap akhlak yang mulia, (4) keluasan
ilmu, dan (5) kematangan profesional. Kelima ciri tersebut berdasarkan hasil
kajian terhadap istilah "Ulul Albab" yang terdapat dalam 16 ayat Al-Qur'an,
ditemukan adanya 16 karakteristik yang dapat dituangkan dalam 5 ciri utama
yakni: (1) selalu sadar akan kehadiran Tuhan pada dirinya dalam segala situasi
dan kondisi, sambil berusaha mengenali Allah dengan kalbu (zikir) serta

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

mengenali alam semesta dengan akal (pikir), sehingga sampai kepada bukti
yang sangat nyata akan keagungan Allah swt dengan segala ciptaannya, (2)
tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah, serta mampu memisahkan
yang jelek dari yang baik, kemudian dipilih yang baik walaupun harus
sendirian dalam mempertahankan kebaikan itu dan walaupun kejelekan itu
dipertahankan oleh sekian banyak orang, (3) mementingkan kualitas hidup
baik dalam keyakinan, ucapan maupun perbuatan, sabar dan tahan uji
walaupun ditimpa musibah dan diganggu oleh syetan (jin dan manusia), serta
tidak mau membuat onar, keresahan, kerusuhan dan berbuat makar di
masyarakat, (4) bersungguh-sungguh dalam mencari dan menggali ilmu
pengetahuan, dan kritis dalam menerima pendapat, teori atau gagasan dari
mana pun datangnya, serta pandai menimbang-nimbang untuk ditemukan
yang terbaik dan (5) bersedia menyampaikan ilmunya kepada orang lain untuk
memperbaiki masyarakatnya, dan tidak suka duduk berpangku tangan di
laboratorium belaka, serta hanya terbenam dalam buku-buku di perpustakaan,
tetapi justru tampil di hadapan masyarakat, terpanggil hatinya untuk
memecahkan problem yang ada di tengah-tengah masyarakat.
G. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Kualitatif, menurut Bogdan dan
Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mengemukakan metode kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.10Penelitian kualitatif menghasilkan secara khusus kekayaan data
yang rinci tentang banyak jumlah orang yang terbatas dan khusus. Tidak
hanya itu, menyediakan kedalaman dan kerincian melalui pengutipan secara
langsung.11Jadi jenis penelitian yang digunakan peniliti adalah deskriptif
kualitatif.
Pendekatan Penelitian bersifat diskripitif dapat diartikan sebagai
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau
melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaimana adanya.12
b. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat digunakan seperti pensil,
kertas tape recorder dan lain sebagainya namun fungsinya terbatas sebagai
pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian
ini mutlak diperlukan. Maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan
penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada.
c. Obyek Penelitian

10

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung : Remaja Rosdakarya,2002), 3.
Michael Quin Patton, Metode Evaluasi Kualitatif, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006), 5.
12
Hadari Nawawi, H. Murni Martini, Penelitian Terapan ( Yogyakarta : Gajah Mada University
Press,cet . 2, 1966) , 73.
11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

Obyek dalam penelitian ini adalah pengurus dan kader Organisasi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat UIN Sunan Ampel
Surabaya. Adapun alasan dipilih lokasi ini adalah karena letak kantor
secretariat organisasi tersebut yang mudah dijangkau. Selain itu, pengurus dan
kader organisasi tersebut sangat kooperatif dan terbuka.

d. Sumber Data Penelitian
Sumber data adalah subyek darimana data diperoleh.13 Sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata atau pernyataan-pernyataan
yang disampaikan oleh responden,14 dan tingkah laku yang ditujukan oleh
obyek penelitian.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang

yang melakukan penelitian atau

yang bersangkutan dan

memerlukannya. Data primer disebut juga data asli. Dalam penelitian ini
peneliti mendapatkan data primer tentang Iklim Komunikasi Organisasi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dalam membentuk Kader Insan
Ulul Albab di UIN Sunan Ampel Surabaya.
13

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : Rineka Cipta, 1989 )
,102.
14
Lexi, J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1996),112.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari
sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari
perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Data sekunder
disebut juga data yang tersedia. Data sekunder biasa dikatakan sebagai
data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti
dari subyek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan data
melalui buku-buku, dokumenproses kaderisasi dan pola komunikasi dalam
organisasi.
e. Tahap-tahap Penelitian
Adapun rincian prosedur penelitian yang dilakukan peneliti adalah:
1. Tahap Pra - Penelitian, yang meliputi:
Pra -Penelitian adalah tahap sebelum berada di lapangan, pada
tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain : mencari permasalahan
penelitian melalui bahan-bahan tertulis, kegiatan-kegiatan ilmiah dan non
ilmiah dan pengamatan atau yang kemudian merumuskan permasalahan
yang bersifat tentatif dalam bentuk konsep awal, berdikusi dengan orangorang tertentu yang dianggap memiliki pengetahuan tentang permasalahan
yang ada, menyusun sebuah konsep ide pokok penelitian, berkonsultasi
dengan pembimbing untuk mendapatkan persetujuan, menyusun proposal
penelitian yang lengkap, perbaikan hasil konsultasi, serta menyiapkan
surat izin penelitian.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian adalah tahap yang sesungguhnya. Selama berada
dilapangan, pada tahap penelitian ini dilakukan kegiatan antara lain
menyiapkan bahan – bahan yang diperlukan seperti surat izin penelitian,
perlengkapan alat tulis, instrumen penelitian, dan alat perekam lainnya,
berkonsultasi dengan pihak yang berkepentingan dengan latar penelitian
untuk mendapatkan persetujuan penelitian, mengumpulkan data atau
informasi yang terkait dengan fokus penelitian, berkonsultasi dengan
dosen pembimbing, menganalisis data, membuat draf awal konsep hasil
penelitian.
3. Tahap Pasca Penelitian
Pasca penelitian adalah tahap sesudah kembali dari lapangan, pada
tahap pasca penelitian ini dilakukan kegiatan – kegiatan antara lain:
menyusun konsep laporan penelitian, berkonsultasi dengan dosen
pembimbing, perampungan laporan penelitian, perbaikan hasil konsultasi,
pengurusan kelengkapan persyaratan ujian akhir dan melakukan revisi
seperlunya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pertahapan dalam
penelitian ini adalah bentuk urutan atau berjenjang yakni dimulai pada
tahap pra penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, tahap pasca penelitian.
Namun, walaupun demikian sifat dari kegiatan yang dilakukan pada
masing-masing tahapan tersebut tidaklah bersifat ketat, melainkan sesuai
dengan situasi dan kondisi yang ada.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian,
diantaranya yaitu:
1. Observasi
Menurut S. Margono observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik yang tampak pada obyek penelitian. 15 Metode
ini

digunakan

untuk

mengamati

fenomena-fenomena

mengenai

manajemen pengembangan kewirausahaan. Observasi yang digunakan
oleh peneliti yaitu observasi berjarak, dimana peneliti melakukan sebuah
pengamatan dari jarak jauh mengenai iklim komunikasi organisasi.
Adapun data – data yang perlu diobservasi yaitu:
a) Data yang berkaitan dengan Komunikasi Organisasi Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat UIN Sunan Ampel
Surabaya.
b) Data yang berkaitan tentang problematika Komunikasi Organisasi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat UIN Sunan
Ampel Surabaya
2. Wawancara atau Interview
Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau
lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau

15

S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1997) , 158.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

sekelompok subjek penelitian untuk dijawab.16Metode ini digunakan
untuk memperoleh informasi atau data: pola komunikasi organisasi di
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dalam membentuk Insan Ulul
Albab di UIN Sunan Ampel Surabaya. Sasaran yang akan diinterview atau
diwawancara yaitu :
a) Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia UIN
Sunan Ampel Suabaya.
b) Kader Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia UIN
Sunan Ampel Suabaya.

3. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mencari data yang berupa bendabenda tertulis, buku-buku, majalah, foto, peraturan, catatan harian. Dalam
penelitian ini penggunaan metode dokumentasi dilakukan untuk menggali
informasi tentang profil Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia UIN
Sunan Ampel Surabaya.
I. Teknik Analisa Data
Analisis

adalah

mengelompokkan,

membuat

suatu

uraian,

memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca.
Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan, sehingga mudah
16

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, ( Bandung : Pustaka Setia, 2002 ), 130.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

menafsirkannya.

Untuk

penelitian

ini

menggunakan

teknik

analisis

Nonstatistik yaitu analisis ini tidak dilakukan perhitungan statistik, kegiatan
analisis ini dilakukan dengan membaca data yang telah diolah. 17
Pada penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragrafparagraf yang ditanyakan dalam bentuk narasi yang bersifat deskriptif, dengan
menggunakan

kata-kata.

Tujuan

dari

analisis

ini

adalah

untuk

menggambarkan kejadian, yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang
terjadi selama penelitian yang dilakukan di organisasi Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia. Analisa data kualitatif dengan menggunakan metode analisis
yakni:

1. Metode Induktif
Merupakan metode yang membahas masalah khusus menuju ke
arah kesimpulan yang bersifat umum. Seperti yang dikemukakan oleh
Sutrisno Hadi yakni : “berfikir induktif berangkat dari fakta yang konkrit
kemudian ditarik dan digeneralisasikan sesuai dengan sifat umum”. 18
2. Metode Deduktif
Merupakan data yang dipergunakan untuk menganalisa data yang
terkumpul dengan jalan menguraikan atau menginterprestasikan hal-hal
17

Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian , ( Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,
1995) , 88-89.
18
Sutrisno Hadi, Metodelogi Reasearch1, 42.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

yang bersifat umum pada kesimpulan yang bersifat khusus. Merupakan
proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran yang bersifat umum
mengenai suatu fenomena (teori) kemudian menggeneralisasi kebenaran
tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang mempunyai ciri yang
sama dengan fenomena yang bersangkutan, dengan memakai kaidah
logika tertentu.19
J. Pengecekan Keabsahan Data
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Sebagai contoh,untuk menguji kredibilitas data tentang iklim
komunikasi organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, maka
pengumpulan data dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan
kepada pengurus dan kader organisasi. Data dari sumber tersebut, tidak
bisa

dirata-ratakan

seperti

dalam

penelitian

kuantitatif,

tetapi

dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda
dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah
dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan,

19

Syarifudin Anwar, Metode Penelitian, ( Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2003), 40.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

selanjutnya dimintakan kesepakatan (member chcek) dengan tiga sumber
data tersebut.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, serta angket
lalu dicek dengan observasi, dokumentasi. Bila dengan empat teknik
pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbedabeda,maka peneliti melakuan diskusi lebih lanjut kepada sumber data
untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin
semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.
K. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini penulis merumuskan sistematika pembahasan agar
mempermudah dalam penulisan dan pembahasan menjadi sistematis. Adapun
sistematika pembahasan ini terdiri dari beberapa bab dan beberapa sub bab,
sebagai berikut:
Bab I

: Terdiri dari bab : pendahuluan, dan terdiri dari sub bab : sebagai

berikut: Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, dan
Sistematika Pembahasan.
Bab II

: Terdiri dari: telaah konsep komunikasi organisasi dan konsep insan ulul

albab.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Bab III

: Terdiri dari bab: telaah konsep komunikasi organisasi Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia dalam membentuk Insan Ulul Albab di UIN Sunan
Ampel Surabaya.
Bab IV

:Terdiri dari bab: analisis konsep komunikasi organisasi Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia dalam membentuk Insan Ulul Albab di UIN Sunan
Ampel Surabaya.
Bab V

: Terdiri dari bab: Penutup, dan terdiri dari sub bab: kesimpulan dan

saran-saran

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORITIK
A. Konsep Komunikasi Organisasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga
kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh
komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah
dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. 1
Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu
communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata
sifatnya communis yang bermakna umum atau bersama-sama. Dengan
demikian komunikasi menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa),
menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai
kebersamaan.2
Wilbur Schrarmm (Ashadi, 1987) menyatakan komunikasi sebagai
suatu proses berbagi (sharing process), Schramm menguraikannya
demikian: “komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis
yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila seseorang
berkomunikasi, sebenarnya seseorang sedang berusaha menumbuhkan
suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang. Yaitu seseorang

1
2

Morissan, Teori Komunikasi Iindividu Hhingga Massa (Jakarta:Kencana, 2013), 1.
Marhaeni Fajar, Ilmu komunikasi teori & praktik (Yogyakarta:Graha ilmu, 2009) , 31.

21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

berusaha berbagi informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini,
misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca
untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya
adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki
pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu”. 3
2. Pengertian Organisasi
Mengenai organisasi, salah satu definisi menyebutkan bahwa
organisasi merupakan satu kumpulan atau sistem individual yang melalui
satu hirarki jenjang dan pembagian kerja, berupa mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Organisasi merupakan suatu system, mengkoordinasi aktivitas dan
mencapai tujuan bersamaatu tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu
system karena organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling
tergantung satu sama lain. Bila satu bagian terganggu maka akan ikut
berpengaruh pada bagian lain.4
Suatu organisasi juga bisa didefenisikan sebagai sebuah kelompok
individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jumlah
individu sangat bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Ada
yang beranggotakan tiga atau empat orang bekerja dengan kontak yang
sangat dekat. Yang lainnya memiliki seribu karyawan tersebar di seluruh

3
4

Ibid, 4-5.
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, 24.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

dunia. Apa yang paling penting dalam hal ini adalah mereka ini bekerja di
dalam struktur tertentu.5
Di dalam setiap organisasi terdapat struktur formal maupun informal.
Sebagai contoh, di organisasi perguruan tinggi terdapat struktur akademik
formal, dengan rector sebagai pemimpin tertingginya, para dekan pada
tingkat hirarki berikutnya, kedua departemen berikutnya dan para dosen
pada tingkat hirarki berikutnya. Melalui struktur demikian semua kegiatan
universitas dapat dilaksanakan. Tetapi, ada juga struktur informal di dalam
organisasi perguruan tinggi hirarki itu, dan dalam banyak kasus
strukturnya menyilang garis hirarki.6Secara umum, organisasi memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:7
1. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab;
2. Adanya pusat kekuasaan;
3. Adanya subsitusi sumber daya manusia;
4. Adanya ketergangtungan antaranggota;
5. Adanya koordinasi antarkomponen;
6. Adanya interaksi yang berulang-ulang;
Organisasi dibagi atas dua tipe, yakni:8

5

Ibid, 337.
Ibid, 337.
7
Ibid, 22.
8
Ibid, 22.
6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

1. Organisasi yang berorientasi laba (profit oriented organization).
Organisasi tipe ini bertujuan memperoleh laba. Laba dipergunakan
untuk membiayai operasi dan pengambangan organisasi. Organisasi
tipe ini sering juga disebut organisai bisnis atau perusahaan. Dalam
organisasi bisnis, pemilik menerima keuntungan ekonomi terbesar.
Contohnya, hotel, restoran, bank, perusahaan asuransi, took, dan lain
sebagainya.
2. Organisasi nirlaba (non-profit oriented organization). Organisasi
nirlaba merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba atau
kegiatan yang dilakukan semata-mata untuk memperoleh laba. Dalam
organisasi ini, pelanggang atau klien menerima keuntungan terbesar.
Contohnya, rumah sakit, lembaga pendidikan, panti asuhan, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), dan lain sebagainya.
Tujuan

umum

sebuah

organisasi

adalah

menghasilkan

pendapatan. Akan tetapi, berbagai tujuan lain yang yang mendukung
harus pula dicapai jika tujuan akhir tersebut ingin dipenuhi. Jadi
misalnya,

agar

diperoleh

pendapatan,

organisasi

harus

mempertahankan akatan kerja yang efektif. Untuk mencapainya, maka
organisasi harus memiliki orang-orang yang bermotivasi yang bisa

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

diperoleh jika organisasi memiliki parkir yang luas, menyediakan
bonus, lingkungan kerja yang bersih dan nyaman, dan sebagainya.9
3. Pengertian Komunikasi Organisasi
Dengan landasan konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana
yang diuraikan, komunikasi organisasi menurut Gold Halber yaitu arus
pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu
sama lain (the flow of message within a network of interdependent
relationship).
Pengertian komunikasi organisasi dalam buku “komunikasi organisasi
strategi

meningkatkan

kinerja

perusahaan



adalah

perilaku

perorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam
proses itu bertransaksi dan memberi amkna atas apa yang sedang terjadi.10
Golddhaber (1986) memberikan definisi komunikasi organisasi
sebagai proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan
hubungan yang saling tergantung sama lain untuk mengatasi lingkungan
yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Pengertian tersebut
mengandung beberapa konsep sebagai berikut :
1. Proses
Suatu organisasi adalah suatu sistem yang terbuka dan dinamis
yang secara tidak langsung menciptakan saling tukar menukar
9

Ibid, 337-339.
R.Wayne Pace & Don F Faules, komunikasi organisasi strategi meningkatkan kinerja perusahaan
(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006), 33.

10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

informasi satu sama lain. Karena kegiatan yang berulang-ulang dan
tiada hentinya tersebut maka dikatakan sebagai suatu proses.
2. Pesan
Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang objek, orang,
kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang lain. Pesan
dalam organisasi dapat dilihat menurut beberapa klasifikasi yang
berhubungan dengan bahasa, penerima yang dimaksud, metode difusi,
dan arus tujuan dari pesan. Klasifikasi pesan dalam bahasa dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu verbal dan non verbal, dimana
pesan verbal dalam organisasi berupa: surat, memo, percakapan, dan
pidato. Sedangkan pesan non verbal dalam organisasi bisa berupa:
bahasa gerak tubuh, sentuhan, ekspresi wajah, dan lain-lain.
3. Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki
posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran
pesan dari orang-orang ini terjadi melewati suatu set jalan kecil yang
dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi ini
mungkin mencakup hanya dua orang, beberapa

orang atau

keseluruhan organisasi. Luas dari jaringan komunikasi ini dipengaruhi
oleh banyak faktor, diantaranya: arah dan arus pesan, isi pesan,
hubungan peranan, dan lain-lain.
4. Keadaan saling tergantung

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

Hal ini telah menjadi sifat dalam organisasi yang merupakan suatu
sistem yang terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami
gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian yang lainnya dan
mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi.
5. Hubungan
Karena organisasi merupakan suatu sistem yang terbuka, sistem
kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak
pada manusia yang ada dalam organisasi. Oleh karena itu hubungan
manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku
komunikasi dari orang yang terlibat suatu hubunngan perlu dipelajari.
Sikap, skill, dan moral dari seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh hubungan yang bersifat organisasi.
6. Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan
faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan
mengenai individu dalam suatu sistem. Yang termasuk dalam
lingkungan internal adalah personal (karyawan), staf, golongan
fungsional dari organisasi, dan juga komponen lainnya seperti tujuan,
produk, dan lainnya. Organisasi sebagai sistem terbuka harus
berinteraksi dengan lingkungan eksternal seperti: teknologi, ekonomi,
dan faktor sosial. Karena faktor lingkungan berubah-ubah maka
organisasi memerlukan informasi baru untuk mengatasi perubahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

dalam lingkungan dengan menciptakan dan melakukan penukaran
pesan baik secara internal maupun eksternal.
7. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan
informasi yang diharapkan. Ketidakpastian dalam organisasi juga
disebabkan oleh terjadinya banyak informasi yang diterima daripada
informasi

yang

sesungguhnya

diperlukan

untuk

menghadapi

lingkungan mereka. Bisa dikatakan ketidakpastian dapt disebabkan
oleh terlalu sedikit informasi yang didapatkan dan juga karen terlalu
banyak informasi yang diterima.
Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam
rangka membentuk saling pengertian (mutual understanding). Melalui
kegiatan komunikasi yang terencana dan substansi isinya terdesain,
minimal terjadi proses penyebarluasan (difusi) dimensi-dimensi
organisasi pada setiap orang.11
Ketidakmengertian

(misunderstanding)

merupakan

sumber

disintegrasi dan konfl