Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Cognitive Theory Of Multimedia Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa FTI UKSW T2 942012061 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat
membawa dampak yang besar pula pada setiap kehidupan
manusia, tanpa terkecuali dalam dunia pendidikan. Seperti
yang diketahui setiap orang saat ini sangat bergantung pada
teknologi,

terutama

dengan

kehadiran

internet

yang

memudahkan setiap kegiatan manusia. Perubahan teknologi

komputer dan internet saat ini, mampu mengubah cara
pandang

dan

berpikir

secara

praktis

dan

efisien

pada

masyarakat khususnya dan dunia pada umumnya. Seperti
apa yang diungkapkan oleh (Hegarty, dkk, 2003; Schnotz &
Rasch, 2005; Pittman, 2013) bahwa pembelajaran yang

menggunakan
membuat

teknologi

kemampuan

ini

adalah

kognitif

pembelajaran

dapat

mengatur

yang

dan

mengintegrasikan ilmu yang didapat secara efektif dan efisien.
Pernyataan ini juga dikuatkan oleh Mayer (2001) yang
menyatakan bahwa siswa menyerap pelajaran lebih banyak
melalui gambar dan kata-kata daripada hanya dengan katakata saja (pembelajaran konvensional). Oleh karena itu,
hampir

semua

mengoptimalkan

lembaga
adanya

pendidikan

perubahan

ini,


dituntut
sehingga

untuk
setiap

lembaga pendidikan membangun program berbasis IT sesuai
dengan kebutuhan masing-masing.
Hal di atas tidak dibarengi dengan implementasi yang
baik

dari

lembaga

pendidikan

itu


sendiri.

Salah

satu

pembuktian dari hal di atas yaitu masih digunakannya metode
pembelajaran yang konvensional seperti metode ceramah yang
1

sering dipraktekan oleh setiap pendidik. Metode ceramah
membuat pembelajaran yang berlangsung terpusat pada guru
(teacher oriented) yang berakibat pada menurunnya hasil
belajar siswa. Metode pembelajaran yang digunakan sebaiknya
menghasilkan proses pembelajaran yang terpusat pada siswa,
di mana siswa diajarkan aktif dan lebih berperan. Salah
satunya dengan menggunakan media pembelajaran yang
mempermudah siswa untuk berperan lebih aktif. Metode
pembelajaran


yang

lebih

inovatif

dapat

merangsang

kemampuan siswa dalam menyerap materi dari pengajar
sesuai dengan kecerdasan siswa. Setiap individu memiliki
kecerdasan berbeda, seperti yang diungkapkan oleh Gardner
(2010)

meliputi

kecerdasan

kecerdasan


spasial,

bermusik,

kecerdasan

kecerdasan

intrapersonal,

bahasa,

kecerdasan

kecerdasan

kinestetik,

kecerdasan


interpersonal,
naturalistik,

logika,

kecerdasan

dan

kecerdasan

eksistensial. Salah satu media yang bisa dimanfaatkan untuk
merangsang kecerdasan siswa adalah dengan penggunaan
teknologi dalam proses pembelajaran secara optimal.
Hamalik

(1986)

menjelaskan


bahwa

dengan

memanfaatkan media pengajaran atau alat peraga dalam
proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, serta dapat memotivasi dan merangsang
keinginan belajar siswa, bahkan dapat membawa efektifitasefektifitas psikologis terhadap siswa.
Peranan media dalam proses belajar mengajar menurut
Gerlac dan Ely (dalam Laria, 2008) ada tiga keistimewaan
yaitu:
1. Media

memiliki

kemampuan

untuk


menangkap,

menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau
kejadian,
2

2. Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali
objek atau kejadian dengan keperluan,
3. Media

mempunyai

kemampuan

untuk

menampilkan

sesuatu objek atau kejadian yang mengandung makna.
Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar

sudah banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Akan
tetapi media pembelajaran yang menggunakan audio visual
jarang digunakan oleh para pendidik karena pendidik sendiri
tidak dibekali oleh pengetahuan tentang media pembelajaran
yang menggunakan audio dan visual. Padahal menurut Bagget
(1984) bahwa pembelajaran yang melibatkan pendengaran dan
penglihatan

akan

menjadi

lebih

relevan

terhadap

pembelajaran daripada hanya pendengaran atau penglihatan
saja. Hal ini sesuai dengan prinsip Cognitive Theory of
Multimedia Learning yang berasumsi pada dual channel. Media
adobe flash ini diharapkan dapat memberikan solusi dan
suasana baru yang menarik dalam pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan pemahaman konsep. Penggunaan media
pembelajaran audio visual diperlukan agar penyampaian
materi tidak hanya dalam bentuk hafalan-hafalan, tetapi juga
dapat menanamkan pemahaman yang mendalam kepada
peserta didik.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Habaib (2009) yang
berjudul “Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Visual
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Materi Gerak Lurus
(Studi Pada Siswa Kelas X MA YPPA Cipulus Wanayasa
Purwakarta)” memberikan kesimpulan bahwa penggunaan
media pembelajaran visual lebih efektif daripada pembelajaran
konvensional dalam meningkatkan hasil belajar Fisika materi
Gerak Lurus di MA YPPA Cipulus Wanayasa.

3

Selain itu Fathurohman & Hamidy (2010) juga membuktikan

bahwa

ada

pengaruh

yang

signifikan

antara

ketersediaan fasilitas teknologi informasi, kemampuan dosen
memanfaatkan teknologi informasi, dan keaktifan mahasiswa
memanfaatkan teknologi informasi terhadap prestasi belajar
mahasiswa FK Unimus (pada mata kuliah Parasitologi).
Media pembelajaran saat ini juga sudah mengarah pada
e-learning sebagai usaha dalam mengembangkan proses
belajar mengajar. Maka pengembangan pendidikan menuju elearning juga merupakan suatu keharusan agar standar mutu
pendidikan dapat ditingkatkan, karena e-learning merupakan
satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian
pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga
kriteria yaitu:
1. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi
materi ajar atau informasi,
2. Pengiriman

sampai

ke

pengguna

terakhir

melalui

komputer dengan menggunakan teknologi internet yang
standar,
3. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang
pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional
(Rosenberg, 2001)
Hal-hal di atas menunjukkan bahwa multimedia memiliki
peranan tersendiri yang bisa meningkatkan hasil belajar
siswa.
Sistem pengajaran on-line ini memungkinkan siswa
untuk mengikuti pembelajaran tanpa harus bertatap muka
dan bisa diakses dimana saja murid berada. Sehingga
memberi kesempatan kepada siswa untuk bisa belajar secara
4

mandiri. Tavangarian dkk. (2004) mengungkapkan juga bahwa
e-learning termasuk dalam model kontruktivisme yang tidak
hanya

terstruktur

perpindahan

dari

tetapi

juga

pengalaman

menunjukkan
pribadi

siswa

adanya
menjadi

pengetahuan pribadi melalui proses pembelajaran. Dengan
diawali kemandirian ini maka hasil pencapaian belajar siswa
menjadi lebih maksimal.
Di UKSW sudah dikembangkan model pembelajaran
menggunakan e-learning sendiri yang dinamai dengan f-learn
sejak tahun 2005. Karena menurut Sediyono (2012) UKSW
memandang

perlu

untuk

mengembangkan

materi-materi

perkuliahannya secara on-line. Perkuliahan ini memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar tanpa mengenal
batas ruang dan waktu yang memungkinkan siswa belajar
secara lebih mandiri.
Hasil observasi yang dilakukan sebelumnya didapati
bahwa dari 666 siswa yang mengambil mata kuliah Bahasa
Inggris Dasar (BID) 146 orang diantaranya adalah mahasiswa
pengulang. Dari data ini dapat dilihat bahwa 22% mahasiswa
yang terdaftar pada mata kuliah BID tidak mendapatkan nilai
yang

cukup

memuaskan

dengan

model

pembelajaran

konvensional.
Purcell (2010) menyatakan bahwa penggunaan teknologi
sebagai

media

pembelajaran

semakin

meningkat

dalam

beberapa dekade ini, yang menjadi pembelajaran nomor 3
yang diminati dan berhasil meningkatkan hasil belajar remaja
hingga 38%.
Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan pada mata
kuliah Bahasa Inggris Dasar (BID) kelas C dan I Mahasiswa
FTI menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa
5

dengan metode mengajar konvensional tidak mencapai nilai
yang memuaskan yaitu hanya pada kisaran 56 dan 55 dari
skala 100 yang berarti jika di abjadkan hanya akan mendapat
nilai “CD”. Hasil tersebut tidak memenuhi harapan nilai
minimum yang ditentukan oleh Koordinator Mata Kuliah
Bahasa Inggris Dasar yaitu 70 yang jika diabjadkan B. Selain
itu, menurut wawancara dengan beberapa mahasiswa didapati
bahwa buruknya nilai siswa dikarenakan kurang menariknya
mata kuliah Bahasa Inggris jika dibandingkan mata kuliah
lain yang tidak dilakukan hanya dengan ceramah saja. Maka
disini dilakukan studi Cognitive Theory of Multimedia Learning
untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa dengan disajikan menggunakan bantuan adobe flash & flearn.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah komponen-komponen Cognitive Theory of Multimedia
Learning dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris
mahasiswa FTI UKSW?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa komponenkomponen Cognitive Theory of Multimedia Learning dapat
meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris mahasiswa FTI
UKSW. Penggunaan komponen-komponen Cognitive Theory of
Multimedia Learning (word, picture) disajikan dengan bantuan
adobe flash & e-learning UKSW (flearn).
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
Apabila studi Cognitive Theory of Multimedia Learning
menggunakan bantuan media pembelajaran flearn dan
adobe flash ini mampu meningkatkan hasil belajar bahasa
6

Inggris pada mahasiswa FTI, maka para pengajar bisa
mempertimbangkan untuk menggunakan media pembelajaran (flearn dan adobe flash) yang bisa menstimuli
kognitif siswa yang mampu meningkatkan hasil belajar
mahasiswa dalam mata kuliah Bahasa Inggris Dasar.
Sehingga para pengajar di UKSW bisa memanfaatkan
flearn yang sudah tersedia di UKSW dengan optimal serta
menggunakan media pembelajaran yang bisa menstimuli
komponen-komponen CTML.
b. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini akan memperkuat teori CTML yang
fokus pada 3 asumsi dasar yang menstimuli komponenkomponen utama dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan
melalui penggunaan bantuan media pembelajaran flearn
dan adobe flash yang mampu meningkatkan hasil belajar
mahasiswa FTI pada mata kuliah BID.

7

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour T2 912014021 BAB I

1 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Pengumpulan Tugas Paper Mahasiswa FTI UKSW Berbasis Web T0 562010011 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Presensi Mahasiswa FTI UKSW Menggunakan Sidik Jari

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Cognitive Theory Of Multimedia Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa FTI UKSW T2 942012061 BAB II

0 1 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Cognitive Theory Of Multimedia Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa FTI UKSW T2 942012061 BAB IV

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Cognitive Theory Of Multimedia Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa FTI UKSW T2 942012061 BAB V

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Cognitive Theory Of Multimedia Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa FTI UKSW

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Cognitive Theory Of Multimedia Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa FTI UKSW

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Spiritualitas Mahasiswa/I Fakultas Teologi UKSW

0 0 6

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bimbingan Kelompok Motivasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak T2 BAB I

0 0 7