HUBUNGAN ANTARA TAYANGAN TELEVISI DENGAN GAYA HIDUP ANAK MUDA

HUBUNGAN ANTARA TAYANGAN TELEVISI DENGAN GAYA HIDUP ANAK MUDA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Oleh:

Antonius Suranto

NIM: 071324004

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA TAYANGAN TELEVISI DENGAN GAYA HIDUP ANAK MUDA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Oleh:

Antonius Suranto

NIM: 071324004

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk:

  Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus Yang slalu ada di setiap langkah hidupku

  Kedua orang tuanku, Andreas Wagiran dan Maria G. Slamet yang slalu memberikan cinta kasih, dan penggorbanan

  Simbah Barjo Amin, dan Simbok tuo Alm. Nikem Karto Rejo Yang tak terlupakan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Waktu jua yang bicara , Mengakhiri sebuah kisah Hidup adalah cerita Petualangan anak manusia Kelahiran kematian Pertemuan per pisah an Semua telah ditakdirkan Kita yang jalani alurnya (Netral; Fatamorgana) Tugas kita bukan lah untuk berh asil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan bela jar membangun kesempatan untuk berhasil (Mario Teguh) Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan (Mario Teguh) Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TAYANGAN TELEVISI DENGAN GAYA HIDUP

ANAK MUDA

Antonius Suranto

Universitas Sanata Dharma

  

2011

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara: (1) tayangan iklan di televisi dengan gaya hidup anak muda, (2) tayangan sinetron di televisi dengan gaya hidup anak muda, (3) tayangan infotainment di televisi dengan gaya hidup anak muda, (4) tayangan musik di televisi dengan gaya hidup anak muda, (5) tayangan iklan, sinetron, infotainment, dan musik secara bersama- sama dengan gaya hidup anak muda.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif. Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan April 2011. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang berjumlah 1065 mahasiswa. Sampel yang diteliti sebanyak 282 responden. Sampel diambil dengan teknik Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi Spearman Rank.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara tayangan iklan di televisi dengan gaya hidup anak muda (r hitung =0,158 dengan sig=0,008<0,05), (2) Tidak ada hubungan yang signifikan antara tayangan sinetron di televisi dengan gaya hidup anak muda (r hitung =0,030 dengan sig=0,615>0,05), (3) Tidak ada hubungan yang signifikan antara tayangan infotainment di televisi dengan gaya hidup anak muda (r hitung =0,021dengan sig=0,720>0,05), (4) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara tayangan musik di televisi dengan gaya hidup anak muda (r hitung =0,318 dengan sig=0,000<0,05), dan (5) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara tayangan iklan, sinetron, infotainment, dan musik di televisi secara bersama-sama dengan gaya hidup anak muda (r =0,205 dengan sig=0,001>0,05).

  hitung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN WHAT ARE SHOWN IN TV AND

YOUTH LIFE STYLE

Antonius Suranto

Universitas Sanata Dharma

  

2011

  The purpose of this research is to know whether there is any relationship between: (1) television advertisement and youth life style; (2) soap opera on television and youth life style; (3) infotainment on television and youth life style; (4) music program on television and youth life style; and (5) advertisement, soap opera, infotainment, and music simultaneously and youth life style.

  This research is an explanation research. The research was conducted in Sanata Dharma University in April 2011. The population of this research was 1065 university student of Faculty of Education. The samples were 282 students.

  The samples were taken by using Random Sampling technique. The data were gathered by using questionnaire, observation, and documentation. The data analysis technique was Spearman Rank Correlation.

  The result of this research shows that: (1) there is positive and significant relantionship between advertisement on television and youth life style (r =0,158 with sig=0,008<0,05); (2) there is not any relation between soap

  count

  opera on television and youth life style (r =0,030 with sig=0,615>0,05); (3)

  count

  there is not any relation between infotainment on television and youth life style (r count =0,021 with sig=0,720>0,05); (4) there is positive and significant relantionship between music program on television and youth life style (r count =0,318 with sig=0,000<0,05); and (5) there is positive and significant relantionship between advertisement, soap opera, infotainment, and music program and youth life style (r count =0,205 with sig=0,001>0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “HUBUNGAN

  

ANTARA TAYANGAN TELEVISI DENGAN GAYA HIDUP ANAK

MUDA”.

  Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed.,Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

  3. Bapak Yohanes Harsoyo S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

  4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen pembimbing pertama, yang dengan sabar dan penuh perhatian member dorongan dan arahan kepada penulis.

  5. Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing dua yang telah dengan sabar memberikan dorongan, saran, kritik dan kesediaan meluangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Bapak Drs. P. A. Rubiyanto, Ibu Dra. Catharina Wigati retno Astuti, M. Si., Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., terima kasih bimbingannya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

  7. Ibu Titin dan Seluruh pihak administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, staf dan karyawan UPT Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

  8. Bapakku Andreas Wagiran dan Ibukku Maria Goretti Slamet untuk kasih sayang, doa, kepercayaan yang terus mengiringi lahkahku dalam menjalani hidupku ini.

  9. Buat keluarga besarku “ Simbahku, Pakde, Bude, Paklek, dan Bulekku”, yang salalu memberi semangat dan doa bagiku.

  10. Teruntuk “Mas Eri, Mas Rian, Mbak Ida, Mbak Sum, Mas Dwi, Dik Yuli, Gazali, Linda, Jati, Doni, Dwi, Lungit, Wati, Apri, dan si kecil (Anya, Felik dan Pratiya)”, makasih telah menjadi kakak-kakakku dan adik-adikku yang baik.

  11. Kawan-kawan seperjuangan PE’07 (Hendri, Fr. Willy, Debby, Tasya, Nila, Enggar, Lia, Natalia, Isdarini, Resti, Fika, Dian, Gita, Yuli, Katrin Funny, Ratna, Echa, Mona, Sinta, Ina, Hendri, Bagus, Arif, Dedy, Anton, Hendra, Tresno, Reza, Ugik, dan Fajar,) terimakasih atas kerjasama, bantuan, perhatian, dukungan dan kerjasamnya selama ini yang penuh makna, dan juga telah memberi nama seorang “Antonius Suranto” dengan nama panggilan “zuu/zhu”.

  12. Buat kakak tingkat dan adik tingkat, terimakasih untuk senyum sapanya selama ini.

  13. Untuk teman-teman Prodi lain, terimakasih atas dukungannya selama ini.

  14. Untuk teman-teman komunitas “an71nk 45pal” (zali, gundul, wawen, phem2, woko, didot, plompong, dan yang akan menjadi anggotanya), tetap kompak merajai desa “Siten”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta, 16 Juni 2011 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv MOTTO ................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........... vii ABSTRAK ................................................................................................. viii

  

ABSTRACT ................................................................................................. ix

  KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Batasan Masalah .......................................................................

  7 C. Rumusan Masalah ....................................................................

  8 D. Tujuan Penelitian......................................................................

  9

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................

  10 A. Media Komunikasi Massa ......................................................

  10 1. Pengertian Media Komunikasi Massa ..............................

  10 2. Fungsi Media Komunikasi Massa ....................................

  12

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi Khalayak pada Komunikasi Massa ................................................

  15 4. Efek Komunikasi Massa ..................................................

  18 5. Televisi sebagai Media Komunikasi Massa .....................

  25 B. Gaya Hidup Anak Muda .........................................................

  27 1. Gaya hidup konsumtif .....................................................

  30 2. Gaya hidup sederhana......................................................

  36 C. Kerangka Berfikir ..................................................................

  38

  1. Hubungan antara tayangan iklan di televisi dengan gaya hidup anak muda .............................................................

  38

  2. Hubungan antara tayangan sinetron di televisi dengan gaya hidup anak muda .....................................................

  39

  3. Hubungan antara tayangan infotainment di televisi dengan gaya hidup anak muda .........................................

  39

  4. Hubungan antara tayangan musik di televisi dengan gaya hidup anak muda .............................................................

  40

  5. Hubungan antara tayangan iklan, sinetron, infotainment,

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

  42 A. Jenis Penelitian....................................................................... 42

  B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 42

  C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................. 43

  D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 44 E. Variabel Penelitian .................................................................

  48 F. Teknik Pengumpulam Data ....................................................

  50 1. Kuesioner ........................................................................

  50 2. Observasi Terstruktur ......................................................

  53 3. Dokumentasi ...................................................................

  53 G. Teknik Analisis Data ..............................................................

  54 1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................

  54 2. Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................

  62 BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ...........................

  66 A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ........................................

  66 1. PTPG Sanata Dharma ......................................................

  66 2. FKIP Sanata Dharma .......................................................

  67

  3. IKIP Sanata Dharma ........................................................ 67

  4. Universitas Sanata Dharma .............................................. 68 B. Arti Logo Universitas Sanata Dharma ....................................

  69

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Fasilitas Universitas Sanata Dharma .......................................

  71 F. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ................................

  73 G. Sekilas tentang Mahasiswa Universitas Sanata Dharma ..........

  75 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................

  79 A. Diskripsi Responden ..............................................................

  79 B. Analis Data ............................................................................

  97 1. Pengujian Hipotesis .........................................................

  97 C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 104

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELIAN, DAN SARAN 115 A. Kesimpulan ............................................................................ 115 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 116 C. Saran ...................................................................................... 117 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 119 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  65 Tabel V.1 Frekuensi Jenis Kelamin dan Kategori Gaya Hidup ..................

  97 Tabel V.9 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian........................ 103

  94 Tabel V.8 Pedoman Untuk Memebrikan Interpretasi Koefisien Korelasi ...

  89 Tabel V.7 Distribusi Frekuensi Gaya Hidup ..............................................

  88 Tabel V.6 Frekuensi Tayangan Musik dan Kategori Gaya Hidup ..............

  86 Tabel V.5 Frekuensi Tayangan Infotainment dan Kategori Gaya Hidup ...

  85 Tabel V.4 Frekuensi Tayangan Sinetron dan Kategori Gaya Hidup ...........

  82 Tabel V.3 Frekuensi Tayangan Iklan dan Kategori Gaya Hidup ...............

  80 Tabel V.2 Frekuensi Daerah Asal dan Kategori Gaya Hidup .....................

  62 Tabel III.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ...

  Tabel III.1 Populasi Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Angkatan 2010 .......................................................................

  61 Tabel III.10 Hasil Uji Reliabilitas Gaya Hidup Anak Muda .........................

  60 Tabel III.9 Hasil Uji Reliabilitas Tayangan Televisi ...................................

  56 Tabel III.8 Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian ..............................

  56 Tabel III.7 Rangkuman Uji Validitas untuk Gaya Hidup Mahasiswa FKIP........................................................................................

  53 Tabel III.6 Rangkuman Uji Validitas untuk Tayangan Televisi Mahasiswa FKIP ........................................................................................

  51 Tabel III.5 Skoring Berdasarkan Skala Likert.............................................

  49 Tabel III.4 Kisi-kisi yang Diperlukan untuk Mengukur Hubungan antara Tayangan Televisi dengan Gaya Hidup Anak Muda .................

  47 Tabel III.3 Instrumen yang Diperlukan untuk Mengukur Hubungan antara Tayangan Televisi dengan Gaya Hidup Anak Muda .................

  45 Tabel III.2 Populasi dan Sampel Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2011 .........................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Kuesioner……………………………………………………… 121 Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas…………………………………. 130 Lampiran 3 Data Induk Penelitian…………………………………………. 136 Lampiran 4 Diskripsi Data Variabel Pnelitian……………………………… 172 Lampiran 5 Uji Hipotesis…………………………………………………… 175 Lampiran 6 Tabel r…………………………………………………………. 178 Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian……………………………………………. 181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini globalisasi dalam bidang ekonomi sudah sangat terasa di Indonesia, hal ini seiring dengan adanya transformasi konsumsi di dunia. Globalisasi ekonomi dan transformasi kapitalisme konsumsi yang ada di Indonesia ini ditandai dengan berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan yang

  begaya Shopping Mall, industri waktu luang, industri mode atau fashion, industri kecantikan, industri kuliner, industri nasihat, industri gosip, kawasan huni mewah, apartemen, real estate, gencarnya iklan barang-barang super mewah dan liburan wisata keluar negeri, berdirinya sekolah-sekolah mahal (dengan label “plus”), kegandrungan terhadap merek asing, makanan serba- instan (fast food), telepon selular (HP), dan tentu saja serbuan gaya hidup lewat industri iklan dan televisi yang sudah sampai ke ruang-ruang publik yang paling pribadi, dan bahkan mungkin relung-relung jiwa kita yang paling dalam (Chaney, 2006:8).

  Televisi adalah suatu bentuk budaya pop akhir abad ke-20. Tidak diragukan lagi bahwa televisi merupakan aktivitas waktu luang paling populer di dunia. Pada saat ini di seluruh dunia akan ada lebih dari 3,5 milyar jam dihabiskan untuk menonton televisi. Khalayak Inggris misalnya, menghabiskan rata-rata lebih dari sepertiga jam terjaganya untuk menonton

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dari tujuh tahun menonton televisi (Storey, 2007:11). Dengan adanya televisi di dunia termasuk Indonesia, jelas akan menawarkan gaya hidup yang menanamkan nilai, cita rasa, dan gaya hidup yang mewah. Hal ini dikarenakan televisi sebagai budaya popular pengisi waktu luang yang akan di nikmati oleh mereka yang memiliki waktu dan uang yang berlebih.

  Banyaknya tayangan yang ditawarkan televisi, tentunya akan erat berhubungannya dengan gaya hidup karena televisi sebagai penyedia hiburan yang paling populer di seluruh pelosok Dunia. Secara umum, tayangan- tayangan yang ada di televisi ditujukan untuk mereka para kaula muda atau ABG (anak baru gede), dengan alasan bahwa secara umum mereka sedang krisis identitas dan dalam proses pembentukan citra diri. Dengan keadaan seperti ini tentunya peran serta media televisi sangat besar dalam merubah gaya hidup masyarakat.

  Dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat ini, semua orang terobsesi dengan citra diri atau gambaran diri. Citra diri disini pada umumnya yang melekat pada masyarakat kelas sosial atas atau mewah. Informasi yang berperan besar dalam membentuk budaya citra (image culture) dan budaya citra (taste culture), adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang kadang-kadang mempesona dan membutakan. Iklan mempresentasikan gaya hidup dengan menamkan secara halus arti pentingnya citra diri untuk tampil di muka publik. Iklan juga perlahan tapi pasti mempengaruhi pilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kritikus media terkemuka, Marshall McLuhan, menyebut iklan sebagai karya seni terbesar abad ke-20. Iklan sering dianggap sebagai penentu kecenderungan, tren, mode, dan bahkan dianggap sebagai pembentuk kesadaran manusia modern. Kritikus periklanan, Sut Jhally, menunjukkan bagaimana citraan periklanan komersial telah menyebar ke wilayah-wilayah budaya popular lainnya dan dia membahas dampaknya bagi pembentukan identitas individu dan sosial (Chaney 2006:19). Tetapi tidak semua orang terpengaruh dengan adanya iklan tersebut, dan tidak semua orang akan membeli barang-barang yang diiklankan tersebut. Tapi, jelas unsur trik, dan manipulasi dalam periklanan, tak bisa diabaikan dalam perembesan gaya hidup, terutama di kalangan anak muda. Iklan dengan demikian telah menjadi semacam “saluran hasrat” (channel of desire) manusia dan sekaligus “saluran wacana” (channel of discourse) mengenai konsumsi dan gaya hidup.

  Bagi Chaney, iklan adalah penampakan luar yang menyesatkan (illusiory surfaces) yang membuat subjeknya berkilau. Jhally berargumen bahwa, “Masyarakat konsumen secara harafiah diajar bagaimana membaca pesan-pesan komersial”. Kini kegiatan produksi, distribusi, dan iklan pemasaran jelas merupakan industri budaya (cultural industy) masa kini yang penting. Akan tetapi, kegiatan ini juga akan sangat tergantung pada industri- industri lainnya seperti komunikasi massa dan hiburan massa (Chaney 2006:20). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sinetron dan infotainment terdapat istilah yang disebut dengan selebriti. Prof.

  Thomas C. O’Guinn et al, dalam karya mereka Advertising and Integrated

  

Brand Promotion (2003), mengungkapkan bahwa masyarakat abad ke-21

  segalanya adalah mengenai selebriti. Sedangkan menurut Daniel Boortin dalam karyannya The Image (1962), selebriti adalah suatu kategori sosiologi yang unik, mereka dapat menjadi ekspresi diri sekaligus pembangkit aspirasi bagi para konsumen (Chaney 2006:20).

  Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa dalam budaya berbasis selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam pembentukan identitas dari para konsumen kontemporer. Dalam budaya konsumen, identitas menjadi suatu sandaran “aksesori

  

fashion” . Wajah generasi muda yang dikenal sebagai anak-anak E-

Generation , menjadi seperti sekarang ini dianggap terbentuk melalui identitas

  yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity) cara mereka berselancar di dunia maya (internet), cara mereka digunakan momen demi momen untuk membantu konsumen dalam parade identitas (Chaney 2006:20-21).

  Tayangan musik juga merupakan salah satu agen publik relations dari media popular, yaitu televisi. Salah satu tayangan musik televisi yang digemari anak muda di jaman sekarang adalah MTV (music television). Saluran musik televisi non-stop 24 jam ini tidak hanya menghibur anak muda di berbagai penjuru dunia dengan video klip lagu-lagu atau group-group

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahagiannya kalau bisa mengisi waktu luang dengan bersenang-senang dan bersantai. MTV jelas telah menjadi saluran gaya hidup subculture kawula muda yang tumbuh bersama dengan perkembangan industri musik dan hiburan yang berhasil memanfaatkan kemajuan dunia pertelevisian (Chaney 2006:21).

  Iklan, sinetron, infotainment, dan musik merupakan tayangan televisi yang sangat erat hubungannya dengan gaya hidup konsumtif. Dalam kehidupan bermasyarakat, gaya hidup orang lain memang sesuatu yang dapat di tiru atau di ikuti, terlebih untuk masyarakat Indonesia yang identik dengan masyarakat konsumtif. Konsumtif merupakan perilaku yang boros yang mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan dari pada kebutuhan.

  Gaya hidup modern yang serba cepat dan instan, belakangan ini menjadi masalah pokok karena mempengaruhi banyak aspek atau elemen dalam masyarakat, tidak terkecuali aspek ekonomi. Gaya hidup yang mewah merupakan cotoh perwujudan gaya hidup konsumtif yang terjadi saat ini di bidang ekonomi. Gaya hidup dapat membawa dampak buruk terhadap pola konsumsi yang terjadi di masyarakat Indonesia, memang tak dapat dipungkiri dengan adanya media massa popular yaitu televisi membuat budaya baru dalam mengonsumsi produk barang atau jasa.

  Dalam masyarakat modern seperti sekarang, gaya hidup konsumtif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang ada di Indonesia, gaya hidup konsumtif sudah menjadi hal yang wajar terjadi. Hal ini dapat terlihat dari apa yang mereka kenakan dan perilaku yang mereka sering lakukan. Perwujudan gaya hidup dapat berupa fashion, makanan/minuman, tempat nongkrong, olahraga, dan akses teknologi informasi/internet.

  Tayangan televisi yang ada seperti sinetron, iklan, infotainment, dan musik tentunya akan sangat menarik bagi anak muda di jaman sekarang, hal ini terjadi karena tayangan televisi memberikan sesuatu yang baru dan menarik untuk ditirukan. Televisi memberikan sumbangan yang besar tentunya bagi perubahan gaya hidup anak muda di jaman modern ini. Gaya hidup konsumtif juga dapat kita lihat dalam kehidupan mahasiswa di lingkungan kampus. Perubahan gaya hidup anak muda ini juga terjadi dalam lingkungan kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Gaya hidup konsumtif yang meliputi fashion, makanan/minuman, tempat nongkrong, olahraga, musik, dan akses teknologi informasi/internet, merupakan suatu gejala yang mulai umum terjadi di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Perubahan gaya hidup mahasiswa Universitas Sanata Dharma ini bisa jadi diakibatkan karena adanya tayangan televisi yang sering mereka lihat. Tetapi yang menjadi masalah adalah seberapa signifikan pengaruh iklan, sinetron, infotainment, dan musik televisi berpengaruh terhadap cara berpakaian, makan dan minuman, tempat nongkrong, olahraga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kecenderungan yang kurang baik bagi kehidupan sehari-hari mereka yang berkaitan dengan keuangan mereka. Contoh buruk yang sering terjadi akibat konsumsi yang berlebihan adalah berhutang, demi memenuhi gaya hidup konsumtif yang kurang baik ini.

  Dari fenomena di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui hubungan antara tayangan televisi dengan gaya hidup konsumtif mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, apakah hubungannya positif dan signifikan. Oleh karena itu dalam penelitian ini diambil judul penelitian ”Hubungan antara Tayangan Televisi dengan Gaya Hidup Anak Muda”.

B. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tayangan televisi dengan gaya hidup konsumtif mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Berkaitan dengan banyaknya tayangan televisi yang ditayangkan, maka penelitian ini memfokuskan perhatian pada tayangan iklan, sinetron, infotainment, dan musik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apa ada hubungan yang signifikan antara tayangan iklan di televisi dengan gaya hidup anak muda ?

  2. Apa ada hubungan yang signifikan antara tayangan sinetron di televisi dengan gaya hidup anak muda ?

  3. Apa ada hubungan yang signifikan antara tayangan infotainment di televisi dengan gaya hidup anak muda ?

  4. Apa ada hubungan yang signifikan antara tayangan musik di televisi dengan gaya hidup anak muda ?

  5. Apa ada hubungan antara iklan, sinetron, infotainment, dan musik secara bersama-sama dengan gaya hidup anak muda ?

  D. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui:

  1. Ada tidaknya hubungan antara tayangan iklan di televisi dengan gaya hidup anak muda.

  2. Ada tidaknya hubungan antara tayangan sinetron di televisi dengan gaya hidup anak muda.

  3. Ada tidaknya hubungan antara tayangan infotainment di televisi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Ada tidaknya hubungan antara tayangan musik di televisi dengan gaya hidup anak muda.

  5. Ada tidaknya hubungan antara iklan, sinetron, infotainment, dan musik secara bersama-sama dengan gaya hidup anak muda.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat menambah referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma, yang berguna bagi mahasiswa dan siapa saja yang membutuhkannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial terlebih yang berhubungan dengan gaya hidup konsumtif yang sedang popular dikalangan mahasiswa atau anak muda.

  2. Bagi penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Komunikasi Massa 1. Pengertian Media Komunikasi Massa Secara umum dipahami bahwa istilah media mencakup sarana

  komunikasi seperti pers, media penyiaran (broadcasting) dan sinema. Media memang memediasi, maksudnya mereka merekonstruksi materi sumber dengan berbagai cara, untuk berbagai alasan, terutama untuk menjadikannya menarik bagi audiens atau penonton.

  Definisi paling sederhana tentang komunikasi massa diungkapkan oleh Bittner (1980:10): “Mass communication is messages communicated through

  a mass medium to a large number of people” (Komunikasi massa adalah

  pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang).

  Ahli komunikasi yang lain mendefinisikan komunikasi dengan memperinci karakteristik massa. Gerbner (1967) menulis, “Mass

  communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies” (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang

  berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontiyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri).

  Merangkum definisi-definisi diatas, di sini komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditunjukkan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektroniks sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

  McQuail berargumen bahwa terdapat tiga unsur kunci bagi semua teori media, setidaknya jika kita berharap untuk menyelidiki hubungan antara komunikasi massa dan perubahan sosial atau perubahan gaya hidup seseorang selama satu periode waktu. Tiga unsur kunci tersebut meliputi: (1) teknologi komunikasi, (2) bentuk dan isi materi media, dan (3) perubahan sosial itu sendiri merujuk kepada struktur sosial, perkembangan institusi-institusi dan berbagai pergeseran dalam kepercayaan dan sikap publik (Burton 2008:22).

  Media sangat signifikan dalam mempresentasikan identitas kepada pihak- pihak lain, serta kepada kelompok lain yang ada di sekitar. Dengan demikian media massa dapat diartikan sebagai budaya populer, hal ini di karenakan sebagai berikut: (1) produksi massa telah menghasilkan budaya massa yang telah menjadi budaya populer, (2) budaya massa telah menggantikan budaya rakyat (folk culture), (3) budaya massa didominasi oleh seni- seni sejati (true arts) dan hiburan masyarakat, dan (4) penciptaan budaya massa didorong oleh motif laba.

  Sasaran utama media adalah anak muda, dengan alasan bahwa anak muda sedang dalam tahap pencitraan diri, sehingga dengan mudah akan dapat selektif, tetapi juga menyiratkan semacam perpaduan yang tidak dilihat atau dirasakan di luar sana. Media merefleksikan kembali kepada orang-orang muda suatu deskripsi tentang siapa mereka, apa yang mereka lakukan, yang kemudian menjadi terasimilasi dan digunakan.

2. Fungsi Media Komunikasi Massa

  Menurut McQuail fungsi komunikasi massa dibagi kedalam dua kategoris yaitu Fungsi komunikasi massa untuk masyarakat; dan fungsi komunikasi massa untuk individu.

a. Fungsi Komunikasi Massa untuk Masyarakat.

  McQuail menyatakan bahwa fungsi komunikasi massa untuk masyarakat meliputi: 1) Informasi

  a) Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.

  b) Menunjukkan hubungan kekuasaan.

  c) Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan 2) Korelasi

  a) Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.

  b) Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.

  c) Melakukan sosialisasi. e) Membentuk kesepakatan.

  f) Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif. 3) Kesinambungan

  a) Mengepresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.

  b) Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai. 4) Hiburan a) Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.

  b) Meredakan ketegangan sosial. 5) Mobilisasi

  Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.

b. Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu

  McQuail menyatakan bahwa fungsi komunikasi massa untuk masyarakat meliputi: 1) Informasi

  a) Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.

  b) Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. d) Belajar, pendidikan diri sendiri.

  e) Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. 2) Identitas pribadi a) Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.

  b) Menemukan model perilaku.

  c) Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).

  d) Meningkatkan pemahaman tentang diri-sendiri. 3) Integrasi dan interaksi sosial a) Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial.

  b) Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.

  c) Menemukan bahan percakapan dan interkasi sosial.

  d) Memperoleh teman selain dari manusia.

  e) Membantu menjalankan peran sosial.

  f) Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat.

  4) Hiburan a) Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.

  b) Bersantai.

  c) Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.

  d) Mengisi waktu. f) Membangkitkan gairah seks.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi Khalayak pada Komunikasi Massa

  Dalam kerangka behaviorisme, media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan, atau proses imitasi (belajar sosial). Khalayak sendiri dianggap sebagai kepala kosong yang siap untuk menampung seluruh pesan komunikasi yang dicurahnkan kepadanya (Dervin, 1981:74). Pesan komunikasi dianggap sebagai “benda” yang dilihat sama baik oleh komunikator maupun komunikate.

  Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap intropeksinisme (yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak nampak). Behaviorisme ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia-kecuali instink-adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organism sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep “manusia mesin” (Homo Mechanicus). Media massa memang berpengaruh, tetapi pengaruh ini disaring,

  diseleksi, bahkan mungkin ditolak sesuai dengan faktor-faktor personal yang mempengaruhi reaksi mereka (Rahmat, 2008:203). Banyak faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa, secara sepintas

  1 dijelaskan dalam teori-teori dari Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach dan pendekatan motivasi dari model uses and gratification.

a. Teori Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach tentang Pertemuan dengan Media

  DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach melihat pertemuan khalayak dengan media berdasarkan tiga kerangka teoritis, yaitu: 1) Perpektif perbedaan individu

  Perpektif perbedaan individu memandang bahwa sikap dan organisasi personal psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut. Setiap orang mempunyai potensi biologis, pengamatan belajar, dan lingkungan yang berbeda. Perbedaan ini menyebabkan pengaruh media massa yang berbeda pula.

  2) Perpektif kategori sosial Perpektif kategori sosial berasumsi bahwa dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok sosial, yang reaksinya pada stimuli tertentu cenderung sama. Golongan sosial berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, pendidikan, tempat tinggal, dan keyakinan beragama menampilkan kategori respons. Anggota-anggota kategori tertentu akan cenderung memilih isi komunikasi yang sama dan akan memberi respon kepadanya dengan cara yang hampir sama pula.

  3) Perpektif hubungan sosial Perpektif hubungan sosial menekankan pentingnya peranan hubungan sosial yang informal dalam mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa. Lazarfeld menyebutnya ”pengaruh personal”. Seperti dijelaskan di muka, perpektif ini tampak pada model “two step flow of

  communication” . Dalam model ini, informasi bergerak melewati dua

  tahap. Pertama, informasi bergerak pada sekelompok individu yang relative lebih tahu dan sering memperhatikan media massa. Kedua, informasi bergerak dari orang-orang itu disebut “pemuka pendapat” dan kemudian melalui saluran-saluran interpersonal disampaikan kepada individu yang bergantung kepada mereka dalam informasi.

  Ada banyak faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa. Faktor-faktor ini meliputi organisasi personal psikologis individu seperti potensi biologis, sikap, nilai, kepercayaan, serta bidang pengalaman; kelompok-kelompok sosial di mana individu menjadi anggota; dan hubungan-hubungan interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan penyampaian informasi. Untuk memperjelas kesimpulan ini, diberi contoh penggunaan media. Diduga orang yang berpendidikan rendah jarang membaca surat kabar, tetapi sering menonton televisi.

  Eksekutif dan kaum bisnis menyenangi rubrik niaga dalam surat kabar atau cenderung menyukai acara pendidikan, berita, dan informasi, di bandingkan dengan kelompok atas dan bawah.

b. Pendekatan Motivasional dan Uses and Gratification

  Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch, uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk yang tidak kita inginkan (Katz, Blumler, Gurevitch, 1974:20).

  Menurut “aliran” uses and gratification, perbedaan motif dalam konsumsi media massa menyebabkan kita bereaksi pada media massa secara berbeda pula. Lebih lanjut ini berarti bahwa efek media massa juga berlaianan pada setiap anggota khalayak. Kepada pencari informasi, media massa diduga mempunyai efek kognitif yang menguntungkan. Kepada pencari identitas, media massa mungkin menimbulkan efek afektif yang mengerikan. Kepada pencari model, media massa mungkin mendorong perilaku yang meresahkan.