MAKALAH SIM

  

MAKALAH

PENGGUNAAN KOMPUTER DI PASAR

  

INTERNASIONAL

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi

Manajemen

oleh:

  

DEVI LUTHFIANA SUWARNO

EKA SEPTIANINGSIH

SYARAFINA YUMNA MAULIDA

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

POLITEKNIK TRISILA DHARMA TEGAL

TAHUN AJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Penggunaan Komputer di Pasar Internasional” yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen.

  Penulis secara langsung atau tidak langsung telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prayitno, S.E, M.M., selaku dosen pengajar mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

  Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

  Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan bagi para pembaca.

  Tegal, April 2018 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.........................................................................................i KATA PENGANTAR .....................................................................................ii DAFTAR ISI...................................................................................................iii

  BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

  1.1 Latar belakang masalah...............................................................................1

  1.2 Rumasan masalah........................................................................................1

  1.3 Tujuan penulisan.........................................................................................2

  1.4 Metode penulisan........................................................................................2

  BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

  2.1 Perusahaan Multinasional.........................................................................3

  2.2 Kebutuhan Pemrosesan Informasi yang Khusus di sebuah MNC.............3

  2.3 Jenis-jenis Struktur Organisasi MNC........................................................4

  2.4 Perlunya Koordinasi dalam MNC..............................................................5

  2.5 Strategi Bisnis Global................................................................................6

  2.6 Penggerak Bisnis Global............................................................................7

  2.7 Masalah dalam Menerapkan Sistem Informasi Global..............................8

  2.8 Strategi Penerapan GIS..............................................................................9

  BAB III PENUTUP........................................................................................13

  3.1 Kesimpulan..............................................................................................13

  3.2 Saran.........................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah

  Pada awalnya komputer digunakan untuk memecahkan permasalahan lokal. Saat ini komputer digunakan untuk mengelola sumber daya yang sangat luas, karena perusahaan memandang seluruh dunia sebagai pasar mereka. Para eksekutif perusahaan melakukan investasi dalam teknologi informasi guna mencapai skala ekonomis, mengembangkan produk, dan memenuhi kebutuhan pelanggan diseluruh dunia.

  Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation – MNC) raksasa telah berhasil membangun sistem informasi global (Global Information Systems – GIS) yang membutuhkan pemrosesan informasi khusus. Dewasa ini perusahaan tersebut telah membuat peningkatan besar-besaran, baik untuk arsitektur maupun aplikasi sistem informasinya. Sistem yang semula dirancang untuk mendukung operasi terpusat atau tersebar akan direkayasa ulang yang memungkinkan perusahaan induk dan anak perusahaannya beroperasi sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan terkoordinasi. GIS masa depan akan memungkinkan anak perusahaan untuk menyesuaikan produk dan jasa mereka dengan para pelanggan, namun tetap menyediakan informasi yang diperlukan para eksekutif diperusahaan induk untuk menjalankan perusahaan global.

  1.2 Rumasan Masalaah

  Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa itu MNC ?

  2. Bagaimanakah MNC beroperasi atau menjalankan perusahaannya ?

  1.3 Tujuan Penulisan

  Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi 2. agar dapat lebih mengerti mengenai mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

  3. Menambah pengetahuan mengenai perusahaan multinasional dan yang berkaitan dengan ini (MNC).

  1.4 Metode Penulisan

  Metode penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan yaitu mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis dan mencari sumber lainnya melalui situs - situs internet.

BAB II PEMBAHASAN

  2.1 Perusahaan Multinasional

  Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.

  Aktivitas setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC lingkungannya memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. Ketidakpastian dalam hal ini adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi”. Karena ketidakpastian melibatkan informasi, para eksekutif MNC dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi pengaruh-pengaruh lingkungan dengan menggunakan secara baik teknologi informasi. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja yang buruk.

  2.2 Kebutuhan Pemrosesan Informasi yang Khusus di sebuah MNC Aktivitas setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan external.

  Bagi MNC, lingkungannya berlingkup global. MNC adalah suatu sistem terbuka tetapi berusaha meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan lingkungan.

  MNC membuat system pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif.

  Istilah warisan administratif digunakan untuk menggambarkan kondisi internal seperti asset perusahaan, distribusi kekuasaan dalam struktur organisasi, budaya perusahaan, dan gaya manajemen. Bagi MNC, lingkungan/eksternal bersifat global.

2.3 Jenis-jenis Struktur Organisasi MNC

  Tempat yang baik untuk mulai mempelajari pemakaian komputer internasional adalah struktur organisasi. Banyak usaha telah dilakukan ahli teori manajemen untuk mengklasifikasikan dan menamakan berbagai struktur yang disukai MNC. Suatu klasifikasi, yang dibuat oleh William Egelhoff dari Fordham University, mengidentifikasi empat jenis yang berbeda, yaitu:

  

a. Divisi Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions). Dalam struktur

  ini, anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional di anak perusahaan ini melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk.

  

b. Divisi Internasional (international divisions). Dalam struktur ini, semua

  anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik. Untuk semua keperluan praktis, MNC ini sebenarnya dua organisasi terpisah, satu yang mendukung operasi domestic dan satunya lagi mendukung anak-anak perusahaan.

  

c. Wilayah Geografis (geographic regions). Dalam struktur ini,

  MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Staf kantor pusat pada perusahaan induk biasanya sedikit, dan mengkordinasikan arus informasi antara perusahaan induk dan anak perusahaan.

  

d. Divisi Produk Sedunia (worldwide product divisions). Dalam struktur ini,

  perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut. Keempat struktur organisasi tersebut menyediakan hubungan pelaporan yang berlainan antara perusahaan induk dan anak perusahaan.

  2.4 Perlunya Koordinasi dalam MNC

  Koordinasi merupakan kunci mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi internasionalnya dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi internasional.

  Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi serta metodologi pada dekade terakhir ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baik, yang didasarkan pada kemampuan koordinasi global. Keuntungan tersebut mencakup :

  a. Fleksibel dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai negara;

  b. Kemampuan memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat;

  c. Kemampuan mengikuti kebutuhab pasar di seluruh dunia;

  d. Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara;

  e. Biaya operasional keseluruhan berkurang;

  f. Peningkatan efisiensi & efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan;

  g. Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan distribusi.

  2.5 Strategi Bisnis Global

  Bagi sebagian MNC, masuk pasar internasional merupakan suatu petualangan baru. Bagi yang lainnya, hanya meneruskan filosofi manajemen yang telah mempengaruhi perusahaan semenjak keberadaanya. Kita telah mengetahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang akan meraka miliki. Christopher Bartlett dan Sumantra Ghoshal telah melakukan penelitian mengenai strategi MNC dan mengembangkan empat pengelompokan yang telah diterima luas, yaitu:

  a. Strategi Multinasional

  Strategi multinasional munkin merupakan strategi yang paling tua, karena telah diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di Eropa sejak sebelum Perang Dunia II. Banyak MNC yang masih mengikuti strategi multinasional. Dengan pengaturan ini, sistem informasi memudahkan desentralisasi pengambilan keputusan, dan terdiri dari proses dan database yang berdiri sendiri.

  b. Strategi Global Strategi global mengumpulkan pengendalian di perusahaan induk.

  Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentral dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Ketika MNC menetapkan strategi global, sebagian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi di perusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database.

  c. Strategi Internasional

  Strategi internasional merupakan perpaduan sentralisasi pengendalian dari Strategi internasional memerlukan suatu tim manajemen di perusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan bagi anak perusahaan. Anak perusahaan menggunakan keahlian ini untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Perusahaan yang menerapkan strategi bisnis ini menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.

  d. Strategi Transnasional

  Strategi ini menjadi populer di tahun 1980-an ketika perusahaan- perusahaan menyadari bahwa mereka perlu lebih responsive pada tingkat anak perusahaan. Perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, serta mengkoordinasikan logistik agar produksi mencapai pasar yang tepat. Perusahaan berusaha mencapai efisiensi dan integrasi global, sambil menyediakan fleksibelitas di tingkat lokal. Strategi transnasional memperlihatkan rumitnya system pengendalian yang diperlukan, demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional, perusahaan mencapai integrasi dalam sistem informasinya dengan menggunakan standar yang diterapkan pada skala internasional, serta arsitektur yang umum. Tim pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan lokal. Tim tersebut sering bepergian dari satu tempat ke tempat lain untuk menerapkan sistem. Strategi transnasional menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan database diseluruh dunia.

  Sistem informasi yang digunakan MNC ketika mereka mengikuti empat strategi bisnis ini disebut sistem informasi global (global information system), atau GIS.Konsep sistem informasi global merupakan sesuatu yang baru di bidang computer.

  Ketika perusahaan mulai menggunakan komputer secara global, mereka mulai menyadari luasnya keuntungan-keuntungan yang tersedia.Keuntungan- keuntungan ini dikenal sebagai penggerak bisnis global. Penggerak bisnis

  

global (global business drivers), atau GBD, adalah suatu entitas yang mengambil

  manfaat dari skala ekonomis dan skop ekonomis, serta kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD berfokus pada entitas bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan, dan produk, dan menguraikan informasi yang diperlukan tiap entitas tersebut.Setelah terbentuk, GBD menjadi dasar bagi rencana strategis sumber daya informasi perusahaan. Saat perusahaan menetapkan GBD, beberapa hal kunci harus diperhatikan:

   Analisis harus melibatkan eksekutif puncak perusahaan.  Tingkat analisis seharusnya jangan terlalu tinggi.

   Analisis harus menyadari perbedaan-perbedaan yang ada dalam perusahaan.  Analisis harus menyadari perbedaan budaya yang ada antara satu anak perusahaan dengan anak perusahaan lain.

  Berikut ini adalah tujuh penggerak yang diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika Serikat:

   Sumber daya bersama; Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.

   Operasi yang fleksibel; Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas perubahan kondisi.  Rasionalisasi operasi; Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh dunia dan kemudian dirakit produk jadi.  Pengurangan risiko; MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan beroperasi dibeberapa negara.  Produk global; Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama.  Pasokan yang langka; Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat diperlukan.  Pelanggan tingkat perusahaan; Memiliki pelanggan yang berada di seluruh dunia.

2.7 Masalah dalam Menerapkan Sistem Informasi Global

  MNC yang memulai suatu proyek untuk membentuk GIS akan menghadapi sejumlah masalah, antara lain:

1. Kendala Politis

  Pemerintah negara tempat anak perusahaan berada dapat memaksakan beragam pembatasan yang menyulitkan perusahaan induk untuk menyertakan anak perusahaan dalam jaringan.

  

Pembatasan Pembelian dan Impor Perangkat Keras. Pemerintah nasional

  berusaha melindungi perusahaan manufaktur lokal dan mendorong investasi asing dalam manufaktur lokal dengan menentukan hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di dalam negeri yang boleh digunakan.

  

Pembatasan Pemrosesan Data Kebijakan nasional mungkin mengharuskan data

  diproses di dalam negeri daripada dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.

  

Pembatasan Komunikasi Data Pembatasan komunikasi data yang paling umum

  adalah pembatasan atas arus data lintas-batas. Arus data lintas-

  

batas (transborder data flow) atau TDF adalah perpindahan data yang dapat

  dibaca mesin (machine-readable) melintasi perbatasan negara. TDF dapat dikelompokkan menjadi empat jenis:  Data operasional, seperti data transaksi dalam system informasi akuntasi.  Data pribadi, yaitu data mengenai individu tertentu. Misalnya data pemesanan hotel dan penerbangan, dan catatan personil perusahaan.  Transfer dana elektronik dari satu negara ke negara lain.  Data teknik dan ilmiah. Peraturan TDF, yang dimulai pada tahun 1970-an, telah ditetapkan oleh banyak negara sebagai cara untuk melindungi kebebasan pribadi warga negaranya.

  2. Permasalahan Teknologi

  Sejumlah negara dimana anak perusahan berada diganggu oleh masalah yang berkaitan dengan tingkat teknologi yang kurang memadai, antara lain sirkuit telekomunikasi dengan kecepatan yang rendah, kualitas transmisi yang buruk, tidak tersedianya sumber energi yang cukup, dan perangkat lunak.

  3. Kurangnya Dukungan Dari Manajer Anak Perusahaan

  Manajer anak perusahaan sering juga menjadi masalah. Sebagian yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaan tersebut tanpa bantuan, dan menganggap standar baru sebagai hal yang tidak perlu.

2.8 Strategi Penerapan GIS

  a) Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. b) Bila strategi global yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk.

  c) Bila strategi internasional yang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan.

  d) Bila strategi transnasional yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan.

  GIS dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari jaringan- jaringan yang melintasi batas-batas Negara, bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Bila strategi global yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk. Bila strategi internasional yang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan. Bila strategi transnasional yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan. Karena strategi transnasional paling rumit yaitu berusaha menyatukan seluruh MNC menjadi suatu sistem yang bekerja dengan lancer strategi penerapannya dapat menjadi model untuk menghindari kegagalan- berhubungan dengan GIS/kaitan strategi bisnis, sumber daya informasi, pemakaian bersama data internasional, dan lingkungan budaya.strategi penerapannya meliputi:

  1. Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis  Bekerjasama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global  Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.

   Menentukan strategi GIS global yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.  Menentukan tujuan dari tiap strategi GIS.  Mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya.

   Menugaskan orang-orang yang bertanggung jawab atas penerapan aplikasi tersebut.

  2. Menentukan sumber daya informasi  Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional.

   Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.  Membuat spesifikasi standar H/W dan S/W yang dapat digunakan semua anak perusahaan.  Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.  Siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di negara perusahaan induk.

  3. Menyediakan pembagian data  Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.

   Membentuk satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk dan anak perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.

   Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi.  Berdasarkan penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.

   Menerapkan database.

  4. Memperhatikan lingkungan budaya  Menyadari perbedaan budaya yang ada di antara negaranegara tempat anak perusahaan dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.

   Membuat survei atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.

   Menyediakan pelatihan dan pendidikan bagi anak perusahaan.  Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk bekerjasama dengan para manajer anak perusahaan, dan sebaliknya.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan GIS dalam lingkungan budaya, meliputi :  dukungan manajemen puncak  pengenalan computer  kekuatan referensi  preferensi komunikasi lisan  kepuasan dalam menggunakan GIS

  Pendapat umum dalam bisnis bahwa perusahaan mencerminkan kepribadian pemimpinnya. Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh. Prilaku ini adalah budaya etika.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

  MNC beroperasi melintasi produk, pasar, perbatasan dan budaya, dan mengikuti aktivitas yang dipengaruhi oleh warisan administratif maupun lingkungannya. MNC berusaha meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan lingkungannya dengan mengumpulkan dan mengelola informasi.

  MNC dapat menggunakan empat struktur dasar organisasi. Divisi fungsional seluruh dunia melapor pada area fungsional di perusahaan induk. Divisi-divisi internasional beroperasi terpisah dari divisi-divisi domestik. Wilayah geografis mencakup anak perusahaan yang berada dalam batasnya, dan mempertahankan saluran komunikasi dengan perusahaan induk. Divisi produk seluruh dunia memberi otoritas kepada divisi-divisi untuk menjalankan operasi mereka sendiri dalam skala dunia, seperti perusahaan terpisah.

  Kunci menjalankan MNC adalah kordinasi. Koordinasi membawa banyak keuntungan. Koordinasi dapat dicapai dengan menggunakan berbagai strategi bisnis global. Strategi multinasional menampilkan desentralisasi, strategi global menampilkan sentralisasi, dan strategi internasional menampilkan anak-anak perusahaan yang relative independen yang menerapkan keahlian dari peerusahaan induk. Strategi transnasional adalah yang paling rumit karena menampilkan partisipasi bersama antara perusahaan induk dan anak perusahaan dalam perencanaan, kemudian dalam menjalankan rencana tersebut.Sistem yang digunakan oleh MNC adalah system informasi global (global information system), atau GIS.

  Elemen-elemen dari suatu MNC yang mengambil manfaat dari bisnis global disebut global business drivers. GBD terbentuk dengan melibatkan eksekutif puncak, mengarahkan analisis pada tingkat unit bisnis, dan menyadari perbedaan yang ada dalam perusahaan dan antar anak perusahaan. MNC mengalami berbagai masalah. Sebagian masalah ini bersifat politis, sebagian berkaitan dengan teknologi, dan sebagian disebabkan oleh para manajer anak perusahaan yang kurang memberikan dukungan sepenuhnya.

  Strategi penerapan GIS memberi perhatian pada empat hal, yaitu: menghubungkan GIS dengan strategi bisnis, mendefinisikan sumber daya informasi yang diperlukan, menyediakan pembagian data, serta budaya.

3.2 Saran Komputer memilki dampak positif pada berbagai negara besar dan kecil.

  Namun di negara-negara yang lebih kecil, kendala dari pemerintah sering memperlambat penerapan teknologi. Bila pemerintah bersifat mendukung, seperti di Israel, Mesir, dan Tunisia, penggunaan komputer dapat berkembang. Selain menerapkan komputer untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, negara-negara kecil sering mengembangkan industri perangkat lunak yang mengekspor produk mereka ke pemakai di pasar dunia. Karena berbagai perbedaan dalam hal dukungan pemerintah dan budaya nasional, komputer diharapkan terus mempengaruhi masyarakat dalam berbagai cara.

  Dalam banyak hal, Amerika Serikat adalah pemimpin dunia dalam penggunaan komputer, namun negara-negara lain lebih unggul dalam berbagai bidang. Di masa depan perbedaan cara penggunaan komputer di seluruh dunia akan semakin mengecil. Mungkin komputer belum dapat dianggap sebagai bahasa dunia, tetapi komputer pasti merupakan peralatan yang umum bagi pemecahan masalah di seluruh dunia.

DAFTAR PUSTAKA

  William G. Egelhoff, “Information-processing Theory and the Multinasional Enterprise,”Journal of international business studies 22 (Number 3, 1991), hlm 341 Egelhoff,”Information-Processing Theory,” hlm 343 Jahangir Karimi dan Benn R. Konsynski, “Globalization and Information Management Strategies,” Journal of Management Information System 7 (Spring 1991), hlm 7.

  Nugroho, Widyo. Modul 4 Penggunaan Komputer Di Pasar Internasional. Retrieved from:

  

  McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.

  McNurlin, Barbara C, Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998