BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Memilih Jurusan Akuntansi Di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang - Unika Repository

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Gambaran Umum Responden
Data responden yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin,

jurusan dan angkatan masing-masing mahasiswa.
Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden
Keterangan
Jenis Kelamin
Jurusan

Angkatan
Kota Asal
Asal Sekolah

Laki-laki
Perempuan
Akuntansi

Manajemen
Pajak
2015
2016
2017
Jawa
Luar Jawa
Negeri
Swasta

Frek
30
64
47
21
26
22
33
39
78

16
30
64

%
31.9
68.1
50.0
22.3
27.7
23.4
35.1
41.5
83.0
17.0
31.9
68.1

Sumber: Lampiran 2
Responden berjenis kelamin laki-laki ada 30 orang dan perempuan 64

orang. Hal ini menunjukkan mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Katolik
Soegijapranata yang menjadi responden lebih banyak berjenis kelamin
perempuan. Responden dari jurusan akuntansi ada 47 orang, manajemen ada 21
orang dan pajak ada 26 orang. Hal ini menunjukkan responden mahasiswa
fakultas ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata yang menjadi responden
lebih banyak dari jurusan akuntansi. Responden dari angkatan 2015 ada 22 orang,

26

2016 ada 33 orang dan 2017 ada 39 orang. Hal ini menunjukkan responden
mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata yang menjadi
responden lebih banyak dari angkatan 2017. Responden berkota asal Jawa ada 78
orang dan luar Jawa 16 orang. Hal ini menunjukkan mahasiswa fakultas ekonomi
Universitas Katolik Soegijapranata yang menjadi responden lebih banyak berkota
asal Jawa. Responden berasal sekolah negeri ada 30 orang dan swasta 64 orang.
Hal ini menunjukkan mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Katolik
Soegijapranata yang menjadi responden lebih banyak berasal sekolah swasta.

4.2.


Uji Alat Pengumpulan Data

4.2.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
terebut. Jadi metode ini digunakan untuk mengukur ketepatan tiap pertanyaan
kuesioner atau indikator yang digunakan (Murniati dkk., 2013:20). Kriteria valid
adalah jika nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing indikator
pertanyaan ≤ dari nilai Cronbach's Alpha instrumen (Murniati dkk., 2013:34).
Tabel 4.2. Uji Validitas Guidance Factor (GF)
Pertanyaan
GF1
GF2
GF3
GF4
GF5
GF6
GF7
GF8
GF9


Cronbach's Alpha if Item Deleted
0.814
0.836
0.823
0.807
0.842
0.838
0.833
0.830
0.829

Cronbach's Alpha
0.845
0.845
0.845
0.845
0.845
0.845
0.845

0.845
0.845

Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
27

GF10
Sumber: Lampiran 3

0.844


0.845

Valid

Nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing indikator
pertanyaan (GF1 sampai GF10) ≤ dari nilai Cronbach's Alpha instrumen (0,845).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah
valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel Guidance Factor (GF).
Tabel 4.3. Uji Validitas Career Expectation Factor (CEF) – Belum Valid
Pertanyaan Cronbach's Alpha if Item Deleted
CEF1
0.799
CEF2
0.813
CEF3
0.783
CEF4
0.782
CEF5
0.786

CEF6
0.795
CEF7
0.795
CEF8
0.818
CEF9
0.861
Sumber: Lampiran 3

Cronbach's Alpha
0.823
0.823
0.823
0.823
0.823
0.823
0.823
0.823
0.823


Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid

Data mengenai Career Expectation Factor (CEF) yang dihasilkan tidak
semuanya valid. Terdapat 1 indikator pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 9.
Hal ini dapat dilihat dari Cronbach's Alpha if Item Deleted (0,861) > Cronbach's
Alpha instrumen (0,823). Karena ada indikator pertanyaan tidak valid maka perlu
dilakukan pengujian kembali tanpa mengikutsertakan pertanyaan tidak valid.
Tabel 4.4. Uji Validitas Career Expectation Factor (CEF) – Sudah Valid
Pertanyaan
CEF1

CEF2
CEF3
CEF4
CEF5
CEF6
CEF7

Cronbach's Alpha if Item Deleted
0.843
0.861
0.834
0.834
0.831
0.841
0.842

Cronbach's Alpha
0.861
0.861
0.861

0.861
0.861
0.861
0.861

Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

28

CEF8
Sumber: Lampiran 3

0.861

0.861

Valid

Nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing indikator
pertanyaan (CEF1 sampai CEF8) ≤ dari nilai Cronbach's Alpha instrumen
(0,823). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut
telah valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel Career Expectation
Factor (CEF).
Tabel 4.5. Uji Validitas Perception Factor (PC)
Pertanyaan Cronbach's Alpha if Item Deleted
PC1
0.886
PC2
0.882
PC3
0.865
PC4
0.856
PC5
0.851
PC6
0.872
PC7
0.887
Sumber: Lampiran 3

Cronbach's Alpha
0.888
0.888
0.888
0.888
0.888
0.888
0.888

Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing indikator
pertanyaan (PC1 sampai PC7) ≤ dari nilai Cronbach's Alpha instrumen (0,888).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah
valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel Perception Factor (PC).
Tabel 4.6. Uji Validitas Personal Characteristic Factor (PCF)
Pertanyaan Cronbach's Alpha if Item Deleted
PCF1
0.679
PCF2
0.759
PCF3
0.678
PCF4
0.748
PCF5
0.761
Sumber: Lampiran 3

Cronbach's Alpha
0.770
0.770
0.770
0.770
0.770

Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

29

Nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing indikator
pertanyaan (PCF1 sampai PCF5) ≤ dari nilai Cronbach's Alpha instrumen (0,770).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah
valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel Personal Characteristic
Factor (PCF).

4.2.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur reliabilitas atau kehandalan
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel ketika jawaban seseorang terhadap kuesioner tersebut adalah
stabil dari waktu ke waktu. Jadi uji reliabilitas di sini digunakan untuk mengukur
konsistensi data atau ketetapan dari keseluruhan kuesioner atau instrument
penelitian (Murniati dkk., 2013:20). Kriteria reliabel adalah jika nilai cronbach
alpha di antara 0,7-0,9 berarti bahwa kuesioner telah tergolong kriteria reliabel
tinggi (Murniati dkk., 2013:34).
Tabel 4.7. Uji Reliabilitas
Variabel
Guidance Factor (GF)
Career Expectation Factor (CEF)
Perception Factor (PC)
Personal Characteristic Factor (PCF)
Sumber: Lampiran 3

Cronbach’s Alpha
0.845
0.861
0.888
0.770

Ket
Reliabel tinggi
Reliabel tinggi
Reliabel tinggi
Reliabel tinggi

Semua variabel memberikan masing-masing nilai cronbach alpha di
antara 0,7-0,9 sehingga tergolong reliabel tinggi.

30

4.3.

Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-

nilai jawaban responden terhadap indikator-indikator dalam variabel penelitian.
Pertama, dilakukan pembagian katergori menjadi tiga, yaitu rendah, sedang, dan
tinggi. Kedua, menentukan rentang skala masing-masing kategori yang dihitung
dengan rumus.
RS = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Jumlah Kategori
5–1

RS =

3
RS = 1,33
Rentang Skala
1,00 – 2,33
2,34 – 3,66
3,67 – 5,00

Kategori
Rendah
Sedang
Tinggi

Tabel 4.8. Statistik Deskriptif Per Variabel
Variabel

Kisaran
Teoritis

Kisaran
Empiris

GF
CEF
PC
PCF

1-5
1-5
1-5
1-5

1-5
1-5
1-5
1-5

Ratarata
Empiris
3.07
4.23
3.95
3.88

Range Kategori
Rendah

Sedang

Tinggi

1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33

2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66

3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5

Ket
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi

Sumber: Lampiran 4
Skor rata-rata jawaban responden dari ketiga variabel yaitu Career
Expectation Factor (CEF), Perception Factor (PC) dan Personal Characteristic

31

Factor (PCF) termasuk kategori tinggi. Sementara skor rata-rata jawaban
responden dari Guidance Factor (GF) termasuk kategori sedang.

Tabel 4.9. Statistik Deskriptif Guidance Factor (GF)
Variabel
GF1
GF2
GF3
GF4
GF5
GF6
GF7
GF8
GF9
GF10
Rata - rata

Kisaran
Teoritis

Kisaran
Empiris

1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5

1-5
2-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5

Ratarata
Empiris
3.34
4.24
3.67
3.28
3.36
3.13
2.29
2.34
2.16
2.87
3.07

Range Kategori
Rendah

Sedang

Tinggi

1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33

2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66

3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5

Ket
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang

Sumber: Lampiran 4
Skor rata-rata jawaban responden dari Guidance Factor (GF) adalah
sebesar 3,07 dan termasuk kategori sedang. Artinya mahasiswa cukup dipengaruhi
oleh orang tua, saudara, guru, dosen, atau teman dalam pengambilan keputusan
memilih jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Tabel 4.10. Statistik Deskriptif Career Expectation Factor (CEF)
Variabel
CEF1
CEF2
CEF3
CEF4
CEF5
CEF6
CEF7
CEF8
Rata - rata

Kisaran
Teoritis

Kisaran
Empiris

1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5

1-5
2-5
1-5
1-5
2-5
2-5
2-5
1-5

Ratarata
Empiris
4.47
4.52
4.30
4.19
4.18
4.31
4.00
3.84
4.23

Range Kategori
Rendah

Sedang

Tinggi

1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33

2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66

3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5

Ket
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi

32

Sumber: Lampiran 4
Skor rata-rata jawaban responden dari Career Expectation Factor (CEF)
adalah sebesar 4,23 dan termasuk kategori tinggi. Artinya mahasiswa sangat
dipengaruhi tentang masa depan termasuk jalur karir dan gaji yang akan diterima
saat memilih jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Tabel 4.11. Statistik Deskriptif Perception Factor (PC)
Variabel
PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
PC6
PC7
Rata - rata

Kisaran
Teoritis

Kisaran
Empiris

1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5

2-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5

Ratarata
Empiris
4.46
4.28
4.00
3.72
3.69
4.01
3.51
3.95

Range Kategori
Rendah

Sedang

Tinggi

1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33

2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66

3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5

Ket
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi

Sumber: Lampiran 4
Skor rata-rata jawaban responden dari Perception Factor (PC) adalah
sebesar 3,95 dan termasuk kategori tinggi. Artinya mahasiswa sangat dipengaruhi
tentang profesi akuntan, kemampuan diri serta kondisi perkuliahan saat memilih
jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Tabel 4.12. Statistik Deskriptif Personal Characteristic Factor (PCF)
Variabel
PCF1
PCF2
PCF3
PCF4
PCF5
Rata - rata

Kisaran
Teoritis

Kisaran
Empiris

1-5
1-5
1-5
1-5
1-5

1-5
2-5
1-5
1-5
1-5

Ratarata
Empiris
3.63
4.06
3.82
3.91
3.98
3.88

Range Kategori
Rendah

Sedang

Tinggi

1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33
1 – 2,33

2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66
2,34 – 3,66

3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5
3,67 – 5

Ket
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi

Sumber: Lampiran 4
Skor rata-rata jawaban responden dari Personal Characteristic Factor
(PCF) adalah sebesar 3,88 dan termasuk kategori tinggi. Artinya mahasiswa
33

sangat dipengaruhi tentang karakteristik personal responden yang mendukung
dengan memilih jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

34

4.4.

Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang

akan digunakan untuk menguji hipotesis, yang merupakan sampel dari populasi,
merupakan data empiris yang memenuhi hakikat naturalistik. Hakikat naturalistic
menganut faham bahwa fenomena (gejala) yang terjadi di alam ini berlangsung
secara wajar dan dengan kecenderungan berpola. Menggunakan Uji KolmogorovSmirnov. Data dikatakan normal jika nilai probabilitas (sig) Kolmogorov-Smirnov
> 0,05 (Murniati dkk., 2013:62).
Tabel 4.13. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
94
Mean
0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation
.29213847
Absolute
.103
Most Extreme Differences
Positive
.045
Negative
-.103
Kolmogorov-Smirnov Z
1.000
Asymp. Sig. (2-tailed)
.270
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Lampiran 4
Nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov adalah 0,270 > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan data penelitian untuk telah normal.

4.5.

Uji Hipotesis
Analisis

regresi

logistik

dalam

penelitian

ini

digunakan

untuk

memprediksi variabel-variabel independen yaitu guidance factor, career
expectation factor, perception factor dan personal characteristic factor terhadap
variabel dependennya yaitu minat mahasiswa memilih jurusan akuntansi di

35

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Penggunaan analisis regresi
logistik ini adalah karena variabel dependen yaitu minat adalah data yang
berbentuk dummy, di mana variabel ini dapat dinyatakan dengan memberi angka 1
untuk mahasiswa dari jurusan akuntansi dan angka 0 untuk mahasiswa dari
jurusan non akuntansi (manajemen dan pajak). Menurut Murniarti dkk.
(2003:157) jika menggunakan regresi logistik tidak perlu adanya pengujian
normalitas data, atau dapat dikatakan bahwa meskipun data tidak normal maka
proses pengujian tetap dapat dilakukan. Berikut adalah hasil pengujian
menggunakan regresi logistik.
Tabel 4.14. Tabel Omnibus Tests of Model Coefficients

Step 1

Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square
df
Step
92.253
4
Block
92.253
4
Model
92.253
4

Sig.
.000
.000
.000

Sumber: Lampiran 5
Pada output Omnibus Test menyatakan bahwa hasil uji chi square godness
of fit 0,000 < 0,05 artinya adalah model signifikan sehingga dapat dikatakan
bahwa model dapat digunakan untuk proses berikutnya.
Tabel 4.15. Tabel Model Summary
Model Summary
-2 Log likelihood
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square
a
1
38.058
.625
.834
a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter
estimates changed by less than .001.
Step

Sumber: Lampiran 5
Hasil output pada Negelkerke R2 memiliki pengertian yang sama dengan
R2 yang ada di regresi linier yaitu untuk melakukan daya penjelas sehingga dapat

36

dinyatakan bahwa sebanyak 83,4% variansi data dapat dijelaskan dengan model,
sedangkan sisanya 16,6% di luar model.
Tabel 4.16. Tabel Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Chi-square
df
3.502
8

Step
1

Sig.
.899

Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa H0 diterima artinya model
yang dibangun telah mampu menjelaskan data karena nilai sig 0,899 > 0,05.
Model ini telah cukup mampu untuk digunakan menjelaskan data atau dapat
dikatakan tidak terdapat perbedaan klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi
yang diamati sehingga model regresi ini bisa digunakan untuk analisis berikutnya.
Tabel 4.17. Tabel Classification Table
Classification Table

a

Observed

Predicted
MINAT
0

Step 1

MINAT

0
1

Overall Percentage

Percentage
Correct

1
43
4

4
43

91.5
91.5
91.5

a. The cut value is .500

Sumber: Lampiran 5
Output dari Classification Table menjelaskan bahwa model yang ada
memiliki kemampuan untuk mengklasifikasi dengan benar sebesar 91,5%
sehingga dapat dikatakan model ini baik.

37

Tabel 4.18. Tabel Variables in the Equation
Variables in the Equation
B
S.E.
Wald
GF
1.823
.717
6.461
CEF
1.186
.735
2.607
a
Step 1
PC
2.853
.770
13.727
PCF
1.799
.779
5.339
Constant
-29.387
6.245
22.143
a. Variable(s) entered on step 1: GF, CEF, PC, PCF.

df
1
1
1
1
1

Sig.
.011
.106
.000
.021
.000

Sig. / 2
0.005
0.053
0.000
0.010
0.000

Sumber: Lampiran 5
Dari hasil perhitungan di atas selanjutnya didapat model regresi logistik:
Ln

= -29,387 + 1,823 GF + 1,186 CEF + 2,853 PC + 1,799 PCF + e

β0

= konstanta

β

= koefisien

Ln

=minat memilih jurusan, 1 untuk jurusan akuntansi dan 0 untuk jurusan
non akuntansi

GF

= guidance factor

CEF = career expectation factor
PC

= perception factor

PCF = personal characteristic factor
e

= Eror

1. Hipotesis 1
Guidance factor (GF) memiliki nilai t hitung 6,461 > t tabel (+1,28) dan β1
1,823 > 0. Berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap minat
memilih jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang,
karena t hitung > t tabel dan β positif. Dapat disimpulkan bahwa

38

pernyataan hipotesis 1 yang menyatakan bahwa guidance factor
berpengaruh positif terhadap minat memilih jurusan akuntansi Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang diterima.
2. Hipotesis 2
Career expectation factor (CEF) memiliki nilai t hitung 2,607 > t tabel
(+1,28) dan β2 1,186 > 0. Berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan
terhadap

minat

memilih

jurusan

akuntansi

Universitas

Katolik

Soegijapranata Semarang, karena t hitung > t tabel dan β positif. Dapat
disimpulkan bahwa pernyataan hipotesis 2 yang menyatakan bahwa career
expectation factor berpengaruh positif terhadap minat memilih jurusan
akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang diterima.
3. Hipotesis 3
Perception factor (PC) memiliki nilai t hitung 13,727 > t tabel (+1,28) dan
β3 2,853 > 0. Berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap
minat memilih jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang, karena t hitung > t tabel dan β positif. Dapat disimpulkan
bahwa pernyataan hipotesis 3 yang menyatakan bahwa perception factor
berpengaruh positif terhadap minat memilih jurusan akuntansi Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang diterima.
4. Hipotesis 4
Personal characteristic factor (PCF) memiliki nilai t hitung 5,339 > t tabel
(+1,28) dan β4 1,799 > 0. Berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan
terhadap

minat

memilih

jurusan

akuntansi

Universitas

Katolik

39

Soegijapranata Semarang, karena t hitung > t tabel dan β positif. Dapat
disimpulkan bahwa pernyataan hipotesis 4 yang menyatakan bahwa
personal characteristic factor berpengaruh positif terhadap minat memilih
jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang diterima.

4.6.

Pembahasan
Persepsi mahasiswa tentang pengaruh orang tua, saudara, guru, dosen, atau

teman (guidance factor) berpengaruh positif terhadap minat memilih jurusan
akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Artinya, semakin tinggi
persepsi mahasiswa tentang pengaruh orang tua, saudara, guru, dosen, atau teman
maka semakin tinggi minat memilih jurusan akuntansi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
Menurut Theory of Planned Behavior, subjective norms mempengaruhi
niat dan perilaku. Guidance Factor dalam Theory of Planned Behavior termasuk
dalam subjective norms karena Guidance Factor yang dimaksud adalah pengaruh
dari orang tua, teman dan guru yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk
memilih jurusan akuntansi. Dalam proses pengambilan keputusan, mahasiswa
dapat dipengaruhi oleh orang tua, saudara, guru sekolah menengah, atau teman.
Hal ini sesuai dengan subjective norms dalam Theory of Planned Behavior yaitu
mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan pada individu dan apakah mereka
harus melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut.
Dengan begitu, jika semakin banyak orang yang mendukung mahasiswa
untuk memilih jurusan akuntansi maka akan semakin tinggi juga minat mahasiswa

40

untuk memilih jurusan akuntansi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
(Tang, 2016) yang menyatakan bahwa guidance factor berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi. Penelitian lainnya
seperti penelitian Sugahara et al. (2008) serta Martini (2013) juga menyatakan
bahwa guidance factor berpengaruh positif terhadap minat memilih jurusan
akuntansi.
Persepsi mahasiswa tentang masa depan termasuk jalur karir dan gaji yang
akan diterima (career expectation factor) berpengaruh positif terhadap minat
memilih jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Artinya,
semakin tinggi persepsi mahasiswa tentang masa depan termasuk jalur karir dan
gaji yang akan diterima maka semakin tinggi minat memilih jurusan akuntansi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Menurut Theory of Planned Behavior, niat individu untuk melakukan
perilaku tertentu adalah hasil dari bagaimana individu memandang perilaku yang
diinginkan atau yang tidak diinginkan. Career Expectation Factor dalam Theory
of Planned Behaviortermasuk dalam attitudes karena Career Expectation Factor
yang dimaksud adalah persepsi calon mahasiswa mengenai masa depan termasuk
jalur karir dan gaji yang akan diterima sebelum memutuskan untuk memilih
jurusan akuntansi. Hal ini sesuai dengan attitudes dalam Theory of Planned
Behavior yaitu mengacu pada sejauh mana seseorang memiliki penilaian perilaku
yang diinginkan atau tidak diinginkan. Attitudes mencerminkan tingkat di mana
seseorang memiliki persepsi positif atau negatif terhadap tingkah laku tersebut.

41

Dengan begitu, jika mahasiswa sebelum memilih jurusan akuntansi
memandang bahwa nantinya jika mereka bekerja sebagai akuntan, mereka akan
memiliki jalur karir yang bagus dan gaji yang akan diterima sesuai dengan
keinginan, maka semakin tinggi juga minat mahasiswa untuk memilih jurusan
akuntansi. Hal ini sesuai dengan penelitian Tang (2016) yang menyatakan bahwa
career expectation factor berpengaruh positif terhadap minat memilih jurusan
akuntansi. Penelitian lainnya seperti penelitian Sugahara et al. (2008) serta
Martini (2013) juga menyatakan bahwa career expectation factor berpengaruh
positif terhadap minat memilih jurusan akuntansi.
Persepsi mahasiswa tentang profesi akuntan, kemampuan diri serta kondisi
perkuliahan (perception factor) berpengaruh positif terhadap minat memilih
jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Artinya, semakin
tinggi persepsi mahasiswa tentang profesi akuntan, kemampuan diri serta kondisi
perkuliahan maka semakin tinggi minat memilih jurusan akuntansi Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Menurut Theory of Planned Behavior, jika individu mempunyai persepsi
positif maka mereka akan melakukan tingkah laku tersebut. Perception Factor
dalam Theory of Planned Behavior juga termasuk dalam attitudes karena
Perception Factor yang dimaksud adalah persepsi mahasiswa mengenai kuliah di
jurusan akuntansi, pelajaran yang diajarkan di jurusan akuntansi, persepsi
mahasiswa menjadi seorang akuntan setelah lulus dari kuliah akan menghasilkan
minat mereka untuk memilih jurusan akuntansi. Hal ini sesuai dengan attitudes
dalam Theory of Planned Behavior yaitu mengacu pada sejauh mana seseorang

42

memiliki penilaian perilaku yang diinginkan atau tidak diinginkan. Attitudes
mencerminkan tingkat di mana seseorang memiliki persepsi positif atau negatif
terhadap tingkah laku tersebut.
Dengan begitu, jika mahasiswa sebelum memilih jurusan akuntansi
memiliki persepsi positif seperti misalnya mereka merasa bergengsi dan bangga
jika menjadi seorang akuntan, maka akan semakin tinggi minat mahasiswa untuk
memilih jurusan akuntansi. Hal ini sesuai dengan penelitian Tang (2016) yang
menyatakan bahwa perception factor berpengaruh positif terhadap minat memilih
jurusan akuntansi. Penelitian lainnya seperti penelitian Sugahara et al. (2008) serta
Martini (2013) juga menyatakan bahwa perception factor berpengaruh positif
terhadap minat memilih jurusan akuntansi.
Persepsi mahasiswa tentang keyakinan individu (responden) akan
kemampuan mereka (responden) dalam menghadapi tantangan yang ada (personal
characteristic factor) berpengaruh positif terhadap minat memilih jurusan
akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Artinya, semakin besar
persepsi mahasiswa tentang keyakinan individu (responden) akan kemampuan
mereka (responden) dalam menghadapi tantangan yang ada maka semakin tinggi
minat memilih jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Menurut Theory of Planned Behavior, kapasitas individu dan kesulitan
untuk melakukan sesuatu dapat memprediksi niat untuk melakukan tindakan
tertentu. Personal Characteristic Factor dalam Theory of Planned Behavior
termasuk dalam Perceived Behavioral Control karena Personal Characteristic
Factor yang dimaksud adalah karakter dari mahasiswa yang menyukai tantangan,

43

percaya diri dalam mengatasi tantangan dan memiliki kemampuan dalam
akuntansi dan yang berhubungan dengan angka akan memiliki minat yang lebih
tinggi untuk memilih jurusan akuntansi. Hal ini sesuai dengan Perceived
Behavioral Control dalam Theory of Planned Behavior yaitu kemampuan dan
kepercayaan dari individu (responden) untuk mengatasi tantangan yang sering
melibatkan pengalaman masa lalu, hambatan dan rintangan yang diantisipasi.
Dengan begitu, jika mahasiswa tidak merasa kesulitan untuk kuliah di
jurusan akuntansi dan memang berminat di akuntansi maka akan semakin tinggi
minat mahasiswa untuk kuliah di jurusan akuntansi. Hal ini sesuai dengan
penelitian Tang (2016) yang menyatakan bahwa personal characteristic factor
berpengaruh positif terhadap minat memilih jurusan akuntansi. Penelitian lainnya
seperti penelitian Sugahara et al. (2008) serta Martini (2013) juga menyatakan
bahwa personal characteristic factor berpengaruh positif terhadap minat memilih
jurusan akuntansi.

44