Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN

PUBLIK (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI MEDAN)

OLEH:

LILY HERAWATI

110503113

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “AnalisisFaktor-Faktor yang MempengaruhiMinatMahasiswaAkuntansiBerkarirSebagaiAkuntanPublik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 29 September 2015

NIM 110503113 Lily Herawati


(3)

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCE ACCOUNTING STUDENTS INTEREST ON CAREER AS A PUBLIC ACCOUNTANT (STUDY IN ACCOUNTING STUDENTS ON STATE OF UNIVERSITY IN MEDAN)

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of the motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, and personality against accounting student interest on career as a public accountant. The object of the research were accounting student at state of university in Medan as a research sample that taken by using purposive sampling technique. There were 266 accounting students partisipating as respondent from three state of universities in Medan. The method of analysis used in this research is multiple linear regression. The results of the research is the sosial values, consideration of market employee, and personality positive and significant impact on accounting student interest on career as a public accountant partially, as additional, motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, and work environment do not influence significantly on accounting student interest on career as a public accountant. Variable of the motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, personality simultaneously influence on accounting student interest on career as a public accountant with explained by variation the expressed in Adjusted R2 equal to 40,9% meanwhite the rest is equal to 59,1 % influenced by other variables which is not explained by the research model. The variable that most influence on the accounting student interest on career as a public accountant in this research is personality because it has a coefficient beta of 0,287. In addition there are no significant difference between groups of data on accounting student University of North Sumatra , Medan State University and the State Islamic University of North Sumatra of the factors that influence of interest in career as a public accountant.

Keyword : motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, personality, public accounting career


(4)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

(STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI MEDAN)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Penelitian ini menggunakan mahasiswa akuntansi pada perguruan tinggi negeri di Medan sebagai sampel penelitian yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat sebanyak 266 mahasiswa akuntansi yang menjadi responden yang berasal dari tiga perguruan tinggi negeri di Medan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik secara parsial, sedangkan motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Variabel motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh secara simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik dengan variasi yang terjelaskan yang dinyatakan dalam Adjusted R2 sebesar 40,9%, sedangkan sisanya 59,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Variabel yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik di dalam penelitian ini adalah personalitas karena memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,287. Selain itu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok data mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat berkarir sebagai akuntan publik.

Kata Kunci : motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, karir akuntan publik


(5)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Pertama, tentu saja penulis berterima kasih kepada ALLAH SWT, yang membuat penulis bertanya, nikmat-NYA yang mana lagi yang bisa penulis dustakan, serta terima kasih atasberkatrahmatdanhidayah-NYA penulis masihdiberikankesempatansertakemampuandalammerampungkan

skripsi yang berjudul “AnalisisFaktor-Faktor yang MempengaruhiMinatMahasiswaAkuntansiBerkarirSebagaiAkuntanPublik

(Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)”sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Strata Satu (S-1) pada program studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Shalawat berangkaikan salam tak lupa penulis ucapkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabat yang semoga memberikan syafa’atnya di yaumil akhir kelak, amin ya Rabbal’alamin, juga penulis berterima kasih atas pelajaran berharga tentang pentingnya sabar, ikhlas, serta tak kenal kata menyerah. Serta ucapan rasa terima kasih yang luar biasa, selalu ingin penulis ucapkan berulang-ulang kali kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan doa serta dukungan agar skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Muchas gracias ini penulis sampaikan kepada pihak-pihak tersebut diantaranya adalah :

1. Terima kasih kepada ibunda tercinta atas doa yang tak pernah putus, fasilitas yang tak pernah kurang, perhatian, dukungan, semangat, arah-arahan, serta kasih sayang yang selalu dan hanya tercurah kepada saya.


(6)

Sebagai anak, saya bangga. Serta keluarga besar Hj. Wasinah, pakde, bukde, paklek, buklek, semua sepupu-sepupu dan keponakan-keponakan lucu yang saya sayangi.

2. Terima kasih khususnya saya ucapkan kepada dosen pembimbing saya Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak. yang selalu membimbing, memberikan dukungan, motivasi, nasihat, dan selalu memberikan respon yang positif sehingga menumbuhkan sikap optimis bagi saya dalam mengerjakan skripsi ini. Dan juga rasa terima kasih saya ucapkan kepada Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak. dan Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si. yang senatiasa memberikan masukan dan arahan yang positif kepada saya.

3. Terima kasih saya ucapkan kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis beserta seluruh jajaran staf atau pegawai yang senantiasa memberikan bantuan administrasi dan lainnya untuk penyelesaian skripsi ini.

4. Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh organisasi ekstra maupun intra kampus (BP2M, FoSEI USU, KAM RABBANI, HIMLAB) yang telah bersedia memberikan naungan penuh kepada saya selama masa perkuliahan, harus saya katakan saya sangat terbantu. Hidup Mahasiswa!!

5. And the end ofmuchas gracias ini saya ucapkan kepada teman-teman

yang senantiasa mendukung, menarik, dan mendorong, kepada keluarga besar kos Senina 35A (terutama Kak Nuna, Kak Syarifah, Rizky, Mayya, Ain, Desy), dan juga kepada DIKALIRA kesayangan saya, Dina


(7)

Mutiara, Ika Khairunnisa Simanjuntak, dan Raya Puspita Sari Hasibuan. Aku menyayangi kalian karena ALLAH SWT.

Tulisaninimasih jauh dari kata sempurna sehingga memilikibanyakkekurangan yang senantiasamengharapkankritikdan saran yang bersifatmembangundariparapembaca. Akhirul kalam, saya ucapkanterimakasihbanyak, untuk segala khilaf dan salah saya mohon maaf, kepada ALLAH SWT saya mohon ampun.L’effort est ma force.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Medan, Sepetember 2015 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. LatarBelakangMasalah ... 1

1.2. PerumusanMasalah ... 9

1.3. TujuandanManfaatPenelitian ... 10

1.3.1. TujuanPenelitian ... 10

1.3.2. ManfaatPenelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14

2.1. Minat Mahasiswa Akuntansi ... 14

2.2. Profesi Akuntan Publik ... 15

2.2.1. Kantor Akuntan Publik ... 15

2.2.2. Akuntan Publik Sebagai Karir ... 17

2.3. Faktor-faktor yang DipertimbangkandalamMemilihKarirSebagaiAkuntanPublik... 19

2.3.1. Motivasi ... 19

2.3.2. Gender ... 22

2.3.3. Penghargaan Finansial ... 24

2.3.4. Pelatihan Profesional ... 27

2.3.5. Pengakuan Profesional ... 28

2.3.6. Nilai-nilai Sosial ... 30

2.3.7. Lingkungan Kerja ... 31

2.3.8. Pertimbangan Pasar Kerja ... 32

2.3.9. Personalitas ... 34

2.4. PenelitianTerdahulu ... 36


(9)

2.5.1. Motivasi Dengan Minat Mahasiswa AkuntansiBerkarir

Sebagai Akuntan Publik ... 44

2.5.2. Gender Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 44

2.5.3. Penghargaan Finansial Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 45

2.5.4. Pelatihan Profesional Dengan Mina Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 46

2.5.5. Pengakuan Profesional Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 47

2.5.6. Nilai-nilai Sosial Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 48

2.5.7. Lingkungan Kerja Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 48

2.5.8. Pertimbangan Pasar Kerja Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 49

2.5.9. Personalitas Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 50

2.6. KerangkaKonseptual ... 51

2.7. KerangkaOperasionalPenelitian ... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 54

3.1. RuangLingkupPenelitian ... 54

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 54

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 56

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 57

3.5. MetodeAnalisis Data ... 57

3.5.1. StatistikDeskriptif ... 58

3.5.2. UjiKualitas Data ... 58

3.5.3. UjiAsumsiKlasik ... 60

3.5.4. UjiRegresiBerganda ... 61

3.5.5. UjiHipotesisPenelitian ... 63

3.6. Skala Pengukuran ... 65

3.7. OperasionalisasiVariabelPenelitian ... 66

3.7.1. VariabelIndependen (X) ... 66

3.7.2. VariabelDependen (Y) ... 73

BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 76

4.1. Gamabaran Umum Objek Penelitian ... 76

4.1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 76

4.1.2. Data Responden ... 77

4.2. Hasil dan Pembahasan ... 78


(10)

4.2.2. Hasil Uji Kualitas Data ... 81

4.2.2.1. Hasil Uji Validitas ... 81

4.2.2.2. Hasil Uji Reliabilitas ... 88

4.2.3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 90

4.2.3.1. Hasil Uji Normalitas ... 90

4.2.3.2. Hasil Uji Multikolinearitas ... 92

4.2.3.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 94

4.2.4. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 96

4.2.5. Hasil Uji Hipotesis ... 98

4.2.5.1. Hasil Uji Statistik t (Uji Signifikansi Parsial) ... 98

4.2.5.2. Hasil Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ... 108

4.2.5.3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 109

4.2.5.4. Hasil Uji One Way ANOVA ... 111

4.3. Interpretasi ... 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 128

5.1. Kesimpulan ... 128

5.2. Implikasi ... 131

5.3. Saran ... 132

DAFTAR PUSTAKA ... 134


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 36

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Mahasiswa Akuntansi USU, UNIMED, dan UINSUStambuk 2011 dan 2012 ... 55

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian... 74

Tabel 4.1 Sampel Penelitian ... 77

Tabel 4.2 Data statistik Responden ... 78

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 79

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi ... 82

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Gender ... 82

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Penghargaan Finansial... 83

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Profesional ... 84

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Pengakuan Profesional ... 84

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Nilai-nilai Sosial ... 85

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja ... 86

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ... 86

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Personalitas ... 87

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 88

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas ... 89

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas Data ... 93


(12)

Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t (Uji Signifikansi Parsial) ... 99

Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ... 109

Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 110

Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Data ... 112


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 51

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 52

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data (Grafik Plot) ... 91

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Data (Histogram) ... 92


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 142

Lampiran 2 Data Mentah Hasil Jawaban Responden ... 148

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 201

Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Berganda ... 217

Lampiran 5 Hasil Uji One Way ANOVA ... 221


(15)

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCE ACCOUNTING STUDENTS INTEREST ON CAREER AS A PUBLIC ACCOUNTANT (STUDY IN ACCOUNTING STUDENTS ON STATE OF UNIVERSITY IN MEDAN)

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of the motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, and personality against accounting student interest on career as a public accountant. The object of the research were accounting student at state of university in Medan as a research sample that taken by using purposive sampling technique. There were 266 accounting students partisipating as respondent from three state of universities in Medan. The method of analysis used in this research is multiple linear regression. The results of the research is the sosial values, consideration of market employee, and personality positive and significant impact on accounting student interest on career as a public accountant partially, as additional, motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, and work environment do not influence significantly on accounting student interest on career as a public accountant. Variable of the motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, personality simultaneously influence on accounting student interest on career as a public accountant with explained by variation the expressed in Adjusted R2 equal to 40,9% meanwhite the rest is equal to 59,1 % influenced by other variables which is not explained by the research model. The variable that most influence on the accounting student interest on career as a public accountant in this research is personality because it has a coefficient beta of 0,287. In addition there are no significant difference between groups of data on accounting student University of North Sumatra , Medan State University and the State Islamic University of North Sumatra of the factors that influence of interest in career as a public accountant.

Keyword : motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, personality, public accounting career


(16)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

(STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI MEDAN)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Penelitian ini menggunakan mahasiswa akuntansi pada perguruan tinggi negeri di Medan sebagai sampel penelitian yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat sebanyak 266 mahasiswa akuntansi yang menjadi responden yang berasal dari tiga perguruan tinggi negeri di Medan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik secara parsial, sedangkan motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Variabel motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh secara simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik dengan variasi yang terjelaskan yang dinyatakan dalam Adjusted R2 sebesar 40,9%, sedangkan sisanya 59,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Variabel yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik di dalam penelitian ini adalah personalitas karena memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,287. Selain itu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok data mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat berkarir sebagai akuntan publik.

Kata Kunci : motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, karir akuntan publik


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini secara tidak langsung memberikan peluang yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja. Salah satu yang tergolong angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya program studi akuntansi.Program studi akuntansi merupakan salah satu program studi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa saat ini.Penelitian Benny dan Yuskar (2006) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan (program studi) akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional dibidang akuntansi. Seiring sejalan dengan itu, perkembangan dunia bisnis juga memerlukan lulusan akuntansi yang berkualitas dan siap pakai dalam dunia kerja. Untuk merespon hal tersebut maka desain kurikulum sejak di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga ke tingkat perguruan tinggi sudah diarahkan untuk menjadi akuntan publik dan sistem pendidikan juga didesain agar relevan dengan dunia kerja bagi sarjana akuntansi.Akan tetapi melihat kenyataan yang terjadi dilapangan, tidak banyak sarjana akuntansi yang berkarir sebagai akuntan publik. Padahal potensi akuntanpublikdi Indonesia sangatlah besar. Jumlah perusahaan yang mencapai puluhan ribu dimana dapat dianalogikan setiap perusahaan membutuhkan jasa akuntan publik untuk memeriksa laporan keuangannya.


(18)

Forddanta (2012) menyebutkan bahwa pertumbuhan akuntan publik masih rendah yaitu hanya 4% per tahun. Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) mencatat jumlah akuntan yang terdaftar di Indonesia sebanyak 51.800 orang. Tetapi dari seluruh akuntan tersebut yang menjadi akuntan publik per Pebruari 2014 hanya 1.075 orang.Terjadi kenaikan jumlah sebesar 76 orang dari tahun 2013 yang hanya sebanyak999 orang. Akan tetapi kenaikan yang terjadi tidak sebanding jika dibandingkan dengan akuntan baru yang dapat mencapai sekitar 1.500 orang setiap tahunnya.Selanjutnya apabila dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan ASEAN, jumlah akuntan publik di Indonesia yang berpenduduk sekitar 250 juta jiwa relatif sedikit. Sementara itu Chairunnisa dalam Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura tahun 2014menjelaskan :

negara-negara tetangga seperti Singapura dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa mempunyai akuntan publik sekitar 15.000 orang, Philipina dengan jumlah penduduk 88 juta jiwa mempunyai akuntan publik sebanyak 15.000 orang, Thailand dengan jumlah penduduk 66 juta jiwa mempunyai akuntan publik 6.000 orang, dan Vietnam dengan jumlah penduduk 85 juta jiwa mempuyai akuntan publik 1.500 orang.

Sebagai tambahan, negeri jiran Malaysia yang jumlah penduduknya kurang dari 30 juta jiwa, memiliki tak kurang dari 2.500 akuntan publik yang terdaftar dan aktif.Rendahnya perkembangan jumlah akuntan publik di Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mungkin dapat mempengaruhi minat seseorang untuk tidak menjadikan profesi akuntan


(19)

publik sebagai pilihan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Jam’an, 2011) :

a. Landasan hukum terkait profesi akuntan dan pelaporan akuntansi keuangan yang belum memadai untuk memberikan peran bagi akuntan publik (terdapat kewajiban audit untuk perusahaan (Pasal 68 UU PT No.40, untuk perusahaan dengan aset atau peredaran bruto tertentu tetapi tidak ada pengawasan dan sanksi apabila ketentuan itu tidak dipatuhi, baru diterbitkanya UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik).

b. Pangsa pasar jasa audit yang terbatas jumlahnya. (Terkait dengan faktor sebelumnya yaitu masih sedikitnya jumlah perusahaan terbuka dan jumlah perusahaan lain yang terikat dengan kebutuhan audit).

c. Perspektif atas risiko profesi (risiko hukum yang mengikat dalam jasa audit dan assurance).

d. Tingginya biaya (diantaranya biaya untuk pendidikan, ujian profesi, perizinan, dan pelatihan profesional berkelanjutan).

Selain itu, Chairunnisa (2014) menambahkan “perbedaan jumlah yang terlalu jauh tersebut juga disebabkan oleh sulitnya melalui berbagai proses dan tes yang harus dijalani oleh tiap-tiap calon akuntan publik. Tidak hanya harus mempunyai pendidikan tinggi, namun mereka juga harus mempunyai pengalaman dan pengakuan dari Kementerian Keuangan”. Pemilihan sebuah karir bagi sarjana akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntan publik saja, banyak pilihan profesi lainnya yang dapat mereka


(20)

selami tergantung dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Dalam dunia kerja, ada banyak jenis karir yang dapat ditekuni oleh sarjana akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap sarjana akuntansi bebas memilih karir apa yang ingin dicapai.

Apabila ingin berkarir sebagai akuntan publik, sarjana akuntansi harus bersaing dengan sarjana non-akuntansi dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik (Kuningsih dan Harto, 2013). Profesi akuntan memang sangat berperan penting dan memiliki tempat yang istimewa dalam dunia bisnis. Sama halnya dengan profesi-profesi yang lain, profesi akuntan juga dituntut untuk memiliki keahlian lebih dalam bidang akuntansi. Profesi akuntan juga memiliki tanggungjawab terhadap apa yang diperbuat, seperti halnya terhadap pekerjaan, organisasi, masyarakat dan dirinya sendiri. Harris dan Djamhuri (2011) menjelaskan, “Profesi Akuntan adalah pekerjaan yang tidak hanya berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup semata, tetapi juga memerlukan standar-standar kualitas, kode etik profesi sehingga integritas profesi akuntan senantiasa terjaga, dan akuntan semestinya senantiasa menjaga hubungan baik dengan lingkungan masyarakat disekitarnya”. Oleh karena itu, profesi akuntan diharapkan tidak hanya mahir secara teknis tetapi juga mampu bertindak secara profesional sesuai dengan kode etik profesionalisme yang berlaku.


(21)

Karir merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill, expertise, dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian perkembangan pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, 1994 dalam Rahayuningsih, 2002). Sedangkan Greenberg dan Baron (2000 : 215) menyatakan bahwa karir tersebut meliputi urutan pengalaman pekerjaan seseorang selama jangka waktu tertentu. Pilihan karir mahasiswa dipengaruhi oleh stereotype yang mereka bentuk tentang berbagai macam karir (Holland, 1995 dalam Rahayuningsih, 2002). Persepsi dan stereotype karir merupakan hal penting untuk menentukan karir karena persepsi mahasiswa umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan terdahulu, keluarga, dosen, dan text book yang dibaca ataupun digunakan (Stolle, 1976).

Dalam pemilihan karir harus didasari oleh minat dan rencana karir yang jelas. Minat dan rencana karir yang jelas akan sangat berguna bagi mahasiswa dan pihak perguruan tinggi dalam penyusunan kurikulum agar materi kuliah dapat tersampaikan secara efektif sesuai dengan profesi pilihan mahasiswa kedepannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu stimulasi untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius tentang karir yang diinginkannya sejak masih dibangku kuliah agar mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus secara optimal (Widyasari, 2010).

Minat pemilihan karir khususnya karir yang ditawarkan oleh program studi akuntansi yakni salah satunya sebagai akuntan, pastinya


(22)

semua mahasiswa akuntansi mempunyai minat terhadap pilihan karir tersebut. Dari penelitian sebelumnya, terdapat berbagai macam faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih karir. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2009), hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi akuntan publik secara simultan. Sementara itu seorang peneliti, Chan (2012), meneliti apakah faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan prestasi akademik siswa mempengaruhi pemilihan karir akuntan publik dan menuliskan hasil penelitiannya dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Unika Widya Mandala Surabaya tahun 2012 bahwa pelatihan profesional dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik. Sebaliknya variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan prestasi akademik tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik.

Seorang mahasiswa dalam merencanakan karirnya tentu mempunyai pertimbangan atau faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan profesi yang akan dipilih. Hal apa yang menjadi latar belakang pemilihan profesi tersebut dan apa yang diharapkan mahasiswa dari pilihannya


(23)

tersebut merupakan pertanyaan penting dalam pemilihan profesi. Penelitian kali ini meneliti mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik, faktor-faktor tersebut yaitu motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Sebagai seorang fresh graduate tentunya akan mempertimbangkan beberapa faktor tersebut sebelum menjatuhkan pilihan pada profesi sebagai akuntan publik.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Sugahara dan Boland (2009) dengan ruang lingkup penelitian di Indonesia, khususnya di Medan. Akan tetapi beberapa variabel yang digunakan oleh peneliti sudah pernah diteliti sebelumnya dengan beberapa variabel berbeda. Sugahara dan Boland (2009) meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa bisnis di Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada dua kelompok yaitu kelompok akuntansi dan kelompok non-akuntansi. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok tersebut. Selanjutnya penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pengaruh utama yang mempengaruhi pilihan kejuruan bagi mahasiswa akuntansi didasarkan pada nilai-nilai intrinsik. Sedangkan mahasiswa non-akuntansi memilih prospek karir sebagai faktor utama ketika memilih karir. Perbedaan lainnya dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini dengan penelitian terdahulu adalah :


(24)

1. Peneliti menambahkan variabel independen menjadi sembilan variabel yaitu motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas.

2. Penelitian ini dilakukan di kota Medan pada 3 perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara. Sedangkan peneliti sebelumnya melakukan penelitian diperguruan tinggi Jepang pada tingkat sarjana dan pascasarjana.Maka dari itu, penelitian ini dilakukan pada tempat dan objek yang berbeda.

3. Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2006, sedangkan penelitian yang sekarang dilakukan pada tahun 2015.

Dari uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai minat berkarir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Penelitian ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi tertulis untuk mengetahui, mempelajari, memahami, bahkan menganalisis lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat tersebut. Seperti halnya penelitian yang dilakukan Sugahara dan Boland (2009) tersebut sangat penting bagi pendidik akuntansi di Jepang karena mereka berusaha mengatasi permasalahan ketidakpopulariannya profesi akuntan saat itu. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam mengatasi ketidakpopularian profesi akuntan publik agar dapat meningkatkan jumlah peminat profesi akuntan publik di Indonesia dan menjadi sumber referensi dalam pengembangan penelitian selanjutnya serta dapat menjadi stimulasi


(25)

bagi mahasiswa akuntansi agar lebih serius dalam pemilihan karir untuk masa depannya. Oleh karena itu, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti memiliki judul sebagai berikut :

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Medan)”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apakah motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik ?

2. Bagaimana motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik ?

3. Apakah terdapat perbedaan pandangan antara mahasiswa akuntansi di Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED), dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik ?


(26)

4. Manakah variabel independen (motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas) yang paling dominan mempengaruhi variabel dependen (minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik) ?

1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal berikut ini:

1. Untuk menganalisis pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas baik secara parsial maupun simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.

2. Untuk mengetahui bagaimana motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.

3. Untuk meneliti ada atau tidaknya perbedaan pandangan antara mahasiswa akuntansi di Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas


(27)

Negeri Medan (UNIMED), dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik.

4. Untuk menganalisis pengaruh variabel independen (motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas) yang paling dominan terhadap variabel dependen (minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik).

1.3.2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi para akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah ilmu pengetahuan para akademisi mengenai motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik, serta mendiskusikan mengenai pentingnya mengetahui minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik dalam mendesain pola pendidikan yang sesuai bagi mahasiswa sebagai calon akuntan di masa yang akan datang.


(28)

2. Bagi para mahasiswa akuntansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para auditor khususnya auditor pada KAP yang terdaftar di kota Medan, antara lain : (1) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk lebih serius dalam

pemilihan karir demi masa depannya sekaligus memahami pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik serta dapat menjadi motivasi bagi mereka.

(2) Memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik, sehingga dapat menambah wawasan bagi setiap mahasiswa akuntansi mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar memantaskan kualitas diri sesuai dengan yang diharapkan dunia kerja.

(3) Dengan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengantisipasi kesenjangan maupun kesalahan dalam pemilihan profesi di masa yang akan datang, sehingga dapat menjaga citra dan profesionalitas profesi akuntan di mata masyarakat dunia bisnis.


(29)

3. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan menjadi bahan perbandingan riset-riset selanjutnya dalam menambah pengetahuan dan kayakinan mengenai pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.

4. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.


(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Minat Mahasiswa Akuntansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006), “minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Minat adalah suatu pemutusan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan (Sujanto, 1981 : 23). Sementara itu Hurlock (1995 : 144) mendefinisikan minat sebagai “sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih”. Minat pada dasarnya tidak bersifat permanen, minat hanya bersifat sementara dan dapat berubah-ubah. Hal ini dapat dilihat ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Akan tetapi ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun.

Mahasiswa selama belajar di perguruan tinggi menerima informasi mengenai profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Informasi tersebut memunculkan minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi apa yang akan dijalaninya di masa depan. Profesi akuntan publik dipandang sebagai profesi yang menjanjikan prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan prestisius di masa sekarang. Profesi ini juga


(31)

memberikan kesempatan untuk mengembangan keterampilan dan memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan diberbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda (Wheeler, 1983). Akuntan publik juga merupakan penasehat bisnis yang terpercaya dan salah satu profesi yang diberikan kewenangan untuk memberikan jasa audit. Hal ini membentuk minat mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik. 2.2. Profesi Akuntan Publik

2.2.1. Kantor Akuntan Publik

Di dalam Wikipedia Indonesia (2013) yang dimaksud Kantor Akuntan Publik(KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dar jasanya.Bidang jasa KAP meliputi:

a. Jasa atestasi, termasuk di dalamnya adal atas pelaporan informasi keuangan proforma, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta atestasi lainnya.

b. Jasa non-atestasi, yang mencakup jasa yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi.

Dalam hal pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan, KAP hanya dapat melakukan paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut. Badan usaha KAP dapat berbentuk:


(32)

1. akuntan publik yang juga sekaligus bertindak sebagai pimpinan.

2.

paling sedikit 2 (dua) orang akuntan publik dan/atau 75% dari seluruh sekutu adalah akuntan publik. Masing-masing sekutu disebut Rekan Partner) dan salah seorang sekutu bertindak sebagai Pemimpin Rekan.

3. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik yang diatur dalam undang-undang.

Selain itu, jenjang karir di kantor akuntan publik cukup jelas. Berikut gambaran tentang karir akuntan publik (Mulyadi dan Puraduredja, 1998) : 1. Auditor Junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci,

membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.

2. Auditor Senior, bertugas untuk melaksanakan audit, dan bertanggungjawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior.

3. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit; mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter.

4. Partner, bertanggungjawab atas hubungan dengan klien, dan bertanggungjawab secara keseluruhan mengenai auditing.


(33)

Peranan akuntan publik sangat penting dalam dunia usaha karena akuntan publik merupakan satu-satunya profesi yang berhak untuk memberikan opini atas kewajaran dari laporan keuangan yang disusun manajemen (Baridwan, 1998). Akan tetapi Akuntan Publik dalam memberikan jasa auditnya wajib mempunyai Kantor Akuntan Publik (KAP) paling lama 6 (enam) bulan sejak izin akuntan publik diterbitkan. Akuntan publik yang tidak mempunyai KAP dalam waktu lebih dari 6 (enam) bulan akan dicabut izin akuntan publiknya.

2.2.2. Akuntan Publik Sebagai Karir

Baridwan (1998) menyatakan akuntan publik merupakan satu-satunya profesi yang berhak untuk memberikan opini atas kewajaran dari laporan keuangan yang disusun manajemen. Seperti halnya dengan profesi-profesi yang lain, profesi-profesi akuntan publik juga me Oleh karena itu, mahasiswa akuntansi yang memilih akan berkarir sebagai akuntan publik sudah seharusnya mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Karir sebagai akuntan publik tidak hanya berkaitan dengan diri sendiri tetapi juga berhubungan dengan orang lain yang intensitasnya dapat dikatakan sering. Untuk itu, seseorang yang ingin berkarir dalam dunia akuntansi publik akan mendapat penekanan khusus untuk memahami mengenai aturan etika akuntan publik yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP.Standar Profesional Akuntan


(34)

Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Indonesia. SPAP dikeluarkan ole Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik) adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia atau IAPI (sebelumnya Ikatan Akuntan Indonesia – KompartemenAkuntan Publik atau IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (Yohanes, 2013).

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (Kode Etik) ini terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian A yang menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut. Sedangkan Bagian B dari Kode Etik ini memberikan ilustrasi mengenai penerapan kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu. Berdasarkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2009, ada 5 (lima) Prinsip Etika Profesi yang harus dipatuhi jika memilih berkarir sebagai akuntan publik, yakni : (1) Prinsip Integritas; (2) Prinsip Objektivitas; (3) Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional; (4) Prinsip Kerahasiaan; dan (5) Prinsip Perilaku Profesional.

Selain itu, Kode Etik Profesi Akuntan Publik juga merinci aturan mengenai hal-hal berikut ini:


(35)

1. Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan

2. Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP 3. Seksi 220 Benturan Kepentingan

4. Seksi 230 Pendapat Kedua

5. Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk Remunerasi Lainnya 6. Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional

7. Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-Tamahan Lainnya 8. Seksi 270 Penyimpanaan Aset Milik Klien

9. Seksi 280 Objektivitas – Semua Jasa Profesional 10. Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance

Dari sini dapat kita lihat bahwa karir sebagai akuntan publik bukanlah hal yang dapat dipilih dengan mudah. Bahkan sejak tahun 2004, maka setiap alumni jurusan Akuntansi tidak lagi mendapatkan gelar Ak secara otomatis (Wudjud, 2010). Bagi yang berminat mendapat gelar Ak diwajibkan untuk menempuh Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) untuk masa studi 2 semester.

2.3. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik

2.3.1. Motivasi

2.3.1.1. Definisi Motivasi

Memilih suatu profesi sangat berkaitan erat dengan teori motivasi yaitu teori pengharapan (expectancy theory). Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang artinya dorongan atau menggerakkan. Dengan demikian


(36)

motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara sadar (Nawawi, 2008 : 351). Selanjutnya Sobur (2003 : 268) menambahkan “sebenarnya motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan”. Karena itu bisa juga dikatakan bahwa motivasi berarti membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan.

Motivasi sangat penting dimiliki setiap individu dalam dirinya karena motivasi menyebabkan individu mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal (Sembiring, 2009). Menurut Komaruddin (1994) pada dasarnya motivasi dibagi menjadi dua jenis utama yaitu motivasi intrinsik (motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang) yang disebut juga motivasi murni dan motivasi ekstrinsik (motivasi yang timbul disebabkan faktor dari luar diri seseorang) seperti kenaikan pangkat, pujian, hadiah dan lain-lain. Menurut Peterson dan Plowman dalam Hasibuan (2003) yang mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktor-faktor berikut ini :

1. The desire to live (keinginan untuk hidup)

2. The desire for position (keinginan untuk suatu posisi) 3. The desire for power (keinginan akan kekuasaan)


(37)

4. The desire for recognation (keinginan akan pengakuan)

Setiap pekerja mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan (needs) tertentu, dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya (Sembiring, 2009).

2.3.1.2. Pentingnya Motivasi

Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kegiatan perlu adanya motivasi agar kegiatan itu berjalan dengan lancar sesuai keinginan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan adanya motivasi kinerja kegiatan akan terlihat apakah kita bekerja maksimal atau tidak dan tentunya akan berdampak pada hasil yang didapat.Sebagai profesi yang banyak diminati, apa saja yang menjadi motivasi pemilihan karir sebagai akuntan publik merupakan hal yang dapat menarik perhatian. Saat ini penelitian mengenai motivasi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik dapat dikatakan sudah banyak. Hal ini dapat diartikan bahwa motivasi merupakan suatu hal penting yang pantas dan sangat menarik untuk diteliti. Dikarenakan penelitian tersebut akan memberikan manfaat sebagai pertimbangan oleh banyak pihak yang terkait.

Ningsih (2008) meneliti mahasiswa akuntansi pada empat perguruan tinggi di kota Padang yaitu Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Bung Hatta, dan Universitas Putra Indonesia. Dari temuan yang diperoleh pada penelitian tersebut, variabel motivasi karir dan self efficacy merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi minat mahasiswa pada pemilihan karir sebagai akuntan publik, sedangkan untuk


(38)

motivasi ekonomi dan motivasi berprestasi tidak signifikan mempengaruhi minat mahasiswa pada pemilihan karir sebagai akuntan publik. Selain itu juga terdapat perbedaan minat mahasiswa awal dan mahasiswa tingkat akhir dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik serta tidak ada perbedaan minat antara mahasiswa pada universitas negeri dan mahasiswa pada universitas swasta dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Penelitian tersebut dapat menggambarkan motivasi kerja sangatlah penting jika ingin bertahan di karir tertentu, untuk mengembangkan karir, bahkan untuk pancapaian jenjang karir tertinggi atau untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap orang. Tanpa motivasi kerja tidak mungkin mendapatkan prestasi kerja yang tinggi dan akan berimbas pada kemajuan karir. Orang-orang yang sukses dalam karir adalah mereka yang memiliki motivasi kerja.

2.3.2. Gender

2.3.2.1. Paradigma Gender

Sejak lahir seseorang sudah ditentukan peran dan atribut gender-nya masing-masing. Laki-laki dan perempuan dianggap sebagai simbol status. Laki-laki identik dengan orang yang memiliki karakter maskulin. Sedangkan perempuan identik dengan orang yang memiliki karakteristik feminin.Konsep gender adalah sifat-sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural (Fakih, 2006 : 8).Masyarakat pada umumnya melihat bahwa laki-laki kurang baik dalam melakukan pekerjaannya dikarenakan adanya perilaku yang


(39)

menyimpang seperti kurangnya disiplin. Sedangkan perempuan jauh lebih rajin dan ulet serta konsisten dalam pekerjaannya, namun seringkali perempuan terbawa dan larut dalam perasaannya sehingga muncul adanya keraguan dalam pengambilan keputusan.

Dewasa ini, paradigma mengenai keseteraan gender sudah meluas terlebih di Indonesia ada yang dikenal dengan emansipasi wanita. Seorang perempuan kini telah bisa bekerja diluar rumah membantu ekonomi keluarga tetapi juga tidak melupakan kodratnya yang menyandang gelar seorang ibu jika sudah menikah. Akan tetapi, sebuahstudi yang dilakukan Collins (1993) di kantor akuntan publik menemukan bahwa wanita mengalami stres kerja lebih tinggi dibanding pria. Wanita mengalami stress kerja yang tinggi karena adanya tuntutan pekerjaan dan rumah tangga (Collins, 1993).

Perbedaan hakiki yang menyangkut jenis kelamin tidak dapat diganggu gugat (misalnya secara biologis wanita mengandung), perbedaan peran genderdapat diubah karena bertumpu pada faktor-faktor sosial dan sejarah. Karir akuntan yang terkait dengan banyak disiplin ilmu sosial tentunya akan sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut (Andersen, 2012). 2.3.2.2. Gender Berkontribusi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai

Akuntan Publik

Gender kini tidak lagi menjadi pengahalang bagi perempuan untuk berkarir dalam berbagai aspek kehidupan. Ramdani dan Zulaikha (2013) menjelaskan :


(40)

kultur masyarakat pada era sebelum kartini yang melarang wanita untuk bekerja pada saat ini sudah sangat jauh dari persepsi masyarakat, wanita sekarang sudah dianggap memiliki peran dan berkarya dalam seluruh aspek kehidupan sosial, hal tersebut juga berlaku dalam dunia karir sehingga peran gender dalam suatu karir sangatlah dipertimbangkan terutama bagi kaum wanita.

Gender merupakan hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Dari penelitian yang dilakukan Laksmi dan Indriantoro(1999) diketahui bahwa perbedaan gender berpengaruh secara signifikan dalam pemilihan profesi akuntan publik.Andersen (2012) berpendapat bahwa terdapat pola pikir bahwa perbedaan gender menjadi salah satu penghambat dalam memilih dan menentukan profesi pada mahasiswa akuntansi. Berdasarkan faktor kesetaraan gender, kebanyakan mahasiswa lebih memilih untuk menjadi akuntan pendidik. Pada dasarnya laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan dasar nilai etika dalam proses pengambilan keputusan.

2.3.3. Penghargaan Finansial

Pengertian reward menurut Byars dan Rue (2000:299) adalah “The organizational reward system consists of the types of rewards to be offered and their distribution”. Selanjutnya Mulyadi dan Setyawan (2001:227) mengatakanbahwa :

sistem penghargaan merupakan salah satu alat pengendali penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personelnya agar mencapai tujuan perusahaan (bukan tujuan personel secara individu) dengan perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan (bukan perilaku yang disukai oleh personel secara pribadi)

Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa reward atau penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya


(41)

merupakan suatu alat untuk mengendalikan tingkah laku karyawan agar sesuai dengan yang diharapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan perusahaan.

Selain itu, bergabungnya seseorang dalam suatu perusahaan atau organisasi tentu memiliki berbagai harapan bahwa kebutuhannya dapat terpenuhi sebagai balas jasa atas keikutsertaannya dalam mencapai tujuan perusahaan. Penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor umum yang menyebabkan seseorang mencintai pekerjaannya atau tidak. Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi kepuasan kerja. Hal serupa juga terjadi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Penelitian sebelumnya menegaskan bahwa dalam melakukan pertimbangan pemilihan karir, para mahasiswa lulusan jurusan akuntansi menempatkan penghargaan finansial atau gaji sebagai alasan utama.Jika ia mendapatkan penghargaan finansial sesuai dengan karyanya, maka seorang akuntan publik akan berbuat sesuai dengan aturan kerja dalam rangka menjaga citra profesinya baik di dalam maupun di luar pekerjaannya. Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa penghargaan finansial/gaji merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah berpendapat bahwa dengan profesi tersebut, penghargaan finansial/gaji awal mereka lebih baik dibandingkan dengan profesi akuntan pendidik dan profesi akuntan publik. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan pemerintah dan akuntan pendidik lebih mengharapkan dana pensiun


(42)

dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan publik (Rahayu, dkk, 2003).Sedangkan penelitian yang dilakukan Stolle (1976) menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat IV yang memilih profesi akuntan publik lebih mempertimbangkan penghargaan finansial/gaji awal tinggi dan kenaikan penghargaan finansial/gaji yang lebih cepat, sedangkan mahasiswa yang memilih profesi akuntan industri lebih mengutamakan dana pensiun.

Wheeler (1983) menemukan bahwa orang-orang bisnis, psikologi, dan bidang pendidikan selain akuntansi beranggapan bahwa akuntansi menawarkan penghasilan yang lebih tinggi daripada pekerjaan dalam bidang pemasaran, manajemen umum, keuangan dan perbankan.Selanjutnya, suatu studi yang dilakukan ole Ramdani dan Zulaikha (2013) menyimpulkan bahwa variabel penghargaan finansial, nilai skor rata-rata empiris memiliki nilai 11,26 diatas nilai minimum empiris 4 dan lebih cenderung mendekati nilai skor maksimum empiris 15, hal ini menandakan bahwa responden menganggap profesi akuntan (akuntan publik dan non publik) akan memberikan penghargaan finansial yang cukup baik. Dalam profesi non akuntan, akuntan publik dianggap paling mudah mendapatkan penghargaan finansial/gaji tinggi, meskipun penghargaan finansial/gaji awalnya lebih rendah dibanding bidang profesi yang lain (Felton,1994).Hal ini dapat menjadi landasan bahwa penghargaan finansial/gaji merupakan motivasi terkuatmahasiswa akuntansi berminat untuk berkarir sebagai akuntan publik.


(43)

2.3.4. Pelatihan Profesional

Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional, akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis dan berpengalaman dibidang auditing, antara lain memiliki pengalaman kerja di KAP minimal 3 tahun yang setara dengan 4000 jam, serta pendidikan profesional yang berkelanjutan selama menjalani karir sebagai akuntan publik (Benny dan Yuskar, 2006). Menurut Stolle (1976) pelatihan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik memerlukan pelatihan kerja. Hal ini dimaksudkan karena untuk menjadi seorang akuntan publik yang dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan baik, tidak cukup hanya dengan bekal pendidikan formal semata tetapi juga harus ditunjang oleh pengalaman praktek di lapangan dengan jam kerja yang memadai.

Pelatihan profesional merupakan pelatihan yang diberikan guna untuk peningkatan kemampuan dan keahlian suatu profesi. Tidak hanya itu, pelatihan profesional juga merupakan suatu persiapan dan pelatihan yang harus dilakukan sebelum memulai suatu karir. Pelatihan profesional merupakan salah satu faktor penghargaan non finansial. Selain bertujuan mencari penghargaan finansial, dalam pemilihan profesi oleh mahasiswa juga ada keinginan untuk mengejar prestasi dan mengembangkan diri. Hal ini akan didapatkan melalui pelatihan profesional yang disediakan oleh pemberi kerja ataupun asosiasi yang menaunginya. Beberapa elemen dalam


(44)

pelatihan profesional antara lain: pelatihan sebelum bekerja, mengikuti pelatihan di luar lembaga, mengikuti pelatihan rutin lembaga, dan variasi pengalaman kerja (Aprilyan, 2011).

2.3.5. Pengakuan Profesional

2.3.5.1. Pengertian Pengakuan Profesional

Istilah “Profesional” diadaptasikan dari istilah bahasa Inggris yaitu Profession yang berarti pekerjaan atau karir. Pengakuan profesioanl ini dapat juga dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial (Stolle,1976). Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan/atau organisasi profesi. Sedangkan secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa, dalam hal ini jasa akuntan publik.

Rahayu, dkk (2003) mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan menganggap bahwa profesi yang mereka pilih akan memberikan banyak kesempatan untuk berkembang. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan menganggap bahwa pengakuan prestasi atas profesi mereka lebih tinggi dibanding dengan profesi yang lain. Sedangkan mahasiswa yang memilih profesi akuntan pendidik menganggap bahwa profesi yang mereka pilih memberikan kesempatan berkembang yang lebih rendah jika dibandingkan dengan profesi akuntan pemerintah. Hal diatas dapat diartikan bahwa pengakuan profesional dalam berkarir akan dapat meningkatkan motivasi yang pada akhirnya juga akan meningkatkan produktivitas kerja.


(45)

2.3.5.2. Parameter Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional yang diberikan dapat berupa hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Perlu adanya indikator-indikator tertentu agar pengakuan yang diberikan sesuai dengan target yang diharapkan. Misalnya pemberian penghargaan terhadap prestasi kerja yang diharapkan dapat memotivasi semangat kerja agar menjadi lebih giat lagi. Hal ini dapat dilihat apakah pekerjaan yang dilakukannya menjadi lebih baik dari sebelumnya atau malah mengurangi semangat kerjanya karena ia mengira pencapaiannya telah selesai.

Merdekawati dan Sulistyawati (2011) mengungkapkan elemen-elemen dalam pengakuan profesional diantaranya adalah adanya pelatihan kerja, adanya pelatihan profesi, adanya pengakuan prestasi, pengalaman kerja yang bervariasi, kesempatan berkompetisi dan perlunya keahlian untuk mencapai sukses. Hal ini dapat berarti bahwa pengakuan profesional dapat diukur melalui adanya kesempatan untuk berkembang yang diberikan, adanya pengakuan apabila berprestasi, memiliki cara untuk naik pangkat, dan memiliki keahlian untuk mencapai sukses agar dapat diakui. Dengan diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat memotivasi untuk meningkatkan karir (Wudjud, 2010).


(46)

Wikipedia Indonesia (2013) mendefinisikan nilai sosial sebagai “nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat”. Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya atau dengan kata lain, nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya (Aldahar, 2013). Nilai sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam memilih karir.

Mahasiswa akuntansi beranggapan bahwa profesi akuntan publik lebih memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, lebih memberi kesempatan untuk menyediakan jasa sosial dan lebih prestisius dibandingkan profesi akuntan perusahaan (Stolle, 1976). Nilai-nilai sosial dapat diindikasikan melalui enam pernyataan mengenai kesempatan melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan hobi, memperhatikan perilaku individu, pekerjaan yang lebih bergengsi di bidang karir lainnya dan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain (Wijayanti, 2001). Carpenter dan Strawser (1970) menyatakan bahwa reputasi pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan profesi. Hal ini berarti bahwa faktor pandangan orang lain terhadap suatu pekerjaan mempengaruhi keputusan seseorang dalam memilih profesi.


(47)

Menurut Robbins (2006) “lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan”.Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja. Wudjud (2010) mengungkapkan “lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja”. Hal ini berhubungan dengan rutinitas sehari-hari, atraktif dalam kerja dan seringnya memerlukan waktu lembur.

Hasil penelitian Stolle (1970) dan Felton (1994) menyatakan bahwa faktor lingkungan tidak dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih suatu karir. Berbeda dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001) menunjukkan bahwa lingkungan kerja dipertimbangkan dalam pemilihan profesi mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat diselesaikan. Lingkungan kerja sangat besar pengaruhnya pada kebiasaan-kebiasaan seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Apabila lingkungan kerja yang ada di sekitar seseorang baik, maka seseorang tersebut akan mempunyai disiplin kerja yang tinggi dan otomatis akan terjalin kerja sama yang baik sehingga akan berpengaruh pada kepuasan kerja.

Selanjutnya Rahayu,dkk (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan pendidik menganggap pekerjaan yang dijalani lebih rutin dibandingkan karir yang lain. Mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan pemerintah menganggap pekerjaannya memiliki rutinitas lebih tinggi dibanding akuntan perusahaan. Mahasiswa yang memilih


(48)

profesi sebagai akuntan publik menganggap jenis pekerjaannya tidak rutin, akan tetapi pekerjaannya mempunyai banyak tantangan dan tidak dapat dengan cepat terselesaikan. Dengan mengetahui lingkungan kerja masing-masing profesi maka dapat memberikan pertimbangan yang matang sebelum memilih karir apa yang cocok untuk dijalani. Oleh karena itu, lingkungan kerja akuntan publik perlu dipertimbangkan sebelum memilih karir tersebut. 2.3.8. Pertimbangan Pasar Kerja

2.3.8.1. Pasar Kerja Akuntan Publik

Keterbatasan informasi bagi sebagian kalangan akan mempengaruhi banyak tidaknya lapangan pekerjaan yang bisa diketahui atau diakses sehingga pertimbangan pasar kerja turut menjadi faktor yang mempengaruhi pilihan karir (Wudjud, 2010). Setiap orang menginginkan keamanan kerja yang terjamin dan kemudahan mengakses lowongan kerja pada pilihan karir mereka. Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang.

Pasar kerja merupakan suatu hal yang pantas untuk dipertimbangkan sebelum seseorang memilih karirnya. Terlebih pada masa sekarang ini telah dibuka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan memberikan peluang dan tantangan yang cukup besar bagi profesi akuntan publik. Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan peluang dalam dunia kerja saat ini karena akuntan publik merupakan salah satu profesi yang diberi kewenangan untuk memberikan jasa audit (Chelz, 2010). Pasal 68 ayat (1) poin e Undang-Undang Republik


(49)

Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menjelaskan bahwa “Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk diaudit apabila Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah peredaran usaha dengan jumlah nilai paling sedikit Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)”. Hal ini dapat menguatkan jika profesi akuntan publik sangat diperlukan mengingat jumlah perseroan terbatas di Indonesia relatif banyak.

2.3.8.2. Pertimbangan Pasar Kerja sebagai Parameter Minat Mahasiswa

Hasil penelitian Carpenter dan Strawser (1970); Zikmund et al (1977); Horowitz dan Riley (1990), menemukan bahwa pertimbangan pasar kerja menempati peringkat tinggi diantara faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi mahasiswa. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Paolillo and Estes (1982); Zikmund et al(1977) yang menemukan bahwa faktor pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih profesi akuntan publik. Aprilyan (2011) juga meneliti mengenai pengaruh nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan professional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa variabel pertimbangan pasar kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik baik secara parsial maupun simultan.


(50)

Sementara itu, Chairunnisa (2014) menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut adalah penghasilan berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. Sedangkan variabel nilai intrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik.Hal ini karena dalam pemilihan karir ada yang memilihnya berdasarkan peluang kerja yang besar, dan ada juga yang memilih karir dikarenakan semata-mata karena tekad dan keinginan diri untuk mempelajari karir tersebut (secara naluriah).Dalam hal ini yang menjadi parameter pertimbangan pasar kerja meliputi tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi (Wheeler, 1983).

2.3.9. Personalitas

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “personalitas adalah keseluruhan reaksi psikologis dan sosial seorang individu, sintesis kehidupan emosionalnya dan kehidupan mentalnya, tingkah laku dan reaksinya terhadap lingkungan”. Sobur (2003 : 301) menyebut personalitas sebagai kepribadian yang juga berarti “ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus”. Hal ini menjelaskan bahwa personalitas berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang dalam lingkungannya. Personalitas mencerminkan kepribadian seseorang dalam bekerja secara profesional.


(51)

Aprilyan (2011) meneliti mengenai pengaruh nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan professional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik. Salah satu hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial maupun simultan, variabel personalitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik. Berbeda dengan itu, Sulistyawati, dkk (2013) pernah meneliti persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir diantaranya gaji, pelatihan profesional, keprofesionalan, nilai sosial, tempat kerja, pasar tenaga kerja dan kepribadian. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa kepribadian (personalitas) bukanlah faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa. Hal ini disesuaikan dengan tempat penelitian yang berbeda dan dengan personal yang berbeda pula. Dikarenakan personalitas sangat berkaitan erat dengan personal dan lingkungan yang ditinggalinya maka hasil penelitian dapat berbeda-beda sesuai dengan personalnya.


(52)

2.4. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian (Tahun) Judul

Penelitian Variabel Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

M. Simba Sembiring (2009) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan 1. Penghargaan Finasial(X1) 2. Pelatihan

Profesional (X2) 3. Pengakuan

Profesional (X3) 4. Nilai-Nilai

Sosial (X4) 5. Lingkungan

Kerja (X5) 6. Pertimbangan

Pasar Kerja (X6) 7. Personalitas

(X7)

8. Minat Menjadi Akuntan Publik (Y)

Terdapat variabel yang sama yaitu Penghargaan Finasial, Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial, Lingkungan Kerja, Pertimbangan Pasar Kerja, dan Personalitas

1. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Program Strata-1 Reguler Angkatan 2005 dan 2006. 2. Proses pengambilan

sampel dengan metode purposive sampling.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penghargaan finasial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik secara simultan dengan variasi yang terjelaskan yang

dinyatakan dalam adjusted R2 sebesar 31,7% variabel penghargaan finasial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh positif terhadap pemilihan profesi/karir menjadi Akuntan Publik. Sedangkan sisanya sebesar 68,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Secara parsial variabel pengakuan profesional berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai Akuntan Publik, sedangkan penghargaan finasial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial,


(53)

lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitastidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai Akuntan Publik. Andi Setiawan Chan (2012) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Jurusan Akuntansi 1. Penghargaan Finasial (X1) 2. Pelatihan

Profesional (X2) 3. Pengakuan

Profesional (X3) 4. Nilai-Nilai

Sosial (X4) 5. Lingkungan

Kerja (X5) 6. Pertimbangan

Pasar Kerja (X6) 7. Personalitas

(X7)

8. Pencapaian Akademik (X8) 9. Pemilihan Karir

Menjadi

Akuntan Publik (Y)

1. Variabel Independen yaitu Penghargaan Finasial, Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial, Lingkungan Kerja, Pertimbangan Pasar Kerja, dan Personalitas. 2. Variabel Dependen

Pemilihan Karir Menjasi Akuntan Publik.

3. Data dianalisis dengan Analisis Regresi Linier Berganda.

1. Terdapat variabel independen yang berbeda yaitu

Pencapaian Akdemik. 2. Penelitian ini dilakukan

di Surabaya dengan sampel penelitian terhadap mahasiswa jurusan akuntansi fakultas bisnis Unika Widya Mandala

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pelatihan profesional dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik. Semakin banyak pelatihan profesional yang diterima dan makin tinggi kesesuaian pekerjaan dan kepribadian maka semakin tinggi pula minat menjadi akuntan publik. Variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan

pencapaian akademik tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik. Sukardi Ikhsan dkk (2013) Dampak Implementasi Undang-Undang Akuntan Publik 1. Danpak Imlementasi UU Akuntan Publik (X)

1. Variabel dependen sama yaitu Minat Menjadi Akuntan Publik

1. Ruang lingkup pengambilan sampel dalam penelitian ini pada mahasiswa

Hasil penelitian menunjukkan bukti empiris bahwa implementasi UU Akuntan Publik berpengaruh positif terhadap minat menjadi akuntan publik. Namun demikian pengaruh


(54)

Terhadap Minat Menjadi Akuntan Publik Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Semarang

2. Minat Menjadi Akuntan Publik (Y)

2. Menggunakan skala likert untuk

pengukuran variabel 3. Data diolah dan

dianalisis

menggunakan analisis statistik deskriptif.

akuntansi Universitas Negeri Semarang. 2. Penentuan Sampel

berdasarkan rumus Solvin

3. Variabel independen yang berbeda yaitu Dampak Implementasi UU Akuntan Publik.

tersebut sangat kecil, hal tersebut ditengarahi oleh pemahaman responden terhadap UU Akuntan Publik yang masih minim.

Fifi Chairunnis a (2014) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Kasus Pada Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Universitas Tanjungpura Pontianak)

1. Nilai Intrinsik Pekerjaan (X1) 2. Penghasilan (X2) 3. Pertimbangan

Pasar Kerja (X3) 4. Lingkungan

Kerja (X4)

5. Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Y)

1. Variabel independen yang sama yaitu Penghasilan,

Pertimbangan Pasar Kerja, dan Lingkungan Kerja.

2. Variabel dependen sama yaitu Minat Mahasiswa Akuntan Untuk Berkarir Sebagai Akuntan Publik.

3. Ruang lingkup pengambilan sampel dalam penelitian ini pada mahasiswa akuntansi Universitas Tanjungpura

Pontianak.

4. Variabel Independen lebih kompleks jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu. 5. Proses pengambilan

sampel dengan metode simple random

sampling.

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah penghasilan berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. Variabel nilai intrinsik pekerjaan,

pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. Sri Rahayu Ningsih Pengaruh Motivasi dan Self

1. Motivasi Karir (X1)

2. Motivasi

Terdapat variabel independen yang sama yaitu Motivasi.

1. Terdapat variabel independen yang berbeda yaitu Self

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi karir dan self efficacy mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat


(55)

(2008) EfficacyTerhada p Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi pada Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik

Ekonomi (X2) 3. Motivasi

Berprestasi (X3) 4. Self Efficacy

(X4)

5. Pemilihan Karir Sebagai

Akuntan Publik (Y)

Efficacy.

2. Lokasi penelitian berbeda.

mahasiswa pada pemilihan karir sebagai akuntan publik, sedangkan motivasi ekonomi dan motivasi berprestasi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa pada pemilihan karir sebagai akuntan publik. Terdapat perbedaan minat antara mahasiswa awal dan mahasiswa tingkat akhir tehadap pemilihan karir sebagai akuntan publik serta tidak ada perbedaan minat antara mahasiswa pada universitas negeri dan mahasiswa pada universitas swasta dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Lara Absara Aprilyan dan Herry Laksito (2009) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam Pemilihan Karir menjadi Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi UNDIP dan Mahasiswa Akuntansi UNIKA)

1. Nilai Intrinsik (X1)

2. Penghargaan Finasial/Gaji (X2)

3. Pelatihan

Profesional (X3) 4. Pengakuan

Profesional (X4) 5. Nilai-Nilai

Sosial (X5) 6. Lingkungan

Kerja (X6) 7. Pertimbangan

Pasar Kerja (X7) 8. Personalitas

1. Variabel independen yang sama yaitu Pengahargaan Finansial, Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional, Niali-nilai Sosial, Lingkungan Kerja, Pertimbangan Pasar Kerja, dan Personalitas.

2. Menggunakan skala likert untuk

pengukuran variabel.

1. Ruang lingkup pengambilan sampel dalam penelitian ini pada Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Semarang.

2. Variabel independen yaitu Nilai Intrinsik. 3. Proses pengambilan

sampel dengan metode purposivesampling.

Secara simultan faktor/variabel nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial/ gaji, lingkungan kerja, pelatihan profesional, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.


(56)

(X8)

9. Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik (Y) Mochamm ad Audi Aldahar (2013) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Dan Ppak Universitas Hasanuddin) 1. Penghargaan Finansial (X1) 2. Pelatihan

Profesional (X2) 3. Pengakuan

Profesional (X3) 4. Lingkungan

Kerja (X4) 5. Nilai-nilai Sosial (X5) 6. Pertimbangan

Pasar Kerja (X6) 7. Personalitas

(X7)

8. Pemilihan Karir Sebagai

Akuntan Publik (Y)

1. Variabel Independen yaitu Penghargaan Finansial, Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional, Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai Sosial, Pertimbangan Pasar Kerja dan Personalitas. 2. Variabel Dependen

yaitu Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik.

3. Data dianalisis dengan Analisis Regresi Linier Berganda

1.Ruang lingkup

penelitian ini dilakukan pada mahasiswa

akuntansi dan PPAk di Universitas Hasanuddin.

Secara simultan faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial,

pertimbangan pasar kerja dan personalitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi dan PPAk di

Universitas Hasanuddin. Secara parsial faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja dan personalitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi dan PPAk di Universitas Hasanuddin.

Sedangkan faktor pengakuan profesional dan lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi dan PPAk di Universitas Hasanuddin. Hasil Uji One Way ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan pandangan antara kelompok data mahasiswa akuntansi yang pernah magang di


(57)

KAP, mahasiswa akuntansi non-magang, dan mahasiswa PPAk terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik, ditinjau dari faktor-faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial,

pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Lara Absara Aprilian (2011) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Undip Dan Mahasiswa Akuntansi Unika)

1. Nilai Intrinsik Pekerjaan (X1) 2. Gaji (X2) 3. Lingkungan

Kerja (X3) 4. Pelatihan

Profesional (X4) 5. Pengakuan

Profesional (X5) 6. Nilai-Nilai Sosial

(X6)

7. Pertimbangan Pasar Kerja (X7) 8. Personalitas (X7) 9. Pemilihan Karir

menjadi Akuntan Publik (Y)

1. Variabel independen yaituGaji, Lingkungan Kerja, Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial, Pertimbangan Pasar Kerja dan Personalitas. 2. Variabel Dependen

Pemilihan Karir Sebagai akuntan Publik.

3. Anlisis data dengan Regresi Berganda

1.Ruang lingkup

penelitian ini dilakukan pada mahasiswa

akuntansi UNDIP dan UNIKA yang berlokasi di Semarang.

2.Metode penentuan sample dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel nilai intrinsik pekerjaan, gaji, lingkungan kerja, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi, namun secara parsial variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi, sedangkan variabel nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas masing-masing berpengaruh signifikan. Satoshi Sugahara dan Gregory The Accounting Profession as a Career Choice for Tertiary

1. Intrinsic Value (X1)

2. Career Prospect

(X2)

1. Terdapat variabel independen yang sama yaituPertimbangan Pasar Kerja,

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di Jepang.

Hasil dari dua analisis faktor individual menunjukkan perbedaan yang signifikan antara faktor yang mempengaruhi profil karir antara mahasiswa akuntansi dan


(58)

non-Boland (2009) Business Students in Japan-A Factor Analysis

3. Job Market

Consideration (X3)

4. Working

Environment (X4) 5. Financial

Rewards (X5)

6. Person Influence

(X6)

7. Career Choice as

A Accountant(Y)

Lingkungan Kerja dan Penghargaan Finansial. 2. Variabel dependen

yaitu Pilihan Karir Sebagai Akuntan.

akuntansi. Lebih lanjut menunjukkan bahwa pengaruh utama yang mempengaruhi pilihan mahasiswa jurusan akuntansi didasarkan pada nilai-nilai intrinsik. Mahasiswa non-akuntansi menunjukkan prospek karir sebagai faktor utama ketika memilih karir. Hasil ini sangat penting bagi pendidik akuntansi di Jepang karena mereka berusaha untuk mengatasi masalah kurangnya minat pada profesi akuntansi saat ini.

Felton et al (1994) Factors influencing the business student’s choice of a career in chartered accountancy

1. Nilai Intrinsik Pekerjaan (X1) 2. Penghargaan

Finansial/Gaji (X2)

3. Jumlah Tawaran Lowongan Pekerjaan (X3) 4. Persepsi

Mahasiswa Tentang Benefit Profesi Akuntan Publik (X4) 5. Persepsi

Mahasiswa Tentang Pengorbanan

1. Terdapat variabel independen yang sama yaitu Penghargaan Finansial.

2. Variabel dependen yaitu Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Publik.

Ada variabel independen yang berbeda yaitu Nilai Intrinsik Pekerjaan, Jumlah Tawaran Lowongan Pekerjaan, Persepsi Mahasiswa Tentang Benefit Profesi Akuntan Publik, dan Persepsi Mahasiswa Tentang Pengorbanan Profesi Akuntan Publik.

Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan penghargaan finansial/ gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan dari profesi ini lebih besar daripada


(59)

Profesi Akuntan Publik (X5) 6. Pemilihan Profesi

Sebagai Akuntan Publik (Y)


(1)

(2)

Lampiran 5 : Hasil Uji One Way ANOVA

Descriptives N Mean Std.

Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean Mini mum Maxi mum Lower Bound Upper Bound Motivasi

USU 134 3,2761 ,56050 ,04842 3,1803 3,3719 1,50 4,50 UNIMED 77 3,3247 ,66771 ,07609 3,1731 3,4762 1,50 4,50 UINSU 55 3,4545 ,44381 ,05984 3,3346 3,5745 2,50 4,50 Total 266 3,3271 ,57477 ,03524 3,2577 3,3965 1,50 4,50 Gender

USU 134 3,1063 ,54873 ,04740 3,0126 3,2001 2,00 4,50 UNIMED 77 3,1039 ,51034 ,05816 2,9881 3,2197 2,00 4,25 UINSU 55 3,2364 ,60556 ,08165 3,0727 3,4001 2,50 4,50 Total 266 3,1325 ,55078 ,03377 3,0660 3,1990 2,00 4,50 Penghargaan

Finansial

USU 134 4,1104 ,55850 ,04825 4,0150 4,2059 2,00 5,00 UNIMED 77 4,1221 ,63508 ,07237 3,9779 4,2662 2,80 5,00 UINSU 55 3,9273 ,57653 ,07774 3,7714 4,0831 2,80 5,00 Total 266 4,0759 ,58801 ,03605 4,0050 4,1469 2,00 5,00 Pelatihan

Profesional

USU 134 4,0728 ,51830 ,04477 3,9842 4,1613 3,00 5,00 UNIMED 77 4,1688 ,54175 ,06174 4,0459 4,2918 3,00 5,00 UINSU 55 4,2136 ,48928 ,06597 4,0814 4,3459 3,00 5,00 Total 266 4,1297 ,52089 ,03194 4,0668 4,1926 3,00 5,00 Pengakuan

Profesional

USU 134 3,9642 ,43725 ,03777 3,8895 4,0389 2,00 5,00 UNIMED 77 3,9273 ,52507 ,05984 3,8081 4,0464 2,40 5,00 UINSU 55 3,9382 ,49721 ,06704 3,8038 4,0726 3,00 5,00 Total 266 3,9481 ,47505 ,02913 3,8908 4,0055 2,00 5,00 Nilai-nilai

Sosial

USU 134 3,5563 ,44323 ,03829 3,4806 3,6321 2,00 5,00 UNIMED 77 3,5479 ,55458 ,06320 3,4220 3,6738 2,17 4,83 UINSU 55 3,7182 ,58431 ,07879 3,5602 3,8761 2,50 5,00 Total 266 3,5874 ,51075 ,03132 3,5257 3,6490 2,00 5,00 Lingkungan

Kerja

USU 134 3,5088 ,44465 ,03841 3,4328 3,5848 2,29 4,71 UNIMED 77 3,4879 ,53293 ,06073 3,3670 3,6089 2,00 4,86 UINSU 55 3,6029 ,43273 ,05835 3,4859 3,7199 2,71 4,57 Total 266 3,5222 ,46971 ,02880 3,4655 3,5789 2,00 4,86 Pertimbangan

Pasar Kerja

USU 134 4,0168 ,56545 ,04885 3,9202 4,1134 2,50 5,00 UNIMED 77 3,8571 ,69470 ,07917 3,6995 4,0148 2,25 5,00 UINSU 55 4,0045 ,47261 ,06373 3,8768 4,1323 3,00 5,00 Total 266 3,9680 ,59114 ,03625 3,8967 4,0394 2,25 5,00

Personalitas

USU 134 4,1567 ,61135 ,05281 4,0523 4,2612 2,00 5,00 UNIMED 77 4,0909 ,78106 ,08901 3,9136 4,2682 2,00 5,00 UINSU 55 4,2364 ,57618 ,07769 4,0806 4,3921 3,00 5,00 Total 266 4,1541 ,65784 ,04033 4,0747 4,2336 2,00 5,00


(3)

ANOVA Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

Motivasi

Between Groups 1,242 2 ,621 1,893 ,153

Within Groups 86,303 263 ,328

Total 87,545 265

Gender

Between Groups ,748 2 ,374 1,235 ,293

Within Groups 79,643 263 ,303

Total 80,391 265

Penghargaan Finansial

Between Groups 1,539 2 ,770 2,247 ,108

Within Groups 90,087 263 ,343

Total 91,626 265

Pelatihan Profesional

Between Groups ,940 2 ,470 1,742 ,177

Within Groups 70,961 263 ,270

Total 71,900 265

Pengakuan Profesional

Between Groups ,073 2 ,037 ,162 ,851

Within Groups 59,731 263 ,227

Total 59,804 265

Nilai-nilai Sosial

Between Groups 1,190 2 ,595 1,303 ,102

Within Groups 67,939 263 ,258

Total 69,129 265

Lingkungan Kerja

Between Groups ,473 2 ,236 1,072 ,344

Within Groups 57,993 263 ,221

Total 58,466 265

Pertimbangan Pasar Kerja

Between Groups 1,339 2 ,669 1,929 ,147

Within Groups 91,265 263 ,347

Test of Homogeneity of Variances Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

Motivasi 5,038 2 263 ,129

Gender 1,287 2 263 ,278

Penghargaan Finansial 2,088 2 263 ,126

Pelatihan Profesional ,430 2 263 ,651

Pengakuan Profesional 2,124 2 263 ,122

Nilai-nilai Sosial 3,959 2 263 ,094

Lingkungan Kerja 1,135 2 263 ,323

Pertimbangan Pasar Kerja 7,617 2 263 ,211


(4)

Personalitas

Between Groups ,681 2 ,340 ,785 ,457

Within Groups 114,000 263 ,433

Total 114,680 265


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

4 27 241

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Berkarir Menjadi Akuntan Publik (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadi

0 6 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik(Studi Empiris Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 15 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR MENJADI Analisis Faktor-Faktor Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik(Studi Empiris Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 4 16

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 1 14

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 3 40

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

1 5 8

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

0 0 84