UDI BIMB N ILM EGURUAN ERSITAS S YOGY 2 AN DIRI S AH PARA EGERI 3 K ARAN 200

TINGK PER

XI IPS TA

  PROG J U FAKU KAT PENY RATURAN

  Diajukan Mem Y GRAM STU R U S A N ULTAS KE UNIVE YESUAIA N SEKOL S SMA NE AHUN AJA

  Sk n untuk mem mperoleh Gel

  Disus Yustinus An 031 UDI BIMB N I L M EGURUAN ERSITAS S YOGY

  

kripsi:

menuhi Salah lar Sarjana P sun Oleh: ndang Kusw

  

1114019

BINGAN U P E N N DAN IL SANATA YAKARTA

  

2008

SISWA TE A SISWA KLATEN 08/2009 h Satu Syara Pendidikan woro DAN KON N D I D I K LMU PEN DHARMA A ERHADA KELAS N at

  NSELING K A N NDIDIKAN A P G N

2 AN DIRI S AH PARA EGERI 3 K ARAN 200

TINGK PER

XI IPS TA

  PROG J U FAKU KAT PENY RATURAN

  Diajukan Mem Y GRAM STU R U S A N ULTAS KE UNIVE YESUAIA N SEKOL S SMA NE AHUN AJA

  Sk n untuk mem mperoleh Gel

  Disus Yustinus An 031 UDI BIMB N I L M EGURUAN ERSITAS S YOGY

  2

i

  AN DIRI S AH PARA EGERI 3 K ARAN 200

kripsi:

menuhi Salah lar Sarjana P sun Oleh: ndang Kusw

  

1114019

BINGAN U P E N N DAN IL SANATA YAKARTA

  

2008

SISWA TE A SISWA KLATEN 08/2009 h Satu Syara Pendidikan woro DAN KON N D I D I K LMU PEN DHARMA A ERHADA KELAS N at

  NSELING K A N NDIDIKAN A P G N

  

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO:

Berbuatlah yang terbaik di hari ini, jangan berpikir tentang

kemarin atau hari esok. Tapi yang terpenting adalah

selamat di hari ini karena kita hidup hanya hari ini. Kita

tidak hidup di hari kemarin atau hari esok.

  

(Penulis)

  PERSEMBAHAN:

  Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orangtuaku tercinta

Bapak Martinus Slamet dan Ibu Y.Endang Perdaniningsih

  iv

  

ABSTRAK

TINGKAT PENYESUAIAN DIRI SISWA TERHADAP PERATURAN SEKOLAH

PARA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 KLATEN

TAHUN AJARAN 2008/2009

  Yustinus Andang Kusworo Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Sampel penelitian ini adalah sampel terbatas, yaitu sebagian siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI program IPS SMA Negeri 3 Klaten yang berjumlah 60 siswa (putra = 29 dan putri = 31).

  Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat penyesuaian diri para siswa putra kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2008/2009 terhadap peraturan sekolah? (2) Bagaimanakah tingkat penyesuaian diri para siswa putri kelas

  XI IPS SMA Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2008/2009 terhadap peraturan sekolah? (3) Apakah ada perbedaan tingkat penyesuaian diri antara para siswa putra dan para siswa putri terhadap peraturan sekolah?

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat penyesuaian diri siswa SMA dengan jumlah pernyataan sebanyak 54 item. Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan mengenai semua unsur penyesuaian diri siswa terhadap peraturan sekolah.

  Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa putra yang memiliki tingkat penyesuaian diri tinggi terhadap peraturan sekolah lebih banyak (55,17%) daripada jumlah siswa putra yang memiliki tingkat penyesuaian diri rendah (44,83%). (2) Jumlah siswa putri yang memiliki tingkat penyesuaian diri tinggi terhadap peraturan sekolah lebih banyak (67,74%) daripada jumlah siswa putri yang memiliki tingkat penyesuaian diri rendah (32,26%). (3) Tidak ada perbedaan tingkat penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah antara para siswa putra dan para siswa putri. vii

  ABSTRACT

THE STUDENTS SELF ADJUSMENT LEVEL TO SCHOOL REGULATION

  IN ELEVENTH GRADE OF SOCIAL PROGRAMME IN SMA 3

KLATEN OF ACADEMIC 2008/2009

  Yustinus Andang Kusworo Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2008

  This research was a descriptive research by using survey method. The sample research was limited sample, some students of male and female students in eleventh grade Social programme in SMA 3 Klaten which 60 students (male = 60 and female = 31).

  The problem of this research were (1) What is the level of male students self adjustment in the eleventh social programmed SMA 3 Klaten of academic year 2008/2009 to school regulation? (2) What is the level of female students self adjustment in eleventh social programme SMA 3 Klaten of academic year 2008/2009 to school regulation? (3) Is there any differences between male students and female students in self adjustment level to school regulation?

  The instrument was questioner of senior high school self adjustment level which consist of 54 items. This instrument was based on research objective, research variable theoretic view and all elements in self adjustment to school regulation.

  The results were (1) male students who had high self adjustment to school regulation (55,17%) were more than male students who had low self adjustment to school regulation (44,83%). Female students high self adjustment to school regulation (67,74%) were more than female students who have low self adjustment (33,26%) (3) There is no difference between male and female students in self adjustment to school regulation. viii

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Yesus Kristus sang juru selamat atas rahmat dan kesehatan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan Konseling. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd. Dosen Pembimbing yang dengan tulus memberikan tuntunan, petunjuk, bimbingan dan perhatian hingga penyelesaian skripsi ini.

  2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin melakukan penelitian ini.

  3. Ibu A. Setyandari, S.Pd., P.Si., M.A Sekretaris Program Studi Bimbingan dan Konseling dan dosen penguji skripsi serta ibu Dra. Retno Priyani.

  M.Si. sebagai dosen penguji skripsi.

  4. Bapak Drs. H. Supardi, S.H. Kepala SMA Negeri 3 Klaten yang memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  5. BAPEDA kabupaten Klaten yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini. ix

  6. Bapak R. Susanto Wakasek SMA negeri 3 Klaten yang telah memberikan jadwal dan jam pelajarannya untuk melakukan penelitian.

  7. Bapak Drs. Parjono koordinator BK SMA Negeri 3 Klaten.

  8. Para siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten yang telah bersedia untuk mengisi kuesioner

  9. Mbak Utik dan keluarga yang telah memberikan perhatian dan bantuan memohonkan ijin pada penulis untuk melakukan penelitian.

  10. Kedua Orang tuaku tercinta Bapak Martinus Slamet dan Ibu Y. Endang Perdaniningsih yang telah memberikan segalanya kepada penulis dan adikku terkasih Andrea Galuh Pusporini yang telah membantu penulis.

  11. Mas Herman sekeluarga di Serang Banten yang telah banyak memberikan bantuan bukunya kepada penulis.

  12. Pak Mardi sekeluarga di Jakarta yang telah banyak memberikan dorongan dan motivasinya kepada penulis.

  13. Sahabatku Handoko yang dengan setia menemani dan membantu penulis, dan Erpin yang banyak membantu penulis untuk menservis komputer.

  Sahabatku Vika Yunianti yang telah banyak memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

  14. Kekasihku tercinta Chatarina Monica Aghata Cristi yang selalu mendukungku dengan doa dan cintanya. Perhatian dan kasih sayangmu sangat berarti untukku. x

  15. Pakde Arintoko yang telah membantu penulis untuk mengolah data serta memberikan pinjaman bukunya.

  16. Sahabat dan teman-teman seperjuangan di BK : Alel, Bayu, Bertus, Mandus, Asep, Gugun, Yunar, Linda, Vera, Rusdwiana, Tunggul, Teti, Gandi ’99, Agus’99, Arjuno, Magna, Ayu, Bismo, Bertha, Sr Eme, Dewi, Wahyu botol, Yesi, Asa, Lia, Arsen.

  17. Guru dan Teman-teman latihan di senam pernafasan DAYA SEJATI : Bapak Wens Tanlain terima kasih bimbingan dan ilmunya selama latihan, elson, mandus, slawit, riki, pak pras, mas sulis, pakde arint, yus (juventus), goris, marcel, daud, kalis.

  18. Teman-teman di parkiran univ Sanata Dharma pakde Kemis, Gareng, pak Bambang dll.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.

  Yogyakarta, 9 Oktober 2008 Penulis xi

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………. vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah ................................................................

  B.

  3 Rumusan Masalah .........................................................................

  C.

  3 Tujuan Penelitian ..........................................................................

  D.

  Manfaat Hasil Penelitian…………………………………………. 3 E. Hipotesis Penelitian………………………………………………. 4 xii

  xiii F. Batasan Istilah dan Variabel .......................................................... 4 1.

  10 C. Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Peraturan Sekolah ..................

  23 6. Kegiatan Administrasi .............................................................

  22 5. Kegiatan Ekstrakurikuler .........................................................

  Kegiatan BK ............................................................................

  21 3. Kegiatan Pengajaran Kelas…………………………………... 21 4.

  Tujuan Khusus…………………………….. .....................

  20 a. Tujuan Umum…………………………………………… 20 b.

  19 2. Kegiatan MOS .........................................................................

  19 1. Arti Penyesuaian Diri ..............................................................

  10 2. Bidang-bidang Peraturan Siswa ..............................................

  Batasan Istilah .........................................................................

  10 1. Pengertian Peraturan Sekolah .................................................

  9 B. Peraturan Sekolah ..........................................................................

  8 3. Kegiatan di Lingkungan Sekolah sehari-hari ..........................

  6 2. Kegiatan Siswa ........................................................................

  6 1. Kurikulum SMA .....................................................................

  Pendidikan SMA ...........................................................................

  6 A.

  5 BAB II. KAJIAN TEORITIS .......................................................................

  4 2. Batasan Variabel .....................................................................

  24 7. Kegiatan Umum Sehari-hari………………………………… 24

  D.

  Jenis Kelamin dan Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Peraturan 24 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................

  26 A.

  26 Jenis Penelitian ..............................................................................

  B.

  26 Metode Pengumpul Data ...............................................................

  1.

  26 Alat Ukur………………………………….…………………..

  2.

  28 Pemberian Skor-skor ………………………………………… 3.

  28 Penentuan Kategori Tingkat Penyesuaian Diri Siswa………… 4.

  29 Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ………………………….

  a.

  29 Validitas kuesioner ……………………………………….

  b.

  29 Reliabilitas kuesioner …………………………………….

  C.

  30 Populasi dan Sampel Penelitian ………………………………….

  D.

  31 Prosedur Pengumpulan Data…………….……………………….

  1.

  31 Tahap Persiapan ……………………………………………… 2.

  32 Tahap Pelaksanaan …………………………………………… E.

  32 Teknik Analisis Data…………………………………………….

  1.

  32 Perhitungan Koefisien Reliabilitas …………………………..

  2.

  33 Perhitungan Koefisien Validitas …………………………….

  3.

  34 Chi-Kuadrat ………………………………………………… BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................

  35 A.

  35 Hasil Penelitian .............................................................................

  B.

  38 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ xiv

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

  42 A.

  42 Kesimpulan ...................................................................................

  1.

  42 Masalah Penelitian ..................................................................

  2.

  42 Hasil Penelitian .......................................................................

  B.

  43 Saran ..............................................................................................

  1.

  43 Program Bimbingan Kelompok ..............................................

  2.

  44 Program Konseling Kelompok ................................................

  DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  45 LAMPIRAN ...................................................................................................

  47

  xv

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Kisi-kisi Tingkat Penyesuaian Diri Siswa ............................

  27 Tabel 2. Koefisien Reabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Peraturan Sekolah para Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Tahun Ajaran 2008/2009…………………………………….

  30 Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur ...............................

  30 Tabel 4. Sampel Para Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009…………………………………… .

  31 Tabel 5. Tingkat Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Peraturan Sekolah Para Siswa Putra Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009 ........................................................

  35 Tabel 6. Tingkat Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Peraturan Sekolah Para Siswa Putri Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009 ........................................................

  36 Tabel 7. Tingkat Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Peraturan Sekolah Para Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009 ...................................................................

  37 Tabel 8. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kusioner Tingkat Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Peraturan xvi

  Sekolah Para Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran2008/2009 .........................................................

  50 Tabel 9. Skor-skor Kuesioner Tingkat Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Peraturan Sekolah Para Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten TahunAjaran 2008/2009 .....................

  52 xvii

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Penyesuaian Diri Siswa ...................

  47 Lampiran 2. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kuesioner Tingkat Penyesuaian Diri Siswa Terhadap

  Peraturan Sekolah Para Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran2008/2009 ............

  54 Lampiran 3. Perhitungan Realibilitas dan Validitas kuesioner penelitian Tingkat Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Peraturan Sekolah Para Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran2008/2009 .....................

  54 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta .....................................................................

  55 Lampiran 5. Surat Ijin penelitian dari BAPEDA Kabupaten Klaten ..

  56 Lampiran 6. Surat Keterangan telah melakukan Uji Penelitian .........

  57 xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari di dalam suatu lingkungan masyarakat menimbulkan interaksi antara individu-individu yang berada di dalamnya. Individu yang berada dalam lingkungan sosial harus menyesuaikan diri

  dengan lingkungan ini, dengan cara terus berinteraksi dengan baik dengan individu yang lain. Manusia hidup dalam masyarakat, maka tingkah lakunya tidak saja merupakan penyesuaian diri terhadap tuntutan fisik lingkungannya, melainkan juga merupakan penyesuaian diri terhadap tuntutan sosial. Di lingkungan sekolah siswa bersama dengan teman-temannya yang sebaya bergaul dan menuntut ilmu, mereka saling berinteraksi dalam kebersamaan, seperti diungkapkan Vembriarto “Dalam interaksi siswa di lingkungan sekolah lambat laun siswa menyadari dirinya sebagai pibadi yang berada dalam kelompok”. (Vembriarto, 1984:16). Siswa berada dalam lingkungan sekolah dan harus menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan sekolah.

  Tuntutan sekolah ditegaskan berupa peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap siswa. Siswa yang berada dalam lingkungan sekolah dituntut untuk mematuhi peraturan yang berlaku di lingkungan sekolah. Aturan sekolah dibuat agar kegiatan pengajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar.

  Aturan sekolah dibuat untuk mendukung pendewasaan kepribadian siswa.

  Ada siswa yang menyesuaikan diri dengan mudah dan ada siswa yang tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan peraturan. Kemampuan penyesuaian diri terlihat pada tingkah laku yang ditunjukkan oleh masing- masing siswa. Siswa yang menyesuaikan diri akan berperilaku menurut atau sejalan dengan peraturan. Siswa yang belum mampu menyesuaikan diri akan cenderung berperilaku melanggar peraturan. Ketika pelanggaran siswa diketahui pihak sekolah, maka pihak sekolah memberikan sanksi kepada siswa. Sangsi dapat berupa peringatan secara lisan ataupun tertulis, ada juga berupa skor atau nilai dari tiap pelanggaran yang dilakukan. Bila pelanggaran yang dilakukan berat, maka siswa akan diskors/di rumahkan selama jangka waktu tertentu bahkan dikeluarkan dari sekolah.

  Siswa yang mampu menyesuaikan diri di sekolah akan merasakan kebahagiaan dan mampu bergaul dengan teman ataupun guru-guru di sekolah.

  Penyesuaian diri yang baik akan membantu siswa menghadapi masalah kehidupan. Penyesusaian diri yang kurang baik merupakan salah satu hambatan yang dialami siswa dalam menghadapi masalah kehidupan. Penyesuaian diri di sekolah merupakan kebutuhan siswa.

  Penelitian ini mengenai penyesuaian diri para siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2008/2009 terhadap peraturan sekolah

  B. Rumusan Masalah

  Permasalahan di atas dirumuskan menjadi masalah penelitian sebagai berikut : 1.

  Bagaimanakah tingkat penyesuaian diri para siswa putra kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2008/2009 terhadap peraturan sekolah? 2. Bagaimanakah tingkat penyesuaian diri para siswa putri kelas XI IPS

  SMA Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2008/2009 terhadap peraturan sekolah? 3. Apakah ada perbedaan tingkat penyesuaian diri antara para siswa putra dan para siswa putri terhadap peraturan sekolah?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat penyesuaian diri para siswa putra dan putri kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2008/2009 terhadap bidang-bidang peraturan yang berlaku.

  D. Manfaat hasil Penelitian

  Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk kepala sekolah dalam rangka mengambil kebijakan untuk meningkatkan tata tertib sekolah dan juga dapat digunakan untuk mengembangkan pelayanan bimbingan dan konseling terutama yang bersifat pengembangan penyesuaian diri terutama yang berkaitan dengan peraturan sekolah.

E. Hipotesis Penelitian

  Ada perbedaan tingkat penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah antara siswa putera dan puteri kelas XI IPS SMA Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2008/2009 F.

   Definisi Operasional

  1. Batasan istilah

  a. Perilaku ialah perbuatan dari seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan b. Penyesuaian diri adalah proses perilaku seseorang untuk menjadi sesuai dengan lingkungan dimana dia berada, baik lingkungan fisik maupun sosial serta budaya.

  c. Peraturan sekolah adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari.

  2. Batasan Variabel

  a. Tingkat penyesuaian diri terhadap peraturan adalah kecenderungan siswa berperilaku mengikuti peraturan yang berlaku di sekolah, yaitu peraturan administratif, peraturan pemeliharaan dan perawatan diri siswa, peraturan akademik, peraturan tentang kegiatan sekolah dan peraturan tentang lingkungan sekolah secara umum, baik perilaku lahir maupun perilaku batin yang diungkapkan dari jawaban siswa tentang item-item dari kuesioner tingkat penyesuaian diri. Ada dua tingkatan penyesuaian yaitu tinggi dan rendah.

  b. Jenis kelamin siswa adalah identitas diri tiap siswa laki-laki atau perempuan. Ada dua kelompok siswa yaitu kelompok siswa putra dan kelompok siswa putri.

BAB II KAJIAN TEORITIS Bagian ini berisi pembahasan mengenai pandangan umum tentang

  

pendidikan SMA, peraturan sekolah, penyesuaian diri siswa terhadap peraturan

sekolah dan jenis kelamin siswa dan penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah.

A. Pendidikan SMA 1. Kurikulum SMA

  Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, 2006 :14). Sebelum tahun 2004 negara Indonesia menetapkan kurikulum 1994 sebagai acuan untuk 2003 pemerintah menetapkan kurikulum yang baru untuk pendidikan SMA yaitu kurikulum 2004 yang berlandaskan dari undang-undang pemerintah yaitu : a.

  

Pembahasan UUD 1945 pasal 31 tentang pendidikan

b. Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN tahun 1999-2004 c. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas.

  d.

  UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah.

  Diberlakukannya paket kebijakan diatas maka kewenangan pusat

dalam menentukan pendidikan di tingkat daerah mulai berkurang,

hanya beberapa kewenangan yang masih diatur oleh pemerintah pusat

diantaranya : a. penetapan standar kompetensi siswa dan standar materi pokok.

  b. penetapan kurikulum nasional dan petunjuk pelaksanaanya.

  c. penilaian hasil belajar secara nasional d.

penetapan KALDIK (kalender akademik) dan jumah hari efektif.

  Pengaturan kewenangan diluar itu merupakan tanggung jawab

daerah sebagai unit pelaksanaan teknis. Dengan demikian sekolah

memiliki kewenangan untuk merancang dan menentukan beberapa

hal diantarannya: a.

  Materi yang akan diajarkan.

  b.

  Pengelolaan pengalaman belajar. Cara mengajar d.

  Menilai keberhasilan proses pengajaran di kelas.

  Sekolah akan menentukan materi pelajaran yang akan diajarkan

kepada para siswa, termasuk materi bimbingan yang diberikan

sekolah dalam rangka membantu proses perkembangan diri siswa.

Kurikulum baru yang disahkan oleh pemerintah sekarang

mempunyai perbedaan dengan kurikulum yang berlaku sebelumnya

yaitu dalam penyampaian materi. Kurikulum yang lama banyak

memberikan materi melalui ceramah dari guru akan tetapi dengan kebijakan kurikulum yang baru metode pengajaran kelas akan juga banyak memberikan praktik-praktik dari materi yang diberikan dan siswa diharapkan juga belajar dari pengalaman.

2. Kegiatan Siswa a. Pengajaran Kelas

  Guru berperan sangat penting didalam kelas yaitu untuk mencapai tujuan dari pengajaran dalam kelas. Dalam kegiatan pengajaran kelas guru menuntun siswa dengan cara tertentu untuk mempelajari bahan pelajaran. Guru dan siswa bersama-sama membahas bahan ajar agar siswa memahami bahan ajar tersebut dan jika ada siswa yang masih kesulitan dalam mempelajari maka guru akan menjelaskan ulang bahan ajar tersebut. Siswa juga berlatih untuk memecahkan soal-soal yang diberikan guru dan Kegiatan pengajaran kelas akan berjalan dengan baik jika guru dan siswa sama-sama mematuhi peraturan/tata tertib yang telah ditentukan dari pihak sekolah dan tujuan dari pengajaran dapat tercapai dengan baik.

b. Pengembangan Diri

  Pengembangan diri bukan merupakan kegiatan kurikuler yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat dari peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik. Konselor membantu menuntun perkembangan diri peserta didik untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa tersebut.

3. Kegiatan di lingkungan sekolah sehari-hari

  Kegiatan siswa di lingkungan sekolah sehari-hari yaitu kegiatan

dibawah kendali guru dan pihak sekolah. Kegiatan siswa sehari-hari

antara lain berinteraksi dengan teman-teman sebaya baik berbeda atau yang sama jenis kelaminnya, mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru diluar jam pelajaran, mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler antara lain PRAMUKA, PMR, Drum Band, dll. Siswa juga berinteraksi dengan guru-guru dan karyawan diluar jam pelajaran dan siswa juga melakukan kegiatan-kegiatan lain diantaranya kerja bakti membersihkan sekolah, bakti sosial, membuat karya mading, dsb.

B. Peraturan Sekolah 1. Pengertian peraturan sekolah

  Peraturan sekolah adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan disertai sanksi, baik sanksi ringan seperti diskors selama beberapa hari/minggu, maupun sanksi berat seperti dikeluarkan dari sekolah bila ada yang melanggar (Nawawi, 1986: 206). Peraturan sekolah diperlukan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang tertib dan teratur. Kedisiplinan guru-guru dan karyawan sekolah juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan siswa terhadap peraturan karena guru-guru dan karyawan telah memberikan contoh yang baik kepada siswa.

   Bidang-bidang peraturan siswa Bernadus (2001) mengatakan peraturan-peraturan yang terdapat dalam lingkungan sekolah dibagi dalam 2 bagian yaitu peraturan akademik dan non akademik. Peraturan-peraturan yang harus ditaati dan diikuti oleh siswa selama berada di lingkungan sekolah menurut instruksi menteri pendidikan dan kebudayaan tanggal 1 Mei 1974 No 14 / U / 1974 (Nawawi 1986:207) serta sumber lain yang menjadi acuan adalah pedoman peraturan dan tata tertib yang berlaku di SMA Negeri 3 Klaten yaitu :

I. UMUM

  Setiap siswa wajib : 1. Menjunjung tinggi serta patuh kepada Pancasila dan UUD 1945 2.

  Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik SMA Negeri 3 Klaten baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah.

  3. Mewujudkan dan membina persatuan dan kesatuan antar siswa dan antar sekolah maupun antar masyarakat.

  4. Bersikap sopan dalam ucapan, tingkah laku serta perbuatan dimanapun berada.

  5. Hormat dan taat dengan tulus ikhlas kepada sekolah, Bapak/Ibu Guru serta karyawan.

  6. Hormat menghormati antar sesama siswa.

II. KHUSUS a. Kegiatan dalam proses belajar 1.

  Datang di sekolah 10 menit sebelum pelajaran dimulai.

  2. Mengikuti dengan tertib pelajaran dari setiap mata pelajaran mulai jam pertama sampai dengan selesai.

  3. Melapor dan minta ijin tertulis kepada Bapak/Ibu Guru piket atau kepala Sekolah apabila dating terlambat, setelah itu baru masuk kelas.

  4. Minta ijin kepada Bapak/Ibu Guru kelas atau Kepala sekolah

apabila akan meninggalkan sekolah sebelum pelajaran usai.

  5. Menyampaikan surat ijin dari orang tua/wali kepada Kepala sekolah apabila berhalangan masuk sekolah.

  6. Berdoa bersama menurut agama atau keyakinan masing-masing pada permulaan jam pelajaran pertama dan usainya jam terakhir.

  7. Jika bel masuk berbunyi, para siswa harus segera masuk ke kelas masing-masing dan siap untuk belajar.

  8. Jika ada Bapak/Ibu Guru yang tidak segera hadir di kelas, ketua kelas segera lapor kepada Guru piket.

  9. Menyediakan alat-alat yang diperlukan.

b. Pakaian Seragam

  Setiap siswa wajib : 1.

  Mengenakan pakaian seragam sekolah setiap kali datang ke sekolah.

  2. Mengenakan seragam sekolah sesuai dengan ketentuan yang Badge, lokasi dan nama yang sesuai dengan ketentuan SMA negeri 3 Klaten harus dijahit. Sepatu berwarna hitam polos bertali hitam polos dengan berkaos kaki putih.

  Sepatu bagi siswa tertutup, bertumit rendah tidak menutupi mata kaki dengan kaos kaki panjang berwarna putih polos.

  Sepatu bagi siswa tertutup dengan potongan rendah (tidak boleh menutup mata kaki) dengan kaos kaki panjang berwarna putih polos. Ikat pinggang berwarna hitam polos, siswa maupun siswi lebar : 3 cm, dengan timang berbentuk sedherhana lebarnya menyesuaikan dengan ukuran ikat pinggang. Potongan dan ketentuan lain tentang pakaian seragam sesuai dengan surat keputusan Dirjen Dikdasmen No. 100 / c / Kep D / 1991.

  3. Mengenakan pakaian seragam warna putih abu-abu pada hari minggu sampai dengan hari kamis.

  4. Mengenakan pakaian warna putih-putih pada hari Jumat dan Sabtu.

  5. Mengenakan pakaian seragam warna coklat muda coklat tua pada 6.

  Mengenakan pakaian seragam sekolah lengkap dan bertopi pada waktu mengikuti upacara bendera.

  7. Mengenakan pakaian seragam olah raga sekolah pada waktu berolahraga atau senam sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain kaos baju berkrah dengan badge SMA negeri 3 Klaten pada saku dada kiri.

  8. Mengenakan pakaian seragam sekolah diluar ketentuan tersebut diatas apabila ditentukan lain atau diumumkan sebelumnya.

c. Ketertiban dan Keindahan

  Setiap siswa wajib : 1.

  Berpakaian sopan, rapi dan pantas

Dalam berpakaian seragam sekolah, baju ( blus/hem ) selalu

dimasukkan rok / celana panjang dan kancing baju harus

dikancingkan serta lengan baju tidak boleh dilipat.

  

Hal ini berlaku di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan

sekolah siswi harus menggunakan bra dan siswa harus menggunakan

singlet.

  2. Mengatur rambut dengan rapi dan sopan Panjang rambut siswa dengan perbandingan 3 : 2 :1

  3. Para siswi berdandan bersolek secara sederhana, dan tidak boleh bermake up, rapi dan sopan, rambut yang panjang supaya diklabang atau diikat. Menjaga kebersihan dan keindahan kelas serta sekolah.

  5. Memelihara dan menjaga kelestarian taman di lingkungan sekolah.

  6. Memelihara dan menjaga semua barang milik sekolah, antara lain : perabot sekolah, buku-buku, alat praktek, alat-alat olahraga dan alat-alat lainnya.

  7. Bertanggung jawab terhadap kerusakan barang milik sekolah

akibat sikap atau perbuatan tidak berhati-hati para siswa-siswi.

  8.

menempatkan dan mengatur sepeda atau motor ditempat yang

telah ditentukan dengan tertib (mulai 06.00-14.30, kecuali hari jumat) Sepeda motor harus distandarkan dan selalu dikunci (standar rangkap atau tegak, bukan miring) Sepeda biasa supaya distandarkan juga dikunci dan diatur rapi.

  Pengendara sepeda motor harus melengkapi diri dengan helm, SIM yang relevan dan membawa STNK.

  9. Siswa yang istirahat di UKS karena sakit maksimum 2 jam pelajaran, bila sakitnya dari rumah harus ada surat keterangan sakit dari orang tua atau wali murid.

  10. Siswa yang meninggalkan pelajaran dan pulang karena suatu kepentingan yang sudah direncanakan dari rumah harus

d. Administrasi

  Setiap siswa wajib : 1.

  Membayar uang atau dana bantuan operasional atau ekstra paling lambat tanggal 10 tiap bulan.

  2. Membayar dengan menggunakan kartu yang telah disediakan.

  3. Melunasi pembayaran bantuan operasional atau ekstra sebelum mengikuti ujian.

e. Upacara

  Setiap siswa wajib : 1.

  Mengikuti setiap upacara yang ditentukan atau diadakan oleh sekolah.

2. Menjaga agar pelaksanaan upacara bendera dapat berlangsung dengan khidmad, tertib dan lancar.

f. Larangan

  Setiap siswa dilarang : 1.

  Berada didalam kelas pada waktu istirahat.

  2. Meninggalkan kelas ada waktu pergantian jam pelajaran kecuali memperolaeh ijin dari guru piket.

  3. Meninggalkan atau pergi keluar halaman sekolah pada jam-jam istirahat, kecuali memperoleh ijin dari guru piket.

  4. Mengenakan pakaian seragam sekolah dalam keadaan tidak benar 5.

  Membawa atau menghisap rokok dilingkungan sekolah, maupun diluar sekolah.

  6. Membawa senjata api, senjata tajam dan semua alat yang dapat digolongkan senjata ke sekolah.

  7. Membawa, meminjam dan menggunakan baran-barang yang menjadi larangan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Misalnya : ganja dan sejenisnya, minuman keras, gambar buku majalah porno, dsb.

  8. Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menganggu ketertiban sekolah.

  9. Membuat corat-coret, menempel plakat dan mengedarkan selebaran yang isinya bertentangan dengan garis kebijaksanaan sekolah.

  10. Memindahkan barang-barang yang ada didalam kelas tanpa ijin.

  11. Menyelesaikan perkara dengan berkelahi atau bertengkar dengan siapapun, baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah.

  12. Memelihara kumis dan jenggot.

  13. Memakai gelang atau kalung, cincin bagi siswa atau siswi.

  14. Mengenakan jaket, topi tanpa identitas SMA negeri 3 Klaten di lingkungan sekolah.

  15. Bertato, Bertindik untuk siswa putra, bertindik ganda untuk siswa putri (telinga,lidah), memelihara kelancir, gundul, rambut

  16. Mengubah warna rambut.

  17. Menempatkan sepeda motor bukan pada tempatnya.

  18. Membawa mobil dan parker di halaman atau di lingkungan sekolah.

  19. Merusak atau mengotori taman sekolah.

  20. Membunyikan atau menghidupkan mesin sepeda motor selama jam pelajaran berlangsung.

  21. Mengoperasikan HP, alat elektronik selama KBM berlangsung.

g. Sanksi

  

Setiap siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah

dikenakan sanksi sesuai yang tertera pada tabel skor penilaian tata

tertib sekolah.

h. Anjuran

  Setiap siswa dianjurkan : 1.

  Belajar secara tekun, teratur dan terus menerus.

  2. Dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya baik didalam maupun diluar sekolah demi keberhasilan pendidikan para siswa.

  3. Dapat memanfaatkan segala fasilitas yang ada misalnya : perpustakaan, laboratorium, dsb

  4. Secara terbuka selalu mengadakan konsultasi dengan orang tua, wali apabila menemui kesulitan atau persoalan yang rumit.

  5. Secara terbuka mengemukakan segala kesulitan kepada bantuan agar dicarikan jalan keluar atau pemecahannya.

  6. Bagi para siswa yang mengenakan pakaian khas (jilbab) misalnya sebagaimana keyakinan pribadinya menghendaki

mengenakannya, haruslah mendapat persetujuan orang tua siswa

tersebut sedangkan potongannya sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

  7. Tidak membawa uang saku yang berlebihan.

C. Penyesuaian diri siswa terhadap peraturan sekolah 1. Arti penyesuaian diri

  Penyesuaian diri adalah proses seseorang berusaha untuk beradapatasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempatnya berada dapat dikatakan bahwa penyesuaian diri yaitu menyamakan kepribadian individu dengan tuntutan dari lingkungan seperti pendapat yang diungkapkan Gerungan (2002: 54) kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem psiko-fisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang khas dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Lingkungan dapat berupa lingkungan secara fisik dan psikis, lingkungan fisik yaitu alam benda-benda yang konkret dan lingkungan psikis yaitu jiwa-raga orang-orang dalam lingkungan.

  Lingkungan tempat siswa menuntut ilmu dan mengalami proses norma/aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa yang berada di lingkungan sekolah, peraturan sekolah merupakan tuntutan dari lingkungan yang harus dipenuhi oleh siswa. Lingkungan sekolah dapat diartikan lingkungan fisik maupun lingkungan psikis, lingkungan fisik siswa yaitu gedung sekolah dan benda-benda yang ada dalam lingkungan sekolah sedangkan lingkungan psikis adalah teman-teman sebaya, guru dan karyawan dan peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah. Siswa yang berada di lingkungan sekolah harus menyesuaikan diri dengan peraturan dan norma-norma yang berlaku di sekolah . Penyesuaian diri siswa dalam lingkungan sekolah merupakan suatu kebutuhan. Jika siswa menerima situasi yang ada, maka siswa akan mengalami kebahagiaan dalam hidupnya dan siswa yang belum dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan banyak mengalami kekecewaan dan keterpaksaan untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan akibatnya akan banyak pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku. Bimo Walgito (1990: 49) berpendapat

Tentang sikap dan tanggapan anggota kelompok terhadap

norma kelompok dapat bermacam-macam. Ada yang tunduk

dengan norma karena terpaksa karena ia tergabung dalam

kelompok yang bersangkutan, tetapi juga ada yang tunduk

dengan norma kelompok dengan penuh pengertian dan penuh

kesadaran, hingga norma kelompok dijadikan normanya

sendiri. Yang akhir inilah yang disebut individu tersebut

menginternalisasi norma kelompok, norma kelompok dijadikan

norma pribadinya.

   Kegiatan MOS Masa Orientasi Siswa, sering disebut MOS merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh siswa baru, dalam memasuki lingkungan baru. MOS juga dipahami sebagai upaya penyesuaian diri (adaptasi) terhadap lingkungan yang baru sehingga diharapkan siswa mampu menghadapi segala persoalan yang dihadapinya.

a. Tujuan Umum

  Memberi kesan yang positif dan menyenangkan terhadap lingkungan pendidikan ditempat barunya. Siswa diharapkan mengawali kegiatan pendidikan dengan hal-hal yang menggembirakan dengan tetap mempelajari hal-hal yang baru, baik yang berkaitan dengan lingkungan fisik dan sosialnya maupun dengan cara-cara belajar yang baru termasuk norma- norma khusus (peraturan) yang berlaku di lingkungan sekolah yang baru.

b. Tujuan Khusus 1.

  Membantu siswa baru menyatu dengan warga sekolah, beradaptasi dengan lingkungan sekolah, mengetahui hak dan kewajiban serta mampu bertanggung jawab dalam kehidupan.

  2. Membantu siswa baru memahami kehidupan sekolah dalam rangka pelaksanaan wawasan wiyata mandala, sehingga fungsi sekolah, guru, siswa dan masyarakat lingkungan dapat 3. Mendorong siswa baru untuk aktif menambah pemahamannya melalui pengamatan terhadap lingkungan barunya.

  4. Mengembangkan kreativitas dan memberdayakan potensi

siswa sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya.