RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

BAB II PROFIL KABUPATEN/KOTA

2.1.Wilayah Administrasi

  Kabupaten Morowali terbentuk dari hasil pemekaran wilayah Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah sesuai Undang-undang RI Nomor 51 Tahun 1999, dan pada tahun 2013 Kabupaten Morowali dimekarkan yang melahirkan DOB Morowali Utara, berdasarkan atas Undang-undang nomor 12 tahun 2013. Secara geografis wilayah Kabupaten Morowali terletak antara 01

  31’12” Lintang Selatan dan 03 46’48” Lintang Selatan serta antara 121 02’24” Bujur Timur dan 123

  15’36” Bujur Timur,dengan batas-batas wilayah: Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Morowali Utara, Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan, Sebelah Timur berbatasan dengan Perairan Teluk Tolo dan Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Sebelah Barat Berbatasan dengan Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Morowali Utara.

  Kabupaten Morowali wilayahnya membentang dari arah Barat daya ke Tenggara. Di bagian tenggara tersebut merupakan wilayah kepulauan dengan jumlah pulau sekitar126 pulaudan melebar ke Bagian Timur serta berada di daratan Pulau Sulawesi. Wilayah kepulauan yang merupakan wilayah kecamatan Bungku Selatan dan Menui Kepulauan terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil, dengan jumlah 46 pulau berpenghuni.

  Saat dibentuk pertama kalinya, ibukota Kabupaten Morowali bertempat di Kolonedale, dan sesuai amanat Undang-undang 51 tahun 1999, pada tanggal 2 Mei 2006, ibukota kabupaten definitif Bungku difungsikan.

  Saat dimekarkan dari Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali hanya terdiri 10 Kecamatan dan pada tahun 2004 mengalami pemekaran sehingga Kecamatan yang semula berjumlah 10 menjadi 13 Kecamatan,dan pada Tahun 2009 dimekarkan lagi menjadi 14 Kecamatan. Kemudian pada Tahun 2011 bertambah lagi 4 Kecamatan pemekaran,sehingga pada akhir Tahun 2011 Kabupaten Morowali sudah terdiri dari 18 Daerah Kecamatan.

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

  Pada pemekaran wilayah kabupaten menjadi DOB baru, Kabupaten Morowali terdiri dari 9 Kecamatan, sedangkan 9 kecamatan lainnya menjadi wilayah DOB Kabupaten Morowali Utara. Adapun Kecamatan Kabupaten Morowali adalah : Menui kepulauan, Bungku Selatan, Bungku Pesisir, Bahodopi, Bungku Timur, Bungku Tengah, Bungku Barat, Bumi Raya dan Witaponda.

  Di Bagian paling Utara terdapat wilayah Kecamatan Witaponda yang berbatasan lansung dengan Kabupaten Morowali Utara, sedangkan di bagian paling Selatan terdapat wilayah Kecamatan Menui Kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau besar dan kecil baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni. Dibagian Timur adalah perairan Teluk Tolo serta bagian paling Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Lembo dan Lembo Raya Kabupaten Morowali Utara.

  Dilihat dari posisi di permukaan Bumi, wilayah Kabupaten Morowali terletak pada pesisir pantai di perairan Teluk Tolo, serta kawasan lainnya terletak di kawasan hutan dan lembah pegunungan.

  Luas wilayahdaratan Kabupaten Morowali berdasarkan data Badan Pusat statistik (2014)

  2

  adalah 5.427,00 Km , sedangkan wilayah lautan yang didasarkan hasil pengukuran Badan Informasi

  2 dan Geospasial (tahun 2014) memiliki luas 4.045,15 Km wilayah pengelolaan laut.

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

Gambar2.1

PetaAdministrasiKab. Morowali

  Luas wilayah Kabupaten Morowali adalah9.517.15 Km² yang terdiri dari 5.472.00 Km² daratan dan 4.045,15 wilayah pengelolaan laut. Wilayah daratan sebagian besar bertopografi lereng dan perbukitan dengan tingkat kemiringan bervariasi, sedangkan dataran yang cukup luas terletak di kecamatan Witaponda, Bumiraya, Bungku Barat, Bungku Tengah, Bungku Timur dan Bahodopi. Adapun kecamatan Bungku Selatan dan Menui Kepulauan sebagian besarnya merupakan wilayah laut dengan jumlah pulau sekitar 126 Pulau baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  • – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 Tabel: 2.1 Luas Wilayah, Sebaran Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Kabupaten Morowali Tahun 2013 No Kecamatan Luas Daratan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Pusat Pemerintahan Km2 %

  2

  05. Bungku Tengah 725,57 13,25

  Kecamatan Bahodopi memiliki luas wilayah terbesar yang mencapai 19,8 % dari luas Kabupaten Morowali, yang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan lereng bervariasi sampai sangat terjal. Sedangkan kecamatan Menui Kepulauan dan Bungku Selatan memiliki luas daratan paling kecil, karena kedua wilayah Kecamatan tersebut merupakan wilayah kepulauan dengan daerah perairan yang lebih luas. Adapun kecamatan lainnya memiliki topografi yang relatif datar dan rendah dibagian timur atau wilayah pesisir sedangkan bagian baratnya yang merupakan pegunungan merupakasn daerah pegunungan dan dataran tinggi.

  7 Sumber : Kabupaten Morowali Dalam Angka. 2013 Dan Badan PemberdayaanMasyarakatDesa Kabupaten Morowali.(diolah)

  09. Witaponda 519,70 3,36 9 - Lantula Jaya Kabupaten Morowali 5.472,00 100 127

  08. Bumi Raya 504,77 9,22 13 - Bahonsuai

  07. Bungku Barat 758,93 13,86 10 - Wosu

  06. Bungku Timur 387,23 7,076 10 - Kolono

  6 Bungku

  13

  04. Bungku Pesisir 867,29 15,84 10 - Lafeu

  3

  1

  02. Bungku Selatan 403,9 7,38 26 - Kaleroang

  1 Ulunambo

  24

  01. Menui Kepulauan 223,63 4,08

  7

  6

  5

  4

  03. Bahodopi 1.080,98 19,75 12 - Bahodopi

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

2.2.Potensi Wilayah Kabupaten/Kota

  Potensi daerah Kabupaten Morowali sangat besar yang dimiliki dari barbagai sektor yaitu sebagai berikut :

2.2.1. Pertanian

  Sektor pertanian sampai saat ini masih memegang peranan penting dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat. Keberhasilan program pembangunan sektor pertanian diharapkan dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan di Kabupaten Morowali.

  Luas panen dan produksi padi sawah, padi ladang dan palawija di Kabupaten Morowali dapat dilihat pada tebel-tabel berikut :

Tabel 2.77 Luas Panen dan Produksi Padi Sawah Kabupaten Morowali 2009-2014

  Tahun Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  Luas Panen (Ha) 8.046 5.905 8.254 8.827 9.703 8.042 Produksi (Ton) 33.967,15 25.806 38.770 41.246,76 46.581,86 35.428 Produktivitas

  4,22 4,37 4,70 4,67 4,14 4,41 (Ton/Ha)

  (Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Morowali 2013)

Tabel 2.78 Luas Panen dan Produksi Padi Ladang Kabupaten Morowali 2009-2014

  Tahun Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  Luas Panen (Ha) 287 196 125 182 243

  40 Produksi (Ton) 568,87 642 370,00 525 782,64 119 Produktivitas

  1,98 3,28 2,96 2,88 3,22 2,97 (Ton/Ha)

  ( Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Morowali,2013)

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

  Tahun Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  889 Luas Panen (Ha) 1.168 1.236,6 1.072,76 1.123 396

  Produksi (Ton) 4.246 4.490 3.610 3.477 11.311,02 1.285 Produktivitas

  35,56 3,63 3,99 3,11 3,09 3,52

  (Ton/Ha)

Tabel 2.79 Luas Panen dan Produksi Palawija Kabupaten Morowali 2009-2014

  (Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Morowali, 2013)

  Produksi padi sawah dan padi ladang di Kabupaten Morowali mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, kemudian mengalami penurunan di tahun 2014. Luas Panen Padi di Kabupaten Morowali Tahun 2013 sebesar 9.946,00 Ha dengan total produksi padi sebesar 47.364,50 ton. Rata-rata total produksi per hektarnya 4,08 ton/Ha. Dari hasil produksi padi tersebut kecamatan yang mempunyai peranan terbesar adalah Kecamatan Witaponda dengan produksi sebesar 20.585,30 ton, luas panen sebesar 4.063 Ha, dan rata-rata per hektar adalah 4,30 ton/Ha.

  Tanaman palawija terdiri dari tanaman Jagung, Ubi Kayu, Ubi jalar, Kacang Tanah, Kacang Kedelai, dan Kacang Hijau. Produksi palawija dengan rata-rata produksi 3.421,6 ton pertahun yang juga mengalami penurunan produksi pada tahun 2014.

  Penurunan produksi tanaman padi pada tahun 2014 disebabkan karena adanya kerusakan bendungan irigasi karaupa kiri di Kecamatan Witaponda sehingga 1.201 Ha luasan sawah padi tidak ditanami kemudian permasalahan lain yaitu musim kemarau panjang yang mengakibatkan puso pada tanaman padi seluas 224 Ha sehingga total luasan sawah yang tidak ditanami dan puso seluas 1.425 Ha.

  Musim kemarau panjang yang mempengaruhi produksi tanaman padi juga mempengaruhi produksi buah-buahan dan sayur-sayuran seperti yang terlihat pada tabel berikut :

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

Tabel 2.80 Produksi Buah-Buahan Kabupaten Morowali 2009-2014 (Ton)

  Tahun Jenis Buah-buahan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  Pepaya 24.98 190.05 2,899.12 3,171.34 2590 327.80 Pisang 60.07 284.21 4,821.02 10,440.80 12,975 3,321.50 Nangka 140.92 61.04 674.18 1,949.85 1144 282.10 Rambutan

  3.80 34.67 338.96 1,551 280.30 Duku/Langsat 13.53 330.17 986.90 2,744.13 1,183 394.60 Durian 16,24 972.12 1,465.85 4,703.26 4,149 1,095.70 Alpukat

  43.51

  5.60 85.5 447.26 379

  34.20 Jeruk siam 804,14 77,62 666,10 3,756,78 840 180,80 Mangga 43,71 217,74 3.288,48 7.528 1.736,40 Jambu air 13,58 25,80 1821,35 2.432,41 1.761 87,20

  (Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

Tabel 2.81 Produksi Sayur-Sayuran Kabupaten Morowali 2009-2014 (Ton)

  Tahun Jenis Buah-buahan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  Tomat

  32.05 32.10 1,272.38 1,053.10 279.60

  53.90 Terong 566.98 336,52 356,80

  48.60 Sawi

  2.60 2.60 487.4 460.3 208.00

  39.90 Kacang-kacangan

  26.78 26.78 1,255.71 977 461.10

  74.90 Ketimun

  18.75

  18.75

  21.63 64.80 102.20

  47.70 Bayam

  6 6 176.26 124.80 121.60

  56.30 Kangkung

  1.40 1.40 612.08 376 193.30

  51.40 Lainnya

  (Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

  Produksi buah-buahan dan produksi sayur-sayuran pada umumnya mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Musim kemarau panjang di tahun 2014 juga menyebabkan produksi buah-buahan dan sayur-sayuran menurun.

  Produksi buah pisang, durian, mangga dan jeruk air masih memiliki andil yang besar terhadap produksi buah-buahan. Produksi buah pisang memiliki rata-rata produksi sebesar 5.371,10 ton/thn, produksi durian memiliki rata

  • – rata produksi 2.067,03 ton/thn, produksi jeruk siam dengan rata-rata produksi 1.054,24 ton/thn, dan produksi mangga memiliki rata-rata produksi 2.135, 73 ton/thn.

  Sayuran yang memiliki pengaruh besar terhadap produksi sayuran yaitu tomat dan kacang- kacangan. Produksi tomat memiliki rata-rata produksi 453,86 ton/thn dan produksi kacang- kacangan dengan rata-rata produksi 470,39 ton/thn.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  • – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 Tabel 2.82 Kelompok Tani dan Regu Proteksi Tanaman Kabupaten Morowali 2009-2014

  Tahun Jenis 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Kelompok Tani 390 393 400 415 415 415

  Regu Proteksi Tanaman

  4

  4

  4

  4

  4

  4 (Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

  Penduduk Kabupaten Morowali yang mayoritas mata pencahariannya di sektor pertanian menjadi tantangan utama untuk terus meningkatkan produksi hasil pertanian agar kontribusi sektor pertanian yang merupakan sektor unggulan Kabupaten Morowali menjadi besar pengaruhnya terhadap PDRB sehingga memperkecil peluang adanya ketimpangan antar sektor.

2.2.2. Kehutanan dan Perkebunan

  Komoditi tanaman perkebunan sebagai tanaman perdagangan mempunyai peranan penting tidak saja merupakan sumber penghasilan devisa tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja. Tanaman perkebunan yang dominan di Morowali adalah kelapa sawit, kakao dan kelapa.

Tabel 2.83 Tanaman Perkebunan Kabupaten Morowali 2009-2014

  Jenis Tahun Tanaman 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  Prod Prod Prod Prod

  Produ Luas uksi Luas Luas Produks Luas uksi Luas uksi Luas uksi ksi (Ha) (Ton (Ha) (Ha) i (Ton) (Ha) (Ton (Ha) (Ton (Ha)

  (Ton) (Ton) )

  ) )

  5.27

  5.67

  5.27

  99 2 5.531 5 -

  40

- - - Karet

  3

  3

  3 Kopi 393 23 476 46 482 91 482 93 614 162 830 325

  3.18

  3.23

  2.05

  3.40

  2.25 Kelapa 1.542 826 1.638 444 2.054 3.103 1.309

  4

  9

  5 Jambu

  1.51

  1.50

  1.36 967 246 909 236 320 435 435 1.054 207 Mete

  8

  2

  13.84

  6.38

  14.3

  14.4

  9.83

  14.2

  10.2 Coklat 15.192 5.948 8.997 6.116 4.986

  4

  50

  46

  4

  33

  41 Kelapa

  21.29

  42.8

  35.7

  65.5

  42.8

  9.00 312 8.010 82 80.823 11.749 44.550 Sawit

  3

  04

  14

  84

  04 (Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Morowali, 2013)

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 2.2.3. Perikanan dan Peternakan

  2.2.3.1. Perikanan

  Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali telah melakukan berbagai macam usaha untuk meningkatkan produksi ikan dan hasil laut lainnya baik melalui penangkapan maupun budidaya guna meningkatkan pendapatan masyarakat di bidang perikanan. Dalam hal ini data produksi perikanan dan nilainya sangat bermanfaat untuk melakukan penilaian keadaan dan kondisi perkembangan di bidang perikanan sehingga memudahkan proses perencanaan pembangunan yang lebih luas.

Tabel 2.84 Produksi dan Nilai Ikan, Konsumsi Ikan Kabupaten Morowali

  

Tahun 2009-2014

Tahun Uraian

  2009 2010 2011 2012 2013 2014 Produksi Ikan 148.804,8 14.993,70 13.539,09 35.667,11 54.038,14 20.030,2 Tangkap (ton)

  Nilai Produksi 115.078.14 58.703.401 245.557.833 698.207.670 1.102.729.792 500.489.853 Tangkap (juta)

  2 49 kg/ 50 kg/

Konsumsi Ikan 50 kg/ kapita 51 kg/ kapita 50 kg/ kapita / 49 kg/ kapita

kapita / kapita /

  

(kg/kap/th) / tahun / tahun tahun / tahun

tahun tahun (Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Morowali, 2013)

  Produksi ikan tangkap mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan karena musim yang tidak menentu setiap tahunnya, dan kemudian berakibat pada naik turunnya jumlah hasil tangkapan ikan para nelayan sehingga susah untuk menetapkan besaran jumlah hasil tangkapan.

  2.2.3.2. Peternakan

  Sektor peternakan merupakan salah satu sektor penting untuk menjadi perhatian dalam menentukan kebijakan pemerintah daerah, hal ini didasarkan pada kebutuhan akan konsumsi rumah tangga yang semakin meningkat terkait dengan hasil peternakan dan juga upaya untuk mangarahkan pada sistem agribisnis terpadu. Populasi unggas dan ternak dapat dilihat pada tabel berikut

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 Tabel 2.85 Populasi Unggas Kabupaten Morowali Tahun 2009-2014

  Tahun Jenis Ternak 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  Ayam Buras 104,443 62,087 76,803 78,078 80,075 85,825 Ayam Potong 2,341 819 9,194 12,053 32,183 Itik 3,732 11,863 17,173 12,260 8,313 7,350

  (Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

Tabel 2.86 Populasi Ternak Kabupaten Morowali tahun 2009-2014

  Tahun Jenis Ternak 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  Sapi Potong 3,834 3,964 4,784 5,625 5,620 5,807 Kerbau 583 115 155 158 166 135 Kambing 3,108 6,752 7,628 9,086 10,613 11,829 Babi 1,044 596 3,967 3,125 3,161 3,295

  (Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Morowali, 2013)

  Populasi ternak diklasifikasikan atas: ternak besar yang meliputi sapi, kerbau, dan kuda; ternak kecil meliputi kambing, babi, dan domba, serta ternak unggas meliputi ayam kampung, ayam petelur, itik, dan ayam ras pedaging. Populasi ternak besar dominan di Morowali adalah sapi dan kambing sedangkan usaha ternak kecil di Kabupaten Morowali terbesar adalah ayam kampung. Untuk produksi daging terbanyak berasal dari ayam kampung dan sapi.

2.2.4. Pertambangan dan Energi

  Kabupaten Morowali mempunyai empat jenis barang tambang yang diunggulkan, yaitu minyak bumi dan gas alam, nikel, chromit, dan marmer.Potensi pertambangan Kabupaten Morowali berdasarkan data Dinas ESDM Kabupaten Morowali terdapat 3 jenis :Mineral Logam, Batuan dan Pertambangan Rakyat Potensi Minyak Bumi Kabupaten Morowali juga ada diwilayah perairan Kabupaten Morowali hanya saja belum teridentifikasi di Blok Menui

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 Sumber Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Morowali

  

Gambar Error! No text of specified style in document.-1

Jumlah Hasil Pertambangan di Kabupaten Morowali

Sebaran potensi lokasi pertambangan di Kabupaten Morowali menurut hasil kajian Simanjuntak dkk.

(1993), yaitu Peta Geologi Lembar Bungku, skala 1 : 250.000 yang diterbitkan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Geologi Bandung, Kabupaten Morowali termasuk dalam peta geologi lembar tersebut di atas.

Adapun stratigrafi dari yang tertua ke yang termuda adalah sbb: 1.

   Formasi Tokala (TRjt)

  Formasi ini tersusun oleh perselingan batugamping klastika, batupasir dengan sisipan wacke, serpih, napal sertabatulempung pasiran dengan sisipan argilit.Berdasarkan fosil yang ada umur formasi diperkirakan berumur Trias dengan lingkungan pengendapan laut dangkal.

  2. Formasi Nanaka (Jn)

  Formasi ini tersusun oleh batuan sedimen yang kompak seperti : konglomerat, batupasir mikaan, serpih dan lensa batubara (kenampakan batubara hanya setempat-setempat) yang mengindikasikan lingkungan pengendapan adalah Litoral.

  3. Formasi Masiku (JKm)

  Formasi ini didominasi oleh batuan sedimen yang memperoleh tekanan kuat seperti: batu sabak, serpih, filit, batupasir dan batulempung. Formasi Masiku menumpang selaras di atas Formasi Nanaka.Berdasarkan fosil yang ada, Lingkungan pengendapan formasi Masiku adalah laut dalam.

  4. Kompleks Ultramafik (Ku)

  Satuan batuan ini didominasi oleh batuan beku yang bersifat sangat basa (ultramafik) dan terkena efek bakar di sekitarnya, adapun jenis batuannya adalah : harsburgit, Lherzolit,

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

  Wehhhrlit, websterit, serpentit,dunit, diabas dan gabro. Disini proses volkanisme dan magmatisme sangat kuat, berumur Kapur. Batuan-batuan tersebut diduga sebagai formasi pembawa beberapa jenis mineral seperti nikel dan kromit.

  5. Formasi Matano (Km)

  Satuan batuan ini berumur kapur dengan dominasi batuan kalsilutit, napal dan serpih dengan sisipan rijang radiolarian.Posisi formasi ini menumpang selaras di atas Formasi Masiku dan kompleks ultramafik. Formasi Salodik ( Tems) Satuan batuan ini berumur Tersier dengan dominasi kelompok bauan karbonatan yaitu: kalsiliutit, batugamping pasiran, napal, batupasir, dan sisipan rijang.

  6. FormasiTomata (Tmpt)

  Satuan batuan berumur Tersier, yang merupakan perselingan antara batupasir, konglomerat, batulempung dan tuf dengan sisipan lignit.

  7. Alluvium (Qa)

  Satuan ini berupa material lepas seperti kerakal, kerikil, pasir dan lumpur, merupakan endapan sungai, rawa dan pantai, mineral kromit terdapat sebagai endapan letakan pantai pada satuan ini. Dalam Morowali PDRB Kabupaten Morowali dari sector pertambangan (non migas) pada tahun 2009 sebesar Rp. 61.138.000.000, meningkat tajam pada tahun 2010 sebesar Rp. 354.600.000.000.

  8. Izin Usaha Pertambangan (IUP)

  Morowali Dalam Angka (2012) menyebutkan bahwa, potensi pertambangan yang telah dikelola sejak tahun 2009 yaitu: nikel seluas 411,091Ha, kromit seluas 17,864Ha,. Di Kabupaten Morowali terdapat 113 IUP, dimana 79 IUP bergerak di pertambangan nikel (Tabel 3.20), 9

  IUP merupakan pertambangan kromit (Tabel 3.21), dan 25 IUP usaha pertambangan lainnya, marmer.

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

Tabel 1-1

Izin Usaha Pertambangan Nikel

  29 PT. Delapan Inti Power Bungku Tengah 5,263 188.45/SK.0667/Distamben/2007

  22 PT. Bintang Delapan Energi Bungku Barat 4,948 540.11/SK.230/DESDM/2008

  23 PT. Bintang Delapan Mineral Bahodopi 4,980 188.45/SK.0574/Tamben/2007

  24 PT. Bintang Delapan Mineral Bahodopi 4,980 188.45/SK.0574/Tamben/2007

  25 PT. Bintang Delapan Perkasa Bungku Tengah, Bahodopi 1,981 188.45/SK.0575/Tamben/2007

  26 PT. Bintang Delapan Wahana Bahodopi 4,210 188.45/SK.0581/Tamben/2007

  27 PT. Bumi Gemilang Perdana Bungku Selatan 196 188.45/SK.0018/Tamben/2008

  

28 PT. Delapan Inti Power Bungku Tengah 5,263 188.45/SK.0667/Distamben/2007

  

30 PT. Delapan Inti Power Bungku Tengah 5,263 188.45/SK.0667/Distamben/2007

  20 PT. Bintang Delapan Energi Bungku Barat 4,948 540.11/SK.230/DESDM/2008

  31 PT. Duta Inti Perkasa Mineral Bungku Selatan 199 188.45/SK.0017/Tamben/2008

  

32 PT. Era Baru Tengah Lestari Bahodopi 4,865 188.4/SK.0710/DISTAMBEN/2007

  

33 PT. Era Baru Tengah Lestari Bahodopi 4,865 188.4/SK.0710/DISTAMBEN/2007

  

34 PT. Global Pasifik Mining Bungku Barat 10,110 188.45/SK.0759/Distamben/2007

  35 PT. INCO Tbk Bahodopi dan Bungku Tengah 32,123 -

  36 PT. INCO Tbk Bahodopi dan Bungku Tengah 32,123 -

  37 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 5,000 188.45/SK.0478/Umum/2007

  21 PT. Bintang Delapan Energi Bungku Barat 4,948 540.11/SK.230/DESDM/2008

  19 PT. Bintang Delapan Energi Bahodopi 4,948 188.45/SK.0580/Tamben/2007

  No Nama Perusahaan Kecamatan Luas (Ha) Nomor Izin Lokasi

  

8 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Tengah 7,652 188.45/SK.0659/Distamben/2007

  1 CV. Laris Dua Bungku Selatan 1,538 188.451SK.0865/Tamben/2007

  2 CV. Laris Dua Bungku Selatan 1,538 188.451SK.0865/Tamben/2007

  3 PT. Alaska Dwipa Perdana Witaponda 1,000 188.45/SK.0871/ Tamben/2007

  

4 PT. Alaska Dwipa Perdana Witaponda 1,000 188.45/SK.0871/ Tamben/2007

  

5 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Selatan 8,012 188.45/SK.0660/Distamben/2007

  

6 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Selatan 8,012 188.45/SK.0660/Distamben/2007

  

7 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Tengah 7,652 188.45/SK.0659/Distamben/2007

  9 PT. Aneka Tambang Tbk. Bungku Tengah 7,652 188.45/SK.0659/Distamben/2007

  18 PT. Bintang Delapan Energi Bahodopi 4,948 188.45/SK.0580/Tamben/2007

  

10 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,295 188.45/SK.0664/Distamben/2007

  

11 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 5,094 188.45/SK.0662/Distamben/2007

  

12 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,472 188.45/SK.0661/Distamben/2007

  

13 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,295 188.45/SK.0664/Distamben/2007

  

14 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 5,094 188.45/SK.0662/Distamben/2007

  15 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,673 188.45/SK.0663/Distamben/2007

  

16 PT. Aneka Tambang Tbk. Witaponda 8,673 188.45/SK.0663/Distamben/2007

  17 PT. Bintang Delapan Energi Bahodopi 4,948 188.45/SK.0580/Tamben/2007

  38 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 5,000 188.45/SK.0478/Umum/2007

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 No Nama Perusahaan Kecamatan Luas (Ha) Nomor Izin Lokasi

  

66 PT. Tanik Indonesia Bungku Barat 5,305 188.45/SK.0702/Distamben/07

  

58 PT. Samudera Tambang Bungku Selatan 8,479 188.45/SK.0772/Distamben/2007

  

59 PT. Samudera Tambang Bungku Selatan 8,479 188.45/SK.0772/Distamben/2007

  

60 PT. Samudera Tambang Bungku Selatan 8,479 188.45/SK.0772/Distamben/2007

  61 PT. Stargate Pasific Resources Bungku Selatan 1,991 188.45/SK.0268/ESDM/2008

  62 PT. Stargate Pasific Resources Bungku Selatan 1,991 188.45/SK.0268/ESDM/2008

  63 PT. Sugico Pendragon Energi Witaponda 6,046 188.45/SK.0666/Distamben/2007

  

64 PT. Sugico Pendragon Energi Witaponda, Bungku Barat 5,674 188.45/SK.0674/Distamben/2007

  

65 PT. Sugico Pendragon Energi Witaponda, Bungku Barat 5,674 188.45/SK.0674/Distamben/2007

  

67 PT. Teknik Alum Service Bungku Selatan 6,602 188.45/SK.0756/ Distamben/07

  56 PT. Persada Agung Sentosa Bahodopi 2,958 188.45/SK.0838/Tamben/07

  

68 PT. Teknik Alum Service Bungku Selatan 6,602 188.45/SK.0756/ Distamben/07

  

69 PT. Teknik Alum Service Bungku Selatan 6,602 188.45/SK.0756/ Distamben/07

  

70 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

  

71 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

  

72 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

  

73 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

  

74 PT. Tiga Baji Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0319/Distamben/2008

  75 PT. Wisesa Kirana Lestari Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0320/DESDM/2008

  76 PT. Wisesa Kirana Lestari Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0320/DESDM/2008

  

57 PT. Rehoboth Pratama Internusa Wita Ponda 198 188.45/SK.1024/Distamben/2008

  

55 PT. Paradise Mining Witaponda 6,311 188.45/SK.0706/Distamben/2007

  39 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 5,000 188.45/SK.0478/Umum/2007

  5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07

  40 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 5,000 188.45/SK.0478/Umum/2007

  

41 PT. Mandiri Inti Lestari Jaya Bungku Selatan 2,263 188.45/SK. 0837/Tamben/2007

  

42 PT. Mandiri Inti Lestari Jaya Bungku Selatan 2,263 188.45/SK. 0837/Tamben/2007

  

43 PT. Mandiri Inti Lestari Jaya Bungku Selatan 2,263 188.45/SK. 0837/Tamben/2007

  

44 PT. Mandiri Inti Lestari Jaya Bungku Selatan 2,263 188.45/SK. 0837/Tamben/2007

  

45 PT. Meltapratama Perkasa Bahodopi 4,020 188.45/SK.0579/Tamben/2007

  

46 PT. Meltapratama Perkasa Bahodopi 811 188.45/SK.0577/Tamben/2007

  47 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri Bungku Selatan, Menui Kepulauan

  48 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri Bungku Selatan, Menui Kepulauan

  

54 PT. Paradise Mining Witaponda 6,311 188.45/SK.0706/Distamben/2007

  5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07

  49 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri Bungku Selatan, Menui Kepulauan

  5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07

  50 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri Bungku Selatan, Menui Kepulauan

  5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07

  51 PT. Nusajaya Persadatama Mandiri Bungku Selatan, Menui Kepulauan

  5,373 188.45/SK.0873/Tamben/07

  

52 PT. Pacific Nikel Kurnia Bungku Tengah, Bungku Barat 4,935 188.45/SK.0703/Distamben/07

  

53 PT. Panca Metta Bungku Tengah 4,945 188.45/SK.0578/Tamben/2007

  77 PT. Wisesa Kirana Lestari Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0320/DESDM/2008

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 No Nama Perusahaan Kecamatan Luas (Ha) Nomor Izin Lokasi

78 PT. Wisesa Kirana Lestari Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0320/DESDM/2008

  

Tabel 1-2

Izin Usaha Pertambangan (IUP) Kromit di Kabupaten Morowali

No Nama Perusahaan Lokasi Kecamatan Luas (Ha) Izin Usaha Pertambangan (Iup)

  

Kabupaten Morowali ini terdapat potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh wilayah perencanaan.

Selain itu terdapat juga kendala yang dimiliki wilayah perencanaan yang harus menjadi bahan pertimbangan. Potensi biasa dijadikan modal dalam upaya pembangunan, sedangkan permasalahan harus ditanggulangi, sehingga harus dicari pemecahan permasalahannya. Berikut ini akan diuraikan

potensi dan permasalahan yang terdapat di wilayah perencanaan (Kabupaten Kabupaten Morowali).

  6 PT. Hendrix International Mineral Bungku Barat 5,678 -

  5 PT. Buana Bimo Cahaya Witaponda 1,500 -

  4 PT. Buana Bimo Cahaya Witaponda 1,500 -

  3 PT. Buana Bimo Cahaya Witaponda 1,500 -

  2 PT. Adaport Utama Mining Bahodopi 5,947 -

  1 PT. Adaport Utama Mining Bahodopi 5,947 -

  

Tabel 1-3

Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Mineral Lainnya di Kabupaten Morowali

No Nama Perususahaan Lokasi (Kecamatan) Luas (Ha) Izin Usaha Pertambangan (Iup)

  Sumber: Pemda Kabupaten Morowali, 2014

Berdasarkan rangkuman hasil pembahasan analisis yang dilakukan sebelumnya maka dalam

upaya pengembangan kegiatan dan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten

  

1 PT. Bumi Mas Sejahtera Bahodopi 4,858 188.45/SK.0827/Tamben/2007

  79 PT. Wisesa Kirana Lestari Menui Kepulauan 1,000 188.45/SK.0320/DESDM/2008 411,091 Sumber: Pemda Kabupaten Morowali, 2014

  

8 PT. Rudy Sejahtera Abadi Bungku Barat 1,599 188.45/SK.0012/DESDM/I/2009

  

7 PT. Rudy Sejahtera Abadi Bungku Barat 1,599 188.45/SK.0012/DESDM/I/2009

  

6 PT. Rudy Sejahtera Abadi Bungku Barat 1,599 188.45/SK.0012/DESDM/I/2009

  5 PT. Indo Tai International Bungku Barat 584 188.45/SK.0366/Tamben/08

  4 PT. Indo Tai International Bungku Barat 584 188.45/SK.0366/Tamben/08

  3 PT. Indo Tai International Bungku Barat 584 188.45/SK.0366/Tamben/08

  

2 PT. Bumi Mas Sejahtera Bahodopi 4,858 188.45/SK. 0827/Tamben/2007

  

9 PT. Rudy Sejahtera Abadi Bungku Barat 1,599 188.45/SK.0012/DESDM/I/2009

Jumlah 17,864

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 No Nama Perususahaan Lokasi (Kecamatan) Luas (Ha) Izin Usaha Pertambangan (Iup)

  20 PT. Multimedia Replikasi Plastikama

Bungku Tengah 2,298

188.45/SK.0711/Distamben/

  Obyek wisata di Kabupaten Morowali berorientasi pada alam dan cagar budaya misalnya air terjun Tompaika, air terjun Buleleng, Pulau Sambori dan Benteng fafontofure. Namun kesemua obyek wisata ini masih memerlukan penanganan, pengelolaan dan manajemen yang baik agar wisatawan domestik dan non domestik tertarik untuk datang dan mengunjungi obyek wisata tersebut.

   Kepariwisataan

  Sumber: Pemda Kabupaten Morowali, 2014 2.2.5.

  25 PT. Resources Development Indonesia Bungku Barat 6,227 - Jumlah 84,616

  24 PT. Resources Development Indonesia Bungku Barat 6,227 -

  23 PT. Resources Development Indonesia Bungku Barat 6,227 -

  2007

  22 PT. Multimedia Replikasi Plastikama

Bungku Tengah 2,298

188.45/SK.0711/Distamben/

  2007

  21 PT. Multimedia Replikasi Plastikama

Bungku Tengah 2,298

188.45/SK.0711/Distamben/

  2007

  19 PT. Mega Buana Resources Bungku Barat 700 -

  7 PT. Hoffmen International Witaponda 3,219 188.45/SK. 0558/Tamben/ 2007

  18 PT. Mega Buana Resources Bungku Barat 700 -

  17 PT. Mega Buana Resources Bungku Barat 700 -

  

16 PT. Mega Buana Resouces Bumi Raya 2,746 188.45/SK.0870/ Tamben/2007

  

15 PT. Mega Buana Resouces Bumi Raya 2,746 188.45/SK.0870/ Tamben/2007

  14 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 4,842 -

  13 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 2,990 -

  12 PT. Lion Power Energi Bungku Selatan 4,842 -

  11 PT. Indo Meter jaya Bungku Selatan 2,672 -

  10 PT. Indo Meter jaya Bungku Selatan 2,672 -

  9 PT. Indo Meter Abadi Bahodopi 2,382 -

  8 PT. Hoffmen Internatonal Bungku Tengah 5,758 188.45/SK.0676/ Distamben/2007

  Pembangunan sarana dan prasarana pun perlahan-lahan mulai dibangun seperti gazebo dan pintu gerbang, namun semuanya belum maksimal. Pendapatan Asli Daerah dari sektor pariwisata tergolong masih sangat kecil dan belum memberikan kontribusi berarti terhadap PDRB. Keterbatasan infrastruktur seperti belum beroperasinya bandar udara juga berpengaruh terhadap jumlah kunjungan pariwista khususnya yang berasal dari luar Morowali.

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

Tabel 2.93 Sektor Pariwisata Kab. Morowali Tahun 2009-2014

  No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1. Kunjungan wisata 308 Org 312 Org 339 Org 348 Org 428 Org 450 Org

  2. Kontribusi sektor pariwisata - - - - - - terhadap PDRB (Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Morowali, Tahun 2014)

  2.3.Gambaran Demografi dan Urbanisasi

  Jumlah penduduk Kabupaten Morowali terus meningkat dari tahun ketahun.Sensus penduduk Tahun 2010 mencatat jumlah penduduk Kabupaten Morowali berjumlah210.121 jiwa terdiri dari 107.006 laki-laki dan 103.055 perempuan, selanjutnya Pada tahun 2011 penduduk kabupaten ini meningkat menjadi 210.136 jiwa dan pada tahun 2012 menjadi 214.591 jiwa. Pada Tahun 2013 Kabupaten Morowali mengalami pemekaran, dengan terbentuknya Daerah Otonomi Baru Kabupaten Morowali Utara secara langsung membagi wilayah Kabupaten Morowali menjadi dua, sehingga jumlah penduduk pun terbagi. Adapaun penduduk Kabupaten Morowali pada tahun 2013 setelah mengalami pemekaran berjumlah 108.873 jiwa yang terdiri dari 55.678 laki-laki dan 53.195 perempuan. Jumlah penduduk Kabupaten Morowali pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.2 Perkembangan Penduduk Kab Morowali Menurut Jenis Kelamin

  

Tahun 2010-2014

Jenis Kelamin Pertumbuhan

  No Tahun Total (%) Laki-laki Perempuan 1.

  2010 107.006 103.055 210.121 2. 2011 108.984 101.152 210.136 0,01% 3. 2012 111.036 103.055 214.591 2,12% 4. 2013 55.678 53.195 108.873 5. 2014 60,147 57,678 117.613 8,03%

  (Sumber : Morowali Dalam Angka 2013)

  Dari data tersebut, terlihat bahwa jumlah laki-laki lebih banyak dari pada perempuan dengan perbandingan 51,14 % laki-laki dan 48,86 % perempuan, secara detail digambarkan

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

  perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan serta jumlahnya sebelum pemekaran DOB Morowali Utara tahun 2013 seperti pada gambar 2.2.

  250.000

  10

  10

  57

  99

  53 200.000

  3.05

  1.15 .46 .31 .19

  6 150.000

  6

  5

  5 Perempuan

2 Laki-Laki

  11

  10

  10 100.000

  1.0

  7.0

  8.9

  60

  55

  36

  84 50.000 06 .14

  .67

  7

  8

  • 2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 2.2 : Grafik Perbandingan laki-laki dan perempuan Penduduk Kabupaten Morowali

  (Sumber: Morowali Dalam Angka, diolah) 2.4.

   Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD dan RTRW Kabupaten/Kota 2.4.1. Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

  Secara makro laju pertumbuhan pembangunan Kabupaten Morowali dapat dilihat dari peningkatan pertumbuhan ekonomi dan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), peningkatan PDRB Perkapita.PDRB merupakan suatu dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi penduduk dalam suatu wilayah/region.Data PDRB dapat menggambarkan kemampuan perekonomian suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.

  Pencapaian PDRB Kabupaten Morowali Tahun 2013 sebesar 3.061.475 juta rupiah mengalami peningkatan cukup baik bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 2.383.190 juta rupiah, atau mengalami peningkatan sebesar 28,46 persen. Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 menunjukan mencapai 1.056.477 juta rupiah tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 lalu hanya mencapai 915.840 juta rupiah. Pencapaian angka PDRB tersebut dihitung berdasarkan harga berlaku dengan menggunakan tahun dasar 2000. Besarnya pencapaian angka

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

  PDRB sangat berpengaruh pada besarnya PDRB perkapita penduduk Kabupaten Morowali tahun 2013 sebesar Rp.28.112.844 meningkat lebih baik dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp22.565.321 atau mengalami peningkatan sebesar 24,58 persen. Namun secara riil PDRB Perkapita berdasarkan harga konstan 2000 mencapai 9.701.398 meningkat 11,87 persen dari tahun sebelumnya 8.671.659 rupiah, dimana peningkatan PDRB Perkapita rill sebesar 11,87 persen lebih tinggi dari peningkatan pertumbuhan penduduk Morowali 3,37 persen, dengan demikian menunjukan adanya perbaikan kesejahteraan penduduk Kabupaten Morowali, di mana semakin besar pencapaian angka PDRB Perkapita rill mempunyai arti bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat secara makro semakin meningkat pula.

  

Tabel 1-4

Produksi Domestik Regional Bruto Kabupaten Morowali atas Dasar Menurut Lapangan usaha

2010-2013

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013

  Pertanian 313.803 335.271 364.391 401.889 Tanaman Bahan Makanan 56.023 60.723 65.808 71.507 Tanaman Perkebunan 150.162 160.494 176.78 200.283 Peternakan 6.936 7.061 7.992 8.658 Kehutanan 30.534 30.738

  30.87

  31.01 Perikanan 70.145 76.257

  82.94

  90.43 Pertambangan dan Penggalian 45.404 102.053 163.173 230.371 Industri dan Pengolahan 32.078 34.244 37.538 41.067 Listrik dan Air Bersih 3.786 4.034 4.35 4.739 Bangunan 28.755 31.026

  33.68

  36.35 Perdagangan Hotel dan Restoran 133.493 143.979 156.457 171.307 Angkutan dan Komunikasi 7.918 8.595 9.378 10.124 Keuangan persewaan Jasa Perusahaan 42.338 44.997 50.315 56.105 Jasa-Jasa

  85.37 90.745 96.55 104.525 Total PDRB 692.945 794.946 915.84 1.056.477 Sumber : BPS Kabupaten Morowali, 2014

  

Tabel 1-5

Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Morowali Tahun 2010-2013

No PDRB Tahun

  PDRB Perkapita (Rp) 2010 2011 2012 2013

  

1 ADH Berlaku 13,442.23 18,024.18 22,565.32 28,112.84

ADH Konstan 6,779.26 7,652.65 8,671.66 9,701.40 Sumber : BPS Kabupaten Morowali, 2014

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN MOROWALI – PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2010 pada tahun 20111 mencapai 13,442.23 rupiah

  meningkat menjadi 18,024.18 rupiah pada tahun 2012 serta tahun 2013 menjadi Rp. 28,112.84. dari tahu ke tahun PDRB Kabupaten Morowali mengalami peningkatan yang cukup stabil.

2.4.2. Data Kondisi Lingkungan Strategis 2.4.2.1. Kondisi Topografi