REVIEW RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR- JANGKA MEMENENGAH KOTA KUPANG TAHUN 2017-2021

  encana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari air

  R limbah, persampahan, dan drainase. Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap

sektor dimulai dari pemetaan isu-isu strategis yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai

baseline awal perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi hingga pada usulan

kebutuhan program dan pembiayaan.

7.1. PE NGE MBANGAN PE RMUKIMAN

  

Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan,

kawasan perdesaan dan pengembangan permukiman khusus. Pengembangan permukiman kawasan

perkotaan terdiri dari peningkatan kualitas permukiman kumuh, pengembangan lingkungan permukiman

perkotaan, pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman nelayan. Sedangkan untuk

pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan permukiman perdesaan potensial,

pengembangan permukiman perdesaan tertinggal, terpencil dan pulau-pulau kecil terluar. Pengembangan

permukiman khusus meliputi pengembangan kawasan perbatasan, pengembangan kawasan pulau-pulau

kecil terluar dan pengembangan kawasan rawan bencana, pasca bencana dan kawasan tertentu.

7.1.1. Kondisi E ksisting Pengembangan Permukiman

  Sektor Permukiman memfokuskan pada penataan kawasan permukiman yang berada di kawasan perkotaan (Kws. Kumuh dan perumahan). Penataan Kawasan ini lebih diarahkan pada pembangunan jalan lingkungan kawasan kumuh dan jalan akses kawasan perumahan. Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 pembangunan jalan lingkungan permukiman melalui dana APBN

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

A. Permukiman Kumuh

  81 < 400 jiwa/Ha

  >65% tidak teratur >150 unit/Ha

  >60% semi permanen

  5 Alak 1 Bantaran Sungai 1,48

  55 < 400 jiwa/Ha

  >65% tidak teratur >150 unit/Ha

  >60% semi permanen

  6 Alak 2 Bantaran Sungai 1,61

  55 < 400 jiwa/Ha

  >65% tidak teratur >150 unit/Ha

  >60% semi permanen

  7 Mantasi Bantaran Sungai 1,34

  >65% tidak teratur >150 unit/Ha

  4 Fatubesi Dekat pusat kegiatan sos-ekonomi

  >60% semi permanen

  8 Fontein Bantaran Sungai 4,31 135 < 400 jiwa/Ha

  35-65% tidak tertur >100 unit/Ha

  >60% semi permanen

  9 Nunleu Bantaran Sungai 2,07 130 < 400 jiwa/Ha

  35-65% tidak tertur >150 unit/Ha

  >60% semi permanen

  10 Naikoten I Dekat pusat kegiatan sos-ekonomi

  1,00 140 >500

  Jiwa/Ha >65% tidak teratur

  >150 unit/Ha >60% semi permanen

  1,27 151 400-500 Jiwa/Ha

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

di Kota Kupang telah mencapai 43,23 KM, dengan anggaran sebesar Rp. 44.117.169.000,-.

  

Pembangunan sektor Permukiman di Kota Kupang yang dibiayai melalui APBN dapat dilihat pada

tabel berikut :

  (Ha) Jumlah

Tabel 7.1. Panjang Jalan Terbangun Tahun 2011-2015 (Sumber Dan APBN)

  No Uraian Satuan Besaran Ket 2011 2012 2013 2014 2015

  Perkotaan

  1 Panjang Jalan Lingkungan KM 7,18 2,86 1,20 1,7

  24

  2 Panjang Jalan Akses kawasan perumahan KM - - 6,29 - -

  3 Pagu Dana (Rp)(x1000) 2.554.673 1.355.308 5.817.000 994.222 33.395.966 Sumber : Profil CK Kota Kupang, 2016

  

Kawasan permukiman kumuh di Kota Kupang ditetapkan melalui SK Walikota Kupang

No.93/KEP/HK/2016 seluas 44,84 HA , pada 14 kawasan yang menyebar pada 12 kelurahan

pada 4 kecamatan. Kawasan ini dikategorikan sebagai kawasan kumuh kota/nelayan karena kondisi

sarana dan prasara yang memprihatinkan, kepadatan yang tinggi, ketidakteraturan bangunan dan

kondisi fisik bangunan yang sebagian besar merupakan bangunan temporer.

Umumnya permukiman kumuh ini berada di wilayah bantaran sungai , pesisir pantai/nelayan dan

pusat kota. Berikut ini disajikan data kawasan kumuh di Kota Kupang :

Tabel 7.2. Data Kawasan Kumuh Kota Kupang Tahun 2015

  No Lokasi

  Kawasan Tipologi Lokasi

  Luas Kawasan

  KK Kepadatan

  Jiwa/Ha >65% tidak teratur

  Penduduk Keteraturan

  Bangunan Kepadatan

  Bangunan Kondisi Fisik

  Bangunan

  1 Air Mata Bantaran sungai 1,68 112 < 400 jiwa/Ha

  >65% tidak teratur >150 unit/Ha

  >60% semi permanen

  2 Oeba 1 Bantaran Sungai 1,24

  89 < 400 jiwa/Ha

  >65% tidak teratur >150 unit/Ha

  >60% semi permanen

  3 Oeba 2 Bantaran Sungai 0,95 128 >500

  >150 unit/Ha >60% semi permanen Luas Lokasi Jumlah Kepadatan Keteraturan Kepadatan Kondisi Fisik

  No Tipologi Lokasi Kawasan Kawasan KK Penduduk Bangunan Bangunan Bangunan

  (Ha) < 400 35-65% tidak >60% semi

  11 Oesapa Pesisir Pantai 7,43 201 < 100 unit/Ha jiwa/Ha tertur permanen Oesapa < 400 35-65% tidak >60% semi

  12 Pesisir Pantai 3,68 79 < 100 unit/Ha Barat jiwa/Ha tertur permanen Oesapa Dekat pusat kegiatan < 400 >65% tidak >60% semi 13 4,26

  97 < 100 unit/Ha Selatan sos-ekonomi jiwa/Ha teratur permanen Kampung Dekat pusat kegiatan >65% tidak >60% 14 8,27 410

  50 >150 unit/Ha Solor sos-ekonomi teratur permanen

  Sumber : RPKPKP Kota Kupang 2015

Untuk pencapaian target 100-0-100 yang salah satunya pengurangan kawasan kumuh menjadi 0%

pada tahun 2019, maka pada tahun 2014 telah diterbitkan SK Walikota Kupang No.220/KEP /HK

/2014, tanggal 28 Agustus 2014 tentang luasan kawasan kumuh yang harus diintervensi.

Berdasarkan SK tersebut luasan kawasan kumuh di Kota Kupang mencapai 39,1 hektar.

  

Penanganan kawasan kumuh di Kota Kupang telah dilakukan secara multi sektor, pada tahun 2015

satker pengembangan permukiman dan sektor air minum telah mengintervensi untuk peningkatan

kualitas kawasan kumuh, penanganan tersebut dapat dilihat pada tabel 23.15. dengan luas tertangani

sampai dengan tahun 2015 mencapai 24,58 Ha. Data Penanganan Kawasan kumuh Kota Kupang

disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 7.3. Penanganan Kawasan Kumuh Tahun 2014-2015 di Kota Kupang (APBN)

KAWASAN KUMUH TERTANGANI (HA) THN KAWASAN KUMUH TERTANGANI (HA) THN 2014 2015 LUASAN NAMA NO KAWASAN PAGU PAGU KAWASAN

  INFRASTRUKTUR LUAS KUMUH DANA DANA TERBANGUN (HA) TERBANGUN (HA) (RP)x1000 (RP)x1000

  1 Kws.Airmata 1,68 1.930.255 Pembangunan SPAM

  2.208.922 Pembangunan SPAM

  2 Kws Oeba 1 1,24

  2,19 Peningkatan Kualitas

  3.974.750 permukiman 2.141.645 Pembangunan SPAM

  3 Kws Oeba 2 0,95

  Peningkatan Kualitas 3.974.750 permukiman 2.238.215 Pembangunan SPAM

  4 Kws Fatubesi 1,27

  1,0 Peningkatan Kualitas

  3.974.750 permukiman 1.796.440 Pembangunan SPAM

  5 Kws Alak 1 1,48

  Peningkatan Kualitas 15.545.926 permukiman

  3,09 1.553.369 Pembangunan SPAM

  6 Kws Alak 2 1,61

  Peningkatan Kualitas 15.545.926 permukiman

  1.881.000 Pembangunan SPAM

  7 Kws Mantasi 1,34

  1,34 Peningkatan Kualitas

  15.545.926 permukiman 1.750.430 Pembangunan SPAM

  8 Kws Fontein 4,31

  4,31 Peningkatan Kualitas

  15.545.926 permukiman

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

KAWASAN KUMUH TERTANGANI (HA) THN KAWASAN KUMUH TERTANGANI (HA) THN 2014 2015 LUASAN NAMA NO KAWASAN PAGU PAGU KAWASAN

  INFRASTRUKTUR LUAS KUMUH DANA DANA TERBANGUN (HA) TERBANGUN (HA) (RP)x1000 (RP)x1000

  Peningkatan Kualitas

  

10 Kws Naikoten 1 1,00 15.545.926 0,5

  permukiman Peningkatan Kualitas

  13.875.290 permukiman

  11 Kws. Oesapa 14,21

  4,21 Peningkatan Kualitas

  3.974.750 permukiman 6.771.479 Pembangunan SPAM

  Kws. Oesapa

  12 3,68

  3,68 Peningkatan Kualitas

  Barat 13.875.290 permukiman

  Kws. Oesapa

  

13 4,26 1.000.000 Pembangunan PSD 4,26

  Selatan

  Sumber : Profil CK Kota Kupang, 2016

Dalam pelaksanaan pembangunan pengembangan permukiman terkait dengan capaian kota Kupang

dalam menyediakan kawasan permukimkan layak huni, maka ada peraturan perundangan yang

mengikat dan mendukung.

Adapun peraturan perundangan di tingkat kota yang mendukung seluruh tahapan proses

perencanaan, pembangunan dan pemanfaatan pembangunan permukiman disajikan dalam tabel

berikut :

Tabel 7.4. Peraturan Daerah/ Peraturan Gubernur/ Peraturan Walikota terkait Pengembangan Permukiman

  PERDA/Peraturan Gubernur/Peraturan Walikota/ /Peraturan lainnya Amanat Kebijakan Daerah Kebijakan Kebijakan NO. No. Peraturan Perihal Tahun

  Pemanfaatan kawasan sesuai peruntukan dan

  1 1 tahun 2010 RTRWP NTT 2010-2030 tidak melanggar ketentuan umum Zonasi.

  Pengembangan permukiman sesuai BWK yang

  

2 12 tahun 2009 RTRW Kota Kupang 2010-2030 ditentukan dan sesuai pula dengan ketentuan

  umum zonasi Pengembangan permukiman sesuai BWK yang

  

3 12 tahun 2011 RDTR Kota Kupang 2011-2031 ditentukan dan sesuai pula dengan ketentuan

  umum zonasi Upaya-upaya penataan & kawasan permukiman

  4

  14 Tahun 2012 RPJMD Kota Kupang 2013-2017 sesuai zonasi Penanganan kawasan kumuh pada lokasi yang

  5 93/KEP/HK/2016 Penetapan Kawasan Kumuh 2014

  telah ditetapkan.(14 kawasan)

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

B. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman

   Penguatan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan permukiman & infrastruktur pendukugnya

  4 Aspek Kelembagaan

  a. Belum konsistennya penerapan regulasi penataan bangunan dan kawasan serta penataan ruang, sehingga terjadi kekumuhan dan kerusakan lingkungan

  b. Kurangnya regulasi pendukung kepastian hukum kepemilikan dan pembangunan perumahan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

  c. Kebijakan tata ruang kota yang belum mampu memberikan kepastian hak atas peruntukkannya, khususnya dalam melindungi peruntukkan ruang.

  d. Pemberian perijinan penguasaan lahan untuk kawasan perumahan dan permukiman umumnya belum dilandaskan pada kerangka penataan wilayah.

   Komitmen dalam menegakkan aturan demi penataan pemukiman sesuai arahan perencanaan  Menertibkan startus penguasaan tanah pada kawasan permukiman

   Pembenahan regulasi khusus pembebasan tanah bagi masyarakat

  5 Aspek Lingkungan Permukiman

  Penghasilan yang minim, mengakibatkan masyrakat hanya berkonsentrasi pada usaha mencari nafkah semata.

  a. Terdapat beberapa kawasan permukiman yang belum terjangkau oleh pelayanan sarana/prasarana permukiman yang memadai.

  b. Pada wilayah kumuh kondisi perumahan >60% merupakan bangunan temporer/semi permanen.

  c. Perilaku masyarakat yang sering membuang sampah di kali atau saluaran drainase menyebabkan lingkungan menjadi kumu dan tersumbatnya saluran drainase.

  d. Kepadatan penduduk di wilayah permukiman yang tinggi berdampak pula terhadap buangan MCK.

  Perlu peningkatan kualitas lingkungan  Penataan & Perbaikan lingkungan permukiman

   Meningkatkan gotong- royong membersihkan lingkungan tempat tinggal.

  Mensosialisasikan pentingnya hidup sehat dan melibatkan masyarakat dalam pembangunan baik perencanaan maupun fisik

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

  

Permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman di Kota Kupang dapat diidentifikasi

sebagai berikut :

Tabel. 7.5

Identifikasi Permasalahan dan Tantangan pengembangan Permukiman Kota Kupang

   Pengembangan permukiman perkotaan disesuaikan dengan karakter fisik, sosial-budaya dan ekonomi masyarakat;  Penyediaan sarana dan prasarana permukiman perkotaan;  Peningkatan kualitas permukiman perkotaan;  Pengembangan perumahan terjangkau;

  

No Permasalahan Pengembangan Permukiman Tantangan Pengembangan Alternatif Solusi

  1 Aspek Teknis

  a. Belum adanya dokumen perencanaan yang tersruktur dan berkesinambungan.

  b. Kondisi fisik wilayah dan permukiman yang tidak terkonsentrasi menyebabkan tingginya biaya pembangunan perumahan dan sarana dan prasarana permukiman.

  c. Pertumbuhan penduduk yang cukup pesat di perkotaan menyebabkan kekumuhan di beberapa lokasi d. Kawasan permukiman yang cenderung kumuh sebagai akibat eksploitasi lahan bagi pembangunan fisik bangunan.

  e. Kepadatan bangunan yang tinggi, jalan lingkungan yang berada disela-sela bangunan rentan terhadap bahaya kebakaran.

  f. Kondisi penyediaan hunian bagi penduduk Kota Kupang yang cenderung belum berimbang.

   Mensinkronkan perencanaan yang berkelanjutan

  a. Masih lemahnya kesadaran masyarakat untuk memelihara hasil pembangunan sarana-prasarana yang telah dibangun.

   Menyediakan hunian layak huni (rusunawa, RSH)

   Menyediakan infrastruktur yang memadai

   Revitalisasi Kawasan kumuh

  2 Aspek Pembiayaan

  a. Lemahnya daya beli, membangun dan memelihara rumah dan sarana-prasarana permukiman b. Masih tingginya ketergantungan pendanaan pembangunan dan pemeliharaan perumahan dan sarana-prasarana permukiman c. Berkembangnya pengusaan lahan slaka besar oleh beberapa pihak yang tidak disertai kemempuan untuk membangun atau merealisasikan pada waktunya.

  d. Alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur Peningkatan alokasi dana bagi pembangunan infrastruktur pengembangan permukiman

   Menyiapkan dana sharing

  3 Aspek Peran Masyrakat

  b. Rendahnya tingkat kesadaran/masyarakat dalam memenuhi proedur memperoleh legalitas hunian, sehingga mengakibatkan timbulnya kawasan perumahan/permukiman liar di beberapa lokasi

C. E valuasi program-program yang telah dilaksanakan

  Sesuai SPPIP/RPKPP tahun 2011, terdata beberapa kawasan yang perlu mendapat perhatian yang akan mempengaruhi citra dari pada Kota Kupang. Kawasan-kawasan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kawasan Permukiman sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) yaitu : a. DAS Kali Dendeng meliputi Kelurahan Airmata dan Kelurahan Fontain.

b. DAS Kali Liliba meliputi Kelurahan Oesapa

  2. Kawasan Permukiman Kota Lama meliputi: Kelurahan Airmata; Kelurahan Lailahi Besi Kopan (LLBK); Kelurahan Solor; Kalurahan Fatubesi; Kelurahan Oeba

3. Kawasan Minapolitan yaitu Kelurahan Namosain

   Kawasan Perumahan Baru : Kelurahan Manulai II (Koperasi Pemkot) Telah dan sementara dilakukan penanganan kawasan-kawasan sesuai program dalam dokumen perencanaan SPPIP yakni kawasan Oesapa dan pembangunan kawasan Perumahan Baru di Kelurahan Manulai II. Sedangkan sesuai RPKPKP tahun 2015 tentang perencanaan 14 kawasan kumuh (termasuk kawasan Oesapa, Fontein, Solir, Oeba yang merupakan kawasan prioritas dalam SPPIP) sementara di tangani dan akan terus ditangani hingga mencapai 0 % pada tahun 2019 sesuai gerakan 100-0- 100.

7.1.2. Sasaran Program

  Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari kegiatan Non Fisik berupa pengaturan, pembinaan, pengawasan dan kegiatan fisik berupa pembangunan dan pengembangan di kawasan perkotaan; perdesaan dan kawasan khusus.

  Pengembangan permuk iman Non fisik terdiri dari :

  1. Peraturan Pengembangan Kawasan Permukiman

  • Peratutran Pengembangan Kawasan Permukiman

  2. Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Kawasan Permukiman

  • Pendampingan Penyusunan NPSK
  • - Penyusunan Kebijakan, Strategi dan rencana Pengembangan Kawasan Permukiman

    - Pembinaan, Pengawasan dan Kemitraan Penyelengaraan Pengembangan Kawasan Permukiman

  3. Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan meliputi :

  • peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh
  • peningkatan lingkungan permukiman perkotaan

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

  • pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman nelayan

  4. Pembangunan dan Pengembangan kawasan permukiman perdesaan meliputi :

  • pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman perdesan potensial
  • pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman perdesaan tetinggal, terpencil dan pulau-pulau kecil terluar
  • Pembangunan Infrastruktur Sosial ekonomi Wilayah

  5. Pembangunan dan Pengembangan kawasan permukiman khusus meliputi :

  • pembangunan dan pengembangan kawasan perbatasan
  • Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Pulau-pulau Kecil terluar
  • pembangunan dan pengembangan kawasan rawan bencana, paska bencana, dan kawasan tertentu

  6. Infrastruktur Berbasis Masyarakat

  • Program Peningkatan Kualitas Permukiman

  7. Pembangunan Percontohan Kota Baru

  • Perintisan Inkubasi Kota Baru

  Kriteria Kesiapan ( Readiness Criteria )

Dalam pengembangan permukiman terdapat kriteria yang menentukan, yang terdiri dari kriteria

umum dan khusus, sebagai berikut.

  • Ada rencana kegiatan rinci yang diuraikan secara jelas.
  • Indikator kinerja sesuai dengan yang ditetapkan dalam Renstra.
  • Kesiapan lahan (sudah tersedia).
  • Sudah tersedia DE D.
  • Tersedia Dokumen Perencanaan Berbasis Kawasan (SPPIP/RP2KP/RKP RPKPP, Masterplan Kws. Agropolitan & Minapolitan, dan KSK)
  • • Tersedia Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) dan dana daerah untuk

    pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa berfungsi.
  • Ada unit pelaksana kegiatan.
  • Ada lembaga pengelola pasca konstruksi.

    Dalam mendukung pencapaian target dalam RPJMN 2015-2019 melalui Rencana Aksi Daerah 100-

    0-100, maka Ditjen Cipta Karya menyelenggarakan kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan,

    dan Penyelenggaraan Pengurangan kawasan kumuh perkotaan yang dilaksanakan oleh Direktorat

    Pengembangan Pengembangan Permukiman. Adapun indikator kinerja program Direktorat

    Pengembangan Kawasan Permukiman adalah meningkatnya kontribusi penanganan kawasan

    permukiman di kawasan kumuh perkotaan yang sasaran kinerjanya di prvinsi NTT dan Program

    Infrasytruktur Permukiman Kumuh di Kota Kupang disajikan dalam tabel-tabel berikut :

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

Tabel 7.6. Kebutuhan Program Penanganan Kawasan Kumuh di Provinsi NTT Tahun 2015-2019

  

Sasaran kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan / Output / Sub Output Satuan Volume 2015 2016 2017 2018 2019

Peraturan Jumlah NSPK bidang Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Pengembangan Pengembangan Permukiman Kawasan Permukiman kawasan perukiman Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan yang tersusun Kawasan Permukiman

  Pendampingan Penyusunan NSPK Kab/ Kota Penyusunan Kebijakan, Strategi, dan Rencana

  Kab/ Kota

  14

  4

  3

  3

  4 Pengembangan Kawasan Permukiman Pembinaan, Pengawasan, dan Kemitraan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Kab/ Kota Per mukiman

  Pembangunan dan Luas Kualitas Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Pengembangan Peningkatan kualitas Permukiman Perkotaan Kawasan Permukiman permukiman di 813,

  Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Ha 813.1 123.62 36.48 218 218 217

  Perkotaan

10 Ha daerah

  Pengembangan Lingkungan Permukiman

  perkotaan

  Ha Per kotaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

  Ha Per mukiman Nelayan

  Penataan kawasan Jumlah kelurahan permukiman berbasis yang mendapatkan I nfrastruktur Berbasis Masyarakat Masyarakat pendampingan masyarakat di 32 Program Peningkatan Kualitas Kawasan

  Kelurahan

  20

  20

  20

  20 Per mukiman (kotaku)

  Sumber : RAD 100-0-100 Prov.NTT 2016 Tabel 7.7.

  Program Pengembangan Sistem Infrastruktur Permukiman Yang Diusulkan Kondisi No Aspek Pengembangan Permukiman Lokasi Kondisi Akhir Rencana Saat Ini

  Pengembalian Fungsi Kawasan melalui Peremajaan

  1 Kota Kupang Kumuh Diremajakan (Urban Renewal) Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman 14 titik pada 12 Kel di Kota

  2 Kumuh Diremajakan Kawasan Kumuh Kupang Peningkatan Infrastruktur Perdesaan Skala Kawasan

  3 Kota Kupang Kurang Diadakan/Ditingkatkan Permukiman Pinggir Kota

7.1.3. Usulan Prioritas Kegiatan dan Pembiayaan Pengembangan Permukiman

  Berdasarkan kebutuhan dan usulan program pengembangan infrastruktur permukiman yang relevan dengan kondisi eksisiting dan permasalahan permukiman di Kota Kupang maka diusulkan beberapa kegiatan dan pembiayan pengembangan permukiman di Kota Kupang.

RPIJM KOTA KUPANG

  P age : Secara rinci, usulan prioritas kegiatan dan pembiayaan Pengembangan Permukiman di Kota Kupang disajikan dalam Matriks RPIJM.

7.2. PE NATAAN BANGUNAN dan LINGKUNGAN

7.2.1. Kondisi E ksisting

  Program Sektor Penataan Bangunan dan lingkungan difokuskan pada penataan bangunan melalui fasilitasi pembentukan dan implementasi Perda Bangunan Gedung, dan penataan lingkungan melalui penataan kawasan strategis baik itu kawasan bersejarah, tradisional, Penyediaan Ruang Terbuka Hijau maupun kawasan yang mempunyai nilai ekonomi. Fungsi dari penataan atau revitalisasi kawasan tersebut yaitu untuk meningkatkan kualitas kawasan. Sampai dengan tahun 2015 persentase bangunan gedung yang sudah mempunyai IMB belum terdata dengan baik karena pendataan bangunan gedung masih dalam proses. Untuk tahun 2016 melalui satker PBL telah dilakukan pendampingan kepada pemerintah Kota Kupang dalam hal pendataan bangunan gedung. Persentase Ruang Terbuka Hijau berdasarkan data dari Bappeda Kota Kupang telah mencapai 4,38% dari luas kawasan di Kota Kupang.

Tabel 7.8. Kondisi E ksisting Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan Tahun 2015 NO URAIAN SATUAN BESARAN KETERANGAN

  1 Status Perda BG Ada/tidak Ada

  2 Prosentasi Bangunan Ber-IMB % Belum terdata

  3 Prosentasi Bangunan Bersertifikat SLF % Belum Terdata

  4 Pendataan Bangunan Gedung unit Belum terdata

  5 Prosentasi RTH % 4,38 Data RTRW

  6 Status Bangunan Pusaka (Nasional) Ada/tidak Ada Gereja Kota Kupang

  7 Status Bangunan Pusaka (Dunia) Ada/Tidak Tidak ada

  Sumber : Profil CK Kota Kupang 2016 Intervensi pembangunan sektor penataan bangunan di Kota Kupang telah dilakukan dari tahun 2011 berupa Pembangunan Taman Nostalgia di Kelapa lima Kota Kupang lanjutan Tahun 2010, pada tahun 2012 dilakukan pembangunan aksesibilitas bangunan gedung di Rumah Sakit Umum, tahun 2014 berupa penyusunan RTBL di 4 kawasan strategis dan tahun 2015 berupa revitalisasi kawasan Kota Lama (LLBK).

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

Tabel 7.9. Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan Tahun 2011-2015 (Sumber Dana APBN)

  S

NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015

u

  Kws Taman

  1 m - - - - Penataan RTH Kws

  Nostalgia El Tari

  b

  Kws Kota

2 Revitalisasi Kws.Strategis Kws - -

  Lama (LLBK)

  e

  • 3 Penataan Kws.Tradisional Kws - - - -

  r

  Pasir Panjang, kelapa

  4 RTBL Kawasan Lap Lima, oesapa dan - - -

  :

  lasiana

  5 PIP2B

  • Paket Kota Kupang

  6 Anggaran Rp 1.719.584 1.518.332 4.918.000

  Sumber : Profil CK Kota Kupang 2016

Dari segi usia bangunan, terdapat sejumlah bangunan yang dapat dikategorikan sebagai cagar

budaya antara lain kawasan cagar budaya Tugu Jepang di Kelurahan Penfui, Meriam Jepang di

Kelurahan Kelapa Lima dan Kelurahan Nun Baun Delha, Kawasan kawasan Gereja dan Klenteng

Tua di Kelurahan Lai Lai Besi Kopan, kawasan Goa Jepang di Kelurahan Penfui, Kelurahan

Bakunase, Kelurahan Liliba dan Kelurahan Nun Bau Delha, benteng Concordia di Kelurahan

Fatufeto, kawasan Makam Raja Kupang di Kelurahan Bakunase, makam Raja-Raja Taebenu di

Kelurahan Manutapen dan kawasan Makam Belanda di Kelurahan Nunhila dan Kelurahan

Fatufeto.

  

Data eksisting terkait dengan Peraturan daerah yang telah disusun terkait sektor PBL, Penataan

Lingkungan Permukiman dan Penyelenggaran Bangunan Gedung dan Rumah Negara dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 7.10. Peraturan Daerah / Peraturan Walikota Terkait Penataan Bangunan Dan Lingkungan

PERDA/PERATURAN NO

  Amanat NO TAHUN TENTANG Pengembangan permukiman sesuai BWK yang ditentukan

  1 12 2011 Perda RDTRK dan sesuai pula dengan ketentuan umum zonasi 2 09 2003 Perda Tata Bangunan Gedung Penataan Bangunan Gedung

  3 29 2013 Perwali RTBL Kota Lama Penetapan RTBL Kawasan Kota lama

  4 27 2013 Perwali RISPK Kota Kupang Penetapan RISPK Kota Kupang

Tabel 7.11. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Jumlah BG negara Ketersediaan

  No Kawasan/Kecamatan Status Kepemilikan Kondisi Bangunan Berdasarkan Fungsi Utilitas BG Fungsi Hunian : - - -

  • Fungsi Keagamaan : - Oebufu/Oebobo
  • Fungsi Usaha : - - Fungsi Sosial Budaya : PIP2B Baik Memadai

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

C. PE RMASALAHAN DAN TANTANGAN

1. Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan

2. Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung dan Rumah Negara

  P age :

  d. Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik

  b. Belum melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan.

  a. Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran masyarakat

  a. Banyaknya bangunan gedung negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan, dan kenyaman b. Masih banyak bangunan gedung yang belum dilengkapi sarana dan prasarana bagi penyandang cacat; c. Penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara kurang tertib dan efisien

  

Dalam penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan tantangan di Kota

Kupang yang antara lain :

   Rumah Negara

  d. Sampai saat ini Pemberian perijinan dan pembangunan gedung belum sepenuhnya didasarkan pada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan; e. belum melaksanakan pembangunan lingkungan permukiman berbasis konsep tridaya untuk mendorong kemandirian masyarakat dalam mengembangkan lingkungan permukiman yang berkelanjutan.

  a. Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan bangunan gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana b. Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan kurang mendapat perhatian c. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung di daerah serta rendahnya kualitas pelayan publik .

   Bangunan Gedung :

  b. Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional dan bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata c. Terjadinya degradasi kawasan strategis, padahal punya potensi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan kota d. Sarana lingkungan hijau, sarana olah raga, dan lain-lain kurang diperhatikan

  a. Masih tersebarnya permukiman-permukiman kumuh

3. Permasalahan dan tantangan di bidang pemberdayaan masyarakat

RPIJM KOTA KUPANG

  Selanjutnya permasalahan dan tantangan sektor PBL Kota Kupang diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 7.12. Indentifikasi Permasalahan & Tantangan PBL Kota Kupang TANTANGAN NO ASPEK PBL MASALAH YG DIHADAPI ALTERNATIF SOLUSI PENGEMBANGAN

  I. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman  Tersebarnya pemukiman/ ketidakteraturan Menata/meminimalisir

  1 Teknis Lokasi yang menyebar  Sarana lingkungan hijau kurang Peningkatan fasilitas RTH diperhatikan

  Kurang kerja sama antar Perlu penegasan dlm penerapan

  2 Kelembagaan Belum siap landasan operasional Instasi terkait aturan yang sudah ada

  3 Pembiayaan Dana yang minim Kerjasama dgn swasta Usul Tingkatkan dana Partisipasi

  4 Sangat kurang Kurang kesadaran Sosialisasi masyarakat/swasta Menata sesuai peruntukan

  5 Lingkungan Permukiman Kurang tertata, kumuh kawasan

  II. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung & Rumah Negara Identifikasi bangunan &

  Kurang terdata secara Teknis Kurang pemanfaatan gedung dimanfaatkan sesuai fungsi baik kebutuhan

  Kelembagaan Pembiayaan Dana yang minim Perlu bermitra dg swasta Usul tingkatkan dana Partisipasi

  Sosialisasi tentang bangunan Kurang memelihara Kurang kesadaran masyarakat/swasta gedung

  Merelokasi sesuai Merelokasi sesuai peruntukan Lingkungan Permukiman Lokasi Tidak sesuai lahan peruntukan peruntukan kawasan kawasan

  III. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan Kurang dlm meningkatkan peran Melibatkan masyarakat dlm setiap

  Teknis masyarakat perencanaan Mengupayakan pembentukan

  Kelembagaan Belum optimal komunitas masyarakat Pembiayaan kurang Meningkatkan sesuai kebutuhan Partisipasi

  Sosialiasi + melibatkan dalam Kurang rasa memiliki masyarakat/swasta setiap pembangunan di lingkungan Mengidentifikasi kawasan prioritas

  Lingkungan Permukiman Kurang merata pembangunan Lingkungan yang tertata pembangunan

7.2.2. Sasaran Program

  Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan di wilayah Kota Kupang, diperlukan tidak hanya untuk mengendalikan pertumbuhan fisik suatu kawasan kota sejak dini dalam rangka memandu pertumbuhan kota, tetapi juga memelihara, melindungi dan mencegah dari segala ancaman yang akan merusak eksistensi kota. Untuk dapat menciptakan tahap pembangunan dan pengembangan wilayah dan kota, maka sangat diperlukan pemanfaatan ruang yang optimal. Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan sebagai alat pengendali pemanfaatan ruang kota juga diharapkan dapat berfungsi sebagai dokumen perencanaan yang dapat dipedomani berbagai pihak dalam pembangunan fisik kota serta mereduksi berbagai konflik kegiatan masyarakat dalam pemanfaatan ruang kota.

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

  • Penyusunan Rancangan UU dan RPP Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan;
  • Penyusunan Standar /Pedoman/Kriteria (SPK)
  • Pembinaan pengelolaan bangunan gedung
  • Standarisasi dan Kelembagaan Bidang Penataan Bangunan
  • Fasilitasi Penguatan Pemda  Fasilitasi Bidang Kemitraan Bidang Penataan Bangunan  Pengawasan dan E valuasi Kinerja Bidang Penataan Bangunan  Pembinaan Pengelolaan Rumah Negara 
  • Perencanaan dan Analisa Teknis
  • Administrasi dan Penatausahaan Penataan Bangunan

  Pembinaan Penataan Bangunan Lingkungan Khusus

  Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata

  5. Revitalisasi dan Penegmbangan Kawasan tematik Perkotaan

  Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana

  4. Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

  Bangunan Gedung Mitigasi Bencana

  3. Penyelenggaraan Bangunan Gedung

  2. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

  1. Peraturan Penataan Bangunan :

  • Bangunan Gedung Pusaka/Tradisional
  • Bangunan Gedung Hijau 

  • Bangunan Gedung Perbatasan
  • Bangunan Gedung Pendukung Kebun Raya

  • Penataan Bangunan Kawasan Strategis 

  • Penataan Bangunan Kawasan Perbatasan

  • Penataan Kawasan Pengembangan Kota Hijau  Penataan Kawasan Revitalisasi Kota Pusaka  Penataan Kawasan Revitalisasi Tradisional Bersejarah 

RPIJM KOTA KUPANG

  P age : Program-Program Penataan Bangunan dan Lingkungan, terdiri dari:

6. F asilitasi E dukasi dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Bidang Pentaan Bangunan

  • Kegiatan Penyebarluasan informasi PIP2B
  • Fasilitasi Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Untuk penyelenggaraan program-program pada sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) dibutuhkan Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) yang mencakup antara lain rencana kegiatan rinci, indikator kinerja, komitmen Pemda dalam mendukung pelaksanaan kegiatan melalui penyiapan dana pendamping, pengadaan lahan jika diperlukan, serta pembentukan kelembagaan yang akan menangani pelaksanaan proyek serta mengelola aset proyek setelah infrastruktur dibangun.

    Program usulan sektor PBL yang diusulkan sesuai kebutuhan seperti pada tabel dibawah ini :

  6 Bintek Pembangunan Gedung Negara

  II Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

  1 Bangunan Fungsi Hunian Unit

  2 Bangunan Fungsi Keagamaan Unit

  3 Bangunan Fungsi Usaha Unit

  4 Bangunan Fungsi Budaya Unit

  5 Bangunan Fungsi Khusus Unit

  III Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

  6 Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBGN Laporan

  1 Partisipasi masy dlm pelestarian lingk permukiman kawasan -

  1

  1

  1

  1

  2 Lainnya

  7 Lainnya

  5 HSBGN Laporan - 100 100 100 100 RPJMD

  P age :

  4 PS Lingkungan Unit

Tabel 7.13. Kebutuhan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

  No uraian satuan Kebutuhan

  Ket Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

  I Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman

  1 Ruang Terbuka Hijau (RTH) %

  5

  5

  5

  5 RPJMD

  2 Ruang Terbuka %

  3

  3

  3

  3

  3

  3 PSD Unit

7.2.3 Usulan Kebutuhan Program Usulan Program dan Kegiatan PBL Kota Kupang disajikan dalam bentuk matriks program RPIJM .

RPIJM KOTA KUPANG

7.3. SISTIM PE NYE DIAAN AIR MINUM

7.3.1. Kondisi E ksisting

  Berdasarkan data capaian untuk akses rumah tangga terhadap air minum layak di Kota Kupang sampai dengan tahun 2015 sebesar 85,48% atau 14,52% rumah tangga di Kota Kupang belum mendapatkan/belum mengakses air minum layak. Dari data BPS tahun 2016 jumlah Rumah Tangga yang mengakses air minum menggunakan leding sudah mencapai 50,36%, yang menggunakan pompa sebesar 11.96% sedangkan sumur dan mata air sebanyak 36,16%. Penyediaan air minum dengan sistem perpipaan di Kota Kupang untuk kawasan perkotaan dikelola

  PDAM Kota Kupang dan PDAM Kabupaten Kupang oleh

  , sampai dengan akhir tahun 2015 cakupan layanan penduduk baru mencapai 85,48%. Untuk membantu meningkatkan pelayanan air minum di Kota Kupang Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja PSPAM Provinsi NTT Direktorat Air Minum telah membangun pipa sepanjang 233.947 meter, 1669 sambungan rumah dengan pagu mencapai Rp 108.499.246.000 dan dilaksanakan dari tahun 2011-2015. Data-data tentang kondisi eksisting diatas disajikan dalam tabel-tabel berikut :

Tabel 7.14 : Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Tahun 2015

NO SUMBER AIR MINUM RUMAH TANGGA PRESENTASI (%)

  1 Leding 39.369 50,36

  2 Pompa 9.350 11,96

  3 Sumur terlindung/tidak terlindung 25.829 33,04

  4 Mata air terlindung/tak terlindung 2.439 3,12

  5 Air sungai 1.188 1,52

  6 Lainnya - Total 78.175 100

  Sumber : Profil CK Kota kupang, 2016

Tabel 7.15. Akses Air Minum Layak di Kota Kupang Tahun 2013-2015 CAPAIAN NO URAIAN 2013 2014 2015

  

1 Total Akses Air Minum Layak 83,65% 83,45% 85,48%

  

2 Total Akses Perkotaan 84,60% 83,75% 84,70%

  

3 Total Akses Pedesaan 68,65% 79,53% 96,76%

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

2 Jumlah Pelanggan Jiwa 5.071 6.574 8.115

DATA DISTRIBUSI

DATA TARIF

  P age :

  2011 APBN 29.583.306 Kota Kupang Pompa

  3 Komsumsi Non Rumah Tangga Unit 194 373 388

  4 Jumlah Jiwa/Sambungan Tumah Tangga Unit 29.672 39.536 69.438

Tabel 7.17. Pembangunan Sektor Air Minum di Kota Kupang Tahun 2011 – 2015 (sumber dan : APBN) NO KEGIATAN Tahun Pemban g-unan Sumber Dana Pagu Dana (Rp)x 1000 Wilayah Pelayan an

  

Sistim

Produ

ksi

Sistim

  Distribu- si Kapasit as Terpasa ng Kapasit as Produk si Infrastruktur Terbangun Peng elola Panja ng Pipa (Meter ) Infrstrukt ur lainnya SR

  1 Pembangunan Jaringan Pipa Untuk Rehabilitasi

  2012 APBN 1.126.126.

  Gravitasi 21.306 PDA M

  2 Pengembanga n SPAM Kawasan PPI Oeba Dan PPI Tenau Kota Kupang

  1 Jumlah Sambungan Rumah (SR) Unit 5.071 6.574 8.115

  Oeba dan Tenau Pompa dan graviatsi

  7.800 PDA M

  3 Pembangunan SPAM 2012 APBN 19.327.977 Kota

  Kupang Pompa dan 37.696

  PDA M

  2 Komsumsi Rumah Tangga Unit 4.877 6.201 7.723

  6 Tarif rata-rata Rp 5.793 5.793 5.793

Tabel 7.16. Data Pengolahan Air Minum Oleh PDAM Kota Kupang NO URAIAN SATUAN BESARAN 2013 2014 2015 PELAYANAN PENDUDUK

  80

  1 Jumlah Penduduk Jiwa 372.034 378.423 390.889

  3 Penduduk Terlayani % 29.672 39.536 69.438 DATA PRODUKSI

  1 Kapasitas Produksi Lt/detik 12,8 14,8 14,5

  2 Kondisi PDAM Sehat/Sakit Kurang Sehat Sehat Sehat

  3 Biaya Produksi di PDAM Rp 6.271 7.376 6.660

  1 Kapasitas Distribusi Lt/dtk 136 146 108,2

  2 Asumsi Kebutuhan Air Lt/Org/hr

  80

  80

  5 Sosial Rp 3.200 3.200 3.200

  3 Air Terjual M3/th 721.798 796,997 945.579

  4 Air Terdistribusi M3/th 998.163 1.170.989 1.298.415

  5 Total Penjualan Air Rp 4.181.510.009 5.957.979.372 7.276.498.943

  6 Cakupan Pelayanan Air % 7,98 10,76 10,28

  7 Cakupan Penduduk Jiwa 29.672 39.536 69.438

  1 Rumah Tangga Rp 4.000 4.000 4.000

  2 Niaga Rp 10.000 10.000 10.000

  3 Industri Rp 12.000 12.000 12.000

  4 Instansi Rp 4.000 4.000 4.000

DATA KONSUMEN

RPIJM KOTA KUPANG

  Infrastruktur Terbangun Kapasit Kapasit Panja Tahun Wilayah Sistim Sistim Sumber Pagu Dana as as Peng ng Infrstrukt NO KEGIATAN Pemban Pelayan Produ Distribu- Dana (Rp)x 1000 Terpasa Produk elola Pipa ur SR g-unan an ksi si ng si (Meter lainnya ) Regional gravitasi Pompa Pengembanga Kota

  IPA 10 PDA 4 2012 APBN 6.756.031 dan 10 l/dtk 10 l/dtk 1.500 n SPAM Kupang l/det. M graviatsi Pengembanga Pompa n SPAM Kota Jembatan PDA 5 2012 APBN 1.375.939 dan 4.699 Kawasan Kupang pipa 2 unit M graviatsi Strategis

  Meter PDA Induk 23 M unit PDA

  Reservoir M 1000 m3 PDA Pembangunan

  Instalasi M Spam Di Kota Pompa Daya PLN

  6 Kawasan 2013 APBN 16.095.213 Kupang dan 38.772 & SLO Khusus Kota graviatsi Jaringan Kupang

  2 unit PDA Pemasan M gan Listrik

  PLN 164 KVA Pembangunan SPAM PDAM PDAM Pompa

  PDA 7 di Kota 2014 APBN 2.738.000 Kota dan 5.500 M Kupang dan Kupang graviatsi

  Atambua Pembangunan Pompa SPAM PPI

  PDA 8 2014 APBN 1.421.000 Alak dan 6.506 Mendukung

  M graviatsi KKP Kws. Alak Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Pompa Kws 6.180, 300 PDA

  9 Kawasan 2015 APBN 4.498.888 dan Oesapa

  41 Unit M Oesapa graviatsi Kec.Kelapa Lima Kota Kupang Pembangunan SPAM Kawasan

  Pompa Kumuh Kota 100 PDA 10 2015 APBN 1.591.300 dan 7.770

  Kawasan Raja Unit M graviatsi Fontein Kec. Kota Raja Kota Kupang Pembangunan SPAM Kawasan Pompa Kumuh Kota 185 PDA 11 2015 APBN 1.754.778 dan 5.164 Kawasan Lama Unit M graviatsi Airmata Kec. Kota Lama Kota Kupang Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Pompa

  Kota 219 PDA

  12 Kawasan 2015 APBN 2.270.334 dan 6.600 Raja Unit M Naikoten I dan graviatsi Nunleu Kec.

  Kota Raja Kota Kupang Pembangunan SPAM Kawasan Pompa Kumuh Kota 195 PDA 13 2015 APBN 2.008.111 dan 6.777 Kawasan Lama Unit M graviatsi Oeba I Kec. Kota Lama Kota Kupang Pembangunan Kota Pompa 7.736, 100 PDA 14 2015 APBN 1.946.950 SPAM Lama dan

  79 Unit M

RPIJM KOTA KUPANG

  P age :

  Infrastruktur Terbangun Kapasit Kapasit Panja Tahun Wilayah Sistim Sistim Sumber Pagu Dana as as Peng ng Infrstrukt NO KEGIATAN Pemban Pelayan Produ Distribu- Dana (Rp)x 1000 Terpasa Produk elola Pipa ur SR g-unan an ksi si ng si (Meter lainnya ) Kawasan graviatsi Kumuh Kawasan Oeba II Kec. Kota Lama Kota Kupang Pembangunan SPAM Kawasan Pompa PDA

  15 Kumuh 2015 APBN 1.633.128 Alak dan 8.969 M Kawasan Alak graviatsi

  I Kec. Alak Kota Kupang Pembangunan SPAM Kawasan Pompa

  40 PDA

  16 Kumuh 2015 APBN 1.412.154 Alak dan 12.680 Unit M Kawasan Alak graviatsi

  II Kec. Alak Kota Kupang Pembangunan SPAM Kawasan Pompa Kumuh

  100 PDA 17 2015 APBN 1.710.000 Alak dan 8.560 Kawasan

  Unit M graviatsi Mantasi Kec. Alak Kota Kupang Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Pompa

  Kelapa 250 PDA

  18 Kawasan 2015 APBN 6.155.890 dan 10.705 Lima Unit M Oesapa Barat graviatsi

  Kec. Kelapa Lima Kota Kupang Pembangunan SPAM Kawasan

  Pompa Kumuh Kota 200 PDA 19 2015 APBN 2.034.741 dan 4.566