ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA Tn. P DI RUANG BAROKAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA Tn. P DI RUANG BAROKAH
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Uji Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma DIII Keperawatan Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
Diploma III Of Nursing Program Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong
Nursing Care Report, August 2016 Naskati¹, Hendri Tamara Yuda², M.Kep.,Ns
ABSTRACT
NURSING CARE OF FULFILLING SAFE AND CONFORTABLE NEED
TO Mr. P IN BAROKAH WARD PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL
OF GOMBONG
Assessment: Mr. P age 40 came to PKU Muhammadiyah Gombong with
complaints of pain in the left hip, prickling pain, intermittent pain, pain scale 6, when the onset of pain ± 30 minutes. Clients say hard to sleep because of noisy and left hip pain. Clients say do not fully understand the sense of kidney stones disease, signs and symptoms, causes, food allowed and not allowed.
Nursing diagnosis: Acute pain b.d biological agents injury, disorders of sleep
Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2016 Naskati¹, Hendri Tamara Yuda², M.Kep.,Ns
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN
DAN NYAMAN PADA TN P DI RUANG BAROKAH
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Pengkajian: Tn. P umur 40 tahun datang ke PKU Muhammadiyah Gombong
dengan keluhan nyeri pada pinggang sebelah kiri, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul, skala nyeri 6, waktu timbulnya nyeri ± 30 menit. Klien mengatakan susah tidur karena bising dan pinggang sebelah kiri nyeri. Klien mengatakan belum terlalu mengerti tentang penyakitnya pengertian batu ginjal, tanda dan gejala, penyebab, makanan yang diperbolehkan dan yang tidak
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan pengetahuan selama penerapan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ujian komprehensif ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman pada Tn. P di Ruang Barokah PKU Muhammadiyah Gombong
”. Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang setulus tulusnya kepada:
7. Kekasih tersayang Heri Dwi Purwanto yang selalu membantu, memberi dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
8. Rekan-rekan sejawat di Prodi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong angkatan 2016 yang telah memberikan pertimbangan, serta dan dukungan bagi penulis dalam penyusunan laporan karya tulis ilmiah ini.
9. Serta tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih pada Tn. P dan keluarganya yang telah memberikan waktu kepada penulis untuk memberikan asuhan keperawatan sehingga karya tulis ilmiah ini selesai.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................. iii ABSTRAK ........ . .............................................................................................. iv KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................1 B. Tujuan Penulisan .............................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN A. Asuhan Keperawatan................................................................. .. 36 B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan .........................................46 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................................50 B. Saran ..............................................................................................52 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup
bermakna, baik di Indonesia maupun dunia. Pravelensi penyakit batu diperkirakan 12% pada laki-laki dewasa dan 6% pada wanita dewasa, 7% batu ginjal didapatkan pada anak (Worcester&Coe, 2009).
Angka kejadian batu ginjal di Indonesia pada tahun 2011 berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia adalah 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang.
2
Batu ginjal adalah endapan yang terbentuk akibat pekatnya kadar garam di dalam air seni yang kemudian akan mengkristal. Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) dari pada wanita, juga banyak dijumpai di daerah tertentu (Hadipratomo, 2008). Di Indonesia, penyakit tersebut masih menempati porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik Urologi, dengan insidensi belum dapat ditetapkan dengan pasti (Rochani, 2007).
Penelitian yang di lakukan oleh Priatmadja (2007) menemukan bahwa penderita nefrolitiasis yang mempunyai kadar kreatinin lebih dari normal lebih banyak di dapatkan yaitu sebanyak 73,3% dan terdapat hubungan yang bermakna antara nefrolitiasis berdasarkan pemeriksaan ultrasonografi ginjal dengan kadar kreatinin darah. Beberapa studi telah
3
kalsium yaitu kalsium oksalat (56,3%), kalsium fosfat (9,2%), batu struvit (12,5%), batu urat (5,5%), dan sisanya campuran (Nurlina, 2008).
Kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama bagi setiap manusia untuk hidup. Walaupun kenyataanya tidak semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena suatu penyakit. Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolism tubuh. Aktivitas perkemihan dilakukan secara hati-hati untuk menjaga komposisi darah dalam batas yang bias diterima. Setiap adanya gangguan dari fisiologis di atas akan memberikan dampak yang fatal. Penyakit atau kelainan sistem perkemihan diantaranya adalah batu ginjal (Muttaqin, Arif & Kumala Sari. 2011).
4
terpandang secara holistik yang telah mencangkup empat aspek yaitu : fisik berhubungan dengan sensasi tubuh, social berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga dan sosial, psikospiritual berhubungan dengan kewaspadaan internal diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan, lingkungang berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna dan unsur alamiah lainnya ( Potter & Perry, 2006 ).
Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadapat terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, retmal, dan bakteriologis. Kebutuhan akan keamanan terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan
5
Nyeri terjadi karena tiga komponen fisiologis dalam nyeri yaitu resepsi, persepsi, dan reaksi. Stimulus berinteraksi dengan sel-sel saraf inhibitor ke korteks serebral, maka otak menginterpretasikan kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki serta asosiasi kebudayaan dalam upaya mempersiapkan nyeri. Nyeri terjadi ketika akan adanya bahaya kerusakan jaringan pada suatu organ yang menimpa individu, biasa disebabkan karena trauma atau patologi dan biasa disebabkan virus atau bakteri. Nyeri bisa terjadi pada area atau organ yang mengalami kerusakan bisa trauma atau kondisi patologi yang menimpa sutatu individu. Tindakkan nonfarmakologi, seperi distraksi relaksasi untuk mengalihkan terhadap nyeri, hypnosis diri, terapi musik bisa mengurangi nyeri yang diderita pasien. Tindakan farmakologi
6
A. TUJUAN PENULISAN 1.
Tujuan Umum
Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran Asuhan Keperawatan Pemenuhan Rasa Aman dan Nyaman pada Tn. P di Ruang Barokah PKU Muhammadiyah Gombong
2. Tujuan Khusus a.
Memaparkan hasil pengkajian dengan gangguan rasa aman dan nyaman : nyeri pada Tn. P di ruang Barokah PKU Muhammadiyah Gombong b. Memaparkan hasil analisa data dengan gangguan rasa aman dan nyaman : nyeri pada Tn. P di ruang Barokah PKU Muhammadiyah
Gombong
7
Memberikan pelayanan kesehatan, membantu menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan dasar pasien khususnya pada kebutuhan dasar rasa aman dan nyaman b. Manfaat untuk rumah sakit
Sebagai dasar untuk memberikan dan meningkatkan mutu pemberian asuhan keperawatan kepada pasien degan kebutuhan rasa aman dan nyaman pada pasien Nefrolithiasis
DAFTAR PUSTAKA
Agus. (2012). Pentingkah Hari Ginjal
Sedunia. (Http://agus34drajat.wordpress.vom/2012/03/07/pentingk ah-hari-ginjal-sedunia// ) Diakses tanggal 19 mei 2012.
Andarmoyo, S. (2013). Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri . Cetakan Pertama. Ar-Ruzz Media. Jogjakarta. Arfa, M., & Arfa, M. (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post-Operasi Appendisitis Di Ruangan Bedah Rsud Prof. Dr. Hi. Aloe Saboe Kota Gorontalo (Doctoral Dissertation, Universitas Negeri Gorontalo).
Asmadi, (2008). Teknik procedural keperawatan : konsep dasar Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
Murwani, A. (2008). Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan.
Yogyakarta: Fitramaya. Muslim, Rifki. (2007). Batu Saluran Kemih Suatu Problem Gaya Hidup dan Pola Makan serta Analisis Ekonomi pada Pengobatannya.
Pidato Pengukuhan. Diucapkan pada Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar Ilmu Bedah Fak. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, 3 Maret 2007.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan . Jakarta: Salemba Medika. Nurlina. (2008). Faktor-faktor risiko kejadian batu saluran kemih pada
laki-laki. (Studi kasus di RS. Dr. Kariadi, RS Roemani, dan RSI Sultan Agung Semarang. Skripsi.
Patasik, Candra Kristianto, dkk. (2013). Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Dan Guided Imagery Terhadap Penurunan Nyeripada Pasien Post Operasi Sectio Caesare Di Irina D BLU RSUP Proft. Wirya, Irwan & Duma, S., Margareth. (2013). Pengaruh Pemberian
Masase Punggung Dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Appendiktomi Di Zaal C RS HKBP Balige Tahun 2011.
Worcester, Elaine M & Coe, Fredic L. (2009). Current Diagnose & Treatment Nephrologi. USE: Mc Graw Hill.
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : NEFROLITIASIS
LAPORAN PENDAHULUAN NEFROLITIASIS I.
Pengertian
Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu-batu tersebut dibentuk oleh kristalisasi larutan urin (kalsium oksolat asam urat, kalium fosfat, struvit dan sistin). Ukuran batu tersebut bervareasi dari yang granular (pasir dan krikil) sampai sebesar buah jeruk. Batu sebesar krikil biasanya dikeluarkan secara spontan, pria lebih sering terkena penyakit ini dari pada wanita dan kekambuhan merupakan hal yang mungkin terjadi. (Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000)
d) Kulit yang dingin dan basah
e) Gejala frekuensi pada urinasi
f) Gejala urgensi pada urinasi
g) Diaforesis
h)
Hipertensi
i) Takikardia j) Menggigil dan demam k) Pucat l) Nausea dan vomitus m) Sinkop n) Disuria, hematuria
Manifestasi klinis yang sering ditemukan
1. Kolik renal
Asuhan Keperawatan Kegemukan dan kenaikan berat badan meningkatkan risiko batu ginjal akibat peningkatan ekskresi kalsium, oksalat, dan asam urat yang berlebihan. Pengenceran urine apabila terjadi obstruksi aliran, karena kemampuan ginjal memekatkan urine terganggu oleh pembengkakan yang terjadi di sekitar kapiler peritubulus. Komplikasinya Obstruksi urine dapat terjadi di sebelah hulu dari batu di bagian mana saja di saluran kemih. Obstruksi di atas kandung kemih dapat menyebabkan hidroureter, yaitu ureter membengkak oleh urine. Hidroureter yang tidak diatasi, atau obstruksi pada atau di atas tempat ureter keluar dari ginjal dapat menyebabkan hidronefrosis yaitu pembengkakan pelvis ginjal dan sistem duktus pengumpul. Hidronefrosis dapat menyebabkan ginjal tidak dapat memekatkan urine sehingga terjadi ketidakseimbangan elektrolit dan cairan. Obstruksi yang tidak diatasi dapat menyebabkan kolapsnya nefron dan kapiler sehingga terjadi iskemia nefron karena suplai darah terganggu. Akhirnya
(Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000) V.
Pemeriksaan Penunjang
a. Foto BNO/KUB : akan terlihat adanya batu renal
b. Urografi ekskretori : untuk menentukan atau mengetahui ukuran dan lokasi batu c. Kimia urine : didapatkan urine yang asam atau alkalis, piuria, proteinuria, hematuria, keberadaan WBC, peningkatan berat jenis urine.
d. CT Scan ginjal : akan terlihat batu renal
e. Pengumpulan urine 24 jam : terdapat peningkatan asam urat, oksalat, kalsium, fosfor, kreatinin
Segera melaporkan bila ada rasa nyeri.
- Analgesik diberikan sesuai resep untuk mengurangi nyeri.
- Melakukan pembedahan untuk pengambilan batu ginjal.
- (Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000)
ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerja sama antara perawat dengan klien, keluarga dan masyarakat untuk mencapai kesehatan yang optimal. (Suyono, Slamet, Dr, Prof, SPDO, KG, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta, 2001) A).
Pengkajian
B). Pola-pola Fungsi Kesehatan 1.
Pola persepsi dan tata laksana hidup Bagaimana pola hidup orang atau klien yang mempunyai penyakit batu ginjal dalam menjaga kebersihan diri klien perawatan dan tata laksana hidup sehat.
2. Pola nutrisi dan metabolisme Nafsu makan pada klien batu ginjal terjadi nafsu makan menurun karena adanya luka pada ginjal.
3. Pola aktivitas dan latihan Klien mengalami gangguan aktivitas karena kelemahan fisik gangguan karena adanya luka pada ginjal.
4. Pola eliminasi Bagaimana pola BAB dan BAK pada pasien batu ginjal biasanya BAK
Klien dengan nefrolitiasis tetap berusaha dab selalu melakukan hal yang positif jika stress muncul.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Klien tetap berusaha dan berdo’a supaya penyakit yang di derita ada obat dan dapat sembuh. (Handerson, M.A, “Ilmu Bedah Untuk Perawat” Yayasan Egsensia Medika Yogyakarta, 1991)
C). Pemeriksaan Fisik 1.
Keadaan Umum Klien biasanya lemah.
- Kesadaran komposmetis. >Adanya rasa nyeri.
2. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi yang disebabkan oleh obstruksi.
3. Pemeriksaan IVP D).
Diagnosa Keperawatan
Pada kasus nefrolitiasis didapatkan diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi, iskemia jaringan.
2. Nutrisi kurang berhubungan dengan in take in adekuat.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakitnya.
4. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot.
5. Resiko terjadinya kekurangan cairan berhubungan dengan in take peroral.
- Diagnosa 2 Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan cukup. KH : - BB pasien normal
Untuk membantu memberikan terapi.
Tanda-tanda malnutrisi ada
- Nilai-nilai hasil laboratorium normal
- Turgor kulit normal
- Intervensi : 1.
Kaji kemampuan mengunyah, menelan, reftek batuk dan cara pengeluaran sekret.
R/ : dapat menentukan pilihan cara pemberian makanan karena pasien harus dilindungi dari bahaya aspirasi.
3. Berikan teknik relaksasi sebelum tidur.
R/ : dengan teknik relaksasi otot-otot akan kendur dan otot dapat beristirahat.
4. Berikan kesempatan pada pasien untuk melakukan.
R/ : agar istirahat dapat lebih tenang dan nyaman.
F). Pelaksanaan atau Implementasi
Tahapan dalam melakukan sesuatu yang telah direncanakan dan untuk melakukan perencanaan tersebut harus ada pelaksanaan.
G). Evaluasi
Tahapan akhir untuk mengakhiri dalam suatu diagnosa perencanaan dan
DAFTAR PUSTAKA
Henderson M.A “Ilmu Bedah Untuk Perawat” Yayasan Essensia Medika, Yogyakarta, 1991. Mansjoer Arif, “Kapita Selecta Kedokteran” Edisi Kedua Medika Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000.
Marilynn E. Dongoes, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi tiga, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sandra M. Nettina (2002), Pedoman Praktek Keperawatan, Buku Kedoketan EGC, Jakarta. Suyono Slamet, Dr. Prof. SpPo KE, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II”, FKUI, Jakarta, 2001.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA PASIEN NEFROLITIASIS ( BATU GINJAL ) DI RUANG
BAROKAH
RSM PKU GOMBONG
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Diagnosa keperawatan :Kurang pengetahuan pada keluarga dan pasien tentang penyakit nefrolitiasis berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dan pasien mengenal nefrolitiasis ( batu ginjal ). Pokok Bahasan : Nefrolitiasis Sub pokok Bahasaan : Mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan
Gejala, pengobatan, pencegahan, dan diit pada pasien nefrolitiasis. Sasaran : Keluarga Tn. P
C. Materi Pengajaran 1.
Pengertian Nefrolitiasis 2. Penyebab Nefrolitiasis 3. tanda dan gejala 4. pengobatan 5. pencegahan 6. diit yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan D.
Metode a.
Ceramah dan tanya jawab Pembelajaran dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada Keluarga Tn. P menit a.
Memulai penkes dengan membaca tasmiyah b.
Menjelaskan pengertian nefrolitiasis (batu ginjal) pada Menjelaskan tentang syarat-syarat diet sisa rendah c.
Menjelaskan tentang penyebab nefrolitiasis d.
Menjelaskan tentang tanda dan gejala e.
Menjelaskan tentang pengobtan a.
Memperhatikan b.
Mendengarkan b.
Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan Leaflet
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga yang hadir
b. Media dapat digunakan dengan baik c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
d. Respon keluarga terhadap materi
e. Keluarga dapat mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. keluarga Tn P dapat menjelaskan pengertian Masalah Nefrolitiasis ( batu ginjal ) b. keluarga Tn P dapat menjelaskan penyebab nefrolitiasis ( batu ginjal )
c. keluarga Tn P dapat menyebutkan tanda dan gejala Masalah nefrolitiasis
MATERI PEMBELAJARAN 1. Latar Belakang
Kurang kontrolnya keluarga dan perilaku keluarga terhadap nefrolitiasis, sehingga keluarga tidak tahu apakah ia menderita penyakit perkemihan atau tidak, khususnya para keluarga. Selain itu pula, banyak keluarga keluarga dengan sosial ekonomi menengah ke bawah atau kurang pengetahuan tentang penyakit nefrolitiasis.
Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi keluarga untuk memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai nefrolitiatis. Maka dari itu, akan diadakannya penyuluhan kesehatan bagi d.
Metabolisme purin ab normal (hiperuri semia dan pirai).
e.
Obstruksi kronik oleh benda asing di dalam traktus urinarius dan kelebihan absorbsi oksalat pada penyakit inflamasi usus atau ileastomi. (Mansjoer Arief, “Kapita Selekta Kedokteran” Edisi Kedua, Medikal Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000) 4.
Tanda-Tanda Gejala Umum Nyeri pinggang (kemeng) pada sudut kostavertebral Nyeri kolik dari pinggang menjalar ke depan dan ke arah kemaluan, disertai nausea dan muntah.
Hematuria : baik makroskopik maupun mikroskopik.
Mie,makaroni, bihun Telur, daging Ikan tanpa tulang Gula, buah-buahan
b) Yang tidak boleh diberikan
Kentang Susu, keju, kepiting, ikan asin, sardine Bayam, daun mlinjo, daun pepaya, Buah-buahan yang dikeringkan minuman
DAFTAR PUSTAKA
Suyono Slamet, Dr. Prof. SpPo KE, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II ”, FKUI,Jakarta, 2001.
Henderson M.A “Ilmu Bedah Untuk Perawat” Yayasan Essensia Medika, Yogyakarta, 1991. Mansjoer Arif, “Kapita Selecta Kedokteran” Edisi Kedua Medika Aesculapius, FKUI, Jakarta, 2000.
Marilynn E. Dongoes, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi tiga, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
- Kelainan anatomis dari saluran kencing.
- Batu “struvit” campuran antara ammonia, magnesium, fosfat.
NEFROLITIASIS ( BATU GINJAL ) Adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan biasa
Adanya benda asing dalam saluran kencing.
APA ITU
NEFROLITIASIS
( BATU GINJAL )- Kuman pemecah urea proteus
Tanda-Tanda dan Gejala
- Nyeri pinggang
Retensi urine pada batu ureter atau leher buli-buli.
- Dapat tanpa keluhan (“silent
stone”) Pengobatan Minum banyak cairan akan mengingatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa baatu PENCEGAHAN
1. Cukup minum air putih 6-8 gelas
per hari
2. Kurangi makanan yang terlalu
banyak mengandung kalsium, kurangi
konsumsi protein hewani dan batasi
garamMAKANAN YANG TIDAK
BOLEH DIMAKAAN 1.Kentang
2. Susu,keju,kepiting,ikan asin,sardine
3. Daun Melinjo,daun papaya,bayam
6. Soft drink,the kental,kopi
7. MAKANAN YANG BOLEH DIMAKAN
1. Beras, roti
2. Mie,macaroni, bihun
3. Telur, daging