Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kewirausahaan Mahasiswa Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Salatiga - Test Repository
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN SALATIGA
Disusun Oleh:
Wahyu Krisnawati
213-10-047
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S-1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Hidup dengan melakukan kesalahan akan tampak lebih terhormat
dari pada selalu benar karena tidak melakukan apa-apa.
(George Bernard Shaw)
Keberhasilan, Kebahagiaan dan Kelimpahan adalah Mudah dan
Pantas Didapatkan oleh Setiap Orang.
(Robert Collien)
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Kedu a orang tuaku “Pak Warmuji dan Ibu Indayah”
Kakak Istikomah dan adikku Arif Setyawan
Sukma Arif Ibrahim
Serta
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb Alhamdulillahi robbil „alamin. Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan syafaatnya kelak di Yaumul Akhir. Rasa syukur yang teramat dalam penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kewirausahaan Mahasiswa
Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga”.Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tidak semata- mata karena usaha penulis sendiri melainkan karena penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1 IAIN Salatiga.
4. Bapak Mochlasin M,Ag selaku dosen pembimbing atas semua waktu, arahan, bimbingan, petunjuk, saran serta kesabaran dalam proses penulisan skripsi ini.
5. Bapak Alfred L., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik.
6. Staf pengajar Jurusan Perbankan Syariah S1, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.
7. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam S1 angkatan 2012 yang bersedia mengisi kuesionerku.
8. Kedua orang tuaku tercinta terimakasih atas doa, kasih sayang, semangat, ilmu, bekal hidup, motivasi, arahan, serta semua hal yang menjadikan aku seseorang yang kuat. Semoga skripsi ini bisa menjadi salah satu kado atas semua harapan kalian. Thanks and love you.
9. Kakak dan adikku, terimakasih atas doa, semangat dan perhatiannya.
10. Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan dalam semua hal.
11. Sukma Arif Ibrahim terimakasih atas doa, kasih sayang, semangat, perhatiannya dan kesabarannya.
12. Ibu Yuli sekeluarga, yang bersedia menampungku selama kurang lebih 4 tahun dikostnya.
13. Keluarga besar kost “Biru” yang selalu memberikan motivasi dan dukungan.
14. Ainy, Winda, Alfi, Dwi, Dini, Lukman dan semua mahasiswa Perbankan Syariah S-1 2010 serta semua sahabat/i yang tidak dapat disebutkan, terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku. Sukses selalu untuk kita.
15. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis hanya bisa berharap dan berdoa semoga seluruh pihak yang telah membantu penulis, mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT. Amiin.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari seluruh pihak demi perbaikan skripsi ini. Wassalumu‟alaikum Wr.Wb
Salatiga, 2 Maret 2016 Penulis
Wahyu Krisnawati NIM 213 10 047
ABSTRAK
Krisnawati. Wahyu. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Kewirausahaan Mahasiswa Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga: Mochlasin, M.Ag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kewirausahaan mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. Penelitian ini menggunakan variabel independen pendidikan kewirausahaan, lingkungan dan kepribadian, sedangkan variabel dependennya perilaku kewirausahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga angkatan 2012. Jumlah mahasiswanya adalah 103. Pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling. Teknik yang digunakan adalah analisis uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik dan uji
2
statistik. Pengujian hipotesis menggunakan uji t, uji F dan R . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Kewirausahaan, Lingkungan dan Kepribadian secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi Perilaku Kewirausahaan. Akan tetapi jika secara individu Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan, Lingkungan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan, Kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan.
Kata kunci: Pendidikan Keewirausahaan, Lingkungan, Kepribadian dan
Perilaku Kewirausahaan.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii PENGESAHAN ............................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah..................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
E.
Sistematika Penulisan ............................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka ......................................................................... 11 B. Landasan Teori ......................................................................... 16 1. Pendidikan Kewirausahaan .............................................. 16 2. Lingkungan ....................................................................... 22 3. Kepribadian ...................................................................... 28 4. Perilaku Kewirausahaan ................................................... 39 C. Kerangka Pemikiran ................................................................ 54 D. Hipotesis .................................................................................. 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................... 56 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 56 C. Populasi dan Sempel ................................................................. 56 D. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 58 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 58 F. Definisi Operasional ................................................................. 59 G. Teknik Analisis Data ................................................................ 60 H. Alat Analisis ............................................................................. 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
B.
Hasil Penelitian ......................................................................... 66 1.
Uji Instrumen Penelitian ...................................................... 66 2. Uji Statistik…... ................................................................... 68 3. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 71
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 75 B. Saran ........................................................................................ 76 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 78 LAMPIRAN .............................................................................................................. 83
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 14Tabel 2.2 Nilai Pokok dan Deskripsi Pedidikan Kewirausahaan ............. 19Tabel 3.1 Definisi Operasional................................................................. 59Tabel 4.1 Uji Reliabilitas ......................................................................... 66Tabel 4.2 Uji Validitas ............................................................................. 67Tabel 4.3 Uji ttest
....................................................................................... 68
Tabel 4.4 Uji F test ...................................................................................... 70Tabel 4.5 Uji R2
........................................................................................ 71
Tabel 4.6 Uji Multicollinearity................................................................. 72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................. 54Gambar 4.7 Uji Heteroscedasticity .............................................................. 73Gambar 4.8 Uji Normality ........................................................................... 74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kuesioner Penelitiann ...................................................................... 84 Lampiran Uji Reliabilitas ................................................................................. 90 Lampiran Uji Validitas ..................................................................................... 91 Lampiran Uji Statistik ...................................................................................... 96 Lampiran Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 97
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap lulusan Perguruan Tinggi sudah tentu mempunyai harapan
dapat mengamalkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat selama studi sebagai salah satu pilihan untuk berprofesi. Secara realitas ada tiga pilihan yang kemungkinan akan dialami lulusan Perguruan Tinggi setelah menyelesaikan studinya. Pertama, menjadi pegawai atau karyawan perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kedua, kemungkinan menjadi pengangguran intelektual karena sulit atau sengitnya persaingan atau semakin berkurangnya lapangan kerja yang sesuai dengan latar belakang studinya karena banyaknya perusahaan yang bangkrut akibat krisis moneter seperti yang pernah melanda Negara Indonesia. Ketiga, membuka usaha sendiri (berwirausaha) di bidang usaha yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat selama studi di Perguruan Tinggi Indarti dan Rostiani dalam Paulina (2008: 3-4).
Umumnya mereka lebih dipersiapkan menjadi pencari kerja ketimbang pencipta lapangan kerja. Menurut data Dirjen Pemuda dan Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional dari 75,3 juta pemuda Indonesia, 6,6 persen yang lulus sarjana. Dari jumlah tersebut 82% nya bekerja pada instansi pemerintah maupun swasta, sementara hanya 18% yang berusaha sendiri atau menjadi wirausahawan. Hal tersebut menunjukkan masih rendahnya para lulusan perguruan tinggi tak berani mengambil pekerjaan beresiko seperti berwirausaha.
Perguruan tinggi juga merupakan sebuah lembaga pendidikan yang turut bertanggung jawab untuk mencetak lulusan yang dapat langsung bekerja. Konsep bekerja di sini adalah bekerja dengan orang lain dan bekerja untuk dirinya sendiri menjadi entrepreneur/wirausaha. Hal ini didasarkan pada kenyataan yang ada bahwa wirausaha yang muncul sekarang ini dikarenakan terpaksa (tidak mendapatkan pekerjaan yang diinginkan), sehingga tantangan yang ada bagi universitas yang ada di Indonesia adalah bagaimana menumbuhkan jiwa kewirausahaan berdasarkan perencanaan, bukan berdasarkan kebetulan.
Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa di perguruan tinggi. Beberapa langkah yang diambil oleh perguruan tinggi berupa kuliah kewirausahaan dan kegiatan di luar kuliah seperti seminar/workshop kewirausahaan, praktik kewirausahaan mahasiswa, serta mengembangkan lembaga seperti pusat studi. Lembaga ini dipergunakan untuk mengembangkan kewirausahaan di perguruan tinggi. Dengan demikian perguruan tinggi diharapkan mampu untuk memotivasi mahasiswa untuk merubah cara berfikir/budaya dari paradigma pencari kerja menuju pencipta kerja.
Pada zaman dulu kewirausahaan merupakan urusan pengalaman bakat bawaan sejak lahir, namun kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan kepada siapapun. Dipelajari melalui proses pendidikan dan latihan yang diajarkan melalui proses pendidikan formal atau informal. Menurut Suryana (2009: 2) bahwa “Entrepreneurship are not only born but also
made” artinya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau
urusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan.Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkan potensinya untuk menangkap peluang serta mengorganisir usahanya dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya dalam proses pendidikan kewirausahaan.
Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda Kourilsky dan Walstad dalam Achadiyah dan Irafami (2013: 163).
Terkait dengan pengaruh pendidikan kewirausahaan tersebut, diperlukan adanya pemahaman tentang bagaimana mengembangkan dan mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda yang potensial sementara mereka berada di bangku sekolah. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa wirausaha-wirausaha masa depan Gorman et al dalam Achadiyah dan Irafami (2013: 163); Kourilsky dan Walstad dalam Achadiyah dan Irafami (2013: 163). Sikap, perilaku, dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan akan membentuk kecenderungan mereka untuk membuka usaha-usaha baru di masa mendatang.
Kewirausahaan merupakan sebuah ide yang telah menyebar luas terutama di kalangan kaum muda. Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda, yang memiliki tempat khusus dalam pengembangan wirausaha. Sebagian besar ajang kompetisi wirausaha muda diperuntukkan dan dimenangkan oleh mahasiswa atau mantan mahasiswa. Posisi strategis mahasiswa dalam kewirausahaan dapat terlihat dalam sifatnya sebagai pekerja keras, penuh semangat, mampu bekerja, cerdas serta berpengetahuan luas. Modal inilah yang diharapkan mampu menggerakkan wirausaha menjadi gaya hidup mahasiswa, tidak hanya sebagai tren musiman saja.
Faktor ekstrinsik merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar. Faktor-faktor ekstrinsik yang mempengaruhi perilaku berwirausaha antara lain: lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan kampus, lingkungan teknologi, dan peluang. Lingkungan keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain (Paulina, 2011: 8).
Keluarga merupakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal terhadap terbentuknya mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Anak harus diajarkan untuk memotivasi diri untuk bekerja keras, diberi kesempatan untuk bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Salah satu unsur kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Seharusnya orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula.
Kewirausahaan yang tumbuh dalam suatu keluarga atau kelompok masyarakat merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia karena akan sangat membantu perekonomian Indonesia yang masih belum stabil. Masyarakat masih banyak yang berpendapat bahwa untuk memulai usaha dibutuhkan modal yang tidak sedikit, kebutuhan akan modal yang banyak ditepis oleh para wirausahawan. Para wirausahawan yang telah berhasil menyatakan bahwa berwirausaha tidak selalu harus dimulai dengan modal yang besar. Bisa dimulai dengan usaha kecil maupun menengah yang ternyata juga mampu memberi sumbangan yang besar pada perekonomian Indonesia.
Akar permasalahan dari tingginya angka pengangguran ditingkat pendidikan tinggi ini antara lain adalah paradigma berfikir lulusan yang lebih memilih bekerja sebagai buruh/karyawan/pekerja yang dibayar oleh suatu instansi tertentu dibandingkan bekerja mandiri dan mempekerjakan orang lain/wirausaha. Akar permasalahan yang lain adalah kompetensi lulusan yang tidak sesuai dengan permintaan industri. Banyak dari perusahaan lebih mengutamakan kemampuan soft skill daripada Indeks Prestasi yang tinggi. Pengusaha membutuhkan tenaga kerja yang inovatif, kreatif, memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, komunikatif, dan lain sebagainya.
Arah dan tujuan pembinaan kemahasiswaan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga diarahkan untuk menumbuhkan tanggung jawab mahasiswa yang secara esensial adalah mengembangkan kepribadian yang sehat dan tangguh, taqwa, berkemampuan berpikir analitis dan sintetis, berilmu tinggi, berketerampilan moral Pancasila dan berbudi luhur secara prinsip Islami (Andini: 5). Mahasiswa bukan semata-mata pemburu ijazah, tetapi seharusnya sebagai penghasil gagasan yang akan disajikan. Pada penelitian ini, peneliti akan memberikan data pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, di dalam data kali ini dijabarkan tentang gambaran umum jumlah mahasiswa yang terdaftar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah S-1 IAIN Salatiga angkatan 2012, di dalam data tersebut akan tampak secara jelas bagaimana perilaku kewirausahaan mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di IAIN Salatiga sendiri sudah masuk dalam kurikulum yang mewajibkan mahasiswa Perbankan Syariah menempuh pendidikan kewirausahaan. Pendidikan Kewirausahaan ini dibagi menjadi dua mata kuliah, yaitu mata kuliah kewirausahaan yang ditempuh pada semester enam dan KKU (kuliah kerja usaha) yang ditempuh pada semester tujuh. Mata kuliah tersebut diterapkan berupa teori dan praktik berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan yang berupa teori diberikan didalam kelas untuk bekal sebelum mahasiswa terjun menjadi wirausaha, sedangkan yang berupa praktek melalui kegiatan membuat usaha-usaha kecil yang dikelola oleh mahasiswa sesuai dengan kelompok atau individu.
Berdasarkan uraian di atas maka ada hal yang penting diperhatikan adalah sumber daya manusianya itu. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah mahasiswa, hal ini dikarenakan mahasiswa itu sendiri yang menjadi pelaku dari wirausaha sehingga menjadi ujung tombak dari kegiatan pengembangan kewirausahaan. Oleh karena itu penting sekali bagaimana menumbuhkan intensi wirausaha bagi mahasiswa. Intensi merupakan indikasi seberapa keras seseorang berusaha atau seberapa banyak usaha yang dilakukan untuk menampilkan suatu perilaku. Semakin keras intensi seseorang untuk terlibat dalam suatu perilaku, semakin besar kecenderungan ia untuk benar-benar melakukan perilaku tersebut.
Berdasarkan penelitian-penelitian diatas tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk dilakukannya suatu penelitian dengan judul: YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
“FAKTOR-FAKTOR KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN SALATIGA.” B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a.
Apakah pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan? b.
Apakah lingkungan berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan? c. Apakah kepribadian berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan ? d.
Manakah variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusann masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap perilaku kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap perilaku kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap perilaku kewirausahaan.
4. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan referensi bagi peneliti selanjutnya. Selain itu diharapkan menjadi salah satu penyumbang ilmu pengetahuan dalam bidang kewirausahaan, yang bisa bermanfaat dalam dunia akademis.
2. Manfaat Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi dan masukan bagi IAIN Salatiga, terhadap berlangsungnya program wirausaha yang ada. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan referensi perpustakaan, serta dijadikan bahan perbandingan penelitian bagi para peneliti yang memiliki obyek penelitian yang sama, selain itu juga dapat menjadi acuan bagi mahasiswa semester bawah sehingga lebih semangat dalam belajar.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi ini, pembahasan dilakukan secara komprehensif dan sistematik meliputi:
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini akan di uraikan mengenai penelitian terdahulu,
landasan teori yang mendasari penelitian ini, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, definisi
operasional, populasi dan penentuan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan menguraikan mengenai deskripsi obyek penelitian, analisis data, serta intepretasi hasil. BAB V PENUTUP Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang
merupakan penyajian singkat dari keseluruhan hasil penelitian yang diperoleh dalam pembahasan juga mengenai saran yang diberikan kepada peneliti
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Terdapat penelitian terdahulu terkait dengan topik ini diantaranya: Andwiani Sinarasri, Ayu Noviani Hanum (2012) Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Terhadap Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa. Dari hasil
penelitian dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan memiliki nilai siknifikansi t sebesar 0,099 > 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 tidak dapat diterima. Hasil analisis tersebut mengindikasikan bahwa latar belakang pendidikan tidak memiliki pengaruh terhadap motivasi kewirausahaan mahasiswa.
Retno Budi Lestari dan Trisnadi Wijaya (2012) Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha terlihat dari nilai F hitung = 33,168 > nilai F tabel = 2,650 dan nilai Sig. sebesar 0,000 yang masih di bawah α = 0,05. Minat berwirausaha mahasiswa juga diperkuat oleh faktor demografis seperti
gender , pengalaman kerja, dan pekerjaan orang tua.
Nopalia, Wirmie Eka Putra, Dewi Fitriani (2012) meneliti tentang Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Kinerja Manajerial hasil penelitian ini adalah penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen serta kepribadian wirausaha secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada dealer sepeda motor di Kota Jambi. Besarnya pengaruh sebesar 63% sedangkan sisanya 37% dipengaruhi faktor lain diluar variabel yang diteliti, seperti variabel pengetahuan akuntansi dan partisipasi anggota. Secara parsial, terdapat pengaruh antara frekuensi penerbitan laporan rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen serta kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial. Sedangkan, untuk variabel frekuensi penebitan laporan tidak rutin tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Dian Mega Maharani (2012) meneliti tentang Perilaku Kewirausahaan Pedagang Etnis Cina dan Pedagang Etnis Jawa di Pasar Yaik Permai Semarang. Hasil penelitian terhadap 40 responden pedagang etnis Cina dan 40 pedagang etnis Jawa menunjukkan secara klasikal prosentasepedagang etnis Cina sebesar 75,50% tergolong dalam kriteria tinggi. Sedangkan pedagang etnis Jawa sebesar 70,23% tergolong dalam kriteria sedang. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai sig untuk tiap-tiap test >1% dengan demikian dapat dikatakan data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig = 0.000 dengan t-hitung = 3.798. Karena nilai sig <1%, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara Perilaku Kewirausahaan pada Pedagang Etnis Cina dan Pedagang Etnis Jawa.
Dewi Masitah dan M. Edwar (2013) meneliti tentang Pengaruh Peran Keluarga dan Praktik Kewirausahaan Dalam Membentuk Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan Tahun 2009-2010 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Hasil penelitian ini adalah Dari hasil penelitian diketahui bahwa Peran Keluarga dan Praktik Kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap sikap kewirausahaan mahasiswa dengan nilai Rsquare = 0,248. Yang artinya bahwa besarnya pengaruh sebesar 24,8%.
Hanum Risfi Mahanani (2014) meneliti tentang Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada siswa SMA Negeri 1 Semarang). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan sosial dan keluarga serta variabel lingkungan teknologi masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Sedangkan untuk variabel baik itu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko, kepemimpinan, berorientasi pada masa depan, inovasi dan kreatifitas, serta lingkungan sekolah tidak ada pengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Dapat disimpulkan bahwa hanya dua variabel independen saja yaitu lingkungan sosial dan keluarga dan lingkungan teknologi yang berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha pada siswa SMA Negeri 1 Semarang.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Variabel No. Penulis JudulHasil Independent Dependent
1. Pengaruh Latar Latar belakang Motivasi Latar belakang
Andwiani Sinarasri, Belakang pendidikan kewirausahaan individu Ayu Pendidikan mahasiswa berpengaruh positif Noviani Terhadap terhadap motivasi Hanum Motivasi kewirausahaan Kewirausahaan mahasiswaMahasiswa
2. Pengaruh Pendidikan Minat Pendidikan Retno Budi
Lestari dan Pendidikan kewirausahaan berwirausaha kewirausahaan
Trisnadi Kewirausahaan mahasiswa berpengaruh positif Wijaya Terhadap Minat terhadap minat Berwirausaha berwirausahaMahasiswa di mahasiswa STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI
3. Perilaku Perilaku
1. Terdapat perbedaan Dian Mega Pedagang Maharani Kewirausahaan kewirausahaan Etnis Cina yang signifikan Pedagang Etnis
2. antara Perilaku Pedagang Cina dan Etnis Kewirausahaan Pedagang Etnis Jawa. pada Pedagang Jawa di Pasar Etnis Cina dan Yaik Permai Pedagang Etnis Semarang Jawa.
4. Pengaruh
1. Kinerja 1. Nopalia, Penggunaan Penggunaan
Wirmie Penggunaan informasi manajerial informasi
Eka Putra, Informasi akuntansi akuntansi
Dewi Akuntansi manajemen manajemen Fitriani Manajemen dan 2. berpengaruh KepribadianKepribadian wirausaha positif terhadap
Terhadap manajerial Kinerja
2. Kepribadian Manajerial wirausaha berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
5. Pengaruh Peran
1. Sikap 1. Dewi Peran keluarga Peran keluarga Masitah Keluarga dan
2. kewirausahaan berpengaruh Praktik dan M. Praktik kewirausahaan positif terhadap Edwar Kewirausahaan sikap
Dalam kewirausahaan Membentuk
2. Praktik Sikap kewirausahaan Kewirausahaan berpengaruh
Mahasiswa positif terhadap sikap kewirausahaan
6. Analisis
1. Minat 1. Hanum Faktor internal Faktor internal
Risfi Pengaruh Faktor lingkungan berwirausaha lingkungan
Mahanani Internal Dan 2. berpengaruh
Faktor ekternal
Faktor lingkungan positif terhadap Lingkungan minat Eksternal wirausaha Terhadap Minat2. Faktor eksternal Berwirausaha lingkungan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah peneliti ingin melakukan penelitian ini karena peneliti merasa bahwa belum pernah ada peneliti yang melakukan penelitian semacam ini dikampusnya. Selain itu objek penelitian dan variabel perilaku kewirausahaan atau variabel terikatnya yang menjadi pembeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Untuk penelitian yang menggunakan variabel pendidikan kewirausahaan, lingkungan dan kepribadian untuk mempengaruhi variabel perilaku kewirausahaan atau untuk mempengaruhi variabel terikatnya.
B. Landasan Teori 1. Pendidikan Kewirausahaan a. Pengertian Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan pada dasarnya diperlukan sebagai penunjang keberhasilan suau bisnis. Menurut Anoraga (2007: 28) menjelaskan bahwa kewirausahaan merupakan suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang didapat dalam praktik.
Pendidikan wirausaha dianggap sebagai faktor penunjang keberhasilan dalam menjalankan suatu usaha. Pendidikan memberikan bekal berupa pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh wirausahawan. Menurut Suprapto dalam Zuchdi (2008: 7) menjelaskan keterampilan berpikir kreatif, yaitu keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikirnya untuk menghasilkan suatu ide yang baru, konstruktif, dan baik berdasarkan konsepkonsep yang rasional, kewirausahaan keterampilan berpikir kreatif sangat diperlukan dalam keberlangsungan sebuah usaha.
Pendidikan kewirausahaan dapat membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku pada mahasiswa menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) sejati sehingga mengarahkan mereka untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir. Namun, pengaruh tersebut perlu dikaji lebih lanjut apakah dengan adanya pendidikan kewirausahaan, faktor lingkungan dan kepribadian seseorang dapat melahirkan perilaku kewirausahaan bagi mahasiswa. Oleh karena, itu perlu adanya penelitian untuk mengidentifikasi faktor yang mendorong untuk melakukan perilaku kewirausahaan mahasiswa mengingat pentingnya kewirausahaan bagi mahasiswa yang menentukan nantinya akan menjadi seorang wirausaha atau Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurut Riyanti dalam Citradewi (2003: 37) yang menjelaskan bahwa pendidikan berperan penting karena memberi bekal pengetahuan yang dibutuhkan, lebih-lebih ketika wirausaha menemui masalah di tengah jalan. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan unsur yang penting dalam menunjang keberhasilan sebuah usaha, khususnya bagi individu sebagai pelaku usaha. Pendidikan kewirausahaan dapat diperoleh melalui pendidikan formal, non formal, maupun informal, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap keberlangsungan usaha yang dijalankan oleh pelaku usaha, khususnya mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
b. Tujuan Pendidikan Kewirausahaan
Menurut Alma (2011: 6) menyebutkan beberapa tujuan dari pendidikan kewiraushaan, antara lain:
1. Mengerti apa peranan perusahaan dalam sistem perekonomian, 2.
Keuntungan dan kelemahan berbagai bentuk perusahaan, 3. Mengetahui karakteristik dan proses kewirausahaan, 4. Mengerti perencanaan produk dan proses pengembangan produk, 5. Mampu mengidentifikasi peluang bisnis dan menciptakan kreativitas serta membentuk organisasi kerja sama,
6. Mempu mengidentifikasi dan mencari sumber-sumber, 7.
Menegerti dasar-dasar: marketing, financial, organisasi, produksi, 8. Mampu memimpin bisnis, menghadapi tantangan masa depan.
c. Alasan Perlunya Diajarkan Pendidikan Kewirausahaan
Menurut Soeharto Prawirokusumo dalam Daryanto (2012: 4), pendidikan kewirausahaan perlu diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena: 1)
Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2) Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up dan
venture-growth , ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
3) Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4) Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan.
Dari uraian konsep pendidikan kewirausahaan di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan pada dasarnya terfokus pada upaya untuk mempelajari tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan inovasi. Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk sikap.
d. Nilai-nilai Pokok Pendidikan Kewirausahaan
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan kewirausahaan adalah pengembangan nilai-nilai dan ciri-ciri wirausaha.
Tabel 2.2 Nilai-Nilai Pokok dan Deskripsi Pendidikan KewirausahaanNo. Nilai Deskripsi
1. Sikap dan perilaku yang tidak mudah Mandiri tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
2. Berfikir dan melakukan sesuatu untuk Kreatif menghasilkan sesuatu hal yang baru atau memodifikasi produk/jasa yang telah ada.
3. Kemampuan seseorang untuk Berani melaksanakan pekerjaan yang menantang, mengambil resiko berani mengambil resiko kerja.
4. Mengambil inisiatif untuk bertindak dan Berorientasi pada bukan menunggu sebelum sebuah kejadian tindakan yang tidak dikehendaki terjadi.
5. Sikap dan perilaku seseorang yang selalu Kepemimpinan terbuka terhadap saran dan kritik, mudah bergaul dan kerja sama.
6. Perilaku yang menunjukkan upaya Kerja keras sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai hambatan.
Sumber: Kemendiknas dalam Astiti (2014: 26) e.
Aspek-aspek Pendidikan Kewirausahaan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 13 Ayat 1 dijelaskan bahwa jalur dalam kegiatan pendidikan terdiri atas pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal yang mana ketiganya bersifat saling melengkapi dan memperkaya.
1. Pendidikan formal, yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal dalam hal ini adalah pendidikan kewirausahaan yang diterima oleh mahasiswa melalui mata kuliah kewirausahaan atau pendidikan kewirausahaan yang pernah diterimanya melalui mata pelajaran kewirausahaan di bangku sekolah menengah yang memberikan materi terkait
entrepreneurship .
2. Pendidikan non formal, yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan non formal dalam hal ini adalah berupa seminar kewirausahaan, talkshow kewirausahaan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, maupun permagangan yang pernah diterima oleh mahasiswa.
3. Pendidikan informal, yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Pendidikan formal dalam hal ini adalah pendidikan kewirausahaan yang diterima oleh mahasiswa dari lingkungan, baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan tempatnya berasal.
Pengkuran variabel pendidikan kewirausahaan dilakukan dengan menggunakan angket tertutup dengan berdasarkan pada indikator yang telah ditentukan di atas. Selain aspek kepribadian dan peran pendidikan kewirausahaan, lingkungan keluarga dianggap memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan usaha yang dijalankan mahasiswa, baik sebelum bisnis itu dijalankan maupun saat bisnis itu sedang berjalan saat ini.
2. Lingkungan a. Pengertian Lingkungan
Lingkungan menurut Sartain (ahli psikologi Amerika) meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia (life processes) (Maharani, 2014: 33). Sedangkan menurut Putri dalam Mahanani (2014: 33) lingkungan (environment) dalam lingkup yang luas memiliki arti sesuatu yang bersifat fisik dan non fisik yang mempengaruhi kehidupan seseorang.
Faktor-faktor ekstrinsik yang mempengaruhi minat berwirausaha antara lain: lingkungan sosial dan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teknologi Yuriski dan Machmudun dalam Mahanani (2014: 34).
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengklasifikasikan faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, serta lingkungan teknologi Yuriski dan Machmudun dalam Mahanani (2014: 34) dan Paulina (2011: 35).
b. Lingkungan Keluarga 1) Pengertian Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan sosial terdekat dari seorang wirausaha, yang sangat besar peranannya dalam membentuk karakter, termasuk karakter wirausaha dari seorang anak. Menurut keluarga mempunyai andil yang sangat besar dalam mempersiapkan anak-anak menjadi seorang wirausahawan di masa yang akan datang.
Keluargalah yang mula-mula bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak, sehingga keluarga dapat dikatakan sebagai peletak dasar bagi pola perilaku serta perkembangan pribadi anak. Lingkungan keluarga dapat menjadi lingkungan yang kondusif untuk melatih dan mengasah karakter kewirausahaan, yang dapat menjadi bekal pada anak untuk mulai mengarahkan minatnya kelak kemudian hari. Pada lingkungan keluarga tersebut, seorang anak mendapat inspirasi dan dukungan berwirausaha dari keluarga, dan terdapat kegiatan dalam keluarga tersebut yang bermakna belajar kewirausahaan.
2) Inspirasi dan Dukungan Berwirausaha
Menurut Hisrich, Peters & Shepherd (2008: 65) mengatakan bahwa hubungan orang tua secara keseluruhan dengan anak, terlepas dari apakah orang tuanya pengusaha, maupun tidak, mungkin yang merupakan aspek paling penting dari lingkungan keluarga anak adalah dalam membangun keinginan untuk aktivitas kewirausahaan dalam individu. Orang tua pengusaha harus mendukung dan mendorong kemandirian, prestasi, dan tanggung jawab.
Inspirasi untuk berwirausaha dapat diberikan langsung oleh orang tua, atau dapat juga melalui model yang dihadirkan orang tua.
Misalnya dengan menceritakan kisah wirausahawan sukses kepada
(kesempatan, kepercayaan, pemberian ide/pemikiran), atau dukungan materiil dengan memberikan modal, penyediaan alat/ perlengkapan usaha atau lokasi/tempat usaha.
3) Belajar Kewirausahaan dalam Keluarga
Menurut Patel (2007: 23) mengatakan bahwa anak-anak telah memiliki tanggung jawab dalam keluarga yang besar sejak masih kecil dan telah diberi peluang untuk berperan dan terlibat dalam kegiatan kewirausahaan yang ada dalam keluarga. Hal ini terjadi antara lain karena desakan kebutuhan finansial keluarga, namun orang tua dapat sekaligus memberi kesempatan kepada anak- anak untuk mengembangkan ketrampilan dan belajar untuk menerima dan memahami tanggung jawab. Situasi seperti ini akan membekali anak dengan ketrampilan, pola pikir, keyakian dan nilai- nilai yang diperlukan untuk menjadi pengusaha yang sukses, serta memiliki pengaruh pada perkembangan karakteristik psikologis kewirausahaan individu sejak usia dini.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan Masyarakat merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga baik di kawasan tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Masyarakat dapat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku seperti wirausaha dalam bidang fashion antara lain; tetangga, saudara, teman, kenalan, dan orang lain. Misalnya : seseorang dengan pengusaha fashion yang berhasil akan menimbulkan minat berwirausaha bidang fashion pula.
d. Lingkungan Kampus Pendidikan di universitas merupakan tanggung jawab dosen.
Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan mahasiswa adalah proses pendidikan di universitas yang nantinya dijadikan sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat atau dikehidupannya sehari-hari. Seorang dosen dalam proses pendidikan juga bisa memberikan motivasi dan dorongan kepada mahasiswa dalam menumbuhkan minatnya. Sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal, maka dosen berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, apalagi yang dibutuhkan orang pada dasarnya adalah ke arah pengembangan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang berguna dalam kehidupannya. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi besarnya keinginan yang timbul dari dalam maupun luar diri mahasiswa terhadap sesuatu yaitu perilaku kewirausahaan. Lingkungan kampus memiliki arti yang sama dengan lingkungan pendidikan.