Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA

AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR

(Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

OLEH Windy Octari

110503075

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)”. adalah benar hasil karyatulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapa tizin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, April 2015 Yang MembuatPernyataan

110503075 Windy Octari


(3)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestasi dan menganalisis faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir (akuntan public atau akuntan non publik. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut diukur dengan lima variabel yaitu gaji atau penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan kebanggaan.

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa S-1 Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Sampel yang digunakan sebanyak 83 responden. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakanan alisis regresi logistik dengan bantuan SPSS versi 17.

Penelitian ini membuktikan bahwa secara parsial ataupun simultan gaji atau penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilais osial, pertimbangan pasarkerja, dan kebanggaan tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir (akuntan publik atau non publik).

Kata Kunci :Pemilihan karir, Gaji atau penghargaan finansial, Pengakuan profesional, Nilai-nilai sosial, dan Kebanggaan.


(4)

ABSTRACT

The purpose of this research is to investigate and analyze factors influencing accounting students in the career selection (public accounting or non-public accounting). Factors influencing the selection of career are measured by variable financial rewards, ,profesionalrecognation, social values, labor market consideration, and pride.

The method of collecting data was done by surveyed respondent of University of North Sumatera accounting student. The amount of sample were 83 respondent. Data analysis of

this research using logistic regression SPSS version 17.

Partially and simultaneously, the result of this research shows that financial reward, profesional recognition, social values, labor market considerations, and pride have no influence toward career selection (public accountant or nonpublic accountant)

Keywords:career selection, financial reward, profesional recognition, social values, labor market considerations, and pride.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah member rahmat, berkat, kesehatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaian skripsi ini guna memperoleh Sarjana Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.,Ak., C.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., selaku Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Firman Syarif, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing penulis. Terimakasih untuk bimbingan dan arahannya selama ini.

5. Bapak Drs. Rustam, M.Si.,Ak., selaku Dosen Penguji penulis dan IbuDra. Naleni Indra, M.M., Ak selaku Dosen Pembanding. Terimakasih sedalam-dalamnya untuk kesediaan membimbing penulis dengan perhatian dan kasih


(6)

sayang yang secara ikhlas diberikan selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

6. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan skripsi ini, khususnya kedua orang tua penulis Azhari Nasution dan Hj.Khairiah Rusli, Saudara kandung penulis, Khairunnisa Azlia Nasution dan Ricky Abdillah Nasution, beserta Nenek yang sangat penulis cintai Hj.NurliahRusli dan ibund aKhairani Rusli serta Alm.Hj.Khairina Rusli dan seluruh keluarga besar, beserta teman-teman mahasiswa S-1 Akuntansi semester akhir yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian penulis. Terimakasih atas kerjasama, dukungan, dan bantuan dalam memberikan data penelitian untuk penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik dan terarah, selanjutnya kepada keluarga besar KelasInspirasi Medan dan keluarga besar Turun Tangan Medan yang sedikit banyaknya telah memberikan motivasi kepada penulis.

Segala bentuk usaha dan perjuangan telah semaksimal mungkin dilakukan oleh penulis. Meskipun demikian, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu banyak perbaikan atas segala kekurangannya yang semata-mata merupakan keterbatasan penulis sebagai manusi abiasa. Akhir kata, semoga skrispi ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri sehingga menjadi berkah dalam menggapai cita-cita.

Medan, April 2015 PenuliS

110503075 Windy Octari


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK. ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 dentifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... .... 7

1.3.1 Tujuan Penelitiaan... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian... 9

1.4 Sistematika Penulisan... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1Landasan Teori...12

2.1.1Teori Pengharapan ... 12

2.1.2Teori Hierarki Kebutuhan Maslow ... 13

2.1.3Teori X dan Y... 14

2.2 Karir ... 15

2.1.1Pengertian karir ... 15

2.3Profesi Akuntan ... 16

2.3.1Akuntan Publik ... 16

2.3.2Akuntan Non Publik ... 20

2.4Penelitian Terdahulu ... 23

2.5 KeterkaitanAntarVariabeldenganHipotesis ... 26

2.5.1Kerangka Pemikiran ... 26

2.5.2 Pengembangan Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

3.1.1 Variabel Terikat ... 31


(8)

3.2Metode Penelitian ... 34

3.3Metode Penentuan Sampel ... 35

3.4Metode Pengumpulan Data ... 36

3.5Metode Analisis Data ... 37

3.5.1Analisis Statistik Deskriptif ... 37

3.5.2Uji Validitas ... 37

3.5.3Uji Reliabilitas ... 38

3.5.4Analisis Regresi Logistik ... 39

3.5.4.1Uji Kelayakan Model Regresi ... 39

3.5.4.2Uji Model Fit ... 39

3.5.4.3Koefisien Determinasi ... 40

3.5.4.4Matriks Klasifikasi ... 40

3.5.4.5PengujianSignifikansiKoefisien ... 40

Regresidan Pengujian Simultan ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 43

4.2 Analisis dan Uji Hipotesis ... 43

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 43

4.3 Uji Kualitas Data ... 44

4.3.1 Uji Validitas ... 45

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 46

4.3.3 Uji Kelayakan Model Regresi ... 47

4.3.3.1 Uji Model Fit (Overall Model Fit) ... 48

4. 3.3.2 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) .. 50

4.3.3.4 Matriks Klasifikasi ... 51

4.3.3.5 Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi dan Pengujian Simultan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1 Kesimpulan... 59

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 42

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 43

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas ... 45

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 46

Tabel 4.4 Hosmer and Lemeshow test ... 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Model Fit (-2log Likelihoodawal) ... 48

Tabel 4.6 Hasil Uji Model Fit (-2log Likelihood akhir) ... 49

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Classification table) .. 50

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Model Summary)… ... 50

Tabel 4.9 Matriks Klasifikasi ... 51

Tabel 4.10 Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi... 49


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow ... 14 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 26


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Kuesioner……….63


(12)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestasi dan menganalisis faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir (akuntan public atau akuntan non publik. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut diukur dengan lima variabel yaitu gaji atau penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan kebanggaan.

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa S-1 Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Sampel yang digunakan sebanyak 83 responden. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakanan alisis regresi logistik dengan bantuan SPSS versi 17.

Penelitian ini membuktikan bahwa secara parsial ataupun simultan gaji atau penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilais osial, pertimbangan pasarkerja, dan kebanggaan tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir (akuntan publik atau non publik).

Kata Kunci :Pemilihan karir, Gaji atau penghargaan finansial, Pengakuan profesional, Nilai-nilai sosial, dan Kebanggaan.


(13)

ABSTRACT

The purpose of this research is to investigate and analyze factors influencing accounting students in the career selection (public accounting or non-public accounting). Factors influencing the selection of career are measured by variable financial rewards, ,profesionalrecognation, social values, labor market consideration, and pride.

The method of collecting data was done by surveyed respondent of University of North Sumatera accounting student. The amount of sample were 83 respondent. Data analysis of

this research using logistic regression SPSS version 17.

Partially and simultaneously, the result of this research shows that financial reward, profesional recognition, social values, labor market considerations, and pride have no influence toward career selection (public accountant or nonpublic accountant)

Keywords:career selection, financial reward, profesional recognition, social values, labor market considerations, and pride.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Menjadi sarjana bukanlah akhir dari kerja keras seorang mahasiswa, justru hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap mahasiswa pasti berkeinginan untuk memiliki karir yang baik dan menjanjikan di masa depan. Dengan mencapai karir yang mereka impikan diharapkan akan menjadi jalan bagi mereka untuk memperoleh apa yang mereka inginkan di masa depan. Inilah yang menjadi alasan mengapa mahasiswa dituntut untuk melakukan usaha terbaik mereka selama masih duduk di bangku perkuliahan dan memotivasi diri mereka sehingga menjadi pribadi yang siap dalam menghadapi ketatnya persaingan dan banyaknya tantangan di dunia kerja.

Dunia bisnis yang bersifat dinamis dan selalu berkembang menjadi faktor semakin dibutuhkannya tenaga kerja yang memiliki keahlian dan siap dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibutuhkan. Selain itu, perkembangan dunia bisnis dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang semakin beraneka ragam bagi angkatan kerja, khususnya bagi sarjana ekonomi jurusan akuntansi. Sehingga dibutuhkan desain pendidikan yang dapat menyelaraskan kemampuan yang telah diperoleh mahasiswa saat berada di bangku perkuliahan dengan keahlian yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Hal ini berarti, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki keahlian akademik saja, tetapi juga diharapkan mampu menguasai salah satu keahlian tertentu berupa soft skill dan pengetahuan luar yang tidak diperoleh di bangku perkuliahan. Sehingga ini akan


(15)

menjadi kemudahan bagi mereka dalam menghadapi ketatnya persaingan di dunia kerja.

Banyak pilihan karir yang dapat diambil oleh sarjana akuntansi . Pertama, sarjana akuntansi dapat memilih untuk menjadi pegawai di instansi pemerintahan atau menjadi pegawai dari salah satu perusahaan swasta. Kedua, pilihan yang dapat diambil adalah melanjutkan pendidikan akademik jenjang strata-2, dimana setelah menyelesaikan pendidikan ini diharapkan nantinya para sarjana dapat bekerja sebagai staff pengajar di perguruan tinggi ataupun swasta. Ketiga, pilihan yang diambil adalah melanjutkan profesi untuk menjadi akuntan publik. Hal ini menjadi bukti bahwa sarjana akuntansi memiliki kebebasan dalam memilih karir sesuai dengan apa yang mereka minati.

Kecocokan (conformance) lulusan (Khadafi 2003, dalam Oktavia 2006) menyatakan bahwa dapat dilihat dari gaji awal (starting salary), lamanya lulusan memperoleh pekerjaan (length of waiting jobs), posisi ditempatkan bekerja (position), kesempatan untuk memperoleh pekerjaan (opportunity), relevansi antara latar belakang pendidikannya dengan pekerjaan yang dijalankan (relevancy of jobs). Dari sisi kinerja (performance) kualitas lulusan dapat dilihat dari indeks prestasi, kemampuan bahasa asing, lamanya studi dan penghargaan yang diperoleh selama studi.

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi setiap individu dalam pemilihan karir. Oktavia (2006) merumuskan bahwa pemilihan karir dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu nilai intrinsik, pengetahuan mengenai keuntungan profesi, fleksibilitas profesi, peluang pasar kerja, dan pengorbanan suatu profesi.


(16)

Menurut Kunartinah (2003), Karir dapat dilihat dari berbagai cara antara lain Posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan disuatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

1) Dalam kaitannya dengan mobilitas dalam suatu organisasi.

2) Tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkat umur tertentu yang ditandai dalam penampilan dan gaya hidup seseorang.

Ada empat tahapan dalam karir yaitu:

Tahap karir yang pertama adalah pilihan karir (Carier choice) : secara umum terjadi antar masa remaja sampai umur 20, ketika manusia mengembangkan visi dan identitas mereka yang berkenaan dengan masa depan atau gaya hidup, sesuai dengan pilihan jurusan dan pendidian mereka.

Tahap karir yang kedua adalah karir awal (early career) : selama periode ini mereka juga meninjau kembali pengalaman yang terdahulu dan sekarang selama bekerja di perusahaan dan mencoba untuk menentukan apa yang di harapkan di masa yang akan datang.

Tahap karir yang ketiga adalah karir pertengahan (middle career) : individu mulai bergerak ke dalam suatu periode stabilisasi dimana mereka dianggap produktif, menjadi semakin lebih kelihatan, memikul tanggung jawab yang lebih berat, dan menerapkan suatu rencana karir yang lebih berjangka panjang.

Tahap yang terakhir adalah tahap karir akhir dan pensiun : individu mulai melepaskan diri dari belitan – belitan tugasnya dan bersiap pensiun. Melatih penerus mengurangi beban kerja atau mendelegasikan tanggung jawab kepada karyawan yang kurang senior.


(17)

Untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibutuhkan, perusahaan bersedia menyediakan fasilitas dan berbagai bentuk kompensasi sesuai dengan keputusan manajemen. Salah satunya dengan menerapkan manajemen imbalan. Sunarto (2006: 15) menyatakan manajemen imbalan pada dasarnya adalah manajemen harapan karyawan mengenai sesuatu yang akan diterima dari majikannya sebagai imbalan atas kontribusi yang diberikan; dan harapan majikan mengenai upaya, waktu, keterampilan yang akan diterima dari karyawan sebagai imbalan atas gaji; peluang kerja serta pengembangan keterampilan yang telah diberikan. Harapan tersebut dimasukkan ke dalam hubungan kerja, dari sudut pandang imbalan, menjadi titik berangkat bagi karyawan untuk memberi upaya dan keterampilannya kepada pemberi kerja, sebaliknya merupakan titik berangkat bagi majikan untuk memberikan gaji atau upah kepada karyawan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir dan jenis karir yang nantinya akan mereka jalani menjadi hal yang menarik untuk diteliti karena dengan diketahuinya pilihan karir yang diminati mahasiswa, maka dapat diketahui mengapa seseorang memilih karir tersebut. Minat dan rencana karir yang jelas akan sangat berguna dalam penyusunan program agar materi kuliah dapat disampaikan secara efektif bagi mahasiswa yang memerlukannya sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah. Selain itu apabila dapat diketahui minat dari mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir dapat mempermudah perencanaan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan kerja. Sehingga mahasiswa yang telah memperoleh gelar sarjana


(18)

menjalani proses penyesuaian antara kemampuan yang dimiliki dengan kemampuan yang dituntut oleh dunia kerja dengan lebih mudah.

Pada dasarnya, penelitian ini mengacu dari penelitian yang dilakukan Widyasari (2010). Perbedaan pada penelitian kali ini adalah waktu penelitian dan lokasi penelitiannya, populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 akuntansi yang duduk di semester akhir.

Widyasari (2010) melakukan penelitian pada Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di kota Semarang, yaitu di Universitas Diponegoro dan UNIKA Soegijapranata dan variabel yang digunakan adalah penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan peran gender. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada mahasiswa S1 akuntansi yang duduk di semester akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan variabel yang digunakan adalah penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja dan kebanggaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Perencanaan karir yang matang merupakan faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam berkarir. Tetapi kebanyakan orang mengalami kesulitan akan perencanaan karir mereka karena dibayang-bayangi oleh ketidakpastian di masa mendatang bahkan kebanyakan hanya membiarkan jalan karir mereka seperti air mengalir tanpa ada perencanaan dan target.

Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan karir khususnya


(19)

mahasiswa ekonomi jurusan akuntansi. Adapun faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pertama, penghargaan finansial yang berupa gaji yang diyakini oleh perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawan. Kedua, pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan prestasi. Ketiga, nilai sosial yang menunjukkan kemampuan seseorang kepada masyarakatnya. Keempat, pertimbangan pasar kerja yang meliputi kemanan kerja dan tersedianya lapangan kerja serta kemudahan dalam mencari lowongan pekerjaan. Kelima, kebanggaan yang merupakan suatu rasa bangga yang diperoleh atas pekerjaan yang ditekuni karena dianggap memiliki suatu nilai lebih dan bergengsi.

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan pertanyaan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Apakah penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?

2. Apakah pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?

3. Apakah nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?

4. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?

5. Apakah kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?

6. Apakah penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja dan kebanggaan berpengaruh secara simultan


(20)

terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik bagi mahasiswa akuntansi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi dan daya tarik bagi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik dan akuntan non publik. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui sejauh mana minat mahasiswa terhadap profesi akuntan, apakah mahasiswa lebih tertarik untuk menekuni profesi sebagai akuntan publik atau akuntan non publik.

Dalam profesi akuntan publik khususnya, pada saat sekarang ini peluang untuk menjadi seorang akuntan publik tidak hanya dibatasi oleh sarjana akuntansi saja melainkan sarjana-sarjana lainnya juga berkesempatan untuk menjadi akuntan publik asalkan telah lulus dalam ujian akuntan publik. Hal ini jelas menjadi pukulan bagi orang-orang akuntansi, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat minat para mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik khususnya yang dianggap sebagai profesi utama bagi sarjana akuntansi.

Pada kenyataannya profesi akuntan publik di Indonesia bisa dikatakan tergolong lebih sedikit bila dibandingkan dibandingkan Negara ASEAN lainnya. Struktur usia akuntan publik di Indonesia yang 39% berusia di atas 60 tahun atau keseluruhan ada 67% di atas 50 tahun. Sedangkan tidak semua lulusan USAP (Indonesian CPA) menjadi akuntan publik (hanya 26% menjadi akuntan publik). Selain itu pertumbuhan akuntan publik di Indonesia sangat lambat. Akibatnya, kira-kira 5-10 tahun ke depan ketika akuntan publik yang berusia 60 tahunan


(21)

mundur atau sudah tidak praktik akan terjadi penurunan jumlah akuntan publik yang signifikan, hal ini akan berakibat pada kualitas dari akuntan publik dimana kebutuhan akan profesi akuntan publik di Indonesia yang semakin meningkat karena tutntutan perkembangan bisnis tidak dibarengi dengan peningkatan jumlah akuntan publik yang ada.

Auditor yang bekerja di kantor akuntan publik hanya sedikit yang benar-benar menjadi akuntan publik. Karena selain memiliki PPAK dan mengikuti USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik), para calon akuntan publik harus memiliki pengalaman 1000 jam audit dalam 5 tahun terakhir. Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa kebanyakan auditor yang bekerja di kantor akuntan publik hanya sebagai ajang untuk mencari pengalaman. Karena seperti yang diketahui cakupan kerja kantor akuntan publik sangat luas mulai dari perusahaan manufaktur, jasa hingga perusahaan dagang. Setelah dirasa mereka cukup menimba ilmu di kantor akuntan publik, mereka akan melamar pekerjaan di tempat lain yang menawarkan kompensasi maupun jenjang karir yang lebih menjanjikan ketimbang sekedar menjadi akuntan publik di kantor akuntan publik. Siklus yang mengatakan perpindahan auditor dalam kantor akuntan publik sangat tinggi memang benar adanya. Hal ini akan menjadi masalah ketika auditor yang keluar merupakan auditor senior yang berpengalaman. Kantor akuntan publik akan membutuhkan waktu untuk menemukan seorang auditor yang berpengalaman. Belum tentu auditor junior lainnya dalam satu kantor akuntan publik tersebut memiliki kemampuan yang sepadan. Kepercayaan pengguna jasa kantor akuntan publik tersebut akan berkurang karena auditor yang biasanya menangani audit pelanggan tersebut lebih memiliki kompetensi mengenai


(22)

permasalahan perusahaan tersebut, hal inilah yang menyebabkan citra buruk pada profesi akuntan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak antara lain mahasiswa, masyarakat dan kalangan pendidik yaitu :

1. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi untuk dapat lebih memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karirnya.

2. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan atau fakultas ekonomi khususnya jurusan akuntansi untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran dengan harapan untuk lebih menghasilkan lulusan-lulusan sarjana akuntansi yang lebih berkualitas dan siap kerja.

3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga akuntansi yang memperkerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat mengetahui seperti apakah keinginan dan ekspektasi calon pekerja dalam memilih karirnya sebagai akuntan publik dan non publik.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa depan sehingga dapat memberikan kemudahan.

Peneliti juga berharap dengan adanya penilitan yang dilakukan ini dapat lebih memotivasi para sarjana akuntansi untuk lebih mencintai profesi akuntan, baik itu akuntan publik ataupun akuntan non publik karena dengan semakin berkembangnya dunia bisnis maka semakin dibutuhkan pula tenaga akuntan,


(23)

sehingga hal ini menjadi berita positif bahwa lapangan pekerjaan bagi sarjana akuntansi akan semakin terbuka lebar.

1.4 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan disusun dalam lima bab dengan tahapan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini diawali dengan landasan teori yang mendukung perumusan hipotesis, dilanjutkan dengan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yang mencakup variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diawali dengan penjelasan atau deskripsi dari obyek penelitian , dilanjutkan dengan analisis data dan pembahasan atas hasil analisis data.


(24)

BAB V PENUTUP

Merupakan bab penutup yang menyajikan secara singkat mengenai apa yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam bagian simpulan. Dalam bab ini ditutup dengan keterbatasan dan saran yang dapat dipertimbangkan terhadap hasil penelitian.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pengharapan

Teori dasar yang digunakan sebagai landasan teori dalam pemilihan karir adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi. Motivasi merupakan konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan individu untuk memulai dan mengarahkan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu (Gibson et al, 1997). Teori pengharapan merupakan salah satu dari teori motivasi, dimana definisi dari teori pengharapan adalah kekuatan dari kecendrungan untuk bertindak dengan cara tertentu bergantung pada kekuatan pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh output tertentu dan tergantung pada daya tarik output tersebut bagi individu itu (Robbins, 2006)

Menurut (Robbins 2011, dalam Ramdani 2013) sikap seseorang terbentuk dari tiga komponen yaitu cognitive component, emotional component dan behavior component.

1. Cognitive component merupakan keyakinan dari informasi yang dimiliki oleh seseorang yang akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap profesi yang akan dijalani.

2. Emotional component merupakan perasaan yang bersifat emosi yang dimiliki oleh seseorang untuk menyukai sesuatu. Apabila seseorang menyukai sesuatu maka ia akan cenderung untuk berusaha memperolehnya.

3. Behavior component merupakan kegiatan untuk bertindak secara lebih khusus dalam merespon kejadian dan informasi dari luar, sehingga seseorang akan termotivasi untuk menjalankan tingkat usaha yang tinggi apabila ia meyakini bahwa upaya tersebut akan menghantarkannya ke suatu kinerja yang lebih baik.


(26)

Ringkasnya mengenai teori pengharapan bahwa karyawan akan berupaya untuk memberikan kinerja terbaik mereka dengan melakukan usaha yang keras dan cerdas sehingga mendapat penilaian yang baik. Dengan penilaian yang dilakukan oleh perusahaan sebagai imbalannya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya perusahaan menerapkan manajemen imbalan dengan memberikan bonus, kenaikan penghargaan finansial/gaji atau promosi dan imbalan yang akan memenuhi sasaran karyawan. Oleh karena itu, teori ini berfokus pada tiga hubungan (Robbins 2011, dalam Ramdani 2013) yaitu :

a. Hubungan upaya-kinerja. Probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja.

b. Hubungan kinerja-imbalan. Sampai sejauh mana individu itu meyakini bahwa berkinerja pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya kinerja yang diinginkan.

c. Hubungan sasaran pribadi. Sampai sejauh mana imbalan-imbalan organisasi memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut.\

2.1.2 Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Model Maslow atau yang sering disebut sebagai model hierarki kebutuhan, digunakan untuk menunjukkan kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi agar ia termotivasi untuk bekerja. Menurut A.H Maslow dalam Arep dan Tanjung (2003), pada umumnya ada lima hierarki kebutuhan manusia yaitu:

a. Kebutuhan fisiologik (fisik), misalnya makanan, minuman, istirahat/tidur, seks. Kebutuhan inilah yang merupakan kebutuhan utama yang wajib dipenuhi pertama-tama oleh tiap individu.

b. Kebutuhan keamanan/perlindungan. Tiap individu mendambakan keamanan bagi dirinya termasuk keluarganya.


(27)

c. Kebutuhan akan kebersamaan (kebutuhan sosial). Tiap manusia senantiasa merasa perlu pergaulan dengan sesama manusia lain. Selama hidup manusia di dunia ini tak mungkin lepas dari bantuan pihak lain.

d. Kebutuhan penghormatan dan penghargaan (kebutuhan harga diri). Sejelek-jelek kelakuan manusia, tetap mendambakan penghormatan dan penghargaan.

e. Kebutuhan aktualisasi diri, yakni senantiasa percaya kepada diri sendiri atas kemampuan, skill, dan potensi yang telah dimiliki. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide member penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

Gambar 2.1

Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow Sumber : Arep dan Tanjung (2003)

2.1.3 Teori X dan Teori Y dari Dauglas McGregor

Dauglas McGregor mengemukakan dua pandangan tentang manusia; negatif dengan tanda label X dan positif dengan tanda label Y. McGregor merumuskan asumsi-asumsi dan prilaku manusia dalam organisasi sebagai berikut:

Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan Harga Diri Kebutuhan akan Kebersamaan

Kebutuhan Keamanan Kebutuhan Fisik


(28)

a. Teori X (negatif) merumuskan asumsi:

1) Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan maka ia akan menghindari atau bermalas-malasan dalam bekerja.

2) Pada saat manusia tidak suka atau tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan dikontrol bahkan mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.

3) Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa mungkin.

4) Kebanyakan manusia menempatkan keamanan di atas faktor lainnya yang berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit ambisi.

b. Teori Y (positif) merumuskan asumsi:

1) Manusia dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah baik tempat bermain atau beristirahat, dalam arti berdiskusi atau sekedar teman bicara.

2) Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrolan diri sendiri jika mereka melakukan komitmen yang sangat objektif.

2.2 Karir

2.2.1 Pengertian Karir

Hampir semua orang mempertanyakan akan siklus hidup pekerjaan seseorang, dan kebanyakan hasilnya tidak membantu untuk mengidentifikasi berbagai tindakan yang dibutuhkan dalam pengembangan karir orang tersebut. Seseorang dikatakan berkarir ketika ia berada dalam suatu pekerjaan atau dapat dikatakan pula bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki oleh seseorang


(29)

dalam dunia kerjanya. Bagi sebagian orang memperoleh jabatan dalam berkarir merupakan suatu rencana atau target yang telah dibuat sebelumnya namun untuk sebagian orang lagi, karir merupakan bentuk suatu keberuntungan.

Karir merupakan pola dari pekerjaan yang sangat berhubungan erat dengan pengalaman seseorang (posisi, wewenang, keputusan, dan interpretasi subjektif atas pekerjaan), dan aktivitas selama masa kerja individu. Sehingga dapat diambil kesimpulan, bahwa karir tidak menekankan dengan kesuksesan atau kegagalan, namun lebih berhubungan terhadap sikap dan tingkah laku seseorang, dan kontinuitas individu dalam aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Posisi dimasa mendatang yang ingin dicapai oleh seseorang adalah tujuan dalam berkarir. Namun, keberhasilan karir tidak hanya diartikan sebagai penghargaan institusional dengan meningkatnya kedudukan dalam suatu hierarki formal. Pada saat-saat sekarang ini karir telah mengalami pergeseran menuju karir tanpa batas (the boundaryless career). Kunci keberhasilan seseorang dalam berkarir di masa mendatang akan lebih tercermin dari pengalaman hidup dalam bekerja serta posisi yang telah ia duduki.

2.3 Profesi Akuntansi 2.3.1 Akuntan Publik

Profesi akuntan publik pada saat-saat sekarang ini semakin dibutuhkan sejalan dengan semakin beragamnya jenis-jenis perusahaan dan bentuk badan hukum yang ada. Dalam menjalankan usahanya perusahaan membutuhkan investasi dalam bentuk modal yang diperoleh baik dari pihak internal(pemilik perusahaan) ataupun pihak eksternal(investor dan kreditor). Dimana modal ini akan tergambar aliran masuk dan keluarnya dalam laporan keuangan. Laporan


(30)

keuangan menjadi salah satu alat pertanggungjawaban bagi kedua belah pihak dalam, sehingga dapat disimpulkan akuntan publik diperlukan untuk meminimalisir asymmetry information antara pemilik perusahaan (principal atau kreditor) dengan pengelola manajemen perusahaan.

Kantor Akuntan Publik antara lain dapat melakukan pekerjaan sebagai pemeriksa laporan keuangan dan memberikan jasa konsultasi di bidang keuangan. Sehingga seorang akuntan yang bekerja di sebuah kantor akuntan publik akan selalu berhubungan dengan klien yang memerlukan jasanya sebagai pemeriksa dan sebagai konsultan ataupun memberikan jasa sesuai dengan yang dibutuhkan kliennya

Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan peluang dalam dunia kerja. Karena akuntan publik salah satu profesi yang diberi kewenangan untuk memberikan jasa audit. Selain undang-undang perseroan terbatas mewajibkan bahwa perseroan dengan aset diatas 50 milyar wajib dilakukan audit. Sehingga hal ini dapat menguatkan jika profesi akuntan publik sangat diperlukan mengingat jumlah perseroan terbatas di Indonesia relatif banyak. Bahkan perusahaan terbuka hanya bisa diaudit oleh akuntan publik berdasarkan undang-undang. Pemerintahan dalam melengkapi kualitas kinerjanya juga melimpahkan audit keuangan negara kepada akuntan publik baik langsung atau atas nama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemilihan umum atau dana kampanye perlu dilakukan pengauditan dan hanya akuntan publik yang berhak mengaudit untuk mengetahui bahwa kegiatan yang berkenaan dengan pemilu tersebut sesuai dengan prosedur yang disepakati. Sektor perpajakan juga menjadi


(31)

peluang akuntan publik dan sektor perbankan sudah mewajibkan audit bagi nasabahnya yang memperoleh fasilitas kredit.

Dapat terlihat jelas betapa sangat dibutuhkannya peran dari akuntan publik di Indonesia, sehingga pada saat-saat sekarang ini persyaratan untuk menjadi seorang akuntan publik tidak hanya dibatasi dari sarjana akuntansi saja. Disatu sisi hal ini merupakan hal yang baik karena kesempatan untuk menjadi akuntan publik dapat dimiliki oleh siapa saja namun disisi lain hal ini menjadi pukulan bagi sarjana akuntansi karena lapangan pekerjaan yang seharusnya hanya tersedia bagi sarjana akuntansi sekarang telah menjadi lapangan pekerjaan bagi sarjana-sarjana yang lainnya asalkan mereka telah lulus dalam ujian akuntan publik.

Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap kepentingan publik, pembinaan terhadap profesi akuntan dan guna mendorong perkembangan profesi akuntan di Indonesia untuk menghadapi tantangan profesi dalam perekonomian global, termasuk kesiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) tahun 2015, maka Menteri Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tanggal 3 Februari 2014 tentang Akuntan Beregister Negara. PMK yang diundangkan pada tanggal 4 Februari 2014 ini mengganti ketentuan sebelumnya yaitu KMK Nomor 331/KMK.017/1999 Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Akuntan Pada Register Negara.

Penerbitan PMK Akuntan Beregister Negara dimaksudkan untuk mewujudkan terciptanya akuntan yang profesional dan memiliki daya saing di tingkat global dengan karakteristik sebagai berikut: (i) memiliki kompetensi, yaitu telah melalui proses pendidikan, akumulasi pengalaman dan ujian sertifikasi kompetensi profesi


(32)

dibidang akuntansi, (ii) menjaga kompetensi melalui pendidikan profesional berkelanjutan, (iii) menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan, dan (iv) mematuhi standar dan kode etik profesi.

Sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, perizinan untuk menjadi seorang akuntan publik adalah :

Pasal 6

(1) Untuk mendapatkan izin menjadi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 1 seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a.Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah; b.Berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3;

c.Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; d.Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

e.Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik;

f.Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

g.Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; dan

h.Tidak berada dalam pengampuan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.

Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik (Mulyadi, 2002):

1. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.


(33)

2. Auditor senior, bertugas untuk melaksankan audit dan bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuaI dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior.

3. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit : mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter.

4. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, dan bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai auditing.

2.3.2 Akuntan Non Publik

Selain akuntan publik juga terdapat profesi akuntan non publik. Akuntan non publik merupakan akuntan yang bekerja di dalam suatu instansi baik itu milik pemerintah ataupun swasta. Akuntan non publik meliputi akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah.

A. Akuntan Perusahaan

Akuntan perusahaan atau biasa disebut dengan auditor internal adalah auditor yang bekerja dalam suatu perusahaan (baik milik swasta ataupun pemerintah) yang tugasnya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

B. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di dalam instansi-instansi pemerintahan. Antara lain unit-unit organisasi yang berada dalam instansi-instansi


(34)

pemerintahan adalah Kementrian Keuangan, Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Badan Pengawas Keuangan Pemerintah (BPKP). Sarjana akuntansi yang berprofesi sebagai akuntan pemerintah adalah yang mempunyai status sebagai pegawai negeri.

C. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi. Dalam melakukan tugasnya akuntan pendidik berpedoman kepada Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Jumamik (2007) menambahkan bahwa akuntan pendidik merupakan profesi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntan lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan profesional, baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah.

2.4 Penelitian Terdahulu

Peneletian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir telah dilakukan oleh beberapa penelitian sebelumnya seperti Kunartinah (2003) melakukan penelitian mengenai perilaku mahasiswa di STIE STIKUBANK Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik. Dalam hal ini faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih karir sebagai akuntan publik adalah faktor intrinsik, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, persepsi mahasiswa mengenai kelebihan dan kelemahan menjadi akuntan publik yang


(35)

merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik.

Penelitian tentang persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir juga pernah dilakukan oleh Rahayu (2003). Dalam penelitian ini menggunakan mahasiswa yang berada di tahun ketiga Universitas Negeri dan Universitas Swasta yang ada di Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta. Variabel yang digunakan yaitu, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan kerja dan personalitas. Dari tujuh faktor hanya faktor nilai-nilai sosial dan personalitas yang tidak terlalu mempengaruhi mahasiswa sedangkan kelima faktor yang lain sangat berpengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi.

Pada penelitian yang dilakukan Oktavia (2005) di Universitas Widyatama hasil analisis menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah faktor instrinsik, penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, pertimbangan pasar kerja, latar belakang pendidikan di SMU, persepsi keuntungan menjadi Akuntan Publik. Serta diketahui adanya beberapa faktor pertimbangan lain yaitu penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, kebutuhan individu, peluang menjadi pimpinan dan pekerjaan yang menarik tetapi tidak memiliki waktu santai.

Penelitian Widyasari (2010) di Universitas Diponegoro hasil analisis menunjukkan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang membedakan pemilihan karir menunjukkan secara keseluruhan ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntan yang


(36)

ditinjau dari gaji/ penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi.

Tabel 2.1

RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU Peneliti

(Tahun)

Judul Variabel Hasil

Rahayu (2003) Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor pemilihan karir

Variabel independen : 1. Gaji

2. Pelatihan Profesional 3. Pengakuan Profesional

4. Nilai–nilai sosial 5. Lingkungan Kerja 6. Pertimbangan Pasar Kerja

7. Personalitas Variabel dependen: Pemilihan karir akuntan publik dan non publik Hasil penelitian menunjukkan penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik dan non publik. Kunartinah (2003) Faktor yang mempengaruhi pemilihan karier sebagai akuntan public

Terdapat 6 faktor yang selalu dipertimbangkan mahasiswa dalam pemilihan karir: 1.Nilai intrinsik 2.Penghasilan 3.Pertimbangan pasar kerja 4.Persepsi mahasiswa tentang kelebihan dan kelemahan profesi akuntan 5.Latar belakang pendidikan SMU 6.Personalitas (kepribadian)

faktor yang paling dominan yang selalu

dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih karir adalah faktor nilai intrinsik, karena pada dasarnya seseorang selalu mempertimbangkan kepuasan yang diterima setelah mereka melakukan suatu pekerjaan.


(37)

Trironia (2004) Faktor–faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan oleh mahasiswa akuntansi

Variabel independen : 1. Gaji

2. Pengakuan profesional 3. Pelatihan Profesional

4. Nilai-nilai sosial 5. Lingkungan kerja 6. Keamanan Kerja Variabel dependen : Pemilihan karir akuntan Hasil penelitian menunjukkan penghargaan finansial, pengakuan profesional, keamanan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik atau akuntan non public Melani Oktavia (2005) Analisis faktor-faktor yang memotivasi pemilihan karir bagi mahasiswa akuntansi Variabel independent: Faktor instrinsik - Penghasilan jangka panjang dan jangka pendek -Pertimbangan pasar kerja -Latar belakang pendidikan di SMU

- Persepsi keuntungan menjadi Akuntan Publik Hasil Analisis menunjukkan faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan

publik adalah: Faktor instrinsik: -Penghasilan jangka panjang dan jangka pendek -Pertimbangan pasar kerja -Latar belakang pendidikan di SMU -Persepsi keuntungan menjadi Akuntan Publik Beberapa faktor pertimbangan lain: - Penghasilan jangka panjang dan jangka pendek Jumamik (2007) Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor – faktor yang Variabel independen: 1. Gaji 2. Pelatihan Profesional 3. Pengakuan profesional

Secara parsial dan stimulan semua variabel

berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan


(38)

mempengaruhi karir akuntan

4. Nilai–nilai sosial 5. Lingkungan kerja 6. Pertimbangan pasar kerja

7. Personalitas. Dependen variabel : Pemilihan karir akuntan karir akuntan Yuanita Widyasari (2010) Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Membedakan Pemilihan Karir Variabel Independen: -Gaji -Pelatihan profesional -Pengakuan profesional -Nilai-nilai sosial -Lingkungan kerja -Pertimbangan Pasar Kerja -Personalitas Variabel Dependen: -Akuntan publik -Akuntan pendidik -Akuntan perusahaan -Akuntan pemerintah Secara keseluruhan ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntan yang ditinjau dari gaji/ penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi. Andersen (2012) Analisis persepsi mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi sebagai akuntan

Variabel independen : 1. Gaji

2. Pelatihan profesional 3. Pengakuan profesional

4. Nilai – nilaisosial 5. Lingkungan kerja 6. Pertimbangan pasar kerja

7. Kesetaraan gender Variabel dependen: Pemilihan karir

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan persepsi dinilai dari faktor gaji/penghargaan finansial, pengakuan profesional, pelatihan profesional, nilainilai sosial dan pertimbangan pasar kerja. Hasil tidak ada


(39)

ditemukan pada faktor

lingkungan kerja dan

kesetaraan gender

2.5 Keterkaitan antar variabel dengan hipotesis 2.5.1 Kerangka Pemikiran

Terdapat hubungan antar varibel independen yang terdiri dari penghargaan finansial (gaji), pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan kebanggaan terhadap variabel dependen yaitu pemilihan karir profesi akuntansi baik sebagai akuntan publik ataupun akuntan akuntan non publik, hal ini dapat dilihat pada kerangka pemikiran berikut ini.

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

2.5.2 Pengembangan Hipotesis

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hipotesis yang akan diuji dalam penelitian

Penghargaan Finansial (X1)

Pengakuan Profesional (X2)

Nilai-nilai Sosial (X3)

Pertimbangan Pasar Kerja (X4)

Kebanggaan (X5)

Pemilihan Karir : Akuntan Publik Akuntan Non Publik H1

H2 H3

H6 H4


(40)

a. Gaji atau penghargaan finansial memiliki keterkaitan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik

Saat ini penghargaan finansial merupakan salah satu ukuran yang digunakan dalam mengukur kepuasan kinerja dan pertimbangan dalam pemilihan karir. Penelitian Widyasari (2010) mengenai faktor penghargaan finansial menunjukkan bukti bahwa pandangan mahasiswa terhadap faktor gaji atau penghargaan finansial dalam pemilihan karir mereka sebagai akuntan publik dengan akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik berbeda-beda. Dalam hal ini berarti adanya perbedaan pandangan antar sesama mahasiswa dalam menyikapi faktor gaji sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi sebagai seorang akuntan. Andersen (2012) menambahkan dalam penelitiannya secara umum mahasiswa akuntansi memiliki pandangan pekerjaan akuntan memiliki gaji yang baik. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dihipotesiskan bahwa penghargaan finansial atau gaji mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan karirnya, sehingga hipotesis pertama diusulkan.

H1: Penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik.

b. Pengakuan profesional memiliki keterkaitan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik

Pengakuan profesional meliputi sesuatu yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi dan keberhasilan dari suatu pekerjaan. Dengan adanya pengakuan profesional seseorang ini akan menjadi motivasi untuk menjadi lebih berkualitas.

Menurut Widyasari (2010), pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional ini


(41)

meliputi adanya kemungkinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi.

H2: Pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non publik.

c. Nilai-nilai sosial memiliki keterkaitan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik

Profesi akuntan akan dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang berasal dari lingkungan sekitar, hal ini bertujuan agar profesi akuntan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik dan memiliki tempat di masyarakat. Menurut Widyasari (2010), nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang mencerminkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya. H3 : Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik.

d. Pertimbangan pasar kerja memiliki keterkaitan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik

Pada era globalisasi sekarang ini kesempatan kerja tidak hanya terbuka bagi warga negara dalam negeri saja tetapi juga terbuka untuk warga asing untuk itu mahasiswa yang merupakan bagian dari warga negara dalam negeri dituntut untuk memiliki keahlian dan mampu menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan pasar. Sehingga dapat dibuat hipotesis.

H4 : Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non publik.


(42)

e. Kebanggaan memiliki keterkaitan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau non publik

Kebanggaan terhadap seseorang yang menduduki profesi sebagai akuntan publik dan non publik dapat dipengaruhi karena profesi akuntan memiliki tempat yang cukup banyak dalam dunia kerja dan termasuk sebagai salah satu profesi yang diminati, hal inilah yang menjadi faktor terdapat rasa kebanggaan bagi seseorang yang memiliki keahlian sebagai seorang akuntan, sehingga hipotesis yang dapat dibuat adalah

H5: Kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non publik.

H6 : Penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan kebanggaan berpengaruh secara simultan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dan non publik.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai atau sesuatu yang bervariasi (Kerlinger, 2000). Sehingga dapat disimpulkan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan atau objek penelitian yang ditetapkan dan dipilih oleh peneliti untuk mendapatkan informasi sehingga dapat ditarik kesimpulan atas penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini menggunakan dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable)

3.1.1 Variabel Terikat

Variabel dependen (dependent variable) adalah variabel yang biasa disebut sebagai variabel terikat karena variabel tersebut bergantung dan akan berubah akibat dari perubahan pada variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemilihan karir: Pemilihan karir ini diukur berdasarkan pemilihan karir sebagai akuntan publik atau akuntan non publik yang terdiri dari akuntan pemerintah, akuntan perusahaan, dan akuntan pendidik. Variabel dependen dalam penelitian ini akan berbentuk variabel dummy. Menurut Ghozali (2006) variabel dummy adalah variabel kualitatif yang menunjukkan keberadaan (presence) atau ketidakberadaan (absence) dari kualitas suatu atribut, cara mengkuantifikasikan variabel kualitatif di atas adalah dengan membentuk variabel artifisial dengan nial 1 atau 0. 1 menunjukkan keberadaan atribut dan 0 menunjukkan ketidakberadaan atribut.


(44)

Pada umumnya cara pemberian kode dummy menggunakan kategori yang dinyatakan dengan angka 1 atau 0. Kelompok yang diberi nilai dummy 0 disebut excluded group, sedangkan kelompok yang diberi nilai dummy 1disebut included group. Dalam penelitian ini pemilihan karir akan dikelompokkan sebagai berikut :

Nilai 0 (nol) = untuk pemilihan karir sebagai akuntan publik

Nilai 1 (satu) = untuk pemilihan karir sebagai akuntan non publik (akuntan pemerintah, akuntan swasta, dan akuntan pendidik).

3.1.2 Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel dependen atau variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

a) Penghargaan Finansial (Gaji)

Penghargaan finansial atau gaji berkaitan dengan seberapa penting mahasiswa akuntansi dalam mempertimbangkan penerimaan gajinya dalam pemilihan karir. Variabel ini diukur dengan 4 item pertanyaan dengan skala 1-5. Pertanyaan yang digunakan yaitu :

1.Gaji awal yang tinggi 2.Adanya dana pensiun 3.Kenaikan gaji.

4.Adanyan uang lembur. b) Pengakuan profesional

Pengakuan profesional berkaitan dengan pengakuan prestasi atas pekerjaan yang telah dilakukan. Variabel ini diukur dengan 4 item pertanyaan dengan skala 1-5. Pertanyaan yang digunakan adalah :


(45)

1.Lebih banyak memberikan kesempatan untuk berkembang. 2.Ada pengakuan apabila berprestasi.

3.Memerlukan banyak cara untuk naik pangkat.

4.Memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses. c) Nilai-nilai sosial

Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang telah dipilih oleh mahasiswa. Variabel ini diukur dengan 6 item pertanyaan dengan skala 1-5. Pertanyaan yang digunakan adalah :

1.Lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial. 2.Lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain. 3.Lebih memerlukan kesempatan untuk menjalankan hobi.

4.Lebih memperhatikan perilaku individu.

5.Pekerjaannya lebih bergengsi dibanding karir yang lain.

6.Lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang yang lain.

d) Pertimbangan pasar kerja

Pertimbangan pasar kerja berkaitan dengan keamanan kerja (tidak mudah untuk di PHK) dan banyaknya tersedia lapangan pekerjaan. Variabel ini diukur dengan 3 item pertanyaan dengan dengan skala 1-5. Pertanyaan yang digunakan adalah :

1.Keamanan kerjanya lebih terjamin.

2.Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui. 3.Pekerjaan yang mudah didapat dan diperoleh.


(46)

e) Kebanggaan

Kebanggaan berkaitan terhadap rasa bangga yang dimiliki oleh mahasiswa atas karir yang telah dipilihnya. Variabel ini diukur dengan 4 item pertanyaan dengan skala 1-5. Pertanyaan yang digunakan adalah :

1.Lebih bergengsi dibanding karir lain. 2.Memberikan kepuasan pribadi.

3.Membentuk opini publik (masyarakat) terhadap keterampilan profesi akuntansi yang dimiliki.

4.Memberikan kebanggaan atas gelar profesi akuntasi (Ak) yang dimiliki. 3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu melalui penyebaran kuesioner. Dimana hasil akhir akan berupa angka-angka yang bersifat objektif yang ditampilkan secara statistik. Salah satu metode deskriptif juga dapat dilakukan melalui survei. Umar (2003:33) menyatakan metode survei adalah riset yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan yang timbul. Kajiannya, tidak perlu mendalam tidak perlu menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada serta menganalisis hubungan-hubungan atas gejala-gejala. Fakta-fakta yang ada lebih digunakan untuk pemecahan masalah daripada digunakan untuk pengujian hipotesis.

3.3 Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa S-1 jurusan akuntansi semester 7 hingga akhir yang berjumlah 463 orang dan lokasi pengambilan sampel diambil di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


(47)

Sumatera Utara. Adapun yang menjadi alasan dipilihnya populasi tersebut adalah mahasiswa dianggap sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang akuntansi dan telah mengikuti mata kuliah akuntansi yang antara lain terdiri dari akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen dan audit. Selain itu mahasiswa pada tingkat akhir (semester tujuh) dianggap telah memiliki rencana pemilihan karir mereka setelah memperoleh gelar sarjana. Alasan lokasi pengambilan sampel tersebut adalah agar mempermudah peneliti dalam melakukan penelitiannya karena yang menjadi sampel adalah teman-teman seangkatan.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive or judgemental sampling. Sudarmanto (2013:49) menyatakan purposive or judgemental sampling adalah teknik pengambilan sampel penelitian dengan maksud atau pertimbangan tertentu dari anggota populasi. Pengambilan sampel dengan maksud atau pertimbangan tertentu ini sebelumnya peneliti telah menetapkan kriteria sampel yang diharapkan. Adapun kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya adalah yang menjadi sampel adalah mahasiswa ekonomi S-1 akuntansi semester akhir dimulai dari semester 7 (tujuh) ke atas, yang berjumlah 463 orang dengan asumsi mahasiswa pada tingkat tersebut telah memperoleh semua mata kuliah akuntansi dan telah memiliki pandangan mengenai perencanaan karir.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan pada formula yang dikemukakan oleh Yamane (Januarti 2002 dalam, Hapsari 2009)

n = N N(d)2+1 Dimana:


(48)

N = jumlah dari populasi

d = tingkat presisi yang diharapkan tidak menyimpang 10% n = N

N(d)2+1 n = 463 463.0,01+1

= 82.238 (dibulatkan menjadi 83)

Sehingga sampel dalam penelitian berjumlah 83 responden. 3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berarti data dapat diperoleh dengan melakukan survei secara langsung ke sumber data utama. Metode pengambilan data yang digunakan adalah kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden, dan studi pustaka. Adapun kuesioner yang ada mengacu pada penelitian terdahulu dari Widyasari (2010). Pengumpulan data dengan kuesioner dapat diukur dengan menggunakan skala ordinal atau skala Likert. Dalam penelitian ini skala yang digunakan berisi lima tingkat preferensi jawaban:

1. Pilihan 1 = Sangat Tidak Setuju. 2. Pilihan 2 = Tidak Setuju. 3. Pilihan 3 = Setuju. 4. Pilihan 4 = Sangat setuju 5. Pilihan 5 = Sangat setuju sekali


(49)

3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi tentang karakter variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu penghargaan finansial , pengakuan profesional, nilai–nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan kebanggaan. Dengan melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan angka kisaran teoritis dan kisaran aktual, rata–rata teoritis dan rata-rata empiris, standar deviasi dan analisis deskripsi jawaban responden mengenai variabel–variabel yang mempengaruhi karir.

3.5.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat (Sudarmanto, 2013) dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk tingkat signifikansi 10 persen dari degree of freedom (df)= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Jika r hitung > r table maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, begitu juga sebaliknya bila r hitung < r table maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyataka tidak valid.

3.5.3 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alat ukur yang digunakan dimana dalam penelitian ini alat ukurnya adalah kuesioner. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau keajegan yang tinggi atau


(50)

dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). Dengan demikian alat ukur tersebut akan memberikan hasil pengukuran yang tidak berubah-ubah dan akan memberikan hasil yang serupa apabila digunakan berkali-kali (Sudarmanto, 2005).

Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu variabel dilakukan uji statistik dengan melihat nilai Cronbach Alpha dalam Ghozali (2011), kriteria yang dapat digunakan adalah sebagai berikut ini:

a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah “reliabel”

b. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah “tidak reliabel”

3.5.4 Analisis Regresi Logistik

Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara terpisah maupun simultan.

3.5.4.1 Uji Kelayakan Model Regresi

Analisis dilakukan terhadap kelayakan model regresi logistik yang digunakan. Uji kelayakan ini dilakukan dengan menggunakan goodness of fit test yang diukur dengan melihat signifikansi pada tabel Hosmer and Lemeshow.


(51)

a. Jika nilai chi square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih besar dari nilai alpa (0.896) berarti model dapat diterima dan layak digunakan untuk penelitian ini.

b. Jika nilai chi square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih kecil dari nilai alpa (0.896) berarti model tidak dapat diterima dan tidak layak digunakan untuk penelitian ini.

3.5.4.2 Uji Model Fit

Untuk uji ini dapat kita nilai dengan membandingkan nilai antara -2log likelihood pada awal dengan nilai -2 Log Likelihood pada awal (Block Number=0) di mana model hanya memasukkan konstanta dengan -2 Log Likelihood pada akhir (Block Number=1) di mana model sudah memasukkan konstanta dan variabel bebas.

KRITERIA:

a. Jika terjadi penurunan nilai maka model penelitian dikatakan baik dengan kata lain sudah fit dengan data.

b. Jika tidak terjadi penurunan nilai maka model penelitian dikatakan buruk dengan kata lain belum fit dengan data.

3.5.4.3 Koefisien Determinasi

Nilai Nagelkerke R Square digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen dalam model penelitian dapat menjelaskan variabel dependen dan seberapa besar variabel-variabel lain di luar model penelitian ini dapat menjelaskan variabel dependen.


(52)

3.5.4.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi digunakan untuk menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi dalam memprediksi pemilihan karir, melalui pengelompokan responden yang masuk kelompok akuntan publik atau akuntan non publik.

3.5.4.5 Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi dan Pengujian Secara Simultan

Pada bagian ini dapat dilihat bagaimana pengaruh masing-masing variabel secara parsial maupun secara simultan.

KRITERIA:

Untuk pengujian secara parsial, pada tabel variables in the equation, bila nilai signifikansi masing-masing variabel independen berada di bawah nilai alpa, yaitu 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependennya, tetapi bila nilai signifikansi gaji atau penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan kebanggaan berada di atas nilai alpa, yaitu 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependennya. Untuk pengujian secara simultan, padat tabel Omnibus Test of Model Coefficients, dapat dilihat nilai df, hasil chi-square hitung, dan tingkat signifikansinya. Jika nilai chi square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih kecil dari nilai alpa, yaitu di bawah 0.1 berarti terdapat pengaruh secara simultan variabel-variabel independen terhadap variabel-variabel dependen, tetapi jika nilai chi


(53)

square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih besar dari nilai alpa, yaitu di atas 0.1 berarti tidak terdapat pengaruh secara simultan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.


(54)

A. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dilakukan sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahapan

Penelitian

Oktober 2014

November 2015

Januari 2015

Maret 2015

Mei 2015

Juni 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan

proposal

Bimbingan/perbai kan proposal Seminar proposal skripsi

Pengumpulan/pen golahan data Bimbingan Skripsi Penyelesaian skripsi

Ujian meja hijau /komprehensif


(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian dengan menggunakan spss. Data yang terkumpul merupakan data primer, karena berasal dari jawaban responden terhadap kuesioner yang dibagikan.

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di Universitas Sumatera Utara di semester akhir atau semester 7 ke atas yang terdiri dari 326 mahasiswa reguler dan 137 mahasiswa ekstensi.

4.2. Statistik Deskriptif

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan analisis statistik deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui nilai-nilai variabel dalam penelitian ini. Berikut ini adalah tabel statistik deskriptif :

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Gaji atau Penghargaan Finansial 83 2.00 5.00 3.6310 .65480

Pengakuan Profesional 83 2.00 5.00 3.7193 .59775

Nilai-nilai Sosial 83 2.00 5.17 3.5941 .57863

Pertimbangan Pasar Kerja 83 2.33 5.33 3.7017 .71128

Kebanggaan 83 2.00 5.00 3.6265 .61159


(56)

a.Variabel gaji atau penghargaan finansial memiliki nilai minimum (terkecil) 2.00, nilai maksimum (terbesar) 5.00, mean (nilai rata-rata) 3.63, dan Standart Deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 0.65480.

b.Variabel pengakuan profesional memiliki nilai minimum (terkecil) 2.00, nilai maksimum (terbesar) 5.00, mean (nilai rata-rata) 3.71, dan Standart Deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 0.59775. c.Variabel Nilai-nilai sosial memiliki nilai minimum (terkecil) 2.00, nilai

maksimum (terbesar) 5.17, mean (nilai rata-rata) 3.59, dan Standart Deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 0.71128.

d.Variabel pertimbangan pasar kerja memiliki nilai minimum (terkecil) 2.33, nilai maksimum (terbesar) 5.33, mean (nilai rata-rata) 3.70, dan Standart Deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 0.59775

e.Variabel kebanggan memiliki nilai minimum (terkecil) 2.00, nilai maksimum (terbesar) 5.00, mean (nilai rata-rata) 3.62, dan Standart Deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 0.61159.

4.3 Uji Kualitas Data 4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat ukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah berbentuk kuesioner. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(57)

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Validitas

No Korelasi R tabel Keterangan

Gaji atau Penghargaan Finansial

1. 0.768 0.1818 Valid

2. 0.834 0.1818 Valid

3. 0.803 0.1818 Valid

4. 0.809 0.1818 Valid

Pengakuan Profesional

1. 0.796 0.1818 Valid

2. 0.777 0.1818 Valid

3. 0.758 0.1818 Valid

4. 0.724 0.1818 Valid

Nilai-nilai Sosial

1. 0.741 0.1818 Valid

2. 0.751 0.1818 Valid

3. 0.787 0.1818 Valid

4. 0.673 0.1818 Valid

5. 0.611 0.1818 Valid

6. 0.655 0.1818 Valid

Pertimbangan Pasar Kerja

1. 0.233 0.1818 Valid

2. 0.857 0.1818 Valid

3. 0.922 0.1818 Valid

4. 0.749 0.1818 Valid

Kebanggaan

1. 0.699 0.1818 Valid

2. 0.789 0.1818 Valid

3. 0.852 0.1818 Valid


(58)

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut adalah reliabel.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer menggunakan SPSS 17. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan terhadap 83 responden.

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Alpha

Gaji atau Penghargaan Finansial 0.816

Pengakuan Profesional 0.803

Nilai-nilai Sosial 0.776

Pertimbangan Pasar Kerja 0.800

Kebanggaan 0.808

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian statistik.


(59)

4.3.3 Uji Kelayakan Model Regresi

Analisis dilakukan terhadap kelayakan model regresi logistik yang digunakan. Uji kelayakan ini dilakukan dengan menggunakan goodness of fit test yang diukur dengan melihat signifikansi pada tabel Hosmer and Lemeshow.

Tabel 4.4

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 3.547 8 .896

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai chi-square dari penelitian ini adalah 3.547 dan nilai signifikansi dari penelitian ini adalah 0.896 dimana nilai chisquare tabel adalah 13.56 (3.547 < 13.56). Dengan demikian,maka nilai chi square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih besar dari 0.1(0.896 > 0.1), berarti model dapat diterima dan layak digunakan untuk penelitian ini.

4.3.2 Uji Model Fit (Overall Model Fit)

Untuk uji ini dapat kita nilai dengan membandingkan nilai antara -2log likelihood pada awal dengan nilai -2 Log Likelihood pada awal (BlockNumber=0) di mana model hanya memasukkan konstanta dengan -2 Log Likelihood pada akhir (Block Number=1) di mana model sudah memasukkan konstanta dan variabel bebas. Penelitian ini menghasilan nilai-2 Log Likelihood awal dan akhir sebagai berikut.


(60)

Tabel 4.5 -2log Likelihood Awal

Iteration Historya,b,c

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients Constant

Step 0 1 110.676 .458

2 110.674 .466

3 110.674 .466

a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 110.674

c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.

Tabel 4.6

-2log Likelihood Akhir Iteration Historya,b,c,d

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant GP PP NS PK KB

Step 1 1 101.423 1.119 -.107 -.028 .053 .307 -.223

2 101.155 1.355 -.126 -.039 .073 .355 -.271

3 101.154 1.370 -.127 -.039 .074 .358 -.274


(61)

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 110.674

d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Dari kedua tabel di atas, dapat kita lihat bahwa nilai -2log likelihood pada awal adalah 110.674 sedangkan nilai -2 Log Likelihood pada akhir, setelah model dimasukkan konstanta dan variabel bebas adalah 101.154. Penurunan nilai ini menunjukkan model penelitian ini baik atau dengan kata lain sudah fit dengan data.

4.3.3 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebagai berikut.

Tabel 4.7 Classification Tablea

Observed

Predicted

Pemilihan Karir

Percentage Correct

.00 1.00

Step 1 Pemilihan Karir .00 13 19 40.6

1.00 6 45 88.2

Overall Percentage 69.9


(62)

Tabel 4.8

Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 101.154a .108 .147

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.147 menunjukkan bahwa variabel dependen, yaitu pemilihan karir, dapat dijelaskan oleh variabel independen, yaitu gaji atau penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan kebanggaan sebesar 14.7% dan 85.3% dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4.3.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi digunakan untuk menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi dalam memprediksi kemungkinan responden memilih akuntan publik atau akuntan non publik.


(63)

Tabel 4.9 Classification Tablea

Observed

Predicted

Pemilihan Karir

Percentage Correct

.00 1.00

Step 1 Pemilihan Karir .00 13 19 40.6

1.00 6 45 88.2

Overall Percentage 69.9

a. The cut value is .500

Tabel hasil penelitian diatas menunjukkan menunjukkan seberapa baik model mengelompokkan responden ke dalam dua kelompok yaitu yang memilih sebagai akuntan publik ataupun akuntan non publik. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi responden yang memilih karir sebagai akuntan publik adalah 40.6%. Hal ini menunjukkan bahwa dari 32 sampel dimana responden memilih sebagai akuntan publik, sebanyak 13 responden yang diprediksi tepat memilih karir sebagai akuntan publik dan sebanyak 19 responden yang diprediksi tidak tepat. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan responden memilih karir sebagai akuntan non publik akan terjadi kenaikan sebesar 88.2%, Hal ini menunjukkan bahwa dari 51 sampel dimana responden memilih sebagai akuntan non publik, sebanyak 45 responden tepat memilih karir sebagai akuntan non publik dan sebanyak 6 responden yang diprediksi tidak tepat. Keakuratan prediksi secara menyeluruh sebesar 69.9%. Tingginya persentase ketepatan tabel klasifikasi tersebut mendukung tidak adanya


(64)

perbedaan yang signifikan terhadap data hasil prediksi dan data observasinya menunjukkan sebagai model regresi logistik yang baik.

4.3.5 Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi dan Pengujian Simultan Hasil pengolahan data menunjukkan sebagai berikut.

Tabel 4.10 Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a GP -.127 .119 1.142 1 .285 .880

PP -.039 .157 .062 1 .803 .961

NS .074 .096 .592 1 .441 1.077

PK .358 .153 5.454 1 .020 1.430

KB -.274 .162 2.857 1 .091 .760

Constant 1.371 1.922 .508 1 .476 3.937

a. Variable(s) entered on step 1: GP, PP, NS, PK, KB.

Tabel 4.10

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 9.520 5 .090

Block 9.520 5 .090

Model 9.520 5 .090

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Hipotesis I

Dari tabel 4.9 dapat kita lihat nilai signifikansi gaji atau penghargaan finansial adalah 0.285. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di atas nilai alpa, yaitu 0.1 (0.1<0.285). Dengan demikian, tidak terdapat pengaruh antara variabel gaji atau penghargaan finansial terhadap pemilihan karir (akuntan publik atau non publik), Hal ini berarti kita menolak hipotesis I.


(65)

2. Hipotesis II

Dari tabel 4.9 dapat kita lihat nilai signifikansi pengakuan profesional adalah 0.803. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di atas nilaialpa, yaitu 0.1 (0.1<0.803). Dengan demikian, tidak terdapat pengaruh antara variabel pengakuan profesional terhadap pemilihan karir (akuntan publik atau non publik), Hal ini berarti kita menolak hipotesis II.

3. Hipotesis III

Dari tabel 4.9 dapat kita lihat nilai signifikansi nilai-nilai sosial adalah 0.441. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di atas nilai alpa, yaitu 0.1 (0.1<0.441). Dengan demikian, tidak terdapat pengaruh antara variabel nilai-nilai sosial terhadap pemilihan karir (akuntan publik atau non publik), Hal ini berarti kita menolak hipotesis III.

4. Hipotesis IV

Dari tabel 4.9 dapat kita lihat nilai signifikansi pertimbangan pasar kerja adalah 0.20. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di atas nilai alpa, yaitu 0.20 (0.1<0.20). Dengan demikian, tidak terdapat pengaruh antara variabel pertimbangan pasar kerja terhadap pemilihan karir (akuntan publik atau non publik), Hal ini berarti kita menolak hipotesis IV.

5. Hipotesis V

Dari tabel 4.10 dapat kita lihat nilai signifikansi kebanggaan adalah 0.91. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut berada di atas nilai alpa, yaitu 0.1 (0.1<0.91). Dengan demikian, tidak terdapat pengaruh antara variabel kebanggaan terhadap pemilihan karir(akuntan publik atau non publik), Hal ini berarti kita menolak hipotesis V.


(1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.816 .898 5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.803 .870 5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.776 .867 7

Inter-Item Correlation Matrix KEBANGGAAN 1 KEBANGGAAN 2 KEBANGGAAN 3 KEBANGGAAN

4 TOTAL SKOR

KEBANGGAAN 1 1.000 .531 .386 .302 .699

KEBANGGAAN 2 .531 1.000 .593 .382 .789

KEBANGGAAN 3 .386 .593 1.000 .637 .852

KEBANGGAAN 4 .302 .382 .637 1.000 .767


(2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.800 .836 5

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.808 .880 5

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Gaji atau Penghargaan

Finansial

83 2.00 5.00 3.6310 .65480

Pengakuan Profesional 83 2.00 5.00 3.7193 .59775

Nilai-nilai Sosial 83 2.00 5.17 3.5941 .57863

Pertimbangan Pasar Kerja 83 2.33 5.33 3.7017 .71128

Kebanggaan 83 2.00 5.00 3.6265 .61159

Valid N (listwise) 83

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.


(3)

-2log Likelihood Awal

Iteration History

a,b,c

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 110.676 .458

2 110.674 .466

3 110.674 .466

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 110.674

c. Estimation terminated at iteration number 3

because parameter estimates changed by less than

.001.

-2log Likelihood Akhir

Iteration History

a,b,c,d

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant GP PP NS PK KB

Step 1 1 101.423 1.119 -.107 -.028 .053 .307 -.223

2 101.155 1.355 -.126 -.039 .073 .355 -.271

3 101.154 1.370 -.127 -.039 .074 .358 -.274

4 101.154 1.371 -.127 -.039 .074 .358 -.274

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.


(4)

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant GP PP NS PK KB

Step 1 1 101.423 1.119 -.107 -.028 .053 .307 -.223

2 101.155 1.355 -.126 -.039 .073 .355 -.271

3 101.154 1.370 -.127 -.039 .074 .358 -.274

4 101.154 1.371 -.127 -.039 .074 .358 -.274

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 110.674

d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Classification Tablea

Observed

Predicted

Pemilihan Karir

Percentage

Correct

.00 1.00

Step 1 Pemilihan Karir .00 13 19 40.6

1.00 6 45 88.2

Overall Percentage 69.9

a. The cut value is .500

Koefisien Determinasi (

Nagelkerke R Square

)

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square


(5)

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 101.154a .108 .147

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than

.001.

Classification Tablea

Observed

Predicted

Pemilihan Karir

Percentage

Correct

.00 1.00

Step 1 Pemilihan Karir .00 13 19 40.6

1.00 6 45 88.2

Overall Percentage 69.9

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a GP -.127 .119 1.142 1 .285 .880

PP -.039 .157 .062 1 .803 .961

NS .074 .096 .592 1 .441 1.077

PK .358 .153 5.454 1 .020 1.430

KB -.274 .162 2.857 1 .091 .760

Constant 1.371 1.922 .508 1 .476 3.937


(6)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 9.520 5 .090

Block 9.520 5 .090


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

6 54 85

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 15

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pengharapan - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera U

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 2 11