Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH

OLEH

LUSI MUSTIKA SARI 110503286

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan,

Yang membuat pernyataan

Lusi Mustika Sari


(3)

ii FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR

PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH

ABSTRAK

Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai pertimbangan dalam memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya, keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan demikian, profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas.

Penelitian yang dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang meliputi penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional memiliki pengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa menjadi auditor pada instansi swasta dan pemerintah.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data, data tersebut cukup realibel untuk dapat menggambarkan sebuah kondisi yang dalam hal ini adalah pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi auditor. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden dan data sekunder diperoleh dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, dan juga berbagai jurnal serta data tinjauan pustaka lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan faktor penghargaan finansial dan faktor pertimbangan pasar kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor, sementara faktor lingkungan kerja, faktor nilai-nilai sosial dan faktor pengakuan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor dengan tingkat signifikansi 5%.

Kata Kunci : Penghargaan Finansial, Lingkungan Kerja, Pertimbangan Pasar Kerja, Nilai-nilai Sosial, Pengakuan Profesional, Karir Auditor.


(4)

iii THE FACTORS THAT EFFECTED STUDENT OF ACCOUNTANCY IN

ECONOMICS AND BUSINESS FACULTY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA IN CAREER SELECTION BEING AUDITOR ON

PRIVATE AND GOVERNMENT AGENCIES

ABSTRACT

After successfully completed study, career options for graduated student of accountancy not only limited to the accounting profession. Accountancy student facing various considerations in choosing the type of career that will be lived. Generally, the desire of the student is to be a professional in accounting. The negative information about working condition may be able to reduce their interest to choose a career as an auditor and divert their choice to another accounting profession. Thereby, the auditor can lose qualified candidates.

The research that conducted at Economics and Business Faculty, University of North Sumatera aims to determine whether the factors include financial rewards, working condition, consideration of the labor market, social values, and professional recognition has an influence on the student career selection to be an auditor at private institutions and government.

The research uses primary data and secondary data as a data source, the data is realieabel enough to be able to describe a condition which in this case is the student career selection to be an auditor. Primary data obtained from the results of questionnaires and secondary data obtained from previous research reports, books, and also a variety of journals and other literature review of data.

The results showed that financial rewards factor and consideration of labor market factor has a not significant influence on the career selection to be an auditor, while the work condition factor , social values factor and professional recognition factor has significant influence career choice to be an auditor with a significance level of 5%.

Keynotes : financial rewards, working condition, consideration of the labor market, social values, professional recognition, Auditor


(5)

iv KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW atas segala rahmat, berkah dan karunia-Rasul-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, saran, motivasi, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, Ca., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., dan Bapak Drs.

Hotmal Jafar, MM, Ak., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Nurzaimah, MM., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.


(6)

v

5. Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak., selaku Dosen Penguji dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak., selaku Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga penulis persembahkan kepada orang tua tercinta H. Muslim dan Hj. Armiana, yang telah mendidik dan membesarkan penulis. Serta kakak dan adik-adik penulis yang telah memberikan motivasi pada penulisan skripsi ini.

7. Teman-teman stambuk 2011 yang telah membantu memberikan dukungan

dan doa sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari kelemahan dan keterbatasan ilmu yang penulis miliki menjadikan skripsi ini kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan dan menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Penulis,

110503286


(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Motivasi ... 6

2.2 Pengertian Auditor ... 8

2.2.1 Jenis Auditor ... 8

2.3 Pengertian Karir ... 9

2.3.1 Karir Bagi Akuntan ... 10

2.3.1.1 Akuntan Publik ... 10

2.3.1.2 Akuntan Perusahaan ... 11

2.3.1.3 Akuntan Pemerintah ... 11

2.3.1.4 Akuntan Pendidik ... 11

2.3.2 Tahap-Tahap Karir ... 12

2.3.3 Faktor-Faktor Pemilihan Karir ... 12

2.4 Kerangka konseptual ... 17

2.5 Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data ... 21

3.2 Tempat Penelitian ... 21

3.3 Populasi Penelitian ... 22

3.4 Sampel Penelitian dan Metode Pengambilan Sampel ... 22

3.5 Definisi Operasional ... 23

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 27

3.7 Teknik Analisis Data ... 28

3.7.1 Uji Kualitas Data ... 28

3.7.2 Uji Validitas ... 28

3.7.3 Uji Reliabilitas ... 29


(8)

vii

3.7.5 Uji Asumsi Klasik ... 29

3.7.5.1 Uji Normalitas ... 30

3.7.5.2 Uji Multikolinearitas ... 31

3.7.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 31

3.7.6 Analisis Regresi ... 33

3.7.7 Uji Hipotesis ... 33

3.7.7.1 Uji Koefisien Determinasi (R Square) ... 33

3.7.7.2 Uji Regresi Simultan (F test) ... 34

3.7.7.3 Uji Regresi Parsial (Uji t) ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

4.2 Statistik Deskriptif ... 39

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 42

4.3.1 Uji Normalitas ... 42

4.3.2 Uji Asumsi Multikolinearitas ... 45

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 46

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 47

4.5 Pengujian Hipotesis ... 49

4.5.1 Analisis Koefisien Determinasi ... 49

4.5.2 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Menyeluruh (Uji F) ... 50

4.5.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Individu (Uji t) ... 51

4.5.3.1 Pengujian Pengaruh Penghargaan Finansial (�1) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 53

4.5.3.2 Pengujian Pengaruh Lingkungan Kerja (�2) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 54

4.5.3.3 Pengujian Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja (�3) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 54

4.5.3.4 Pengujian Pengaruh Nilai-Nilai Sosial (�4) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 55

4.5.3.5 Pengujian Pengaruh Pengakuan Profesional (�5) terhadap Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 55

4.6 Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 60


(9)

viii DAFTAR PUSTAKA ... 61


(10)

ix DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 15

3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.2 Metode Skala Likert ... 28

4.1 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Penghargaan Finansial (X1) ... 36

4.2 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Lingkungan Kerja (X2) ... 37

4.3 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pertimbangan Pasar Kerja (X3) ... 37

4.4 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Nilai-Nilai Sosial (X4) ... 37

4.5 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pengakuan Profesional (X5) ... 37

4.6 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pemilihan Karir Menjadi Auditor (Y) ... 38

4.7 Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Penghargaan Finansial (�1), Lingkungan Kerja (�2), Pertimbangan Pasar Kerja (�3), Nilai-Nilai Sosial (�4), Pengakuan Profesional (�5), dan Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 39

4.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Penghargaan Finansial (�1) ... 39

4.9 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Lingkungan Kerja (�2) ... 40

4.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (�3) ... 40

4.11 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Nilai-Nilai Sosial (�4) ... 41

4.12 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pengakuan Profesional (�5) ... 41

4.13 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pemilihan Karir Menjadi Auditor (�) ... 42

4.14 Uji Normalitas ... 43

4.15 Uji Asumsi Multikolinearitas ... 45

4.16 Analisis Regresi Linear Berganda ... 47

4.17 Koefisien Determinasi ... 49

4.18 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 51


(11)

x DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 17

4.1 Normal Probability Plot untuk Pengujian Asumsi Normalitas ... 44

4.2 Histogram untuk Pengujian Asumsi Normalitas ... 44

4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 46

4.4 Menentukan Nilai � Tabel dengan Microsoft Excel ... 50


(12)

xi DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran I Kuesioner ... 63 Lampiran 2 Output SPSS ... 66


(13)

ii FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI AUDITOR

PADA INSTANSI SWASTA DAN PEMERINTAH

ABSTRAK

Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai pertimbangan dalam memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya, keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan demikian, profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas.

Penelitian yang dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang meliputi penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional memiliki pengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa menjadi auditor pada instansi swasta dan pemerintah.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data, data tersebut cukup realibel untuk dapat menggambarkan sebuah kondisi yang dalam hal ini adalah pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi auditor. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden dan data sekunder diperoleh dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, dan juga berbagai jurnal serta data tinjauan pustaka lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan faktor penghargaan finansial dan faktor pertimbangan pasar kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor, sementara faktor lingkungan kerja, faktor nilai-nilai sosial dan faktor pengakuan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor dengan tingkat signifikansi 5%.

Kata Kunci : Penghargaan Finansial, Lingkungan Kerja, Pertimbangan Pasar Kerja, Nilai-nilai Sosial, Pengakuan Profesional, Karir Auditor.


(14)

iii THE FACTORS THAT EFFECTED STUDENT OF ACCOUNTANCY IN

ECONOMICS AND BUSINESS FACULTY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA IN CAREER SELECTION BEING AUDITOR ON

PRIVATE AND GOVERNMENT AGENCIES

ABSTRACT

After successfully completed study, career options for graduated student of accountancy not only limited to the accounting profession. Accountancy student facing various considerations in choosing the type of career that will be lived. Generally, the desire of the student is to be a professional in accounting. The negative information about working condition may be able to reduce their interest to choose a career as an auditor and divert their choice to another accounting profession. Thereby, the auditor can lose qualified candidates.

The research that conducted at Economics and Business Faculty, University of North Sumatera aims to determine whether the factors include financial rewards, working condition, consideration of the labor market, social values, and professional recognition has an influence on the student career selection to be an auditor at private institutions and government.

The research uses primary data and secondary data as a data source, the data is realieabel enough to be able to describe a condition which in this case is the student career selection to be an auditor. Primary data obtained from the results of questionnaires and secondary data obtained from previous research reports, books, and also a variety of journals and other literature review of data.

The results showed that financial rewards factor and consideration of labor market factor has a not significant influence on the career selection to be an auditor, while the work condition factor , social values factor and professional recognition factor has significant influence career choice to be an auditor with a significance level of 5%.

Keynotes : financial rewards, working condition, consideration of the labor market, social values, professional recognition, Auditor


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dunia bisnis yang terus berkembang secara tidak langsung memberikan peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja. Dalam hal ini, sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi baik dari universitas negeri maupun universitas swasta. Perkembangan dalam dunia usaha harus selalu direspon oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan sudah siap pakai dalam dunia kerja.

Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentukan karir tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Banyak realitas yang terjadi di dunia kerja yang mengharuskan lulusan akuntansi dalam mempertimbangkannya.

Setiap manusia dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang mengharuskan untuk mengambil satu pilihan yang menurutnya terbaik. Seperti halnya dalam mengejar cita-cita, manusia akan diberikan beberapa pilihan yang diharapkan mampu mengajarkannya untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat, termasuk dalam memilih karir yang diinginkan.

Dalam proses pemilihan karir, setiap individu akan selalu mempertimbangkan segala potensi, bakat/minat, kecerdasan maupun harapan


(16)

2

yang akan dicapainya. Selain itu, seorang individu akan terlebih dahulu mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan karir yang diinginkan. Informasi yang berguna dalam membuat pilihan karir ada tiga jenis, yaitu (1) informasi pribadi sosial, (2) informasi pendidikan, (3) informasi pekerjaan. Informasi begitu penting dalam proses pengambilan keputusan seorang individu, termasuk mahasiswa akuntansi dalam menentukan pilihan karirnya. Dengan beranekaragamnya informasi yang diperoleh mahasiswa telah mampu membentuk pandangan atau persepsi mengenai lingkungan kerja auditor.

Menurut Ikhsan (2010: 93), “persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia”. Orang-orang bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu mencerminkan keyakinan sebenarnya. Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai pertimbangan dalam memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya, keinginan mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Untuk karir sebagai akuntan, terdapat empat bidang pekerjaan yang dapat digeluti oleh lulusan akuntansi yaitu menjadi akuntan publik (auditor), akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, atau akuntan pendidik. Beragamnya pilihan dalam karir tersebut membuat mahasiswa sulit mengambil keputusan dalam memilih. Hal ini akan menimbulkan pertanyaan mengenai pertimbangan apa yang mendasari pemilihan karir tersebut serta hal-hal apa yang diharapkan oleh mahasiswa akuntansi terhadap pilihannya itu.

Auditor merupakan profesi akuntansi yang berkaitan dengan penyediaan jasa audit atau pemeriksaan keuangan. Dalam melaksanakan audit, auditor


(17)

3

mereview laporan keuangan historis klien dan memberikan opini profesional mengenai kewajiban penyajian laporan keuangan tersebut. Profesi auditor memiliki beberapa persepsi negatif, antara lain overtime, deadline/budgets yang tidak realistis, depresi/tekanan pekerjaan, serta politik dalam perusahaan. Umumnya, overtime dan depresi/tekanan pekerjaan merupakan dua alasan utama kurangnya minat mahasiswa memilih profesi auditor.

Profesi auditor dipandang memiliki prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai. Selain itu, profesi ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di beberapa tempat dan di berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi auditor merupakan profesi yang prestisius di Indonesia. Selain harus mempunyai sebagai gelar akuntan, calon akuntan juga diharuskan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan terdaftar di Departemen Keuangan agar dapat berpraktik sebagai akuntan atau auditor.

Berbagai informasi yang diperoleh mahasiswa akuntansi mengenai profesi auditor merupakan hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan karirnya sebagai auditor. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi akuntansi yang lain. Dengan demikian, profesi auditor dapat kehilangan calon-calon auditor yang berkualitas.

Berdasarkan masalah diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut di tempat penulis menempa studi dengan judul “


(18)

Faktor-4 Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :

a. Apakah penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor?

b. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor?

c. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor?

d. Apakah nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor?

e. Apakah pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang meliputi penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional memiliki pengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa menjadi auditor pada instansi swasta dan pemerintah.


(19)

5 1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Penulis

Penelitian ini diharapkan memiliki nilai manfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai profesi auditor atau akuntansi dengan jelas serta berguna untuk melatih diri dalam menganalisa suatu permasalahan secara ilmiah dan sistematis dalam penulisan skripsi.

2. Mahasiswa

Penelitian ini akan bermanfaat sebagai referensi mengenai profesi auditor sehingga dapat membantu mahasiswa dalam menentukan pilihan karir yang sesuai.

3. Peneliti ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan perbandingan bagi peneliti-peneliti berikutnya dan pihak-pihak yang memerlukan serta dapat digunakan sebagai sumber referensi dan informasi.


(20)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Motivasi

Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan “motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya”. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Motivasi dapat pula diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Selain itu, menurut Wahjosumidjo (1987) dalam Tedjho (2012), “motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu dengan respon dan juga merupakan proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang”. Ada tiga aspek dalam motivasi, yaitu :

1. Keadaan yang mendorong, yang ada dalam organisme, yang muncul

karena adanya kebutuhan tubuh, stimulus lingkungan, atau kejadian mental seperti berpikir dan ingatan.

2. Tingkah laku yang dibangkitkan dan diarahkan oleh keadaan tadi. 3. Tujuan yang menjadi arah dari tingkah laku.

Jadi motivasi membangkitkan tingkah laku dan mengarahkannya pada tujuan yang sesuai. Selain itu, motivasi merupakan kompleksitas proses fisik


(21)

7

fisiologi yang bersifat energetik (dilandasai dengan adanya energi), keterangsangan (disulut oleh stimulus), dan keterarahan (tertuju pada sasaran). Untuk memahami tentang motivasi, akan ditemui beberapa teori tentang motivasi, salah satunya adalah “teori harapan”.

Sejak dikembangkan oleh Vroom, teori harapan dikembangkan lebih lanjut oleh ahli lain, antara lain oleh Porter & Lawler (Aisyah dan Sudrajat, 2011). Model teori harapan dari Lawler mengajukan empat asumsi:

1. Orang mempunyai pilihan-pilihan antara berbagai hasil-keluaran yang secara potensial dapat mereka gunakan. Dengan perkataan lain, hasil keluaran alternatif, juga disebut tujuan-tujuan pribadi (personal goals), dapat disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan.

2. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa

upaya (effort=E) mereka akan mengarah ke perilaku unjukkerja (performance=P) yang dituju. Ini diungkapkan sebagai harapan E-P.

3. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa

hasil-hasil keluaran (outcomes=O) tertentu akan diperoleh setelah unjuk-kerja (P) mereka. Ini diungkapkan dalam rumusan harapan P-O.

4. Dalam setiap situasi, tindakan-tindakan dan upaya yang berkaitan dengan tindakan-tindakan tadi yang dipilih oleh seseorang untuk dilaksanakan ditentukan oleh harapan-harapan (E-P dan P-O) dan pilihan-pilihan yang dipunyai orang pada saat itu.

Secara singkat, kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan. Oleh karena itu, pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi mereka. Misalnya apakah karir tersebut dapat memberikan imbalan organisasi yang layak seperti bonus, kenaikan gaji atau


(22)

8

promosi. Dengan kata lain mahasiswa mempunyai pengharapan terhadap karir yang dipilihnya ini dapat memberikan apa yang mereka inginkan.

2.2 Pengertian Auditor

Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi” (Wikipedia, 2015).

2.2.1 Jenis Auditor

Menurut Mulyadi dan Puradireja (1998: 26), ada tiga golongan orang atau kelompok yang melaksanakan audit, ketiga golongan tersebut, yaitu:

1. Auditor Independen

Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.

2. Auditor pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Umumnya yang disebut sebagai auditor pemerintahan adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta instansi pajak.

3. Auditor intern

Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) dan tugasnya menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.


(23)

9 2.3 Pengertian Karir

Karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang selama kehidupan pekerjaannya. Karir mengandung pengertian sebagai sebuah pilihan pekerjaan yang akan ditekuni selama hidup. Setiap orang dihadapkan dengan berbagai pilihan yang akan dijalani guna menopang, mempertahankan, maupun meningkatkan kesejahteraan hidup. Tak ada seorang pun yang menghendaki kehidupan dirinya dalam keadaan yang serba sulit sehingga dapat menyengsarakan hidupnya. Pada dasarnya setiap manusia bersifat hidonis artinya manusia ingin menikmati kehidupan yang serba menyenangkan dan terhindar dari segala kehidupan yang membuat dirinya menderita (Berteen, 1997).

Karir umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerak ke atas dalam garis pekerjaan yang dipilih seseorang. Bergerak ke atas berarti berhak atas pendapatan yang lebih besar, serta mendapatkan status, prestise dan kuasa yang lebih besar. Meskipun biasa dibatasi pada garis pekerjaan yang menghasilkan uang. Dengan demikian karir terdiri dari urutan pengalaman atau suatu rangkaian kerja yang dipegang selama kehidupan seseorang yang memberikan kesinambungan, ketentraman dan harapan untuk maju sehingga menciptakan sikap dan perilaku tertentu.

Studi pilihan karir mahasiswa strata 1 program studi akuntansi merupakan hal yang sangat penting dan menarik untuk diteliti, karena dengan penelitian tersebut, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi karir mereka. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa dapat diketahui alasan mahasiswa memilih karir tersebut.


(24)

10 2.3.1 Karir Bagi Akuntan

Akuntan merupakan salah satu profesi dalam dunia kerja yang dapat dijalani oleh mahasiswa akuntansi. Secara garis besar bidang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh akuntan dapat digolongkan dalam 4 kategori, yaitu: akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik.

2.3.1.1 Akuntan publik

Akuntan publik menurut Undang-Undang No. 5/2011 adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Undang–Undang ini. Menurut Mulyadi (2002) berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik :

a. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.

b. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan bertanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior.

c. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas

membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit : mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter.


(25)

11

d. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien dan bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai auditing.

2.3.1.2 Akuntan Perusahaan

Karir bidang akuntansi yang tidak melalui ujian sertifikasi adalah dengan bekerja pada suatu perusahaan yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi (Trirorania, 2004). Karir pada bidang ini disebut sebagai private (or managerial accounting).

2.3.1.3 Akuntan Pemerintah

Profesi akuntansi juga diperlukan meskipun pada lembaga yang kegiatannya tidak berorientasi laba.

2.3.1.4 Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik merupakan profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntansi lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan profesional baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah maupun akuntan pendidik sendiri.


(26)

12 2.3.2 Tahap-Tahap Karir

Dalam pengembangan suatu karir menurut Kunartinah (2003), terdapat tahap-tahap yang dilalui oleh seseorang sebagai berikut:

1. Tahap pilihan karir (Career Choice)

Tahap pilihan karir secara umum terjadi antara masa remaja sampai umur 20 tahun, ketika manusia mengembangkan visi dan identitas mereka yang berkenaan dengan masa depan atau gaya hidup, sesuai dengan pilihan jurusan dan pendidikan seseorang.

2. Tahap karir awal (Early Career)

Selama periode tahap karir awal, seseorang juga meninjau kembali pengalaman yang terdahulu dan sekarang selama bekerja diperusahaan dan mencoba untuk menentukan apa yang diharapkan di masa yang akan datang.

3. Tahap karir pertengahan (Middle Career)

Dalam tahap karir pertengahan ini, seseorang bergerak dalam suatu periode stabilisasi dimana mereka dianggap produktif, menjadi semakin lebih memikul tanggungjawab yang lebih berat dan menerapkan suatu rencana lahir yang lebih berjangka panjang.

4. Tahap karir akhir dan pensiun

Tahap karir akhir dan pensiun merupakan tahap terakhir dalam tahapan karir. Seseorang mulai melepaskan diri dari belitan-belitan tugasnya dan bersiap pensiun. Tahapan ini juga berguna untuk melatih penerus, mengurangi beban kerja atau mendelegasikan tanggung jawab kepada karyawan baru atau junior.

2.3.3 Faktor-Faktor Pemilihan Karir

Keempat karir tersebut dapat dijalani oleh para lulusan strata-1 akuntansi dari berbagai perguruan tinggi. Dalam memilih karir, mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, dan pengakuan profesional.


(27)

13

A. Penghargaan Finansial

Penghasilan atau penghargaan finansial yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah dilakukan diyakini sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik untuk memuaskan karyawannya dan mengungkapkan bahwa penghargaan finansial atau gaji merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi (Wijayanti, 2001). Stole (1976) menyatakan bahwa berkarir di Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan suatu karir yang memberikan penghargaan secara finansial dan pengalaman bekerja yang bervariasi. Berkarir di KAP dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari karir yang lain.

B. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja (rutin, atraktif, dan sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2003) menunjukan bahwa karir sebagai akuntan pendidik pekerjaannya lebih rutin dibanding karir yang lain. Rahayu juga mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan menganggap bahwa profesi yang mereka pilih akan memberikan banyak


(28)

14

kesempatan untuk berkembang. Karir sebagai akuntan pemerintah pekerjaannya rutin yang rutinitasnya sedikit lebih tinggi dibanding akuntan perusahaan. Karir sebagai akuntan publik dianggap karir yang jenis pekerjaannya tidak rutin, lebih atraktif dan banyak tantangannya, tidak dapat dengan cepat terselesaikan.

C. Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan imbalan yang diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya. Dengan demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik maupun non akuntan publik. Menurut Wheeler (1983), pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi, tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi.

D. Nilai-Nilai Sosial

Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial, dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih


(29)

15

profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Stolle (1976) menyatakan bahwa nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya.

E. Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Menurut Stolle (1976), pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memilih profesi tidak hanya mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan mengembangkan diri. Elemen-elemen dalam pengakuan profesional tersebut antara lain kesempatan untuk berkembang, pengakuan berprestasi, kesempatan untuk naik gaji, dan penghargaan atas keahlian tertentu.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul

Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1 Rasmini (2007)

Faktor–faktor yang berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan

Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah lowongan Pekerjaan, Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi Akuntan publik dan


(30)

16 No Peneliti Judul

Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Publik pada Mahasiswa

Akuntansi di Bali.

non Akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali.

2 Wie Shi (2011) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) Universitas Sumatera Utara Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan Secara simultan variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan

3 Andersen (2012) Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan Pada Mahasiswa Akuntansi UNDIP, UNIKA, UNNES, UNISSULA, UNIDUS, UNISBANK, STIE TOTALWin, dan Mahasiswa PPA UNDIP. Penghargaan finansial, Pelatihan profesional, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas pencapaian akademik

Dari faktor gaji, responden cenderung memilih profesi akuntan perusahaan. Dari faktor pelatihan dan pengakuan profesional, responden memilih profesi akuntan publik. Berdasarkan nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan kesetaraan gender responden memilih profesi akuntan pendidik. Tidak ditemukan adanya perbedaan persepsi mengenai profesi akuntan.


(31)

17 2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel-variabel bebas dengan variabel-variabel terikat. Kerangka konseptual menjelaskan hubungan antara variabel independen yang meliputi penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X2), pertimbangan pasar kerja (X3), nilai-nilai sosial (X4), pengakuan professional (X5) terhadap variabel dependen yakni minat mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor (Y).

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual diatas menjelaskan hubungan masing – masing variabel independen dan dependen. Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut :

Penghargaan Finansial (X1)

H1

Lingkungan Kerja (X2)

H2

Pemilihan Karir Menjadi Auditor

(Y) Pertimbangan Pasar Kerja

(X3)

H6 H3

Nilai-Nilai Sosial (X4)

H4

Pengakuan Profesional (X5)


(32)

18 1. Hubungan Penghargaan Finansial (X1) terhadap pemilihan karir

menjadi auditor (Y).

Penghargaan Finansial merupakan daya tarik untuk memuaskan karyawannya dan penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Penghargaan finansial yang baik akan meningkatkan minat mahasiswa untuk memilih karir menjadi auditor.

H1: Penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

2. Hubungan Lingkungan Kerja (X2) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja yang rutin, atraktif, dan sering lembur, tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan. Suatu lingkungan kerja yang baik akan mendorong minat mahasiswa dalam memilih karir menjadi auditor.

H2: Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

3. Hubungan Pertimbangan Pasar Kerja (X3) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik maupun non akuntan publik. Pertimbangan pasar


(33)

19

kerja meliputi tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja,fleksibilitas karir, dan kesempatan promosi. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati oleh mahasiswa dalam memilih karir.

H3: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

4. Hubungan Nilai-nilai Sosial (X4) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial tersebut meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu.

H4: Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor

5. Hubungan Pengakuan Profesional (X5) terhadap pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Pengakuan profesional merupakan hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Memilih profesi tidak hanya mencari penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk pengakuan berprestasi dan mengembangkan diri. Jika seseorang memiliki pengakuan professional maka itu akan menjadi nilai tambah untuk memilih karir.


(34)

20

H5: Pengakuan professional berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

2.5 Hipotesis Penelitian

Erlina (2011:41) menyatakan “Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena”.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut : H1: Penghargaan Finansial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir

menjadi auditor.

H2: Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H3: Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H4: Nilai-nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H5: Pengakuan Profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

H6: Penghargaan finansial, Lingkungan kerja, Pertimbangan pasar kerja, Nilai-nilai sosial, Pengakuan professional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir menjadi auditor.


(35)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Data dan Sumber Data

Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Dalam menjawab permasalahan penelitian yang ada, maka data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai input untuk dianalisis adalah data kuantitatif, karena hasilnya dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Disamping data kuantitatif, jenis data yang relevan untuk dikumpulkan dapat diklasifikasi pula menurut cara memperolehnya dan waktu pengumpulan. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber data, data tersebut cukup realibel untuk dapat menggambarkan sebuah kondisi yang dalam hal ini adalah pemilihan karir mahasiswa untuk menjadi auditor. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden dan data sekunder diperoleh dari laporan penelitian terdahulu, buku-buku, dan juga berbagai jurnal serta data tinjauan pustaka lainnya.

3.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(36)

22 3.3 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Tahun Akademik 2011 dan 2012 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi, yang berjumlah 607 mahasiswa.

3.4 Sampel Penelitian dan Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini sampel yang diambil berdasarkan metode purposive sampling, yaitu suatu metode pemilihan sampel dengan metode criteria purposive sampling

ini didasarkan pada pertimbangan tertentu, dimana sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, (Sugiyono, 1999).

Adapun jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 241 orang. Penentuan jumlah tersebut mengunakan metode, penghitungan Slovin (Umar, 2004;78) :

n = �

�(�)2+1

Keterangan :

n = Sampel

N = Populasi mahasiswa Angkatan 2011 dan 2012

e = Persentase kelonggaran ketelitian akibat kesalahan pengambilan sampel

Persentasi kelonggaran yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 5%. Pengukuran besar sampel penelitian adalah sebagai berikut :

= 607


(37)

23 3.5 Defenisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan kedalam 2 (dua) klasifikasi variabel, yaitu variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X). Operasionalisasi dan pengukuran masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut :

a. Variabel Terikat (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pemilihan Karir sebagai Auditor.

b. Variabel Bebas (X)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak dipengaruhi atau tidak tergantung oleh variabel lain dengan kata lain variabel mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi. Operasional masing-masing komponen diuraikan sebagai berikut :

1) Penghargaan Finansial

Wijayanti (2001) menyatakan bahwa penghargaan adalah hasil yang diperoleh sebagai kontrak prestasi yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan keputusan kepada karyawan. Rahayu, et al. (2003) menambahkan penghargaan finansial diuji dengan tiga butir pernyataan yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji


(38)

24

dan tersedianya dana pensiun.

2) Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antara karyawan dan tekanan kerja. Hasil penelitian Stolle (1970) dan Felton (1994) menyatakan bahwa faktor lingkungan tidak dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih suatu karir. Dalam hal ini, lingkungan kerja yang akan diuji meliputi tujuh pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur, menyenangkan, mudah diselesaikan), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja.

3) Pertimbangan pasar kerja

Pertimbangan pasar kerja berhubungan erat dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan imbalan yang diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya. Dengan demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya baik yang berprofesi sebagai akuntan pubik maupun non akuntan publik.


(39)

25 4) Nilai-Nilai Sosial

Nilai-nilai sosial ditujukan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang dari sudut pandang orang-orang lain terhadap lingkungannya (Wijayanti, 2001). Nilai-nilai sosial dalam penelitian ini meliputi enam pernyataan mengenai kesempatan melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan hobi, memperhatikan perilaku individu, pekerjaan yang lebih bergengsi di bidang karir lainnya dan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain (Wijayanti, 2001).

5) Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional ini meliputi adanya kemungkinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi (Rahayu et al, 2003). Trirorania (2004) menyatakan bahwa pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan publik. Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial atau gaji, tapi juga ada keinginan untuk berprestasi dan mengembangkan diri. Elemen-elemen dalam pengakuan profesional ini di antaranya adalah adanya pelatihan kerja, adanya pelatihan profesi, adanya pengakuan prestasi, pengalaman kerja yang bervariasi,


(40)

26

kesempatan berkompetisi dan perlunya keahlian untuk mencapai sukses. Pengakuan profesional yang akan diuji dalam penelitian ini meliputi kesempatan untuk berkembang, adanya pengakuan apabila berprestasi, cara untuk kenaikan pangkat, dan keahlian untuk mencapai sukses (Rahayu dkk, 2003).

Tabel 3.1

Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Nama

Variabel Defenisi Parameter

Skala Pengukuran Penghargaan

Finansial

(X1)

hasil yang diperoleh sebagai kontrak prestasi yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan keputusan kepada karyawan ∑Xi X = N Likert Lingkungan Kerja (X2)

suasana kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antara karyawan dan tekanan kerja

∑Xi X = N

Likert

Pertimbangan Pasar Kerja (X3)

berhubungan erat dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih

diminati daripada pekerjaan

yang pasar kerjanya kecil

∑Xi X = N

Likert

Nilai-nilai Sosial (X4)

Faktor yang menampakkan

kemampuan seseorang dari sudut pandang orang-orang lain terhadap lingkungannya

∑Xi X =

N

Likert

Pengakuan Professional (X5)

hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional ini meliputi adanya kemung- kinan bekerja dengan ahli yang lain, kesempatan untuk

berkembangpengakuan prestasi ∑Xi X = N Likert


(41)

27 Nama

Variabel Defenisi Parameter

Skala Pengukuran Pemilihan

Karir menjadi Auditor (Y)

seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi

∑Xi X = N

Likert

Sumber : Penelitian 2015

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dengan cara menyebar kuesioner kepada responden. Kuesioner yang disebarkan kepada responden berisi mengenai data responden seperti jurusan responden, jenis kelamin, semester, angkatan, dan umur. Selanjutnya kuesioner dalam penelitian ini berisikan pertanyaan-pertanyaan atas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir responden menjadi auditor pada instansi swasta atau auditor pada instansi pemerintah. Instrument kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan skor menggunakan poin Five- Lickert Scale.

Menurut Sugiyono (2010: 134), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Data yang telah terkumpul melalui angket, kemudian penulis mengolah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden. Skor penilaian terhadap pilihan jawaban responden sebagai berikut :


(42)

28 Tabel 3.2

Metode Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2012)

3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Uji Kualitas Data

Penelitian ini mengukur variabel-variabel menggunakan instrument kuesioner. Agar kualitas data dapat diketahui maka diperlukan adanya pengujian. Pengujian yang dimaksud adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dilakukan untuk memastikan validitas dan reliabilitas pada kuesioner.

3.7.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2011). Valid tidaknya suatu kuesioner diukur dengan kemampuan mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kesioner tersebut. pengukuran validitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yang dipakai dalam penelitian ini merupakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan skor konstruk atau variabel (Ghozali, 2011).


(43)

29 3.7.3 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011), uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Reliabel atau tidaknya suatu kuesioner dilihat dari konsistensi atau kestabilan jawaban responden terhadap pertanyaan pada kuesioner. Reliabilitas suatu kuesioner dapat diketahui dengan melihat kriteria-kriteria dari nilai

CronbachAlpha pada uji statistik. Kriteria tersebut adalah jika nilai cronbach alpha > 0,60 maka indikator pertanyaan yang digunakan dalam pengukuran variabel tersebut reliabel. Selanjutnya, jika nilai Cornbach Alpha < 0,60 maka indikator pertanyaan yang digunakan dalam pengukuran variabel tersebut tidak reliabel.

3.7.4 Analisis Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini, statistik deskriptif menyajikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari angka kisaran teoritis dan aktual, rata -rata teoritis dan rata-rata empiris, standar deviasi, dan analisis deskripsi jawaban dari responden. Dalam penelitian statistik deskriptif akan menyajikan gambaran dari karakteristik indikator-indikator yang digunakan yaitu penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional yang ditampilkan pada tabel statistik deskriptif.

3.7.5 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik disebut juga dengan pengujian asumsi atas analisa multivariate. Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang


(44)

30

harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Tujuan dari dilakukannnya pengujian ini adalah untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh. Uji asumsi klasik ini terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.7.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati distribusi normal yaitu distibusi data dalam bentuk lonceng. Menurut Situmorang dan Lufti data yang baik adalah “ data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak menceng ke kirir atau menceng ke kanan”. Ada dua cara untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak yakni dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan

normal probability plot. Distribusi dapat dikatakan normal jika garis tren pada histogram berbentuk lonceng dan garis tren pada grafik normal probability plot tidak melenceng jauh dari garis tren. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai signifikansi >0,05 maka data berdistribusi normal. Dalam Ghozali (2007) pengambilan keputusan dalam uji normalitas didasarkan pada:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan


(45)

31

menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.5.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk melihat apakah ada korelasi diantara variabel independen. Menurut Erlina (2011) multikolinearitas adalah “situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya”. “Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolarance value dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance value adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya” (Situmorang dan Lutfi, 2012). Sedangkan VIF menurut Erlina (2011) adalah “estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independen”. “Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai toleransi < 0.10 atau sama dengan nilai VIF >10” (Ghozali, 2007).

3.7.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup


(46)

32

tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan sebagai homoskedastisitas, sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heteroskedastisitas adalah dengan analisis grafik dan uji Park. Pada analisis grafik jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada analisis uji park jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tidak mengalami heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Ghozali, (2007) menyatakan bahwa salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan nilai residualnya dan dasar untuk menganalisanya adalah:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.


(47)

33 3.7.6 Analisis Regresi

“Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen” (Situmorang dan Lutfi, 2012). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda karena model yang diujikan memiliki lebih dari satu variabel independen yang mempengaruhi satu variabel dependen. “Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan satu variabel terikat yang disebut Y” (Situmorang dan Lutfi, 2012). Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut :

Y =α+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5 + e

Keterangan:

Y : Pemilihan Karir menjadi Auditor

α : Konstanta

β : Koefisien Regresi X1 : Penghargaan Finansial

X2 : Lingkungan Kerja

X3 : Pertimbangan Pasar Kerja

X4 : Nilai-nilai Sosial

X5 : Pengakuan Profesional

e : Error

3.7.7 Uji Hipotesis

3.7.7.1 Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Nilai R Square digunakan untuk mengukur tingkat

kemampuan model dalam menerangkan variasi independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R Square yang


(48)

34

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.7.7.2 Uji Regresi Simultan (F test)

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Dengan tingkat signifikansi (sebesar 5%), maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

a. Bila nilai signifikan F > 0.05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Apabila nilai signifikan F < 0.05, maka H0 diterima artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.7.7.3 Uji Regresi Parsial (Uji t)

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Dengan tingkat signifikansi 5%, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut:


(49)

35

a. Bila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variable dependen.

b. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima, artinya terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.


(50)

36 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Noor (2011:130) menyatakan agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba kuesioner melibatkan 30 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel penghargaan finansial (�1), lingkungan kerja (�2), pertimbangan pasar kerja (�3), nilai-nilai sosial (�4), pengakuan profesional (�5), dan pemilihan karir menjadi auditor (�).

Tabel 4.1

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Penghargaan Finansial (X1)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item

Deleted Corrected Item-Total Correlation

p1 11.9667 2.447 .462

p2 11.8667 2.257 .840

p3 11.6667 2.299 .562


(51)

37 Tabel 4.2

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Lingkungan Kerja (X2)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

p1 7.3000 4.355 .430

p2 7.6000 2.317 .692

p3 7.7667 2.530 .727

Tabel 4.3

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pertimbangan Pasar Kerja (X3)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

p1 6.9333 1.720 .437

p2 6.8333 1.868 .548

p3 6.9667 1.413 .467

Tabel 4.4

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Nilai-Nilai Sosial (X4)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

p1 3.1333 1.982 .715

p2 3.8333 1.178 .715

Tabel 4.5

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Pengakuan Profesional (X5)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

p1 3.2667 1.789 .704


(52)

38 Tabel 4.6

Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada KuesionerPemilihan Karir Menjadi Auditor (Y)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item

Deleted Corrected Item-Total Correlation

p1 22.5333 11.154 .694

p2 22.3333 12.023 .759

p3 22.3333 14.023 .551

p4 22.3000 14.424 .536

p5 22.2667 14.754 .400

p6 22.5667 14.254 .361

p7 22.6667 13.678 .288

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Sekaran dalam Augustine dan Kristaung, 2013:70). Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.1 hingga 4.6, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130). Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid.

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.


(53)

39 Tabel 4.7

Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Penghargaan Finansial (), Lingkungan Kerja (), Pertimbangan Pasar Kerja (), Nilai-Nilai Sosial (), Pengakuan Profesional (), dan Pemilihan Karir Menjadi Auditor ().

Variabel Nilai Alpha Cronbach Penghargaan Finansial 0,797

Lingkungan Kerja 0,760

Pertimbangan Pasar Kerja 0,660

Nilai-Nilai Sosial 0,817

Pengakuan Profesional 0,814

Pemilihan Karir Menjadi Auditor 0,770

4.2 Statistik Deskriptif

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Penghargaan Finansial (X1)

Pertanyaan P1 P2 P3 P4

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju 0 0 6 117 118 1 14 79 112 35 0 0 15 95 131 1 1 13 109 117

Jumlah 241 241 241 241

Berdasarkan Tabel 4.8, untuk variabel penghargaan finansial, terdapat 4 pertanyaan. Pada pertanyaan pertama dan kedua, mayoritas responden menjawab setuju, yakni sebanyak 117 dan 112 orang. Sedangkan pada pertanyaan ketiga dan keempat, mayoritas responden menjawab sangat setuju, yakni sebanyak 131 dan 117.


(54)

40 Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Lingkungan Kerja (X2)

Pertanyaan P1 P2 P3

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju 0 5 33 148 55 9 23 77 101 31 0 7 58 130 46

Jumlah 241 241 241

Berdasarkan Tabel 4.9, untuk variabel lingkungan kerja, terdapat 3 pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju pada ketiga pertanyaan.

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X3)

Pertanyaan P1 P2 P3

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju 2 6 52 126 55 3 8 45 142 43 1 4 28 150 58


(55)

41

Berdasarkan Tabel 4.10, untuk variabel pertimbangan pasar kerja, terdapat 3 pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir pertanyaan.

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Nilai-Nilai Sosial (X4)

Pertanyaan P1 P2

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju 2 11 56 127 45 3 19 60 117 42

Jumlah 241 241

Berdasarkan Tabel 4.11, untuk variabel nilai-nilai sosial, terdapat 2 pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir pertanyaan.

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pengakuan Profesional (X5)

Pertanyaan P1 P2

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju 1 3 25 126 86 2 1 19 107 112


(56)

42

Berdasarkan Tabel 4.12, untuk variabel pengakuan profesional, terdapat 2 pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir pertanyaan.

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan pada Variabel Pemilihan Karir Menjadi Auditor (Y)

Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju 1 6 40 142 52 3 12 91 95 40 1 5 31 147 57 2 4 33 139 63 0 5 46 143 47 5 11 49 27 49

Jumlah 241 241 241 241 241 241

Berdasarkan Tabel 4.13, untuk variabel pemilihan karir menjadi auditor, terdapat 6 pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju untuk tiap-tiap butir pertanyaan.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan �= 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut.


(57)

43

b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.14, diketahui nilai probabilitas

� atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,204. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan adalah � = 0,05. Karena nilai probabilitas �, yakni 0,204, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuhi.

Tabel 4.14 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 241

Kolmogorov-Smirnov Z 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .204

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: hasil olahan software SPSS

Pengujian asumsi normalitas dapat juga digunakan pendekatan analisis grafik, seperti normal probability plot dan histogram. Pada pendekatan normal probability plot, jika titik-titik (dots) menyebar jauh (menyebar berliku-liku pada garis diagonal seperti ular) dari garis diagonal, maka diindikasi asumsi normalitas error tidak dipenuhi. Jika titik-titik menyebar sangat dekat pada garis diagonal, maka asumsi normalitas dipenuhi. Sedangkan untuk pendekatan histogram, jika kurva berbentuk kurva normal, maka asumsi normalitas dipenuhi.


(58)

44 Gambar 4.1

Normal Probability Plot untuk Pengujian Asumsi Normalitas

Gambar 4.2


(59)

45

Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 merupakan output dari SPSS. Perhatikan bahwa kurva pada histogram berbentuk kurva normal, sehingga disimpulkan bahwa asumsi normalitas error dipenuhi. Di samping itu pada normal probability plot (Gambar 4.1), titik-titik menyebar cukup dekat pada garis diagonal, maka disimpulkan bahwa asumsi normalitas dipenuhi.

4.3.2 Uji Asumsi Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas (Myers dalam Stevens, 2009:75).

Tabel 4.15

Uji Asumsi Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

penghargaan finansial (X1) .837 1.195

lingkungan kerja (X2) .895 1.117

pertimbangan pasar kerja (X3) .857 1.168

nilai-nilai sosial (X4) .843 1.186

pengakuan profesional (X5) .842 1.187

Sumber: hasil olahan software SPSS

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.15, nilai VIF dari masing-masing variabel tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat.


(60)

46 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID

pada sumbu Y, dan ZPRED pada sumbu X. (Field, 2009:230, Ghozali,

2011:139). Field (2009:248, Ghozali, 2011:139) menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.3, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.3


(61)

47 4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Berikut hasil perhitungan berdasarkan penggunaan software SPSS, untuk analisis regresi linear berganda.

Tabel 4.16

Analisis Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) 8.108 1.929

penghargaan finansial (X1) .111 .098

lingkungan kerja (X2) .254 .102

pertimbangan pasar kerja (X3) .023 .107

nilai-nilai sosial (X4) .838 .107

pengakuan profesional (X5) .473 .142

Sumber: hasil olahan software SPSS

Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut berikut.

Berdasarkan Tabel 4.16, diketahui nilai koefisien regresi dari penghargaan finansial adalah 0,111. Diketahui nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara penghargaan finansial dan pemilihan karir menjadi auditor bersifat positif. Hal ini berarti terdapat kecenderungan, ketika penghargaan finansial semakin baik, maka semakin berminat responden terhadap pemilihan karir menjadi auditor.


(62)

48

Diketahui nilai koefisien regresi dari lingkungan kerja adalah 0,254. Diketahui nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara lingkungan kerja dan pemilihan karir menjadi auditor bersifat positif. Hal ini berarti terdapat kecenderungan, ketika lingkungan kerja semakin baik, maka semakin berminat responden terhadap pemilihan karir menjadi auditor. Diketahui nilai koefisien regresi dari pertimbangan pasar kerja adalah 0,023. Diketahui nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara pertimbangan pasar kerja dan pemilihan karir menjadi auditor bersifat positif. Hal ini berarti terdapat kecenderungan, ketika pertimbangan pasar kerja semakin banyak atau baik, maka semakin berminat responden terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

Diketahui nilai koefisien regresi dari nilai-nilai sosial adalah 0,838. Diketahui nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara nilai-nilai sosial dan pemilihan karir menjadi auditor bersifat positif. Hal ini berarti terdapat kecenderungan, ketika nilai-nilai sosial semakin baik, maka semakin berminat responden terhadap pemilihan karir menjadi auditor.

Diketahui nilai koefisien regresi dari pengakuan profesional adalah 0,473. Diketahui nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara nilai-nilai sosial dan pemilihan karir menjadi auditor bersifat positif. Hal ini berarti terdapat kecenderungan, ketika pengakuan profesional semakin baik, maka semakin berminat responden terhadap pemilihan karir menjadi auditor.


(63)

49 4.5 Pengujian Hipotesis

Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan koefisien determinasi, pengujian signifikansi koefisien regresi parsial secara menyeluruh atau simultan (uji �), dan uji signifikansi koefisien regresi parsial secara individu (uji �).

4.5.1 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (�2) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas (Supranto, 2005:158, Gujarati, 2003:212). Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi �2 yang kecil (mendekati nol) berarti kemampuan variabel-variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi �2 yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel tak bebas

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .603a .364 .350 2.411

a. Predictors: (Constant), pengakuan profesional (X5), lingkungan kerja (X2), pertimbangan pasar kerja (X3), nilai-nilai sosial (X4), penghargaan finansial (X1)

b. Dependent Variable: pemilihan karir menjadi auditor (Y)


(64)

50

Berdasarkan Tabel 4.17, nilai koefisien determinasi �2 terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar �2 = 0,364. Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel pemilihan karir menjadi auditor (�) sebesar 36,4%, sisanya sebesar 63,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.5.2 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Parsial secara Menyeluruh (Uji F)

Uji signifikansi koefisien regresi parsial secara menyeluruh merupakan suatu uji untuk menguji apakah seluruh variabel bebas secara bersamaan atau simultan mempengaruhi variabel pemilihan karir menjadi auditor (�). Hipotesis nol menyatakan seluruh variabel bebas secara bersamaan atau simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap variabel pemilihan karir menjadi auditor (�) pada tingkat signifikansi 5%. Sedangkan hipotesis alternatif menyatakan paling tidak terdapat satu variabel bebas yang pengaruhnya signifikan secara statistik terhadap pemilihan karir menjadi auditor (�) pada tingkat signifikansi 5%.

Gambar 4.4


(1)

66

LAMPIRAN 2

Output SPSS

Uji Validitas dan Reliabilitas Penghargaan Finansial (

)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.797 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 11.9667 2.447 .462 .816

p2 11.8667 2.257 .840 .664

p3 11.6667 2.299 .562 .770

p4 11.8000 1.890 .656 .728

Uji Validitas dan Reliabilitas Lingkungan Kerja (

)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.760 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 7.3000 4.355 .430 .840

p2 7.6000 2.317 .692 .562


(2)

67

Uji Validitas dan Reliabilitas Pertimbangan Pasar Kerja (

)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.660 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 6.9333 1.720 .437 .610

p2 6.8333 1.868 .548 .502

p3 6.9667 1.413 .467 .592

Uji Validitas dan Reliabilitas Nilai-Nilai Sosial (

)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 2

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 3.1333 1.982 .715 .a

p2 3.8333 1.178 .715 .a

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.


(3)

68

Uji Validitas dan Reliabilitas Pengakuan Profesional (

)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.814 2

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 3.2667 1.789 .704 .a

p2 3.6000 1.145 .704 .a

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Uji Validitas dan Reliabilitas Pemilihan Karir Menjadi Auditor (

)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.770 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 22.5333 11.154 .694 .691

p2 22.3333 12.023 .759 .684

p3 22.3333 14.023 .551 .734

p4 22.3000 14.424 .536 .739

p5 22.2667 14.754 .400 .758

p6 22.5667 14.254 .361 .768


(4)

69

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 241

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.38569104

Most Extreme Differences Absolute .069

Positive .036

Negative -.069

Kolmogorov-Smirnov Z 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .204

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.108 1.929 4.203 .000

penghargaan finansial (X1) .111 .098 .064 1.124 .262 .837 1.195

lingkungan kerja (X2) .254 .102 .137 2.496 .013 .895 1.117

pertimbangan pasar kerja (X3) .023 .107 .012 .216 .829 .857 1.168

nilai-nilai sosial (X4) .838 .107 .442 7.799 .000 .843 1.186

pengakuan profesional (X5) .473 .142 .189 3.336 .001 .842 1.187


(5)

70

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .603a .364 .350 2.411

a. Predictors: (Constant), pengakuan profesional (X5), lingkungan kerja (X2), pertimbangan pasar kerja (X3), nilai-nilai sosial (X4), penghargaan finansial (X1)

b. Dependent Variable: pemilihan karir menjadi auditor (Y)

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 781.155 5 156.231 26.878 .000a

Residual 1365.965 235 5.813

Total 2147.120 240

a. Predictors: (Constant), pengakuan profesional (X5), lingkungan kerja (X2), pertimbangan pasar kerja (X3), nilai-nilai sosial (X4), penghargaan finansial (X1)


(6)

71

Normal Probability Plot

untuk Pengujian Asumsi Normalitas


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

10 130 86

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 19

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 5

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 15

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 13

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 2 11