Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al-Qur’an Kajian Surat Al-Mu’minun ayat 1-11 (Telaah Kitab Tafsir Al-Mishbah dan Tafsir An-Nuur) SKRIPSI

  Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al- Qur’an Kajian Surat Al- Mu’minun ayat 1-11

(Telaah Kitab Tafsir Al-Mishbah dan Tafsir An-Nuur)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

  

CHABBATUL CHAYATI

NIM. 11114208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al- Qur’an Kajian Surat Al- Mu’minun ayat 1-11

(Telaah Kitab Tafsir Al-Mishbah dan Tafsir An-Nuur)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

  

CHABBATUL CHAYATI

NIM. 11114208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

MOTTO

  “sukses itu berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan lain, tanpa kehilangan semangat” (Abraham Lincoln)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tua penulis tercinta (Bapak Anwari dan Ibu Safangatun) yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya serta kesabaran dan doa restu disetiap langkah yang penulis lewati.

  2. Kedua kakak-kakak penulis (Ahmad Jamaluddin dan Slamet Afifudin) beserta keluarganya yang telah memberikan dukungan, motivasi dan pengalamannya.

  3. Kepada sahabat-sahabat tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini (Laras Hanifah, Fitrian Khoirul Fajriah, Aufiy Millatana, Marta Annisa, Nurma Wulan Sagita Bastiningsih, Aghata Paramita Andiyani, Fitriana Nurul Haqqi, dan Mariza Kurnia Ulfa).

  4. Teman-teman seperjuangan jurusan PAI angkatan tahun 2014.

  5. Teman-teman PAI kelas F angkatan tahun 2014.

  6. Teman-teman PPL di SMA Negeri 1 Bringin.

  7. Teman-teman KKN posko 60 di Ngleban, Klewor, Kemusu, Boyolali dan masyarakat Ngleban.

  8. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

KATA PENGANTAR

      Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al-Qur’an Kajian Surat Al- Mu’minun Ayat 1-11 (Telaah Kitab Tafsir Al-Mishbah dan An-Nuur)‖. Tak lupa shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang kita nanti- nantikan syafa’atnya kelak di Yaumul Qiyamah.

  Ucapan terima kasih penulis kepada pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan serta memberikan kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan penuh rasa hormat kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Bapak Muh Hafidz, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi, terimakasih atas bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan.

  5. Ibu Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik.

  6. Seluruh anggota tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menilai kelayakan dan menguji skripsi dalam rangka menyelesaikan studi Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  7. Kedua orang tua penulis tercinta, bapak Anwari dan ibu Safangatun yang telah memberikan cinta, kasih sayang serta pengorbanan yang tiada henti untuk selalu mendoakan kebahagiaan serta kesuksesan penulis di setiap sujudnya.

  8. Kakak-kakak penulis, Ahmad Jamaluddin dan Slamet Afifudin serta keluarganya yang selalu memberikan nasihat, motivasi dan pengalamannya.

  9. Sahabat-sahabat tercinta, Laras Hanifah, Fitrian K.F, Aufiy Millatana, Marta Annisa, Nurma W. S.B., Aghata P.A, Fitriana N.H., dan Mariza K.U. yang selalu memberikan penulis motivasi dan hiburan dalam menyelesaikan skripsi.

  10. Teman-teman seperjuangan jurusan PAI angkatan tahun 2014.

  11. Teman-teman PPL di SMA Negeri 1 Bringin.

  12. Teman-teman KKN posko 60 di Ngleban, Klewor, Kemusu, Boyolali.

  13. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

  Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata kesempurnaan. Skripsi ini masih terdapat kekurangan serta kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan para pembaca yang budiman.

  Salatiga, 5 Juni 2018 Penulis Chabbatul Chayati

  DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR ..................................................................... i

LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii

HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

ABSTRAK ..................................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .............................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian ..............................................................................

  6 D. Kegunaan Penelitian .........................................................................

  6 E. Penegasan Istilah ...............................................................................

  6 F. Metode Penelitian ..............................................................................

  10 G. Kajian Pustaka .................................................................................

  11 H. Sistematika Penulisan .......................................................................

  13

  BAB II KOMPILASI AYAT-AYAT A. Surat Al- Mu’minun ayat 1-11 ...........................................................

  15 B. Mufrodat ............................................................................................

  16 C. Tafsir Al-Mishbah surat Al-

  28 Mu’minun ayat 1-11 ............................

  D. Tafsir An-Nuur surat Al-

  34 Mu’minun ayat 1-11 .................................

  E. Persamaan dan perbedaan kitab tafsir Al-Mishbah dan An-Nuur atas surat Al- Mu’minun ayat 1-11 ...........................................................

  41 F. Biografi Penulis Kitab Tafsir Al-Mishbah dan An-Nuur .................. 42

  BAB III ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH A. Asbabun Nuzul ..................................................................................

  49 B. Munasabah ........................................................................................

  50 BAB IV NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SURAT AL-

  MU’MINUN AYAT 1-11 A. Pendidikan Karakter dan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ..............

  55 B. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam surat Al-

  60 Mu’minun ayat 1-11 ...........................................................

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................

  79 B. Saran ..................................................................................................

  80 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Lampiran 1 Tafsir Al-Mishbah dan An-Nuur surat Al-Mu’minun ayat 1-11

2. Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing Skripsi 3.

  Lampiran 3 Daftar Nilai SKK 4. Lampiran 4 Lembar Bimbingan Skripsi 5. Lampiran 5 Riwayat Hidup Penulis

  

ABSTRAK

  Chayati, Chabbatul. 2018. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al-

  Qur‟an Kajian Surat Al- Mu‟minun Ayat 1-11 (Telaah Kitab Tafsir Al-Mishbah dan Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam.

  An-Nuur).

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Muh. Hafidz, M.Ag.

  Kata Kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al-

  Qur’an Penelitian ini tentang nilai

  • –nilai pendidikan karakter dalam Al-Qur’an surat Al- Mu’minun ayat 1-11 bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk menumbuhkan karakter yang baik bagi anak. Di era globalisasi karakter yang ada semakin luntur, terbukti dengan meningkatnya kenakalan remaja seperti free sex, penyalahgunaan narkoba, tawuran dan lain-lain. Selain itu, anak bangsa cenderung mengikuti budaya barat yang mengajarkan tentang kebebasan tanpa batasan. Padahal, budaya barat tidak semua cocok dengan budaya kita yang menganut budaya timur, yaitu budaya yang menjunjung tinggi rasa hormat dan sopan santun. Pendidikan karakter sangat penting untuk diajarkan kepada peserta didik saat ini karena melihat banyaknya karakter bangsa yang semakin hilang. nilai-nilai pendidikan karakter yang mereka miliki pun semakin terkikis dengan kemajuan zaman. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Al-

  Qur’an surat Al- Mu’minun ayat 1-11?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode analisis isi (content

  

analysis ), yaitu penulis mendiskripsikan isi/ kandungan nilai pendidikan karakter

  dalam surat Al- Mu’minun ayat 1-11. Sedangkan dalam metode penafsiran Al-

  Qur’an, penelitian ini menggunakan tafsir muqāran. Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok, pertama, sumber primer yang berasal dari Al- Qur’an dan kitab tafsir Al-Mishbah dan An-Nuur. Kedua, sumber sekunder yang berasal dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalah penelitian serta buku-buku lain yang memiliki relevansi dengan pembahasan.

  Kajian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam surat Al- Mu’minun ayat 1-11 adalah: (1) Religius. Nilai ini berhubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya. Salah satu yang menunjukkan nilai religius adalah pelaksanaan salat dengan khusyuk. (2) Disiplin. Nilai disiplin berhubungan dengan mengerjakan kewajiban dan menjauhi larangan-Nya, dan mengerjakan sesuatu tepat waktu. (3) kerja keras. Nilai ini menunjukkan bahwa untuk mencapai suatu hal perlu dilakukan kerja keras, bukan hanya mengandalkan doa tanpa usaha. Perlu dilakukan usaha dan doa untuk mencapai suatu hal. (4) Peduli sosial. Tak dapat dipungkiri, kita sebagai manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari manusia lain dan lingkungan yang ada. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus memiliki rasa peduli baik terhadap manusia di sekitar kita maupun alam kita. (5) Tanggung jawab. Nilai yang menunjukkan bahwa semua perbuatan manusia akan dipertanggung jawabkan, sehingga manusia akan selalu berpikir sebelum bertindak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia

  karena pendidikan berguna bagi masa depannya. Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia terlahir dalam keadaan suci atau fitrah, kemudian dia akan belajar melalui panca indera, lingkungan dan masyarakat luas yang telah membangun lembaga

  —lembaga pendidikan dan pengajaran (Hafidz dan Kastolani, 2009:5). Sebagaimana yang tercantum dalam Al-

  Qur’an surat An- Nahl/16:78

                  

  Artinya :

  “dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.

  Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan menurut Marimba dalam Hasbullah (2009:3) pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ghufron (2017:128) pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan individu agar dapat menentukan kehidupan secara mandiri.

  Setiap pendidikan pasti memiliki tujuan, tanpanya pendidikan menjadi hal yang tidak penting untuk dilakukan. Dengan adanya tujuan pendidikan, diharapkan proses pendidikan dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien. Manfaat dari tujuan pendidikan menurut Jumali dkk (2008:52) adalah pertama, dengan adanya tujuan, arah yang akan dicapai oleh serangkaian kegiatan pendidikan menjadi jelas. Kedua, dengan adanya tujuan pendidikan yang jelas, akan didapatkan titik tolak untuk berkomunikasi dengan semua pihak yang berkepentingan. Ketiga, dengan tujuan pendidikan yang jelas, merupakan kerangka yang dapat digunakan dalam rencana kegiatan akademik.

  Tujuan pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan manusia Indonesia sesuai dengan falsafah pancasila, menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, memiliki jiwa yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan rasa kebangsaan agar mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas.

  Untuk mencapai suatu pendidikan yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan tentu terdapat banyak rintangan. Rintangan atau halangan tersebut dapat berasal dari mana saja, bisa dari pihak pendidik, peserta didik, pemerintah serta pihak lain yang terkait dengan pendidikan itu sendiri. Salah satu tantangan untuk mencapai tujuan pendidikan adalah penanaman karakter, baik bagi pendidik maupun peserta didik. Pendidik membutuhkan penanaman karakter yang baik, karena mereka sebagai pihak yang akan memberikan contoh serta dicontoh perbuatannya oleh peserta didik. Selain itu, pendidik juga berkewajiban untuk menanamkan karakter yang baik bagi peserta didik untuk bekalnya di masa depan.

  Arus globalisasi turut serta mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, salah satu contohnya adalah internet.

  Di satu sisi, internet sangat berguna bagi manusia untuk mendapatkan informasi, tetapi di sisi lain internet juga mengandung unsur kebebasan, yang berisi konten-konten negatif seperti pornografi, yang berdampak buruk bagi mereka yang belum cukup umur untuk mengetahuinya. Selain internet, perkembangan zaman juga turut mempengaruhi moral anak bangsa yang suka meniru budaya barat. Sebenarnya, kebudayaan tersebut tidak cocok, karena bangsa kita merupakan penganut budaya timur yang menjunjung rasa hormat dan sopan santun.

  Kualitas moral anak bangsa semakin hari semakin menunjukkan penurunan. Terbukti dengan semakin maraknya kenakalan remaja seperti free

  

sex ¸ narkoba, tawuran serta kenakalan-kenakalan remaja yang lain. Menurut

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2003 menyatakan sebanyak 32% remaja usia 14-18 tahun di kota-kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, dan Bandung) pernah berhubungan seks (Wibowo, 2012:8-9). Lembaga survey lain yang dikutip oleh Kesuma dkk (2012:3) menyatakan bahwa pengangguran terdidik yang mengkhawatirkan seperti lulusan SMA, SMK dan perguruan tinggi semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik atau BPS menyebutkan lulusan SMK mencapai tingkat pengangguran tertinggi yakni 17,26% disusul dengan lulusan SMA sebesar 14,31%, lulusan universitas 12,59%, serta diploma I/II/III 11,121%. Lulusan SD ke bawah justru paling sedikit menganggur yakni 4,57%, dan SMP 9,39%.

  Selain angka pengangguran yang tinggi, rusaknya moral bangsa yang menjadi penyakit akut seperti korupsi, asusila, kejahatan, tindakan kriminal pada semua sektor pembangunan dan lain-lain semakin meningkat. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2009, korupsi mengalami kenaikan yang sebelumnya sebesar 2,6% pada tahun 2008 menjadi 2,8%. Dengan skor ini, peringkat Indonesia terdongkrak cukup signifikan, yakni berada di urutan 111 dari 180 negara (naik 15 posisi dari tahun sebelumnya) yang disurvey IPK-nya oleh Transparency International (TI) (Kesuma dkk, 2012:4).

  Berdasarkan survey di atas rusaknya moral bangsa Indonesia semakin hari semakin menjadi, dan hal ini terus menerus meningkat setiap tahun. Hal ini menyebabkan kekhawatiran yang besar bagi setiap orang terutama pendidik akan terciptanya moral bangsa yang bobrok. Kenakalan yang dilakukan remaja juga semakin mengkhawatirkan, padahal sebagai penerus bangsa mereka seharusnya menunjukkan karakter-karakter yang baik dan dapat dicontoh bagi orang yang lebih muda daripada mereka. Ada pepatah mengatakan ―bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas atau karakter bangsa (manusia itu sendiri)‖ .

  Indonesia merupakan sebuah negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Sebagai umat muslim, kita selalu menjadikan Al- Qu’an sebagai panutan kita untuk melakukan setiap tindakan. Al-

  Qur’an berisi tentang segala hal yang berkaitan dengan dunia maupun akhirat, tak terkecuali dengan pentingnya pendidikan karakter atau pendidikan akhlak. Bahkan, Nabi Muhammad Saw sebagai nabi terakhir, juga mengemban tugas dari Allah untuk mendidik manusia agar memiliki akhlak dan karakter yang baik. Salah satu surat dalam Al-

  Qur’an yang berisi tentang nilai-nilai pendidikan karakter adalah surat Al- Mu’minun. Di dalam surat tersebut terdapat banyak nilai pendidikan karakter yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Hal itu menjadi daya tarik bagi peneliti untuk melakukan telaah pustaka surat Al- Mu’minun, tetapi terbatas hanya pada ayat 1-11. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan telaah pustaka dengan judul

  “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al- Qur’an Kajian Surat Al-Mu’minun ayat 1-11 (Telaah Kitab Tafsir Al-Mishbah dan Tafsir An-Nuur) .

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah diatas, peneliti merumuskan rumusan masalah yaitu apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Al- Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1-11 telaah kitab tafsir Al-Mishbah dan tafsir An-Nuur?.

  C. Tujuan Penelitian

  Dari rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Al- Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1-11 telaah kitab tafsir Al-Mishbah dan tafsir An-Nuur.

  D. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, adapun manfaat penelitian ini adalah

  1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam surat Al-

  Mu’minun ayat 1-11 berdasarkan telaah kitab tafsir Al- Mishbah dan tafsir An-Nuur.

  2. Manfaat praktis Secara praktis penelitian ini dapat memberikan masukan kepada setiap pendidik akan pentingnya mengajarkan nilai-nilai pendidikan karakter bagi peserta didik.

E. Penegasan Istilah

  Untuk mempermudah bagi para pembaca dalam memahami istilah-istilah dalam penelitian ini, penulis memberikan penegasan istilah dalam penelitian ini antara lain:

1. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

  Menurut Helmawati (2013:14) pendidikan adalah membantu mengembangkan dan mengarahkan potensi manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Ada dua hal penting dalam pengertian tersebut. Pertama, orang yang dapat membantu mengembangkan potensi manusia. Kedua, adalah orang yang dibantu agar menjadi manusia. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2000:263) Pendidikan berasal dari kata dasar ―didik‖ yang mendapat awalan pe dan akhiran an, yang berarti suatu perbuatan untuk memelihara, memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan). Dalam me ndidik juga akan dihasilkan suatu ―didikan‖ yang berarti hasil mendidik yang berupa manusia atau hewan yang dididik, ini semua berhubungan erat dengan ―pendidik‖ yaitu orang yang mendidik. Jadi, pendidikan dalam KBBI adalah suatu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang berupa proses, cara, dan perbuatan mendidik.

  Menurut Zuchdi (2013:15) kata karakter berasal dari bahasa inggris

  character yang artinya watak, karakter, atau sifat. Dalam Kamus Bahasa

  Indonesia kata "karakter" diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang seseorang dengan yang lain, dan watak.

  Karakter juga bisa berarti huruf, angka, ruang, simbul khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik. Karakter adalah nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam perilaku (Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:42). Lickona (2014:72) berpendapat bahwa karakter terbentuk dari tiga macam bagian yang saling berkaitan yaitu pengetahuan moral, perasaan moral dan perilaku moral. Karakter yang baik terdiri atas mengetahui kebaikan, menginginkan kebaikan, dan melakukan kebiasaan-kebiasaan pikiran, kebiasaan hati, dan kebiasaan perbuatan.

  Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa (Samani dan Hariyanto, 2014:45). Sedangkan menurut Ratna Megawati dalam Kesuma dkk (2012:5) pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Dalam hubungannya dengan pendidikan, pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik- buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari sepenuh hati (Salahudin dan Alkrienciehie, 2013:42).

  Nilai-nilai pendidikan karakter menurut Kemendiknas tahun 2010 dalam Aqib (2012:42-44) dan Wibowo (2012:43-44) dibagi menjadi 18 yaitu, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

2. Surat Al-Mu’minun

  Surat Al- Mu’minun merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang termasuk dalam surat makkiyah dan terdiri dari 118 ayat. Ada juga yang mengitungnya hanya 117 ayat, karena mereka menilai firman-Nya ayat 10 dan ayat 11 sebagai satu ayat saja. Dinamakan Al-

  Mu’minun karena permulaan ayat ini menerangkan bagaimana seharusnya sifat-sifat orang mukmin yang menyebabkan keberuntungan mereka di akhirat dan ketentraman jiwa manusia di dunia.

  Surat Al- Mu’minun ini berisi tentang keimanan. Dimulai dengan uraian tentang sifat orang-orang mukmin, lalu bukti keniscayaan beriman kepada Allah SWT yang dapat ditemukan dalam diri manusia dan alam. Kemudian uraian tentang hakikat iman, sebagaimana dipaparkan oleh rasul- rasul Allah SWT sejak Nabi Nuh a.s. sampai dengan Nabi Muhammad Saw.

  Surat ini juga berisi dalih para pengingkar dan keberatan-keberatan mereka serta pembangkangan mereka, sampai dengan kebinasaan para pengingkar dan kemenangan orang-orang mukmin. Secara umum, isi surat Al- Mu’minun adalah mengajak manusia menghiasi diri dengan keimanan demi meraih kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat (Shihab, 2012:535-536).

F. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (Library

  Research ) yaitu suatu riset kepustakaan atau penelitian kepustakaan murni

  (Hadi, 2001:9). Penelitian kepustakaan adalah penelitian dengan mencari dan membandingkan naskah atau pendapat para ahli pendidikan tentang pendidikan karakter.

  2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu a.

  Primer Sumber data primer yang dimaksud disini adalah kitab tafsir Al-

  Mishbah dan An-Nuur yang membahas pokok permasalahan secara langsung.

  b.

  Sekunder Sumber data sekunder yang dimaksud adalah buku-buku yang membahas pokok permasalahan secara tidak langsung selain kitab tafsir

  Al-Mishbah dan An-Nuur, seperti buku karangan ilmiah, artikel yang berhubungan dengan pokok permasalahan.

  3. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi yang dimaksud adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar dan lain-lain.

4. Metode Analisis Data

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research), metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis isi (content analysis) (Suryabrata, 1995:85). Sedangkan dalam segi metode penafsiran ayat, penulis menggunakan metode

  muqāran. Metode muqāran adalah metode penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas

  suatu masalah dengan cara membandingkan antara ayat dengan ayat atau antar ayat dengan hadits baik dari segi isi maupun redaksi atau antara pendapat- pendapat para ulama’ tafsir dengan menonjolkan segi perbedaan tertentu dari objek yang dibandingkan (Hamdani, 2015:137). Metode ini digunakan penulis untuk mendeskripsikan isi/ kandungan nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam surat Al- Mu’minun ayat 1-11.

G. Kajian Pustaka

  Fungsi kajian pustaka adalah untuk mengemukakan hasil-hasil penelitian dahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun beberapa penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

  Skripsi Firly Maulana Sani (093111047), Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo Semarang tahun 2016 dengan judul ―Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al-

  Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 261-267‖ mengungkapkan bahwa dalam ayat tersebut perumpamaan orang yang menginfakkan harta bendanya dijalan Allah dengan ikhlas akan memperoleh pahala yang berlipat ganda, tumbuh dan berkembang di sisi Allah seperti tumbuhnya tanaman dari satu biji atau benih menghasilkan 700 buah, sedangkan yang bersedekah diiringi dengan menyebut-nyebut pemberian dan menyakiti perasaan penerima, tidak mendapat pahala apapun seperti tanah di atas batu yang licin akan lenyap ditimpa hujan lebat. Sedangkan pendidikan karakter yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 261-267, diantaranya adalah religius, peduli sosial dan bersahabat/ komunikatif.

  Skripsi Junardi (073111099), jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang tahun 2011 dengan judul ―Pendidikan Karakter dalam Perspektif Surat Ash-Shaff ayat 2-

  3‖ mengungkapkan mengenai konsistensi dan keterpaduan antara perkataan dan perbuatan seseorang, jujur, berani berjuang, bertanggung jawab, serta menghindari sifat munafik yang mana sifat munafik tersebut termasuk sifat yang tercela dan sangat berbahaya kepada perilaku pelakunya dan bahkan berdampak buruk bagi orang lain.

  Skripsi Ninik Himawati (11111127), jurusan Pendidikan Agama Islam

  IAIN Salatiga tahun 2016 dengan judul ―Konsep Pendidikan Karakter dalam Al-

  Qur’an Surat Luqman ayat 12-19 (Telaah Atas Kitab Tafsir Al-Mishbah)‖ mengungkapkan bahwa (1) konsep pendidikan karakter yang terdapat dalam Al-

  Qur’an surat Luqman ayat 12-19 hasil telaah kitab tafsir Al-Mishbah adalah pendidikan tauhid, pendidikan ibadah, dakwah dan pendidikan akhlak, (2) penerapan konsep pendidikan karakter dalam Al-

  Qur’an surat Luqman ayat 12- 19 dalam konteks pendidikan karakter masa kini adalah cara penanaman nilai- nilai yang dilakukan setiap hari baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah, sehingga diharapkan mampu menjadikannya kebiasaan yang baik agar nilai-nilai tersebut dapat dijadikan pondasi yang kokoh dalam karakter seseorang.

  Berbeda dari penelitian sebelumnya, penelitian nilai-nilai pendidikan karakter ini dikaji pada Al- Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1-11 berdasarkan telaah kitab tafsir Al-Mishbah dan tafsir An-Nuur. Peneliti memilih surat Al-

  Mu’minun karena dalam surat ini banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang penting untuk diketahui serta di realisasikan oleh seorang manusia.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini berikut merupakan sistematika penulisannya Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, kajian pustaka serta sistematika penulisan.

  Bab II Kompilasi Ayat berisi tentang surat Al- Mu’minun ayat 1-11 beserta terjemahnya, mufrodat, tafsir Al-Mishbah dan An-Nuur, persamaan dan perbedaan kitab tafsir Al-Mishbah dan An-Nuur dalam menafsirkan surat Al- Mu’minun ayat 1-11 serta biografi penulis kitab tafsir Al-Mishbah dan An- Nuur.

  Bab III Asbabun Nuzul dan Munasabah berisi tentang sebab-sebab turunnya surat Al- Mu’minun ayat 1-11 serta hubungan surat Al-Mu’minun dengan surat yang sebelumnya dan sesudahnya.

  Bab IV Pembahasan berisi tentang pengertian pendidikan karakter dan nilai- nilai pendidikan karakter, serta nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam surat Al-

  Mu’minun ayat 1-11 dari telaah kitab tafsir Al- Mishbah dan An-Nuur.

  Bab V Penutup berisi kesimpulan, saran dan daftar pustaka.

BAB II KOMPILASI AYAT-AYAT A. Surat Al-Mu’minun ayat 1-11 dan terjemah Berikut ini merupakan surat Al- Mu’minun ayat 1-11 dan terjemahannya

  menurut Departemen Agama RI (2010:342):

                                                                     

  Artinya:

  1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, 2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, 3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, 4. dan orang-orang yang menunaikan zakat, 5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, 6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.

7. Barangsiapa mencari yang di balik itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.

  8. dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. 9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. 10. mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,

11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.

B. Mufrodat surat Al-Mu’minun ayat 1-11

  Berikut ini merupakan terjemah per kata surat Al- Mu’minun ayat 1-11 menurut Wahab (2013:342):

  1. Ayat 1

   مْ نَ نَ مْ مُ مِ مْ مُ مْا نَ نَ مْ نَ

  Orang-orang yang Beruntunglah Sesungguhnya beriman

  2. Ayat 2

   نَ مُ مِا نَ مْ مُ نَي مِ لَّانَ مْ مِ مِ نَ نَ مِ

  Orang-orang Dalam salat Mereka Orang-orang mereka yang khusyu’ 3.

  Ayat 3

   مْ مُ نَ مْ مُ مِ مْ مُ نَي مِ لَّا نَ مِ مْ لَّ ا مِينَ

  Mereka Dari perbuatan Mereka Dan orang- berpaling/ tak berguna orang yang menjauhkan diri

  4. Ayat 4

   نَ مُ مِ نَ مِو نَ لَّ مِ ا مْ مُ نَي مِ لَّا نَ

  Mengerjakan/ Pada zakat Mereka Dan orang- menunaikan orang yang 5.

  Ayat 5

   نَ مُ مِ نَ مْ مُ نَي مِ لَّا نَ مْ مِ مِو مُ مُ مِا

  Mereka Pada kemaluan Mereka Dan orang- memelihara/ mereka orang yang menjaga

  6. Ayat 6

   نَ نَ لَّ مِ مْ نَ نَ نَ نَ مْ نَ مْ مِ مِو نَ مْ نَ

  Memiliki Atau apa Isteri-isteri Atas/ Kecuali (budak) mereka terhadap

   مُ مْ نَ مْ مُ لَّ مِ نَ نَي مِ مْ مُ نَ مْ مُ مُ نَ مْ نَ

  tercela Budak/ tidak Maka Tangan sesungguhnya kanan mereka mereka

  7. Ayat 7

   نَ مِانَ نَا نَ نَ نَ نَتمْب مِينَ نَ

  Demikian itu Belakang (selain)

  Ia mencari Maka barang siapa

   نَ مُا نَ مْا مُ مُ نَ مِ نَا مْ مُ نَ

  Melampaui batas Mereka Maka mereka itu

  8. Ayat 8

   نَ مُ نَ مْ مِ مِ مْ نَ نَ مْ مِ مِ نَ نَ نَ نَ مِ مْ مُ نَي مِ لَّا نَ

  Mereka memelihara Dan janji mereka

  Pada amanat mereka Mereka Dan orang- orang yang

  9. Ayat 9

   نَ مُ مِ نَ مُ مْ مِ مِ نَ نَ نَ نَ نَ مْ مُ نَي مِ لَّا نَ

  Mereka menjaga/ Memelihara

  Salat mereka Atas Mereka Dan orang- orang yang

  10. Ayat 10

   نَ مِ نَا مْ مُ نَ مُ مِ نَ مْا مُ مُ

  Orang-orang yang Mereka Mereka itu mewarisi

  11. Ayat 11

   نَ مُ مِا نَ نَ مْ مِ مْ مُ نَيمْ مِ لَّا نَ مْ نَامْ مِ مْانَ نَ مْ مُ مِ نَ

  Mereka Di Surga (mereka) Orang- Mereka kekal dalamnya Firdaus akan orang mewarisi yang

  Berikut ini merupakan beberapa arti kosa kata dari surat Al- Mu’minun ayat 1-11: berasal dari kata

   حٌ نَ نَ

  1. نَ نَ مْ نَ Kata merupakan dari kata Dalam kamus Arab-Indonesia ل حٌ نَ نَ .

   نَ نَ مْ نَ

   حٌ نَ نَ

  Indonesia-Arab kata berarti kemenangan, kebahagiaan (Sya’bi,

  1997:191). Hal tersebut seperti dalam kamus Arab-Indonesia (Yunus, 2010:323) bahwa kata berarti kemenangan, kebahagiaan. Dalam

   حٌ نَ نَ - حٌ نَ نَ

  ensiklopedia Al- diartikan beruntung, berbahagia, dan Qur’an kata

   نَ نَ مْ نَ

  selamat (Makhruf, 1996:184). Menurut Shihab (2012:312) kata

   نَ نَ مْ نَ terambil dari kata yang berarti membelah, dari sini petani dinamai

   مْ نَ نَ مْانَ karena dia mencangkul untuk membelah tanah lalu menanam benih. مْ لَّ نَ مْانَ

  Benih yang ditanam petani menumbuhkan buah yang diharapkan. Dari sini maksud memperoleh apa yang diharapkan dinami falah dan hal tersebut melahirkan kebahagiaan yang juga menjadi salah satu makna falah .

  2. berasal dari kata

   نَ مْ مُ مِ مْ مُ مْا حٌيمِ مْ مُ

  Kata merupakan dari kata Dalam kamus

  

ل س

نَ مْ مُ مِ مْ مُ مْا حٌيمِ مْ مُ

  Arab-Indonesia kata merupakan jamak dari kata yang

   نَ مْ مُ مِ مْ مُ مْا حٌيمِ مْ مُ

  berarti yang beriman, yang percaya (Yunus, 2010:49). Iman adalah ucapan dan perbuatan. Ucapan hati dan lisan, dan amal hati, lisan dan anggota tubuh, iman itu bertambah dengan taat dan berkurang dengan maksiat (At- Tuwaijri, 2012:33)

  3. berasal dari kata

   حٌو نَ نَ مْ مِ مِ نَ نَ

  Kata merupakan dari kata dengan tambahan

  

ض ل

حٌو نَ نَ مْ مِ مِ نَ نَ

   مْ مِ حٌو نَ نَ

  dhomir . Dalam kamus Arab-Indonesia kata yang berarti berdo’a

  dan memelihara sembahyang (Yunus, 2010:220). Menurut Nasution (1992:834) salat dala m arti bahasa ialah do’a, adapun dalam istilah hukum Islam salat adalah suatu ibadat yang terdiri dari beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir (membaca Allahu Akbar) dan disudahi dengan memberi salam. Kata menurut Shihab (2012:314)

   مْ مِ مِ نَ نَ menisbahkan salat itu kepada pelakunya, bukan kepada Allah, walaupun pada hakikatnya salat tersebut ditujukan kepada-Nya.

  4. berasal dari kata

   نَ مُ مِا نَ نَ نَ نَ

  Kata merupakan dari kata Dalam kamus

  ض ل

نَ مُ مِا نَ نَ نَ نَ .

  Arab-Indonesia kata berasal dari kata yang

   ً مْ مُ مُ - - نَ مُ مِا نَ مُ نَ مْ نَ نَ نَ نَ

  berarti tunduk, rendah, takluk (Yunus, 2010:116). Dalam ensiklopedia Al- Qur’an kata نَ مُ مِا نَ diartikan tunduk, takut, tenang (Makhruf,1996:184).

  Menurut Shihab (2012:314) kata yang dari

   نَ مُ مِا نَ terambil dari kata نَ نَ نَ segi bahasa berarti diam dan tenang.

  berasal dari kata

  5. نَ نَا مِ مْ لَّ ا

   مِ مْ لَّ ا

  Kata merupakan dari kata Dalam kamus Arab- ض ل نَ نَا.

  Indonesia kata meruapakan asal kata dari yang berarti

  • – - نَ نَا ً مُ نَا مْ مُ مْ نَ مِ مْ لَّ ا

  berkata dengan perkataan yang tiada guna, tanpa berfikir dahulu (Yunus, 2010:398). Dalam ensiklopedia Al- diartikan perkataan

  Qur’an kata

   مْ لَّ ا

  dan pebuatan yang tidak baik (Makhruf,1996:184). Kata berarti

   نَ مِ نَانَ نَ نَا

  berbicara yang bukan-bukan (Munawwir, 1997:1276). Menurut Shihab (2012:314) kata terambil dari kata yang berarti batal, yaitu

   نَ نَا مِ مْ لَّ ا sesuatu yang seharusnya tidak ada atau ditiadakan.

  6. berasal dari kata

   نَ مْ مُ مِ مْ مُ نَضنَ مْ نَ

  Kata merupakan dari kata Dalam kamus

   ص

نَ مْ مُ مِ مْ مُ نَضنَ نَ .

  Arab-Indonesia kata ( ) diartikan berpaling (Yunus, 2010:44).

   نَضنَ نَ نَضنَ مْ نَ Sedangkan dalam kamus Al Munawwir (1997:917) kata ( )

   نَضنَ نَ نَضنَ مْ نَ

  diartikan dengan berpaling, menghindar. Menurut Shihab (2012:318)

   مُ مْ نَ

  kata terambil dari kata yang berarti samping, maksudnya

  

ض مْ مُ مْانَ