Mg 4 TEORI KEPRIBADIAN JUNG & ADLER

  TEORI KEPRIBADIAN JUNG & ADLER

  

Struktur Psike atau Kepribadian

  Alam sadar

  Alam bawah sadar

  Mencakup semua pengalaman individual.

  Karena di bentuk oleh pengalaman individual untuk diri kita sendiri hal ini terasa unik.

  

  

2. Alam bawah sadar

kolektif

Isi alam bawah sadar

kolektif tidak begitu

mencolok namun

berpengaruh besar

dalam pikiran, emosi dan

tindakan seseorang.

  

Dan bertanggung jawab

untuk banyak mitos,

legenda dan keyakinan

religius manusia.

  

Struktur Kesadaran

  Kesadaran mempunyai dua komponen pokok yaitu :

   fungsi jiwa dan sikap jiwa yang masing-masing mempunyai peranan penting dalam orientasi manusia

  1. Fungsi Jiwa Suatu bentuk aktiftas kejiwaan yang secara teori tiada berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda.

   

  Rasional

Irasional

  2. Sikap Jiwa Arah daripada energi psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya.

Dinamika Kepribadian

   Kausalitas dan Teleologi

  ◦ Kausalitas adalah peristiwa – peristiwa masa kini memiliki asal – usul di dalam pengalaman – pengalaman sebelumnya.

  ◦ Teleology meyakini bahwa peristiwa – peristiwa masa kini di motivasikan oleh tujuan – tujuan dan aspirasi – aspirasi ke depan mengarahkan ke tujuan

   Progresi dan regresi

  ◦ Untuk mencapai realisasi diri manusia di hadapkan kepada lingkungan luar dan lingkungan batin.

  ◦ Progesi adalah adaptasi kepada dunia luar melibatkan aliran maju energy psikis.

  ◦ Regresi adalah adaptasi dengan dunia

Tipe-tipe Psikologis

   Sikap – sikap

  Di identifkasikan sebagai kecenderungan untuk beraksi atau beraksi secara khas

   Introversi (Tertutup)

  Adalah membalikkan energy psikis ke dalam sebuah orientasi terhadap subjektivitas.

  Orang dengan tipe seperti ini selalu mendengarkan dunia batin dengan semua fantasi, mimpi, dan persepsi yang terindividualisasikan.     

   Ekstraversi (Terbuka) Adalah sikap yang mengarahkan energy psikis keluar sehingga seseorang diorientasikan menuju sesuatu yang objektif dan menjauh dari subjektif.

   Fungsi – fungsi Terdiri dari mengindra, berpikir, merasa, dan mengintuisi

  

Berpikir (thinking)

  Adalah aktiftas intelektual logis yang menghasilkan rantai ide – ide.

   Orang yang ektrover sangat mengandalkan pikiran pikiran – konkret, namun mereka juga menggunakan ide abstrak jika ide di

Perasaan (feeling)

  

  Untuk menggambarkan proses evaluasi suatu ide atau peristiwa.

  

  Orang yang ekstrover akan menggunakan data objektif untuk melakukan evaluasi.

  

  Orang yang introvert akan melandaskan penetapan nilai utama pada persepsi subjektif lebih daripada fakta objektif.

Pengindraan (sensing)

   Adalah fungsi yang menerima stimuli fsik dan mentransmisikan ke sadar perceptual

   Persepsi ini tidak tergantung pada pemikiran logis atau perasaan, melainkan hadir sebagai fakta dasar yang absolute pada diri setiap orang

   Orang yang ektrover akan memahami secara objektif terhadap stimuli eksternal,yang sama dengan stimuli eksis dalam realitas. Orang yang introvert sebagian besar terpengaruh oleh sensasi

Pengintuisian (intituiting)

   Adalah persepsi yang melampaui kerja kesadaran. Intuisi berbeda dengan merasa karena lebih kreatif bahkan sering kali menambahkan elemen – elemen dari pengindraan alam sadar

   Orang yang ektrover akan berorientasi kea rah fakta – fakta di dunia eksternal, mereka akan memahami secara subliminal. Orang yang introvert akan berorientasi oleh persepsi bawah sadar fakta – fakta yang dasarnya subjektif dan

  Introversi

  1. Berfkir : Cocok menjadi Ilmuan Sibuk dengan pikiranya sendiri Emosi datar Mengambil jarak dengan orang lain Kurang perhatian Keras kepala

  2. Perasaan : Cocok menjadi Seniman Pendiam Kreatif Perasaan emosionalnya kuat

  3. Pengindraan : Cocok menjadi Pelukis Kalem Senang terbenam dalam situasi pribadi Kontrol pribadi kuat Membosankan Artistik

  4. Pengintuisian : Cocok menjadi peramal Terisolir oleh dunia Ciri Introversi & Ekstraversi Ekstraversi Pengindraan :

  Berfkir :

  • Realistik

  Cocok menjadi

  • Praktis

  Matematikawan,

  • Keras kepala

  Fisikawan Dingin tapi angkuh Pengintuisian :

  Fungsi perasaan

  • Cocok menjadi Pengusaha

  berprinsip

  • Eksploratif

  Cenderung kaku

  • Selalu bergerak
  • Kreatif

  Perasaan : Cocok menjadi Politisi Senang bergaul Senang dipuji Mudah menyesuaikan diri

Perkembangan Kepribadian

  

  1. Masa kanak – kanak Jung membagi masa ini kedalam tiga subtahapan : anarkis; monarkis; dan dualistis. 2.      Masa muda Adalah periode peningkatan aktivitas, kematangan seksualitas, tumbuhnya kesadaran dan pemahaman bahwa era kanak – kanak yang bebas masalah tidak pernah kembali. 3.      Paruh baya Usia ini dimulai pada umur 35 – 40 tahun. Orang pada usia ini mengalami peningkatan kecemasan namun usia ini juga adalah usia potensial yang menakjubkan. 4.      Usia senja Jung melukiskan bahwa pada masa ini orang akan mengalami

Realisasi Diri

  

  Adalah puncak dari proses – proses psike yang di ungkapkan Jung. Dan dapat melihat kepribadian secara utuh. Orang yang telah mencapai tahap ini adalah  orang yang mampu meminimkan persona, mengenalai anima dan animus, mencapai keseimbangan introversi dan ekstraversi dan sudah mengembangkan empat fungsi psikologi sampai ke tingkat superior.

   Arketipe Arketipe adalah imaji-imaji masa lalu yang berasal dari alam bawah sadar kolektif.

   Arketipe sifatnya lebih umum dan berasal dari kandungan alam bawah sadar kolektif.Arketipe harus dibedakan dari insting.

   Jung(1948/1960a) mendefnisikan insting sebagai impuls fsik bawah sadar bagi tindakan,sedangkan dia melihat arketipe sebagai tandingan insting karena bersifat psikis.

  

  Arketipe yang paling dikenal ini meliputi :

   Persona

   Shadow

   Anima

   Animus

   Great mother

   Wise old man

   Hero

   Self.

  Seluk-Beluk Alfred Adler Alfred Adler lahir di Wina

   pada tahun 1870 dan meniggal di Aberdeen Skotlandia pada tahun 1937. Ia meraih gelar dokter

   pada tahun 1895. Menjadi seorang

   psikiater. Menjadi ketua 

   Adler segera mengembangkan ide-idenya yang menyimpang dari ide-ide Freud dan angota-anggota lain di masyarakat Wina.

  Pada tahun 1911 ia diminta manyajikan pandangan- pandangannya di hadapan masyarakat. Adler mengundurkan diri dari jabatan ketua.

  Ia memutuskan hubungan dengan Psikoanalisis Freudian.

  Ia membentuk kelompoknya sendiri (Psikologi Individual).

bekerja sebagai dokter pada laskar tentara Austria.

mendirikan klinik bimbingan pertama yang berhubungan dengan system aliran Wina

  

Pada tahun 1935 Adler menetap di Amerika Serikat dan

menjadi professor dalam psikologi medis di Long Island

College of Medicine.

   The Practice and Theory of Individual Psychology

  (1927) 

   Psychologies 1930 (1930) 

International Journal of Individual Psychology (1935).

  Ide-ide Adler disebarluaskan di Amerika Serikat oleh American Society of Adlerian Psychology seperti New York, Chicago, dan Los Angeles melalui jurnalnya, yakni The American Journal of Individual Psychology.

Pandangan-Pandangan Pokok Secara Umum

  Freud bahwa tingkah laku

  • manusia didorong oleh insting- insting yang dibawa sejak lahir.

  Jung yang menyatakan bahwa

  • tingkah laku manusia dikuasai oleh arkhetipe-arkhetipe yang dibawa sejak lahir, dan

  Adler berpendapat bahwa

  • manusia pertama-tama dimovitasi oleh dorongan-

  

1. Finalisme Fiktif

  

2. Perjuangan ke Arah Superioritas

  

3. Perasaan Inferioritas dan Kompensasi

  

4. Minat Kemasyarakatan

  

5. Gaya Hidup

  1. Finalisme Fiktif

  Adler dipengaruhi oleh flsafat Hans Vaihinger, di dalam bukunya Vaihinger mengemukakan gagasan aneh namun memikat bahwa manusia hidup dengan banyak cita-cita yang semata-mata bersifat fktif, yang tidak ada padanannya dalam kenyataan.

  

  Adler menemukan ide bahwa manusia lebih dimotivasikan oleh harapan-harapannya tentang masa depan daripada pengalaman- pengalaman masa lampaunya.

  

  Vaihinger maupun Adler tidak percaya pada nasib atau takdir, melainkan hadir secara subjektif

  2. Perjuangan ke Arah Superioritas

  Pada tahun 1908, Adler telah mencapai kesimpulan bahwa agresi lebih penting daripada seksualitas. Kemudian implus agresif itu diganti dengan “Hasrat akan

  kekuasaan”. Tujuan fnal manusia, yakni : menjadi agresif,

  • menjadi berkuasa, dan
  • menjadi superior.

  Adler mengakui bahwa doronga ke arah superioritas itu dapat menjelma dengan beribu-ribu cara yang berbeda-beda, dan bahwa setiap orang

mempunyai cara konkret masing-masing untuk

mencapai atau berusaha mencapai kesempurnaan. Adler mengemukakan bahwa yang menentukan letak gangguan tertentu adalah inferioritas dasar, yaitu suatu inferioritas yang timbul karena hereditas maupun karena suatu kelainan dalam perkembangan.

  Ia mengamati bahwa orang yang mempunyai organ yang cacat seringkali berusaha mengkompensasikan kelemahan itu dengan jalan memperkuatnya Perasaan inferioritas bukan suatu pertanda abnormalitas ; melaikan justru penyebab segala bentuk penyempurnaan dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, manusia didorong oleh kebutuhan untuk

mengatasi inferioritasnya

dan ditarik oleh hasrat untuk menjadi superior.

  

  Minat sosial merupakan kompensasi sejati dan yang tak dapat dielakkan bagi semua kelemahan alamiah manusia individual.

  

  Setiap orang berada dalam konteks sosial sejak hari pertama kehidupannya, dengan bekerja demi kepentingan umum manusia melakukan kompensasi bagi kelemahan- kelemahan individualnya sendiri.

  Di mata Adler tua, manusia dimotivasikan oleh minat sosial bawaan yang menyebabkan ia menempatkan kepentigan umum di atas kepentingan pribadi.

  Gaya hidup adalah prinsip sistem dengan mana kepribadian individu berfungsi; keseluruhanlah yang memerintah bagian- bagiannya. Gaya hidup merupakan prinsip- prinsip idiografk Adler yang utama; itulah prinsip yang menjelaskan keunikan seseorang.

  Contoh:

  Gaya hidup cendekiawan

  Hidupnya lebih banyak di belakang meja dan menyendiri daripada orang yang aktif seperti membaca, belajar, dan berfkir menurut pandangan- pandangan dan pengalaman.

  Cedekiawan mengatur seluk- beluk hidupnya, Kebiasaan- kebiasaannya di rumah, rekreasinya, kebiasaanya sehari-hari, hubungannya dengan keluarga, teman dan kenalan, sebagai kegiatan sosialnya, sesuai dengan tujuan Adler meyatakan bahwa gaya hidup sebagian besar ditentukan oleh inferioritas- inferioritas khusus, entah khayalan atau nyata yang dimiliki orang. Gaya hidup merupakan kompensasi dari suatu inferioritas khusus.

  (6) Diri Kreatif

  

Konsep ini merupakan puncak prestasi adler sebagai teori

tikus kepribadian. Ketika ia menemukan daya kreatif dalam

diri, semua konsepnya yang lain ditempatkan dibawahanya.

Akhirnya ditemukan juga penggerak utama. Sendi sang flsuf

obat mujarab kehidupan, penyebab perteama setelah perilaku

manusia yang telah sekian lama dicari adler. Diri kreatif yang

bersifat padu, konsisten, berdaulat dalam struktur

kepribadian.

  

Seperti semua penyebab pertam yang lain. Daya kreatif diri

sulit digambarkan. Hidup kreatif merupakan jembatan antara

stimulus ayang menerpa seseorang dan respon-respon yang

diberikan orang yang bersangkutan terhadap stimulus-

stimulus itu. Pda hakikatnya, doktrin tentang diri kreatif itu

menyatakan bahwa manusia mebentuk kepribadiannya

sendiri. Manusia membangun kepribadiannya dari bahan

mentah hereditas dengan pengalaman.

  Lanjutan…

Diri kreatif adalah ragi yang mengolah fakta-fakta dunia

dan mentransformasikan faktafakta ini menjadi

kepribadian yang bersfat subjektif, dinamik, menyatu,

personal dan unik.

  

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa adler menciptakan

teori kepribadian humanistik dan merupakan antitetis

dari konsepsi freud tentang individu. Konsepsi adler

tentang hakikat kepribadian sejalan dengan pengertian

populer bahwa individu-individu dapat menjadi tuan,

bukan korban dari suratan tangannya.

  

Observasi empiris adler sebagian besar dilakukan

dilingkungan terapeutik, dn paling banyak berupa

  (7) Urutan Kelahiran

  

Adler mengamati bahwa kepribadian anak sulung, anak tengah,

dan anak bungsu dalam suatu keluarga akan berlainan.

  

Anak yang lahir pertama atau sulung mendapatkan sampai anak

kedua lahir, dn kemudian ia segera diturunkan dari posisi yang

menyenangkanitu dan harus mebagi kasih saayang orangtua

dengan bayi yang baru lahir. Pengalaman ini membuat anak sulung

bertingkah macam-macam seperti membenci orang laindan merasa

tidak aman. Orang-orang yang neurotic, penjahat-penjahat,

pemabuk-pemabuk dan orang-orang bermoral bejat kerapkali

adalah anak sulung.

  

Cirri anak kedua atau anak tengah adalah ambisius, ia selalu ingin

melebihi kakaknya. I acenderung memberontak dan iri hati, tetapi

pada umumnya ia lebih dapat menysuaikan dirir dengan lebih baik

dari adik dan kakaknya.

  

Anak bungsu adalah anak yang sering dimanajakan, sama seperti

anak sulung. Kemungkinan besr ia mengandung bnyak masalah

dan menjadi orang yang neurotic

  (8) Ingatan-

ingatan Awal

  

Adler berpendapat bahwa ingatan paling awal ynag dapat

diaporkan seseorang merupakan kuni penting untuk

memahami gaya hidup dasarnya. Seorang anak gadis tentang

ingtan nya yang paling awal dengan berkata " ketika saya 3

tahun ayah saya…… " hal ini menunjukan bahwa ia lebih trtarik

kepada ayahnya daripada ibunya.

  

Seorang pemuda yang menderit kecemasan berat, mengenang

kembali ingatannya di masa lampau. "ketika saya berusia 4

tahun, saya duduk dijendela dan memperhatikan sejumlah

pekerja membangun sebuah rumah di seberang jalan,

sementara ibuku merajut kaos kaki." Ingatan ini menunjukan

ketika kanak-kanak dimanjakan karena ingatannya berkisar

tentang ibunya yang besikap melindungi. Fakta bahwa ia

memperhatikan orang lain yng sedang bekerja menunjukkan

bahwa gaya hidupnya adalah penonton, bukan partisipan.

  

(9) Pengalaman Masa Kanak-

kanak

  

Adler sangat tertarik pada jenis jenis pengaru awal

yang mengakibatkan anak mudah tergelincir

kedalamgaya hidup yang salah. Ia menemukan 3

1. faktor penting yaitu: 2. Anak anak memiliki inferioritas – inferioritas. 3. Anak anak yang dimanjakan.

  Anak anak terlantar.

Anak memiliki kelemahan fsik atau jiwa

menanggungkan beban berat dan mungkin kurang

mampu menghadapi tugas tugas kehidupan.

Mereka sering kali menganggap dirinya sebagai

orang orang yang gagal. Akan tetapi jika mereka